Oleh:
Pembimbing :
dr. Udi Herunefi, Sp.B, Sp.OT
STATUS PASIEN
A. Anamnesa
I. Identitas pasien
Nama : Tn. S
Umur : 50 tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Alamat : Ngreden
No RM : 01314064
MRS : 11 Januari 2015
Tanggal Periksa : 3 Februari 2016
B. Anamnesa sistemik
Mata : mata kemerahan (-), hematom (-)
Telinga : darah (-), lendir (-), cairan (-)
Mulut : darah (-), gusi berdarah (-), sariawan (-), mulut kering (-), gigi
goyah (-)
Hidung : darah (-)
Sistem Respirasi : sesak nafas (-), suara sengau (-)
Sistem Kardiovaskuler : nyeri dada (-), sesak saat aktivitas (-)
Sistem Gastrointestinal : mual (-), muntah (-), diare(-)
Sistem Muskuloskeletal : nyeri otot (-), nyeri sendi (-), jari tangan kaku (-)
Sistem Genitourinaria : nyeri BAK (tidak dapat dievaluasi), kencing darah (-)
Integumen : nyeri (tidak dapat dievaluasi)
Extremitas atas : pucat (-), nyeri (-), akral dingin (-), edema (-)
Extremitas bawah : pucat (-), nyeri (-), luka post OP (+) pada pahan kanan atas dan
paha kiri bawah dan lutut kiri, OREF (+) pada kaki kiri
C. Pemeriksaan Fisik
1. Primary Survey
a. Airway : bebas
b. Breathing :
Inspeksi : frekuensi pernafasan 16x/ menit, pengembangan dada
kanan = kiri
Palpasi : fremitus taktil kanan = kiri
Perkusi : sonor/sonor
Auskultasi : suara dasar vesikuler (+/+), suara tambahan (-/-)
c. Circulation : TD 130/80 mmHg, nadi 76x/menit
d. Disability : GCS E4V5M6 compos mentis, refleks cahaya (+/+), pupil
isokor, lateralisasi (-)
e. Exposure : suhu 36,5˚C, jejas (-)
2. General Survey
a. Kepala : mesocephal, jejas (-)
b. Mata : hematom periorbita (-/-), mata kemerahan (-/-), conjungtiva
anemnis (-/-) sklera ikterik (-/-), pupil isokor (3mm/3mm),
reflek cahaya (+/+),
c. Telinga : secret (-), darah (-), nyeri tekan mastoid(-), nyeri Tragus (-)
d. Hidung : darah (-), bentuk simetris, nafas cuping hidung (-), secret (-),
e. Mulut : mukosa basah (+), sianosis (-), pucat (-)
f. Leher : pembesaran tiroid (-), pembesaran limfonodi (-), nyeri tekan (-
), JVP tidak meningkat
g. Thoraks : bentuk normochest, simetris, gerak pernafasan simetris
h. Jantung
Inspeksi : ictus cordis tidak tampak.
Palpasi : ictus cordis tidak kuat angkat.
Perkusi :batas jantung kesan tidak melebar.
Auskultasi :bunyi jantung I-II intenstas normal, regular, bising(-)
i. Pulmo
Inspeksi : pengembangan dada kanan sama dengan kiri.
Palpasi : fremitus raba tidak dapat dievaluasi
Perkusi : sonor/sonor.
Auskultasi : suara dasar vesikuler (+/+) normal, suara tambahan (-/-)
j. Abdomen
Inspeksi : distended (-), jejas(-)
Auskultasi : bising usus (+) normal
Perkusi : timpani
Palpasi : supel, nyeri tekan (tidak dapat dievaluasi), defance muscular
(-)
k. Ekstremitas : CRT < 2”
akral dingin oedem
- - - -
- - - -
Feel : nyeri tekan (-), NVD (-), CRT < 2”, a.dorsalis pedis sinistra teraba kuat,
suhu sama dengan kulit sekitar
Bacaan:
1. Tampak terpasang internal fiksasi dan eskternal fiksasi di 1/3 tegah sampai
distal os femur kiri, masih tampak fracture comunitive 1/3 distal os femur kiri,
alignment dan aposisi cukup baik.
2. Tampak terpasang internal fiksasi di os iliac kiri, garis fracture tak tampak
jelas.
4. Tampak terpasang internal fiksasi di 1/3 distal os fibula kiri, masih tampak
garis fracture 1/3 distal os fibula kiri, alignment dan aposisi cukup baik.
G. Plan
1. Pro revisi OREF transarticular
2. Tunggu jadwal OP
3. Konsul anestesi untuk persiapan OP