Anda di halaman 1dari 8

Metode Analisis Data

Pekerjaan analisis data dalam hal ini ialah mengatur, mengurutkan,


mengelompokkan, memberikan kode, dan mengategorikannya. Oleh karena itu,
analisis data merupakan bagian yang penting karena dengan menganalisis suatu
data dapat diberi arti dan makna yang berguna untuk masalah penelitian. Dalam
proses analisis data dimulai dengan menelaah seluruh data yang tersedia dari
berbagai sumber, yaitu dari wawancara, pengamatan yang sudah dituliskan dalam
catatan lapangan, dokumen pribadi, dokumen resmi, dan sebagainya. Untuk dapat
merumuskan masalah, peneliti harus memahami tentang metode analisis data serta
mampu menginterpretasikan hasil dari analisis data tersebut.

1. Macam-Macam Metode Analisis Data


Terdapat dua metode yang secara umum digunakan untuk menganalisis
data, yaitu:
1. Analisis data secara kualitatif, metode ini digunakan pada penelitian
yang bersifat kualitatif. Pada metode ini, analisis statistik tidak
digunakan, tetapi membaca tabel, grafik, atau angka yang tersedia
kemudian melakukan uraian dan penafsiran.
2. Analisis data secara kuantitatif, merupakan metode yang diigunakan
pada penelitian dengan pendekatan kuantitatif. Pada pendekatan ini,
menggunakan alat-alat statistik. Bila pendekatan menggunakan alat
statistik berarti analisis data dilakukan menurut dasar-dasar statistik.
Ada dua macam alat statistik yang digunakan yaitu: Statistik
Deskriptif dan Statistik Inferensial.
Apabila dengan menganalisis data kuantitatif diperoleh gambaran
yang teratur mengenai peristiwa atau kejadian, maka statistik ini disebut
“Statistik Deskriptif”, misalnya pengukuran mengenai nilai sentral (mean,
median, modus), deviasi, penghitungan angka indeks, ukuran korelasi, dan
trend. Namun, apabila analisis tersebut memberikan cara bagaimana
menarik kesimpulan bagaimana ciri suatu populasi tertentu, berdasarkan
hasil analisis serangkaian sampel yang diambil dalam populasi disebut
“Statistik Inferensial”. Apabila dilihat dari jumlah variabel yang dianalisis,
maka terdapat tiga jenis analisis data, antara lain:
1. Analisis Unvariat, merupakan analisis yang menggunakan satu
variabel.
2. Analisis Bivariat, merupakan analisis yang menggunakan dua
variabel.
3. Analisis Multivariat, merupakan analisis yang menggunakan tiga
atau lebih variabel.

2. Pemilihan Metode Analisis Data


Pada saat menggunakan alat statistik, maka persyaratan yang harus
terpenuhi adalah alat uji statistik yang akan digunakan peneliti harus sesuai
dengan yang dibutuhkan. Pertimbangan utama dalam memilih alat uji
statistik ditentukan oleh pertanyaan untuk apa penelitian tersebut dilakukan
dan ditentukan oleh tingkat/skala, distribusi dan penyebaran data.
Pertimbangan kedua dalam memilih alat uji statistik ini adalah luasnya
pengetahuan statistik yang dimiliki serta ketersediaan sumber-sumber
dalam hubungannya dengan perhitungan dan penafsiran data.
Metode penelitian dengan pendekatan kualitatif berbeda dengan
pendekatan kuantitatif, dalam pendekatan kualitatif perhatian dipusatkan
kepada prinsip umum yang mendasari perwujudan dan satuan gejala yang
ada dalam kehidupan manusia atau pola yang ada. Analisis yang dilakukan
adalah gejala sosial dan budaya dengan menggunakan kebudayaan
masyarakat yang bersangkutan untuk memperoleh pola yang berlaku, dan
pola tersebut dianalisis dengan teori yang objektif. Penelitian dengan
pendekatan kualitatif ini mampu mengungkap gejala yang ada di
masyarakat secara sistematis secara mampu mengungkapkan kejadian yang
sebenarnya sehingga akan sulit ditolak kebenarannya. Pada saat memilih
metode analisis yang akan digunakan, maka peneliti harus
mempertimbangkan:
1. Kecocokan/kesesuaian metode.
2. Kehandalan/ketangguhan.
3. Kepekaan.
4. Kecepatan/kemudahan.
5. Kepraktisan / fleksibel.
6. Keamanan.
Faktor lain yang menjadi pertimbangan dalam memilih metode analisis
adalah:
1. Apakah analisis dilakukan untuk 1 sampel, jarang atau sering dengan
contoh yang sama.
2. Pereaksi apa saja yang harus tersedia.
3. Berapa lama waktu yang diperlukan.
4. Apa jenis matriks sampel yang dianalisis.
5. Berapa tingkat ketelitian yang diharapkan.
6. Apa ada zat pengganggu.
7. Apa ada badan khusus atau persyaratan peraturan, batas tindakan,
atau batas pelaporan.
8. Apakah diperlukan prosedur yang mampu menseleksi,mendeteksi,
dan identifikasi untuk campuran.
9. Berapa biaya yang harus dibayar peneliti.
Langkah-langkah memilih metode analisis yang digunakan, yaitu:
1. Menetapkan tujuan penelitian.
2. Memilih jenis metode analisis data.
3. Mengetahui kemungkinan penggunaan metode.
4. Memilih macam atribut metode yang digunakan.
Jika menggunakan metode yang dikembangkan sendiri maka harus
memenuhi kriteria berikut:
1. Merupakan kegiatan yang direncanakan
2. Ditugaskan kepada personil yang memenuhi persyaratan
3. Dilengkapi dengan sumber daya laboratorium yang memadai.

3. Pemilihan Metode Statistik Menurut Skala Pengukuran


Pemilihan terhadap alat statistika dalam penelitian kuantitatif sangat
tergantung pada skala pengukuran dari variabel yang digubakan. Pemilihan
metode statistik dipengaruhi oleh tipe skala pengukuran yang digunakan :
1) skala nominal; 2) skala ordinal; 3) skala interval; 4) skala rasio. Tipe skala
pengukuran menjadi pertimbangan peneliti untuk menentukan pemilihan
metode parametrik dan non parametrik dalam statistik inferensial. Jika suatu
penelitian menggunakan skala interval dan skala rasio dengan pengukuran
dengan ukuran sampel relatif besar, dapat digunakan metode statistik
parametrik dengan asumsi bahwa distribusi populasi datanya normal.
Walaupun demikian untuk skala interval atau rasio dapat juga menggunakan
alat statistik non parametrik namun banyak sekali kehilangan informasi
yang dimiliki oleh data dengan skala interval dan rasio tersebut. Sedangkan
statistik non parametrik merupakan metode yang relevan untuk skala
nominal dan ordinal.
Penggunaan statistik parametrik dan non parametrik untuk
menganalisis data khususnya menguji hipotesis yang diajukan. Contoh
statistik parametrik antara lain korelasi product moment, korelasi parsial,
korelasi ganda, regresi, analisis varian dan sebagainya. Contoh statistik non
parametrik adalah Chi kuadrat, Mann Whitney, Mc Memar, Cochran,
Coefisien contingency, korelasi Rank Spearman, Kruskal Wallis, dan
sebagainya.
Menurut Sugiono, hipotesis deskriptif yang akan diuji dengan
statistik parametrik merupakan dugaan terhadap nilai dalam satu sampel
dibandingkan dengan standar, sedangkan hipotesis deskriftif yang akan
diuji dengan statistik non parametrik merupakan dugaan ada tidaknya
perbedaan secara signifikan nilai antar kelompok dalam satu sampel.
Hipotesis komparatif merupakan dugaan ada tidaknya perbedaan secara
signifikan antara dua kelompok atau lebih.

4. Interpretasi Hasil Analisis Data


Interpretasi data merupakan suatu kegiatan yang menggabungkan
hasil analisis dengan pernyataan, kriteria, atau standar tertentu untuk
menemukan makna dari data yang dikumpulkan untuk menjawab
permasalahan pembelajaran yang sedang diperbaiki. Interpretasi data adalah
upaya peneliti memaknai data yang dapat ditempuh dengan cara meninjau
kembali gejala-gejala berdasarkan sudut pandangnya, perbandingan dengan
penelitian yang pernah dilakukan (misanya oleh peneliti lain). Interpretasi
adalah proses memberi arti dan signifikansi terhadap analisis yang
dilakukan, menjelaskan pola-pola deskriptif, mencari hubungan dan
keterkaitan antar deskripsi-deskripsi data yang ada.
Untuk interpretasi yang didasarkan atas statistik deskriptif
khususnya tabulasi silang, ada ketentuan atau aturan yang perlu
diperhatikan. Jika diasumsikan ada satu variabel yang bertindak sebagai
variabel pengaruh dan satunya lagi sebagai variabel terpengaruh, maka arah
perhitungan untuk tabulasi silang selalu dihitung searah dengan variabel
pengaruhnya. Dalam menginterpretasikan tabulasi silang tersebut dengan
membandingkan angka persen pada set tabel searah dengan variabel
pengaruhnya. Interpretasi hasil penelitian dilakukan untuk mencari makna
dan implikasi yang lebih luas dari hasil-hasil penelitian. Interpretasi hasil
analisis dapat dilakukan dengan dua cara yaitu sebagai berikut:
1) Interpretasi secara terbatas karena peneliti hanya melakukan
interpretasi atas data dan hubungan yang ada dalam penelitiannya.
2) Peneliti mencoba mencari pengertian yang lebih luas tentang hasil-
hasil yang telah didapatkannya dari analisis.

Interpretasi secara terbatas karena penelitian hanya melakukan


interpretasi atas data dari hubungan yang ada dalam penelitiannya.
Interpretasi ini dalam pengertian sempit, tetapi paling sering dilakukan. Pada
waktu menganalisis data penelitian secara otomatis peneliti membuat
interpretasi dimana analisis dan interpretasi yang dilakukan sangat erat
hubungannya karena keduanya dilakukan hampir bersamaan.
Menginterprestasikan berarti menggunakan hasil analisis untuk memperoleh
arti atau makna. Interprestasi mempunyai 2 bentuk, yaitu :
1) Interprestasi dalam arti sempit (deskriptif) : interprestasi data yang
dilakukan hanya sebatas pada masalah penelitian yang diteliti
berdasarkan data yang dikumpulkan dan diolah untuk keperluan
penelitian tersebut.
2) Interprestasi dalam arti luas (analik) : Interprestasi guna mencari makna
dan hasil penelitian dengan jalan tidak hanya menjelaskan/menganalisis
data hasil penelitian tersebut, tetapi juga melakukan intervensi
(geeralisasi) dari data yang diperoleh dengan teori-teori yang relevan
dengan hasil penelitian tersebut.

Apabila peneliti mencoba mencari pengertian yang lebih luas tentang


hasil-hasil yang telah didapatkannya dari analisis. Hal ini dilakukan oleh
peneliti dengan cara membandingkan hasil analisis dengan kesimpulan
peneliti lain dan dengan menghubungkan kembali interpretasinya dengan
teori. Tahap ini sangat penting dilakukan, namun sering tidak dilakukan oleh
peneliti sosial.
Pada garis besarnya analisis dalam penelitian sosial dapat dibagi ke
dalam 2 kelompok, yaitu analisis untuk katagorikal dan analisis untuk data
bersambungan. Metode analisis dengan data katagorikal ini menggunakan
metode tabulasi silang. Sedangkan data yang berkesinambungan biasanya
menggunakan alat statistik seperti distribusi frekuensi, ukuran kecenderungan
sentral, analisis perbedaan, analisis varians, analisis multivarians, dan
sebagainya. Selain itu, teknik interpretasi data dapat dilakukan sebagai
berikut:
1) Perluaslah hasil analisis dengan mengajukan pertanyaan berkenaan
dengan hubungan, perbedaan antara hasil analisis, penyebab, implikasi
dari hasil analisis sebelumnya;
2) Hubungkan temuan dengan pengelaman pribadi;
3) Berilah pandangan kritis dari hasil analisis yang dilakukan;
4) Hubungkan hasil-hasil analisis dengan teori-teori pada bab sebelumnya;
5) Hubungkan atau tinjaulah dari teori yang relevan

DAFTAR PUSTAKA
Indriantoro, Nur dan Bambang Supomo. 2013. Metodologi Penelitian Bisnis. Edisi
Pertama. Yogyakarta: BPFE

Moh, Nazir. 1999. Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia.

Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Bisnis (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan


R&D). Bandung: Alfabeta

http://razak-berbagi-sesama.blogspot.com

http://meweks.blogspot.com/2012/05/macam-macam-metode-analisis.html.

METODOLOGI PENELITIAN
SAP 11

KOMANG AGUS KRISNA UDAYANA 1415351059

I KOMANG EGAR PRAWIRA 1415351091

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


UNIVERSITAS UDAYANA
2017

Anda mungkin juga menyukai