Anda di halaman 1dari 3

Aspek-aspek Ajaran Islam

- Teologi
Aspek teologi merupakan aspek utama dalam ajaran Islam yang menjadi
penjelas dan petunjuk akan benar atau kelirunya ke Islaman seseorang. Aspek
yang menaungi pokok-pokok agama yaitu Aqidah dan Tauhid. Aspek ini sekaligus
juga menjadi tolak ukur pembeda antara Mukmin dan Kafir.
- Hukum
Sebagai agama yang Rahmatan lil Alamin Islam mempunyai aspek hukum
yang mencakup seluruh materi, dasar hukum islam itu sendiri diambil dari al
Quran dan as Sunnah. Hukum yang di ajarakan dalam islam bersifat global yang
banyak darinya disebutkan dalam al Quran dan hukum yang lebih terperincinya
dijelaskan dalam as Sunnah. Menyangkut kejadian-kejadian yang dibutuhkan
hukum yang lebih terkhusus lagi, islam mempunyai metode ijtihad untuk
menyimpulkan aturan hukum yang dapat di ambil.
- Sejarah & Kebudayaan
Secara garis besar sejarah dan kebudayaan dapat dibagi menjadi tiga
periode yaitu :
I. Periode Klasik : 650-1250 M
1. Masa Kemajuan Islam I (650-1000 M)
Khulafa Al-Rasyidin
Pada masa ini panji khalifah di pegang oleh 4 orang sahabat dengan urutan
Abu Bakar (632 M), Umar Ibn Khattab (634 M), Utsman Ibn Affan (644), dan
Ali Ibn Abii Thalib (656-661 M). Pada masa Abu Bakar perluasan wilayah
Islam berhasil mencakup Irak dan Suriah, Dilanjutkan pada masa Umar bin
Khattab dengan menggunakan Suriah sebagai basis, ekspansi menuju mesir.
Puncaknya Palestina, Suriah, Irak, Persia dan Mesir dibawah khalifah Umar
bin Khattab. Pada masa Utsman Ibn AffanTripoli, Ciprus dan beberapa daerah
lain dikuasai, namun terjadi perpecehan dan kekacauan hingga Utsman mati
terbunuh. Lalu masa Ali Ibn Abi Thalib, terjadi banyak tantangan dari pihak
pendukung Utsman, Muawiyah, Gubernur Damaskus, golongan Thalhah dan
Zubair, dan Kaum Khawarij. Ali pun mati terbunuh dan Mu’awiyah menjadi
khalifah kelima dan membangun Dinasti Bani Umayyah pada masa ini
gelombang ekspansi kembali berjalan.
Bani Umayyah
Dinasti yang berumur kurang lebih 90 tahun melanjutkan ekspansi
2. Masa Disentregasi (1000-1250 M)
II. Periode Pertengahan : 1250-1800 M
1. Masa Kemunduran I (1250-1500 M)
2. Masa Tiga Kerajaan Besar (1500-1800 M)
a. Fase Kemajuan (1500-1700)
b. Fase Kemunduran II (1700-1800 M)
III. Periode Modern: 1800 M
- Politik
Islam pada masa Nabi Muhammad masih hidup kepala negara dan kepala
pemerintahan di pegang oleh beliau sekaligus selaku pimpinan keagamaan dengan
status beliau yang merupakan seorang Rasul. Setelah beliau wafat, mesti ada
penggati beliau dalam bidang politi sebagai kepala negara sekaligus kepala
pemerintahan. Namun untuk posisi beliau sebagai seorang rasul tidak dapat di
gantikan. Jabatan kepala negara di amanahkan kaum muslimin pada saat itu
kepada seseorang yang dianggap paling faqih dan pantas mengemban posisi
khalifah. Pengangkatan para khalifah melalui cara-cara yang berbeda, namun pada
umumnya mereka diangkat dengan cara dibaiat oleh para pemuka agama dan
tokoh-tokoh masyarakat setempat.
Untuk sistem politik yang digunakan (khalifah) yang timbul sesudah
wafatnya Nabi Muhammad, tidak mempunyai bentuk kerajaan tetapi lebih dekat
ke republik, dalam arti kepala negaranya dipilih dan tidak mempunyai sfat turun
temurun. Namun pendapat yang lebih kuat melekat dikalangan Ahlus Sunnah
Seorang khalifah haruslah berasal dari suku Quraisy. Pendapat ini berbegang pada
sebuah hadist Nabi yang membuat Quraisy mempunyai kedudukan yang lebih
tinggi dari suku-suku Arab lainnya. Dan Keempat khalifah besar memang orang-
orang ternama dari suku Quraisy dan demikian juga dari Dinasti Bani Umayyah
dan Dinasti Bani Abbas, Semuanya berasal suku Nabi Muhammad. Pendapat
Inilah yang menjadi acuan mereka dalam menerapkan teori ketatanegaraan.
- Falsafat
Aspek falsafat masuk ke ajaran islam melalui pendekatan akal yang
sejalan dengan ajaran islam. Contohnya saja ilmu tauhid atau teologi merupakan
salah satu cabang utama dalam aspek falsafat yang sejalan dengan ajaran islam.
- Mistisme
Aspek ini berkaitan dengan metode-metode khusus yang bersifat mistis
sebagai sarana untuk mendekatkan diri kepada Tuhan. Metode ini yang khusus
dipakai untuk menggambarkan mistisme dalam islam disebut dengan Tassawuf
atau Sufisme.
- Modern
Perlu penulis tekankan bahwa modernisasi dalam ajaran Islam yang pada
ajaran syariat yang bersumber dari al Qur’an dan as Sunnah bersifat mutlak
adalah tindakkan yang keliru. Modernisasi dalam ajaran Islam lebih kepada yang
bersifat budaya dan sosial. Yang memang kita diperbolehkan berekspresi dalam
sikap, dengan syarat tidak melampaui batasan-batasan yang ada. Modernisasi atau
pembaruan yang dimaksud juga adalah menyangkut pemikiran atau cara pandang
Islam yang sempit, dengan adanya pembaruan diharapankan kita mampu
memperluas sudut pandang Islam dan mempertahankan kemurnian agama Islam.

Anda mungkin juga menyukai