Daftar Pustaka :
1. Kaplan, H.I & Saddock, B.J. 1997. Sinopsis Psikiatri. Ed 7. Binarupa Aksara
2. Maramis, W.F. 2005. Catatan Ilmu Kedokteran Jiwa. Surabaya: Airlangga University Press,
pp:38, 107, 252-254
Hasil pembelajaran :
1. Menegakkan diagnosis gangguan jiwa
2. Penanganan pasien pada gangguan jiwa
3. Edukasi keluarga dalam memberikan dukungan bagi pasien
ALLOANAMNESIS
Diperoleh dari
Nama Tn. H
Umur 57 tahun
Agama Islam
Status Menikah
Pekerjaan SD
B. Status Neurologik
Nervus Cranial : dalam batas normal (dbn)
Reflek – reflek
1. Reflek Fisiologis
* Reflek Patella : (+) dbn
* Reflek Bisep : (+) dbn
* Reflek Trisep : (+) dbn
* Reflek Brakhioradialis : (+) dbn
* Reflek Tendo Archiles : (+) dbn
2. Reflek Patologis : (-)
Sensorik : dbn
Motorik : dbn
Vegetatif : dbn
C. Status Psikiatrik
1. Deskripsi umum
Kesan Umum : tampak perempuan sesuai umur, penampilan cukup bersih,
perawatan diri cukup, sedih dan tampak tertekan.
Kesadaran : compos mentis
Perilaku : hipoaktif
Pembicaraan : Sedikit berbicara, menjawab spontan dan volume suara yang
rendah.
Sikap terhadap pemeriksa : kooperatif
2. Keadaan afektif
Mood : Disforik
Afek : depresif
3. Fungsi kognitif
- Taraf pendidikan, pengetahuan dan kecerdasan
Tingkat kecerdasan sesuai dengan pendidikan dan intelegensia, mampu
berhitung dan menjawab pertanyaan-pertanyaan umum.
- Daya konsentrasi : cukup
- Orientasi
Orang : cukup
Waktu : cukup
Tempat: cukup
Situasi : cukup
- Daya ingat
Jangka pendek : cukup
Jangka menengah : cukup
Jangka panjang : cukup
- Pikiran abstrak : cukup
- Kemampuan menolong diri sendiri : cukup
4. Gangguan persepsi
- Halusinasi dan ilusi
Halusinasi visual : tidak ada
Halusinasi auditorik : tidak ada
Halusinasi olfaktori : tidak ada
Halusinasi taktil : tidak ada
Ilusi : tidak ada
- Depersonalisasi dan derealisasi
Depesonalisasi : tidak ada
Derealisasi : tidak ada
5. Proses pikir
- Arus Pikir
Kuantitatif : Normal
Kualitatif : Normal
- Isi pikir
Preokupasi : tidak ada
Obsesi : ingin bisa melupakan kejadian yang tidak
mengenakkan
Gangguan pikiran
o Waham bizzare
Siar pikir : (-)
Sisip pikir : (-)
Kendali pikir : (-)
Sedot pikir : (-)
o Waham magic mistic : (-)
o Waham curiga : (-)
o Waham kebesaran : (-)
o Waham kejar : (-)
o Waham cemburu : (-)
o Waham bersalah : (-)
o Waham tak berguna : (-)
o Waham somatik : (-)
o Waham nihilistik : (-)
- Bentuk pikir : realistik
6. Pengendalian impuls
Pasien dapat mengendalikan diri saat pemeriksaan
7. Daya nilai
Penilaian realitas : derealistik (-), depersonalisasi (-)
8. Persepsi pasien tentang diri dan kehidupannya
Pasien ingin melupakan kejadian yang tidak mengenakkan dan memulai
kehidupan baru.
9. Tilikan (insight)
Pasien merasa dirinya sakit.
VI. DIAGNOSIS
Episode Depresif Sedang
VII. PEMBAHASAN
1. Gangguan Depresi Sedang (F 32.0)
No Episode Depresif Pada Pasien
Gejala Utama
VIII. PENATALAKSANAAN
A. Farmakoterapi
Obat yang diberikan adalah amitryptilin 25 mg 0-0-1
B. Psikoterapi
1. Ventilasi
Memberikan kesempatan kepada pasien untuk mengungkapkan isi hati dan
keinginannya sehingga pasien merasa lega.
2. Konseling
Memberikan pengertian kepada pasien tentang penyakitnya agar pasien
memahami kondisi dirinya.
3. Sosioterapi
Meberi penjelasan kepada keluarga dan orang terdekat tentang keadaan
pasien dan menciptakan lingkungan yang kondusif agar dapat membantu
kesembuhan pasien.