ACARA III

ANALISIS PELAYANAN

A. TUJUAN
1. Menilai ketersediaan fasilitas pelayanan dan hirarki fasilitas tersebut dengan
menggunakan Skala Gutman.
2. Menilai daya layan suatu fasilitas dalam melayani penduduk yang ada dalam suatu
wilayah.
3. Menghitung jumlah dan kebutuhan fasilitas pelayanan (sosial ekonomi).
4. Menghitung kebutuhan luas lahan yang diperlukan untuk mencukupi fasilitas
kebutuhan pelayanan.
5. Menganalisa implikasi-implikasi yang akan ditimbulkan dari hasil perhitungna
terhadap pembangunan wilayah.

B. DATA YANG DIPERLUKAN

1. Jumlah fasilitas pelayanan TK
2. Jumlah fasilitas pelayanan SD
3. Jumlah fasilitas pelayanan SMP
4. Jumlah fasilitas pelayanan SMA
5. Proyeksi Jumlah Penduduk.
6. Daya layan TK, SD, SLTP, SMA.
7. Luas lahan yang dibutuhkan TK, SD, SLTP, SMA.

C. DASAR TEORI
Penduduk yang tinggal dalam suatu wilayah, dalam menjalankan kehidupan dan
aktivitasnya tentu membutuhkan dukungan fasilitas pelayanan. Secara umum, fasilitas
dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu fasilitas umum, serta fasilitas sosial dan
ekonomi. Dua fasilitas utama tersebut, sebagian besar menjadi tanggungjawab pemerintah
dan umumnya menganut kebutuhan pasar dan tidak di setiap tempat tersedia. Meskipun
demikian, peran pemerintah, swasta, dan masyarakat sulit dibedakan dalam memenuhi
kebutuhan 3 fasilitas tersebut.
Kebijakan mengenai pengadaan fasilitas pelayanan (atau dalam konsesus tertulis lebih
sering disebut Pelayanan Publik) pun telah dikeluarkan melalui ”Rancangan UU Republik
Indonesia Tentang Pelayanan Publik Umum”. RUU ini dibuat dengan tujuan untuk
meningkatkan kualitas dan menjamin penyediaan pelayanan publik sesuai dengan asas-
asas umum pemerintahan yang baik, serta untuk memberi perlindungan bagi setiap warga
negara dan penduduk dari penyalahgunaan wewenang di dalam penyediaan dan
penyelenggaraan pelayanan publik.
Penduduk yang tinggal dalam suatu wilayah dalam menjalankan kehidupan dan
aktivitasnya membutuhkan dukungan fasilitas pelayanan. Secara umum fasilitas dapat
dikelompokkan menjadi dua yaitu fasilitas umum, social, dan ekonomi. Dua fasilitas
tersebut sebagian besar menjadi tanggung jawab pemerintah dan umumnya menganut
kebutuhan pasar dan tidak di setiap tempat tersedia. Meskipun demikian, peran
pemerintah, swasta, dan masyarakat sulit dibedakan dalam memenuhi kebutuhan 3
fasilitas tersebut.
Mengetahui ketersediaan dan daya layan suatu fasilitas pelayanan penting dilakukan
untuk memberikan gambaran realitas dan evaluasi dari suatu fasilitas sehingga dapat
diperoleh penyusunan langkah-langkah prioritas daalm penyediaan fasilitas tersebut.
Ada 3 (tiga) cara untuk mengidentifikasi ketersediaan dan daya layan fasilitas yaitu;
Ketersediaan pelayanan (Services availability), Tingkat Ketersediaan (Size of
availability), dan Fungsi Pelayanan/daya layan (Function of availability).
Selengkapnya dapat dilihat pada tabel berikut:
No Nama Metode Keterangan
1 Ketersediaan Pelayanan  Menilai ada atau tidaknya fasilitas pelayanan,
(Services availability) jika pelayanan tersedia diberi nilai 1, dan jika
tidak tersedia diberi nilai 0. Metode ini
disebut Gutman Scalling Methods.
2 Tingkat Ketersediaan  Penilaian memperhatikan jumlah unit
(Size of availability) pelayanan yang tersedia. Metode yang sering
digunakan adalah Scalogram.
 Dari dua ukuran tersebut dapat dinilai hirarki
fasilitas dimana semakin tersedia di semua
tempat, semakin rendah hirarkinya, dan skala
pelayanannya semakin sempit.
3 Fungsi Pelayanan / Daya  Perbandingan antara ketersediaan fasilitas
Layan (Function of dengan variabel pembanding, seperti
availability) besarnya pengguna aktual, pengguna
 potensial, penduduk keseluruhan, dan dengan
pembanding standart.
 Ukurannya Rasio antara Fasilitas dan Jumlah
Penduduk
Rasio Guru / Murid
Rasio Murid / Kelas
Selanjutnya dapat dibandingkan dengan
kebutuhan minimal sehingga dapat dinilai
daya layannya cukup, berlebih, atau kurang.
 Tergantung ketersediaan data.

Seperti yang diketahui, kemakmuran dan kesejahteraan suatu negara dapat diketahui
dari dapat atau tidaknya suatu penyelenggara pengadaan fasilitas pelayanan memenuhi
fasilitas tersebut untuk rakyat banyak, baik itu oleh pemerintah, swasta, maupun
masyarakat banyak. Jika angka kemiskinan yang mencolok dan desparitas (kesenjangan)
dapat diturunkan sedemikian rupa, maka bisa dikatakan bahwa rakyat banyak telah
terpenuhi kebutuhan fasilitasnya.
Pertumbuhan penduduk yang tinggi dan terus meningkat membawa implikasi bagi
meningkatnya tuntutan kebutuhan akan fasilitas yang dapat mendukung kehidupannya,
salah satunya adalah fasilitas pelayanan. Ada banyak jenis fasilitas pelayanan yang dapat
dianalisis. Asumsi dasarnya adalah semakin meningkat jumlah penduduk maka kebutuhan
fasilitas juga meningkat. Secara umum teknik analisis yang digunakan untuk
memproyeksikan perkembangan jumlah penduduk. Hasilnya dapat digunakan untuk
memprediksi kebutuhan fasilitas yang diperlukan setelah membandingkannya dengan
standart normatif yang ada.
No Indikator Prosedur analisis

1 Proyeksi kebutuhan  Melakukan Proyeksi perkembangan

fasilitas dan lahan penduduk pada tahun yang dikehendaki
pendukungnya. (lihat bagian dan rumusan teknik proyeksi
penduduk pada acara sebelumnya)
 Menilai dan membandingkan dengan
standard kebutuhan fasilitas per jumlah
 penduduk dan luas lahan untuk masing-
masing fasilitas.

D. LANGKAH KERJA
1. Membuka dan menjalankan program Excel.
2. Input data yang tersedia ke dalam tabel.
3. Memberi bobot pada data untuk TK = 1, SD = 2, SLTP = 3, SMU = 4.
4. Memberi skor fasilitas dengan cara mengalikan jumlah dengan bobot
5. Menghitung total skor dengan cara menjumlah skor fasilitas dari TK, SD, SLTP, dan
SMU atau
6. Memberikan hirarki berdasarkan prinsip standar deviasi
7. Menghitung kebutuhan fasilitas pelayanan tahun proyeksi (misal 2020) dengan cara
membagi jumlah penduduk tahun proyeksi dengan daya layan masing-masing fasilitas
pelayanan
8. Menghitung Kebutuhan Luas lahan fasilitas tahun proyeksi dengan cara mengalikan
luas lahan yang dibutuhkan masing-masing fasilitas pelayanan dengan besar
kebutuhan masing-masing fasilitas pada tahun proyeksi