REGION MAKASSAR
TANGGAL : 9 – 13 Oktober 2018
1
DAFTAR ISI
Halaman
Kata Pengantar
Daftar Isi
B. Tujuan ...................................................................................... 5
E. Pembiayaan ............................................................................. 6
2
BAB III : HASIL KEGIATAN TRAINING OF TRAINERS PEMANFAATAN
ASESMEN KOMPETENSI SISWA INDONESIA FOR SCHOOL
…........................................................................................................ 14
A. Kesimpulan ............................................................................... 20
B. Saran ........................................................................................... 20
LAMPIRAN-LAMPIRAN
BAB I
3
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
4
secara berkelanjutan oleh satuan pendidikan dan juga ditetapkan oleh satuan
pendidikan untuk dituangkan dalam pedoman pengelolaan satuan pendidikan
serta disosialisasikan kepada pemangku kepentingan satuan pendidikan. Agar
pelaksanaan SPMI dapat dilakukan oleh seluruh satuan pendidikan dengan
optimal, dikembangkan satuan pendidikan yang akan menjadi rujukan penerapan
penjaminan mutu pendidikan secara mandiri, yang selanjutnya disebut sekolah
rujukan, sebagai gambaran langsung kepada satuan pendidikan lain yang akan
menerapkan penjaminan mutu pendidikan sehingga terjadi pola pengimbasan
pelaksanaan penjaminan mutu hingga ke seluruh satuan pendidikan di Indonesia.
Maksud dari pengembangan sekolah rujukan dan pengimbasannya adalah
meningkatkan mutu pendidikan melebihi dari standar nasional pendidikan serta
menciptakan budaya mutu pendidikan di satuan pendidikan. Sekolah rujukan
diharapkan menjadi percontohan sekolah berbasis SNP melalui penerapan
penjaminan mutu pendidikan secara mandiri dan melakukan pengimbasan
penerapan penjaminan mutu pendidikan kepada sekolah lain hingga seluruh
sekolah terampil menerapkan penjaminan mutu pendidikan secara mandiri pada
tahun 2019. Untuk mencapai hal tersebut, secara bertahap pemerintah telah
menjalankan program dan kegiatan pengembangan sekolah rujukan melalui
penyiapan fasilitator pengembangan sekolah rujukan, workshop/pelatihan sistem
penjaminan mutu internal untuk sekolah rujukan, pendampingan sekolah rujukan
dan pengimbasan serta monitoring dan evaluasi sekolah rujukan.
Kegiatan pendampingan dilakukan untuk menguatkan dan membina sekolah
rujukan agar sekolah rujukan dapat mengimplementasikan SPMI, melakukan
pengimbasan SPMI bagi sekolah imbas serta untuk membantu mengatasi berbagai
kendala yang muncul pada saat pelaksanaan SPMI di sekolah rujukan.
Pendamping sekolah rujukan merupakan fasilitator daerah yang sebelumnya telah
dibekali oleh PSMP dan LPMP.
Untuk memfasilitasi pemangku kepentingan yang ada di sekolah kami dan
Sekolah-sekolah Imbas untuk melakukan kegiatan-kegiatan pemenuhan dan/atau
pengayaan SNP dan indikator-indikator Sekolah Rujukan dan
merintis/melaksanakan pengimbasan, pada tahun 2019 SMPN 3 Sengkang
memberikan sosialisasi dan implementasi SPMI dan pengelolaan manajemen
sekolah/Pemetaan Mutu Pendidikan ( EDS ). Melalui sosialisasi dan implementasi
tersebut setiap sekolah pemangku berkepentingan ( stackholder ) yang ada di
sekolah dan sekolah imbas dipandu untuk memahami konsep dan prosedur
pengembangan SPMI dan pengelolaan manajemen sekolah/Pemetaan Mutu
Pendidikan ( EDS ).
5
diketahui bahwa mereka masih memerlukan dukungan dari Pemerintah untuk
memenuhi indikator-indikator Sekolah Rujukan dan mengimbaskan keunggulan-
keunggulan dan praktik-praktik baik mereka.
Sehubungan dengan hal tersebut, pada tahun 2018 SMPN 3 Sengkang
memberikan sosialisasi
B. Tujuan
Tujuan dilaksanakannya Sosialisasi ini adalah untuk:
1. mengidentifikasi kelebihan dan kekurangan pelaksanaan dan capaian
program-program pengembangan Sekolah Rujukan tahun 2018 khususnya
dalam pengembangan SPMI dan pengelolaan manajemen
sekolah/Pemetaan Mutu Pendidikan ( EDS ) ;
2. meningkatkan pemahaman pemangku kepentinga sekolah ( stackholder )
dan sekolah imbas terhadap konsep pengembangan SPMI dan
pengelolaan manajemen sekolah/Pemetaan Mutu Pendidikan ( EDS );
3. Menguatkan pelaksanaan SPMI dan pengelolaan manajemen
sekolah/Pemetaan Mutu Pendidikan ( EDS ) kepada pengawas, kepala
sekolah, guru, tenaga kependidikan lain, orang tua/komite sekolah dan
pemangku kepentingan di dalam maupun luar sekolah ( sekolah imbas )
Sejalan dengan tujuan di atas, hasil yang hendak dicapai melalui sosialisasi ini
adalah untuk:
1. teridentifikasinya kelebihan dan kekurangan pelaksanaan dan capaian
program pengembangan Sekolah Rujukan tahun 2018 khususnya dalam
pengembangan SPMI dan pengelolaan manajemen sekolah/Pemetaan
Mutu Pendidikan ( EDS ) ;
2. meningkatkan pemahaman pemangku kepentinga sekolah ( stackholder )
dan sekolah imbas terhadap konsep pengembangan SPMI dan
pengelolaan manajemen sekolah/Pemetaan Mutu Pendidikan ( EDS );
3. Menguatkan pelaksanaan SPMI dan pengelolaan manajemen
sekolah/Pemetaan Mutu Pendidikan ( EDS ) kepada pengawas, kepala
sekolah, guru, tenaga kependidikan lain, orang tua/komite sekolah dan
pemangku kepentingan di dalam maupun luar sekolah ( sekolah imbas )
Sekolah Rujukan nantinya diharapkan dapat dijadikan percontohan
sekolah berbasis SNP melalui penerapan penjaminan mutu pendidikan
secara mandiri dan melakukan pola pengimbasan penerapan penjaminan
mutu pendidikan kepada sekolah lain hingga seluruh sekolah terampil
menerapkan penjaminan mutu pendidikan secara mandiri pada tahun
2019.
D. Pelaksana Kegiatan
6
Pelaksana kegiatan adalah SMP Negeri 3 Sengkang Rujukan Kabupaten Wajo
dengan bantuan pemerintahan pusat Direktorat Jenderal Pendidkan Menengah
Pertama.
E. Pembiayaan
Biaya pelaksanaan kegiatan ini berasal dari Pemerintah Pusat (APBN) Direktorat
Pembinaan SMP, melalui Kegiatan sosialisasi, Tahun Anggaran 2018.
7
BAB II
Peserta yang hadir dalam kegiatan ini adalah guru – guru dari MGMP Bahasa
Indonesia, IPA, Matematika. masing masing satu orang yang berasal dari
kabupaten-kabupaten pada provinsi Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara,
Sulawesi Utara, Maluku, Papua, dan Papua Barat.
8
E. Struktur Program Kegiatan Training of Trainers Pemanfaatan AKSI for School
1. Jadwal
Terlampir
2. Tata Tertib
Beberapa hal yang perlu mendapat perhatian dari peserta adalah sebagai
berikut:
1. Setibanya di tempat Bimbingan Teknis segera menghubungi panitia
untuk:
a) Melapor mengenai kehadirannya.
b) Menyerahkan kelengkapan dokumen perjalanan.
c) Menyerahkan biodata yang telah diisi beserta pasfoto terakhir.
d) Menerima bahan-bahan bimbingan teknis.
9
e) Menerima kunci kamar.
2. Penempatan peserta diatur berdasarkan jenis kelamin.
3. Dimohon agar peserta menempati kamar yang telah disiapkan oleh panitia.
4. Selama kegiatan berlangsung:
a) Berpakaian rapi dan sopan dalam mengikuti kegiatan.
b) Selama Kegiatan Peserta memakai Name Tag yang dibagikan oleh
panitia ketika Check in. (Bagi peserta yang tidak memakai Name Tag tidak
diperkenankan memasuki ruangan kegiatan dan ruangan makan).
c) Wajib mengikuti semua kegiatan secara aktif sesuai jadwal yang telah
disusun oleh panitia dan mengisi daftar hadir.
d) Sudah hadir dalam ruang kegiatan, 15 menit sebelum kegiatan
dimulai, dan tidak merokok di dalam ruangan kegiatan.
e) Saling menjaga hubungan baik untuk menyambung tali kasih sayang
dengan sesama peserta, dengan nara sumber/fasilitator, dan juga dengan
panitia penyelenggara
5. Meninggalkan kompleks penginapan selama kegiatan bimbingan
teknis harus seizin panitia penyelenggara.
6. Hal-hal yang belum diatur dalam tata tertib ini akan ditentukan kemudian
berdasarkan kesepakatan antara peserta dan panitia penyelenggara.
10
BAB III
TOT Pemanfaatan AKSI for school secara umum berjalan lancar dan sukses.
Peserta terlihat antusias dan hal yang baru dengan tipe soal seperti di AKSI for
school. Diskusi berjalan dengan aktif dan sekitar 90% peserta terlibat dalam
diskusi. Guru yang latar belakang fisika bisa lebih memahami materi biologi
begitu juga sebaliknya. Peserta merasakan banyak manfaatnya kegiatan TOT
Pemanfaatan AKSI for school. Evaluasi secara umum peserta kooperatif dan
semangat untuk TOT Pemanfaatan AKSI for school.
a) Dukungan
11
Peserta rata-rata adalah guru yang sudah berpengalaman sehingga
diskusi lebih hidup dan masukan menjadi lebih banyak untuk
merancang pembelajaran yang nantinya bisa dijadikan inspirasi di
daerah.
Tim IT dari Puspendik siap untuk disetiap ruang sehingga jika ada
kendala bisa langsung teratasi.
b) Hambatan
Masih ada beberapa peserta yang kurang terlibat secara aktif dalam
diskusi.
c) Solusi
12
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
13
LAMPIRAN-LAMPIRAN
14
15
16
17
18