Anda di halaman 1dari 18

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Rumah Sakit sebagai salah satu sarana kesehatan yang memberikan


pelayanan kesehatan kepada masyarakat, memiliki peran yang sangat
penting dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Oleh karena
itu rumah sakit dituntut untuk dapat memberikan pelayanan yang bermutu
sesuai dengan standar yang sudah ditetapkan. Untuk meminimalkan
resiko terjadinya infeksi di rumah sakit perlu diterapkan pencegahan dan
pengendalian infeksi yakni kegiatan yang meliputi perencanaan,
pelaksanaan, pembinaan, pendidikan dan pelatihan, serta monitoring dan
evaluasi pencegahan dan pengendalian infeksi di rumah sakit sangat
penting karena menggambarkan mutu pelayanan rumah sakit. Pedoman
pengorganisasian pencegahan dan pengendalian infeksi dibuat sebagai
acuan bagi tim untuk melaksanakan kegiatan pencegahan dan
pengendalian infeksi di rumah sakit.

B. TUJUAN
Tujuan Umum
Meningkatkan mutu pelayanan rumah sakit melalui Program Pencegahan
dan Pengendalian Rumah Sakit yang dilaksanakan oleh semua unit yang
ada.

Tujuan Khusus
1. Sebagai pedoman bagi direktur di rumah sakit dalam membentuk
organisasi, menyusun serta melaksanakan tugas, program,
wewenang dan tanggung jawab secara jelas
2. Menggerakan segala sumber daya yang ada di rumah sakit secara
efektif dan efesien dalam pelaksanaan PPI.
3. Terlaksananya pencatatan infeksi di rumah sakit dan pelaporannya.
4. Memantau dan mengevaluasi pelaksanaan program PPI
5. Sebagai acuan penyusunan instrumen akreditasi rumah sakit.

1
BAB II
GAMBARAN UMUM
RUMAH SAKIT UMUM KELAS D KOTA PALANGKA RAYA

A. KONDISI RUMAH SAKIT UMUM KELAS D KOTA PALANGKA RAYA


1. Gambaran Rumah Sakit Umum Kelas D Kota Palangka Raya ialah:

a. Nama : Rumah Sakit Umum Kelas D Kota


Palangka Raya .
b. Alamat : Jl. Mahir Mahar Km. 18,5 Kalampangan
73114
c. No. Telepon/Fax : (0536) 3246101

d. Email : rsupalangkaraya@gmail.com

e. Tipe RS : Kelas D

f. Luas tanah : Sertifikat Tanah No.5.01.01.08.00006,


Kelurahan Kalampangan, Kecamatan
Sabangau, Kotamadya Palangka Raya,
Propinsi Kalimantan Tengah).12,760 m²
g. Luas bangunan : Terdiri dari 2 (dua) buah bangunan, yaitu:
1) Bangunan I
Luas Bangunan I adalah 151,00 m²,
Bangunan lantai 1 meliputi ruang
Rekam Medik, Instalasi Rawat jalan,
Poli Umum, Poli Kebidanan, Poli
Jantung, Poli Gigi, Laboratorium, Apotik
Rawat Jalan. Bangunan lantai 2
meliputi ruang rawat kebidanan.

2) Bangunan II
Luas Bangunan II adalah 569,64 m²,
Bangunan lantai 1 meliputi ruang UGD
24 jam, Apotik 24 jam, Loket
Pendaftaran 24 jam, Instalasi Gizi.
Bangunan lantai 2 meliputi ruang
Administrasi dan Rawat Inap

h. Jumlah Kamar : Kamar.


Terdiri dari :
1) Rawat Inap Umum :
 Kelas 3 : 2 kamar
 Isolasi : 1 kamar
2) Ruang Perawatan Kebidanan dan
Penyakit Kandungan
 Kelas 3 : 1 kamar
3) Ruang Bersalin :
 Kelas 3 : 1 kamar
4) IGD : 1 kamar

2
i. Jumlah Tempat Tidur : Bed.
Terdiri dari :

1) Instalasi Gawat Darurat : 5 bed


2) Instalasi Rawat Inap : 24 bed
3) Instalasi Rawat Inap : 10 bed
4) Ruang Bersalin : 3 bed
5) Ruang Perawatan
Kebidanan & Penyakit Dalam : 8 bed
Bayi Baru Lahir : 8 bed

j. Tenaga Medis Rumah Sakit Umum Kelas D Kota Palangka


Raya :

STATUS KEPEGAWAIAN

Part
Full Timer
NO KUALIFIKASI PENDIDIKAN Timer
JML
PNS TKK MITRA

(orang) (orang) (orang)

A. DOKTER UMUM

1. Dokter Umum 3 2 5

Jumlah A 3 2 5

B. DOKTER SPESIALIS

Dokter Spesialis Kebidanan dan


1. 2 2
Penyakit Kandungan

2. Dokter Spesialis Jantung 1 1

3. Dokter spesialis perio 1 1

Jumlah B

JUMLAH TOTAL (A+B) 9

*(data: Urmin Subbagrenmin RSU Kelas D Kota Palangka Raya - per 1


Pebruari 2018)

k. Tenaga Paramedis dan Paramedis Non Perawatan:


STATUS KEPEGAWAIAN
NO KUALIFIKASI PENDIDIKAN MITRA / PART
PNS PHL/TKK
TIME

A. PARAMEDIS

1. S-1 Keperawatan Ners - 9

3
2. S-1 Keperawatan 2 2

3. D-IV Kebidanan 2 -

4. D-III Keperawatan 9 11

5. D-III Kebidanan 9 16

6. D-III Kebidanan

JUMLAH 23 38

JUMLAH TOTAL A 61

B. PARAMEDIS NON PERAWATAN

1. S-1 Farmasi/Apoteker 1 -

2. D-IV Fisioterapi 1 -

3. D-III Analis Kesehatan 2 4

4. D-III Farmasi 1 2

5. D-III Gizi 2 1

6. D-III Gigi 2 -

7. D-III Radiologi - -

8. D-IV Fisioterapi 1 1

9. D-IV gizi 1 -

10. SPRG 1 -

11. S-2 Farmasi 1 -

JUMLAH 12 8

JUMLAH TOTAL B 20

*(data: Urmin Subbagrenmin RSU Kelas D Kota Palangka Raya - per 1


Pebruari 2018)

l. Tenaga Non Medis:

STATUS KEPEGAWAIAN
NO KUALIFIKASI PENDIDIKAN MITRA / JML
PNS PHL/TKK
PART TIME

1. S-1 Kesehatan Masyarakat - 2

4
2. S-1 Ekonomi - 1

3. D-3 PRS - 4

4. S-1 Pendidikan - 1

5. D-1 Sanitasi 1 -

6. D-III Teknisi Elekromedis - 1

7. SMA/STM/SMK/SMKK 4 7

8. SMP 1 4

JUMLAH 6 20 26

*(data: Urmin Subbagrenmin RSU Kelas D Kota Palangka Raya - per 1


Pebruari 2018)

m. Total Tenaga:

FULL TIMER
JUMLAH (Orang)

Personel Rumah Sakit


120

Total Jumlah 120

*(data: Urmin Subbagrenmin RSU Kelas D Kota Palangka Raya - per 1


Pebruarii 2018)

B. JENIS PELAYANAN KESEHATAN


Jenis Pelayanan Kesehatan yang terdapat di Rumah Sakit Umum Kelas
D Kota Palangka Raya adalah sebagai berikut:
1. Pelayanan Umum:
a. Medik Umum;
b. Medik Gigi Dasar;
c. KIA/KB;
d. Keperawatan;
2. Pelayanan Gawat Darurat;
3. Pelayanan Rawat Intensif;
4. Pelayanan Spesialistik Dasar:
a. Obstetri dan Ginekologi.
5. Pelayanan Spesialistik lanjutan:
a. Penyakit Jantung (Spesialis Jantung)
b. Gangguan Gigi dan Gusi (Spesialis Periodential)
6. Pelayanan Penunjang Klinik:
a. Instalasi Gizi
b. Instalasi Farmasi;
c. Fisiotrapi
d. Radiologi
e. Instalasi Laboratorium 24 jam
7. Pelayanan Penunjang Non Klinik:
a. IPSRS

5
b. Loundry dan Kebersihan
c. Transportasi (Ambulance)
d. Keamanan
e. Gudang
f. Musholla
8. Pelayanan Administrasi:
a. Administrasi Umum;
b. Informasi dan Penerimaan Pasien;
c. Keuangan;
d. Personalia/Kepegawaian
e. Keamanan;
f. Humas dan Publikasi

C. PENCAPAIAN LOKASI RUMAH SAKIT

Rumah Sakit Umum Kelas D Kota Palangka Raya berada di jalan


Mahie Mahar 18,5 Km dari Pusat Kota Palangka Raya. Lokasinya
tepat di jalan lintas yang menghubungkan Kota Palangka Raya dengan
beberapa kabupaten (Pulang Pisau dan Kuala Kapuas). Dari pusat kota
menuju rumah sakit di tempuh dalam waktu 15-20 menit menggunakan
angkutan umum atau taksi kota.

D. SASARAN PELAYANAN KESEHATAN

Sasaran pelayanan kesehatan Rumah Sakit Umum Kelas D Kota


Palangka Raya adalah:
1. masyarakat umum;
2. peserta BPJS Kesehatan dan BPJS Ketenagakerjaan;
3. Asuransi-asuransi lain.

E. MATERIAL KESEHATAN, ALAT KESEHATAN DAN OBAT-OBATAN

Peralatan kesehatan dan perbekalan kesehatan di RSU Kelas D Kota


Palangka Raya bersumber dari APBD pemerintah Kota Palangka Raya
dan APBN melalui DAK Kemenkes RI.

F. PERIZINAN RUMAH SAKIT UMUM KELAS D KOTA PALANGKA


RAYA

Perizinan yang dimiliki Rumah Sakit Umum Kelas D Kota Palangka


Raya :

NO JENIS IZIN NOMOR IZIN TANGGAL

870/1540/DCTP-
1. Surat Izin Mendirikan Bangunan (IMB) 22 JUNI 2015
PPPK/IMB/01/TAHUN 2018
Keputusan Menteri Kesehatan tentang Izin
2. Penyelenggaraan 188.45/138/2015 1 APRIL 2015
Rumah Sakit Umum Kelas D Kota Palangka Raya

6
BAB III
MOTTO, VISI dan MISI,

1. MOTTO, VISI, dan MISI RUMAH SAKIT UMUM KELAS D KOTA


PALANGKA RAYA
A. Motto
Berkerja dan Melayani Dengan Sepenuh Hati
B. Visi
Menjadi Rumah Sakit Mandiri, Unggul, dan Bermartabat Demi Pelayanaan
Kesehatan Yang Optimal
C. Misi
1. Memberikan pelayanan kesehatan secara profesional dan optimal
2. Meningkatkan Sarana dan Prasarana rumah sakit
3. Meningkatkan kualitas dan kesejahteraan rumah sakit
4. Menciptakan lingkungan kerja yang sehat, bersahabat, dan
berkualitas

2. MOTTO, VISI dan MISI PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN


INFEKSI (PPI) RUMAH SAKIT
A. MOTTO
“Budaya Bersih-Sehat Komitmen Pelayanan Kami”
B. Visi
Mengutamakan mutu pelayanan kesehatanbagi pasien Polri dan
masyarakat umum di Rumah Sakit Umum Kelas D Kota Palangka Raya
yang profesional sesuai standar pencegahan dan pengendalian infeksi
Rumah Sakit.
C. Misi
1. Meningkatkan mutu pelayanan kesehatan dengan optimalisasi
sumber daya mengenai pencegahan dan pengendalian infeksi
Rumah Sakit (PPI Rumah Sakit);

2. Menyebarluaskan PPI Rumah sakit kepada seluruh yang ada di


Rumah Sakit;
3. Melindungi tenaga kesehatan dan masyarakat,pasien dan keluarga
dari penularan infeksi;

4. Menjadikan Bersih-Sehat sebagai budaya dalam menberikan


pelayanan kesehatan;

7
5. Melaksanakan surveilans secara terus menerus dan
berkesinambungan, sebagai dasar penetapan kebijakan dalam
pencegahan dan pengendalian infeksi;

6. Bekerja sama dengan berbagai lembaga yang bertujuan


meningkatkan keselamatan pasien dan mutu pelayanan rumah sakit.

8
BAB IV
STRUKTUR ORGANISASI
TIM PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI RUMAH SAKIT

Direktur
dr. Abram Sidi Winasis
NIP : 19760824 200801 1 022

Ketua Tim IPCD


dr. Enricko Michael S.D,M.B, Sp.OG
NIP :19741026 200604 1 007

Sekertaris
Siska Febrina, A.Md.Kep
NIP :19890217 201101 2 002

Devi Herisca, S.Kep (IPCLN Ranap) Eka Amelia. S.Farm.,M.Farm,Apt (IPCLS Apotik)
NIP : 19831205 200501 2 006 NIP : 19850103 200904 2 010
Mariati, A.Md.Kep (IPCLN IGD) Eka Jaya Putra, A.Md.AK (IPCLS Lab)
NIP : 19760411 199702 2 001 NIP: 19880410 201001 1 001
S.T. Indrayani (IPCLN Kebidanan) Sugiati (IPCLS RM)
NIP : 19710106 200604 2 013 NIP : 19620912 198603 2 011
Mika Yuni, A.Md.Kep (IPCLN Poli Umum) Antung Rahmaniwati, A,Md. Gizi (IPCLS Gizi)
NIP : - NIP : 19851129 200904 2 001
Dianupitae, A.Md.Keb (IPCLN Poli Kandungan) Rusnorjiani (IPCLS Kesling, Security, dan Driver)
NIP : 19751010 200801 2 034 NIP : 19610620 198603 1 011
Yanetha, AMKg (IPCLN Poli Gigi) Yusepine Heppy (IPCLS Loundry dan CS)
NIP : 19740125 200604 2 003 NIP : 19790126 200012 2 003

9
BAB V
URAIAN TUGAS

A. URAIAN TUGAS TIM PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI

1. DIREKTUR
1.1. Uraian tugas :
a. Membentuk Tim dan Tim PPIRS dengan Surat Keputusan.
b. Bertanggung jawab dan memiliki komitmen yang tinggi terhadap
penyelenggaraan upaya pencegahan dan pengendalian infeksi.
c. Bertanggung jawab terhadap tersedianya fasilitas sarana dan
prasarana termasuk anggaran yang di butuhkan.
d. Menentukan kebijakan pencegahan dan pengendalian infeksi.
e. Mengadakan evaluasi kebijakan pencegahan dan pengendalian
infeksi berdasarkan saran dari Tim PPIRS.
f. Mengadakan evaluasi kebijakan pemakaian antibiotika yang
rasional dan desinfektan di Rumah Sakit Umum Kelas D Kota
Palangka Raya berdasarkan saran dari Tim PPIRS.
g. Dapat menutup suatu unit perawatan atau instalasi yang dianggap
potensial menularkan penyakit untuk beberapa waktu sesuai
kebutuhan saran dari Tim PPIRS.
h. Mengerahkan Standar Prosedur Operasional (SPO) untuk PPIRS.
2. KETUA TIM PPI.
2.1. Uraian tugas :
a. Menyusun dan menetapkan serta mengevaluasi kebijakan PPI.
b. Melaksanakan sosialisasi kebijakan dapat di pahami dan
dilaksanakan oleh petugas kesehatan rumah sakit.
c. Membuat SPO PPI.
d. Menyusun program PPI dan mengevaluasi pelaksanaan program
tersebut.
e. Bekerjasama dengan TIM PPI dan mengevaluasi investigasi
masalah atau KLB Healthcare Associated Infection (HAIs).
f. Memberi usulan untuk mengembangkan dan meningkatkan cara
pencegahan dan penegendalian infeksi.
g. Memberi konsultasi pada petugas kesehatan rumah sakit dan
fasilitas pelayanan kesehatan lainnya dalam PPI.
h. Mengusulkan pengadaan alat dan bahan yang sesuai prinsip PPI
dan aman bagi yang menggunakan.

10
i. Mengidentifikasi temuan di lapangan dan mengusulkan pelatihan
untuk meningkatkan kemampuan sumber daya manusia (SDM)
Rumah Sakit Umum Kelas D Kota Palangka Raya dalam PPI.
j. Melakukan pertemuan berkala, termasuk evaluasi kebijakan.
k. Menerima laporan dari Tim PPI dan membuat laporan kepada
Direktur.
l. Berkoordinasi dengan unit terkait lain.
m. Memberikan usulan kepada Direktur untuk pemakaian anti biotika
yang rasional di rumah sakit berdasarkan hasil pemantauan kuman
dan resistensinya terhadap antibiotika dan menyebar luaskan data
resistensi antibiotika.
n. Menyusun kebijakan kesehatan dan keselamatan kerja di Tim PPI
o. Turut menyusun kebijakan clinical governance dan patient safety.
p. Mengembangkan, mengimplementasikan dan secara periodik
mengkaji kembali rencana manajemen PPI apakah telah sesuai
kebijakan manajemen rumah sakit.
q. Memberikan masukan yang menyangkut konstruksi bangunan dan
pengadaan alat dan bahan kesehatan, renovasi ruangan, cara
memprosesan alat, penyimpanan alat dan linen sesuai dengan
prinsip PPI.
r. Menentukan sikap penutupan ruangan rawat bila di perlukan
karena potensial menyebarkan infeksi.
s. Melakukan pengawasan terhadap tindakan tindakan yang
menyimpang dari standar prosedur/monitoring suveilans proses.
t. Melakukan investigasi, menetapkan dan melaksanakan
penanggulangan infeksi bila ada KLB di rumah sakit dan fasilitas
pelayanan kesehatan lainnya.
2.2. Tanggung Jawab :
Menyelesaikan tugas dan aktivasi sesuai dengan rencana yang telah
di tetapkan serta meningkatkan kinerja dan pengembangan rumah
sakit.
2.3. Wewenang :
a. Mengawasi, memberikan petunjuk dan arahan terhadap unit terkait
dalam pencegahan dan pengendalian infeksi.
b. Memberikan teguran, motivasi kepada unit terkait terhadap
kedisiplinan petugas dalam menjalankan pencegahan dan
pengendalian infeksi.

11
c. Meminta data dan informasi dari unit terkait yang berhubungan
dengan kegiatan Pencegahan dan pengendalian infeksi.
d. Memberikan rekomendasi unit terkait dalam pelayanan yang
berhubungan dengan pencegahan dan pengendalian infeksi.
2.4. Syarat jabatan:
a. Lulusan Sarjana Profesi.
b. Mempunyai minat dalam Pencegahan dan Pengendalian Infeksi.
c. Memiliki pengalaman manajerial.
3. SEKRETARISTIM PPI/IPCN
3.1. Uraian Tugas dan Tanggung Jawab:
a. Mengunjungi ruangan setiap hari untuk memonitor kejadian infeksi
yang terjadi di lingkungan kerjanya, baik rumah sakit dan fasilitas
pelayanan kesehatan lainnya.
b. Memonitor pelaksanaan PPI, penerapan SPO, kepatuhan petugas
dalam menjalankan kewaspadaan isolasi.
c. Melaksanakan surveilans infeksi dan melaporkan kepada Tim PPI.
d. Bersama Tim PPI melakukan pelatihan petugas kesehatan tentang
PPI di rumah sakit dan fasilitas pelayanan kesehatan lainnya.
e. Melakukan investigasi terhadap KLB dan bersama sama Tim PPI
memperbaiki kesalahan yang terjadi.
f. Memonitor kesehatan petugas kesehatan untuk mencegah
penularan infeksi dari petugas kesehatan ke pasien atau
sebaliknya.
g. Bersama Tim menganjurkan prosedur isolasi dan memberi
konsultasi tentang pencegahan dan pengendalian infeksi yang
diperlukan pada kasus yang terjadi di rumah sakit.
h. Audit pencegahan dan pengendalian infeksi termasuk terhadap
penatalaksanaan limbah, laundry, gizi dan lain-lain dengan
menggunakan daftar tilik.
i. Memonitor kesehatan lingkungan.
j. Memonitor terhadap pengendalian penggunaan antibiotika yang
rasional.
k. Mendesain, melaksanakan, memonitor dan mengevaluasi
surveilans infeksi yang terjadi di rumah sakit dan fasilitas
pelayanan kesehatan lainnya.
l. Membuat laporan surveilans dan melaporkan ke Tim PPI.

12
m. Memberikan motivasi dan teguran tentang pelaksaan kepatuhan
PPI.
n. Memberikan saran desain ruangan rumah sakit agar sesuai
dengan prinsip PPI.
o. Meningkatkan kesadaran pasien dan pengunjung rumah sakit
tentang PPIRS.
p. Memprakarsai penyuluhan bagi petugas kesehatan, pengunjung
dan keluarga tentang topik infeksi yang sedang berkembang di
masyarakat, infeksi dengan insiden tinggi.
q. Sebagai koordinator antara unit dalam mendeteksi, mencegah dan
mengendalikan infeksi di rumah sakit.
3.2. Wewenang :
Mengadakan koordinasi dengan Unit kerja/Tim/Timterkait dalam
pelaksanaan Pencegahan dan Pengendalian Infeksi.
3.3. Syarat jabatan:
a. Perawat dengan pendidikan minimal D3 memiliki sertifikasi
pelatihan PPI.
b. Memiliki komitmen di bidang pencegahan dan pengendalian
infeksi.
c. Memiliki pengalaman kerja.
4. IPCO (Infection Prevention Control Officer)
4.1. Uraian tugas:
a. Berkontribusi dalam diagnosis dan terapi infeksi yang benar.
b. Turut menyusun pedoman penulisan resep antibiotika dan
surveilans.
c. Mengidentifikasi dan melaporkan kuman patogen dan pola
resistensi antibiotika.
d. Bekerjasama dengan perawat PPI memonitor kegiatan surveilans
infeksi dan
e. Membimbing dan mengajarkan praktek dan prosedur PPI yang
berhubungan dengan prosedur terapi
f. Turut memonitor cara kerja tenaga kesehatan dalam merawat
pasien
g. Turut membantu tenaga kesehatan untuk memahami pencegahan
dan pengendalian infeksi
4.2. Tanggung jawab:

13
Melaksanakan identifikasi monitoring adanya kejadian infeksi rumah
sakit
4.3. Wewenang:
a. Mengadakan koordinasi dengan Unit kerja/Tim/Timterkait dalam
pelaksanaan Pencegahan dan Pengendalian Infeksi
b. Memberikan rekomendasi unit terkait dalam pelayanan yang
berhubungan dengan audit kematian.
4.4. Syarat jabatan:
a. Dokter yang mempunyai minat PPI.
b. Mengikuti pendidikan dan pelatihan dasar PPI.
c. Memiliki kemampuan leadership.
5. IPCLN(Infection Prevention and Control Link Nurse)
IPCLN sebagai perawat pelaksana harian/penghubung
5.1. Uraian tugas:
a. Mengisi dan mengumpulkan formulir surveilans setiap pasien di
unit rawat inap masing- masing, kemudian menyerahkannya
kepada IPCN ketika pasien pulang.
b. Memberikan motivasi dan teguran tentang pelaksanaan kepatuhan
pencegahan dan pengendalian infeksi pada setiap personil
ruangan di unit rawatnya masing-masing.
c. Memberitahukan kepada IPCN apabila ada kecurigaan adanya
HAIs pada pasien.
d. Berkoordinasi dengan IPCN saat terjadi infeksi potensial KLB,
penyuluhan bagi pengunjung di ruang rawat masing-masing,
konsultasi prosedur yang harus di jalankan bila belum paham.
e. Memonitor kepatuhan petugas kesehatan yang lain dalam
menjalankan standar isolasi.
5.2. Tanggung jawab:
Menyelesaikan tugas dan aktivitas sesuai dengan rencana yang telah
ditetapkan. Meningkatkan kinerja dan perkembangan di bidang
Pencegahan dan Pengendalian Infeksi.
5.3. Wewenang:
a. Mengawasi, memberikanpetunjukdanarahan PPI.
b. Memberikanteguran, motivasikepada unit kerja terhadap
kedisiplinan petugasdalammenjalankan PPI.
5.4. Syarat jabatan:
1. Perawat dengan pendidikan min D3 dan memiliki sertifikat PPI.
2. Memiliki komitmen di bidang pencegahan dan pengendalian
infeksi.

14
BAB VI
TATA HUBUNGAN KERJA

MANAJEMEN

UNIT UNIT
TIM PPI
RAWAT JALAN RAWAT INAP

UNIT
PENJAMINAN
UNIT
MUTU
PENUNJANG

Keterangan:
A. Hubungan Tim PPIRS dengan manajemen
1. Membuat kebijakan pelaksanaan pencegahan dan pengendalian
infeksi di Rumah Sakit.
2. Pengadaan sarana prasarana pendukung (dalam pelaksanaan
keselamatan pasien rumah sakit).
3. Hubungan dalam pengembangan SDM (pelatihan, seminar,
workshop).
4. Hubungan dalam tindaklanjut laporan infeksi ke PPIRS.

B. Hubungan Tim PPIRS dengan unit


1. Penerapan kewaspadaan standar
2. Pelaporan kejadian infeksi yang terjadi di instalasi masing-masing

15
BAB VII
POLA KETENAGAAN DAN KUALIFIKASI PERSONIL
TIM PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI RUMAH SAKIT

JUMLAH
NAMA JABATAN PENDIDIKAN SERTIFIKAT TERSEDIA

Ketua Tim Dokter Spesialis - Pelatihan PPI Dasar 1 orang

Sekretaris Tim/IPCN D- III Keperawatan - Pelatihan IPCN 1 orang

- S1 Keperawatan
- D3 perawat
- D3 kebidanan
- D3 Analis
Kesehatan
- Pelatihan PPI Dasar
- D3 Fisoterapi 14 orang
Tim IPCLN/S (in house training)
- D3 Gizi
- D3 Farmasi
- S2 Farmasi
- D3 Gigi
- D4 Kebidanan
- Non kesehatan

16
BAB VIII
PERTEMUAN/RAPAT

5.4.1. JENIS RAPAT


1. Rapat Rutin Bulananan Antara IPCN Dan IPCLN/S, Rapat yang
diselengarakan. 1 (Satu) Bulan sekali. Rapat membahas mengenai laporan
infeksi bulanan, evaluasi kerja IPCLN/S pada bulan berjalan, penyiapan laporan
bulanan, pembahasan masalah PPI di unit Kerja terutama Keperawatan, rencana
kerja serta sosialisasi kebijakan terbaru yang berhubungan dengan PPI di Rumah
sakit.
2. Rapat Rutin Tim PPI, rapat yang diselengarakan 3 (Tiga) Bulan sekali. Dengan
unti terkait yaitu perwakilan masing-masing unit. Rapat membahas tentang
sosialisasi peraturan dan kebijakan PPI terbaru, anggaran tahun depan, kasus-
kasus pasien infeksi, perlindungan kesehatan karyawan, program PPI terbaru.
3. Rapat Kordinasi, Rapat yang diselenggarakan dengan unit kerja lain dan
direktsi untuk pelaksanaan kordinasi kegiatan yang berhubungan dengan PPI
serta laporan kegiatan PPI. Rapat kordinasi di selenggarakan tiap 3 (Tiga) bulan
sekali.
4. Rapat Insidential, Rapat yang sifatnya mendesak, tidak terjadwal dan dapat
diselenggarakan baik secara internal unit maupun mengundang unit lain sesuai
kebutuhan.

5.4.2. METODE RAPAT


1. Diskusi
Tim PPI Merupakan interaksi komunikasi yang melibatkan seluruh
anggota Tim PPI RSU Kelas D Kota Palangka Raya. Hal-hal yang
dikomunikasikan biasanya berupa informasi terkini, kebijakan, serta
masalah infeksi yang terjadi dilingkungan RSU Kota Palangka Raya
sehingga memberikan pemahaman yang baik dan benar bagi anggota
PPI RSU Kelas D Kota Palangka Raya
2. Presentasi
Kegiatan dimana ketua Tim PPI atau IPNC berbicara dihadapan anggota
Tim dengan memaparkan suatu topik atau masalah infeksi di RSU Kelas
D Kota Palangka Raya berdasarkan data-data yang dikumpulkan dari
tiap-tiap unit pelayanan

17
BAB IX
MONITORING, EVALUASI DAN PELAPORAN

A. MONITORING
1. Monitoring dilakukan oleh IPCN dan IPCLN.
2. Dilakukan setiap hari dalam hal pengumpulan data untuk surveilans
menggunakan cheklist/input data tindakan dalam komputer.
3. Ada formulir bantu surveilans.

B. EVALUASI
1. Dilakukan oleh tim PPIRS dengan frekuensi minimal setiap bulan.
2. Evaluasi oleh Tim PPI setiap 3 bulan.

C. LAPORAN
1. Membuat laporan tertulis kepada Direktur setiap bulan.
2. Membuat laporan rutin: harian, mingguan, bulanan, 3 bulanan, 6
bulanan, 1 tahun maupun insidentil atau KLB.

18

Anda mungkin juga menyukai