Anda di halaman 1dari 12

BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
Pada saat ini, penerapan teori keperawatan kedalam praktik keperawatan keluarga
belum lengkap, tapi berkembang secara mengesankan. Teori-teori keperawatan sangan
menjanjikan apabila diterapkan dalam keluarga. Teori-teori keluarga memiliki gambaran
yang jauh lebih lengkap dan memiliki kekuatan lebih dalam menjelaskan tentang
perilaku keluarga (teori ilmu sosial keluarga) dan intervensi keluarga (teori terapi
keluarga) tapiperlu dirumuskan ulang atau diadaptasi ulang sehingga teori-teori
tersebut cocok dengan perspektif keperawatan.
Salah satu teori keperawatan keluarga yang sering digunakan adalah teori
Friedman. Model pengkajian keluarga Friedman merupakan integrasi dari teori sistem,
teori perkembangan keluarga, dan teori struktural fungsional sebagai teori-teori utama
yang merupakan dasar dari model dan alat pengkajian keluarga. Teori-teori lain ikut
berperan kedalam dimensi struktural dan fungsional adalah teori komunikasi, peran
dan stress keluarga.
2. Tujuan
a. Tujuan Umum
Mahasiswa diharapkan mampu memberikan asuhan keperawatan keluarga sesuai
dengan konsep dan teori keperawatan keluarga.
b. Tujuan Khusus
1) Mahasiswa mampu memahami konsep dasar asuhan keerawatan keluarga
2) Mahasiswa mampu melakukan pengkajian pada salah satu keluarga diwilayah
kerja Puskesmas
3) Mahasiswa mampu menentukan diagnosa keperawatan keluarga
4) Mahasiswa mampu menyusun perencanaan asuhan keperawatan keluarga e.
Mahasiswa mampu melaksanakan implementasi keperawatan keluarga
5) Mahasiswa mampu melaksanakan evaluasi dengan pendekatan pada keluarga
bina asuhan keperawatan keluarga
6) Mahasiswa mampu mendokumentasikan asuhan keperawatan keluarga
BAB II
TINJAUAN TEORI
1. Pengertian Keluarga
Banyak definisi yang diuraikan tentang keluarga sesuai dengan perkembangan sosial
masyarakat. Berikut ini akan dikemukakan pengertian keluarga dalam Harmoko (2012)
a. Keluarga adalah perkumpulan dua atau lebih individu yang diikat oleh hubungan
darah, perkawinan atau adopsi, dan tiap-tiap anggota keluarga selalu
berinteraksi satu sama lain.
b. Menurut Duvall, keluarga adalah sekumpulan orang yang dihubungkan oleh ikatan
perkawinan, adopsi, kelahiran yang bertujuan menciptakan dan
mempertahankan budaya yang umum: meningkatkan perkembangan fisik, mental,
emosional, dan sosial dari tiap anggota.
c. Menurut WHO (1969), keluarga adalah anggota rumah tangga yang saling
berhubungan melalui pertalian darah, adopsi atau perkawinan.
d. Menurut Bergess (1962), keluarga terdiri atas kelompok orang yang mempunyai
ikatan perkawinan, keturunan/hubungan sedarah atau hasil adopsi, anggota tinggal
bersama dalam satu rumah, anggota berinteraksi dan komunikasi dalam peran sosial,
serta mempunyai kebiasaan/kebudayaan yang berasal dari masyarakat, tetapi
mempunyai keunikan tersendiri.
e. Menurut Helvie (1981), keluarga adalah sekelompok manuasia yang tinggal dalam
satu rumah tangga dalam kedekatan yang konsisten dan hubungan yang erat.
f. Menurut Departemen kesehatan RI, 1998 keluarga adalah unit terkecil dari suatu
masyarakat yang terdiri dari atas kepala keluarga dan beberapa orang yang
terkumpul dan tinggal disuatu tempat dibawah suatu atap dalam keadaan saling
ketergantungan.
2. Tahap Perkembangan Keluarga (Tahap VIII)
a. Pengertian
Tahap terakhir siklus kehidupan keluarga dimulai dengan pensiun salah satu atau
kedua pasangan, dan berakhir dengan kematian pasangan lainnya. (Duvall & Miller,
1985 dalam Marilyn M. Friedman, hal 122: 2010)
b. Tugas Perkembangan
1) Mempertahankan pengaturan hidup yang memuaskan
2) Menyesuaikan dengan pendapatan yang menurun
3) Mempertahankan hubungan perkawinan
4) Menyesuaikan diri terhadap kehilangan pasangan
5) Mempertahankan ikatan keluarga antar generasi
6) Mempertahankan penataan yang memuaskan merupakan tugas utama keluarga
pada tahap ini
c. Masalah Yang Dapat Muncul Pada Tahap Perkembangan
1) Stressor: berkurangnya pendapatan dan hubungan sosial, kehilangan pekerjaan
dan perasaan menurunnya produktivitas dan fungsi kesehatan
2) Masalah penyakit yang mungkin timbul biasanya berkaitan dengan penyakit
kronis seperti penyakit degeneratif
3) Orang tua rentan mengalami kecelakaan di rumah
3. Tugas perawatan kesehatan keluarga
a. Pemeliharaan fisik keluarga dan para anggotanya
b. Pemeliharaan sumber-sumber daya yang ada dalam keluarga
c. Pembagian tugas masing-masing anggotanya sesuai dengan kedudukannya
masing- masing
d. Sosialisasi antara para anggotanya
e. Pemeliharaan antara keterlibatan anggota keluarga
f. Pengaturan jumlah anggota keluarga
g. Membangkitkan dorongan dan semangat para anggotanya
4. Fungsi Keluarga
a. Fungsi Afektif
Memfasilitasi stabilisasi kepribadian orang dewasa, memenuhi kebutuhan
psikologis anggota keluarga (Marilyn M. Friedman, hal 86: 2010)
b. Fungsi Sosialisasi
Memfasilitasi sosialisasi primer anak yang bertujuan menjadikan anak sebagai
anggota masyarakat yang produktif serta memberikan status pada anggota keluarga
(Marilyn M. Friedman, hal 86: 2010)
c. Fungsi reproduksi
Untuk mempertahankan kontinuitas keluarga selama beberapa generasi dan
untuk keberlangsungan hidup masyarakat (Marilyn M. Friedman, hal 86: 2010)
d. Fungsi ekonomi
Menyediakan sumber ekonomi yang cukup dan alokasi efektifnya (Marilyn
M. Friedman, hal 86: 2010)
e. Fungsi perawatan kesehatan
Menyediakan kebutuhan fisik-makanan, pakaian, tempat tinggal, perawatan
kesehatan (Marilyn M. Friedman, hal 86: 2010)
5. Tingkat kemandirian keluarga
Tingkat kemandirian keluarga (Depkes, 2006)
a. Keluarga mandiri tingkat I
- Menerima petugas perawatan kesehatan komunitas
- Menerima pelayanan keperawatan yang diberikan sesuai dengan rencana
keperawatan
b. Keluarga mandiri tingkat II
- Menerima petugas perawatan kesehatan. Kom
- Menerima pelayanan keperawatan yang dibrikan sesuai dengan rencana
Keperawatan
- Tahu dan dapat mengungkapkan masalah kesehatannya secara benar
- Melakuka perawatan sederhana sesuai dengan yang dianjurkan
c. Keluarga mandiri tingkat III
- Menerima petugas perawatan kes. Kom
- Menerima pelayanan keperawatan yang diberikan sesuai dengan rencana
keperawatan
- Tahu dan dapat mengungkapkan masalah kesehatannya secara benar
- Melakukan perawatan sederhana sesuai dengan yang di anjurkan
- Memanfaatkan fasilitas yankes secara aktif
- Melaksanakan tindakan pencegahan secara aktif
d. Keluarga mandiri Tingkat IV
- Menerima petugas perawatan kes.kom
- Menerima pelayanan keperawatan yang diberikan sesuai dengan rencana
keperawatan
- Tahu dan dapat mengungkapkan masalah kesehatannya secara benar
- Melakukan perawatan sederhana sesuai dengan yang dianjurkan
- Memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan secara aktif
- Melaksanakan tindakan pencegahan secara aktif
- Melaksanakan tindakan promotif secara aktif
6. Asuhan Keperawatan Keluarga
a. Pengkajian
1) Data umum
a) Nama kepala keluarga, umur, alamat, dan telepon jika ada, pekerjaan dan
pendidikan kepala keluarga, komposisi keluarga, yang terdiri atas nama
atau inisial, jenis elamin, tanggal lahir atau umur, hubungan dengan
kepala keluarga, status imunisasi dari masing-masing anggota keluarga,
dan genongram (genogram keluarga dalam tiga generasi)
b) Tipe keluarga, menjelaskan jenis tipe keluarga beserta kendala atau
masalah yang terjadi dengan jenis tipe keluarga tersebut.
c) Suku bangsa, mengkaji asal suku bangsa keluarga tersebut, serta
mengidentifikasi budaya suku bangsa terkait dengan kesehatan
d) Agama, mengkaji agama yang dianut oleh keluarga serta kepercayaan
yang dapat memengaruhi kesehatan.
e) Status sosial ekonomi keluarga, ditentukan oleh pendapatan, baik kepala
keluarga maupun anggota keluarga maupun anggota keluarga lainnya.
f) Aktivitas rekreasi keluarga dan waktu luang, rekreasi keluarga tidak
hanya dilihat kapan keluarga pergi bersama-sama untuk mengunjung
tempat rekreasi, namun menonton TV dan mendengarkan radio juga
merupakn aktivitas rekreasi.
2) Riwayat dan tahap perkembangan keluarga
a) Tahap perkembangan keluarga saat ini, ditentukan oleh anak tertua dari
keluarga inti.
b) Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi, menjelaskan
bagaimana tugas perkembangan yang belum terpenuhi oleh keluarga serta
kendalanya.
c) Riwayat keluarga inti, menjelaskan riwayat kesehatan pada keluarga inti,
meliputi: riwayat penyakit keturunan, riwayat kesehatan masing-masing,
anggota, dan sumber pelayanan yang digunakan keluarga seperti
perceraian, kematian, dan keluarga yang hilang.
d) Riwayat keluarga sebelumnya, keluarga asal keduanya orang tua
(seperti apa kehidupan keluarga asalnya) hubungan masa silam dan saat
dengan orang tua dari kedua orang tua.
3) Pengkajian lingkungan
a) Karakteristik rumah
Gambaran tipe tempat tinggal, gambaran kondisi rumah, kamar mandi,
dapur, kamar tidur, kenersihan dan sanitasi rumah, pengaturan privasi dan
perasaan secara keseluruhan dengan pengaturan atau penataan rumah
mereka
b) Karakteristik lingkungan dan komunitas tempat tinggal
Tipe lingkungan tempat tinggal komunitas kota atau desa, tipe tempat
tinggal, keadaan tempat tinggal dan jalan raya, sanitasi jalan dan rumah,
fasilitas-fasilitas ekonomi dan transportasi.
c) Mobilitas geografis keluarga
Ditentukan apakah keluarga tiggal di daerah ini atau apakah sering
mempunyai kebiasaan berpindah-pindah tempat tinggal.
d) Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat
Menjelaskan waktu yang digunakan keluarga untuk berkumpul serta
perkumpulan keluarga yang ada.
e) Sistem pendukung keluarga
Jumlah anggota keluarga yang sehat, sumber dukungan dari anggota
keluarga dan jaminan pemeliharaan kesehtan yang dimiliki keluarga.
4) Struktur keluarga
a) Pola-pola komunikasi keluarga, menjelaskan mengenai cara
berkomunikasi antar anggota keluarga
b) Struktur kekuatan keluarga, kemampuan anggota keluarga untuk
mengendalikan dan mempengaruhi orang lain untuk merubah perilaku
c) Struktur peran, menjelaskan peran dari masing-masing anggota
keluarga baik formal/informal
d) Struktur nilai atau norma keluarga, menjelaskan mengenai nilai dan
norma yang dianut keluarga yang berhubungan dengan kesehatan
5) Fungsi keluarga
a) Fungsi afektif, kaji gambaran diri keluarga, perasaan yang dimiliki
b) Fungsi sosialisasi, kaji bagaimana interkasi keluarga, sejauh mana
anggota keluarga belajar disiplin, norma, budaya dan prilaku
c) Fungsi perawatan kesehatan, kaji kemampuan keluarga dalam
mengenal masalah kesehatannya dan memelihara kesehatannya.
d) Fungsi reproduksi, kaji jumlah anak, bagaimana keluarga
merencanakan jumlah anggota keluarga
e) Fungsi ekonomi, kaji sejauh mana keluarga memenuhi kebutuhan
sandang, pangan dan papan.
6) Stress dan koping keluarga
a) Stressor jangka pendek dan panjang
- Jangka pendek: penyelesaian stressor yang dialami < ± 6 bulan
- Jangka panjang: penyelesaian stressor yang dialami > ± 6 bulan
b) Kemampuan keluarga berespon terhadap situasi/ stressor, kaji sejauh mana
keluarga berespon terhadap situasi
c) Strategi koping yang digunakan, bagaimana strategi koping yang
digunakan keluarga bila menghadapi permaslahan
d) Strategi adaptasi disfungsional, dijelaskan mengenai strategi adaptasi
disfungsional yang digunakan keluarga dalam menghadapi masalah
b. Diagnosa Keperawatan
Diagnosa keperawatan adalah keputusan klinis mengenai individu, keluarga, atau
masyarakat yang diperoleh melalui suatu proses pengumpulan data dan analisa data
secara cermat, memberikan dasar untuk menetapkan tindakan-tindakan dimana
perawat bertanggung jawab untuk melaksanakannya (Harmoko, hal 86; 2012)
Tipologi dari diagnosa keperawatan (Harmoko, hal 86; 2012)
1) Diagnosis aktual: Masalah keperawatan yang sedang dialami oleh
keluarga dan memerlukan waktu yang cepat
2) Diagnosis resiko tinggi: masalah keperawatan yang belum terjadi tetapi
maslah keperawatan aktual dapat terjadi dengan cepat
3) Diagnosis potensial: suatu keadaan sejahtera ketika keluarga telah mampu
memenuhi kebutuhan kesehatannya.
c. Planning
Rencana keperawatan keluarga merupakan kumpulan tindakan yang direncanakan
perawat untuk dilaksanakan dalam menyelesaikan atau mengatasi masalah
kesehatan/masalah keperawatan yang telah di identifikasi (Harmoko, hal 93; 2012).
Langkah-langkah mengembangkan rencana asuhan keperawatan keluarga
(Harmoko, hal 94; 2012)
1) Menentukan sasaran atau goal
2) Menentukan tujuan dan objek
3) Menentukan pendekatan dan tindakan keperawatan yang akan dilakukan
4) Menentukan kriteria dan standar kriteria.
d. Implementasi
Pelaksanaan merupakan salah satu tahap dari proses keperawatan keluarga
dimana perawat mendapatkan kesempatan untuk membangkitkan minat keluarga
dalam mengadakan perbaikan ke arah perilaku hidup sehat (Harmoko, hal 97; 2012).
Tindakan keperawatan keluarga mencakup hal-hal di bawah ini (Harmoko, hal 98;
2012).
1) Menstimulasi kesehatan atau penerimaan keluarga mengenai kebutuhan
kesehatan dengan cara memberikan informasi kesehatan, mengidentifikasi
kebutuhan, dan harapan tentang kesehatan, serta mendorong sikap emosi yang
sehat terhadap masalah
2) Menstimulasi keluarga untuk memutuskan cara perawatan yang tepat
dengan cara mengidentifikasi konsekuensi untuk tidak melakukn
tindakan, mengidentifikasi sumber-sumber yang dimiliki keluarga, dan
mendiskusikan konsekuensi setiap tindakan
3) Memberikan kepercayaan diri dalam merawat anggota keluarga yang sakit
dengan cara mendemonstrasikan cara perawatan, menggunakan alat dan
fasilitas yang ada di rumah, dan mengawasi keluarga melakukan perawatan
4) Membantu keluaga untuk menemukan cara membuat lingkungan menjadi sehat
dengan menemukan sumber-sumber yang dapat digunakan keluarga dan
melakukan perubahan lingkungan keluarga seoptimal mungkin
5) Memotivasi keluarga untuk memanfaatkan fasilitas kesehatan
dengan cara mengenalkan fasilitas kesehatan yang ada dilingkungan keluarga
cara menggunakan fasilitas tersebut.
e. Evaluasi
Sesuai dengan rencana tindakan yang telah diberikan, tahap penilaian diberikan
untuk melihat keberhasilannya. Bila tidak/ belum berhasil, maka perlu disusun
rencana baru yang sesuai (Harmoko, hal 100; 2012)

BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN
1. Data Umum
a. Nama Keluarga :
b. Alamat : RT 02 RW 14 Dusun Wonorejo Desa Wedomartani
c. Komposisi Keluarga
Hubungan
Tempat
No Nama JK Usia dengan Pendidikan Pekerjaan
Kelahiran
KK
Kepala
1 M. Tukidi L 70 - Tani
Keluara
2 Mujinem P 65 Istri - Tani

Genogram

2. Tipe Keluarga
a. Tipe bentuk keluarga
Middle Age Family
Suami sebagai pencari uang. Istri di rumah/ kedua-duanya bekerja di rumah, anak-
anak sudah meningglakan rumah karena sekolah/perkawinan/meniti karier.
b. Latar belakang suku/budaya
Keluarga Tn.T mengatakan bahwa sejak kecil ia dibesarkan dengan latar belakang
budaya jawa, bahasa yang digunakan sehari-hari yaitu bahasa jawa karena sejak
kecil Tn.T tinggal di desa wonorejo. Aktivitas keagamaan yang sering diikuti oleh
keluarga yaitu pengajian di masjid setiap hari minggu.
c. Status kelas dan sosial ekonomi
Tn.T dan Ny.M mengatakan bahwa dirinya tidak sekolah dan bekerja sebagai petani
dengan pendapatan yang cukup untuk dirinya dan juga istrinya. Status ekonomi
keluarga Tn.T menengah kebawah dengan pendapatan pas-pasan untuk kehidupan
dirinya dan istrinya. Dalam keluarga Tn.T yang berperan mencari nafkah ialah Tn.T
sendiri, istri Tn.T mengatakan bahwa dirinya dan keluarganya tidak pernah
mendapatkan bantuan dari pemerintah baik berupa sembako maupun sebagainya.
Biasanya yang memberi bantuan adalah anak-anak dari Tn.T yang tinggal
bersebelahan rumah dengannya. Tn.T mengatakan jika pendapatan keluarga dari
hasil tani cukup memadai yang dikelola dengan cara menyisihkan sedikit untuk
keperluan dikemudian hari.
d. Riwayat dan tahap perkembangan keluarga
Tahap perkembangan keluarga Tn.T saat ini pada tahap VII yaitu keluarga dengan
usia lanjut. Tugas perkembangan keluarga yang sedang dijalani adalah
mempertahankan pengaturan hidup yang memuaskan, mempertahankan hubungan
perkawinan, menyesuaikan diri dengan pendapatan yang menurun dan
mempertahankan ikatan keluarga antar generasi. Dari beberapa tugas yang
disebutkan keluarga Tn.T mampu mempertahankan seluruhnya. Riwayat keluarga,
asal orang tua
e. Lingkungan
Rumah Tn.T berukuran dengan 4 kamar tidur dan ventilasi berjumlah dengan luas
seluruhnya
Denah rumah

W Ruang Makan Dapur

Gudang
Kamar Tidur

Kamar Tidur

Ruang Tamu

Teras

Tn.T mengatakan bahwa keluarga Tn.T saling dukung antara satu dan dengan yang
lainnya, keluarga Tn.T berkumpul sekali dalam 1 tahun yaitu pada hari raya idul fitri
karena 2 dari 4 anak Tn.T tinggal di kota yang berbeda dengannya. Tn.T
mengatakan tinggal di desa Wonorejo sudah lima puluh tahun lebih dan tidak pernah
berpindah.
f. Struktur Keluarga
Tn.T mengatakan sangat sering dirinya dan anggota keluarga yang lain melakukan
komunikasi, begitu pula keluarga yang lain selalu memberikan respon yang baik
ketika sedang berinteraksi. Seriap anggota keluarga Tn.T memberikan dan
memperoleh respon yang baik. Dalam keluarga Tn.T tidak ada faktor yang
mempengaruhi pola komunikasi.
Tn.T mengatakan untuk pengambilan keputusan dilakukan bersama dengan Ny.M.
Pengelolaan keuangan dan pembuat perencanaan juga dilakukan secara bersama.
Keluarga Tn.T membuat keputusan dengan cara berembuk bersama, jika tidak ada
kesepakatan biasanya Tn.T akan berembuk bersama kembali. Anggota keluarga
yang lain seperti Ny.M merasa puas dengan keputusan2 yang diambil bersama.
g. Struktur peran
Peran Formal
Dalam keluarga Tn.T berperan pencari nafkah sebagai petani sedangkan Ny.M
berperan sebagai penyedia makanan dan pengatur ekonomi untuk keluarga.
Keluarga dapat menjalankan peran masing-masing dengan sangat baik.
Peran Informal
Peran informal yang terdapat dalam keluarga Tn.T yaitu penghubung keluarga,
pendamai, sahabat, penghibur serta pengharmonis. Tn.T juga mengatakan bahwa
anggota keluarga yang menjalankan berbagai peran informal tersebut sangat
berpengaruh.
h. Fungsi keluarga
1) Fungsi Afektif
Dalam keluarga Tn.T sangat saling mendukung satu sama lain, dalam pergaulan
dengan anggota keluarga lain sangat baik. Penunjukan kasih sayang ditunjukkan
dengan cara sering berkumpul bersama. Berkumpul bersama juga sebagai
bagian keluarga agar tetap utuh dan bersatu. Setiap anggota keluarga sangat
saling menghormati setiap kebutuhan, minat dan perbedaan masing-masing.
2) Fungsi sosialisasi
Tn.T menceritakan cara keluarga membuat anak disiplin yaitu pulang tepat
waktu, membedakan waktu belajar dan waktu bermain dan lain-lain.

Anda mungkin juga menyukai