Anda di halaman 1dari 2

Nama : TARITSU HAZAL FARADIS

Nim : G1C015039
TUGAS KIMIA INDUSTRI
1. Mengapa bioenergy lebih ramah lingkungan dibandingkan dengan minyak mineral
(energy fosil) ?
Bioenergy lebih ramah lingkungan hal imi karena emisi gas buangan yang
dihasilkan jauh lebih kecil dibandingkan biomineral. Emisi gas buangan merupakan sisa
hasil pembakaran mesin kendaraan baik itu kendaraan roda dua, perahu/kapal dan
pesawat yang menggunakan bahan bakar. Biasanya emisi gas buangan ini terjadi karena
pembakaran yang tidak sempurna dari system pembuangan dan pembakaran mesin serta
lepasnya partake-partikel karena kurang tercukupinya oksigen dalam prose pembakaran
tersebut. Emisi gas buang merupakan salah satu penyebab terjadinya efek rumah kaca
dan pemanasan global.
2. Apa itu anggka oktan ?
Bilangan oktan adalah angka yang menunjukkan seberapa besar tekanan yang bisa
diberikan sebelum bensin terbakar secara spontan. Di dalam mesin, campuran udara dan
bensin (dalam bentuk gas) ditekan oleh piston sampai dengan volume yang sangat kecil
dan kemudian dibakar oleh percikan api yang dihasilkan busi. Karena besarnya tekanan
ini, campuran udara dan bensin juga bisa terbakar secara spontan sebelum percikan api dari
busi keluar. Jika campuran gas ini terbakar karena tekanan yang tinggi (dan bukan karena
percikan api dari busi), maka akan terjadi knocking atau ketukan di dalam mesin. Knocking
ini akan menyebabkan mesin cepat rusak, sehingga sebisa mungkin harus kita hindari.
Nama oktan berasal dari oktana (C8), karena dari seluruh molekul penyusun bensin,
oktana yang memiliki sifat kompresi paling bagus. Oktana dapat dikompres sampai volume
kecil tanpa mengalami pembakaran spontan, tidak seperti yang terjadi pada heptana,
misalnya, yang dapat terbakar spontan meskipun baru ditekan sedikit.
Bensin dengan bilangan oktan 87, berarti bensin tersebut terdiri dari 87% oktana
dan 13% heptana (atau campuran molekul lainnya). Bensin ini akan terbakar secara spontan
pada angka tingkat kompresi tertentu yang diberikan, sehingga hanya diperuntukkan untuk
mesin kendaraan yang memiliki ratio kompresi yang tidak melebihi angka tersebut.
3. Skema produksi bioethanol berdasarkan 3 bahan baku
4. Diagram alir dengan menggunakan bahan baku
5. Minyak ffa
Penggunaan bahan baku yang memiliki kandungan FFA tinggi pada proses pembuatan
biodiesel melalui transesterifikasi menggunakan katalis alkali dapat menimbulkan
permasalahan. Kandungan bahan baku asam lemak bebas diatas 0,5% pada reaksi
transesterifikasi menyebabkan terbentuknya sabun yang akan mengkonsumsi katalis
seperti bahan baku. Pembentukan sabun akan mempersulit dalam pemisahan dan
pemurnian biodiesel.
6. Metode ekstraksi minyak dari biji-bijian secara fisika dan kimia
7. Reaksi transesterifikasi
Reaksi transesterifikasi disebut juga dengan rekasi alkoholisis. Transesterifikasi
merupakan reaksi trigliserida dengan alcohol untuk menghasilkan alkil ester asam lemak
dan gliserol sebagai produk samping. Secara umum persamaan reaksinya antara lain :

Tujuan dari rekasi transesterifikasi adalah minyak dalam pembuatan biodesel adalah
menghilangkan secara seutuhnya kandungan trigliserida, menurunkan titik didih, titik nyala, titik
beku, dan juga viskositas dari minyak yang direaksikan. Hal ini dilakukan agar metil ester yang
dihasilkan dapat digunakan sebagai biodesel pada mesin diesel tanpa merubah atau merusak mesin
diesel.
Tansesterifikasi berkatalis basa umumnya digunakan pada proses produksi biodesel secara
komersial. Metode ini dapat mencapai 98% konversi dengan waktu yang minimum. Sedangkan
metode katalis asam memerlukan waktu reaksi yang lebih lama.

Anda mungkin juga menyukai