Anda di halaman 1dari 5

UJI DAYA HAMBAT PERASAN BUAH BELIMBING WULUH (Averrhoa bilimbi L)

TERHADAP PERTUMBUHAN Propionibacterium acnes

Rusdiaman*)
*)
Jurusan Farmasi Poltekkes Kemenkes Makassar

ABSTRAK

Penelitian ini adalah penelitian eksperimental laboratorium bertujuan untuk menentukan besarnya
daya hambat perasan Buah Belimbing Wuluh (Averrhoa bilimbi L.) terhadap pertumbuhan
Propionibacterium acnes. Bahan uji yang digunakan pada penelitian ini adalah Buah Belimbing
Wuluh (Averrhoa bilimbi L.) yang mengandung senyawa antibakteri yaitu Flavonoid, Saponin,
dan Tanin. Buah Belimbing Wuluh (Averrhoa bilimbi L.) yang berasal dari Kota Makassar,
Sulawesi Selatan kemudian dibuat perasan dengan konsentrasi 50% v/v, 75% v/v, 100% v/v,
kontrol negatif (Aqua Destilata Steril), dan kontrol positif (Klindamisin). Pengujian dilakukan
dengan metode difusi agar. Hasil pengujian diperoleh diameter zona hambatan rata-rata untuk
konsentrasi 50% yaitu 18,67 mm, untuk konsentrasi 75% yaitu 18,67 mm, untuk konsentrasi 100%
yaitu 21 mm, sedangkan pada kontrol positif yaitu 23,3 mm dan kontrol negatif tidak ditemukan
adanya zona hambat.

Kata kunci : Buah Belimbing Wuluh, Perasan, Uji Daya Hambat, Propionibacterium acnes

PENDAHULUAN Propionibacterium acnes ikut serta dalam


Kulit menjadi bagian yang paling patogenesis jerawat dengan menghasilkan
besar bagi tubuh manusia. Kulit menutupi lipase, yang memecahkan asam lemak bebas
semua bagian organ tubuh, sehingga dari lipid kulit. Asam lemak ini dapat
penampilan menjadi lebih menarik. menimbulkan radang jaringan dan ikut
Hal itulah ketika ada beberapa bagian kulit menyebabkan jerawat (Brooks et al.,2007).
yang terserang penyakit, maka bisa Propionibacterium acnes adalah
menyebabkan seseorang menjadi tidak flora normal kulit terutama di wajah yang
percaya diri. Adapun selain dari produksi tergolong dalam kelompok bakteri
kelenjar minyak yang berlebihan faktor yang Corynebacteri. Bakteri ini berperan pada
menjadi penyebab munculnya jerawat adalah patogenesis jerawat yang dapat
bakteri. Bakteri yang menyebabkan menyebabkan inflamasi. Pengobatan yang
timbulnya jerawat dikulit salah satunya dapat diakukan untuk mengatasi jerawat
adalah Propionibacterium acnes. salah satunya dengan menggunakan bahan
Propionibacterium acnes bersifat yang berasal dari alam yang sering kita
aerotoleran (tumbuh secara anaerob dan jumpai yaitu Buah Belimbing Wuluh
aerob). Propionibacterium acnes termasuk (Averrhoa bilimbi L.).
bakteri yang tumbuh relatif lambat. Menurut peneliti sebelumnya
Karakteristik dari bakteri Propionibacterium Pratiwi Raehanun (2015) mengenai Uji
acnes yang terlihat pada pewarnaan gram Daya Hambat Perasan Jeruk Nipis (Citrus
positif adalah sangat pleomorfik, berbentuk aurantifolia) teradap Propionibacterium
batang atau panjang dengan ujung yang acnes dan hasilnya menyatakan bahwa
melengkung, berbentuk gada, dengan Perasan Jeruk Nipis (Citrus aurantifolia)
pewarnaan yang tidak rata dan bermanik- dapat menghambat pertumbuhan
manik, dan kadang-kadang berbentuk Propionibacterium acnes dimana diketahui
kokoid atau bulat. Bakteri ini dapat tumbuh Buah Jeruk Nipis mengandung Vitamin C
di udara dan tidak menghasilkan endospora. yang juga terdapat dalam kandungan Buah
Propionibacterium acnes memerlukan Belimbing Wuluh, sehingga peneliti tertarik
oksigen mulai dari aerob atau anaerob untuk melakukan penelitian tentang daya
fakultatif sampai ke mikroerofilik atau hambat Perasan Buah Belimbing Wuluh
anaerob. Beberapa bersifat patogen untuk (Averrhoa bilimbi L.) terhadap
hewan dan tanaman. (Sari, A., R., 2015). Propionibacterium acnes.

Media Farmasi Vol. XIV. No. 1. April 2018 153


Berdasarkan latar belakang di atas 2. Bahan Yang Digunakan
maka ditarik rumusan masalah yaitu Apakah Air suling, Kertas pH, Nutrien
Perasan buah belimbing wuluh (Averrhoa Agar (NA), MHA, Bahan uji Buah
bilimbi L.) dapat menghambat pertumbuhan Belimbing Wuluh dan sampel
Propionibacterium acnes ? Propionibacterium acnes.

Tujuan Penelitian Prosedur Penelitian


Penelitian dilakukan bertujuan 1. Penyiapan Bahan
untuk menentukan besarnya daya hambat a. Pengambilan dan Pengolahan
Perasan Buah Belimbing Wuluh (Averrhoa Bahan Uji
bilimbi L.) terhadap pertumbuhan Bahan uji berupa Buah
Propionibacterium acnes. Belimbing Wuluh (Averrhoa
bilimbi L.) yang telah masak
Manfaat Penelitian dipetik lalu buah belimbing dicuci
1. Menambah pengetahuan masyarakat bersih lalu ditimbang sebanyak 50
tentang manfaat obat tradisional dari gram, lalu Buah Belimbing
perasan Buah Belimbing Wuluh dihaluskan menggunakan juser lalu
(Averrhoa bilimbi L.) terhadap bahan uji selanjutnya disaring lalu
Propionibacterium acnes. bahan uji yang telah disaring
2. Menambah data ilmiah tentang kemudian dikumpulkan dan
pengobatan tradisional untuk mencegah disterilkan. Kemudian didinginkan
dan mengobati penyakit infeksi yang dan dibuat ke dalam 3 konsentrasi
disebabkan oleh bakteri yang berbeda yaitu 50%, 75%,
Propionibacterium acnes. 100%, dengan cara bahan uji
Perasan Buah Belimbing Wuluh
METODE DAN BAHAN diukur menggunakan spoit sesuai
Jenis Penelitian dengan konsentrasi yang ingin
Penelitian ini merupakan penelitian dibuat lalu ditambahkan dengan
eksperimental laboratorium untuk Aqua Destilata Steril.
menentukan besarnya daya hambat perasan b. Pembuatan Media NA
buah belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi L) Guna membuat 100 ml media
terhadap pertumbuhan Propionibacterium NA di timbang 2,0 gram media NA
acnes. lalu dimasukkan ke dalam
erlenmeyer, dilarutkan dengan 100
Waktu Dan Tempat Penelitian ml Aqua Destilata lalu Dicek pH
Penelitian dilakukan pada bulan 7,0 ± 0,2 lalu setelah itu dipanaskan
April 2017 di Laboratorium Mikrobiologi sampai mendidih dan larut
Jurusan Farmasi Politeknik Kemenkes sempurna kemudian setelah larut
Makassar. sempurna disumbat kapas lalu
disterilkan dalam autoklaf selama
Tempat Pengambilan Bahan Uji 15 menit pada suhu 121ºC dengan
Bahan uji diperoleh dari Pohon tekanan 1-1,5 atm.
Belimbing di Makassar Sulawesi c. Pembuatan Suspensi Klindamisin
Selatan. 30 ppm
Ditimbang setara dengan 50
Alat Dan Bahan Yang Digunakan mg Klindamisin, kemudian
1. Alat Yang Dugunakan : dimasukkan kedalam lumpang lalu
Autoklaf, batang pengaduk, ditambahkan larutan koloidal
gelas ukur, labu erlenmmeyer 250 ml, Na.CMC 1% b/v sambil digerus
aluminium foil, pinset, bunsen, corong, hingga volume 100 ml (500 ppm,
timbangan analitik, kain flanel, spoit, Stok 1) selanjutnya dipipet 6 ml
cawan petri, rak tabung, jangka sorong, (Stok 1) ditambahkan hingga
panel, kapas, laminar air flow, masker, volume 100 ml (30 ppm).
ose, oven, paper disk, tabung
reaksi,water bath dan alat pelarut.

Media Farmasi Vol. XIV. No. 1. April 2018 154


2. Penyiapan Sampel Bakteri suspensi bakteri menggunakan swab steril
a. Peremajaan Kultur pada media yang telah padat tadi lalu 5
Propionibacterium acnes Uji buah paper disk direndam didalam
Propionibacterium acnes konsentrasi Perasan Belimbing Wuluh yang
diambil 1 ose Kemudian berbeda. Paper disk 1-3 masing-masing diisi
diinokulasikan dengan cara dengan Perasan Belimbing Wuluh yang
digoreskan pada medium NA telah dibuat dengan konsentrasi 50%, 75%,
secara miring dan dilakukan pada 100%, paper disk ke-4 diisi dengan kontrol
suhu 37ºC selama 24 jam sehingga negatif (air suling), sedangkan paper disk
diperoleh biakan murni ke-5 diisi dengan kontrol positif
Propionibacterium acnes. (Klindamisin) lalu paper disk diletakkan
b. Pembuatan Suspensi secara aseptis di atas permukaan media yang
Hasil biakan murni yang telah padat dengan jarak lebih kurang sama
diperoleh disuspensikan dengan dengan yang lainnya lalu selanjutnya
Aqua Destilata Steril dengan diinkubasi pada suhu 37ºC selama 1×24 jam.
standard mcfarland 0,5 (1×108
CFU/ml). Pengamatan dan Pengukuran Diameter
Hambatan
Pengujian Daya Hambat Pengamatan dan pengukuran
Disiapkan medium MHA steril, diameter hambatan dilakukan dengan
didinginkan hingga suhu sekitar 45ºC menggunakan jangka sorong setelah
kemudian dituang secara aseptis ke dalam diinkubasikan selama 1×24 jam dan dicatat
cawan petri steril sebanyak 20 ml. Dan pada tabel pengamatan.
dibiarkan memadat kemudian digoreskan

HASIL DAN PEMBAHASAN


Hasil Penelitian
Tabel 1 Hasil pengukuran Daya Hambat Perasan Buah Belimbing Wuluh (Averrhoa bilimbi
L.). Pengukuran dilakukan menggunakan mistar dalam milimeter.

Kelompok Perlakuan/Diameter Zona Hambatan (mm)


Replikasi Kontrol Kontrol Perasan Buah Belimbing Wuluh
Negatif Positif 50% 75% 100%
I 0 24 20 20 22
II 0 22 18 18 20
III 0 24 18 18 21
Total 0 70 56 56 63
Rata-rata 0 23,3 18,67 18,67 21
Sumber Data : Data primer 2017

Pembahasan dengan mengunakan alat yaitu juicer, karena


Penelitian yang telah dilakukan di bahan uji yang digunakan memiliki
Laboratorium Biologi Farmasi Politeknik kandungan senyawa yang tidak tahan
Kesehatan Kemenkes Makassar ini dengan pemanasan selain itu metode ini
bertujuan untuk menentukan besarnya daya tidak membutuhkan waktu yang lama,
hambat Perasaan Buah Belimbing Wuluh sehingga metode ini dapat digunakan oleh
(Averrhoa bilimbi) terhadap pertumbuhan masyarakat.
Propionibacterium acnes, dengan melihat Buah Belimbing Wuluh (Averrhooa
zona hambatan pada setiap konsentrasi. Pada bilimbi L.) mengandung zat aktif yang
penelitian ini digunakan bahan uji Buah berperan sebagai antibakteri diantaranya
Belimbing Wuluh (Averrhooa bilimbi L.). Flavonoid, Saponin, dan Tanin. Mekanisme
Metode Ekstraksi yang digunakan kerja senyawa flavonoid dalam merusak sel
untuk mengekstraksi atau menarik zat aktif bakteri memanfaatkan perbedaan kepolaran
dari sampel Buah Belimbing Wuluh antara lipid penyusun sel bakteri dengan
(Averrhooa bilimbi L.) yaitu metode perasan gugus alkohol pada senyawa flavonoid.

Media Farmasi Vol. XIV. No. 1. April 2018 155


Senyawa saponin apabila berinteraksi membedakan diantara group variabel
dengan bakteri maka dinding tersebut akan hasilnya 0,013 (p<0,05) yang berarti ada
pecah atau lisis. Maka saat tegangan perbedaan daya hambat pada kelompok
permukaan terganggu, zat anti bakteri akan perlakuan. untuk menentukan perbedaan
dapat dengan mudah masuk kedalam sel dan daya hambat antar perlakuan dilanjutkan
akan mengganggu metabolisme hingga dengan Mann-Whitney Test. Hasil yang
akhirnya terjadilah kematian bakteri. diperoleh menunjukkan bahwa konsentrasi
Sedangkan mekanisme penghambatan tannin 50%, 75%, 100% memiliki aktivitas yang
yaitu dengan cara dinding bakteri yang telah sama sehingga konsentrasi yang memiliki
lisis akibat senyawa saponin dan flavonoid, aktivitas yang optimal adalah konsentrasi
sehingga menyebabkan senyawa tannin 50% yang telah dapat menghambat
dapat dengan mudah masuk kedalam sel pertumbuhan Propionibacterium acne
bakteri (Laianto, S., dkk, 2014).
Klindamisin yang digunakan PENUTUP
sebagai kontrol positif pada penelitian ini Kesimpulan
digunakan karena Klindamisin menghambat Berdasarkan hasil penelitian yang
sebagian besar kokus Gram-positif dan telah dilakukan, maka dapat disimpulkan
sebagian besar bakteri anaerob salah satunya bahwa Perasan Buah Belimbing wuluh dapat
adalah Propionibacterium acnes, tetapi tidak menghambat pertumbuhan
bisa menghambat bakteri Gram-negatif Propionibacterium acnes dengan zona
aerob seperti Haemophillus, Mycplasma, dan hambatan rata-rata yang dihasilkan oleh
Chlamydia. Perasan Buah Belimbing Wuluh dengan
Pengujian dilakukan dengan konsentrasi 50% yaitu 18,67 mm.
menggunakan 3 cawan petri dimana pada Konsentrasi 75% yaitu 18,67 mm.
setiap cawan petri diletakkan 5 paper disk Konsentrasi 100% yaitu 21 mm. Sedangkan
masing-masing dengan konsentrasi yang pada kontrol positif yaitu 23,3 mm dan
berbeda yaitu 50%b⁄v, 75%b⁄v, 100%b⁄v, kontrol negatif yaitu 0 mm.
dengan menggunakan Klindamisin sebagai
kontrol positif dan Aqua Destilata Steril Saran
sebagai kontrol negatif. Pengukuran ini Berdasarkan hasil peneliian yang
dilakukan secara inkubasi selama kurang telah dilakukan makan disarankan untuk
lebih 24 jam didalam inkubator pada suhu melakukan penelitian lebih lanjut tentang
37°C. Setelah masa inkubasi, kemudian identifikasi kendungan kimia yang terdapat
dilakukan pengukuran dengan menggunakan dalam Perasan Buah Belimbing Wuluh yang
jangka sorong. Zona hambatan ditandai berkhasiat meredahkan peradangan.
dengan adanya lingkaran yang berwarna
bening pada sekitar paper disk. DAFTAR PUSTAKA
Hasil penelitian membuktikan Bibiana W.L., (2002), Analisis Mikroba di
bahwa Perasan Buah Belimbing Wuluh Laboratorium, PT RajaGrafindo
dapat menghambat pertumbuhan Persada : Jakarta.
Propionibacterium acnes. Rata-rata diameter
zona hambat pada konsentrasi 50% v/v yaitu Brooks GF, dkk, (2007), Medical
18,67 mm, konsentrasi 75% v/v yaitu 18,67 Microbiology 23th Edition, United
mm, konsentrasi 100% v/v yaitu 21 mm, State: The McGraw-hill companies.
sedangkan diameter pada pembanding yang Ismayanti, M.D., (2014), Jerawat, (online),
paling besar ialah kontrol positif yaitu 23,3 Tersedia:
mm dan kontrol negatif yaitu 0 mm atau https://mustikadianismayanti08129
sama sekali tidak terdapat zona hambatan. 6.wordpress.com/2014/11/17/karya
Berdasarkan hasil pengujian -tulis-ilmiah-jerawat/ (12 januari
homogenitas diperoleh hasil homogen 2017)
(p>0,05) dan hasil pengujian normalitas
(p<0,05) yang berarti distribusi data tidak Jawetz, E., (2002), Mikrobiologi
normal, maka dilakukan perhitungan uji non Kedokteran., Alih bahasa oleh
parametic yaitu pengujian Kruskal-Wallis. Aryandhito Widhi Nugroho, dkk
Hasil perhitungan Kruskal-Wallis test untuk (Edisi 25), Jakarta : EGC.

Media Farmasi Vol. XIV. No. 1. April 2018 156


Laianto, S., dkk., (2014), Uji Efektivitas Kementrian Kesehatan Jurusan
Sediaan Gel Antijerawat Ekstrak Farmasi. Makassar.
Etanol Buah Pare (Momordica
Yuliandari, R., (2015), Uji Aktivitas
charantia) Terhadap
Antibiofilm Sari Buah Belimbing
Staphylococcus epidermidis dan
Wuluh (Averrhoa Bilimbi L)
propionibacterium acnes Dengan
Terhadap Biofilm Pseudomonas
Metode Difusi
Aeruginosa Secara In Vitro, UIN
Mayuna, N.E., (2013), Pengaruh Syarifuddin Hidayatullah, Jakarta
Pemanfaatan Madu Dan Air
Perasan Jeruk Nipis Terhadap
Penyembuhan Jerawat, Jurusan
Kesejahteraan Keluarga Fakultas
Teknik Universitas Negeri Padang.
Peraturan Menteri Kesehatan NO.
2406/MENKES/PER/XII/2011,
(2011), Pedoman Umum
Penggunaan Antibiotik, Jakarta.
Rahayu, P., (2013), Konsentrasi Hambat
Minimum (KHM) Buah Belimbing
Wuluh (Averrhoa Bilimbi L)
Terhadap Pertumbuhan Candida
albicans, Fakultas Kedokteran Gigi
Universitas Hasanuddin, Makassar.
Rahmani, S., (2015), Laporan Tetap
praktikum Dasar-Dasar
Mikrobiologi Akuatik: Isolasi
Bakteri, (online), Tersedia:
http://aliranirinaunsriakuakultur14.
blogspot.co.id/2015/03/isolasi-
bakteri.html (12 Januari 2017).
Sari, A.R., (2015), Pengaruh Ekstrak Daun
Ketapang (Terminalia catappa L)
Terhadap Pertumbuhan Bakteri
Propionibacterium acnes Dan
Pemanfaatannya Sebagai Buku
Nonteks, Fakultas Keguruan Dan
Ilmu Pendidikan Universitas
Jember.
Surialaga, S. dkk, (2013), Efek
Antihiperkolesterol Jus Buah
Belimbing Wuluh (Averhoa bilimbi
L.) terhadap Mencit Galur Swiss
Webster Hiperkolesterolemia,
Departemen Biokimia Fakultas
Kedokteran Universitas Padjadjaran
Bandung Sekolah Farmasi Institut
Teknologi Bandung.
Utami, P.R., (2015), Uji Daya Hambat
Perasan Buah Jeruk (Citrus
aurantifolia) Terhadap
Pertumbuhan Propionibacterium
acnes, Politeknik Kesehatan

Media Farmasi Vol. XIV. No. 1. April 2018 157

Anda mungkin juga menyukai