Anda di halaman 1dari 4

EPIDEMIOLOGI PENYAKIT TIDAK MENULAR

Perhatian terhadap penyakit tidak menular semakin meningkat seiring meningkatnya


frekuensi kejadian penyakit di masyarakat. WHO membagi 3 penyebab utama kematian yaitu:-
Penyakit jantung koroner- Diare- Stroke Di Indonesia terjadi perubahan pola penyakit yaitu dari
penyakit menular ke penyakit tidak menular, yang dikenal sebagai transisi epidemiologi. Terjadinya
perubahan pola penyakit ini dapat berkaitan dengan beberapa hal, yaitu: Perubahan struktur
masyarakat yaitu dari agraris ke industri Perubahan struktur penduduk yaitu penurunan anak usia
muda dan peningkatan jumlah penduduk usia lanjut karena keberhasilan KB. Perbaikan dalam
sanitasi lingkungan untuk menurunkan penyebaran penyakit menular Peningkatan tenaga kerja
wanita karena emansipasi Peningkatan pelayanan kesehatan dalam memberantas penyakit infeksi
dan meningkatkan life expectancy (umur harapan hidup) Penyakit tidak menular kurang lebih
mempunyai kesamaan dengan sebutan : Penyakit kronik Penyakit non-infeksi New communicable
disease Penyakit degeneratif Penyakit kronik → karena PTM biasanya bersifat kronik, tapi ada juga
yang kelangsungannya mendadak misal : keracunan Penyakit Non-Infeksi → karena penyebab PTM
bukan mikroorganisme, namun tidak berarti tidak ada peranan mikroorganime dalam terjadinya PTM.
Penyakit degeneratif → berhububungan dengan proses degenerasi/ketuaan. New comminicable
disease → dianggap dpt menular mlalui gaya hidup, gaya hidup dpt menyangkut pola makan,
kehidupan seksual dan komunikasi global. Karakteristik penyakit tidak menular : Penularan penyakit
tidak melalui suatu rantai penularan tertentu Masa inkubasi yang panjang Perlangsungan penyakit
kronik Banyak menghadapi kesulitan diagnosis Mempunyai Variasi yang luas Memerlukan biaya yang
tinggi dalam upaya pencegahan maupun penanggulangannya. Faktor penyebabnya multikausal,
bahkan tidak jelas. Contoh penyakit tidak menular penyakit jantung.

Penyakit tidak menular makin meningkat di Indonesia, bahkan penyebab


kematian yang semula didominasi oleh penyakit menular bergeser ke penyakit tidak
menular

Pentingnya pengetahuan tentang penyakit tidak menular (PTM) di latarbelakangi


dengan kecenderungan semakin meningkatnya prevalensi PTM dalam masyarakat
,khususnya masyarakat Indonesia. Bangsa Indonesia yang sementara membangun
dirinya dari suatu Negara agraris yang sedang berkembang menuju masyarakat industry
membawa kecenderungan baru dalam pola penyakit dalam masyarakat. Perubahan
pola struktur masyarakat ,khususnya masyarakat Indonesia . bangsa Indonesia yang
sementara membangun dirinya dari suatu Negara agraris yang sedang berkembang
menuju masyarakat industry membawa kecenderungan baru dalam pola penyakit dalam
masyarakat. Perubahan pola struktur masyarakat agraris ke masyarakat industry banyak
member andil terhadap perubahan pola fertilitas ,gaya hidup,social ekonomi yang pada
gilirannya dapat memacu semakin meningkatnya PTM. Di Indonesia
keadaan perubahan pola dari penyakit menular ke penyakit tidak menular lebih dikenal
dalam sebutan transisi epidemiologi.

Pembahasan epidemiologi PTM tidak dapat melepaskan diri dari konsep


epidemiologi sendiri dalam menangani masalah penyakit .akan dibicarakan konsep PTM
sebagai penyakit dari segi epidemiologi.frekuensi sebagai masalah dalam
masyarakat,pengetahuan tentang factor penyebab/factor resikonya dan upaya
pencegahan serta perencanaan terkait.

Mengenal penyakit tidak menular

- Istilah PTM

Istilah PTM kurang lebih mempunyai kesamaan dengan sebutan :

a. Penyakit kronik

b. Penyakit non-infeksi

c. New communicable disease

d. Penyakit degenerative

Kesamaan penyebutan ini tidaklah sepenuhnya member kesamaan penuh anatra


satu dengan yang lainnya. Penyakit kronik dapat di pakai untuk PTM karena
kelangsungan PTM biasanya bersifat kronik (menahun/ lama). Namun ada juga penyakit
menular yang kelangsungannya mendadak dan/akut ,misalnya keracunan. Sebutan
penyakit non-infeksi di p[akai karena penyebab PTM biasanya bukan oleh mikro-
organisme namun tidak berarti tidak ada peranan mikroorganisme dalam terjadinya
PTM. Disebut juga sebagai penyekit degenerative karena kejadiaanya bersangkutan
dengan proses degenerasi atau ketuaan sehingga PTM banyak di temukan pada usia
lanjut, dank arena perlangsungannya yang lama itu pula lah yang menyebabkan PTM
berkaitan dengan proses degenerative yang berlangsung sesuai waktu dan / umur.

Sementara itu ada yang secara populer ingin menyebutnya sebagai


“communicable disease” karena penyakit ini di anggap dapat menular, yakni melalui
gaya hidup (life style). Gaya hidup dalam dunia modern dapat menular dengan caranya
sendiri, tidak seperti penularan klasik penyakit menular yang lewat suatu rantai
penularan tertentu. Gaya hidup di dalamnya dapat menyaklngkut pola makan ,
kehidupan seksual, dan komunikasi nglobal. Perubahan pola makan telah mendorong
perubahan peningkatan penyakit jantung yang berkaitan dengan makan berlebih atau
berkolesterol tinggi

- Karakteristik penyakit tidak menular

Berbeda denga penyakit menular, PTM mempunyai beberapa karakteristik tersendiri


seperti :

a. Penularan penyakit tidak melalui suatu rantai penularan tertentu.

b. Masa inkubasi yang panjang

c. Perlangsungan penyakit yang berlarut-larut (kronik)

d. Banyak menghadapi kesulitan diagnosis

e. Mempunyai variasi yang luas

f. Memerlukan biaya yang tinggi dalam upaya pencegahan maupun


penanggulangannya.

g. Factor penyebabnya multi kausal, bahkan tidak jelas

Penyakit menular Penyakit tidak menular

1. Banyak di temui di Negara berkembang 1. Di temui di Negara industry

2. Rantai penularan yang jelas 2. Tidak ada rantai penuilaran

3. Perlangsungan akut 3. Perlangsungan kronik

4. Etiologi mikroorganisme jelas 4. Etiologi tidak jelas

5. Bersifat single-kausa 5. Biasanya multiple causa

6. Diagnosisi mudah 6. Diagnosis sulit

7. Agak mudah mencari penyebabnya 7. Sulit mencari penyebabnya

8. Biaya relative murah 8. Biaya mahal

9. Jelas muncul di permukaan 9. Ada iceberg phenomen


10. Morbiditas dan mortalitasnya cenderung 10. Morbiditas dan mortalitasnya cenderung
menurun meningkat

Sekedar membandingkan PTM dengan penyakit menular, dapat di lihat sebagai


berikut:

Perbedaan PTM ini dengan penyakit menular memerlukan pendekatan


epidemiologi tersendiri , mulai dari penentuannya sebagau masalah kesehatan
masyarakat sampai pada usaha pencegahan dan penanggulangannya. Sebagai contoh
observasi PTM di lapangan . mempelajari PTM yang berlangsungnya kronik, masa laten
yang panjang, mempunyai beberapa kesulitan dengan hanya melakukan pengamatan .
observasional yang berdasarkan pengalaman pribadi dari anggota masyrakat saja ,jika
observasiitu dintujukan untuk menentukan hubungan antara keterpaparan dengan
terjadinya penyakit maka beberapa kesulitan dapat di hadapi. Situasi-situasi dimana
pengamatan perorangan di anggap kurang ccukup untuk menetapkan hubungan antar
papapran dengan penyakit dapat di sebabkan oleh factor-faktor brikut (Fletcher 129)

1. Masa laten yang panjang antara eksposure dengan penyakit.

2. Frekuensi paparan fakor resiko yang tidak teratur.

3. Insiden penyakit yang rendah

4. Resiko paparan yang kecil

5. Penyebab penyakit yang multikompleks

Anda mungkin juga menyukai