Anda di halaman 1dari 6

GEOLOGI TEKNIK

Geoteknik adalah suatu bagian dari cabang ilmu yang didalamnya


diperdalam pembahasan mengenai permasalahan kekuatan tanah dan
hubungannya dengan kemampuan menahan beban bangunan yang berdiri
diatasnya. Pada dasarnya ilmu ini tergolong ilmu tua yang berjalan bersamaan
dengan tingkat peradaban manusia, dari mulai pembangunan piramid di Mesir,
Candi Borobudur hingga pembangunan gedung pencakar langit sekarang ini.
Salah satu contohnya ialah kemiringan Menara Pisa di Itali disebabkan oleh
kekurangan kekuatan dukung tanah terhadap menara tersebut. Secara keilmuan,
bidang geologi teknik ini mempelajari lebih mendalam ilmu ilmu:
 Mekanika Tanah dan batuan
 Stuktur bawah tanah
 Teknik Pondasi

1. Shear Strength
Geser didefinisikan menjadi sebuah perubahan tertentu dari benda yang
disebabkan oleh Gaya. Pada Geser, gaya yang bekerja sejajar terhadap permukaan
benda (dalam hal ini tangential / berhimpit dengan permukaan benda) . Sedangkan
Gaya yang bekerja tegak lurus terhadap permukaan benda disebut Gaya Normal.

Gambar 1. Prinsip Geser


Sebagai gambaran, dapat dicontohkan dengan sebuah buku yang diletakan
diatas meja. Kemudian geser permukaan buku tersebut paralel terhadap pemukaan
meja (ini adalah contoh gaya yang bekerja tangential), kemudian punggung buku
menahan gaya tersebut dengan sebuah sudut tertentu, selain itu pada bagian atas
buku bergeser dengan jarak tertentu.
Hubungan Gaya Geser (F) dengan Tegangan Geser (τ) serta Luas Benda
(A) dijabarkan dalam persamaan:

Sehingga, Tegangan Geser dapat diartikan sebagai Gaya per satuan Luas.Besaran
SI-nya adalah Pascal (Pa) atau N/m2.Besar Sudut Geser adalah θ. Bagian atas
buku bergeser dengan jarak Δx. Hubungannya dengan Geser γ dan Tinggi Benda l
dapat dijabarkan dalam persamaan:

2. Efective Stress
Ilmu geomekanika pada awalnya berkembang sangat pesat di bidang
teknik geologi, geoteknik dan pertambangan, dan pada saat ini sedang
berkembang pesat di bidang geologi dan geofisika perminyakan. Ilmu ini
berkembang dengan berkembangnya pengetahuan mengenai fracture reservoir.
Aplikasi geomekanika ini dilakukan pada daerah penelitian di lapangan Oseil
yang terletak di pulau Seram, dimana pada saat ini sedang dilakukan kegiatan
eksplorasi dan eksploitasi minyak bumi. Analisis geomekanika diterapkan pada
fenomena fracturing yang dilakukan di zona Manusela karbonat fracture reservoir
pada sumur E. Nief-1, yang ketika dilakukan fracturing pada kedalaman tertentu
ternyata batuan tersebut tidak terekahkan dan untuk menghindari hal ini terulang
lagi maka dilakukan studi geomekanika. Beberapa parameter yang digunakan
dalam penelitian geomekanika ini adalah Pore Pressure, Stress Vertikal, Stress
Horizontal, Normal Stress Efektif, Shear Stress Efektif yang akan diolah dengan
dibantu oleh beberapa teori dari hipotesis Mohr. Penelitian ini menggunakan data
sumur pemboran dan pengukuran triaxial test atas core data yang ada . Nilai yang
dicari dalam penelitian ini adalah efektif shear stress pada litologi Limestone dan
Dolostone dari suatu kedalaman pada zona fracturing. Informasi yang dihasilkan
pada penelitian ini juga berguna dan memudahkan bagi engineer untuk
memperhitung berapa pressure yang harus diberikan pada reservoar tersebut agar
fracturing memberikan hasil yang sesuai dengan yang diharapkan.

3. Consolidation dan Settlement


Penambahan beban di atas suatu permukaan dapat menyebabkan lapisan
tanah dibawahnya mengalami pemapatan. Pemapatan tersebut disebabkan oleh
adanya deformasi partikel tanah, relokasi partikel, keluarnya air atau udara di
dalam pori, dan sebab – sebab lain. Beberapa atau semua faktor tersebut
mempunyai hubungan dengan keadan tanah yang bersangkutan. Secara Umum,
penurunan (settlement) pada tanah yang disebabkan oleh pembebanan dapat
dibagi menjadi 2 kelompok besar yaitu:
a. Penurunan konsolidasi (Consolidation settlement),
Merupakan hasil dari perubahan volume tanah jenuh air sebagai akibat
dari keluarnya air yang menempati pori – pori tanah.
b. Penurunan segera (immediete settlement),
Merupakan akibat dari deformasi elastis tanah kering, basah dan jenuh air
tanpa adannya perubahan kadar air. Perhitungan penurunan segera umumnya
didasarkan pada penurunan yang diturunkan dari teori elastisitas.
Dalam desain pondasi untuk struktur teknik harus memperhatikan
bagaimana settlement terjadi seberapa cepat settlement terjadi karena settlement
menyebabkan kerusakan struktur, khususnya jika settlement berlangsung cepat.
Dalam suatu kontruksi bangunan sangat memperhatikan hal-hal yang
berkaitan erat dengan kontruksi tersebut. Salah satu yang sangat penting dan tidak
dapat diabaikan dalam pembangunan adalah settlement. Seorang geoteknikal
harus mengetahui penyebab settlement tersebut dan apa dampak yang diakibatkan
oleh settlement tersebut dalam kehidupan sehari – hari maupun dampak settlement
itu sendiri pada pekerjaan suatu kontruksi.
Beberapa penyebab settlement yang umum saat ini adalah :
1. Capaicty Bearing/tegas kegagalan atau ketidakstabilan, mencakup tanah
longsor.
2. Kegagalan atau defleksi struktur pondasi.
3. Elastis atau penyimpangan tanah atau batu.
4. Konsolidasi (kompresi) tanah atau batu.
5. Penyusutan sehubungan dengan pengeringan.
6. Perubahan pada kepadatan sehubungan dengan goncangan atau getaran.
7. Perubahan Kimia yang mencakup peluruhan.
8. Erosi Bawah tanah.
9. Kehancuran pembukaan bawah tanah seperti gua atau tambang.
10. Kehancuran Struktural sehubungan dengan melemah dari sementasi ketika
saturasi.
Selain penyebab settlement, hal berikutnya yang perlu diperhatikan adalah
efek atau dampak settlement terhadap struktur bangunan. Efek bahwa settlement
mempunyai struktur tergantung pada di mana struktur terletak ditekanan dan
mengenai bagaimana pergerakan pada lokasi itu mempengaruhi kinerja struktur
settlement sehubungan dengan perubahan dalam Environment. Perubahan di
lingkungan bisa menyempurnakan suatu pengurangan dalam perbandingan
kekosongan dalam tanah tertentu dan satu settlement bersesuaian. Goncangan dan
getaran dari gempa bumi, penghancuran, dan permesinan konstruksi bisa
menyebabkan perubahan density. Selain dari pada itu, kegagalan aliran dapat
menyertai settlement jika tanah memenuhi. Detioration agen penyemen dari
perubahan fisik dan kimia dibawa oleh eksposur serta penggenangan bisa
menyebabkan kehancuran skeleton lepas mengotori struktur serta settlement.
Peluruhan Mengenai ilmu bakteri bahan organik bisa menghasilkan settlement
disertai oleh pembentukan saku gas. Beberapa peluruhan dilarang oleh
submergence permanen.
Eksposur mengotori cuaca kering yang panas selama konstruksi bisa
menyebabkan keduanya, yaitu settlement dan penyusutan pecah. Sebuah tanah liat
kering yang membanjiri dapat membengkak dan merusak satu struktur atau
tanggul ‘superimpose’ dengan cara dorongan. Lebih dari itu, pecahan, tanah
bengkak diperlemah dan mungkin menjadi suatu penyebab kegagalan pondasi.
Dalam pembahasan suatu settlement, tidak dapat dipisahkan dengan
konsolidasi karena konsolidasi sangat berkaitan dengan settlement. Dengan
membahas settlement suatu konsolidasi tanah, dapat mengetahui penghitungan
dalam memperkecil kemungkinan suatu penurunan tanah yang besar dalam
kontruksi. Sebelum mempelajari suatu settlement pada konsolidasi sebaiknya
pembahasan mengenai konsolidasi merupakan hal yang pertama diketahui.
Bila lapisan tanah jenuh berpermeabilitas rendah diberi beban, tekanan air
pori pada lapisan tersebut akan bertambah. Perbedaan tekanan air pori pada
lapisan tanah, berakibat air mengalir kelapisan tanah dengan tekanan air pori yang
lebih rendah, yang diikuti penurunan tanahnya. Karena permeabitas yang rendah
memerlukan waktu. Konsolidasi adalah proses pengecilan volume secara perlahan
pada tanah jenuh sempurna dengan permeabilitas rendah karena pengaliran
sebagian air pori. Dengan kata lain, konsolidasi adalah proses terperasnya air
tanah akibat bekerjanya beban, yang terjadi sebagai fungsi waktu karena kecilnya
permeabilitas tanah. Proses ini berlangsung terus sampai kelebihan tekanan air
pori yang disebabkan kenaikan total telah hilang. Kasus yang sangat sederhana
adalah konsolidasi satu dimensi, dimana kondisi regangan lateral nol mutlak ada.
Proses konsolidasi dapat diamati dengan pemasanagan piezimeter, untuk mencatat
perubahan tekanan air pori dengan waktunya. Besarnya penurunan dapat diukur
degan berpedoman pada titik referensi pada tempat tertentu.
Mekanisme proses konsolidasi satu dimensi dengan cara analisis yaitu
suatu silinder berpiston yang berlubang dan dihubungkan dengan pegas, diisi air
sampai memenuhi silinder. Pegas dianggap bebas dari tegangan dan tidak ada
gesekan antara dinding silinder dengan tepi piston. Pegas melukiskan tanah yang
mampat, sedangkan air dalam piston melukiskan air pori, dan lubang pada piston
melukiskan kemampuan tanah dalam meloloskan air atau permeabilitas tanahnya.
DAFTAR PUSTAKA

Adiarta. 2009. (http://geoteknik2a.blogspot.co.id/, diakses tanggal 26 September


2016)
Syahrudin.2009. (https://pasaribunehemia.wordpress.com/2009/08/17/settlement-
konsolidasi-tanah/, diakses tanggal 26 September 2016)

Anda mungkin juga menyukai