Penyebaran Penduduk
379
akan meliputi hampir seluruh jalur jalan Propinsi
(jalan kolektor)
dan jalan Kabupaten (jalan lokal) di pulau-pulau
Ternate, Tidore,
Halmahera, Seram, Haruku, Saparua, Buru dan
Kepulauan Kai. Pe-
ningkatan jalan meliputi jalur-jalur jalan antara
Laha — Nusaniwe
di P. Ambon (17 km), dan jalur-jalur jalan
tertentu di P. Seram.
Pembangunan jalan akan dilaksanakan antara lain
antara Makariki
― Pasakari (P. Seram), Payahe — Weda (P.
Halmahera), dan anta-
ra pantai selatan dan pantai utara P. Ambon yang
lokasi tepatnya
akan ditentukan kemudian. Di samping itu akan
dilaksanakan peng-
gentian jembatan kurang lebih 1.000 meter. Untuk
menunjang ke- giatan-kegiatan ini
direncanakan akan diadakan unit peralatan yang
dapat dipindah-pindahkan (mobil) antar pulau dengan
menggunakan LSD 400 DWT.
Di bidang perhubungan udara, akan diusahakan
peningkatan pelabuhan udara Babullah di Ternate agar
mampu didarati pesawat sejenis F-27 penuh,
beserta peningkatan keselamatan penerbangan-
nya. Demikian pula pelabuhan udara Langgur di Tual
akan diusa- hakan peningkatannya
Pembangunan perhubungan laut antara lain akan
dilanjutkan rehabilitasi dan peningkatan keselamatan
pelayaran pelabuhan-pelabuhan Ambon, Ternate,
Sanana, Tual dan beberapa pelabuhan lainnya.
Di samping itu, fasilitas angkutan penyeberangan akan
ditingkatkan dengan penambahan fasilitas kapal
patroli dan fasilitas lainnya. Akan dijajagi
kemungkinan perluasan jaringan penyeberangan
antara Ternate ― Dodingga.
Pembangunan pos dan giro akan dikembangkan
dengan pembangunan kantor pos pembantu di 10 buah
kecamatan dan akan diada- kan penambahan
fasilitas pos.
Usaha peningkatan produksi pertanian pangan akan
dilakukan de-ngan usaha-usaha perluasan areal
pertanian terutama di pulau-pulau Seram, Buru dan
Halmahera, dan intensifikasi pada areal-areal per-
tanian yang sudah ada. Intensifikasi meliputi tanaman-
tanaman padi dan palawija, terutama jagung,
ubi kayu dan ubi jalar. Dalam me- nunjang
intensifikasi akan dibangun dan dibina Balai-balai
Benih, Unit Pengamatan Hama dan Penyakit,
Brigade Proteksi, data Balai- balai Penyuluhan
Pertanian (BPP).
380
Peningkatan produksi perkebunan antara lain akan
dilaksanakan dengan meningkatkan usaha-usaha
pembinaan, peremajaan, dan perluasan areal
.
perkebunan seperti kelapa, cengkeh, pala serta diver-
sifikasi tanaman perdagangan.
Peningkatan produksi peternakan akan
diusahakan dengan cara peningkatan populasi
ternak dengan pembinaan unit-unit pembibitan
TABEL 25 – 1
LUAS WILAYAH DAN KEADAAN PENDUDUK DI DAERAH TINGKAT I MALUKU,
1971 dan 1976
Penduduk
Pertumb
Luas Jumlah Kepadat
No Jumlah uh-an
Daerah Tingkat II Wilayah Keca- an per
. Desa 1971 1976 rata-rata
(Km2) matan Km2 th.
per
1976
tahun
38
pertanian dan alat-alat pengo- lah hasil
pertanian, jasa angkutan, serta perkreditan.
Diharapkan bahwa sebagian besar KUD-KUD
tersebut akan memiliki manajer dan badan
pemeriksa yang berkemampuan, organisasi yang
mantap serta keanggotaan yang aktif.
Dalam rangka pengembangan dunia usaha akan
diusahakan terciptanya kondisi dan iklim yang baik
bagi berkembangnya pengusaha
kecil dan menengah terutama pengusaha pribumi
antara lain dengan tersedianya kredit murah bagi
mereka melalui program KIK, KMKP atau perbankan
lainnya.
Di samping itu akan diusahakan pula peningkatan
pengetahuan dan kemampuan manajemen para
pengusaha kecil dan menengah melalui
pembinaan dan penyuluhan-penyuluhan
kewiraswastaan.
Untuk meningkatkan sarana kehidupan beragama
akan diberikan bantuan untuk rehabilitasi dan
pembangunan 295 buah tempat ibadah berbagai
agama serta pembangunan 28 buah Balai Nikah serta
per- luasan dan pembangunan 5 buah Kantor
Agama Kabupaten, pembangunan dan perluasan 4
buah Madrasah Tsanawiyah, 2 buah Ma-drasah
Ibtidayah Negeri (MIN), sebuah Madrasah Aliyah dan 3
buah Pendidikan Guru Agama. IAIN Alaudin Cabang
Ternate akan ditingkatkan sesuai dengan Tridharma
Perguruan Tinggi.
Di samping itu penerangan dan bimbingan hidup
beragama bagi berbagai kalangan masyarakat
termasuk masyarakat suku terasing akan terus
ditingkatkan.
Pembangunan di bidang pendidikan akan diusahakan
antara lain melalui peningkatan fasilitas belajar pada
pendidikan dasar dengan membangun lebih dari 120
buah gedung SD di samping merehabilitir gedung SD
Negeri, SD Swasta. dan Madrasah Ibtidaiyah yang
memerlukannya, meningkatkan fasilitas belajar pada
pendidikan SLTP dengan membangun lebih
kurang 6 buah gedung SMP baru dan penambahan
kurang lebih 75 kelas baru pada SLTP yang ada. Demi-
kian pula peningkatan fasilitas belajar pada SLTA
dengan mem- bangun 2 buah gedung SMA baru
384
di samping penambahan kurang lebih 20 ruang
kelas baru, pengembangan 4 buah STM, 6 buah
SMEA serta sebuah SPG. Universitas Pattimura akan
terus dikembangkan antara lain bidang-bidang
teknologi dan ilmu sosial.
Dalam hal pengembangan kebudayaan daerah akan
disusun kebijaksanaan dan pola pengembangan
museum Ambon dan merintis pe mugaran komplek
kepurbakalaan di P. Saparua, perluasan museum
Siwa Lima, dan pernugaran; Kraton Ternate menjadi
Museum dan pusat kebudayaan.
Selain itu akan digali dan dibina lebih lanjut bentuk-
bentuk teater rakyat yang hampir punah serta akan
diadakan perekarnan terhadap sastra lisan daerah.
Musik tradisional akan direkam lebih lanjut untuk
dikembangkan. Demikian pula halnya dengan berbagai
bentuk seni rupa seperti berbagai ragam hias
berupa motif-motif seni daerah. Juga akan dilakukan
penelitian-penelitian terhadap berbagai bahasa daerah
seperti bahasa-bahasa Halmahera Utara, Halmahera
Selatan dan me- layu Ambon.
Dalam rangka peningkatan di bidang kesehatan akan
dibangun sekitar 81 Puskesmas Pembantu di
daerah-daerah non transmigrasi dan 7 buah
Puskesmas Pembantu di daerah transmigrasi. Selain itu
akan diusahakan pula peningkatan, perataan serta
perluasan jangkauan pelayanan kesehatan kepada
masyarakat melalui Puskesmas dan Puskesmas
Pembantu serta peningkatan fungsi BP dan BKIA
dengan pengintegrasian ke dalam Puskesmas
Pembantu dan peningkatan peran serta
masyarakat dalam usaha-usaha kesehatan melalui
pende-katan PKMD.
Dalam rangka meningkatkan pelayanan kesehatan
kepada masyara- kat, akan dibangun 1 buah RS
Kabupaten, peningkatan pelayanan RS-RS
yang sudah ada, peningkatan kesehatan gigi, dan
penempatan beberapa orang dokter ahli.
Dalam pada itu peningkatan usaha pencegahan dan
pemberantasan penyakit menular, penyediaan air
bersih, dan penyehatan lingkungan pemukiman akan
dilanjutkan.
Peningkatan penyuluhan kesehatan masyarakat
.
dengan pendekatan edukatif akan dilaksanakan secara
intensif di Pusat Kesehatan Ma- syarakat
(Puskesmas) yang ada serta usaha perbaikan gizi
dengan peningkatan UPGK, pencegahan dan
38
5
penanggulangan kekurangan vitamin A dan
sebagainya.
Usaha peningkatan kesejahteraan sosial antara lain
akan dilaksana- kan melalui pembinaan
masyarakat terasing di Maluku Tengah dan Maluku
Utara, melanjutkan pembangunan panti Werdha di Ma-
luku Tengah, pembangunan Panti Karya Taruna di
Ambon dan menyelenggarakan pelayanan penderita
cacat.
Usaha pembangunan di bidang hukum antara lain
akan dilaksana- kan melalui pembangunan dan
perluasan Pengadilan Negeri dan Pengadilan Tinggi
sebanyak 10 buah, termasuk pembangunan 1 buah
gedung Pengadilan Negeri dan 38 buah tempat sidang
di berbagai kota kecil, pembangunan 15 buah
kantor Kejaksaan Negeri, 9 buah gedung Lembaga
Pemasyarakatan, 1 buah gedung kantor Imigrasi, 1
buah Asrama Tahanan Imigrasi dan pengadaan
peralatan komunikasi.
Di bidang perumahan rakyat akan diusahakan
pembangunan rumah sederhana dan rumah inti serta
perbaikan kampung (KIP) di Ambon. Perintisan
pemugaran perumahan desa di kabupaten Maluku
Tengah dan Maluku Utara serta peningkatan
perbaikan kesehatan lingkungan dengan perbaikan
sistem pembuangan sampah di Ambon.
Kegiatan dalam program air bersih akan ditekankan
kepada penyelesaian kegiatan yang telah dimulai
dalam Repelita II seperti di kota- kota Ambon,
Tual dan Ternate, di samping akan diusahakan pelak-
sanaan program air bersih di 1 kota lainnya.
Di bidang kependudukan dan keluarga berencana
dalam Repelita III akan dilakukan pengembangan
kegiatan antara lain penerangan dan motivisi,
pelayanan kontrasepsi, dan meningkatkan ketrampilan
petugas-petugas Kependudukan dan Keluarga
Berencana, serta penyediaan sarana penunjang.
Sebagai langkah permulaan dalam tahun pertama
Repelita III akan dibentuk perwakilan BKKBN daerah
Tingkat I.
Di bidang transmigrasi, selama Repelita III
direncanakan akan ditempatkan antara 12.000 - 16.000
KK transmigran di 2 Kabupaten (Maluku Utara dan
Maluku Tengah). Di samping itu akan terus
dilaksanakan usaha-usaha pemukiman kembali
386
(resettlement) pen- duduk dari daerah-
daerah berpenduduk padat/kritis ke daerah-daerah
yang relatif kurang penduduknya.
Di bidang penerangan, pers dan komunikasi sosial
antara lain akan dilakukan peningkatan
kemampuan siaran stasiun RRI Ambon (10 KW),
serta pembangunan 2 buah stasiun pemancar TV-RI
baru di Ternate dan Tual. Sementara itu
peningkatan operasi penerangan diarahkan untuk
lebih menunjang kegiatan-kegiatan penyuluhan di
pelbagai bidang seperti antara lain pertanian,
keluarga berencana, kesehatan dan pendidikan
non formal.
Usaha ini antara lain akan dilakukan dengan
membangun PUSPENMAS-PUSPENMAS di Kabupaten-
kabupaten yang belum memilikinya dan penyebaran
televisi umum ke desa-desa secara ber- tahap
sesuai dengan jangkauan pemancar TV-RI.
Dalam rangka pembangunan, Daerah, Desa dan
Kota, Bantuan Pembangunan Daerah Tingkat I
diarahkan untuk :
1. Penunjangan jalan propinsi.
2. Eksploitasi dan pemeliharaan pengairan kurang
lebih 52 000 Ha yang meliputi pemeliharaan
bangunan, saluran pembawa, saluran pembuang,
tanggul banjir dan jalan inspeksi.
3. Menunjang proyek sektoral, meningkatkan
kesejahteraan penduduk daerah miskin,
pembangunan dan perbaikan prasarana perhu-
bungan untuk membuka daerah terisolir, proyek
yang menunjang pembangunan desa dan kota
(ibukota Propinsi, serta proyek- proyek yang
dapat meningkatkan ketrampilan penduduk dan
aparatur Pemerintah).
Bantuan Pembangunan Daerah Tingkat II diarahkan
untuk pemeliharaan, penunjangan, peningkatan dan
pembangunan baru jalan-jalan kabupaten. Di
samping itu, bantuan ini juga diarahkan
penggunaannya untuk pembuatan dan perbaikan
irigasi sedang kecil, penggalian saluran tersier, dan
lain4ain proyek yang dianggap sangat berguna bagi
kepentingan umum seperti pembuatan saluran-saluran
air (riool), pasar, terminal bus, dan lain-lain.
Bantuan Pembangunan Desa diarahkan untuk
38
7
melengkapi dan meningkatkan prasarana desa yang
dibutuhkan dalam rangka meningkatkan kegiatan
kehidupan ekonomi, sosial budaya serta daya ta-
han masyarakat desa. Proyek-proyek bantuan
pembangunan desa dise-suaikan dengan prioritas di
desanya masing-masing, dan direncanakan oleh
Lembaga Sosial Desa dengan memperhatikan
kemampuan warga desa untuk berpartisipasi.
Dalam rangka pengembangan kota, akan dilakukan
usaha penyusunan rencana kota, antara lain untuk
kota-kota Ambon, Tual, Ternate, dan Masohi.
Dalam rangka pengelolaan sumber alam dan
lingkungan hidup akan diusahakan pembinaan
suaka alam dan hutan-hutan bakau untuk
pelestarian plasmanuftah dan perlindungan daerah
pesisir serta penanggulangan pencemaran di
daerah perkotaan (Ambon).
Di samping usaha-usaha pembangunan seperti
tersebut di atas, dalam rangka kelancaran
pelaksanaan pembangunan di daerah, akan terus-
menerus diusahakan penyempurnaan aparatur
38
8
Pemerintah di daerah, termasuk penertiban dan
penyederhanaan prosedur dan sistem perizinan
daerah.