Anda di halaman 1dari 9

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Perkembangan teknologi dewasa ini sudah sangat pesat, salah satunya di

bidang otomotif. Kenyamanan pengendara menjadi faktor utama disamping

kehandalan dari mesin mobil itu sendiri. Hal ini mendorong industri-industri

otomotif bersaing untuk menghasilkan suatu produk otomotif yang berkualitas.

Kenyamanan dan keselamatan pengendara kendaraan bermotor khususnya

kendaraan roda empat harus terjamin baik secara langsung maupun tidak

langsung. Hal ini dimaksudkan agar pengemudi tidak mengalami gangguan yang

dapat mengakibatkan cedera atau rasa sakit selama mengendarai kendaraan.

Salah satu komponen yang berperan penting dalam memberikan kenyamanan

terhadap pengendara kendaraan bermotor adalah pegas. Pegas adalah suatu

komponen yang berfungsi untuk menerima beban dinamis dan memberikan

kenyamanan berkendara. Oleh karena itu, material pegas harus memiliki kekutan

elastisitas tinggi dan diimbangi juga dengan ketangguhan yang tinggi. Hal ini

disebabkan kondisi pembebanan yang diterima oleh pegas tersebut.

1
1.2. Tujuan Penulisan

1. Untuk memenuhi tugas Mata kuliah Elemen Mesin 1,

2. Untuk mengetahui kekuatan sebuah pegas daun pada kendaraan roda

empat.

1.3. Identifikasi Masalah

Pegas daun atau leaf spring digunakan pada sistem suspensi belakang yang

pada umumnya berfungsi untuk menahan beban berat baik dari rangka dan juga

angkutan yang dibawa oleh kendaraan. Karena beban yang berat, masalah atau

kegagalan yang dapat terjadi pada pegas daun bisa berupa crack atau patah

apabila beban (gaya) yang diterima pegas daun melebihi tegangan yield bahan

yang digunakan pegas daun. Untuk itu kita harus mengetahui kekuatan dari pegas

daun itu sendiri dengan melihat gaya-gaya yang terjadi pada pegas daun tersebut

dan seberapa besar gaya maksimum yang dapat diterima oleh pegas daun.

2
1.4. Batasan Masalah

Sesuai dengan judul laporan yaitu “Analisa Kekuatan Pegas Daun (Leaf

Spring)” maka batasan-batasan masalah yang digunakan pada laporan ini adalah

sebagai berikut :

1. Menghitung momen bending maksimum,

2. Menghitung tegangan yang terjadi,

3. Menghitung defleksi yang terjadi,

4. Membandingkan tegangan yang terjadi dengan tegangan yang

diizinkan.

1.5. Sistematika Penulisan

Dalam penulisan laporan tugas elemen mesin 1 ini, penulis membagi atas

beberapa pembahasan, yaitu :

Bab I Pendahuluan

Pendahuluan, yaitu bagian laporan yang berisi tentang uraian latar

belakang, identifikasi masalah, batasan masalah, tujuan analisis serta

sistematika pembahasan.

3
Bab II Teori dasar

Dasar teori yaitu laporan yang menyajikan dasar teori tentang pegas dan

macam-macamnya dan persamaan-persamaan yang digunakan dalam

perancangan pegas daun.

Bab III Perhitungan

Perhitungan, yaitu bagian laporan yang berisikan tentang perhitungan

besar gaya-gaya yang terjadi akibat pembebanan, tegangan yang terjadi

pada pegas daun, besar defleksi akibat pembebanan maksimal, dan

membandingkan dengan tegangan yang diizinkan.

Bab IV Pentup

Penutup membahas tentang analisa dan kesimpulan yang didapatkan pada

saat melaksanakan analisa kekuatan pegas daun.

4
BAB II

TEORI DASAR

2.1. Pengertian Pegas

Pegas adalah elemen mesin flexibel yang digunakan untuk memberikan

gaya,torsi, dan juga untuk menyimpan atau melepaskan energi. Energi disimpan

pada benda padat dalam bentuk twist, stretch, atau kompresi. Energi di-recover

dari sifat elastis material yang telah terdistorsi. Pegas haruslah memiliki

kemampuan untuk mengalami defleksi elastis yang besar. Beban yang bekerja

pada pegas dapat berbentuk gaya tarik, gaya tekan, atau torsi (twist force). Pegas

umumnya beroperasi dengan high working stresses dan beban yang bervariasi

secara terus menerus. Beberapa contoh spesifik aplikasi pegas adalah :

1. Untuk menyimpan dan mengembalikan energi potensial, seperti

misalnya pada gun recoil mechanism.

2. Untuk memberikan gaya dengan nilai tertentu, seperti misalnya pada

relief valve.

3. Untuk meredam getaran dan beban kejut, seperti pada auto mobil.

4. Untuk indikator/kontrol beban, contohnya pada timbangan.

5
5. Untuk mengembalikan komponen pada posisi semula, contohnya pada

brake pedal.

2.2. Macam-Macam Pegas

2.2.1 Pegas Helix Tekan

Pegas helix tekan yang paling umum adalah pegas kawat dengan

penampang bulat, diameter coil konstan, dan picth yang konstan.

Gambar 1

2.2.2. Pegas Helix Tarik

Untuk mengaplikasikan beban pada pegas tarik diperlukan konstruksi

khusus pada ujung pegas berupa hook (kait) atau loop. Bentuk standar hook

didapatkan dengan menekuk lilitan terakhir sebesar 900 terhadap badan

lilitan. Mengingat bentuk hook, adanya konsentrasi tegangan biasanya

membuat hook atau loop mengalami tegangan yang lebih besar

dibandingkan tegangan pada lilitan. Karena itu, dalam perancanganpegas,


6
faktor konsentrasi tegangan perlu diminumkan dengan menghindari bentuk

tekukan yang terlalu tajam, seperti misalnya dengan membuat radius

sebesar mungkin.

Gambar 2

2.2.3. Pegas Helix Torsional

Pegas helix bisa dibebani secara tosrional, baik tekan maupun tarik.

Ujungnya diperpanjang pada arah tangensial untuk menahan beban momen.

Ujung pegas jenis ini mempunyai berbagai macam bentuk, tergantung

penggunaannya. Kebanyakan coilnya rapat seperti pegas tarik, tanpa

7
adanya initial tension, tetapi kadang juga renggang seperti pegas tekan

untuk menghindari adanya gesekan.

Gambar 3

2.2.4. Pegas Daun

Pegas daun banyak digunakan pada mobil. Pegas daun bisa disederhanakan

menjadi kantilever segitiga sederhana. Jadi pegas daun adalah pegas yang berbentuk

plat dasar (flat plats) dengan lebar tertentu dan dikenai beban lateral yang

menjadikan plat mengalami bending. Konsep dasar pegas daun adalah batang

cantilever yang diberi beban lateral pada ujungnya dan ujung yang lain dijepit

sehingga batang cantilever terdefleksi dan mempunyai radius curvature.

Keuntungan utama dari pemakaian pegas daun adalah bahwa pegas jenis ini dapat

mengontrol gerakan mengayun (sway) dan gerakan lateral. Alasan inilah yang

membuat pegas jenis ini dipakai pada suspensi bagian belakang pada kendaraan
8
yang menggunakan sistem penggerak roda belakang (rear wheel drive) terutama

yang digunakan untuk membawa beban berat (manusia maupun barang)

Anda mungkin juga menyukai