Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH

STATISTIKA NONPARAMETRIK

Disusun oleh:

No Nama NIM
1 Arini Kuntasih 15/382125/FA/10501
2 Aryani Eka Putri 15/382126/FA/10502
3 Bramanti Nadya Kausara 15/382133/FA/10509
4 Juniawan Akbar Karisma Putra 15/382161/FA/10537
5 Megaria Febriyani P 15/382169/FA/10545

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS GADJAH MADA

YOGYAKARTA

2018
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI.…….………………………………………………………………..i

BAB I PENDAHULUAN…. ……………………………………………..1

1.1 Latar Belakang........... ……………………………………..1


1.2 Tujuan ...…………………………………………………...1

BAB II PEMBAHASAN…………………………………………………..2

2.1 Uji Kebermaknaan………………………………….. ……..2


2.2 Statistika Nonparametrik…… ……………………………..2
2.2.1 Uji Tanda (sign test)………………………...……..2
2.2.2 Uji Mann – Whitney.. ……………………………..2
2.2.3 Uji Pasangan Wilcoxon……. ……………………..3
2.2.4 Uji Kruskal – Wallis……………………….. ……..4

BAB III PENUTUP…………………………………………………. ……..5

3.1 Kesimpulan…. ……………………………………………..5

DAFTAR PUSTAKA……………………………………… ……………………..6

i
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Statistika sering kita gunakan dalam kehidupan sehari – hari.
Statistika saat ini berkembang ke banyak bidang seperti ekonomi, sosial,
kesehatan, pertanian, dan disiplin ilmu yang lain. Pendekatan ilmu statistik
adalah perencanaan, pengumpulan data, pengolahan data, menginterpretasi
serta mempresentasikan data.
Salah satu aplikasi statistika adalah uji kebermaknaan atau uji
signifikansi. Contoh uji ini adalah (1) uji pencilan, (2) uji kebermaknaan
presisi dua atau lebih serangkaian data, (3) uji rata – rata dua atau lebih
serangkaian data dengan data lain yang sudah diketahui akurasinya, (4) uji
rata – rata untuk 3 atau lebih kelompok data, dan sebagainya.
Statistika dapat dikelompokkan menjadi statistika parametrik dan
statistika nonparametrik. Parametrik berarti data dari sampel mempunyai
distribusi normal sedangkan nonparametrik tidak. Pada kenyataannya
sangatlah sulit untuk mendapatkan sampel yang memenuhi asumsi
mempunyai distribusi tertetu. Kebanyakan sampel yang diperoleh hanyalah
sebatas mendekati distribusi tertentu, seperti mendekati normal. Banyak
sampel juga yang distribusinya tidak diketahui sama sekali sehingga
dikembangkan teknik statistika yang tidak memerlukan uji asumsi – asumsi
tertntu mengenai distribusi sampelnya, dan juga tidak uji hipotesis yang
berhubungan dengan parameter populasinya.

1.2. Tujuan
1. Mengetahui definisi uji kebermaknaan (uji signifikansi)
2. Mengetahui jenis statistika nonparametrik dan penjelasannya

1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Uji kebermaknaan (uji signifikansi)


Uji kebermaknaan melibatkan suatu perandingan antara faktor
eksperimental terhitung dengan faktor yang sudah ada dalam tabel statistik
yang ditentukan dengan sejumlah nilai, dari suatu serangkaian data
percobaan dan tingkat probaibilitas terpilih, sehingga membuat keputusan
yang diambil menjadi benar

2.2 Statistika Nonparametrik


Statistika nonparametrik dikenal dengan statistik bebas distribusi.
Uji nonparametrik digunakan sebagai alternatif, bila mana distribusi sampel
tidak dapat memenuhi asumsi distribusi normal.
Statistika nonparametrik mempunyai ciri sebagai berikut: (1)
metode bebas distribusi; (2) dipakai jika n<30 dan populasi terdistribusi
secara tidak normal; (3) uji ini melibatkan pemeringkatan (ranking) dan
kategorisasi data; dan (4) jika uji parametrik dan uji nonparametrik
keduanya dapat diterapkan, maka diterapkan metode parametrik karena
lebih efisien.

2.2.1 Uji Tanda (sign test)


Uji tanda merupakan bentuj uji statistika nonparametrik yang
pertama kali didiskusikan pada awal abad ke – 18. Uji ini dapat digunakan
sebagai ganti one sample t-test ketika datanya tidak memenuhi syarat untuk
dilakukan uji statistika parametrik

2.2.2 Uji Mann – Whitney


Uji ini digunakan untuk variabel independen. Data dilakukan
pemeringkatan lalu dilakukan perhitungan dengan suatu rumus. Pada uji ini
hipotesis tidak terkait dengan rata – rata populasi serta parameter dan
homogenitas varians tidak diperlukan. Hipotesisnya adalah sebagai berikut:

2
Ho = sampel berasal dari populasi yang sama
Ha = sampel berasaldari populasi yang berbeda
Data dilakukan pemeringkatan dan jumlah variabel tergantung dihitung.
Baik peringkat pertama maupun kedua dapat digunakan untuk uji statistika.
Nilai statistika dihitung menggunakan 2 formula berikut yang mana ∑ 𝑹𝟏𝒋
terkait dengan n1

𝑛𝑖(𝑛1 + 1) 𝑗
𝑈 = 𝑛1𝑛2 + − ∑ 𝑅1𝑗
2 𝑖=1

Nilai U ini selanjutnya digunakan untuk menghitung formula kedua (nilai


z):
𝑛1𝑛2
𝑈−2
𝑧=
√𝑛1𝑛2(𝑛1 + (𝑛2 + 1)
12
Nilai z selanjutnya dibandingkan dengan nilai z-tabel. Keputusannya
adalah: jika nilai z hitung > z tabel maka hipotesis nol ditolak; sebaliknya
jika z hitung < z tabel maka hipotesis nol diterima. Untuk taraf kepercayaan
95 % maka nilai z = -1,96 atau +1,96

2.2.3 Uji Pasangan Wilcoxon


Uji ini serupa dengan paired t-test. Untuk melakukan uji ini, suatu
tabel sebelum dan sesudah perlakuan dibuat dan perbedaan dihitung
sebagaimana dalam uji paired t-test. Hipotesis yang terkait dengan uji
pasangan Wilcoxon tidak terkait dengan perbedaan rata – rata sebagaimana
uji t-. hipotesis nol adalah tidak ada perbedaan antara sebelum dan setelah
perlakuan sampel, sementara hipotesis alternatifnya adalah ada perbedaan
antara sebelum dan setelah pengukuran.

𝑇 − 𝐸(𝑇)
𝑍=
√𝑛(𝑛 + 1)(2𝑛 + 1)
24
Yang mana:

3
𝑛(𝑛 + 1)
𝐸(𝑇) =
4

2.2.4 Uji Kruskal – Wallis


Uji Kurskal – Wallis merupakan perluasan dari uji Mann – Whitney
yang digunakan untuk membandingkan 3 peringkat data. Ini serupa dengan
one – way ANOVA dalam statistika parametrik. Hipotesis uji Kruskal –
Wallis adalah:
Ho = sampel berasal dari populasi yang sama
Ha = sampel berasal dari populasi yang berbeda
Sebagaimana dalam Mann – Whitney, data yang harus diperingkat dan
jumlah – jumlah peringkat dijumlah dan selanjutnya formula baru
diaplikasikan
Dalam uji ini, formula yang digunakan adalah:

𝑐 2
12 (∑ 𝑅𝑖𝑗)
𝐻= [∑ ] − 3(𝑁 + 1)
𝑁(𝑁 + 1) 𝑗=1 𝑛𝑗

Yang mana n adalah total banyaknya data, c adalah banya kelompok, ∑ 𝑹𝟏𝒋
adalah total peringkat pada satu kelompok j, nj adalah banyaknya item pada
satu kelompok j. H terdistribusi 𝑥 2 dengan derajat bebas (df) = c-1.
Dalam rumus tersebut melibatkan kuadrat jumlah peringkat
individual untuk tiap level (kelompok) variabel independen, membaginya
dengan jumlah pengamatan yang terkait dengan tiap kelompok, dan
selanjutnya menjumlahkan hasil – hasil ini. Keputusan uji ini adalah dengan
membandingkan nilai statistik Kruskal – Wallis (H) dengan nilai 𝑥 2 kritik.
Jika H > x2k-1 maka hipotesis nol ditolak
Jika H < x2k-1 maka hipotesis nol diterima

4
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Data dari suatu sampel tidak semua mengikuti asumsi distribusi
normal, melainkan kebanyakan sebatas mendekati distribusi tertentu dan
bahkan tidak diketahui sama sekali distribusinya. Uji statistik nonparametrik
menjadi alternatif dalam menyelesaikan masalah ini. Uji tanda (sign test)
digunakan untuk menguji sekelompok data dengan true value, uji Mann –
Whitney digunakan untuk variabel independen, uji pasangan Wilcoxon
digunakan untuk melihat kebermaknaan data antara sebelum dan sesudah
perlakuan, dan uji Kruskal – Wallis digunakan untuk membandingkan 3
peringkat data.

5
DAFTAR PUSTAKA

Rohman, Abdul., 2014. Statistika dan Kemometrika Dasar dalam Analisis


Farmasi¸ Pustaka Pelajar, Yogyakarta.

Anda mungkin juga menyukai