Anda di halaman 1dari 12

Sejarah Fisika

CRITICAL BOOK REPORT

DISUSUN OLEH :
1. Hasfiyah ( 4152121051 )
2. Riska Indri Yanti ( 4152121055 )
3. Soraya Najiha ( 4153121058 )
4. Triwahyu Ramadhani ( 4151121071 )
5. Yuni Choirun Nisa Siregar ( 4151121079 )

FISIKA DIK E 2015

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM


UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
2017
LEMBAR KERJA MAHASISWA
FMIPA UNIMED

Jurusan/Prodi :Pendidikan Fisika Mata Kuliah : Sejarah Fisika


Semester : Genap 2017 Kelas : Fisika Dik E 2015

CRITICAL BOOK REPORT (CBR)

A. Tujuan Penugasan :
Penugasan Critical Book Report
bertujuan untuk melatih mahasiswa mengritisi isi sebuah buku atau suatu bab dari
sebuah buku.

B. Model PilihanPenugasan : .
1. Mengritisi isi suatu pokok bahasan pada beberapa buku yang berbeda.

C. ProsedurKegiatan :
1. Mahasiswa memilih model pilihan penugasan
2. Mahasiswa melakukan critical book report dengan cara menuliskan dan atau
menjelaskan komponen-komponen sebagai berikut.

C.1 Identitas Buku


JudulBuku : Ensiklopedia Tokoh Fisika
Penulis : Febi Dasa Anggaraini
Penerbit : PT. Balai Pustaka
Kota Terbit : Jakarta
TahunTerbit : 2007
Edisi :1
Jumlah halaman : 67
1. PENDAHULUAN :
 Menjelaskan secara umum substansi isi buku
Di dalam buku Febi Dasa Anggaraini menjelaskan pengetahuan akan tokoh-
tokoh fisika
Yang cukup terkenal di fisika. Informasi yang dipaparkan dalam buku ini,
berisi profil tokoh dan penemuan yang dilakukan tokoh tersebut.

 Mengungkapkan hal-hal penting dalam isi buku


Hal penting yang tedapat pada buku ini, yaitu terletak pada informasi dan
kronologis penemuan yang dilakukan tokoh tersebut. Sehingga pembaca akan
mengerti alur dari sang tokoh dalam melakukan penemuannya.

2. DESKRIPSI ISI BUKU :


 Memaparkan ringkasan isi sub bab.
Adapun ringkasan dari isi buku ini yaitu,
1. Albert Einstein

Albert Einstein (lahir di Ulm, Kerajaan Württemberg, Kerajaan Jerman, 14


Maret 1879 – meninggal di Princeton, New Jersey, Amerika Serikat, 18 April
1955 pada umur 76 tahun) adalah seorang ilmuwan fisika teoretis yang dipandang
luas sebagai ilmuwan terbesar dalam abad ke-20. Dia mengemukakan teori
relativitas dan juga banyak menyumbang bagi pengembangan mekanika kuantum,
mekanika statistik, dan kosmologi. Dia dianugerahi Penghargaan Nobel dalam
Fisika pada tahun 1921 untuk penjelasannya tentang efek fotoelektrik dan
“pengabdiannya bagi Fisika Teoretis”.Setelah teori relativitas umum dirumuskan,
Einstein menjadi terkenal ke seluruh dunia, pencapaian yang tidak biasa bagi
seorang ilmuwan. Di masa tuanya, keterkenalannya melampaui ketenaran semua
ilmuwan dalam sejarah, dan dalam budaya populer, kata Einstein dianggap
bersinonim dengan kecerdasan atau bahkan jenius. Wajahnya merupakan salah
satu yang paling dikenal di seluruh dunia.

2. Archimedes

Archimedes dari Syracusa (sekitar 287 SM – 212 SM) Ia belajar di kota


Alexandria, Mesir. Pada waktu itu yang menjadi raja di Sirakusa adalah Hieron II,
sahabat Archimedes. Archimedes sendiri adalah seorang matematikawan, astronom,
filsuf, fisikawan, dan insinyur berbangsa Yunani. Ia dibunuh oleh seorang prajurit
Romawi pada penjarahan kota Syracusa, meskipun ada perintah dari jendral Romawi,
Marcellus bahwa ia tak boleh dilukai. Sebagian sejarahwan matematika memandang
Archimedes sebagai salah satu matematikawan terbesar sejarah, mungkin bersama-
sama Newton dan Gauss.

3. Blaise Pascal

Blaise Pascal (lahir di Clermont-Ferrand, Perancis, 19 Juni 1623 – meninggal


di Paris, Perancis, 19 Agustus 1662 pada umur 39 tahun) berasal dari Perancis. Minat
utamanya ialah filsafat dan agama, sedangkan hobinya yang lain adalah matematika
dan geometri proyektif. Bersama dengan Pierre de Fermat menemukan teori tentang
probabilitas. Pada awalnya minat riset dari Pascal lebih banyak pada bidang ilmu
pengetahuan dan ilmu terapan, di mana dia telah berhasil menciptakan mesin
penghitung yang dikenal pertama kali. Mesin itu hanya dapat menghitung.

4. Carl Friedrich Gauss

Johann Carl Friedrich Gauss (lahir di Braunschweig, 30 April 1777 –


meninggal di Gottingen, 23 Februari 1855 pada umur 77 tahun) adalah
matematikawan, astronom, dan fisikawan Jerman yang memberikan beragam
kontribusi; ia dipandang sebagai salah satu matematikawan terbesar sepanjang masa
selain Archimedes dan Isaac Newton. Gauss ialah ilmuwan dalam berbagai bidang:
matematika, fisika, dan astronomi. Bidang analisis dan geometri menyumbang
banyak sekali sumbangan-sumbangan pikiran Gauss dalam matematika. Kalkulus
(termasuk limit) ialah salah satu bidang analisis yang juga menarik perhatiannya.
Gauss meninggal dunia di Gottingen.

5. Ernest Rutherford

Ernest Rutherford, 1st Baron Rutherford of Nelson (1871-1937) adalah


seorang fisikawan kelahiran Selandia Baru yang bekerja sama meneliti atom dengan
J.J. Thomson di Universitas Cambridge. Rutherford berhasil menangkap adanya
nukleus di dalam atom. Dengan dukungan dari Frederick Soddy, ia mengemukakan
bahwa radioaktivitas berasal dari peluruhan atom-atom. Ia adalah orang pertama yang
berhasil melakukan pembelahan atom di dalam laboratorium.Atas penelitiannya pada
berbagai tipe radiasi, ia dinobatkan sebagai peraih hadiah Nobel Kimia pada tahun
1908.

6. Gabriel Fahrenheit

Daniel Gabriel Fahrenheit (lahir 24 Mei 1686 – meninggal 16 September


1736 pada umur 50 tahun) adalah seorang fisikawan Jerman. Fahrenheit lahir di
Danzig, Polandia, sebagai anak tertua dari lima bersaudara. Ayahnya adalah
pedagang yang membawa keluarganya hidup berpindah-pindah ke beberapa kota
Hansa di Eropa untuk mengejar kekayaan. Kedua orang tua Fahrenheit meninggal
secara tiba-tiba karena memakan jamur beracun ketika dia berumur 16 tahun. Sejak
saat itu, dia meninggalkan pendidikannya dan bekerja pada perusahaan perdagangan
di Amsterdam.Di waktu luangnya, Fahrenheit terus bereksperimen. Pekerjaannya
membawa Fahrenheit berkeliling Eropa dan berkenalan dengan tokoh akademis
ternama seperti Gottfried Leibenz dan Christian Wolff. Pada tahun 1718, dia berhenti
dari pekerjaanya dan mengajar di Amsterdam. Dia menemukan pertama kali skema
Fahrenheit pada tahun 1724. Pada tahun 1720, setelah melakukan berbagai penelitian,
Fahrenheit menemukan bahwa penggunaan air raksa dalam pembuatan alat
pengukuran suhu akan menjamin keakuratan. Derajat suhu yang digunakan dalam
termometer tersebut kemudian diberi nama Fahrenheit, sesuai nama penemunya.
Fahrenheit meninggal dunia pada tahun 1736 di The Hague.

7. Galileo Galilei

Galileo Galilei (lahir di Pisa, Toscana, 15 Februari 1564 – meninggal di


Arcetri, Toscana, 8 Januari 1642 pada umur 77 tahun) adalah seorang astronom,
filsuf, dan fisikawan Italia yang memiliki peran besar dalam revolusi ilmiah.
Sumbangannya dalam keilmuan antara lain adalah penyempurnaan teleskop, berbagai
observasi astronomi, dan hukum gerak pertama dan kedua (dinamika). Selain itu,
Galileo juga dikenal sebagai seorang pendukung Copernicus mengenai peredaran
bumi mengelilingi matahari .Menurut Stephen Hawking, Galileo dapat dianggap
sebagai penyumbang terbesar bagi dunia sains modern. Ia juga sering disebut-sebut
sebagai “bapak astronomi modern”, “bapak fisika modern”, dan “bapak sains”. Hasil
usahanya bisa dikatakan sebagai terobosan besar dari Aristoteles. Konfliknya dengan
Gereja Katolik Roma (Peristiwa Galileo) adalah sebuah contoh awal konflik antara
otoritas agama dengan kebebasan berpikir (terutama dalam sains) pada masyarakat
Barat.

8. Georg Ohm

Georg Simon Ohm (16 Maret 1789 – 6 Juli 1854) adalah seorang fisikawan
Jerman yang banyak mengemukakan teori di bidang elektrisitas.Karyanya yang
paling dikenal adalah teori mengenai hubungan antara aliran listrik, tegangan, dan
tahanan konduktor di dalam sirkuit, yang umum disebut Hukum Ohm.

9. Gustav Robert Kirchhoff

Gustav Robert Kirchhoff (12 Maret, 1824 – 17 Oktober , 1887), adalah


seorang fisikawan Jerman yang berkontribusi pada pemahaman konsep dasar teori
rangkaian listrik, spektroskopi, dan emisi radiasi benda hitam yang dihasilkan oleh
benda-benda yang dipanaskan. Dia menciptakan istilah radiasi “benda hitam” pada
tahun 1862. Terdapat 3 konsep fisika berbeda yang kemudian dinamai berdasarkan
namanya, “hukum Kirchhoff”, masing-masing dalam teori rangkaian listrik,
termodinamika, dan spektroskopi. Kirchhoff merumuskan hukum rangkaian, yang
sekarang digunakan pada rekayasa listrik, pada 1845, saat dia masih berstatus
mahasiswa. Ia mengusulkan hukum radiasi termal pada 1859, dan membuktikannya
pada 1861. Di Breslau, ia bekerjasama dalam studi spektroskopi dengan Robert
Bunsen. Dia adalah penemu pendamping dari caesium dan rubidium pada 1861 saat
mempelajari komposisi kimia Matahari via spektrumnya.Pada 1862 dia dianugerahi
Medali Rumford untuk risetnya mengenai garis-garis spektrum matahari, dan
pembalikan garis-garis terang pada spektrum cahaya buatan. Dia berperan besar pada
bidang spektroskopi dengan merumuskan tiga hukum yang menggambarkan
komposisi spektrum optik obyek-obyek pijar, berdasar pada penemuan David Alter
dan Anders Jonas Angstrom.

10. James Watt

James Watt (lahir di Greenock, Skotlandia, 19 Januari 1736 – meninggal di


Birmingham, Inggris, 19 Agustus 1819 pada umur 83 tahun) ialah seorang insinyur
besar dari Skotlandia, Britania Raya. Ia berhasil menciptakan mesin uap pertama
yang efisien. Ternyata mesin uap ini merupakan salah satu kekuatan yang mendorong
terjadinya Revolusi Industri, khususnya di Britania dan Eropa pada umumnya. Untuk
menghargai jasanya, nama belakangnya yaitu watt digunakan sebagai nama satuan
daya, misalnya daya mesin dan daya listrik.

11. Johannes Kepler

Johannes Kepler (27 Desember 1571 – 15 November 1630), seorang tokoh


penting dalam revolusi ilmiah, adalah seorang astronom Jerman, matematikawan dan
astrolog. Dia paling dikenal melalui hukum gerakan planetnya. Dia kadang dirujuk
sebagai “astrofisikawan teoretikal pertama”, meski Carl Sagan juga memanggilnya
sebagai ahli astrologi ilmiah terakhir. Kepler sangat dihargai bukan hanya dalam
bidang matematika. Ia menjadi sangat terkenal di bidang optik dan astronomi. Kepler,
meski perawakannya kecil, memiliki kecerdasan yang memukau dan juga kepribadian
yang gigih. Ia didiskriminasi sewaktu tidak mau pindah agama ke Katolik Roma,
sekalipun di bawah tekanan hebat.

12. John Dalton

John Dalton (1766-1844) ialah seorang guru SMU di Manchester, Inggris. Ia


terkenal karena teorinya yang membangkitkan kembali istilah “atom”. Dalam buku
karangannya yang berjudul New System of Chemical Philosophy ia berhasil
merumuskan hal tentang atom sekitar tahun 1803.Ia menyatakan bahwa materi terdiri
atas atom yang tidak dapat dibagi lagi. Tiap-tiap unsur terdiri atas atom-atom dengan
sifat dan massa identik, dan senyawa terbentuk jika atom dari berbagai unsur
bergabung dalam komposisi yang tetap.

13. Niels Bohr

Niels Bohr (lahir 7 Oktober 1885 – meninggal 18 November 1962 pada umur 77
tahun) adalah seorang ahli fisika dari Denmark dan pernah meraih hadiah Nobel
Fisika pada tahun 1922. Pada tahun 1913 Bohr telah menerapkan konsep mekanika
kuantum untuk model atom yang telah dikembangkan oleh Ernest Rutherford, yang
menggambarkan bahwa atom tersusun dari inti atom (nukleus) yang dikelilingi oleh
orbit elektron. Putranya, Aage Niels Bohr, juga penerima Hadiah Nobel.

14. Isaac Newton

Sir Isaac Newton FRS (lahir di Woolsthorpe-by-Colsterworth, Lincolnshire,


4 Januari 1643 – meninggal 31 Maret 1727 pada umur 84 tahun) adalah seorang
fisikawan, matematikawan, ahli astronomi, filsuf alam, alkimiwan, dan teolog yang
berasal dari Inggris. Ia merupakan pengikut aliran heliosentris dan ilmuwan yang
sangat berpengaruh sepanjang sejarah, bahkan dikatakan sebagai bapak ilmu fisika
klasik. Karya bukunya Philosophiæ Naturalis Principia Mathematica yang
diterbitkan pada tahun 1687 dianggap sebagai buku paling berpengaruh sepanjang
sejarah sains. Buku ini meletakkan dasar-dasar mekanika klasik. Dalam karyanya ini,
Newton menjabarkan hukum gravitasi dan tiga hukum gerak yang mendominasi
pandangan sains mengenai alam semesta selama tiga abad. Newton berhasil
menunjukkan bahwa gerak benda di Bumi dan benda-benda luar angkasa lainnya
diatur oleh sekumpulan hukum-hukum alam yang sama. Ia membuktikannya dengan
menunjukkan konsistensi antara hukum gerak planet Kepler dengan teori
gravitasinya. Karyanya ini akhirnya menyirnakan keraguan para ilmuwan akan
heliosentrisme dan memajukan revolusi ilmiah. Dalam bidang mekanika, Newton
mencetuskan adanya prinsip kekekalan momentum dan momentum sudut. Dalam
bidang optika, ia berhasil membangun teleskop refleksi yang pertama dan
mengembangkan teori warna berdasarkan pengamatan bahwa sebuah kaca prisma
akan membagi cahaya putih menjadi warna-warna lainnya. Ia juga merumuskan
hukum pendinginan dan mempelajari kecepatan suara. Sampai sekarang pun Newton
masih sangat berpengaruh di kalangan ilmuwan. Sebuah survei tahun 2005 yang
menanyai para ilmuwan dan masyarakat umum di Royal Society mengenai siapakah
yang memberikan kontribusi lebih besar dalam sains, apakah Newton atau Albert
Einstein, menunjukkan bahwa Newton dianggap memberikan kontribusi yang lebih
besar.

15. Wilhelm Conrad Rontgen

Wilhelm Conrad Rontgen (27 Maret 1845 – 10 Februari 1923) ialah


fisikawan Jerman yang merupakan penerima pertama Penghargaan Nobel dalam
Fisika, pada tahun 1901, untuk penemuannya pada sinar-X, yang menandai
dimulainya zaman fisika modern dan merevolusi kedokteran diagnostik.Rontgen
belajar di ETH Zurich dan kemudian guru besar fisika di Universitas Strasbourg
(1876-79), Giessen (1879-88), Wurzburg (1888-1900), dan Munich (1900-20).
Penelitiannya juga termasuk karya pada elastisitas, gerak pipa rambut pada fluida,
panas gas tertentu, konduksi panas pada kristal, penyerapan panas oleh gas, dan
piezoelektrisitas.Pada 1895, saat mengadakan percobaan dengan aliran arus listrik
dan tabung gelas yang dikosongkan sebagian (tabung sinar katode), Rontgen
mengamati bahwa potongan barium platinosianida yang berdekatan melepaskan sinar
saat tabung itu dioperasikan. Ia merumuskan teori bahwa saat sinar katode (elektron)
menembus dinding gelas tabung, beberapa radiasi yang tak diketahui terbentuk yang
melintasi ruangan, menembus bahan kimia, dan menyebabkan fluoresensi.
Pengamatan lebih lanjut mengungkapkan bahwa kertas, kayu, dan aluminum, di
antara bahan lain, transparan pada bentuk baru radiasi ini. Ia menemukan bahwa itu
mempengaruhi plat fotografi, dan, sejak tidak secara nyata menunjukkan beberapa
sifat cahaya, seperti refleksi atau refraksi, secara salah ia berpikir bahwa sinar itu tak
berhubungan pada cahaya. Dalam pandangan pada sifat tak pasti itu, ia menyebut
fenomena radiasi X, walau juga dikenal sebagai radiasi Rontgen. Ia mengambil
fotografi sinar-X pertama, dari bagian dalam obyek logam dan tulang tangan istrinya

 Memberikan Penilaian tentang kelebihan dan kekurangan isi buku


o Kelebihan dari buku ini yaitu, terletak pada informasi mengenai
kehidupan tokoh yang rata-ratanya cukup detail namun tidak semua tokoh
memiliki informasi yang detail dan penemuan yang telah dilakukan tokoh
tersajikan dengan baik. Dalam pengggunaan kalimat juga sangat mudah untuk
dimengerti.
o Kekurangan dari buku ini yaitu, terbatasnya tokoh-tokoh yang dibahas
dalam buku ini. Tokoh-tokoh fisika begitu banyak namun, hanya 15 saja yang
didapat dari buku ini dan kurangnya gambar tokoh-tokoh penemu. Agar lebih
mudah mengenal sang tokoh fisika, ada baiknya dimasukan gambar tokoh-
tokoh fisika dalam buku ini.
3. KOMENTAR :
Memberikan saran perbaikan atas buku yang telah dikaji.
Setelah di telaah buku “Ensiklopedia Tokoh Fisika” karangan Febi Dasa
Anggraini, terdapat hal-hal yang perlu ditambahkan dalam buku ini. Pertama,
mengenai eksperimen dari tokoh-tokoh. Ada baiknya dipaparkan secara lengkap
bagaimana gambaran eksperimennya agar dapat mudah dipahami. Kedua,
mengenai terbatasnya jumlah tokoh yang dibahas dalam buku ini, yaitu terdapat
15 tokoh padahal ada banyak tokoh-tokoh fisika.
DAFTAR PUSTAKA
Anggraini, F. D. (2007). Ensiklopedia Tokoh Fisika. Jakarta: P.T Balai Pustaka.

Anda mungkin juga menyukai