Anda di halaman 1dari 7

MAKALAH

“RESUME SEKS ISLAMI”

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah

Al-Islam yang Dibimbing Oleh Bapak Idris Mahmudi, Amd.Kep.,S.Pd.i

Oleh 8B:

Zainul Fatmah 13 1101 1079

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMADIYAH JEMBER

2017
SEKS ISLAMI

A. Pengertian Pendidikan Seks


Seks education atau pendidikan seksual artinya penerangan yang
bertujuan untuk membimbing serta mengasuh setiap laki-laki dan
perempuan sejak dari anak-anak sampai dewasa, bahkan berkeluarga,
perihal pergaulan antar kelamin, umumnya, dan kehidupan seksual,
khususnya. sehingga mereka dapat melakukan hubungan seksual yang
terarah dan dapat mendatangkan kebahagiaan serta kesejahteraan bagi
umat manusia.

B. Tujuan Pendidikan Seks


1. Membentuk pengertian tentang perbedaan seks antara laki-laki dan
perempuan dalam keluarga, pekerjaan, dan seluruh aspek kehidupan
yang beraneka ragam dalam kebudayaan tiap masyarakat.
2. Membentuk pengertian tentang peranan seks di dalam kehidupan
manusia dan keluarga , hubungan antara seks dan cinta, peranan seks
dalam pernikahan, dan sebagainya.
3. Mengembangkan pengertian diri sendiri sehubungan dengan fungsi
dan kebutuhan seks. Dalam pembahasan ini, pendidikan seksual dalam
arti sempit (in context) adalah hubungan seksual secara khusus atau
bersenggama.
4. Meningkatkan kualitas hubungan seksual pasutri, khususnya dan
menyelesaikan problematika seksual pasutri demi menciptakan
keharmonisan keluarga.
5. Mencapai kebahagiaan hidup dalam membentuk rumah tangga yang
sakinah (penuh ketenangan), melalui jalan mawaddah (cinta-birahi),
dan rahmah (kasih sayang), serta dapat melahirkan keturunan muslim
yang taat pada allah dan senantiasa mendoakan orang tuanya.

C. Fitrah seks manusia


Nafsu seks bersifat almiah dan sangat fitrah bagi manusia. Setiap
manusia normal, baik laki-laki maupun perempuan mempunyai keinginan
untuk berhubungan seksual dengan lawan jenisnya. Hal ini di kenal
dengan dorongan seksual, insting seksual, atau libido. Antropologi
menyebut manusia sebagai homo sapiens. Kendatipun demikian, berbeda
dengan hewan, untuk melampiaskan dorongan tersebut manusia memiliki
aturan, norma, dan etika, diantaranya: adanya pernikahan, adanya cumbu
rayu lebih dahulu, dan adanya cinta serta kasih sayang. Oleh karena itu,
dalam islam pernikahan merupakan sesuatu yang disyariatkan, sedangkan
zina merupakan sesuatu yang diharamkan.

D. Hubungan seksual
Hubungan seksual yang dimaksud dalam buku ini memiliki banyak
sinonim, diantaranya: bersetubuh (bersatunya dua tubuh), bersenggama,
intercourse, coitus, atau dalam bahasa arab di sebut jimaa’, rofast dan
nikaah, yakni memasukkan alat kelamin laki-laki (penis) ke dalam alat
kelamin perempuan (vagina) hingga mencapai puncak kenikmatan
(klimaks/orgasme). Hal ini biasanya dilakukan oleh pasangan yang sah,
yaitu suami-istri (pasutri).
Menurut kalangan medis, sesungguhnya hubungan seksual
merupakan faktor paling utama dalam menjaga kesehatan. Kalangan salaf
menyataka, “ jangan meninggalkan hubungan seksual! Karena, air sumur
saja akan habis dengan sendirinya bila tidak digunakan”
Manusia adalah makhluk holistik, yaitu makhluk yang meliputi
unsur biologis, psikologis, sosial, dan spiritual. Oleh sebab itu, hubungan
seksual antara dua jenis kelamin bukan semata-mata penetrasi penis pada
vagina untuk orgasme, melainkan lebih tinggi dari itu yang melibatkan
keempat unsur manusia tersebut. Menyatunya badan secara fisik,
kemesraan komunikasi psikologis yang penuh kelembutan, cinta,
cumbuan, dan kasih sayang, hingga teerjadi kenikmatan yang indah secara
bersama-sama. Hal penting yang harus selslu di ingat bahwa hubungan
seksual dilakukan untuk kepentingan dan kenikmatan bersama (pasutri). Ia
juga bernilai ibadah jika di tunaikan secara benar dan sesuai aturan syariat
(islam).
E. Islam Memandang Seks
Seks dalam arti hubungan lawan jenis merupakan unsur fitrah
syahwat yang terdapat pada manusia. Islam tidak memandang seks sebagai
hal yang tabu sehingga menentang kehidupan para rahib dan pendeta yang
tidak beristri. Kendatipun demikian, islam tidak membiarkan kehidupan
seks menjadi liar sehingga mengharamkan perzinaan dan mengecam keras
faktor pemicu dan pendukungnya. Islam merupakan addiniyyah
alwasathiyah (ajaran moderat). Islam memposisikan seks secara
proposional sejalan dengan fitrah manusia, berdasarkan petunjuk yang
diberikan oleh allah baik secara langsung dalam al-qur’an maupun secara
tidak langsung melalui yang dicontohkan oleh rosulullah saw dalam
hadisnya ataupun yang dilakukan oleh sahabatnya.

F. Hadis Dan Ayat Al-Qur’an Tentang Seksual


Dalam hadis disebutkan yang artinya “dari abi sa’id al-khudry
berkata, Rosulullah saw bersabda, “sesungguhnya sejahat-jahat kedudukan
manusia disisi allah pada hari kiamat adalah seorang laki-laki yang
menyetubuhi istrinya dan perempuan yang menyetubuhi suaminya
kemudian dia menyebarkan rahasianya” (HR. Muslim). Dan dijelaskan
dalam al-qur’an surah al –baqoroh yang artinya “apabila mereka bertanya
kepadamu tentang haid, jawablah bahwa itu adalah gangguan. Oleh sebab
itu, jauhilah istrimu saat haid dan janganlah kamu mendekatinya
(menyetubuhinya) sampai mereka suci”.

G. Studi Hadis Seksual Dan Kajian Medis-Sosiologi.


1. Parfum menambah gairah seks.
Memakai parfum sangat disunnahkan, khususnya bagi perempuan,
karena harumnya aroma tubuh perempuan oleh parfum sangat
mendukung dalam berhubungan seksual bahkan, tidak adan salahnya
jika istri bersikap genit atau berpenampilan seksi dengan berpakaian
transparan di hadapan suamisehingga menarik perhatian dan hasratnya
untuk berhubungan seksual.
2. French kiss, bolehkah?
French kiss diperbolehkan dilakukan oleh pasangan yang sah,
diterangkan dalam hadist ke 13 bahwa Nabi Muhammad SAW,
berciuman merupakan pintu hubungan bersiwak atau menyikat gigi
menjadi syarat untuk lebih menjaga kebersihan, banyak
pasangankehilangan gairah seksualitasnya sesaat setelah bau mulutnya
menyengat, oleh karena itu, kedua perilaku ini sangat di anjurkan
untuk dilakukan guna mendukuang dalam gairah seksual dan menjaga
kesehatan.
3. Shalat sunnah di malam pertama, haruskah?
Pada hadis ke tujuh diterangkan tentang berdo’a sambil memagang
ubun-ubun istri meskipun dalam hadist tidak terlalu diterangkan
dengan jelas tapi itu boleh dan dianjurkan, apalagi demi keselamatan,
kebahagiaan, dan keberkahan keluarga.
4. Hubungan seksual sama dengan sedekah.
Sebenarnya bersenggama bukanlah ibadah melainkan sekedar perilaku
fitrah insan, namun jika di lihat dari segi ibadah hal ini masuk dalam
kategori ibadah ghairu mahdah. Selain memperoleh kenikmatan,
keduanya dapat memperoleh pahala ibadah dan berkah karena itulah,
di sebabkan dalam hadis tersebut bahwa hubungan seksual dikatakan
sebagai sedekah.
5. Berdo’a sebelum bercinta.
Pada hadis kesembilan, diterangkan tentang berdo’a sebelum
berhubungan seksual, berdo’a berfungsi mengendalikan nafsu seksual
agar tidak liar dan melindungi pasutri serta calon keturunan dari
gangguan setan. Inilah yang membedakan orang muslim yang taat
dengan orang fasiq ataupun orang awam, sehingga seksnya bernilai
pahala.
6. Fore play islami
Pada hadis ke sepuluh dan kesebelas, di terangkan tentang anjuran
untuk mencium dan berkata mesra sebelum bersenggama sebagai
bentuk mukadimah.
7. Telanjang saat bersetubuh.
Pada hadis ke 14 diterangkan tentang keharusan memakai tutup bila
bersenggama dan tidak boleh telanjang bulat, ternyata ajaran islam
yang maqbul perilakuitu boleh. Ini merupakan kebebasan dan perilaku
keleluasaan islam bagi pasutri untuk berekspresi ketika bersetubuh.
8. Anda tergoda? Bersegeralah pulang dan bercintalah dengan istri.
Pada hadis ke 16 dianjurkan agar suami segera pulang dan
menyetubuhi istrinya jika saat di luar dia melihat dan tergoda oleh
perempuan lain. Bukankah suami yang menghendaki bersetubuh
dengan istrinya setelah melihat perempuan lain itu berarti yang
membangkitkan syahwatnya adalah si perempuan lain tadi? Tentunya
bayangan perempuan itu masih melekat dalam fantasi suami saat
bersetubuh, walaupun demikian, alangakah baiknya jika berfantasi
dengan tubuh istrinya sendiri yang sedang menemani. Banyak orang
yang mengharamkan fantasi karena di anggap sebagai zina fikiran, bila
berfantasi seksual merupakan satu-satunya cara untuk bisa
bersenggama, hal itu mengapa dan diperbolehkan.
9. Mandi wajib bersama usai bersenggama.
Pada hadis ke 19 diterangkantentang kewajiban mandi usai
berhubungan seksual. Pada hadis ke 20 diterangkan bahwa apabila alat
kelamin pasutri saling bersentuhan (masuk), kaduanya wajib mandi
meskipun tanpa adanya ejakulasi ataupun orgasme. Dalam keadaan
normal, setiap kali pasutri bersenggama keduaya tentu kelelahan dan
berkeringat sehingga mandi selain dapat menyegarkan kembali
stamina pasutri, juga dapat membersihkan bekas hubungan seksual ,
seperti keringat atau ceceran sperma dan lendir vagina.
10. Kewajiban memenuhi ajakan ranjang pasangan.
Memenuhi ajakan suami sangatlah penting selain pahala balasannya
dan dapat menghidari dari kemaksiatan yang lebih besar yaitu zina
juga berdosa bagi istri yang menolaknya, karena nafsu laki-laki lebih
sulit dikendalikan saat memuncak dan memillih objek lain untuk
memuaskan nafsunya.Jika suami yang menolak ajakan istri suami pun
dimurkai dan mendapat laknat jika mengabaikan ajakan istrinya.
Karena baik istri maupun suami memiliki hak dan kenikmatan
seksualitsa yang sama.

H. Sek Pilar Rumah Tangga.


Pertama, nafsu seksualitas merupakan karunia Allah yang tidak
ternilai harganya yang dianugerahkan kepada manusia laki-laki atau
perempuan sebagai fitrah manusiawi.Kedua, memang hubunganseksual
pasutri bukanlah satu-satunya pendukung keharmonisan dalam rumah
tangga, tapi jika masalah seksualitas yang tidak segera di pecahkan akan
memicu runtuhnya pilar-pilar kebahagiaan rumah tangga. Ketiga, islam
bukanlah timur yang kaku, bukan pula barat yang bebas tanpa batas dalam
mengekspresikan seksualitas. Islam adalah agama moderat yang mulia
dalam mengatur seluruh kehidupan manusia termasuk masalah seksualitas
pasutri.

Anda mungkin juga menyukai