Anda di halaman 1dari 4

Bercinta dengan Perawan Tua

Kisah ini bermula sejak aku mulai bosan dengan pekerjaan tetap ku di Jakarta ini. Akhirnya aku terima ajakan teman ku untuk menjadi
Agent Asuransi inisial P yang cukup terkenal. Singkat cerita saat aku hadiri beberapa kali meeting dan seminar, aku kenal se orang cewek.
Ga cantik tapi manis, kulit sawo matang, kisaran umur 35 tahun tapi masih single belum menikah. Sebut saja namanya Dewi.

Aku mulai mendekatinya, pdkt dan SSI (speak speak iblis) hehe. Akhirnya dia mau juga aku ajak nonton bioskop berdua. Film horor yang
dia pilih, akupun ga jadi masalah. Berkali kali dia menjerit saat adegan menyeramkan tersaji, jemari nya mengenggam jemari ku erat. Lalu
dia memejamkan matanya sambil bersandar di dadaku.

“ Sereem banget lex..iiicch”, bisiknya.

“ Masak sih, sini aku peluk.”, jawabku.

“Ah kamu mau curi2 kesempatan ya..”, jawabnya, namun dia tak mengelak saat kulingkarkan tangan kiri ku ke tubuhnya.

Hmm harum juga rambutnya. Aku pun mulai menciumi rambutnya. Lalu turun ke telinga nya.

“ssshh.. Alex..km ngapain sih..geli tau”, bisik Dewi namun tak melawan. Wah jinak2 merpati nih cewek. Aslinya mau juga.

Tanpa kujawab lagi, aq lanjutkan ciumanku makin bertubi ke lehernya. “hmmm aku suka wangi tubuhmu Dewi..”, bisikku menggoda. Tak
kusangka dia mengecup pipiku tiba2.

“shhtt jangan disini, dilihatin orang mau ah..”, bisik nya genit.

“Ya udah nanti di kos kamu dilanjut lagi ya. Urusan kita belum selesai lho ya..hehe”, jawab ku girang.

Bioskop pun usai. Kami langsung menuju ke kost si Dewi. Jam sudah menunjukkan pukul 10.30 malam. Wah bagus juga nih suasana nya,
gerimis diluar, kos sepi. Celana ku agak basah karena gerimis di luar, maklum kami naik motor berdua.

“ kamu ga mandi dulu aja mas? Basah tuh celana nya..”, celetuk Dewi.

“Mandiin dunk sayang..baru aku mau..hehe”, jawabku memancing

“Hmmm..nakal yaa..ya udah sini..”, jawab Dewi sambil masang muka centil nya.

“asyiikk..”, jawabku girang.

Aku pun langsung masuk ke kamar mandi disusul oleh dewi. Tanpa menunggu lama aku langsung melepas bajuku, dan celana jeans ku.

Kemudian aku memegang pipi Dewi dan mulai mengecup bibirnya. Dewi menikmatinya. Dewi membalas ciuman ku, semakin lama
semakin panas cumbu kami, tak terasa sudah tak ada lagi pakaian yang kami kenakan. Kami bercumbu mesra bersandar di dinding kamar
mandi tanpa sehelai benang menutupi tubuh kami.

“Mas..aku ingin merasakan nya pertama kali denganmu..”, bisik dewi di telinga ku. Setengah tak percaya aku. Dewi masih perawa n? Oooh
beruntungnya aku. Kemudian aku gendong Dewi ke kasur di kamar. Kurebahkan dewi sambil terus kutatap matanya. Payudara Dewi
tergolong tocil, entah berapa ukuran nya, mataku lebih tertarik pada vagina nya yang bersih tanpa bulu dan terlihat rapat. Ak u ciumileher
nya, turun ke payudara nya aku nikmati puting nya sebentar, Dewi mendesah. Lalu aku jilati perutnya hingga turun ke bawah. Sampailah
aku pada vagina mulus itu. Aku mulai menjilatinya perlahan, Dewi mencengkeram rambut ku sambil mendesah agak kencang. Lidahku
mulai menjilati vagina nya mencari klitorisnya.

“mmmmhh geli sayaang..tapi enak..terussssiiiinn Aleeeexx...oooowhh”, rancau Dewi tak karuan.

Aku semakin bersemangat menjilati vagina Dewi, sudah sangat basah sekarang. Penisku sudah tak tahan lagi ingin menikmati surga dunia
ini. Aku mulai mengarahkan penisku ke liang senggama nya sambil kubuka lebar kedua pahanya.

“Pelan-pelan ya sayang..mmmpphh”, bisik Dewi. Entah kenapa terdengar sangat sexy.

Benar saja, sempit sekali. Terasa seret sekali penis ini merangsek masuk. Akhirnya aku peluk erat Dewi sambil aku lumat bibirnya dan aku
benamkan penis ku menembus selaput dara nya...bleeeessssss...oooowwhhh nikmat sekali memek kamu Dewi..

“oooowhhnmmmmmmmmmmmmffhhh”, suara Dewi menahan sedikit sakit saat kesucian nya aku renggut.

Aku biarkan penisku tenggelam sepenuhnya di dalam liang senggama nya, sambil terus kulumat bibirnya. Aku berhemti dan menatap
tajam matanya. “Sakit sayang?”, tanyaku memancing.

“Iya sakit sedikit, tapi sekarang sudah enggak lagi”,jawab nya polos.

“Sekarang aku mau bawa kamu rasakan kenikmatan dunia..aku sayang kamu dewi..mmmhh”, bisik ku menggodanya..

“Iya sayang..buat aku melayang ke langit ke tujuh...mmmhh”,jawab dewi tertahan saat aku mulai memompa liang vagina nya.
“mmmmhh ...oooowhh..ssshhhh..gilaaa...enak banget Dewii memek kamuuu...ssshhh”, aku mulai hilang kendali.

“aaaacchh,..ooowh..mas..teruss masss,,,,aakh..ooowhh enak banget maaassss...aaahh..oooowhh..”, desah dewi sambil merem melek
matanya. Tiba-tiba aku ingat aku belum pakai kondom, tapi ini sudah kepalang tanggung. Aku ingin sekali semprotkan mani kenikmatanku
di liang vagina nya. Tapi aku ga mau Dewi sampai hamil. Pergolakan batin ini sungguh menyiksa ku..Tiba-tiba..

“oooooowhhh...maaaassss..aaku mau pipiiisss maaaaassss...ooowhh....aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaarrrrrrrrggggggggggggghhsssshhhh” ,


pekik Dewi menandai orgasme pertama nya.

Aku lalu memeluknya erat sambil mencium bibirnya membiarkan dia menikmati kenikmatan itu. Sambil aku makin tancapkan sedalam
mungkin penisku ke dalam vagina nya.

“Apaaa itu tadi barusan mas..enak banget,,belum pernah aku rasain itu..”, kata Dewi.

“Kamu baru saja merasakan orgasme pertama mu, kenikmatan dunia.”, jawabku singkat.

Aku kembali memainkan penisku keluar masuk, namun kali ini aku angkat kedua paha Dewi ke atas bahu ku, aku ingin menancapkan
sedalam mungkin penis ini. Aku dibikin gemas oleh legitnya memek Dewi. Gila pikirku..enak banget rasa memek ini..

Aku mulai menghajar memek Dewi pelan, kencang, pelan lagi, dengan posisi miring, tengkurap, lalu terlentang lagi..Aku sudah mulai tak
kuasa menahan lagi, aku hampir mencapai puncak,

“Saaayaang, aku mau keluar lagi iniiii...oooowwhh....”, Dewi teriak tertahan.

“Aku juga mau keluar sayang, keluarin bareng sayaaaang...”, jawabku sambil meningkatkan tempo pompa ku.

“Aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaccchhh mas Aaaleeeeeexx”, Dewi mencapai klimaks lagi.

Kali ini aku tak beri dia kesempatan bernafas, aku terus menghajar memeknya dengan kecepatan tinggi daaan aku tak peduli lagi , aku
semprotkan semua spermaku di dalam vagina nya..

“Aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaacchhhh....Deewiiiii...mmmmmhhhhh”, aku mencapai kenikmatan puncak bersama Dewi.

Aku tergolek lemas diatas tubuh Dewi yang basah kuyub karena keringat deru nikmat kami. Sambil penisku masih tertancap di vagina nya.
Aku lepas penisku, dan terlentang disamping Dewi. Kulihat cairan kenikmatan kami mengalir keluar dari vagina Dewi..indah sekali.

“Mas..terima kasih ya..udah memberiku kenikmatan ini. Mas aku takut hamil..gmn dunk..kamu mau tanggung jawab kan mas?”, tanya
Dewi seakan memojokkanku seketika. Enak saja pikirku, aku cuma mau having fun sama kami Dewi, ga akan aku mau tanggung jawab,
pikirku dalam hati.

“Kamu tenang saja sayang, aku ga akan kemana mana kok”, jawabku sambil kukecup kening nya.

Setelah aku berhasil menenangkan Dewi, aku pamit pulang. Karena sudah jam 01.15 malam. Aku ga mau nginap karena ada aturan nya ga
boleh nginap, tetangga kos nya dewi kemarin hari ditegur RT setempat.

Di jalan aku terus kepikiran, mesti gimana nih biar bisa pastiin dewi ga hamil..

Akhirnya setiap aku ngapel ke kos dewi aku bawain nanas muda, awalnya dia ga mau, tapi setelah aku beri pengertian, akhirnya dia mau
juga. Setelah kejadian itu dewi ga mau ML lagi karena takut hamil, lega nya kita berdua saat bulan depan nya Dewi mens seperti biasanya.
Meskipun agak telat 2 hari mens nya. Setelah selesai mens, baru Dewi mau lagi bercinta dengan ku dengan wajib memakai kondom.

Kami melakukan nya setiap ada kesempatan, di kos ku, kos dewi, di hotel, bahkan di kos teman Dewi pun pernah. Kondom selalu a da di tas
dewi ataupun tas ku. Karena semakin kesini, Dewi mulai ketagihan dengan seks. Sampai akhirnya kisah ini berakhir, karena aku tergoda
oleh teman tetangga kos Dewi. Yang bernama Sinta. Ternyata beberapa kali Sinta pergoki aku dan Dewi bercinta di kamar kos Dew i. Dan
dia sering mengintip kami memadu kasih.

Sinta tiba-tiba masuk ke kamar Dewi, saat Dewi pergi ke warung untuk beli makan siang.

“Eh, mbak Sinta..ada apa mbak? Cari Sinta ya?”, tanya ku.

“mm ga kok mas Alex. Aku cari kamu. Aku Cuma mau nunjukin ini ke kamu”, jawab Sinta sambil menyodorkan video di hp nya.

Kaget juga aku melihat nya, itu video aku dan Dewi sedang bercinta di kamar kos Dewi!

“Waah..apa2 an ini mbak? Mbak ngerekam kami!?”, jawab ku seraya sedikit membentak.

“Tenang mas Alex. Ga usah marah dulu..”, jawab Sinta.

“Apa mau kamu mbak?”, sergahku.


“Aku Cuma mau merasakan kenikmatan seperti yang kamu berikan ke Dewi, lex! Aku mau merasakan kejantananmu. Aku kau buat
menderita saat kau menhujamkan penismu itu ke memek Dewi setiap malam, karena desahan Dewi yang terdengar jelas di
kamarku.”,jawab Sinta menjelaskan.

Sinta ini ternyata adalah janda beranak satu yang ditinggal mati suaminya. Sudah 2 tahun ini dia hidup sendiri tanpa belaian lelaki.
Tubuhnya sintal, kulit putih, manis juga meski ga cantik. Tapi tubuhnya lebih kurus daripada Dewi, tapi payudara nya cukup besar untuk
ukuran tubuh segitu. Dia memulai usaha toko baju di Jakarta dalam setahun terakhir ini. Anaknya dia titipkan di kampung halaman. Aku
memahami kebutuhan biologis Sinta sudah lama tak tersalurkan.

Belum juga aku menjawab, Sinta langsung menciumku, aku sempat membalas, tapi aku langsung menghindar..

“Ga enak mbak dilihat Dewi nanti, lain waktu aja ya..”, kilahku menghindar.

“Aku tunggu janjimu mas..sudah ga sabar aku menikmati ini..”, jawab dia centik sambil mengelus batang penisku.

Disinilah awal mula pertengkaranku dengan Dewi berasal. Setiap aku berkunjung ke kos Dewi, Sinta selalu menggodaku. Sampai akhirnya
terjadilah kejadian itu.

Hari Minggu, tak biasanya Dewi ga memeberi kabar kepadaku. Mungkin masih marah pikirku, karena hari sebelumnya dia memang sedang
ada sedikit cekcok denganku. Akupun datang ke kos Dewi, tapi tak kutemui dewi disana. Kata tetangga nya (bukan Sinta) Dewi lagi ke
Bekasi ke rumah saudaranya. Ok lah pikirku, aku pulang saja. Saat akan balik, aku bertemu dengan Sinta. Sepertinya dia habis ke mandi
keramas, karena masih ada handuk basah melilit di rambutnya. Setan jahatpun mempengaruhi pikiranku, mungkin ini saat yang tepat
untuk rasakan vagina Sinta. Hitung2 kasih hadiah baru buat penis ku yang sudah seminggu ga dipakai, karena Dewi ngambek.

“Eh..mbak Sinta, habis mandi keramas? Wah habis ngapain nih tadi malem..wah wah wah..ga ajak ajak”, sapaku memancing.

“Eh mas Alex. Hmmm ga usah mancing2, hutang kamu belum kamu bayar ke aku lho ya..bayar gih sekarang!”, tantangnya balik.

“Ayo, siapa takut!”, tantangku juga tak mau kalah.

Langsung saja tangan ku di gandeng setengah ditarik menuju kamar nya.

Pintu kamar langsung ditutup, mbak Sinta langsung membuka sabuk celana jeans ku dan menurunkan setengah celana jeans ku. Celana
dalamku diciumi nya. Lalu diturunkan pula. Mata Sinta terbelalak melihat panjang besarnya penisku, dia menelan ludahnya. Aku pun
hanya tersenyum menang sambil berdiri menanti apa yang akan dia lakukan selanjutnya.

Benar saja, dia langsung mengulum penisku menelan habis seluruh batang penis kebanggaanku. Sinta seperti mendapat mainan baru . Aku
hanya bisa merem melek keenakan sambil menahan tubuhku di tembok agar tak jatuh. Pintar sekali permainan lidah Sinta, dia menjilat
dan menyedot penisku dengan teratur dan kencang. Hampir jebol pertahananku dibuatnya kalo tak kuminta berhenti sejenak.

“ooouugghh ampun mbak Sinta..enak banget seponganmu ssshhh..ooowh.”, desahku menikmati service Sinta.

“Masukin sekarang mas Alex, aku udah ga tahan lagi..”, desak Sinta. Sambil merebahkan diri ke ranjang.

Aku pun langsung menyerang vagina nya. Aku cium dan jilati vagina Sinta bertubi tubi. Sinta hanya bisa mengerang mendesah tak karuan.
Akupun langsung mengarahkan torpedo ku ke vagina nya. Dan blesssss..sekali tekan penisku terbenam sudah di vagina nya, karena
memang sudah basah banget, tapi yang bikin aku merem melek, tetep sempit vagina nya dan seperti memijit mijit...

“ooowh..enak sekali memek mu mbak sinta..”, rancauku menghiraukan dia yang seperti kesetanan menahan nikmat aku entot .

Aku semakin menambah speed genjotanku, aku pun sudah tak ingat lagi dengan Dewi. Aku sudah terpesona dengan memek baru ini , dan
aku terus memompa memek Sinta dambil meremas remas payudara nya yang indah itu. Aku benar2 tak tahan lagi...

Sudah 20 menit aku menggenjot memek Sinta dengan berbagai posisi, dan sinta pun sudah 2x orgasme, tapi aku masih memakai jurus
stop n go untuk menahan ejakulasi ku. Tapi aku sudah tak kuat lagi menahan ini..akhirnya aku cabut penisku dan aku lepaskan spermaku di
mulut Sinta. Aku benamkan penisku ke mulut sinta.. sambil aku jambak rambutnya

“aaaaaarrghhhhhh...Sintaaaaa...oooouuucchhh...ssshhhhhh”, aku mengerang menggapai kenikmatan.

“Telan sinta..telan spermaku..”, pintaku ke sinta.

“mmmghh”, jawabnya sambil geleng2 kepala.

“Telan atau aku ga akan kasih kamu kenikmatan ini lagi!”, ancamku

Akhirnya Sinta menelan semua sperma ku. Aku tersenyum puas sekali. Sesuatu yang belum pernah aku berhasil meyakinkan wanita yang
aku tiduri untuk mau menelan spermaku, bahkan Dewi sekalipun. Aku tergeletak di kasur dengan puas sekali, sementara Sinta masih asik
menjilati sisa-sisa sperma ku.
“Ternyata pejumu enak banget mas Alex.., pantas Dewi trus trus an minta jatah ke kamu..di entot barang sepanjang ini enak banget
rasanya. Mas, aku boleh juga ya minta jatah ke kamu..aku ketagihan nih..”,pinta Sinta

“Kamu atur aja lah sayang..tapi nanti aku keluarin di dalem yah. Kamu minum pil KB aja hehe”, pancing ku.

“Ya sudah nanti kamu belikan yah..”,angguk Sinta tanda setuju.

Semenjak itu aku melayani 2 wanita haus sex di sini. Tapi aku lebih condong ke Sinta, karena lebih liar dan dia mau aku keluarin di dalem,
sedang Dewi selalu harus pake kondom. Sepandai-pandai tupai melompat, akhirnya jatuh juga. Akhirnya Dewi memergoki ku bercinta
dengan Sinta, di kamar nya. Dan terjadilah pertengkaran hebat antara mereka, akhirnya Dewi memutuskanku, dan memilih pindah kos.
Akupun tak perdulikan Dewi, aku lebih memilih Sinta. Egois ya? Hehe emang. Aku hanya anggap mereka budak seks ku, kapan pun aku
mau, aku akan pakai mereka. Hehe.

Setahun berselang kudengar Dewi sudah menikah di kampung nya, dengan tetangga kampung nya. Aku ikut senang mendengarnya.
Sedang aku disini masih melanjutkan petualangan sex ku, dan belum ingin untuk mengikat janji suci. Lain waktu aku akan share kisah
petualangan sex ku yang lain ya..

Salam crotsss..

Anda mungkin juga menyukai