Anda di halaman 1dari 3

Gigi Geraham Bungsu Sakit Luar Biasa

Awal maret tahun 2014, saya merasa gigi cenut-cenut, gusi bengkak dan nyeri tak
terhingga. Beli obat warung, baiknya hanya sebentar…saya coba bertahan beberapa
hari, sambil merasakan nyeri yang luar biasa ditambah demam, pusing dan badan
yang sakit-sakit. Akhirnya saya tak tahan lagi, beberapa hari menahan rasa nyeri di
gigi, gusi dan pipi membuat saya semakin merana. Keesokan harinya, diantar suami
saya pergi ke dokter gigi…asli baru kali pertama saya pergi ke dokter gigi. Dokter gigi
bilang gigi bungsu saya tumbuh, sehingga menyebabkan demam, pusing, sakit gigi
dan gusi dll. Dokter memberikan obat pereda nyeri dan antibiotik. Alhamdulillah dalam
waktu 4 hari saya sembuh kembali.
16 Januari 2015…10 bulan berlalu, saya ingat sehari lalu saya makan cemilan keras
dan membuat gigi saya hari tu kembali cenat-cenut, nyeri yang luar biasa. Padahal
sabtu, 17 Januari 2015 saya menjadi ketua panitia dalam acara Kegiatan Sosial
Keempat Rumah Baca AsmaNadia Cibatu-Garut dalam rangka Maulid Nabi
Muhammad SAW dan Menghadapi Semester Genap di sekolah. Saya tak boleh
menyerah, saya harus berjuang menahan rasa sakit yang luar biasa ini. Allah Maha
Bijaksana, saya diberi kekuatan untuk menjalankan semuanya, sehingga acara
kegiatan sosial keempat Rumah Baca AsmaNadia Cibatu Garut berjalan
lancar…alhamdulillah.
Berhari-hari saya menahan rasa nyeri di gigi dan gusi, hingga saya menyerah dan
menangis selama 1 jam. Akhir Januari 2015 diantar suami, saya berobat ke dokter
gigi di daerah Limbangan Garut. Dokter gigi menyatakan, pipi saya abses (terdapat
nanah) yang menyebabkan rasa nyeri yang luar biasa dan gusi saya bengkak karena
gigi bungsu. Dari mana rasa nyeri hingga abses datang di sekitar dalam pipi saya?
Ternyata, gigi bungsu saya impaksi (tumbuh tak sempurna), gigi geraham bungsu
saya kanan bawah 80% tertutup gusi di sekitar rahang karena rahang saya kecil dan
gigi saya hanya terlihat sedikit. Hal itulah yang menyebabkan gigi sulit dibersihkan,
sehingga sisa makanan tertanam di dalam gigi dan gusi yang mengebabkan kuman
dan penyakit gigi dan gusi, hingga pipi saya abses bahkan karena gigi bungsu saya
impaksi saya sering mersakan pusing, sakit badan dan mudah lelah. Dokter,
membuang abses saya, sehingga rasa nyeri berkurang dan sekarang hanya terasa
nyeri di sekitar gusi dan gigi yang bengkak. Dokter gigi menyatakan, gigi bungsu saya
harus di operasi dan sebelumnya harus di rontgen panoramic terlebih dulu di RSU Dr.
Slamet Garut. Bila tak di operasi, rasa nyeti gusi dan gigi dan bahkan sekitar mulut
akan selalu kambuh dan berbahaya bisa menyebabkan tumor…ih takut, perkataan
dokter iwan membuat saya gemetar.
Saya searching di google, gigi bungsu yang impaksi sering membuat masalah seperti
sakit gigi, gusi, abses, mudah lelah, pusing bahkan berbahaya hingga menyebabkan
kista, penyakit jantung, tumor hingga kanker….hiiiiyyyy serem banget
Kenapa ya bisa begitu??? searching via google, posisi gigi bungsu yang tak
sempurna, miring dan tertutup gusi, lurus dan tertutup gusi sebagian menyebabkan
sisa makanan terselip dan gigi sulit dibersihkan. Sisa makanan menjadi kuman yang
bisa menyebar melalui gusi dan mengalir lewat darah sehingga menyebabkan
berbagai penyakit….aih takut banget ya!!!
05 Februari 2015 saya melakukan rontgen panoramic di RSU Dr. Slamet Garut,
wihhh…alatnya keren banget, bisa mutar kayak robot dan saya sempat dibuatnya
takut juga…hihi norak ya
Hanya 15 menit hasil rontgen bisa di ambil, saya ada 3 gigi bungsu tak bermasalah
dan 1 gigi bungsu bermasalah, gigi geraham bungsu saya yang bermasalah lurus, tapi
tumbuhnya ke rahang sehingga 80% gigi bungsu saya tertutup gusi dan hanya sedikit
yang terlihat. Saya tanya di klinik gigi dan spesialis bedah mulut RSU Dr.Slamet Garut,
biaya operasi untuk gigi bungsu impaksi bisa sampai 3 juta tergantung kesulitan
gigi….ih mahal ya, tapi katanya lebih mahal di Jakarta loh!
Selama berhari-hari dan hampir 2 minggu, gusi saya masih bengkak, merah walau
gigi tak terasa nyeri lagi…saya datang lagi ke dokter gigi pada jumat 07 Februari 2015,
menurut dokter gigi…gusi saya masih merah dan bengkak dan bila di operasi harus
menunggu kondisi sehat. Aduh obat dari dokter gigi sudah habis, tapi tenggorokan
saya merah dan sakit seperti radang tenggorokan. Saya putuskan untuk berobat ke
dokter umum di hari jumat, 13 Februari 2015. Selama menunggu kondisi sehat, pikiran
saya selalu tertuju ke operasi gigi….kebayang terus ngeri dan sakitnya saat gusi di
belah, gigi di ketok-ketok, gigi di cabut hingga gusi di jahit…hiyyy serem banget ya.
Rencananya jumat sore, 20 Februari 2015 saya akan di operasi gigi geraham bungsu,
ah saya dapat tamu bulanan. Info yang saya baca, operasi apapun kalau sedang haid
tak boleh karena bisa kekurangan darah (harus ada kantong darah), saya mulai
ragu…tak jadi deh…tapi tamu bulanan saya dapatnya sedikit, saya hubungi dokter
gigi saya, dan saya mendapat jawaban tak apa-apa….lega juga. Menjelang operasi,
sering saya merasa gelisah dan susah tidur…tapi tekad saya sudah bulat, saya harus
di operasi karena saya takut sekali berbagai penyakit yang bisa saja menghampiri di
lain waktu bila gigi geraham bungsu tak di operasi.
Hingga akhirnya rabu, 25 Februari 2015 keputusan saya sudah bulat, saya hubungi
dokter gigi iwan, bahwa saya siap di operasi pada kamis, 26 Februari 2015. Selama
berhari-hari saya merasa gelisah dan takut, akhirnya rasa khawatir dan takut saya
memuncak…semalaman saya gak bisa tidur, jantung berdegup kencang dan kepala
terasa pusing. Kamis, 26 Februari 2015 pagi-pagi dengan diantar suami, saya
mengunjungi dokter gigi iwan di daerah Limbangan Garut. Jantung saya berdegup
kencang, hingga saya ke toilet dan minta minum air putih beberapa kali ke bagian
pendaftaran. Saat nama saya di panggil, saya bilang ke dokter ” Dok, yang lain dulu
ya…saya masih takut” dokter iwan mengiyakan.
Akhirnya tiba giliran saya, saya langsung ajak suami untuk menemani saya di ruang
operasi. Huwa saya di tensi darah saya 140…pantesan pusing, menurut drg iwan,
saya naik darah karena faktor psikologis…cemas, takut dll, jadi tensi naik, kalau tensi
di atas 150 drg iwan tak berani untuk melakukan tindakan operasi. Suntikan, saya
disuntik sekitar pipi dan gusi….wihhhh jarumnya syeremmmm….sakit saat disuntik
tapi hanya sebentar, setelah itu drg iwan meminta saya menggerakkan kedua tangan
dan kecua kaki, aih kaki dan tangan saya jadi lemes dan mual banget…mungkin
karena efek obat bius…baiknya drg iwan, saya diberi teh manis hangat dan diminta
meminumnya, mualnya hilang deh.
Wow..itu apaan ya, kayak palu, tang panjang banget, congkel gusi saya…terus masuk
ke mulut saya pisau, aih diapain lagi nih, masuk lagi gunting..kayaknya gusi saya yang
di gunting…ih syeremmm…tapi ga kerasa sakit, mungkin karena sudah dibius. Sekitar
mulut dan gusi saya, diketok-ketok, pakai tang kayak diangkat….huwa, sakit banget
rahang terasa pegal dan ga enak…sekitar 30 menit…akhirnya dapat juga gigi
geraham bungsunya…alhamdulillah. Setelah gigi berhasil kecabut, saatnya menjahit
gusi, aduh kayak sol sepatu hihihi….tuh benang coklat, mirip benang sol sepatu.
Biaya murah hanya Rp 500.000,- 4 kali ke dokter gigi, rontgen habis deh hampir 1
juta. Kalau di Rumah Sakit pasti jutaan deh…aihhh….5 menit setelah operasi gigi
bungsu, sakit luar biasa mulai terasa sekitar gusi yang di jahit dan leher sakit juga
sampai terasa sakit saat minum dan makan. Ih….darah masih banyak, menurut dokter
jangan banyak meludah karena menyebabkan lama penyembuhan…hiyyyyyyy ditelan
gitu….pusing dibuatnya. Rasa nyeri yang luar biasa walau sudah minum obat tersa
hingga 5 jam….hadehhhh….bener-bener nih cobaannya…
Tapi saya selalu percaya, Allah Maha baik dan bijaksana, buktinya saya mengetik ini
pas setelah operasi loh…saat gusi mulai terasa tak terlalu nyeri….ahhhh….semangat
efi..semangat, pasti segera pulih dan sehat kembali….Aamiin.
http://www.catataninspirasi.com/index.php/2016/09/04/gigi-bungsu-bermasalah/

diakses 31 okt 2018 jam 13.34

Anda mungkin juga menyukai