Anda di halaman 1dari 12

PEMERINTAH KABUPATEN OGAN KOMERING ULU SELATAN

DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS RAWAT INAP PULAU BERINGIN
Alamat : Jln Depati Renadan No. 02 Desa Pulau Beringin Utara Kecamatan Pulau Beringin
Kab. OKU Selatan Kode Pos 32273 uptdpuskesmasrawatinappbn@yahoo..com

KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS RAWAT INAP PULAU BERINGIN


NOMOR : /ADMEN/SK/VI/ 2018

TENTANG
KOMUNIKASI INTERNAL DI UPTD PUSKESMAS RAWAT INAP PULAU BERINGIN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA,

KEPALA UPTD PUSKESMAS RAWAT INAP PULAU BERINGIN,

Menimbang : a. bahwa untuk melaksanakan kegiatan Puskesmas secara efektif


dan efisien, Kepala Puskesmas pulau beringin perlu melakukan
komunikasi Internal dengan penuh tanggung jawab;
b. bahwa untuk melaksanakan maksud tersebut point a, perlu
ditetapkan Keputusan Kepala Puskesmas pulau beringin.

Mengingat : 1. Undang – Undang nomor 32 Tahun 2004 tentang


Pemerintahan Daerah ;
2. Undang – Undang nomor 75 Tahun 2007 tentang Pelayanan
Publik;
3. Undang – Undang nomor 75 Tahun 2008 tentang Informasi
Publik;
4. Undang – Undang nomor 36 Tahun 2009 tentang kesehatan ;
5. Peraturan Menteri Kesehatan nomor 75 Tahun 2014 tentang
Puskesmas;
6. Peraturan Menteri Kesehatan nomor 46 Tahun 2015 tentang
Akreditasi Puskesmas.

MEMUTUSKAN

Menetapkan : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS RAWAT INAP PULAU


BERINGIN TENTANG KOMUNIKASI INTERNAL DI PUSKESMAS
RAWAT INAP PULAU BERINGIN

Kesatu : Komunikasi Internal antara Kepala Puskesmas, penganggung jawab


program dan pelaksana dilaksanakan agar program kegiatan
Puskesmas dilaksanakan secara efektif dan efisien.

Kedua : Segala biaya yang dikeluarkan sebagai akibat pelaksanaan surat


keputusan ini dibebankan pada anggaran Puskesmas pulau
beringin
Ketiga : Segala biaya yang dikeluarkan sebagai akibat pelaksanaan surat
keputusan ini dibebankan pada anggaran Puskesmas pulau
beringin

Keempat : Surat Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan apabila


dikemudian hari ternyata terdapat kekeliruan dalam penetapan surat
keputusan ini, akan ditinjau dan diadakan perubahan sebagaimana
mestinya.

Ditetapkan di : pulau beringin


Pada Tanggal :
KEPALA UPTD PUSKESMAS RAWAT INAP
PULAU BERINGIN

ISKANDAR,SKM
NIP.197908072006041023

Tembusan :
1. Dinas Kesehatan Kabupaten OKU SELATAN
2. Arsip
BAB I
KETENTUAN UMUM

Pasal 1.
Yang dimaksud dalam peraturan ini adalah :
a. Daerah adalah OKU Selatan
b. Pemerintah daerah adalah penyelenggara urusan pemerintahan oleh pemerintah
daerah dan DPRD menurut azas otonomi seluas-luasnya dalam sistem dan
prinsip Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagaimana diksud dalam
Undang-Undang Dasar 1945
c. Kepala Dinas adalah Kepala Dinas Kesehatan OKU Selatan
d. Pusat Kesehatan Masyarakat yang selanjutnya disingkat Puskesmas adalah Unit
Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Dinas Kesehatan Kabupaten beserta
jejaringnya (Puskesmas Pembantu, Puskesmas Kelililing, dan Poliklinik
Kesehatan Desa).
e. Izin Operasional Puskesmas adalah Izin yang diberikan kepada Puskesmas
termasuk jejaringnya untuk menyelenggarakan pelayanan kesehatan
f. Izin Operasional Puskesmas diberikan apabila Puskesmas telah memenuhi
persyaratan meliputi : Administrasi dan manajemen Puskesmas, Standar
Pelayanan Puskesmas, Sarana Dan Prasarana Puskesmas serta Sumber daya
Manusia
g. Peraturan Internal Puskesmas adalah produk hukum yang merupakan anggaran
rumah tangga Puskesmas yang ditetapkan oleh Puskesmas atau yang mewakili,
yang mengatur tentang hubungan antara Pemilik, Kepala Puskesmas, Staf
Medis, Staf Keperawatan, dan non medis
h. Kewenangan Klinis ( Clinical Privilege ) adalah hak khusus seorang staf medis
untuk melakukan sekelompok pelayanan medis tertentu di dalam lingkungan
Puskesmas untuk suatu periode tertentu yang dilaksanakan berdasarkan
penugasan klinis ( Clinical Appointment ).
i. Jabatan Struktural adalah jabatan yang secara nyata dan tegas diatur dalam lini
organisasi
j. Jabatan Fungsional adalah kedudukan yang menunjukkan tugas,
tanggungjawab dan wewenang dari seorang pegawai dalam kesatuan organisasi
yang dalam pelaksanaan tugasnya di dasarkan pada keahlian dan atau
ketrampilan tertentu serta memiliki ijin praktek di Puskesmas.
k. Profesi kesehatan adalah mereka yang dalam tugasnya telah mendapatkan
pendidikan kesehatan dan melaksanakan fungsi pelayanan kesehatan terhadap
masyarakat
BAB II
PERATURAN INTERNAL PUSKESMAS

Pasal 2
Nama, Tujuan, Visi, Misi, dan Nilai-nilai Dasar
1. Nama Puskesmas ini adalah UPTD Puskesmas Rawat inap pulau beringin
2. Visi Puskesmas pulau beringin adalah; “MEWUJUTKAN MASYARAKAT
MANDIRI UNTUK HIDUP BERSIH DAN SEHAT “.
3. Misi UPTD Puskesmas rawat inap pulau beringin adalah :
a. Mendorong pelayanan kesehatan yang bermutu
b. Pelayanan tingkat pertama yang bermutu dan berwawasan
c. Mendorong kemandirian masyarakat untuk berperilaku hidup
bersih dan sehat ( PHBS )
d. Memelihara dan meningkatkan kesehatan perseorangan,
keluarga, dan masyarakat beserta lingkungannya.

4. Motto kami adalah “Melayani sepenuh hati “


5. Tata nilai C I N T A
C = CEPAT ( Cepat tanggap dalam melayani )
I=IKLAS (Melayani dengan ikhlas dan sepenuh hati )
N = NORMATIF (Bekerja sesuai norma hukum,norma susila,dan norma agama
T = TANGGUNG JAWAB (Bekerja dengan penuh rasa tsnggung jawab sesuai
dengan tupoksi
A = AMANA ( Bekerja sesuai amanah sumpah jabatan dan profesi )
BAB III
PEMILIK

Pasal 3
Pemilik UPTD Puskesmas Rawat inap pulau beringin adalah Pemerintah Kabupaten
OKU SELATAN

Pasal 4
Pemerintah Kabupaten OKU Selatan berdasarkan kewenangan yang dimilikinya,
bertanggungjawab terhadap kelangsungan hidup serta kemajuan dan perkembangan
Puskesmas sesuai yang diharapkan dan diinginkan masyarakat.

Pasal 5
Pemerintah Kabupaten OKU selatan melalui Dinas Kesehatan OKU selatan
berwenang :
1. Menentukan kebijakan secara umum Puskesmas.
2. Mengangkat dan memberhentikan Kepala Puskesmas.
3. Mengawasi dan mengevaluasi kinerja Puskesmas

Pasal 6
1. Pemerintah Kabupaten OKU Selatanr bertanggung jawab kepada rakyat melalui
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten OKU Selatan atas kelangsungan
hidup, kelancaran dan perkembangan Puskesmas.
2. Pemerintah Kabupaten OKU Selatan ikut bertanggung gugat atas terjadinya
kerugian akibat kelalaian atas kesalahan dalam pengelolaan Puskesmas
3. Dinas Kesehatan Kabupaten OKU Selatan berkewajiban untuk melakukan
pembinaan dalam peningkatan mutu pelayanan Puskesmas
4. Puskesmas dalam melaksanakan tugas di wilayah kerjanya berhak mendapatkan
dukungan dana, sarana, dan prasarana untuk memperkuat pelayanan seperti
pengadaan Puskesmas Pembantu, Puskesmas Keliling, Posyandu dan Poskesdes.
BAB IV
PENYELENGGARAAN PUSKESMAS

Pasal 7
1. Persyaratan administrasi dan manajemen Puskesmas terdiri dari Struktur Organisasi
dan Tata Kelola
2. Struktur Organisasi Puskesmas minimal terdiri dari
a. Kepala Puskesmas
b. Unit Tata Usaha yang bertanggung jawab membantu Kepala Puskesmas dalam
pengelolaan
c. Unit Pelaksana Teknis Fungsional Puskesmas
d. Jaringan Pelayanan Puskesmas
3. Tata Kelola sebagaimana dimaksud ayat satu meliputi tata laksana organisasi,
standar pelayanan, Standar Prosedur Operasional, dan Informasi Manajemen
Puskesmas
4. Puskesmas membuat daftar tenaga medis yang melakukan praktek kedokteran atau
kedokteran gigi dan tenaga kesehatan lainnya
5. Puskesmas memiliki Standar Prosedur Operasional pelayanan Puskesmas

Pasal 8
1. Dalam rangka peningkatan mutu pelayanan Puskesmas, Puskesmas
menyelenggarakan pelayanan kesehatan primer yang memenuhi standar
pelayanan Puskesmas
2. Pelayanan kesehatan primer sebagaimana dimaksud ayat 1 merupakan pelayanan
Kesehatan Perorangan dan pelayanan Kesehatan Masyarakat secara menyeluruh,
terpadu dan berkesinambungan
3. Upaya pelayanan kesehatan sebagaimana dimaksud ayat (1) meliputi:
Struktur Organisasi UPTD Puskesmas Pulau beringin

Pasal 9
Sumber Daya Manusia
1. UPTD Puskesmas rawat inap Pulau beringin dipimpin oleh seorang Kepala
Puskesmas,yang secara teknis fungsional dan taktis operasional bertanggungjawab
kepada Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten OKU Selatan..
2. Persyaratan untuk Kepala Puskesmas harus seorang sarjana di bidang kesehatan
yang kurikulum pendidikannya mencakup kesehatan masyarakat
3. Jabatan Kepala Puskesmas setingkat dengan eselon III B
4. Dalam hal tidak tersedia tenaga yang memenuhi syarat untuk menjabat eselon IIIB,
ditunjuk pejabat sementara yang memiliki persyaratan Kepala Puskesmas
sebagaimana dimaksud ayat (2)
5. Pejabat sementara sebagaimana dimaksud ayat (4) memiliki kewenangan yang
setara dengan pejabat tetap
6. Tersedianya tenaga medis, keperawatan yang purna waktu, tenaga kesehatan lain
dan tenaga non kesehatan dipenuhi sesuai dengan jumlah, jenis dan kualifikasinya.
7. Sub Bagian Tata Usaha dipimpin oleh seorang Kepala Tata Usaha yang merupakan
Pejabat Struktural, dalam melaksanakan tugas berada di bawah dan
bertanggungjawab kepada Kepala Puskesmas.
8. Upaya pelayanan teknis pengobatan dipimpin oleh seorang dokter yang merupakan
Pejabat Fungsional, dalam melaksanakan tugas berada di bawah dan
bertanggungjawab kepada Kepala Puskesmas.
9. Upaya pelayanan teknis kesehatan lain dipimpin oleh seorang Perawat / Bidan atau
petugas kesehatan lain yang merupakan Pejabat fungsional, dalam melaksanakan
tugas berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Puskesmas

Pasal 10
Sumber Daya Manusia
1. Kepala Puskesmas mempunyai tugas memimpin, menyusun kebijakan
pelaksanaan, mengkoordinasikan, membina dan mengevaluasi pelaksana tugas-
tugas Puskesmas agar efektif, efisien dan berkualitas sesuai tujuan Puskesmas.
2. Menguasai, memelihara dan mengelola sumber daya Puskesmas.
3. Mewakili Puskesmas di dalam dan luar pengadilan.
4. Melaksanakan kebijakan bidang pelayanan kesehatan dan pengembangan
Puskesmas sebagaimana digariskan oleh Walikota Metro atas nama Pemerintah
Kota Metro
5. Menetapkan kebijakan operasional Puskesmas.
6. Menyusun Rencana Strategis dan Rencana AnggaranTahunan Puskesmas.
7. Membuat uraian tugas jabatan serta tata hubungan kerja sesuai struktur organisasi
dan tata kerja Puskesmas.
8. Menyiapkan laporan tahunan dan berkala.
9. Dalam melaksanakan tugasnya, Kepala Puskesmas dibantu Kordinator Upaya
Kegiatan dan Satuan Pengawas Internal.
10. Kepala Puskesmas mengangkat dan memberhentikan Ketua dan anggota Satuan
Pengawas Internal, dan Kordinator Upaya Kesehatan di lingkungan Puskesmas.
11. Tugas pokok dan fungsi tanggung jawab para karyawan ditetapkan oleh Kepala
Puskesmas.

Pasal 11
Prosedur Kerja
1. Dalam melaksanakan tugasnya Kepala Puskesmas wajib menerapkan prinsip
koordinasi, integrasi dan sinkronisasi baik dalam Puskesmas maupun dengan
organisasi dalam lingkungan Pemerintah Kota Metro sesuai dengan tugas dan
fungsinya.
2. Kepala Sub Bagian Tata Usaha dan Koordinator Upaya Kesehatan dalam
lingkungan Puskesmas bertanggung jawab memimpin dan mengkoordinasikan
bawahannya masing-masing dan memberikan bimbingan serta petunjuk-petunjuk
bagi pelaksanaan tugas bawahan.
3. Setiap laporan yang diterima oleh Kepala Sub Bagian Tata Usaha dan Kordinator
Upaya Kesehatan dari bawahan, wajib diolah dan dipergunakan sebagai bahan
menyusun laporan lebih lanjut dan untuk memberikan petunjuk-petunjuk kepada
bawahan.
4. Kepala Sub Bagian Tata Usaha, dan Kordinator Upaya Kesehatan, menyampaikan
laporan kepada Kepala Puskesmas.
5. Kepala Sub Bagian Tata Usaha dan Kordinator Upaya Kesehatan dalam
melaksanakan tugasnya saling berkoordinasi dengan Pejabat Non Struktural terkait,
dan Satuan Kerja terkait dengan lingkungan Pemerintah Kota Metro
6. Kepala Sub Bagian Tata Usaha dan Kepala Seksi Upaya pelayanan/Kordinator
Pelayanan wajib mengadakan evaluasi kinerja dan melaksanakan tindak lanjut hasil
evalusi.

Pasal 12
Minilokakarya Puskesmas
1. Minilokakarya Puskesmas merupakan Pertemuan yang diselenggarakan secara
rutin di Puskesmas yang dihadiri oleh seluruh staff di Puskesmas, Puskesmas
Pembantu dan Bidan di desa serta dipimpin oleh Kepala Puskesmas, merupakan
proses penggalangan kerjasama tim Puskesmas dengan pendekatan sistem
2. Minilokakarya Puskesmas diselenggarakan sekurang-kurangnya 1 (satu) bulan
sekali.
3. Dalam Rapat sebagaimana dimaksud pada Ayat (1) dibicarakan hal-hal yang
berhubungan dengan Puskesmas sesuai dengan tugas, kewenangan dan
kewajibannya.
4. Keputusan Minilokakarya Puskesmas diambil berdasarkan musyawarah mufakat,
bila tidak tercapai kata mufakat maka diambil berdasarkan suara terbanyak.
5. Hasil Minilokakarya Puskesmas dituangkan dalam Plane of Action (POA)
Puskesmas
6. Untuk setiap rapat harus dibuat notulen dan daftar hadir

BAB V
PENGAWASAN INTERNAL

Pasal 13
Satuan Pengawas Internal
1. Satuan Pengawas Internal adalah kelompok jabatan fungsional yang
bertanggungjawab melaksanakan pengawasan terhadap pengelolaan sumber daya
Puskesmas.
2. Satuan Pengawas Internal dipimpin oleh Ketua, yang berada di bawah dan
bertanggungjawab kepada Kepala Puskesmas.
3. Pembentukan Satuan Pengawas Internal ditetapkan oleh Kepala Puskesmas
4. Pengawasan terhadap pengelolaan sumber daya Puskesmas sebagaimana
dimaksud dalam ayat (1), meliputi : pengawasan terhadap sumber daya manusia,
sarana prasarana, kegiatan pelayanan serta administrasi keuangan Puskesmas.

BAB VI
PENUGASAN KLINIK (CLINICAL APPOINTMENT)

Pasal 14
1. Untuk mewujudkan tata kelola klinis (clinical governance) yang baik, semua
pelayanan medis yang dilakukan oleh setiap staf medis di Puskesmas dilakukan
atas penugasan klinis (Clinical Appointment) dari Kepala Puskesmas.
2. Penugasan klinis sebagaimana dimaksud pada ayat 1 berupa pemberian
kewenangan, klinis (clinical privilege) oleh Kepala Puskesmas melalui penerbitan
surat penugasan klinis kepada Staf Medis yang bersangkutan.
3. Surat penugasan klinis sebagaimana dimaksud pada ayat 2 diterbitkan oleh
kepala Puskesmas setelah mendapat rekomendasi dari Komite Medik.
4. Dalam keadaan darurat Kepala Puskesmas dapat memberikan surat penugasan
klinis (clinical appointment) tanpa rekomendasi Komite Medik.

Pasal 15
Setiap staf medis dan Perawat dan Bidan yang melakukan asuhan medis harus
memiliki surat penugasan klinis dari Kepala Puskesmas atau tenaga medis
berdasarkan rincian kewenangan klinis (delineation of clinical privilege) setiap staf
medis yang direkomendasikan oleh Komite Medik.

Pasal 16
Tim Peningkatan Mutu Klinis
1. Tim Peningkatan Mutu Klinis adalah perangkat Puskesmas yang menjamin tata
kelola klinis (clinical governance) yang baik di Puskesmas, dengan menjaga
kualitas dan profesionalitas staf medis, melalui mekanisme kredensial,
peningkatan mutu profesi medis, dan penegakan etika dan disiplin profesi medis
2. Tim Peningkatan Mutu Klinis dipimpin oleh seorang dokter, yang berada di
bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Puskesmas.
3. Pembentukan Tim Peningkatan Mutu Klinis ditetapkan oleh Kepala Puskesmas
4. Fungsi Tim Peningkatan Mutu Klinis:
 Memberikan saran kepada kepala Puskesmas
 Mengkoordinasikan dan mengarahkan kegiatan pelayanan medis.
 Menangani hal-hal yang berkaitan dengan etik kedokteran
 Menyusun kebijakan pelayanan medis sebagai standar yang harus
dilaksanakan.
5. Tugas Tim Peningkatan Mutu Klinis :
a. Membantu Kepala Puskesmas menyusun :
 Daftar Pelayanan Medis
 Kebijakan dan prosedur yang terkait dengan medico – legal.
 Kebijakan dan prosedur yang terkait dengan etiko – legal.
b. Melaksanakan pembinaan etika profesi, disiplin profesi dan mutu profesi.
c. Mengatur kewenangan profesi antar kelompok staf medis dan staf non
medis.
d. Melaksanakan koordinasi dalam melaksanakan pemantauan dan pembinaan
pelaksanaan tugas kelompok staff medis
e. Meningkatkan program pelayanan, pendidikan dan pelatihan serta penelitian
dan pengembangan dalam pelayanan kesehatan di Puskesmas.
f. Monitoring dan evalusi mutu pelayanan.
g. Membuat laporan kegiatan

Pasal 17
Mekanisme Pengawasan
1. Satuan Pengawas Internal (SPI) melakukan pengawasan internal keuangan dan
operasional , menilai pengendalian, pengelolaan dan pelaksanaannya pada
Puskesmas serta memberikan saran-saran perbaikannya.
2. Tim Peningkatan Mutu Klinis melakukan pengawasan internal di bidang praktik
kedokteran dalam rangka penyelenggaraan pelayanan profesi agar sesuai
dengan standar dan etika profesi.

Pasal 18
Tata Urutan Peraturan
1. Peraturan Internal Puskesmas ini selanjutnya akan menjadi pedoman semua
peraturan dan kebijakan Puskesmas yang dibuat dengan Keputusan Kepala
Puskesmas.
2. Setiap satuan kerja/seksi harus membuat standart prosedur operasional yang
mengacu pada Peraturan Internal Puskesmas.
3. Semua kebijakan operasional, prosedur tetap administrasi dan manajemen
Puskesmas tidak boleh bertentangan dengan Peraturan Internal Puskesmas.
Tata urutan peraturan yang berlaku sebagai berikut:
a. Peraturan Internal Puskesmas.
b. Keputusan Kepala Puskesmas
c. Keputusan Koordinator Upaya Kegiatan dalam hirarki struktural, Kepala
kelompok Non Struktural/ Fungsional untuk hal – hal yang teknis operasional
di bidangnya dan dipertanggung jawabkan kepada atasan langsung.
BAB VII
KETENTUAN PENUTUP

Pasal 19
1. Peraturan-peraturan Puskesmas yang telah ada pada saat Peraturan ini
disahkan, masih tetap berlaku sepanjang tidak bertentangan dengan ketentuan
ketentuan yang tercantum di dalam Peraturan ini.
2. Peraturan ini secara berkala akan dievaluasi oleh Tim yang dibentuk oleh Kepala
Puskesmas.
3. Jika di dalam evaluasi sebagaimana dimaksud pada ayat (2),ditemukan hal-hal
yang sudah tidak sesuai lagi, maka akan dilakukan perbaikan penyempurnaan,
yang selanjutnya ditetapkan dengan Keputusan Kepala Puskesmas.

Pasal 20
1. Keputusan Kepala Puskesmas ini berlaku pada tanggal ditetapkan.
2. Agar setiap karyawan Puskesmas mengetahuinya, mentaati dan melaksanakan
dengan penuh tanggung jawab

Anda mungkin juga menyukai