Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN ANTARA

TK4091/TF4101/TI4001/MR4001
PROYEK REKAYASA INTERDISIPLIN

JUDUL
KELOMPOK 36
Nim- nama
Nim-nama, dst

Dosen Pengajar:
Brian Yuliarto, S.T., M.Eng., Ph.D

FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI


INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
2018

1
1 FORMULASI MASALAH DAN ALTERNATIF SOLUSI

1.1 Pemaparan Situasi Masalah


Institut Teknologi Bandung merupakan salah satu institusi pendidikan yang berpusat di Jl.
Ganesha, Dago. Untuk mendukung keberlangsungan kegiatan pendidikan dalam kampus, maka
dibutuhkan berbagai sarana dan prasarana penunjang yang meliputi ruang belajar, laboratorium,
peralatan praktikum, ketersediaan listrik dan air, serta fasilitas lainnya. Sarana dan prasarana
tersebut perlu dikelola dan diatur penggunaannya dengan baik dalam rangka terselenggaranya
proses pendidikan yang nyaman dan efektif bagi seluruh civitas kampus. Pengelolaan dan
pemeliharaan sarana dan prasarana pendidikan di kampus ITB dilakukan oleh direktorat Sarana
dan Prasarana. Tugas utama yang dilakukan oleh direktorat sarana prasarana meliputi
pemantauan, perancangan tindakan operasional, serta pemeliharaan seluruh aset sarana-prasarana
dan kebersihan kampus. Dalam melaksanakan tugasnya, masalah energi salah satu hal yang
menjadi perhatian dari sarana prasarana ITB. Data dan fakta umum mengenai penggunaan energi
di ITB adalah sebagai berikut:

1. Ketersediaan energi merupakan fasilitas kampus ITB yang dibutuhkan sepanjang waktu.
Penggunaan energi kampus ITB meliputi penggunaan energi listrik, air, dan gas.
Kebutuhan air dalam kampus meliputi pemenuhan kebutuhan kamar mandi, tempat
wudhu, air minum, praktikum, serta pemeliharaan dan kebersihan wilayah kampus.
Kebutuhan energi gas diantaranya adalah sebagai pemanas air dan penunjang kegiatan
praktikum.
2. Sumber energi air ...
3. ....,dst
Berdasarkan data dan fakta umum yang telah didapatkan, gap analysis dilakukan untuk
menentukan masalah utama mengenai energi yang dihadapi oleh pihak ITB

Tabel XX. Gap analysis masalah energi di ITB

Stakeholder Ekspektasi Aktual Celah


Besarnya konsumsi
Konsumsi energi Konsumsi energi
energi listrik
Sarana prasarana ITB listrik konvensional listrik konvesional
konvensional dapat
minimum masih besar
diminimalkan

2
Berdasarkan hasil gap analysis, masalah utama mengenai energi yang dihadapi oleh ITB dan
mempunyai dampak paling besar adalah xxx sehingga kelompok xxx menjadikannya sebagai
masalah utama yang harus diselesaikan.

1.2 Identifikasi Akar masalah


Setelah menentukan masalah utama yang dihadapi oleh ITB, kelompok xx menggunakan
fishbone untuk mengidentifikasi dan mengetahui akar masalah (symptom) yang akan dijabarkan
lebih lanjut.

Fish bone, 5 whys, dll

Gambar XX. Fishbone masalah penggunaan listrik konvesional di ITB

1.3 Sistem Relevan dengan Masalah


1.3.1. Analisis Stakeholder
Pihak-pihak yang terlibat dalam masalah dalam proses pemesanan, produksi, dan pengiriman
produk di PT. Dow Chemical adalah sebagai berikut dan dapat dilihat pada Tabel XX:
1. PT. Dow Chemical

Tabel XX. Analisis stakeholder

No Stakeholder Description Role Definitions


Menjadi agen
Pihak yang menjadi ujung
penghubung
tombak rantai pemesanan
Customer pertama antara
1 Problem Owner produk Dow Chemical
Service customer dengan
sebelum ke pihak Storage
pihak PT. Dow
Management Officer.
Chemical
Mengecek
Pihak yang menerima
Storage ketersediaan produk
informasi (order) terkait
2 Managemen yang diinginkan Problem Owner
pemesanan dari customer
t Officer customer di storage
service.
PT. Dow Chemical

3
Memperhitungkan Pihak yang menerima
kebutuhan bahan pemesanan dari storage
Head of
baku dan proses management officer bahwa
3 Production Problem Owner
untuk menghasilkan dibutuhkan produksi
Department
produk yang tambahan terkait pemenuhan
diinginkan customer customer’s needs.

1.3.2. Sistem Relevan


Permasalah penggunaan energi listrik yang dihadapi oleh ITB dapat digambarkan dengan
menggunakan rich picture dan hirarki sistem yang berhubungan dengan permasalahan.

Gambar XX. Rich picture diagram penggunaan energi listrik di ITB

Hirarki sistem dapat digambarkan dengan sistem-sistem yang saling berinteraksi di dalam
permasalahan yang ada. Narrow system merupakan tempat dimana permasalahan dalam sistem
berada. Permasalahan yang ada adalah biaya tagihan listrik di ITB besar. Masalah ini berada
pada lingkungan ITB. Dimana permasalahan tersebut berada dalam sistem yang disebut sistem
kelistrikan ITB, xxxxx.
Skema dari sistem ini terdapat pada Gambar x.

4
Gambar xx. Context Diagram

Gambar xx. Sistem Relevan kasus XXX.

5
Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan, Kelompok xx melakukan formulasi masalah
sebagai berikut:
● Rumusan masalah:
● Pengambil keputusan:
● Tujuan:
● Kriteria keputusan:
● Indikator performansi:

Dalam menentukan formulasi masalah ini, kelompok xx telah melakukan beberapa iterasi
sehingga dihasilkan beberapa alternatif solusi. Pada iterasi 1, kelompok xx melakukan formulasi
masalah yang terfokus pada xxxx.

Pada iterasi 2, kelompok xx melakukan formulasi masalah yang terfokus pada xxx.

Pada iterasi 3, kelompok xx menyadari bahwa xxxx. Berdasarkan hal-hal tersebut, kelompok xxx
mempunyai alternatif solusi dengan xxxx.

Iterasi yang telah dilakukan dapat dilihat pada Tabel XX – Tabel XX

Tabel XX. Formulasi masalah iterasi 1

FORMULASI MASALAH
ITERASI KE :1
SISTEM RELEVAN : Nama sistem
URAIAN MASALAH
1 Pengambil
Keputusan
2 Tujuan ●
3 Kriteria Keputusan ●

4 Ukuran kinerja ●
5 Konteks
Tuntutan system dan a. Tuntutan sistem
lingkungan
b. Tuntutan lingkungan

6
Kendala Sistem a. Narrow System

b. Wider System

6 Peta masalah
7 Input terkendali
8 Input tak terkendali
9 Alternatif solusi

Tabel XX. Formulasi masalah iterasi 2

FORMULASI MASALAH
ITERASI KE :2
SISTEM RELEVAN : Nama sistem
URAIAN MASALAH
1 Pengambil
Keputusan
2 Tujuan ●
3 Kriteria Keputusan ●

4 Ukuran kinerja ●
5 Konteks
Tuntutan system dan c. Tuntutan sistem
lingkungan
b. Tuntutan lingkungan

Kendala Sistem b. Narrow System

7
d. Wider System

6 Peta masalah
7 Input terkendali
8 Input tak terkendali
9 Alternatif solusi

Tabel XX. Formulasi masalah iterasi 3

FORMULASI MASALAH
ITERASI KE :3
SISTEM RELEVAN : Nama sistem
URAIAN MASALAH
1 Pengambil
Keputusan
2 Tujuan ●
3 Kriteria Keputusan ●

4 Ukuran kinerja ●
5 Konteks
Tuntutan system dan a. Tuntutan sistem
lingkungan
b. Tuntutan lingkungan

Kendala Sistem c. Narrow System

8
e. Wider System

6 Peta masalah
7 Input terkendali
8 Input tak terkendali
9 Alternatif solusi

Iterasi dapat lebih dari satu, terutama jika terdapat beberapa hal yang harus ditentukan dalam
perancangan.

Contoh: Untuk kasus pembangunan Pabrik CO2, iterasi masalah dilakukan 3 kali:

● Iterasi 1: penentuan pasar


● Iterasi 2: penentuan metode pemurnian
● Iterasi 3: penentuan metode transportasi

1.4 Alternatif Solusi Rancangan

Alternatif tindakan yang dapat dilakukan oleh pihak Sarana dan Prasarana ITB dalam mengatasi
masalah energi listrik di ITB menurut kelompok 47 adalah sebagai berikut:

1. Solusi A
Solusi A adalah xxxx.
2. Solusi B
3. ...,dst

9
2 PEMILIHAN RANCANGAN

2.1 Deskripsi Alternatif Rancangan


Jelaskan secara mendalam alternatif yang diajukan, sebagai contoh, jika diajukan alternatif
metoda pemurnian CO2 dengan metode absorbs, jelaskan apa yang dimaksud dengan metode
absorbs, bagaimana cara kerjanya, dan lain hal sebagainya.
2.2 Identifikasi Kriteria Pemilihan Alternatif
Tentukan kriteria yang akan digunakan untuk menilai suatu alternatif solusi dan
membandingkankan dengan alternatif lain. Kriteria penilaian ditentukan untuk setiap permasalah
yang akan dijawab. Sebagai contoh, mengacu pada bab 1.4, ditentukan kriteria untuk menilai
pasar, metode pemurnian, dan metoda transportasi.
2.3 Analisis Pemilihan Alternatif Rancangan
Lakukan proses pemilihan alternatif menggunakan AHP hingga mendapatkan nilai untuk
masing-masing alternatif solusi

3 Rancangan Terpilih
Tentukan alternatif terbaik yang dipilih

10

Anda mungkin juga menyukai