Anda di halaman 1dari 4

SCABIES

(Masalah Diagnosis)

Karina Ayu Indira Putri

Kepaniteraan Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin

Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Indonesia

PENDAHULUAN

Skabies merupakan penyakit kulit akibat tungau sarcoptei scabiei var hominis

yang membentuk terowongan pada lapisan stratum korneum dan stratum granulosum

pejamu . Penyakit yang mempengaruhi semua jenis ras di dunia tersebut di temukan

hampir pada semua negara di seluruh dunia dengan angka prevalensi yang bervariasi .

Perkembangan penyakit ini juga di pengaruhi oleh keadaan sosial ekonomi yang rendah

, tingkat higiene yang buruk. Penularan terjadi akibat kontak langsung dengan kulit

pasien atau tidak langsung dengan benda yang terkontaminasi tungau . scabies dapat

mewabah pada daerah padat penduduk seperti daerah kumuh , penjara , panti asuhan ,

panti jompo , dan sekolah asrama.

Di Indonesia prevalensi skabies masih cukup tinggi. Menurut departemen

kesehatan RI 2014 prevalensi sakbies di Indonesia sebesar 5, 60 – 12,95 % dan skabies

menduduki urutan ke 5 dari 12 penyakit kulit. Penatalaksanaan kasus bertujuan

mengidentifikasi masalah klinis pada pasien dan keluarga serta faktor-faktor yang

berpengaruh , menyelesaikan masalah klinis pada pasien dan keluarga. Serta

1
mmengubah perilaku kesehatan pasien dan keluarga serta partisipasi keluarga dalam

mengatasi masalah kesehatan.

KASUS

Seorang wanita 20 tahun datang ke klinik sejahtera ciracas pada tanggal 17

november 2017 dengan keluhan gatal-gatal hampir di seluruh tubuh sejak 1 minggu

yang lalu.

Gatal dirasakan terutama di malam hari di daerah sela – sela jari , leher ,

punggung dan perut. Gatal sudah diobati dengan CTM 1X4 mg dan menggunakan

bedak tabur bayi , namun pasien merasa tidak ada perbaikan . Selain pasien, anggota

keluarga lain yaitu adiknya yang tinggal serumah juga memiliki keluhan yang serupa.

Pasien sering menggaruk bagian tubuh yang gatal sehingga timbul koreng dan bekas

luka. pasien mengaku pada telapak tangan terdapat bintil – bintil berisi nanah akibat

garukan. Pasien sering menggunakan pakaian yang sama berulang kali sebelum di cuci.

Pasien menggunakan handuk bergantian dengan adiknya yang juga memliki keluhan

gatal serupa .

Dari hasil pemeriksaan fisik didapatkan keadaan umum baik ,kesadaran compos

mentis dan tanda vital dalam batas normal, tampak sakit ringan , status generalis dalam

batas normal , status gizi pasien baik dengan berat badan 54 kg , tinggi badan 155 cm .

status dermatologik pasien adalah di seluruh tubuh terutama di daerah sela –sela jari

tangan dan kaki , perut , lipatan paha dan bokong terdapat papul multiple berukuran

2
milier sewarna kulit sebagian eritematosa. Juga terdapat pustule , erosi , dan ekskoriasi

yang ditutupi krusta merah kehitaman.

Kasus ini di diagnosis banding dengan skabies ,pedikulosis korporis , prurigo,

dan dermatitis kontak iritan. Berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan fisik pasien di

diagnosis kerja dengan skabies.

PEMBAHASAN

RANGKUMAN

Dilaporkan satu kasus varicella pada seorang wanita berusia 42 tahun. Diagnosis

kerja ditegakkan berdasarkan anamnesis ada keluhan seluruh tubuhnya dipenuhi

plenting-plenting berisi cairan bening maupun nanah disertai rasa gatal dengan

manifestasi klinis berupa tampak vesikel dan papul dengan dasar patch eritem, ada yang

diskret dan ada yang berkonfluens. Tampak juga pustul dengan dasar patch eritem, yang

pecah menjadi krusta kehitaman yang tersebar universal. Didukung dengan pada

pemeriksaan Tzanck ditemukan sel datia berinti banyak. Kelemahan laporan kasus ini

adalah tidak dilakukan pemeriksaan antigen terhadap virus dan pemeriksaan isi folikel

sehingga penyakit herpes zoster dan folikulitis malassezia masih belum dapat

disingkirkan.

3
DAFTAR PUSTAKA

1. Wolf Klaus, Richard A Johnson, Arturo P Saavedra, Ellen K Roh.

2017. Fitzpatrick’s Color Atlas And Synopsis Of Clinical

Dermatology Eight Edition. New York, McGraw-Hill, hal 693

2. Atlas Berwarna Dan Sinopsis Penyakit Kulit Dan Kelamin. 2015.

Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia: Jakarta, hal 245

3. Ilmu Penyakit Kulit Dan Kelamin Edisi Ketujuh.2015. Fakultas

Kedokteran Universitas Indonesia: Jakarta, hal 128

4. Gaudalupe Chaves-Lopez, Robert Estrada, Guadalupe Estrada-

Chaves. 2016.Clinical Fokus on Malassezia Folliculitis.New York

5. Rama R, Prasad Guru, Lakshmi P, dkk. A Clinical and

Epidemiological Study of Superficial Folliculitis of Legs. 2016

Anda mungkin juga menyukai