Anda di halaman 1dari 6

Faktor Host

a. Pada hepatitis A
 Umur
Semua kelompok umur secara umum rawan terhadap infeksi HAV, insiden
terbanyak adalah pada kelompok dewasa dan anak-anak dan yang paling rentan
adalah kelompok dewasa muda, sebagai contoh di Eropa Utara dan Amerika Utara
sebagian kasus terjadi pada orang dewasa dan orang tua dengan keadaan
kesehatan lingkungan yang baik oleh karena memang belum pernah terpajan virus
Hepatitis A sehingga mereka tidak mempunyai antibodi HAV. Oleh karenanya
mereka menjadi rentan terhadap penyakit Hepatitis A
 Prilaku hidup bersih
Masih kurang baiknya perilaku kebersihan Taruna/Taruni seperti mencuci
tangan sebelum makan, sanitasi lingkungan kurang memadai seperti semak yang
tidak terurus, selokan tersumbat, banyak ruas jalan yang becek dan keadaan WC
yang kurang bersih, sumber air bersih yang diambil dari sumur artetis ditampung
pada reservoir yang didistribusikan langsung dengan menggunakan pipa-pipa
PVC banyak yang bocor dan hanya disambung dengan ikatan karet ban.

b. Pada hepatitis B
 Umur
Hepatitis B dapat menyerang semua golongan umur. Paling sering
pada bayi dan anak (25 -45,9 %) resiko untuk menjadi kronis, menurun
dengan bertambahnya umur dimana pada anak bayi 90 % akan menjadi
kronis, pada anak usia sekolah 23 -46 % dan pada orang dewasa 3-10% (Markum,
1997). Hal ini berkaitan dengan terbentuk antibodi dalam jumlah cukup untuk
menjamin terhindar dari hepatitis kronis.

 Jenis kelamin
Berdasarkan sex ratio, wanita 3x lebih sering terinfeksi hepatitis B dibanding
pria.
 Mekanisme pertahanan tubuh

Bayi baru lahir atau bayi 2 bulan pertama setelah lahir lebih sering
terinfeksi hepatitis B, terutama pada bayi yang sering terinfeksi hepatitis B,
terutama pada bayi yang belum mendapat imunisasi hepatitis B. Hal ini karena
sistem imun belum berkembang sempurna

 Kebiasaan hidup

Sebagian besar penularan pada masa remaja disebabkan karena aktivitas


seksual dan gaya hidup seperti homoseksual, pecandu obat narkotika suntikan,
pemakaian tatto, pemakaian akupuntur.

 Pekerjaan
Kelompok resiko tinggi untuk mendapat infeksi hepatitis B adalah dokter,
dokter bedah, dokter gigi, perawat, bidan, petugas kamar operasi, petugas
laboratorium dimana mereka dalam pekerjaan sehari-hari kontak dengan penderita
dan material manusia (darah, tinja, air kemih).

c. Pada hepatitis C
Manusia merupakan host dari penyakit Hepatitis C, dimana vieus
berkembang biak di dalam tubuh manusia. Ada berbagai macam faktor host yang
menyebabkan timbulnya penyakit, antara lain genetik, umur, suku, keadaan
fisiologi tubuh, keadaan imunologis, tingkah laku, dan lifestyle. Berikut adalah
beberapa faktor host yang menyebabkan munculnya penyakit hepatitis C (5) :

 Umur dan Jenis Kelamin

Hepatitis C lebih cepat perkembangannya pada laki – laki berusia lebih


dari 40 – 55 tahun (Svirtlh, 2007).

 Kebiasaan Mengkonsumsi Alkohol


Konsumsi alcohol dapat meningkatkan replikasi HCV, mempercepat
proses menuju ke Hepatitis C kronik, dan mempercepat kerusakan liver (Gitto
2008).
 Koinfeksi dengan HIV
Proses perkembangan penyakit HCV lebih cepat pada penderita HIV. Hal
ini disebabkan karena pada penderita HIV, proses pengerasan hati/sirosis lebih
cepat terjadi senhingga proses menuju ke tahap kronis lebih cepat.
 Pengguna Narkoba Suntik
2/3 pengguna narkoba suntik mengidap hepatitis C, hal ini disebabkan
karena mereka berganti – gentian menggunaka jarum suntik. Sehingga resiko
tertular HCV dari jarum suntik tersebut lebih tinggi, sekitar 60% - 80 %.

 Perilaku Seks Tidak Aman/Berisiko


Perilaku seks yang tidak aman atau beresiko menyumbang 15% tertularnya
HCV, perilaku seks yang tidak aman tersebut antara lain :
1) Memiliki lebih dari satu pasangan

2) Pengguna jasa PSK

3) Melakukan hubungan seks saat menstruasi

d. Pada hepatitis D

 Terlalu sering menggunakan obat-obatan terlarang lewat jarum suntik seperti


heroin.
 Sering melakukan transfusi darah.
 HDV menginfeksi semua umur.orang yang menerma trsafusi berulang,pecandu
obat intrafena dan dia mempunyai kontak dekat dengan merka,beresiko tinggi

e. Pada hepatitis E

 Insiden Hepatitis E secara keseluruhan yaitu berkisar 1% hingga 5% dan lebih


tinggi pada pada kelompok dewasa (3%-30%) daripada kelompok anak-anak
(0,2%-10%)
 Perbandingan kasus hepatitis E pada laki-laki dan perempuan yaitu 1:1 hingga
1:4
 Case Fatality Rate (CFR) hepatitis E adalah 1-3% dan akan meningkat apabila
diderita pada saat kehamilan khususnya pada trisemester ketiga, yaitu 15-25%.
 Tidak menjaga kebersihan dengan baik sehingga virus hepatitis E dapat masuk
lewat feses saat buang air besar
 Tinggal dalam satu atap dengan penderita hepatitis E kronis
 Bepergian ke wilayah yang tinggi akan virus hepatitis E

Cara Penularan Hepatitis

1. Hepatitis A
Hepatitis A disebabkan oleh Hepatitis-A Virus (HAV). Virus HAV ini
menular dengan cara yang dalam dunia medis dikenal dengan sebutan fecal-oral
(fecal: kotoran,/feses, oral: mulut). Artinya penyebaran dan penularan virus ini
terjadi melalui kontaminasi makanan atau air oleh virus HAV yang terdapat pada
kotoran/feses penderita Hepatitis A.
Oleh karena itu, untuk mencegah penularan dari virus HAV, hal yang
dapat dilakukan adalah menjaga kebersihan asupan makanan yang kita makan.
Beberapa kebiasaan baik yang bisa dilakukan untuk tujuan ini diantaranya adalah
dengan membiasakan mencuci tangan menggunakan sabun sebelum makan,
menjaga sanitasi makanan, serta menghindari memakan makanan yang belum
diketahui kebersihan pengolahannya (makanan yang dijual dipinggir jalan, dll ).
Selain itu, pencegahan penyakit Hepatitis A ini juga dapat dilakukan dengan
pemberian vaksin Hepatitis A.

2. Hepatitis B
Pada Hepatitis B, penyebabnya adalah Hepatitis-B Virus (HBV). Hepatitis
B merupakan bentuk Hepatitis yang lebih serius dibandingkan dengan jenis
hepatitis lainnya. Penderita Hepatitis B bisa terjadi pada setiap orang dari semua
golongan umur. Ada beberapa hal yang dapat menyebabkan virus Hepatitis B ini
menular.
 Secara vertikal, cara penularan vertikal terjadi dari Ibu yang mengidap virus
Hepatitis B kepada bayi yang dilahirkan yaitu pada saat persalinan atau
segera setelah persalinan.
 Secara horisontal, dapat terjadi akibat penggunaan alat suntik yang tercemar,
tindik telinga, tusuk jarum, transfusi darah, penggunaan pisau cukur dan
sikat gigi secara bersama-sama serta hubungan seksual dengan penderita

3. Hepatitis C
Hepatitis C disebabkan oleh Hepatitis-C Virus (HCV). Penularan penyakit
Hepatitis C menyerupai penularan pada Hepatitis B. Hepatitis C menular terutama
melalui darah. Virus ditularkan terutama melalui penggunaan jarum suntik untuk
menyuntikkan obat-obatan, pembuatan tato dan body piercing yang dilakukan
dalam kondisi tidak higienis.

4. Hepatitis D
Penyebab Hepatitis D adalah HDV (Hepatitis-D Virus) atau virus Delta.
Virus ini hanya dapat berkembang biak di dalam tubuh bila tubuh sudah terinfeksi
oleh virus Hepatitis B. Meskipun merupakan jenis yang paling jarang terjadi,
namun Hepatitis D merupakan jenis Hepatitis yang paling berbahaya dari jenis
Hepatitis lainnya. Pola penularan Hepatitis D mirip dengan Hepatitis B.
Menurut Selamihardja/G.Sujayanto (2007), cara penularan VHD sama
dengan VHB, kecuali transmisi vertikal sebab HVD tidak ditularkan secara
vertikal. Hubungan seksual merupakan salah satu cara penularan yang cukup
berperan. Penularan hepatitis D bisa melalui bermacam-macam media atau cara.
Adapun cara penularannya antara lain :
a) Dapat melalui barang yang tercemar VHD sesudah digunakan para carrier
positif atau penderita hepatitis D, seperti jarum suntik yang tidak sekali pakai,
pisau cukur, jarum tato, jarum tusuk kuping, sikat gigi, bahkan jarum bor gigi.
b) Akibat berhubungan seksual atau berciuman dengan penderita
c) Akibat transfusi darah yang terkontaminasi VHD.
d) Cara penularan yang terakhir ini memasukkan para penderita kelainan darah
seperti hemofilia (kadar protein faktor VIII atau zat pembeku dalam darah
sangat rendah), thalasemia, leukemia, atau melakukan dialisis ginjal ke dalam
kelompok rawan atau berisiko tinggi terkena penyakit hepatitis D, apalgi jika
sebelumnya ia penderita hepatitis B.
e) VHD memang tidak menular melalui singgungan kulit, namun kalau ada luka
terbuka di kulit lalu terkontaminasi darah yang mengandung VHD, penularan
bisa terjadi.

5. Hepatitis E
Hepatitis E mirip dengan Hepatitis A. Virus Hepatitis E (HEV) ditularkan
melalui kotoran manusia ke mulut dan menyebar melalui makanan atau minuman
yang terkontaminasi. Tingkat tertinggi infeksi Hepatitis E terjadi di daerah
bersanitasi buruk yang mendukung penularan virus

DAPUS

https://spesialishati.com/pengertian-hepatitis-e

http://abdulbasithalzufri.blogspot.com/2012/11/penyakit-hepatitis-b.html

http://pphi-online.org/alpha/?p=928

http://putrisilvianita.blogspot.com/2014/01/makalah-hepatitis-d.html

https://www.medkes.com/2013/09/5-jenis-dan-penyebab-hepatitis.html

Anda mungkin juga menyukai