ABSTRACT
I
t2
Pengetahuan dan Perilaku Anak Sekolah (Made Agus Nurjana, Samarung, et a[)
13
Jumal Vektor Penyakit, Vol. VI No. 1, 2012 : 12 - 18
Anak SD yang berhasil diwawancarai Siswa dengan jenis kelamin laki-laki lebih
sebanyak 454 orang, dimana lebih banyak banyak diwawancarai dibandingkan
diwawancarai anak berusia > 10 tahun perempuandananakkelasVllebihbanyak
dibandingkan usia kurang dari l0 tahun. dibandingkananakkelaslainnya.
t4
Pengetahuan dan Perilaku Anak Sekolah ............. (Made Agus Nurjana, Samarang, et af
Tingkat pengetahuan anak SD tentang diketahui yaitu perut buncit, adaptn cara
kecacingan sangatlah rendah, dimana penularannya menurut mereka yaitu
hanya 173 anak (38,11%) yang pernah melalui tanahlkulit dan cara mencegahnya
mendengar tentang penyakit kecacingan, yaitu dengan cara Perilaku Hidup Bersih
dari 173 responden, gejala yang umum dan Sehat (PHBS).
15
.VI
Jurnal Vektor Penyakit, Vol. No. 1, 2012 : 12 - 18
Hasil wawancara perilaku anak SD ini juga masuk dalam sepuluh infeksi
menunjukkan perilaku yang cukup baik parasit yang penting di dunia menurut
dalam mencegah kecacingan. Dimana WHO.
sebanyak 76,65oh berperilaku baik dalam Pada umumnya frekuensi infeksi l.
hal cuci tatgan sebelum makan, setelah lumbricoides lebih tinggi terjadr pada
BAB, menggunakan alas kaki bila bermain anak-anak dibandingkan orang dewasa.
di luar dan kebiasaan BAB di jamban/WC. Hal ini disebabkan oleh kesadaran anak-
Sedangkan perilaku bermain di tanah, anak akan kebersihan dan kesehatan masih
jajan di sekolah/rumah dan kebersihan rendah ataupun mereka tidak berpikir
kuku menunjukkan angka yarrg lebih sampai ke tahap itu. Sehingga arnk-anak
rendah (<40%). lebih mudah terinfeksi larva cacing A.
lumbricoides.
PEMBAHASAN Tingginya angka infeksi kecacingan
Prevalensi angka kecacingan yang pada anak sekolah disebabkan oleh
ditem-ukan pada anak SD di Kecamatan kurangnya pengetahuan anak sekolah
Labuan mencapai l7,0loA. Angka ini lebih dasar tentang kecacingan, selain ifu juga
rendah bila dibandingkan dengan dipengaruhi oleh perilaku yang kurang
pemeriksaan yang pernah dilakukan pada mendukung terhadap pencegahan agar
3 (tiga) SD yang ada di Kecamatan Labuan supaya tidak terinfeksi kecacingan.
pada tahun 2007, yaitu sebes ar 2l,2Yo, hal Tingkat pengetahuan yang rendah akan
ini dikarenakan pada survey sebelumnya berpengaruh terhadap perilaku anak
jumlah sampel yang diambil relatif lebih sekolah. Hasil wawaficara menunjukkan
sedikit, yaitu tiga SD dengan jumlah bahwa sangat sedikit anak sekolah yang
sampel keseluruhan 66 anak. Selain itu pernah mendengar tentang kecacingan
rendahnya prevalensi yang ditemukan yaitu 38,llYo. Meskipun mereka
pada kegiatan ini kemungkinan mempunyai perilaku yang sering bermain
disebabkan karena angka cakupan tanah, tetapi beberapa perilaku lainnya
pengumpulan tinja tidak mencapai 50Yo menunjukkan hal yang positif seperti cuci
disebabkan oleh waktu pengumpulan tinja tangan sebelum makan dan setelah BAB
yang relatif singkat (dua hari) sehingga dengan menggunakan sabun,
banyak siswa yang tidak sempat menggunakan alas kaki bila bermain di
mengumpulkan sampel tinjanya maupun luar dan mempunyai kebiasaan BAB di
adanya siswa yang tidak bersedia jamban{MC. Hasil penelitian Mahfudin,
mengumpulkan tinjanya. Meskipun dkk menunjukkan bahwa mencuci tangan
demikian angka ini masih lebih tinggi sebelum makan dan setelah BAB dapat
dibandingan angka kecacingan nasional, menurunkan infeksi cacing usus.
yaitu llYo. Hasil penelitian menunjukkan Faktor fisik seperti tanah liat,
bahwa prevalensi A. lumbricoides pada kelembaban tinggi dan suhu yang berkisar
anak SD di Kecamatan Labuan relatif antar a 2 5 -30 "C merup ak an hal yang s angat
masih tinggi yaitu 10,02Yo dan angka ini baik untuk berkembangnya telur A.
paling tinggi dibandingkan dengan infeksi lumbricoides menjadi bentuk infektif.
kecacingan lainnya. Hasil sesuai ini Anjuran mencuci tangan sebelum makan,
dengan hasil penelitian dibeberapa daerah mengunting kuku secara teratur,
lainnya di Indonesia, yang menunjukkan pemakaian jamban keluarga serta
bahura A. lumbricoides menunjukkan pemeliharaan kesehatan pribadi dan
angka yang lebih tinggi. Tingginya infeksi lingkungan dapat mencegah Ascariasis.
cacing jenis ini dibandingkan dengan Hal ini sangat penting untuk diperhatikan
cacing lainnya dikarenakan penularan mengingat akibat yang ditimbulkan oleh
cacing jenis ini paling mudah menginfeksi infeksi cacing pada anak sekolah sangat
terutama pada anak-anak yang kurang besar yaitu anak menjadi kurus (berat
memperhatikan kebersihan. Infeksi cacing badanmenurun), anemia, perut buncit dan
t6
Pengetahuan dan Perilaku Anak Sekolah (Made Agus Nurjana, Samarang, et al)
menyebabkan rasa malas belajar dan pada Entomologi dan Moluska; Jakarta:
akhirnya akan berakibat menurunnya Badan Penelitian dan Pengembaflgan
prestasi anak di sekolah" I{al ini Kesehatan;2008.
diakibatkan oleh zat makanan yang masuk 2. Moentrarsi F, Noerhayati S, Sumarni
ke dalam tubuh anak akan dikonsumsi oleh S, Soenarno, Winoto E. Infeksi Cacing
cacing yang berkembang biak di dalam Usus pada Anak Balita dan
pencernaan anak tersebut, pada akhirnya Pengobatannya di Desa Berta,
kesehatan anak menjadi terganggu atau Susukan Banj arnegara. Cermin Dunia
menurun. Kedokteran. 1980;Nomor Khusus
Simposium Masalah Penyakit
KESIMPULAN Parasit:71-5.
1. Tingkat pengetahuan anak SD di J. Suyoko, Musfiroh S, Sutarti, S N.
Kecamatan Labuan tentang Prevalensi Parasit Usus pada Panti
kecacingan masih sangat rendah. Asuhan di Yogyakarta. Berkala Ilmu
2. Perilaku anak SD cukup baik dalam Kedokteran. 1 980;Jilid XII ( 1): 1 -6.
mencegah kecacingan. seperti 4. Sumarni S, Sutarti E, Hadianto T.
mencuci tangan sebelum makan Infeksi Parasit di Daerah Transmigrasi
maupun setelah BAB, menggunakan
Sanggau Kalimantan barat. Berita
alas kaki bila bermain diluar dan
kebiasaan BAB di jamban/WC.
Kedokteran Masyarakat.
1 987;Volume III (4): 1 19-25.
SARAN
5. Wrjayanti M, Emaningsih. Parasit
Usus pada Sampel Tinja yang di
1. Guna meningkatkan pengetahuan dan
Konsultasikan di Laboratorium
perilaku anak sekolah dasar tentang
kecacingan maka perlu adanya Parasitologi Fakultas Kedokteran
Universitas Gadjah Mada Yogyakarta
penyuluhan secara berkaia dengan
Selama tahun L990-1992. Berita
metode yang tepat dengan melibatkan
orang tua, guru dan petugas kesehatan.
Kedokteran Masyarakat.
994;Vo1um e X (2) :7 7 -81
2. Perlu tersedianya kamar mandi yang
1 .
11
Jurnal Vektor Penyakit, Vol. VI No- 1, 2012 : 12 - 18
Lagos Suburb, South West Nigeria. 15. Onggowaluyo JS. Parasitologi Medik
Intemational Journal of Agriculture & I (Helmintologi): Pendekatan Aspek
Biology. 2008;Vol. 1 0( 1 ): 89-92. Identifikasi, Diagnosis dan Klinik.
10. Mofid LS, Bickle Q, Jiang J-Y,DvZ- Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran
W, Patrick E. Soil-Transmitted EGC;2001.
Helminthiasis in Rural South-West 16.Ascariasis dan upaya
China: Prevalence, Intensity and Risk penanggulangannya fdatabase on the
Factors Analysis. Southeast Asean J Internet]. FKM Universitas Sumatera
Trop Med Public Health. May Utara. 2001.
20;Vol. a2Q):5 t3 -26.
11 17. Mardiana, Djarismawati. Prevalensi
11. Samarang, Nurwidayati A, Leonardo. cacing usus pada murid Sekolah Dasar
Tingkat Kecacingan pada Anak wajib belajar pelayanan gerakan
Sekolah Dasar Kecamatan Labuan, terpadu pengentasan kemiskinan
Kabupaten Donggala, Suiawesi DKI Jakarla.
daerah kumuh di wilayah
Tengah. Jurnal Vektor Penyakit. Jurnal Ekologi Kesehatan. 2008;Vol.
2009;Volume III ( 1 ):4 1 -4. 7(2):769-74.
12. Ompusunggu S, Budi. Perbandingan 18. Gandahusasda SH, Ilahude HD,
sensitifitas beberapa metode Pribadi W. Parasitologi Kedokteran.
pemeriksaan tinja manusia terhadap FKUI; 1 998.
3th ed. Jakarla:
telur cacing usus. Cermin Dunia 19. Seffiyanti Y. Hubungan penyakit
Kedokteran. I 999;No. 124:37 -40. cacingan dengan prestasi belajar pada
13. Ismid IS, Winita R, Sutanto I, anak sekolah dasar. Malang:
Zulhasril, Sjarifuddin PK. Penuntun Universitas Muhammadiyah; 2006.
Praktikum Parasitologi Kedokteran. 20. Lestari S. Status gizi, infeksi
Jakarta: Fakultas Kedokteran kecacingan dan prestasi bela_iar serla
Universitas Indonesia; 2000. faktor yang berhubungan dengan
14. Pedoman umum program nasional prestasi belajar pada anak sekolah
pemberantasan cacingan di era dasar di daerah kumuh perkotaan Kota
desentralisasi. Jakarta: Depkes RI; Medan. Medan: Universitas Sumatera
2004. Utara;2009.
18