Aspek politik dituangkan dalam pasal 26, pasal 27 ayat 1, dan pasal 28.
Pasal- pasal tersebut merupakan penjabaran dari pokok- pokok pikiran mengenai
kedaulatan rakyat dan kemanusiaan yang adil dan beradab pada sila keempat dan
kedua Pancasila. Kedua pokok pikiran inilah yang menjadi landasan bagi
kehidupan perpolitikan di NKRI (Bakry, 2010).
Dunia ilmu ekonomi memiliki istilah “yang kuat yang menang” sehingga
lazimnya pernyataan seperti ini mengarah pada persaingan bebas dan kurang
mementingkan moralitas kemanusiaan. Hal ini tentu tidak sesuai dengan
Pancasila yang lebih tertuju untuk kesejahteraan rakyat secara luas.
Pengembangan ekonomi bukan hanya perihal mengejar pertumbuhan saja tetapi
juga memperhatikan sisi kemanusiaan dan kesejahteraan seluruh rakyat. Maka,
sistem perekonomian Indonesia berdasarkan atas kekluargaan seluruh bangsa
(Yudistira, 2016).