Oleh
FITRIA NINGTIAS RAHMAWATI
NIM: 107015000914
SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1432 H/2011 M
ABSTRAK
Fitria Ningtias Rahmawati. NIM. 107015000914. Efektivitas
Pemanfaatan Media Audio Visual Video Pembelajaran Dalam Upaya
Peningkatan Motivasi dan Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran Sejarah.
Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS). Fakultas Ilmu Tarbiyah
dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Pemanfaatan media audio visual video pembelajaran yaitu sebuah
pemanfataan media dengan menggabungkan unsur suara dan gambar dengan
mengkolaborasikan indera pendengaran dan indera penglihatan, dengan
menggunakan metode diskusi pada pembelajaran sejarah. Penelitian ini diawali
oleh masalah diantaranya yakni rendahnya motivasi dan hasil belajar siswa pada
pembelajaran sejarah. Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh
gambaran tentang efektivitas pemanfaatan media audio visual video pembelajaran
dalam upaya peningkatan motivasi belajar siswa pada pembelajaran sejarah dan
untuk memperoleh gambaran tentang efektivitas pemanfaatan media audio visual
video pembelajaran dalam upaya peningkatan hasil belajar siswa pada
pembelajaran sejarah. Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan
kelas yang terdiri dari empat tahapan yaitu perencanaan, tindakan, observasi,
refleksi. Pada tiap-tiap siklus penelitian ini difokuskan untuk memperoleh data
tentang efektivitas pemanfaatan media audio visual video pembelajaran dalam
upaya peningkatan motivasi dan hasil belajar siswa pada pembelajaran sejarah.
Penelitian ini dilakukan di SMP Bina Sejahtera Depok kelas VIII B yang
berjumlah 25 siswa tahun ajaran 2011/2012. Teknik pengumpulan data yang
digunakan adalah tes, lembar observasi, angket. Teknik analisis data secara
kuantitatif berdasarkan hasil analisis perhitungan rata-rata skor angket motivasi
siklus II. Rata-rata skor angket motivasi belajar siswa sebesar 91,5, sedangkan
rata-rata skor hasil belajar siswa pada siklus I 6,06 sedangkan pada siklus II
sebesar 7,42. Dapat disimpulkan terjadi peningkatan skor hasil belajar siswa.
Dengan demikian pemanfaatan media audio visual video pembelajaran pada
pembelajaran sejarah dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa.
Kata kunci : media audio visual video pembelajaran, motivasi belajar, hasil
belajar
i
ABSTRACT
Fitria Ningtias Rahmawati. NIM. 107015000914. The Effectiveness of
Using Audio Visual Media of Video Learning on Improving Students’ Learning
Motivation and Students’ Achievementin History Subject. Social Education
Department. Faculty of Tarbiyah and Teachers’ Training, Syarif Hidayatullah
Jakarta University.
Key word: audio visual media of video learning, students’ motivation, students’
achievement.
ii
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmannirrahim
Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT, karena atas
rahmat dan hidayah-Nya maka skripsi ini dapat diselesaikan. Penulisan skripsi ini
merupakan salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Matematika
pada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif
Hidayatullah Jakarta.
Disadari sepenuhnya bahwa kemampuan dan pengetahuan penulis sangat
terbatas, maka adanya bimbingan, pengarahan dan dukungan dari berbagai pihak
sangat membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. Untuk itu penulis
mengucapkan terima kasih yang sedalam-dalamnya, kepada yang terhormat :
1. Ibu Nurlena Rifa’I, MA., Ph. D, Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan.
2. Bapak Drs. H. Nurochim, MM, Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan
Sosial (IPS).
3. Bapak Dr. Iwan Purwanto, M.Pd Sekretaris Jurusan Pendidikan Ilmu
Pengetahuan Sosial (IPS).
4. Bapak Dr. Muhammad Arif, M.Pd, pembimbing yang selalu memberikan
bimbingan dan pengarahan dalam penulisan skripsi ini.
5. Seluruh Dosen dan Staf Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS).
6. Bapak Zainal Abidin, S.Ag. MM, kepala SMP Bina Sejahtera Depok yang
telah banyak membantu penulis selama penelitian berlangsung.
7. Bapak Drs. Ratno Sutarjo, guru pamong tempat penulis mengadakan
penelitian.
8. Ayahanda (Pelda. Sutaji) dan ibunda (Sumiyati) tercinta yang senantiasa
melimpahkan kasih sayangnya yang tak terhingga serta tak henti-hentinya
memberikan doa yang tulus.
iii
9. Kakakku (Dwi Ulandari, S.Pd., Lettu Inf. Zaenal Arifin) Adikku (Anis Amalia
Rahayu) Keponakanku (Sazhia Kayana Arifin) tercinta yang senantiasa
memberikan motivasi, dukungan dan semangat kepada penulis dalam
menyelesaikan skripsi ini.
10. Mas Kandar Rismanto, S.Kom yang senantiasa memberikan kasih sayang,
motivasi, dukungan dan semangat kepada penulis dalam menyelesaikan
skripsi ini.
11. Siswa dan siswi kelas VIII B SMP Bina Sejahtera Depok, yang telah bersikap
kooperatif selama penulis mengadakan penelitian.
12. Sahabat-sahabatku tercinta Dina Fadiah, Lia Mulyaningsih, Nurhalimah, Ai
Rahmawati, Imas Permatasari, Mimi Hazami, serta seluruh teman-teman ku
tercinta, mahasiswa dan mahasiswi jurusan pendidikan IPS angkatan 2007,,
semoga kebersamaan kita menjadi kenangan terindah untuk menggapai
kesuksesan dimasa mendatang.
13. Sahabat-sahabatku tercinta di kosan Herly Kurniyasih, Yazidan Yastuti, Santi
Setyaningsih, Emah, Samsumarni, Wilda Karmila. Yang selalu menjunjung
nilai persaudaraan.
14. Semua pihak yang telah banyak memberikan bantuan, dorongan dan informasi
serta pendapat yang sangat bermanfaat bagi penulis dalam menyelesaikan
skripsi ini.
Semoga Allah SWT dapat menerima sebagai amal kebaikan atas jasa baik
yang diberikan kepada penulis.
Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih banyak kekurangan-
kekurangan karena terbatasnya kemampuan penulis. Untuk itu kritik dan saran
yang membangun sangat penulis harapkan. Mudah-mudahan skripsi ini dapat
bermanfaat bagi penulis khususnya dan umumnya bagi khasanah ilmu
pengetahuan. Amin.
Jakarta, Oktober 2011
Penulis
iv
DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK ............................................................................................................ ..i
KATA PENGANTAR...........................................................................................iii
DAFTAR ISI ...................................................................................................... ...v
DAFTAR TABEL .......................................................................................... .....vii
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... ...viii
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. .....ix
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ..................................................................................... 1
B. Identifikasi Area dan Fokus Penelitian ................................................ 5
C. Pembatasan Fokus Penelitian ............................................................... 5
D. Rumusan Masalah Penelitian ............................................................... 5
E. Tujuan Penelitian ................................................................................. 6
F. Manfaat Hasil Penelitian ...................................................................... 6
BAB II KAJIAN TEORI
A. Acuan Teori Area dan Fokus Peneltian yang Diteliti .......................... 8
1. Media.............................................................................................. 8
a. Pengertian Media ..................................................................... 8
b. Urgensi Penggunaan Media ..................................................... 9
c. Kriteria Pemilihan Media ....................................................... 10
d. Prinsip Pemanfaatan Media................................................... 11
e. Klasifikasi Media .................................................................. 13
f. Media Audio Visual .............................................................. 15
g. Video Pembelajaran .............................................................. 19
2. Motivasi ...................................................................................... 20
3. Hakikat Belajar............................................................................ 23
a. Pengertian Belajar ................................................................... 23
b. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Belajar ............................ 24
4. Pembelajaran Sejarah .................................................................. 25
v
a. Pengertian Sejarah ......................................................................... 25
b. Karakteristik Sejarah ..................................................................... 26
B. Hasil Penelitian Yang Relevan ......................................................... 27
C. Kerangka Pikir .................................................................................. 27
D. Hipotesis Tindakan............................................................................ 28
BAB III METODOLOGI PENELTIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian ........................................................... 29
B. Metode dan Desain Intervensi Tindakan........................................... 30
C. Subjek Tindakan................................................................................ 32
D. Peran dan Posisi Peneliti Dalam Penelitian ...................................... 33
E. Tahapan Intervensi Tindakan ............................................................ 33
F. Hasil Intervensi Tindakan Yang Diharapkan .................................... 38
G. Data dan Sumber Data ...................................................................... 38
H. Instrumen Dan Teknik Pengumpulan Data ....................................... 39
I. Teknik Pemeriksaan Keterpeecayaan Studi ...................................... 48
J. Analisis Data ..................................................................................... 51
K. Tindak Lanjut Pengembangan Perencanaan Tindakan ..................... 52
BAB IV DESKRIPSI DATA, ANALISIS DATA, INTERPRETASI HASIL
ANALISIS, DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Sekolah ................................................................ 53
B. Deskripsi Data Hasil Analisis Pengamatan ....................................... 55
C. Pemeriksaan Keabsahan Data ........................................................... 64
D. Analisis Data ..................................................................................... 65
E. Interpretasi Hasil Analisis ................................................................. 89
F. Pembahasan Temuan Penelitian ........................................................ 94
G. Keterbatasan Dalam Penelitian ......................................................... 95
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ....................................................................................... 97
B. Saran .................................................................................................. 97
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................99
vi
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1 : Faktor Mempengaruhi Belajar ........................................................... 24
Tabel 2 : Jadwal Kegiatan Penelitian ................................................................ 30
Tabel 3 : Kisi-kisi Penulisan Pedoman Wawancara ......................................... 39
Tabel 4 : Kisi-kisi Penulisan Soal Instrumen Siklus I....................................... 40
Tabel 5 : Kisi-kisi Penulisan Soal Instrumen Siklus II ..................................... 42
Tabel 6 : Kisi-kisi Lembar Observasi Siswa ..................................................... 43
Tabel 7 : Kisi-kisi Lembar Observasi Guru ...................................................... 43
Tabel 8 : Kisi-kisi Lembar Observasi Kegiatan Pembelajaran ......................... 44
Tabel 9 : Kisi-kisi Penulisan Kuesioner ............................................................ 45
Tabel 10 : Kisi-kisi Variabel Motivasi Belajar ................................................... 45
Tabel 11 : Kisi-kisi Variabel Hasil Belajar ......................................................... 46
Tabel 12 : Jenis Dan Teknik Pengumpul Data .................................................... 46
Tabel 13 : Indeks Kesukaran ............................................................................... 50
Tabel 14 : Kategori Motivasi .............................................................................. 51
Tabel 15 : Kriteria N Gain Siswa ........................................................................ 52
Tabel 16 : Kategori Skor Motivasi ...................................................................... 78
Tabel 17 : Data Skor Motivasi Siswa Siklus II ................................................... 78
Tabel 18 : Presentase Skor Motivasi Belajar Siswa ............................................ 79
Tabel 19 : Skor Hasil Belajar Siswa Siklus I ...................................................... 80
Tabel 20 : Presentase Nilai Kriteria N Gain Siswa Siklus I................................ 81
Tabel 21 : Skor Hasil Belajar Siswa Siklus II ..................................................... 81
Tabel 22 : Presentase Nilai Kriteria N Gain Siswa Siklus II .............................. 83
Tabel 23 : Presentase Pencapaian KKM ............................................................. 93
vii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1 : Proses Motivasi Dasar ...................................................................... 22
Gambar 2 : Desain PTK Model Kemmis & Mc. Taggart ................................... 32
viii
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1 : Kisi-kisi Instrumen Uji Coba Penelitian Siklus I ........................ 102
Lampiran 2 : Instrumen Uji Coba Penelitian Siklus I ....................................... 105
Lampiran 3 : Kunci Jawaban Instrumen Uji Coba Penelitian Siklus I ............. 110
Lampiran 4 : Instrumen Penelitian Siklus I....................................................... 111
Lampiran 5 : Kunci Jawaban Instrumen Penelitian Siklus I ............................. 114
Lampiran 6 : Kisi-kisi Instrumen Uji Coba Penelitian Siklus II ....................... 115
Lampiran 7 : Instrumen Uji Coba Penelitian Siklus II...................................... 118
Lampiran 8 : Kunci Jawaban Instrumen Uji Coba Penelitian Siklus II ............ 124
Lampiran 9 : Instrumen Penelitian Siklus II ..................................................... 125
Lampiran 10 : Kunci Jawaban Penelitian Siklus II ............................................. 129
Lampiran 11 : Skor Keterpercayaan Validitas Instrumen Siklus I ..................... 130
Lampiran 12 : Reliabilitas Instrumen Siklus I .................................................... 132
Lampiran 13 : Skor Keterpercayaan Validitas Instrumen Siklus II .................... 134
Lampiran 14 : Reliabilitas Instrumen Siklus II ................................................... 136
Lampiran 15 : Daya Pembeda Instrumen Penelitian siklus I Dengan menggunakan
Anates .......................................................................................... 138
Lampiran 16 : Tingkat Kesukaran Instrumen Penelitian siklus I Dengan
menggunakan Anates .................................................................. 139
Lampiran 17 : Daya Pembeda Instrumen Penelitian siklus II Dengan
menggunakan Anates .................................................................. 140
Lampiran 18 : Tingkat Kesukaran Instrumen Penelitian siklus II Dengan
menggunakan Anates .................................................................. 141
Lampiran 19 : Instrumen Angket Motivasi Belajar Siswa .................................. 142
Lampiran 20 : Lembar Observasi Aktivitas Siswa ............................................. 145
Lampiran 21 : Lembar Observasi Aktivitas Guru ............................................... 146
Lampiran 22 : Lembar Observasi Proses Pembelajaran ..................................... 148
Lampiran 23 : Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus I .................................... 150
Lampiran 24 : Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus I ..................................... 151
ix
Lampiran 25 : Hasil Observasi Proses Pembelajaran Siklus I ............................ 153
Lampiran 26 : Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus II ................................... 155
Lampiran 27 : Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus II .................................... 156
Lampiran 28 : Hasil Observasi Proses Pembelajaran Siklus II ........................... 158
Lampiran 29 : RPP Siklus I................................................................................. 159
Lampiran 30 : RPP Siklus II ............................................................................... 162
Lampiran 31 : Hasil Wawancara ........................................................................ 165
Lampiran 32 : Catatan Lapangan.........................................................................167
Lampiran 33 : Dokumentasi Penelitian ............................................................... 169
x
BAB I
PENDAHULUAN
1
Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang SISDIKNAS, tersedia
di http://balitbang.depdiknas.go.id, diunduh tanggal 22 Juni 2011, h. 4.
1
2
2
Hamzah B. Uno, Teori Motivasi Dan Pengukurannya, (Jakarta: PT Bumi Aksara), Cet.
VII, h. 3.
3
3
Arief S Sadiman, dkk, Media Pendidikan, (Jakarta: PT Raja Grafindo, 1986), h.14.
4
Nurbayati Suri, Efektivitas Penggunaan Media Audio Visual Sebagai Media
Pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) di SDI Al-Azhar Cikarang Bekasi, (Jakarta: Skripsi,
2009), Abstrak.
5
C. Pembatasan Penelitian
Karena terlalu luasnya masalah yang teridentifikasi dan untuk memberi
arah yang jelas dalam proses penelitian, maka dalam hal ini perlu diadakan
pembatasan masalah. Adapun batasan-batasan masalah tersebut adalah:
1. Motivasi belajar siswa rendah dalam pembelajaran sejarah.
2. Hasil belajar siswa rendah dalam pembelajaran sejarah.
Dalam penelitian ini media pembelajaran yang digunakan adalah media
audio visual video pembelajaran untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar
siswa pada pembelajaran sejarah.
E. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk memperoleh
gambaran tentang pemanfaatan media audio visual video pembelajaran.
Secara rinci tujuan dibagi menjadi beberapa poin sebagai berikut:
1. Untuk memperoleh gambaran tentang efektivitas pemanfaatan media
audio visual video pembelajaran dalam upaya peningkatan motivasi
belajar siswa pada pembelajaran sejarah.
2. Untuk memperoleh gambaran tentang efektivitas pemanfaatan media
audio visual video pembelajaran dalam upaya peningkatan hasil belajar
siswa pada pembelajaran sejarah.
F. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Secara teoritis penelitian ini memperkuat teori-teori tentang pembelajaran
aktif (active learning), pesmanfaatan media pembelajaran terutama pada
pembelajaran sejarah.
2. Manfaat Praktis
Manfaat praktis dari penelitian ini adalah:
a. Bagi peneliti, menerapkan ilmu pendidikan yang selama ini didapat
pada perkuliahan.
b. Bagi guru, dapat memberikan masukan yang berarti sebagai bahan
kajian untuk meningkatkan kualitas pembelajaran.
7
1
Arief S. Sadiman, Media Pendidikan, (Jakarta: PT. Raja Grafindo, 1986), Cet. I, h. 6.
2
Yudhi Munadi, Media Pembelajaran, (Jakarta: Gaung Persada Press, 2008), h. 8.
3
Arief S. Sadiman, Media Pendidikan..., Cet. I, h. 7.
8
9
4
Dewi Salma Purwadilaga, Prinsip Disain Pembelajaran Instructional Design Principles,
(Jakarta:Kencana Prenada Media Group, 2007), h. 64.
5
Arif. S Sadiman, Media Pendidikan..., Cet. I h. 7.
6
Azhar Arsyad, Media Pengajaran, (Jakarta: Rajawali Pers, 1986), h. 6-7.
10
e. Klasifikasi Media
Rudi Bertz mengklasifikasi ciri utama media pada tiga unsur pokok yaitu
suara, visual, dan gerak. Bentuk visual itu sendiri dibedakan lagi pada tiga bentuk,
yaitu gambar visual, garis (linergraphic) dan simbol. Di samping itu dia juga
membedakan media siar (transmisi) dan media rekam (recording), sehingga
terdapat delapan klasifikasi media:
1) Media audio visual gerak.
2) Media audio visual diam.
3) Media audio visual semi gerak.
4) Media visual gerak.
5) Media visual diam.
6) Media visual semi gerak.
7) Media audio, dan
8) Media cetak.
Menurut Oemar Hamalik 4 klasifikasi media pengajaran, yaitu:
1) Alat-alat visual yang dapat dilihat, misalnya filmstrip, transparansi,
micro projection, papan tulis, buletin board, gambar-gambar, ilustrasi,
chart, grafik, poster, peta dan globe.
2) Alat-alat yang bersifat auditif atau hanya dapat didengar, misalnya
phonograph record, transkripsi elektris, radio, rekaman pada tape
recorder.
3) Alat-alat yang biasa dilihat dan didengar, misalnya film dan televisi,
benda-benda tiga dimensi yang biasnya dipertunjukkan, misalnya:
model, spesimen, bak pasir, peta elektrik, koleksi diorama.
14
Media visual berbeda dengan media audio, media visual ini hanya
melibatkan indera penglihatan saja dimana yang bekerja hanya indera penglihatan
saja tanpa melibatkan indera lainnya.
3) Media audio visual
Menurut Yudhi Munadi media audio visual adalah “media yang
melibatkan indera pendengaran dan penglihatan sekaligus dalam satu proses. Sifat
pesan yang dapat disalurkan dapat berupa pesan verbal dan non verbal yang
terlihat layaknya media visual, juga pesan verbal dan non verbal yang terdengar
layaknya media audio di atas.” 9
7
Yudhi Munadi, Media Pembelajara..., h. 55.
8
Yudhi Munadi, Media Pembelajara..., h. 55.
9
Yudhi Munadi, Media Pembelajara..., h. 55.
15
Media audio visual merupakan perpaduan antara media audio dan media
visual dimana media audio visual melibatkan indera penglihatan dan indera
pendengaran yang dapat menyampaikan pesan verbal maupun non verbal.
4) Multimedia
Yakni media yang melibatkan berbagai indera dalam sebuah proses
pembelajaran. Termasuk dalam media ini adalah segala sesuatu yang memberikan
pengalaman secara langsung bisa melalui komputer dan internet, bisa juga melalui
pengalaman berbuat dan pengalaman terlibat. Termasuk dalam pengalaman
berbuat adalah lingkungan nyata dan karyawisata sedangkan termasuk dalam
pengalaman terlibat adalah permainan dan simulasi, bermain peran dan forum
teater. 10
10
Yudhi Munadi, Media Pembelajara..., h. 55.
11
Rahayu Kariadinata, Penerapan Pembelajaran Berbasis Teknologi Multimedia,
http://educare.e-fkipunla.net/index.php?option=com_content&task=view&id=83&Itemid=30,
diunduh 23 April 2011
12
http://edukasi.kompasiana.com/2010/04/11/media-audio-visual-slide-bersuara/, diunduh
23 April 2011.
16
13
Yudhi Munadi, Media Pembelajaran..., h. 56.
14
Ahmad Rohani, Media Instrusional Edukarif, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 1997), Cet.. I,
h. 97.
15
Yudhi Munadi, Media Pembelajaran..., h. 113.
16
Yudhi Munadi, Media Pembelajaran..., h. 150.
17
Yudhi Munadi, Media Pembelajaran..., h. 150.
17
4) Video Pembelajaran
Pemanfaatan multimedia berbasis komputer dalam pembelajaran, selain
dapat digunakan untuk multimedia presentasi dan CD multimedia
interaktif, ia juga dapat dimanfaatkan untuk memutar video pembelajaran.
Menurut Yudhi Munadi “video bersifat interaktif tutorial membimbing
peserta didik untuk memahami sebuah materi melalui visualisasi.”19 Video
pembelajaran dapat menjadi suatu sarana pembelajaran untuk mewujudkan
situasi pembelajaran yang lebih variatif dimana guru dapat memutrkan
video yang berkaitan dengan materi pembelajaran.
a) Beberapa Kelebihan dan Kekurangan
Menurut Rakim pembelajaran berbasis multimedia memiliki kelebihan dan
kekurangan, berikut uraian tentang kelebihan dan kekurangannya.
(1) Kelebihan
(a) Sistem pembelajaran lebih inovatif dan interaktif.
(b) Mampu menimbulkan rasa senang selama pembelajaran
berlangsung, sehingga akan menambah motivasi belajar siswa.
(c) Mampu menggabungkan antara teks, gambar, audio, musik,
animasi gambar atau video dalam satu kesatuan yang saling
mendukung sehingga tercapai tujuan pembelajaran.
18
Yudhi Munadi, Media Pembelajaran..., h. 150.
19
Yudhi Munadi, Media Pembelajaran..., h. 150.
18
20
Rahayu Kariadinata, Penerapan Pembelajaran Berbasis Teknologi Multimedia,
http://educare.e-fkipunla.net/index2.php?option=com_content&do_pdf=1&id=83 diunduh 23
April 2011.
19
g. Video Pembelajaran
Video merupakan suatu medium yang sangat efektif untuk membantu
proses pembelajaran, baik untuk pembelajaran masal, individual, maupun
berkelompok.
Daryanto memberikan definisi bahwa “media video adalah segala
sesuatu yang memungkinkan sinyal audio dapat dikombinasikan dengan gambar
bergerak secara sekuensial.”21
Pemanfaatan multimedia berbasis komputer dalam pembelajaran, selain
dapat digunakan media persentasi dan CD multimedia interaktif, ia juga dapat
dimanfaatkan untuk memutar video pembelajaran. Video pembelajaran yang
bersifat interaktif tutorial membimbing peserta didik untuk memahami sebuah
materi melalui visualisasi.
1) Karakteristik Video
a) Mengatasi keterbatasan jarak dan waktu.
b) Video dapat diulangi bila perlu untuk menambah kejelasan
c) Pesan yang disampaikan cepat dan mudah.
d) Mengembangkan imajinasi peserta didik.
e) Memperjelas hal-hal yang abstrak dan memberikan gambaran yang
lebih realistik.
f) Sangat mempengaruhi emosi seseorang.
g) Sangat baik menjelaskan suatu proses dan keterampilan, mampu
menunjukan rangsangannya sesuai dengan tujuan dan respon yang
diharapkan dari siswa.
h) Semua peserta didik dapat belajar melalui video, baik yang pandai
maupun yang kurang pandai.
i) Menumbuhkan minat dan motivasi belajar siswa.
j) Dengan video siswa dapat segera dilihat kembali untuk dievaluasi.22
21
Daryanto. Media Pembelajaran, (Yogyakarta: Gava Media, 2010), Cet. I, h. 88.
22
Yudhi Munadi, Media Pembelajaran..., h. 127.
20
2. Motivasi
Menurut Hamzah B. Uno memberikan definisi bahwa “motivasi berasal
dari kata motif yang dapat diartikan sebagai kekuatan yang berada dalam diri
individu, yang menyebabkan individu tersebut bertindak atau berbuat.”25
Menurut Mc. Donald seperti yang dikutip oleh Arief S. Sadiman motivasi
adalah perbuatan energi dalam diri seseorang yang ditandai dengan munculnya
feeling dan didahului dengan tanggapan terhadap adanya tujuan. Dari pengertian
yang dikemukakan oleh Mc. Donald, bahwa motivasi juga mengandung tiga
elemen penting, yaitu:
23
Daryanto. Media Pembelajaran..., Cet. I, h. 90.
24
Daryanto. Media Pembelajaran..., Cet. I, h. 90
25
Hamzah B. Uno, Teori Motivasi Dan Pengukurannya, (Jakarta: PT Bumi Aksara), Cet.
VII, h. 3.
21
Menurut Morgan seperti yang dikutip oleh Toeti Soekanto motivasi dapat
didefinisikan sebagai tenaga pendorong atau penarik yang menyebabkan adanya
tingkah laku kearah suatu tujuan tertentu. Dan juga menurut Worrel dan Stilwell,
apabila seseorang mempunyai motivasi positif maka ia akan:
a. ”memperlihatkan minat, mempunyai perhatian dan ingin tahu;
b. bekerja keras, serta memberikan waktu kepada usaha tersebut, dan
c. terus bekerja sampai tugas terselesaikan.”27
Selain itu, menurut Hamzah B. Uno berdasarkan sumbernya motivasi juga
dapat dibagi menjadi dua, yaitu ”motivasi intrinsik timbulnya tidak dari luar
karena karena memang ada dalam diri individu tersebut, dan motivasi ekstrinsik
timbul karena adanya rangsangan dari luar individu.”28 Dimana untuk proses
belajar mengajar, motivasi intrinsik lebih menguntungkan karena biasanya dapat
bertahan lama. Untuk motivasi ekstrinsik dapat diberikan oleh guru dengan jalan
mengatur kondisi dan situasi belajar menjadi kondusif. Dengan jalan memberi
penguatan-penguatan maka motivasi yang mulanya bersifat ekstrinsik diharapkan
akan berubah menjadi motivasi intrinsik.
Berikut beberapa hal yang dapat menimbulkan motivasi ekstrinsik:
a. Pendidik memerlukan anak didiknya, sebagai manusia yang
berpribadi, menghargai pendapatnya, pikirannya, perasaanya, maupun
keyakinannya.
b. Pendidikan menggunakan berbagai metode dalam melaksanakan
kegiatan pendidikannya.
26
Sardiman, A.M, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar…, h. 73.
27
Toeti Soekanto, dkk, Teori Belajar dan Model-model Pembelajaran, (Jakarta: UT,
1994), h. 39.
28
Hamzah B. Uno, Teori Motivasi Dan Pengukurannya..., Cet. VII, h. 4.
22
Needs,
desires, Behavior
or expectation
Feedback Goals
Gambar 1
Proses Motivasi Dasar30
Sedangkan motivasi belajar adalah dorongan internal dan eksternal pada
siswa-siswi yang sedang belajar untuk mengadakn tingkah laku, pada umumnya
dengan beberapa indikator atau unsur yang mendukung Indikator motivasi belajar
dapat di klasifikasikan sebagai berikut:
a. Adanya hasrat dan keinginan berhasil.
b. Adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar
c. Adanya harapan dan cita-cita masa depan.
d. Adanya penghargaan dalam belajar.
e. Adanya kegiatan yang menarik dalam belajar.
f. Adanya lingkungan belajar yang kondusif, sehingga memungkinkan
seseorang siswa dapat belajar dengan baik.31
29
Hamzah B. Uno, Teori Motivasi Dan Pengukurannya..., Cet. VII, h. 4.
30
Hamzah B. Uno, Teori Motivasi Dan Pengukurannya..., Cet. VII, h. 5
31
Hamzah B. Uno, Teori Motivasi Dan Pengukurannya..., Cet. VII, h. 23.
23
3. Hakikat Belajar
a. Pengertian Belajar
Menurut James O. Wittaker yang dikutip oleh Wasty Soemanto
mendefinisikan “belajar sebagai proses dimana tingkah laku ditimbulkan atau di
ubah melalui latihan dan pengalaman.”32
Sedangkan menurut Gornbach seperti yang di kutip oleh Sumadi
Suryabarata menyatakan bahwa “learning is show by a change in behavior as a
result of experience, jadi menurut Gornbach belajar sebaik-baiknya adalah dengan
mengalami dan dalam mengalami itu si pelajar mempergunakan panca indera.”33
Berbeda dengan Kingsley, menurut Kingsley seperti yang dikutip oleh
Sumadi Suryabarata mendefinisikan belajar adalah proses dimana tingkah laku
(dalam artian luas) ditimbulkan atau diubah melalui praktik atau latihan.34
Sedangkan Muhibin Syah mendefinisikan “belajar sebagai kegiatan yang
berproses dan merupakan unsur yang sangat fudamental dalam penyelenggraan
setiap jenis dan jenjang pendidikan.”35
Jadi menurut definisi-definisi diatas dapat disimpulkan bahwa belajar itu
merupakan proses perubahan baik tingkah laku maupun kecakapan baru yang
terjadi karena sebuah proses yang disengaja dan dengan penuh usaha yang keras.
32
Wasty, Soemanto, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2006), h. 104.
33
Sumadi, Suryabarata, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada,
2010), h. 231.
34
Wasty, Soemanto, Psikologi Pendidikan..., h. 104.
35
Muhibbin, Syah, Psikologi Belajar, (Jakarta: PT Logos Wacana Ilmu, 1999), Cet. I, h.
59.
24
36
Sumadi, Suryabarata, Psikologi Pendidikan..., h. 236.
37
Muhibbin, Syah, Psikologi Belajar..., Cet. I, h. 140.
25
4. Pembelajaran Sejarah
a. Pengertian Sejarah
Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) diartikan sebagai suatu studi tentang
manusia yang dipelajari oleh anak didik ditingkat sekolah dasar dan menengah.
Menurut kurikulum Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) terbagi menjadi beberapa
kajian yaitu ekonomi, geografi, sejarah dan sosiologi. Namun dalam penelitian ini,
peneliti hanya terfokus pada satu kajian yaitu pada kajian pembelajaran sejarah.
Sedangkan Abdul Aziz Wahab menyatakan “dimana sejarah merupakan suatu
proses interaksi serba terus-menerus antara fakta sejarawan dengan fakta-fakta apa
adanya.”38
Menurut Robert Daniel sejarah ialah kenangan masalah pengalaman umat
manusia. James Banks menyatakan bahwa menyatakan bahwa semua peristiwa
masa lampau adalah sejarah (sejarah sebagai kenyataan).
Depdiknas memberikan pengertian “sejarah sebagai mata pelajaran yang
menanamkan pengetahuan dan nilai-nilai mengenai proses perubahan dan
perkembangan masyarakat Indonesia dan dunia dari masa lampau hingga
kini.”39
Sejarah dapat membantu siswa untuk memahami perilaku manusia pada
masa yang lampau, masa sekarang dan masa yang akan datang atau disebut
sebagai tujuan-tujuan yang akan datang atau sebagai tujua-tujuan baru pendidikan
sejarah.
38
Abdul, Aziz Wahab, Konsep Dasar IPS. (Jakarta: Universitas Terbuka, 2007) h. 4.1.
39
Dadang Supardan, Pengantar Ilmu Sosial Sebuah Kajian Pendekatan Struktural,
(Jakarta: Bumi Aksara, 2009), h. 287.
26
40
Dadang Supardan, Pengantar Ilmu Sosial Sebuah Kajian Pendekatan Struktural..., h.
288.
27
dimana peristiwa itu terjadi. Dimana peristiwa merupakan suatu rentetan peristiwa
atau pengalaman sejarah masa lampau berdasarkan urutan waktu terjadinya.
C. Kerangka Pikir
Media merupakan sesuatu yang bersifat menyampaikan pesan dan dapat
merangsang pikiran, perasaan. Dan kemauan audien (siswa) sehingga dapat
mendorong terjadinya proses belajar/pembelajaran pada dirinya. Penggunaan
media secara kreatif akan memungkinkan performan mereka sesuai dengan tujuan
yang ingin dicapai.
IPS mengandung empat cabang ilmu yakni sejarah, geografi, sosiologi dan
ekonomi. Keempat bidang studi tersebut mempunyai tingkat kesulitan yang
berbeda dan tentunya harus menggunakan pembelajaran yang kreatif guna
meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa.
28
D. Hipotesis Tindakan
Media audio visual video pembelajaran dapat meningkatkan motivasi dan
hasil belajar siswa pada pembelajaran sejarah.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
2. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SMP Bina Sejahtera Depok semester ganjil
tahun ajaran 2011/2012 di kelas VIII B. Pada tanggal 18 Juli 2011 sampai dengan
18 Agustus 2011. Jadwal kegiatan selama peneliti melakukan penelitian dapat
dilihat pada tabel 2.
29
30
Tabel 2
Jadwal Kegiatan Penelitian
Kegiatan Mar Apr Mei Juni Juli Ags Sep
Studi pendahuluan √
Penyusunan proposal √ √
Penyusunan instrumen penelitian √ √
Pelaksanaan penelitian √ √
Mengolah dan menganalis data √ √
Menyusun laporan penelitian √
1
Kunandar, Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas Sebagai Pengembangan Profesi
Guru, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2010), Cet. V, h. 46.
2
Suharsimi Arikunto, Penelitian Tindakan Kelas, (Jakarta: Bumi Aksara, 2007), h. 3.
31
3
Rochiati Wiriatmadja, Metode Peneltian Tindakan Kelas, (Bandung: Remaja
Rosdakarya, 2006), h. 66-67.
32
Gambar 2
Model Spiral Kemmis & Mc. Taggart5
C. Subjek Penelitian
Subjek penelitian tindakan kelas ini adalah siswa kelas VIII B semester
ganjil di SMP Bina Sejahtera Depok tahun ajaran 2011/2012. Jumlah subjek pada
penelitian ini adalah 25 siswa yang terdiri dari 15 siswa laki-laki dan 10 siswa
4
Kunandar, Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas Sebagai Pengembangan Profesi
Guru..., h. 71.
5
http://www.google.co.id/imglandingq=model+spiral+Kemmis, diunduh 23 April 2011
33
perempuan. Pada penelitian ini peneliti berkolaborasi dengan 1 orang guru mata
pelajaran sejarah yang bertindak sebagai observer guna mengamati seluruh proses
belajar mengajar yang berlangsung.
d. Refleksi Siklus II
1) Melakukan evaluasi tindakan dengan menganalisis seluruh data pada
siklus II melalui instrumen tes soal pilihan ganda, lembar observasi,
instrumen skala motivasi belajar, dan angket tanggapan siswa
terhadap pembelajaran.
2) Merefleksikan kekurangan pada siklus II, dengan menentukan
kendala-kendala berdasarkan temuan di kelas dan merencanakan
tindakan selanjutnnya berdasarkan hasil analisis reflektif yang
dilakukan secara kolaboratif.
2. Tes
Bentuk tes objektif yang digunakan adalah tes objektif yang dapat
mengukur tingkat penguasaan konsep siswa pada bidang studi sejarah sebelum
dan setelah penerapan pembelajaran pemanfaatan media audo visual video
pembelajaran berlangsung. Soal tes yang digunakan tersebut diuji coba terlebih
dahulu kemudian dihitung validitas, reliabilitas dan tingkat kesukarannya. Tes
obejektif tersebut disusun berdasarkan kisi-kisi soal.
Untuk mengumpulkan data hasil belajar penguasaan konsep peneliti
menggunakan soal tes objektif dalam bentuk pilihan ganda sebanyak 20 soal. Tes
tersebut diberikan sebelum materi diajarkan (pretes) dan sesudah materi diajarkan
(postes). Berikut kisi-kisi instrumen penulisan soal siklus I dan II. Adapun produk
setiap instrumen penelitian terlampir.
Tabel 4
KISI-KISI INSTRUMEN PENULISAN SOAL SIKLUS I
TAHUN PELAJARAN 2011/2012
Kelas/ Kompetensi No
No. Materi Indikator
Smt Dasar Soal
1. VIII/1 2.1 Menjelaskan Terbentuknya 1.Mendeskripsikan 3, 5
(Ganjil) proses kolonialisme dan mengkaji
perkembangan dan
berbagai konsep
kolonialisme imperialisme
dan Barat kolonialisme dan
imperalisme imperialisme.
Barat, serta
41
pengaruh yang
ditimbulkannya
di berbagai
daerah
Kebijakan-
2.Mendeskripsikan 22,
kebijakan
pemerintah, munculnya dan 23,
kolonial berkembangnya 24
kolonialisme dan
imperialisme.
Penjelajahan
Samudra dan 3.Menguraikan 1, 2,
proses perkembangan 4, 6,
kedatangan aktifitas 7, 8,
bangsa Barat penjelajahan 9,10,
di Indonesia
samudra oleh 28
bangsa-bangsa
Eropa ke
Indonesia.
Pengaruh
yang 4.Menguraiakan 11,
ditimbulkan reaksi rakyat 12,
oleh Indonesia terhadap 13,
kebijakan – pembentukan VOC 17,
kebijakan 18,
pemerintah 20,
kolonial di
25,
berbagai
daerah 26,
27
Bentuk –
bentuk 14,
perlawanan 15,
rakyat dalam 16,
menentang 19,
kolonialisme 21,
Barat
29,
diberbagai
30
daerah
42
Tabel 5
KISI-KISI INSTRUMEN PENULISAN SOAL SIKLUS II
TAHUN PELAJARAN 2011/2012
Kelas/S Kompetensi No
No. Materi Indikator
mt Dasar Soal
1. VIII/1 2.1 Menjelaskan Kebijakan- 1. Mengidentifikasi 8,9,
(Ganjil) proses kebijakan kebijakan- 10,11
perkembangan pemerintah, kebijakan 12,
kolonialisme kolonial pemerintah 13,
dan kolonial 15,
imperalisme 16,
Barat, serta 18,
pengaruh yang 19,
ditimbulkannya 20,
di berbagai 21
daerah
3. Lembar Observasi
Observasi adalah suatu proses pengamatan dan pencatatan secra
sistematis, logis, objektif dan rasional mengenai berbagai fenomena, baik dalam
43
situasi yang sebenarnya maupun dalam situasi buatan untuk mencapai tujuan
tertentu.6
Lembar observasi digunakan untuk mengetahui kemunculan motivasi
belajar siswa baik pada siklus I maupun siklus II. Lembar observasi tersebut berisi
beberapa pernyataan seputar aktivitas siswa yang memuat setiap indikator-
indikator motivasi belajar siswa yang dapa diamati secara langsung. Lembar
observasi dipegang oleh observer dan digunakan pada saat diskusi kelompok dan
kegiatan menyimak video pembelajaran. Berikut kisi-kisi lembar observasi.
Adapun produk setiap instrumen penelitian terlampir.
Tabel 6
Kisi-Kisi Lembar Observasi Siswa
Nomor
No. Dimensi Indikator
Butir
1. Minat a. Memberikan respon positif terhadap 2
pembelajaran.
b. Memperhatikan penjelasan guru. 3
c. Berperan aktif dalam diskusi 5
kelompok.
2. Keaktifan a. Mengajukan pertanyaan. 4
b. Mengajukan pendapat. 6
3. Ketekunan a. Mengerjakan tugas. 1, 7
Tabel 7
Kisi-Kisi Lembar Observasi Guru
Nomor
No. Dimensi Indikator
Butir
1. Apresepsi a. Menyampaikan tujuan pembelajaran. 1
b. Mengaitkan materi pembelajaran
sekarang dengan materi sebelumnya. 2
6
Zainal, Arifin, Evaluasi Pembelajaran Prinsip, Teknik, Prosedur, (Bandung: PT Remja
Rosdakarya, 2010), Cet. II, h. 153.
44
Tabel 8
Kisi-Kisi Lembar Observasi Proses Pembelajaran
Nomor
No. Dimensi Indikator
Butir
1. Apresepsi a. Mengenalkan materi yang akan 1
diberikan.
2. Proses a. Membagi kelompok siswa. 2
pembelajaran b. Menampilkan video pembelajaran. 3
c. Menjelaskan materi. 6
3. Minat a. Siswa memperhatikan video 4
pembelajaran yang disimak.
b. Mengajukan pendapat. 5
c. Mengajukan pertanyaan 7
d. Memberikan kesimpulan. 8
4. Kuesioner
Kuesioner adalah sejumlah pertanyaan yang digunakan untuk memperoleh
informasi dari responden. Kuesioner ini digunakan untuk mengetahui respon
siswa terhadap penerapan media audio visual video pembelajaran dengan
menggunakan skala likert yang memiliki 4 alternatif jawaban yaitu sangat setuju
(SS), setuju (S), tidak setuju (TS) dan sangat tidak setuju (STS). Kuesioner yang
45
Tabel 10
Kisi-Kisi Instrumen Variabel Motivasi Belajar
Nomor Butir
Dimensi Indikator Jumlah
Positif (+) Negatif(-)
Minat a. Mempersipkan 11 1
materi sebelum
belajar
b. Mencari sumber 12 1
terbaru yang
berkaitan dengan
materi
Ketekunan a. Mengulang 13 1
46
kembali materi
Motivasi a. Semangat dalam 14, 15, 4
mengikuti 16,17
pelajaran
b. Partisipasi siswa 19, 20 18 3
Tabel 11
Kisi-Kisi Instrumen Variabel Hasil Belajar
Nomor Butir
Dimensi Indikator Jumlah
Positif (+) Negatif(-)
Prestasi a. Dorongan untuk 21 22 2
sukses
b. Umpan balik 23 1
c. Unggul 24 1
Keterangan:
rpbis = koefisien korelasi point biserial.
Mp = rata-rata skor dari subjek yang menjawab betul
bagi item yang dicari validitasnya.
Mt = rata-rata skor total
St = standar deviasi dari skor total
p = proporsi subjek yang menjawab betulitem
tersebut
q = proporsi siswa yang menjawab salah ( q= 1 – p)
7
Mawardi Lubis, Evaluasi Pendidikan Nilai, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2008), Cet. I,
h. 45.
8
Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, ( Jakarta: Bumi Aksara, 2006)
Edisi Revisi, h. 79.
49
2) Reliabilitas
”Reliabilitas adalah alat ukur ketetapan atau keajekan instrumen tersebut
dalam mengukur apa yang di ukurnya” menurut Sudjana yang di kutip oleh
Mawardi Lubis dalam bukunya.9
Uji reliabilitas untuk butir soal objektif dilakukan dengan menggunakan
Anates dan rumus Kuder Richardson atau dikenal dengan K-R 20, yaitu:10
r11= n S pq
2
n 1
2
S
Keterangan:
r11 = reliabilitas tes secara keseluruhan
P = proporsi subjek yang menjawab item
dengan benar
q = proporsi subjek yang menjawab item
dengan salah (q= 1 – p)
9
Mawardi Lubis, Evaluasi Pendidikan Nilai..., h. 45.
10
Suharsimi Arikunto, , Penelitian Tindakan Kelas..., h. 100-101.
11
Suharsimi Arikunto, , Penelitian Tindakan Kelas..., h. 75.
50
Tabel 13
Indeks Kesukaran
Indeks Kesukaran Keterangan
0 – 0,30 Soal kategori sukar
0,31 – 0,70 Soal kategori Sedang
0,70 – 1,00 soal kategori mudah
Data skor peningkatan motivasi siswa yang dijaring melalui angket beserta
masing-masing siswa pada siklus II berdasarkan interpretasi penyusunan skala
motivasi, yang dapat terlihat pada tabel dibawah ini:
Tabel 14
Kategori Motivasi12
Kategori Skor
Sangat Tinggi 75%-100%
Tinggi 50%-74.9%
12
Acep Yonny, Menyusun Penelitian Tindakan Kelas, (Yogyakarta: Familia 2010) h.
176.
52
Sedang 25%-49.9%
Rendah 0-24.9%
K. Tindak Lanjut
Setelah melalui serangkaian tindakan pada siklus I, jika hasil yang
diharapkan kurang dari kriteria yang ditetapkan, maka penelitian ini ditindak
lanjuti dengan melakukan tahapan pada siklus II.
13
David E Meltzer, “The Reliationship between Mathematics Preparation and
Concepptual Learning Gains in Physics: A possible „Hidden Variable‟ in Diagnostic Pretest
Scores”, tersedia di http://physics.ia.state.edu/per/docs/addendum-on-normalized-gain.pdf,
diunduh 3 November 2010.
14
Sicahard R. Hake, “Analizing Change/Gain Score”, tersedia di http://lists.asu.edu/cgi-
bin/wa?A2=ind9903&L=aera-d&P=R6855, diunduh 3 November 2010.
BAB IV
DESKRIPSI, ANALISIS DATA, INTERPRETASI HASIL
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Bab ini berisi tentang hasil penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti di
kelas VIII B SMP Bina Sejahtera Kota Depok. Berdasarkan tujuan yang
dirumuskan pada penelitian ini, data yang telah terkumpul meliputi data motivasi
belajar siswa yang dijaring melalui angket dengan menggunakan jenis Skala
Likert, hasil belajar kognitif berupa penguasaan konsep melalui tes objektif yaitu
butir soal pilihan ganda dan sebagai data penunjang peneliti menggunakan lembar
observasi yang berisi tentang tanggapan observer mengenai proses pembelajaran.
Data tersebut dianalisis dan dibahas sebagai upaya untuk mengetahui peningkatan
motivasi belajar dan peningkatan hasil belajar setelah mengikuti pembelajaran
dengan menggunakan pemanfaatan media audio visual video pembelajaran.
53
54
c. Tujuan
SMP Bina Sejahtera Depok mempunyai tujuan :
1) Menerapkan manajemen sekolah yang demokratis dan berorientasi
pada mutu.
2) Membentuk struktur organisasi sekolah guna mengefektifkan
pencapaian tujuan.
3) Mengefektifkan komite sekolah secara proporsional.
4) Merumuskan kurikulum yang dinamis dan progresif yang didasarkan
pada sinergi agama, ilmu, dan kebutuhan masyarakat.
5) Membangun dan melengkapi sarana dan prasarana serta media
pembelajaran yang memadai.
6) Merekrut SDM yang profesional yang berkaitan dengan guru maupun
pegawai.
7) Memberikan kesejahteraan secara memadai kepada guru dan pegawai.
8) Menerapkan metode pembelajaran yang berpusat pada peserta didik
(children centre).
9) Menciptakan hubungan yang harmonis dengan masyarakat sekitar.
10) Mengadakan pelatihan secara intensif bagi semua perangkat sekolah.
Pada siklus I, pada tahap ini peneliti membuat RPP dan mendiskusikan
rancangan pembelajaran bersama dengan guru kolaborator. Hal ini dilakukan agar
rencana pembelajaran yang dibuat sesuai dengan materi yang sedang berjalan dan
sesuai dengan kurikulum yang ditetapkan oleh sekolah SMP Bina Sejahtera.
Selain itu didiskusikan juga mengenai tes awal dan tes akhir siklus yang akan
digunakan agar sesuai dengan kriteria penilaian yang ditetapkan oleh sekolah.
Kegiatan selanjutnya dalam tahap ini adalah membaca dan memahami isi dari
lembar kerja siswa (LKS) yang digunakan oleh guru pembelajaran sejarah di kelas
tersebut. Kegiatan ini dilakukan untuk menyesuaikan tahap perencanaan yang
telah dibuat oleh peneliti dengan ketetapan yang telah dibentuk oleh guru mata
pelajaran dan sekolah.
Pada pertemuan pertama ini, kegiatan pembelajaran dilaksanakan sesuai
dengan rencana pembelajaran (RPP) yang telah didiskusikan bersama dengan
guru kolaborator. Untuk materi yang akan dipelajari pada pertemuan ini
mencakup materi proses perkembangan kolonialisme dan imperialisme barat.
Secara keseluruhan, siswa telah hadir di dalam kelas sebelum guru
memasuki ruang kelas. Namun beberapa siswa belum berada dibangkunya
masing-masing. Mereka terlihat sibuk menuju bangku mereka setelah mengetahui
guru yang mengisi jam pelajaran telah hadir. Dan lebih dari separuh siswa belum
mempersiapkan peralatan belajar matematika mereka. Para siswa cukup sibuk
membuka tas mereka untuk mengeluarkan peralatan belajar mereka setelah ketua
kelas menuntun siswa memberikan salam kepada gurunya.
Proses pembelajaran diawali dengan postes. Dan dilanjutkan dengan
pembagian kelompok sebanyak 3 kelompok yang terdiri dari 7-8 orang siswa
yang ditunjuk oleh guru. Selanjutnya yaitu aktivitas siswa dalam menyimak video
pembelajaran yang diberikan oleh guru. Hanya sebagian kecil siswa yang antusias
menyimak video yang diputar oleh guru. Hal ini senada proses pemberian materi,
hanya sebagian kecil siswa yang memperhatikan dengan seksama penjelasan
materi yang diberikan oleh guru. Siswa lainnya terlihat sedang asyik mengobrol
dengan teman semejanya, membaca buku pelajaran yang lain, bahkan ada yang
mengantuk. Bahkan ketika guru meminta siswa untuk memberikan kesimpulan
58
tentang video yang disimak, siswa merasa malu dan enggan untuk mengemukakan
pendapatnya.
Berdasarkan penjelasan di atas mengenai hasil penelitian pada siklus I,
peneliti merasa penelitiannya harus dilanjutkan pada siklus II karena dirasa belum
berhasil menerapkan media audio visual video pembelajaran pada pembelajaran
sejarah. Selain itu, motivasi siswa pun masih perlu ditingkatkan. Walaupun
demikian, sebagian besar siswa terlihat senang dan antusias ketika belajar sejarah
dengan menggunakan media audio visual video pembelajaran.
Pada tahap perencanaan dalam siklus II, peneliti mempersiapkan rencana
pelaksanaan pembelajaran (RPP), video pembelajaran, lembar observasi aktivitas
guru, siswa dan kegiatan pembelajaran dan angket. Peneliti mendiskusikan
dengan guru kolaborator sekaligus observer, tindakan yang akan dilaksanakan
bercermin pada hasil refleksi yang telah dibahas sebelumnya. Selain itu dilakukan
diskusi mengenai soal tes awal (pretes) dan tes akhir (postes). Berdasarkan hasil
refleksi siklus I, pembelajaran siklus II ini siswa akan dibagi menjadi 3 kelompok
yang masing-masing kelompok beranggotakan 7-8 orang siswa. Namun pada
siklus kedua, pembagian kelompok akan diserahkan kepada siswa agar mereka
lebih termotivasi dan berperan aktif karena berada pada kelompok yang
disukainya. Tiap kelompok akan dipimpin oleh satu orang siswa yang berperan
sebagai ketua kelompok. Dengan diskusi kelompok ini diharapkan dapat
meningkatkan keaktifan siswa, dan tumbuhnya rasa tanggung jawab sosial pada
diri siswa.
Hasil yang diharapkan pada siklus II ini para siswa semakin tertarik
dengan pelajaran sejarah, dan terjadi peningkatan persentase jumlah siswa pada
aktivitas motivasi belajar sejarah dari siklus sebelumnya.
Dipertemuan ini, materi yang diberikan adalah proses perkembangan
kolonialisme dan imperialisme barat serta pengaruhnya di berbagai daerah. Sama
halnya dengan tugas dipertemuan sebelumnya, tugas yang akan diberikan pada
pertemuan ini adalah diskusi secara kelompok.
Sudah semua siswa berada diruang kelas setelah sebelum guru memasuki
ruang kelas. Siswa yang telah berada dikursinya masing-masing juga mulai
59
2. Hasil Belajar
Subjek penelitian tindakan ini adalah siswa SMP Bina Sejahtera kelas VIII
B sebanyak 25 orang. Berdasarkan hasil observasi baik melalui pengamatan
langsung maupun hasil wawancara dengan guru pembelajaran sejarah kelas VIII
B, peneliti dapat menyimpulkan bahwa kendala-kendala yang dihadapi pada saat
proses pembelajaran sejarah di kelas VIII B diantaranya adalah motivasi belajar
siswa rendah karena adanya anggapan siswa bahwa mata pelajaran sejarah adalah
mata pelajaran yang cenderung membosankan karena berisi tentang materi saja,
media yang digunakan kurang bervariasi sehingga siswa kurang tertarik terhadap
mata pelajaran sejarah, terkadang guru kurang memvariasikan metode dan media
pembelajaran, dan rendahnya hasil belajar siswa. Terkadang siswa malas-malasan
dalam belajar, siswa mengantuk saat pelajaran sejarah dimulai. Hal tersebutlah
yang mempengaruhi hasil belajar siswa rendah.
Berdasarkan kendala-kendala tersebut, maka peneliti mencoba
menerapkan media pembelajaran yang belum pernah digunakan oleh guru mata
pelajaran sejarah, yakni media audio visual video pembelajaran dimana media
audio visual video pembelajaran yang memiliki unsur suara dan unsur gambar
dimana dapat disajikan dalam berbagai bentuk tampilan yaitu seperti film ataupun
video. Dan dengan demikian media audio visual video pembelajaran sangat
memiliki peran dalam proses pembelajaran, terutama dalam hal penyampaian
materi pelajaran. Sehingga membuat tampilan pembelajaran sejarah semakin
menarik perhatian siswa.
61
Oleh sebab itu, objek penelitian tindakan ini adalah media audio visual
video pembelajaran, motivasi serta hasil belajar siswa pada pembelajaran sejarah.
Penelitian dilakukan sebanyak dua siklus, msing-masing siklus terdiri dari
kegiatan perencanaan, pelaksanaan, observasi atau pengamatan dan refleksi.
Pada tahap perencanaan, peneliti dan guru mata pelajaran yang menjadi
kolaborator dan observer, mengembangkan rencana tindakan berdasarkan hasil
pengamatan awal terhadap proses pembelajaran sejarah dan meningkatkan hasil
belajar sejarah siswa. Sebelum melakukan tindakan, pada tahap ini peneliti dan
guru mata pelajaran sejarah membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP),
menyimak video terkait dengan materi yang akan diajarkan sebagai media
pembelajaran siswa, menyiapkan instrumen (tes hasil belajar sejarah, lembar
observasi aktifitas siswa, aktifitas guru, kegiatan pembelajaran, catatan lapangan,
lembar wawancara dan lembar angket), dan melakukan uji instrumen.
Selanjutnya adalah tahap pelaksanaan tindakan, maksudnya adalah
tindakan yang dilakukan secara sadar dan terkendali yang bertujuan untuk
memperbaiki keadaan proses pembelajaran sejarah. Pada tahap pelaksanaan
tindakan ini, dalam satu siklus terdiri dari dua kali pertemuan.
Pada siklus I, proses pembelajaran diawali dengan melaksanakan pretes
selama 15 menit, tujuannya adalah untuk mengukur seberapa jauh siswa telah
memiliki kemampuan mengenai hal-hal yang akan dipelajari. Guru mengenalkan
materi yang akan disajikan, Guru membagi kelas menjadi kelompok-kelompok
kecil sebanyak 3 kelompok yang masing-masing kelompok terdiri dari 7 sampai
dengan 8 orang. Setelah kelompok terbentuk guru menampilkan video
pembelajaran yang berkaitan dengan materi yang diajarkan. Setelah siswa
menyaksikan video yang diputarkan, masing-masing kelompok diberi kesempatan
untuk memberikan kesimpulan dari video yang disimak. Setelah masing-masing
kelompok menyimpulkan, guru menunjuk setiap kelompok untuk membacakan
hasil kesimpulan yang telah mereka buat. Setelah itu guru memberikan penjelasan
mengenai materi yang diajarkan. Kemudian diakhiri dengan postes.
Pada tahap observasi guru mata pelajaran mengobservasi proses
pembelajaran dengan menggunakan media audio visual video pembelajaran,
62
sekaligus mengamati aktifitas siswa dan aktifitas guru selaku pengajar dengan
melakukan dokumentasi berupa photo-photo dan catatan lapangan serta menilai
hasil belajar siswa setelah dilakukan pretes dan postes. Hal ini dilakukan sesuai
dengan fungsi observasi yaitu mendokumentasikan pengaruh tindakan terkait.
Pada tahap analisis dan refleksi, di mana peneliti bersama guru mata
pelajaran yang bertugas sebagai kolaborator dan observer menganalisis sekaligus
mengevaluasi proses pembelajaran pada siklus I, apakah tindakan yang telah
diberikan sudah sesuai atau belum dengan konsep penelitian yang telah
direncanakan di awal. Kemudian hasil penelitian siklus I dibandingan dengan
indikator keberhasilan. Tahap refleksi ini dilakukan dengan tujuan untuk
memperbaiki dan menyempurnakan tindakan yang akan diberikan pada siklus
berikutnya. Melalui refleksi, berbagai kendala yang muncul di kelas pada saat
pemberian tindakan didiskusikan untuk dicari solusi yang dapat memperbaiki
mutu pembelajaran sejarah.
Kendala yang muncul pada saat proses pembelajaran diantaranya beberapa
siswa tidak menyaksikan video secara sungguh-sungguh, dan tidak
memperhatikan penejelasan guru. Ketika guru meminta siswa untuk memberikan
kesimpulan dari video yang disaksikan masih terlihat ragu dan kurang percaya diri
dalam menyampaikan pendapatnya, siswa yang pasif masih malu dalam
mengungkapkan kesulitan belajarnya sehingga mengalami hambatan dalam
memahami materi yang sedang dipelajarinya. Berdasarkan penjelasan di atas
mengenai hasil penelitian pada siklus I, peneliti merasa penelitiannya harus
dilanjutkan pada siklus II karena dirasa belum berhasil menerapkan media audio
visual video pembelajaran pada pembelajaran sejarah. Selain itu, hasil belajar dan
motivasi siswa pun masih perlu ditingkatkan. Walaupun demikian, sebagian besar
siswa terlihat senang dan antusias ketika belajar sejarah dengan menggunakan
media audio visual video pembelajaran.
Pada siklus II, peneliti melaksanakan tindakan berdasarkan perencanaan
yang telah dikembangkan setelah melakukan refleksi pada siklus I.
Tahap awal adalah perencanaan, di mana peneliti dan guru mata pelajaran
yang menjadi kolaborator dan observer, mengembangkan rencana tindakan
63
berdasarkan hasil refleksi pada siklus I. Sebelum melakukan tindakan, pada tahap
ini peneliti dan guru mata pelajaran sejarah membuat Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP), mempersiapkan soal pretes dan postes, mempersiapkan
media pembelajaran.
Pelaksanaan pembelajaran pada siklus II agak sedikit berbeda dengan
proses pembelajaran pada siklus I. Hal ini dilakukan berdasarkan saran dari guru
mata pelajaran sejarah, tujuannya adalah agar siswa tidak merasa bosan belajar
sejarah dan agar lebih semangat serta antusias dalam belajar. Jadi, pada siklus II
ini proses pembelajaran diawali dengan pretes selama 15 menit. Kemudian
sebelum guru menampilkan video pembelajaran, guru memberikan apresepsi
berupa ice breaking berupa kuis disertai permainan pada setiap siswa dan yang
menjawab soal akan mendapat nilai lebih dengan catatan soal yang diberikan
adalah soal materi sebelumnya dan materi yang akan diberikan selanjutnya.
Kemudian guru membagi siswa kedalam 3 kelompok yang masing-masing
kelompok terdiri dari 7 sampai 8 orang. Setelah kelompok terbentuk guru
menampilkan video pembelajaran. Kemudian siswa menyaksikan video yang
disimak. Setelah itu siswa diminta untuk menyimpulkan video yang telah mereka
simak. Lalu guru menjelaskan materi yang diajarkan, kemudian guru dan siswa
sama-sama memberikan kesimpulan. Kemudian proses pembelajaran diakhiri
dengan mengerjakan soal postes dan mengisi lembar angket.
Pada tahap observasi guru mata pelajaran mengobservasi proses
pembelajaran media audio visual video pembelajaran sekaligus mengamati
aktifitas siswa dan aktifitas guru selaku pengajar dengan melakukan dokumentasi
berupa photo-photo dan catatan lapangan serta menilai hasil belajar siswa setelah
dilakukan pretes dan postes. Hal ini dilakukan sesuai dengan fungsi observasi
yaitu mendokumentasikan pengaruh tindakan terkait.
Pada tahap terakhir yaitu analisis dan refleksi, di mana peneliti bersama
guru mata pelajaran yang bertugas sebagai kolaborator dan observer menganalisis
sekaligus mengevaluasi proses pembelajaran pada siklus II, apakah tindakan yang
telah diberikan sudah sesuai atau belum dengan konsep penelitian yang telah
direncanakan.
64
butir soal dengan ahli, sehingga diperoleh 20 soal yang valid untuk siklus I dan 20
soal yang valid untuk siklus II.
Kedua instrumen tersebut juga diujikan reliabilitasnya berdasarkan Anates.
Reliabilitas soal pada siklus I adalah 0,18 (kriteria rendah), sedangkan soal pada
siklus II reliabilitasnya adalah 0,73 (kriteria tinggi). Reliabilitas pada sikus I dan
siklus II menunjukkan pada satu pengertian bahwa instrumen dapat dipercaya
untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen yang sudah dapat
dipercaya akan menghasilkan data yang dapat dipercaya juga. Apabila datanya
memang benar sesuai dengan kenyataannya, maka berapa kalipun diambil akan
tetap sama.
D. Analisis Data
1. Efektivitas Pemanfaatan Media Audio Visual Video Pembelajaran dalam
Upaya Peningkatan Motivasi Belajar Siswa pada Pembelajaran Sejarah
1) Guru selalu menggunakan media audio visual video pembelajaran selama
pembelajaran
No Pernyataan Jumlah Persentasi
1. Sangat Setuju 5 20%
2. Setuju 19 76%
3. Tidak Setuju 1 4%
4. Sangat Tidak Setuju 0 0%
Jumlah 25 100%
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa siswa yang menjawab
sangat setuju 20%, setuju 76%, tidak setuju 4% dan sangat tidak setuju 0%. Hal
ini menunjukkan bahwa sebagian besar siswa setuju bahwa guru selalu
menggunakan media audio visual video pembelajaran.
2) Penggunaan metode ceramah di kelas membuat pemahaman belajar saya
rendah
No Pernyataan Jumlah Persentasi
1. Sangat Setuju 7 28%
66
2. Setuju 14 56%
3. Tidak Setuju 3 12%
4. Sangat Tidak Setuju 1 4%
Jumlah 25 100%
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa siswa yang menjawab
sangat setuju 28%, setuju 56%, tidak setuju 12% dan sangat tidak setuju 4%. Hal
ini menunjukkan bahwa sebagian besar siswa setuju bahwa metode ceramah di
kelas membuat pemahaman belajar rendah.
3) Metode pembelajaran ceramah membuat saya cenderung tidak semangat
belajar
No Pernyataan Jumlah Persentasi
1. Sangat Setuju 5 20%
2. Setuju 17 68%
3. Tidak Setuju 2 8%
4. Sangat Tidak Setuju 1 4%
Jumlah 25 100%
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa siswa yang menjawab
sangat setuju 20%, setuju 68%, tidak setuju 8% dan sangat tidak setuju 4%. Hal
ini menunjukkan bahwa sebagian besar siswa setuju bahwa metode ceramah di
kelas cenderung membuat suasana belajar kurang bersemangat.
4) Penerapan media audio visual video pembelajaran membuat situasi belajar
di kelas lebih kondusif
No Pernyataan Jumlah Persentasi
1. Sangat Setuju 7 28%
2. Setuju 17 68%
3. Tidak Setuju 1 4%
4. Sangat Tidak Setuju 0 0%
Jumlah 25 100%
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa siswa yang menjawab
sangat setuju 28%, setuju 68%, tidak setuju 4% dan sangat tidak setuju 0%. Hal
67
ini menunjukkan bahwa sebagian besar siswa setuju bahwa penggunaan media
audio visual video pembelajaran membuat situasi belajar lebih kondusif.
5) Saya menyukai penerapan media audio visual video pembelajaran dalam
pembelajaran di kelas
No Pernyataan Jumlah Persentasi
1. Sangat Setuju 6 24%
2. Setuju 19 76%
3. Tidak Setuju 0 0%
4. Sangat Tidak Setuju 0 0%
Jumlah 25 100%
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa siswa yang menjawab
sangat setuju 24%, setuju 76%, tidak setuju 0% dan sangat tidak setuju 0%. Hal
ini menunjukkan bahwa sebagian besar siswa setuju bahwa siswa menyukai
penggunaan media audio visual video pembelajaran dalam pembelajaran di kelas.
6) Media audio visual video pembelajaran dapat meningkatkan pemahaman
saya dalam upaya mengkritisi materi sejarah
No Pernyataan Jumlah Persentasi
1. Sangat Setuju 6 24%
2. Setuju 18 72%
3. Tidak Setuju 1 4%
4. Sangat Tidak Setuju 0 0%
Jumlah 25 100%
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa siswa yang menjawab
sangat setuju 24%, setuju 72%, tidak setuju 4% dan sangat tidak setuju 0%. Hal
ini menunjukkan bahwa sebagian besar siswa setuju bahwa penggunaan media
audio visual video pembelajaran dalam pembelajaran di kelas dapat membantu
peningkatan pemahaman siswa dalam upaya mengkritisi materi sejarah.
7) Penerapan media audio visual video pembelajaran membantu saya
mempermudah memahami materi sejarah
No Pernyataan Jumlah Persentasi
68
Jumlah 25 100%
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa siswa yang menjawab
sangat setuju 20%, setuju 76%, tidak setuju 4% dan sangat tidak setuju 0%. Hal
ini menunjukkan bahwa sebagian besar siswa setuju bahwa penggunaan media
audio visual video pembelajaran dalam pembelajaran di kelas suasana belajar
menjadi menyenangkan.
10) Guru selalu memberikan evaluasi setelah pelajaran berakhir
No Pernyataan Jumlah Persentasi
1. Sangat Setuju 7 28%
2. Setuju 16 64%
3. Tidak Setuju 0 0%
4. Sangat Tidak Setuju 2 8%
Jumlah 25 100%
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa siswa yang menjawab
sangat setuju 28%, setuju 64%, tidak setuju 0% dan sangat tidak setuju 8%. Hal
ini menunjukkan bahwa sebagian besar siswa setuju bahwa guru selalu
memberikan evaluasi setelah pelajaran berakhir.
11) Saya tidak pernah membaca materi sebelum diajarkan disekolah
No Pernyataan Jumlah Persentasi
1. Sangat Setuju 2 8%
2. Setuju 6 24%
3. Tidak Setuju 17 68%
4. Sangat Tidak Setuju 0 0%
Jumlah 25 100%
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa siswa yang menjawab
sangat setuju 8%, setuju 24%, tidak setuju 64% dan sangat tidak setuju 0%. Hal
ini menunjukkan bahwa sebagian besar siswa tidak setuju dengan pernyataan
tersebut, artinya bahwa siswa selau membaca materi sebelum diajarkan di
sekolah.
12) Saya memanfaatkan perpustakaan untuk mencari sumber referensi yang
ditugaskan oleh guru sejarah
70
Jumlah 25 100%
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa siswa yang menjawab
sangat setuju 12%, setuju 80%, tidak setuju 8% dan sangat tidak setuju 0%. Hal
ini menunjukkan bahwa sebagian besar siswa setuju bahwa siswa dengan
menggunakan media audio visual video pembelajaran dapat meningkatkan
motivasi belajar siswa.
15) Saya lebih bersemangat untuk belajar sejarah dengan menggunakan media
audio visual video pembelajaran dibadingkan dengan metode ceramah
No Pernyataan Jumlah Persentasi
1. Sangat Setuju 6 24%
2. Setuju 18 72%
3. Tidak Setuju 0 0%
4. Sangat Tidak Setuju 1 4%
Jumlah 25 100%
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa siswa yang menjawab
sangat setuju 24%, setuju 72%, tidak setuju 0% dan sangat tidak setuju 4%. Hal
ini menunjukkan bahwa sebagian besar siswa setuju bahwa siswa lebih
bersemangat untuk belajar sejarah dengan menggunakan media audio visual video
pembelajaran dibandingkan dengan metode ceramah.
16) Saya dapat memahami materi dengan baik setelah menggunakan metode
media audio visual video pembelajaran
No Pernyataan Jumlah Persentasi
1. Sangat Setuju 2 8%
2. Setuju 21 84%
3. Tidak Setuju 2 8%
4. Sangat Tidak Setuju 0 0%
Jumlah 25 100%
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa siswa yang menjawab
sangat setuju 8%, setuju 84%, tidak setuju 8% dan sangat tidak setuju 0%. Hal ini
menunjukkan bahwa sebagian besar siswa setuju bahwa siswa dapat memahami
72
materi sejarah dengan baik setelah menggunakan media audio visual video
pembelajaran.
17) Saya menyukai penerapan media audio visual video pembelajaran pada
mata pelajaran sejarah
No Pernyataan Jumlah Persentasi
1. Sangat Setuju 7 28%
2. Setuju 17 68%
3. Tidak Setuju 1 4%
4. Sangat Tidak Setuju 0 0%
Jumlah 25 100%
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa siswa yang menjawab
sangat setuju 28%, setuju 68%, tidak setuju 4% dan sangat tidak setuju 0%. Hal
ini menunjukkan bahwa sebagian besar siswa setuju bahwa siswa menyukai
penerapan media audio visual video pembelajaran pada mata pelajaran sejarah.
18) Saya tidak pernah memperhatikan dengan baik pada saat guru
menyampaikan materi
No Pernyataan Jumlah Persentasi
1. Sangat Setuju 3 12%
2. Setuju 9 36%
3. Tidak Setuju 13 52%
4. Sangat Tidak Setuju 0 0%
Jumlah 25 100%
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa siswa yang menjawab
sangat setuju 12%, setuju 36%, tidak setuju 52% dan sangat tidak setuju 0%. Hal
ini menunjukkan bahwa sebagian besar siswa tidak setuju bahwa siswa tidak
memperhatikan guru pada saat menyampaikan materi. Artinya siswa selalu
memperhatikan ketika guru menyampaikan materi.
19) Bagi saya penggunaan media audio visual video pembelajaran pada mata
pelajaran sejarah dapat menghubungkan komunikasi antara guru dan siswa
No Pernyataan Jumlah Persentasi
73
Jumlah 25 100%
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa siswa yang menjawab
sangat setuju 20%, setuju 76%, tidak setuju 4% dan sangat tidak setuju 0%. Hal
ini menunjukkan bahwa sebagian besar siswa setuju bahwa hasil belajar siswa
meningkat setelah penerapan pembelajaran dengan menggunakan media audio
visual video pembelajaran.
22) Saya merasa jenuh ketika pelajaran sejarah dimulai
No Pernyataan Jumlah Persentasi
1. Sangat Setuju 2 8%
2. Setuju 6 24%
3. Tidak Setuju 17 68%
4. Sangat Tidak Setuju 0 0%
Jumlah 25 100%
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa siswa yang menjawab
sangat setuju 8%, setuju 24%, tidak setuju 68% dan sangat tidak setuju 0%. Hal
ini menunjukkan bahwa sebagian besar siswa tidak setuju dengan pernyataan
tersebut. Artinya siswa tidak mersa jenuh ketika pelajarn sejarah dimulai.
23) Saya selalu mengerjakan tugas yang telah diberikan guru
No Pernyataan Jumlah Persentasi
1. Sangat Setuju 6 24%
2. Setuju 19 76%
3. Tidak Setuju 0 0%
4. Sangat Tidak Setuju 0 0%
Jumlah 25 100%
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa siswa yang menjawab
sangat setuju 24%, setuju 76%, tidak setuju 0% dan sangat tidak setuju 0%. Hal
ini menunjukkan bahwa sebagian besar siswa setuju bahwa siswa selalu
mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru.
24) Saya selalu terlambat mengumpulkan tugas
No Pernyataan Jumlah Persentasi
75
29) Ketika mendapat soal yang sulit, saya berhenti untuk menyelesaikan soal
tersebut
No Pernyataan Jumlah Persentasi
1. Sangat Setuju 2 8%
2. Setuju 4 16%
3. Tidak Setuju 19 76%
4. Sangat Tidak Setuju 0 0%
Jumlah 25 100%
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa siswa yang menjawab
sangat setuju 8%, setuju 16%, tidak setuju 76% dan sangat tidak setuju 0%. Hal
ini menunjukkan bahwa sebagian besar siswa tidak setuju dengan pernyataan
tersebut. Artinya ketika siswa mendapat soal yang sulit, siswa akan berusaha
untuk menyelesaikan tugas tersebut.
30) Saya selalu mengerjakan tugas dengan meminta bantuan orang lain
No Pernyataan Jumlah Persentasi
1. Sangat Setuju 1 4%
2. Setuju 2 8%
3. Tidak Setuju 12 48%
4. Sangat Tidak Setuju 10 40%
Jumlah 25 100%
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa siswa yang menjawab
sangat setuju 4%, setuju 8%, tidak setuju 48% dan sangat tidak setuju 40%. Hal
ini menunjukkan bahwa sebagian besar siswa tidak setuju dengan pernyataan
tersebut. Artinya ketika siswa selalu mengerjakan tugas sendiri, tanpa meminta
bantuan kepada orang lain.
Sedangkan data skor motivasi siswa yang dijaring melalui angket beserta
masing-masing siswa pada siklus II berdasarkan interpretasi penyusunan skala
likert, yang dapat terlihat pada tabel 16 dibawah ini:
78
Tabel 16
Kategori Skor Motivasi
Kategori Skor
Sangat Tinggi 75%-100%
Tinggi 50%-74.9%
Sedang 25%-49.9%
Rendah 0-24.9%
Tabel 17
Data Skor Motivasi Siswa Siklus II
Responden Skor
X1 76
X2 92
X3 97
X4 77
X5 102
X6 96
X7 89
X8 88
X9 90
X 10 91
X 11 92
X 12 87
X 13 92
X 14 90
X 15 101
X 16 92
X 17 87
X 18 93
X 19 92
79
X 20 99
X 21 95
X 22 90
X 23 93
X 24 94
X 25 93
Σ 2288
Persentase 76.26%
Tabel diatas menunjukan bahwa terdapat peningkatan motivasi belajar
siswa pada siklus II hal ini terlihat dari persentase keseluruhan skor siswa yaitu
76.26% dengan kriteria sangat tinggi. Dari data skor diatas dapat disimpulkan
bawa pembelajaran dengan pemanfaatan media audio visual video pembelajaran
dapat diakhiri hanya sampai siklus II saja. Hal tersebut dikarenakan sudah terjadi
peningkatan motivasi belajar siswa pada siklus II.
Tabel 18
Persentase Skor Motivasi Belajar Siswa
Siklus II
Data
Jumlah Siswa Persentase
Sangat Tinggi 25 76.26%
Tinggi 0 0.0
Sedang 0 0.0
Rendah 0 0.0
Tabel 19
Skor Hasil Belajar Siswa Siklus I
Responden Pretes Postes N Gain Kategori
X1 3 8 0.71 Tinggi
X2 4.5 6 0.27 Rendah
X3 4 6.5 0.41 Sedang
X4 3 6.5 0.5 Sedang
X5 4.5 7 0.45 Sedang
X6 3 6 0.42 Sedang
X7 3.5 6 0.38 Sedang
X8 3 5 0.28 Rendah
X9 2.5 6.5 0.53 Sedang
X 10 5 7.5 0.5 Sedang
X 11 3.5 7 0.61 Sedang
X 12 3 5.5 0.35 Sedang
X 13 3 6.5 0.5 Sedang
X 14 4 5.5 0.21 Rendah
X 15 3.5 5 0.23 Rendah
X 16 3.5 4 0.07 Rendah
X 17 4 4.5 0.08 Rendah
X 18 3 6 0.42 Sedang
X 19 4 5.5 0.25 Rendah
X 20 3 5.5 0.35 Sedang
X 21 3 6 0.42 Sedang
X 22 3.5 7 0.53 Sedang
X 23 3 5.5 0.35 Sedang
X 24 5 7 0.4 Sedang
X 25 3 6 0.42 Sedang
Σ 119,5 151,5 9.64
Mean 4,78 6,06 0.3856
81
Dari tabel di atas yang terdiri dari 25 siswa, yang terdiri dari 7 siswa n
gainnya tergolonh rendah dengan persentasi 28%, 17 siswa n gainnya tergolong
sedang dengan persentasi 68% dan 1 siswa n gainnya tergolong tinggi dengan
persetasi 4%. Dapat disimpulkan bahwa proses pembelajaran dengan pemanfaatan
media audio visual video pembelajaran perlu dilanjutkan ke siklus II. Dengan
tujuan untuk meningkatkan hasil belajar sejarah siswa.
Tabel 21
Skor Hasil Belajar Siswa Siklus II
Responden Pretes Postes N Gain Kategori
X1 6 8 0.5 Sedang
X2 3.5 7.5 0.61 Sedang
X3 3 7.5 0.64 Sedang
X4 4 7 0.5 Sedang
X5 5 8.5 0.7 Tinggi
82
X6 3 7 0.57 Sedang
X7 3.5 7 0.53 Sedang
X8 4.5 8 0.63 Sedang
X9 4 7 0.5 Sedang
X 10 4.5 7.5 0.54 Sedang
X 11 3 7 0.57 Sedang
X 12 4.5 .75 0.54 Sedang
X 13 3.5 7 0.53 Sedang
X 14 4.5 7 0.45 Sedang
X 15 7 9 0.6 Sedang
X 16 5.5 7.5 0.44 Sedang
X 17 4.5 7.5 0.54 Sedang
X 18 3.5 7 0.53 Sedang
X 19 3 7 0.57 Sedang
X 20 4 7.5 0.58 Sedang
X 21 3.5 7 0.53 Sedang
X 22 3 8 0.71 Tinggi
X 23 3 7 0.57 Sedang
X 24 4 7.5 0.58 Sedang
X 25 3.5 7 0.53 Sedang
Σ 101 185,5 13.99
Mean 4,04 7,42 0.5596
Standar Deviasi 0,99919968 0,523067873 0.06377962
I dan II. Hal tersebut juga terlihat dari persentase nilai kriteria n gain siswa pada
tabel dibawah ini:
Tabel 22
Persentase Nilai Kriteria N Gain Siswa
Siklus II
Data
Jumlah Siswa Persentase
Rendah 0 0.0
Sedang 23 92%
Tinggi 2 8%
Dari tabel diatas dapat diamati bahwa kategori rendah pada siklus II sudah
meningkat menjadi kategori sedang, begitu juga kategori sedang dari siklus I ke
siklus II mengalami peningkatan sebesar 24%. Seperti kategori rendah dan sedang
yang meningkat hal tersebut juga berlaku bagi kategori tinggi, karena kategori
tinggi juga mengalami peningkatan sebesar 4%. Sehingga hal ini dapat
disimpulkan bahwa pemanfaatan media audio visual pembelajaran dapat
meningkatkan hasil belajar siswa pada pembelajaran sejarah.
4. Mengajukan
√ 2 5%
pertanyaan
5. Berdiskusi dalam
√ 17 68%
kelompok
6. Mengajukan
√ 3 12%
pendapat
7. Melaksanakan
√ 25 100%
postes
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa aktifitas siswa pada proses
pembelajaran sejarah masih perlu ditingkatkan karena hanya sebagian siswa saja
yang memperhatikan penjelasan guru. Dan terlihat sebagian besar siswa yang
kurang termotivasi dalam mengikuti proses pembelajaran sejarah.
Hasil Observasi Guru Siklus I
siswa untuk
bertanya.
6. Memberikan
kesempatan siswa √ √
untuk menjawab
7. Memberikan √
√
evaluasi
8. Memberikan
menyimpulkan √ √
materi
9. Menutup pelajaran. √ √
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa aktifitas guru pada proses
pembelajaran sejarah pada siklus I masih rendah. Hal ini dapat dilihat pada tabel
diatas dimana guru kurang mencapaikan tujuan pembelajaran dan tidak
mengaitkan materi yang akan diajarkan dengan materi sebelumnya sehingga siswa
kurang mengerti mengenai materi yang akan siswa terima. Ditambah lagi dengan
penggunaan media audio visual video pembelajaran yang baru pertama kali siswa
terima, sehingga hal tersebut membuat siswa sulit untuk mengikuti pembelajaran.
Dan kendala tersebut membuat motivasi siswa rendah pada siklus I.
Hasil Observasi Proses Pembelajaran Siklus I
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa aktifitas pada proses pembelajaran
sejarah pada siklus I masih sangat kurang. Hal ini dapat dilihat pada tabel diatas
dimana siswa kurang memperhatikan video secara baik. Sehingga membuat siswa
mengalami kesulitan pada saat guru meminta siswa untuk memberikan pendapat.
Karena dinilai ketrecapaian pada siklus I masih dianggap kurang berhasil, maka
peneliti melanjutkan pada siklus II.
Hasil Observasi Siswa Siklus II
Aspek yang Jumlah
No Ya Tidak Persentase
diamati Kejadian
1. Melaksanakan
√ 25 100%
pretes
2. Memberikan respon
positif terhadap √ 23 92%
pembelajaran
3. Memperhatikan √ 22 88%
87
penjelasan guru
4. Mengajukan
√ 6 20%
pertanyaan
5. Berdiskusi dalam
√ 21 84%
kelompok
6. Mengajukan
√ 7 28%
pendapat
7. Melaksanakan
√ 25 100%
postes
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa aktifitas siswa pada proses
pembelajaran sejarah meningkat karena hampir seluruh siswa aktif berpartisipasi
dalam proses pembelajaran. Hal tersebut dapat dilihat dari peningkatan hasil
belajar siswa dan respon positif dari siswa.
pelajaran
5. Memberikan √
kesempatan kepada
√
siswa untuk
bertanya.
6. Memberikan √
kesempatan siswa √
untuk menjawab
7. Memberikan √
√
evaluasi
8. Memberikan √
menyimpulkan √
materi
9. Menutup pelajaran. √ √
konsentrasi.
5. Guru memberikan √
kesempatan kepada
√
siswa untuk
berpendapat.
6. Guru menjelaskan √
√
materi.
7. Guru memberikan √
kesempatan siswa √
untuk bertanya
8. Guru dan siswa √
sama-sama
√
memberikan
kesimpulan
2. Siklus II
a. Tahap Perencanaan Tindakan
Tahap perencanaan tindakan pada siklus II merupakan perbaikan dari
pembelajaran siklus I. Berikut adalah tindakan pada siklus II:
1) Mepersiapkan rencana pembelajaran.
2) Mempersiapkan bahan ajar dengan konsep baru.
3) Mepersiapkan media pembelajaran.
4) Mepersiapkan soal pretes siklus II (Topik Proses Perkembangan
Kolonialisme Dan Imperilaisme Barat dan Pengaruhnya Diberbagai
Daerah), postes, lembar observasi, angket.
b. Pelaksanaan Tindakan (Topik Proses Perkembangan Kolonialisme
Dan Imperilaisme Barat dan Pengaruhnya Diberbagai Daerah)
1) Sebelum kegiatan belajar berlangsung, siswa melaksanakan tes
pengetahuan awal (prestes).
2) Kegiatan ice breaking untuk menarik perhatian siswa.
3) Pelaksanaan kegiatan belajar mengejar dengan menggunakan media
audio visual video pembelajaran.
4) Pembagian kelompok kecil.
5) Pelaksanaan kegiatan belajar berlangsung dengan menggunakan media
audio visual video pembelajaran.
6) Kegiatan kelompok:
a) Setiap kelompok menyimak video yang diputarkan oleh guru.
b) Masing-masing kelompok membuat kesimpulan mengenai video
yang disimak.
c) Setiap kelompok mempresentasikan hasil diskusi.
7) Guru memberikan penjelasan mengenai video yang disajikan.
8) Postes untuk mengetahui pemahaman siswa setelah pembelajaran
berlangsung.
9) Pemberian angket motivasi belajar siswa.
93
c. Pengamatan
1) Rerata skor motivasi belajar siswa sebesar 91.5 dari hasil tersebut
dapat disimpulkan bahwa terdapat peningkatan skor motivasi siswa
pada siklus II.
2) Rerata skor pretes siswa sebesar 4.04, sedangkan postes 7.42 dan nilai
normal gain siswa sebesar 0,559. Dari hasil tersebut menunjukan
bahwa hasil belajar kognitif siswa meningkat dengan nilai normal gain
yang berda pada kategori sedang.
3) Dalam kegiatan kelompok siswa lebih antusias dalam mengemukakan
pendapat.
4) Hasil postes dari 20 soal pilihan ganda diperoleh presentasi siswa yang
telah mencapai KKM sebesar 100%. Dari hasil ini dapat disimpulkan
bahwa siswa sudah mencapai ketuntasan dalam bidang studi sejarah.
d. Refleksi
1) Hasil skor motivasi belajar siswa pada siklus II sudah mencapai
keberhasilan yaitu dengan rerata 91.5.
2) Hasil belajar sejarah siswa pada materi Proses Perkembangan
Kolonialisme Dan Imperilaisme Barat dan Pengaruhnya Di Berbagai
Daerah pada setiap siklus mengalami peningkatan dengan nilai n gain
sebesar 0.559 dari 0.385.
3) Pada siklus II terjadi peningkatan jumlah siswa yang mencapai nilai KKM,
hal ini dapat dilihat pada skor pretes siswa yang sudah melebihi nilai batas
KKM pada mata pelajaran sejarah kelas VIII.
Tabel 23
Peresentase Pencapaian KKM
Siklus % Persentase Mencapai KKM
1 24
2 100
94
e. Kesimpulan
Setelah dilakukan tindakan pembelajaran pada siklus I dan II diperoleh
hasil sebagai berikut:
1) Motivasi belajar siswa pada materi Proses Perkembangan Kolonialisme
Dan Imperilaisme Barat dan Pengaruhnya Diberbagai Daerah sudah
meningkat.
2) Melalui tes yang dilakukan berupa pretes dan postes pada siklus I dan II
berdasarkan nilai normal gain yang didapat bahwa sebanyak 7 orang
mendapat nilai rendah pada siklus I berubah menjjadi sedang pada siklus
II. Sedangkan nilai n gain siswa secara keseluruhan berda dalam kategori
sedang dan tinggi, tidak terdapat kategori rendah.
3) Berdasarkan KKM bidang studi sejrah VIII SMP Bina Sejahtera Depok
yaitu sebesar 7.00, dari hasil postes siklus I sebanyak 19 orang siswa tidak
berhasil melebihi KKM, tetapi pada siklus II seluruh siswa 100% mampu
memenuhi nilai kriteria ketuntasan minimal.
Bab ini berisi tentang hasil penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti di
kelas VIII B SMP Bina Sejahtera Kota Depok. Berdasarkan tujuan yang
dirumuskan pada penelitian ini, data yang telah terkumpul meliputi data motivasi
belajar siswa yang dijaring melalui angket dengan menggunakan jenis Skala
Likert, hasil belajar kognitif berupa penguasaan konsep melalui tes objektif yaitu
butir soal pilihan ganda dan sebagai data penunjang peneliti menggunakan lembar
observasi yang berisi tentang tanggapan observer mengenai proses pembelajaran.
Data tersebut dianalisis dan dibahas sebagai upaya untuk mengetahui peningkatan
motivasi belajar dan peningkatan hasil belajar setelah mengikuti pembelajaran
dengan menggunakan pemanfaatan media audio visual video pembelajaran.
53
54
c. Tujuan
SMP Bina Sejahtera Depok mempunyai tujuan :
1) Menerapkan manajemen sekolah yang demokratis dan berorientasi
pada mutu.
2) Membentuk struktur organisasi sekolah guna mengefektifkan
pencapaian tujuan.
3) Mengefektifkan komite sekolah secara proporsional.
4) Merumuskan kurikulum yang dinamis dan progresif yang didasarkan
pada sinergi agama, ilmu, dan kebutuhan masyarakat.
5) Membangun dan melengkapi sarana dan prasarana serta media
pembelajaran yang memadai.
6) Merekrut SDM yang profesional yang berkaitan dengan guru maupun
pegawai.
7) Memberikan kesejahteraan secara memadai kepada guru dan pegawai.
8) Menerapkan metode pembelajaran yang berpusat pada peserta didik
(children centre).
9) Menciptakan hubungan yang harmonis dengan masyarakat sekitar.
10) Mengadakan pelatihan secara intensif bagi semua perangkat sekolah.
Pada siklus I, pada tahap ini peneliti membuat RPP dan mendiskusikan
rancangan pembelajaran bersama dengan guru kolaborator. Hal ini dilakukan agar
rencana pembelajaran yang dibuat sesuai dengan materi yang sedang berjalan dan
sesuai dengan kurikulum yang ditetapkan oleh sekolah SMP Bina Sejahtera.
Selain itu didiskusikan juga mengenai tes awal dan tes akhir siklus yang akan
digunakan agar sesuai dengan kriteria penilaian yang ditetapkan oleh sekolah.
Kegiatan selanjutnya dalam tahap ini adalah membaca dan memahami isi dari
lembar kerja siswa (LKS) yang digunakan oleh guru pembelajaran sejarah di kelas
tersebut. Kegiatan ini dilakukan untuk menyesuaikan tahap perencanaan yang
telah dibuat oleh peneliti dengan ketetapan yang telah dibentuk oleh guru mata
pelajaran dan sekolah.
Pada pertemuan pertama ini, kegiatan pembelajaran dilaksanakan sesuai
dengan rencana pembelajaran (RPP) yang telah didiskusikan bersama dengan
guru kolaborator. Untuk materi yang akan dipelajari pada pertemuan ini
mencakup materi proses perkembangan kolonialisme dan imperialisme barat.
Secara keseluruhan, siswa telah hadir di dalam kelas sebelum guru
memasuki ruang kelas. Namun beberapa siswa belum berada dibangkunya
masing-masing. Mereka terlihat sibuk menuju bangku mereka setelah mengetahui
guru yang mengisi jam pelajaran telah hadir. Dan lebih dari separuh siswa belum
mempersiapkan peralatan belajar matematika mereka. Para siswa cukup sibuk
membuka tas mereka untuk mengeluarkan peralatan belajar mereka setelah ketua
kelas menuntun siswa memberikan salam kepada gurunya.
Proses pembelajaran diawali dengan postes. Dan dilanjutkan dengan
pembagian kelompok sebanyak 3 kelompok yang terdiri dari 7-8 orang siswa
yang ditunjuk oleh guru. Selanjutnya yaitu aktivitas siswa dalam menyimak video
pembelajaran yang diberikan oleh guru. Hanya sebagian kecil siswa yang antusias
menyimak video yang diputar oleh guru. Hal ini senada proses pemberian materi,
hanya sebagian kecil siswa yang memperhatikan dengan seksama penjelasan
materi yang diberikan oleh guru. Siswa lainnya terlihat sedang asyik mengobrol
dengan teman semejanya, membaca buku pelajaran yang lain, bahkan ada yang
mengantuk. Bahkan ketika guru meminta siswa untuk memberikan kesimpulan
58
tentang video yang disimak, siswa merasa malu dan enggan untuk mengemukakan
pendapatnya.
Berdasarkan penjelasan di atas mengenai hasil penelitian pada siklus I,
peneliti merasa penelitiannya harus dilanjutkan pada siklus II karena dirasa belum
berhasil menerapkan media audio visual video pembelajaran pada pembelajaran
sejarah. Selain itu, motivasi siswa pun masih perlu ditingkatkan. Walaupun
demikian, sebagian besar siswa terlihat senang dan antusias ketika belajar sejarah
dengan menggunakan media audio visual video pembelajaran.
Pada tahap perencanaan dalam siklus II, peneliti mempersiapkan rencana
pelaksanaan pembelajaran (RPP), video pembelajaran, lembar observasi aktivitas
guru, siswa dan kegiatan pembelajaran dan angket. Peneliti mendiskusikan
dengan guru kolaborator sekaligus observer, tindakan yang akan dilaksanakan
bercermin pada hasil refleksi yang telah dibahas sebelumnya. Selain itu dilakukan
diskusi mengenai soal tes awal (pretes) dan tes akhir (postes). Berdasarkan hasil
refleksi siklus I, pembelajaran siklus II ini siswa akan dibagi menjadi 3 kelompok
yang masing-masing kelompok beranggotakan 7-8 orang siswa. Namun pada
siklus kedua, pembagian kelompok akan diserahkan kepada siswa agar mereka
lebih termotivasi dan berperan aktif karena berada pada kelompok yang
disukainya. Tiap kelompok akan dipimpin oleh satu orang siswa yang berperan
sebagai ketua kelompok. Dengan diskusi kelompok ini diharapkan dapat
meningkatkan keaktifan siswa, dan tumbuhnya rasa tanggung jawab sosial pada
diri siswa.
Hasil yang diharapkan pada siklus II ini para siswa semakin tertarik
dengan pelajaran sejarah, dan terjadi peningkatan persentase jumlah siswa pada
aktivitas motivasi belajar sejarah dari siklus sebelumnya.
Dipertemuan ini, materi yang diberikan adalah proses perkembangan
kolonialisme dan imperialisme barat serta pengaruhnya di berbagai daerah. Sama
halnya dengan tugas dipertemuan sebelumnya, tugas yang akan diberikan pada
pertemuan ini adalah diskusi secara kelompok.
Sudah semua siswa berada diruang kelas setelah sebelum guru memasuki
ruang kelas. Siswa yang telah berada dikursinya masing-masing juga mulai
59
2. Hasil Belajar
Subjek penelitian tindakan ini adalah siswa SMP Bina Sejahtera kelas VIII
B sebanyak 25 orang. Berdasarkan hasil observasi baik melalui pengamatan
langsung maupun hasil wawancara dengan guru pembelajaran sejarah kelas VIII
B, peneliti dapat menyimpulkan bahwa kendala-kendala yang dihadapi pada saat
proses pembelajaran sejarah di kelas VIII B diantaranya adalah motivasi belajar
siswa rendah karena adanya anggapan siswa bahwa mata pelajaran sejarah adalah
mata pelajaran yang cenderung membosankan karena berisi tentang materi saja,
media yang digunakan kurang bervariasi sehingga siswa kurang tertarik terhadap
mata pelajaran sejarah, terkadang guru kurang memvariasikan metode dan media
pembelajaran, dan rendahnya hasil belajar siswa. Terkadang siswa malas-malasan
dalam belajar, siswa mengantuk saat pelajaran sejarah dimulai. Hal tersebutlah
yang mempengaruhi hasil belajar siswa rendah.
Berdasarkan kendala-kendala tersebut, maka peneliti mencoba
menerapkan media pembelajaran yang belum pernah digunakan oleh guru mata
pelajaran sejarah, yakni media audio visual video pembelajaran dimana media
audio visual video pembelajaran yang memiliki unsur suara dan unsur gambar
dimana dapat disajikan dalam berbagai bentuk tampilan yaitu seperti film ataupun
video. Dan dengan demikian media audio visual video pembelajaran sangat
memiliki peran dalam proses pembelajaran, terutama dalam hal penyampaian
materi pelajaran. Sehingga membuat tampilan pembelajaran sejarah semakin
menarik perhatian siswa.
61
Oleh sebab itu, objek penelitian tindakan ini adalah media audio visual
video pembelajaran, motivasi serta hasil belajar siswa pada pembelajaran sejarah.
Penelitian dilakukan sebanyak dua siklus, msing-masing siklus terdiri dari
kegiatan perencanaan, pelaksanaan, observasi atau pengamatan dan refleksi.
Pada tahap perencanaan, peneliti dan guru mata pelajaran yang menjadi
kolaborator dan observer, mengembangkan rencana tindakan berdasarkan hasil
pengamatan awal terhadap proses pembelajaran sejarah dan meningkatkan hasil
belajar sejarah siswa. Sebelum melakukan tindakan, pada tahap ini peneliti dan
guru mata pelajaran sejarah membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP),
menyimak video terkait dengan materi yang akan diajarkan sebagai media
pembelajaran siswa, menyiapkan instrumen (tes hasil belajar sejarah, lembar
observasi aktifitas siswa, aktifitas guru, kegiatan pembelajaran, catatan lapangan,
lembar wawancara dan lembar angket), dan melakukan uji instrumen.
Selanjutnya adalah tahap pelaksanaan tindakan, maksudnya adalah
tindakan yang dilakukan secara sadar dan terkendali yang bertujuan untuk
memperbaiki keadaan proses pembelajaran sejarah. Pada tahap pelaksanaan
tindakan ini, dalam satu siklus terdiri dari dua kali pertemuan.
Pada siklus I, proses pembelajaran diawali dengan melaksanakan pretes
selama 15 menit, tujuannya adalah untuk mengukur seberapa jauh siswa telah
memiliki kemampuan mengenai hal-hal yang akan dipelajari. Guru mengenalkan
materi yang akan disajikan, Guru membagi kelas menjadi kelompok-kelompok
kecil sebanyak 3 kelompok yang masing-masing kelompok terdiri dari 7 sampai
dengan 8 orang. Setelah kelompok terbentuk guru menampilkan video
pembelajaran yang berkaitan dengan materi yang diajarkan. Setelah siswa
menyaksikan video yang diputarkan, masing-masing kelompok diberi kesempatan
untuk memberikan kesimpulan dari video yang disimak. Setelah masing-masing
kelompok menyimpulkan, guru menunjuk setiap kelompok untuk membacakan
hasil kesimpulan yang telah mereka buat. Setelah itu guru memberikan penjelasan
mengenai materi yang diajarkan. Kemudian diakhiri dengan postes.
Pada tahap observasi guru mata pelajaran mengobservasi proses
pembelajaran dengan menggunakan media audio visual video pembelajaran,
62
sekaligus mengamati aktifitas siswa dan aktifitas guru selaku pengajar dengan
melakukan dokumentasi berupa photo-photo dan catatan lapangan serta menilai
hasil belajar siswa setelah dilakukan pretes dan postes. Hal ini dilakukan sesuai
dengan fungsi observasi yaitu mendokumentasikan pengaruh tindakan terkait.
Pada tahap analisis dan refleksi, di mana peneliti bersama guru mata
pelajaran yang bertugas sebagai kolaborator dan observer menganalisis sekaligus
mengevaluasi proses pembelajaran pada siklus I, apakah tindakan yang telah
diberikan sudah sesuai atau belum dengan konsep penelitian yang telah
direncanakan di awal. Kemudian hasil penelitian siklus I dibandingan dengan
indikator keberhasilan. Tahap refleksi ini dilakukan dengan tujuan untuk
memperbaiki dan menyempurnakan tindakan yang akan diberikan pada siklus
berikutnya. Melalui refleksi, berbagai kendala yang muncul di kelas pada saat
pemberian tindakan didiskusikan untuk dicari solusi yang dapat memperbaiki
mutu pembelajaran sejarah.
Kendala yang muncul pada saat proses pembelajaran diantaranya beberapa
siswa tidak menyaksikan video secara sungguh-sungguh, dan tidak
memperhatikan penejelasan guru. Ketika guru meminta siswa untuk memberikan
kesimpulan dari video yang disaksikan masih terlihat ragu dan kurang percaya diri
dalam menyampaikan pendapatnya, siswa yang pasif masih malu dalam
mengungkapkan kesulitan belajarnya sehingga mengalami hambatan dalam
memahami materi yang sedang dipelajarinya. Berdasarkan penjelasan di atas
mengenai hasil penelitian pada siklus I, peneliti merasa penelitiannya harus
dilanjutkan pada siklus II karena dirasa belum berhasil menerapkan media audio
visual video pembelajaran pada pembelajaran sejarah. Selain itu, hasil belajar dan
motivasi siswa pun masih perlu ditingkatkan. Walaupun demikian, sebagian besar
siswa terlihat senang dan antusias ketika belajar sejarah dengan menggunakan
media audio visual video pembelajaran.
Pada siklus II, peneliti melaksanakan tindakan berdasarkan perencanaan
yang telah dikembangkan setelah melakukan refleksi pada siklus I.
Tahap awal adalah perencanaan, di mana peneliti dan guru mata pelajaran
yang menjadi kolaborator dan observer, mengembangkan rencana tindakan
63
berdasarkan hasil refleksi pada siklus I. Sebelum melakukan tindakan, pada tahap
ini peneliti dan guru mata pelajaran sejarah membuat Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP), mempersiapkan soal pretes dan postes, mempersiapkan
media pembelajaran.
Pelaksanaan pembelajaran pada siklus II agak sedikit berbeda dengan
proses pembelajaran pada siklus I. Hal ini dilakukan berdasarkan saran dari guru
mata pelajaran sejarah, tujuannya adalah agar siswa tidak merasa bosan belajar
sejarah dan agar lebih semangat serta antusias dalam belajar. Jadi, pada siklus II
ini proses pembelajaran diawali dengan pretes selama 15 menit. Kemudian
sebelum guru menampilkan video pembelajaran, guru memberikan apresepsi
berupa ice breaking berupa kuis disertai permainan pada setiap siswa dan yang
menjawab soal akan mendapat nilai lebih dengan catatan soal yang diberikan
adalah soal materi sebelumnya dan materi yang akan diberikan selanjutnya.
Kemudian guru membagi siswa kedalam 3 kelompok yang masing-masing
kelompok terdiri dari 7 sampai 8 orang. Setelah kelompok terbentuk guru
menampilkan video pembelajaran. Kemudian siswa menyaksikan video yang
disimak. Setelah itu siswa diminta untuk menyimpulkan video yang telah mereka
simak. Lalu guru menjelaskan materi yang diajarkan, kemudian guru dan siswa
sama-sama memberikan kesimpulan. Kemudian proses pembelajaran diakhiri
dengan mengerjakan soal postes dan mengisi lembar angket.
Pada tahap observasi guru mata pelajaran mengobservasi proses
pembelajaran media audio visual video pembelajaran sekaligus mengamati
aktifitas siswa dan aktifitas guru selaku pengajar dengan melakukan dokumentasi
berupa photo-photo dan catatan lapangan serta menilai hasil belajar siswa setelah
dilakukan pretes dan postes. Hal ini dilakukan sesuai dengan fungsi observasi
yaitu mendokumentasikan pengaruh tindakan terkait.
Pada tahap terakhir yaitu analisis dan refleksi, di mana peneliti bersama
guru mata pelajaran yang bertugas sebagai kolaborator dan observer menganalisis
sekaligus mengevaluasi proses pembelajaran pada siklus II, apakah tindakan yang
telah diberikan sudah sesuai atau belum dengan konsep penelitian yang telah
direncanakan.
64
butir soal dengan ahli, sehingga diperoleh 20 soal yang valid untuk siklus I dan 20
soal yang valid untuk siklus II.
Kedua instrumen tersebut juga diujikan reliabilitasnya berdasarkan Anates.
Reliabilitas soal pada siklus I adalah 0,18 (kriteria rendah), sedangkan soal pada
siklus II reliabilitasnya adalah 0,73 (kriteria tinggi). Reliabilitas pada sikus I dan
siklus II menunjukkan pada satu pengertian bahwa instrumen dapat dipercaya
untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen yang sudah dapat
dipercaya akan menghasilkan data yang dapat dipercaya juga. Apabila datanya
memang benar sesuai dengan kenyataannya, maka berapa kalipun diambil akan
tetap sama.
D. Analisis Data
1. Efektivitas Pemanfaatan Media Audio Visual Video Pembelajaran dalam
Upaya Peningkatan Motivasi Belajar Siswa pada Pembelajaran Sejarah
1) Guru selalu menggunakan media audio visual video pembelajaran selama
pembelajaran
No Pernyataan Jumlah Persentasi
1. Sangat Setuju 5 20%
2. Setuju 19 76%
3. Tidak Setuju 1 4%
4. Sangat Tidak Setuju 0 0%
Jumlah 25 100%
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa siswa yang menjawab
sangat setuju 20%, setuju 76%, tidak setuju 4% dan sangat tidak setuju 0%. Hal
ini menunjukkan bahwa sebagian besar siswa setuju bahwa guru selalu
menggunakan media audio visual video pembelajaran.
2) Penggunaan metode ceramah di kelas membuat pemahaman belajar saya
rendah
No Pernyataan Jumlah Persentasi
1. Sangat Setuju 7 28%
66
2. Setuju 14 56%
3. Tidak Setuju 3 12%
4. Sangat Tidak Setuju 1 4%
Jumlah 25 100%
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa siswa yang menjawab
sangat setuju 28%, setuju 56%, tidak setuju 12% dan sangat tidak setuju 4%. Hal
ini menunjukkan bahwa sebagian besar siswa setuju bahwa metode ceramah di
kelas membuat pemahaman belajar rendah.
3) Metode pembelajaran ceramah membuat saya cenderung tidak semangat
belajar
No Pernyataan Jumlah Persentasi
1. Sangat Setuju 5 20%
2. Setuju 17 68%
3. Tidak Setuju 2 8%
4. Sangat Tidak Setuju 1 4%
Jumlah 25 100%
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa siswa yang menjawab
sangat setuju 20%, setuju 68%, tidak setuju 8% dan sangat tidak setuju 4%. Hal
ini menunjukkan bahwa sebagian besar siswa setuju bahwa metode ceramah di
kelas cenderung membuat suasana belajar kurang bersemangat.
4) Penerapan media audio visual video pembelajaran membuat situasi belajar
di kelas lebih kondusif
No Pernyataan Jumlah Persentasi
1. Sangat Setuju 7 28%
2. Setuju 17 68%
3. Tidak Setuju 1 4%
4. Sangat Tidak Setuju 0 0%
Jumlah 25 100%
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa siswa yang menjawab
sangat setuju 28%, setuju 68%, tidak setuju 4% dan sangat tidak setuju 0%. Hal
67
ini menunjukkan bahwa sebagian besar siswa setuju bahwa penggunaan media
audio visual video pembelajaran membuat situasi belajar lebih kondusif.
5) Saya menyukai penerapan media audio visual video pembelajaran dalam
pembelajaran di kelas
No Pernyataan Jumlah Persentasi
1. Sangat Setuju 6 24%
2. Setuju 19 76%
3. Tidak Setuju 0 0%
4. Sangat Tidak Setuju 0 0%
Jumlah 25 100%
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa siswa yang menjawab
sangat setuju 24%, setuju 76%, tidak setuju 0% dan sangat tidak setuju 0%. Hal
ini menunjukkan bahwa sebagian besar siswa setuju bahwa siswa menyukai
penggunaan media audio visual video pembelajaran dalam pembelajaran di kelas.
6) Media audio visual video pembelajaran dapat meningkatkan pemahaman
saya dalam upaya mengkritisi materi sejarah
No Pernyataan Jumlah Persentasi
1. Sangat Setuju 6 24%
2. Setuju 18 72%
3. Tidak Setuju 1 4%
4. Sangat Tidak Setuju 0 0%
Jumlah 25 100%
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa siswa yang menjawab
sangat setuju 24%, setuju 72%, tidak setuju 4% dan sangat tidak setuju 0%. Hal
ini menunjukkan bahwa sebagian besar siswa setuju bahwa penggunaan media
audio visual video pembelajaran dalam pembelajaran di kelas dapat membantu
peningkatan pemahaman siswa dalam upaya mengkritisi materi sejarah.
7) Penerapan media audio visual video pembelajaran membantu saya
mempermudah memahami materi sejarah
No Pernyataan Jumlah Persentasi
68
Jumlah 25 100%
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa siswa yang menjawab
sangat setuju 20%, setuju 76%, tidak setuju 4% dan sangat tidak setuju 0%. Hal
ini menunjukkan bahwa sebagian besar siswa setuju bahwa penggunaan media
audio visual video pembelajaran dalam pembelajaran di kelas suasana belajar
menjadi menyenangkan.
10) Guru selalu memberikan evaluasi setelah pelajaran berakhir
No Pernyataan Jumlah Persentasi
1. Sangat Setuju 7 28%
2. Setuju 16 64%
3. Tidak Setuju 0 0%
4. Sangat Tidak Setuju 2 8%
Jumlah 25 100%
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa siswa yang menjawab
sangat setuju 28%, setuju 64%, tidak setuju 0% dan sangat tidak setuju 8%. Hal
ini menunjukkan bahwa sebagian besar siswa setuju bahwa guru selalu
memberikan evaluasi setelah pelajaran berakhir.
11) Saya tidak pernah membaca materi sebelum diajarkan disekolah
No Pernyataan Jumlah Persentasi
1. Sangat Setuju 2 8%
2. Setuju 6 24%
3. Tidak Setuju 17 68%
4. Sangat Tidak Setuju 0 0%
Jumlah 25 100%
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa siswa yang menjawab
sangat setuju 8%, setuju 24%, tidak setuju 64% dan sangat tidak setuju 0%. Hal
ini menunjukkan bahwa sebagian besar siswa tidak setuju dengan pernyataan
tersebut, artinya bahwa siswa selau membaca materi sebelum diajarkan di
sekolah.
12) Saya memanfaatkan perpustakaan untuk mencari sumber referensi yang
ditugaskan oleh guru sejarah
70
Jumlah 25 100%
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa siswa yang menjawab
sangat setuju 12%, setuju 80%, tidak setuju 8% dan sangat tidak setuju 0%. Hal
ini menunjukkan bahwa sebagian besar siswa setuju bahwa siswa dengan
menggunakan media audio visual video pembelajaran dapat meningkatkan
motivasi belajar siswa.
15) Saya lebih bersemangat untuk belajar sejarah dengan menggunakan media
audio visual video pembelajaran dibadingkan dengan metode ceramah
No Pernyataan Jumlah Persentasi
1. Sangat Setuju 6 24%
2. Setuju 18 72%
3. Tidak Setuju 0 0%
4. Sangat Tidak Setuju 1 4%
Jumlah 25 100%
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa siswa yang menjawab
sangat setuju 24%, setuju 72%, tidak setuju 0% dan sangat tidak setuju 4%. Hal
ini menunjukkan bahwa sebagian besar siswa setuju bahwa siswa lebih
bersemangat untuk belajar sejarah dengan menggunakan media audio visual video
pembelajaran dibandingkan dengan metode ceramah.
16) Saya dapat memahami materi dengan baik setelah menggunakan metode
media audio visual video pembelajaran
No Pernyataan Jumlah Persentasi
1. Sangat Setuju 2 8%
2. Setuju 21 84%
3. Tidak Setuju 2 8%
4. Sangat Tidak Setuju 0 0%
Jumlah 25 100%
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa siswa yang menjawab
sangat setuju 8%, setuju 84%, tidak setuju 8% dan sangat tidak setuju 0%. Hal ini
menunjukkan bahwa sebagian besar siswa setuju bahwa siswa dapat memahami
72
materi sejarah dengan baik setelah menggunakan media audio visual video
pembelajaran.
17) Saya menyukai penerapan media audio visual video pembelajaran pada
mata pelajaran sejarah
No Pernyataan Jumlah Persentasi
1. Sangat Setuju 7 28%
2. Setuju 17 68%
3. Tidak Setuju 1 4%
4. Sangat Tidak Setuju 0 0%
Jumlah 25 100%
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa siswa yang menjawab
sangat setuju 28%, setuju 68%, tidak setuju 4% dan sangat tidak setuju 0%. Hal
ini menunjukkan bahwa sebagian besar siswa setuju bahwa siswa menyukai
penerapan media audio visual video pembelajaran pada mata pelajaran sejarah.
18) Saya tidak pernah memperhatikan dengan baik pada saat guru
menyampaikan materi
No Pernyataan Jumlah Persentasi
1. Sangat Setuju 3 12%
2. Setuju 9 36%
3. Tidak Setuju 13 52%
4. Sangat Tidak Setuju 0 0%
Jumlah 25 100%
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa siswa yang menjawab
sangat setuju 12%, setuju 36%, tidak setuju 52% dan sangat tidak setuju 0%. Hal
ini menunjukkan bahwa sebagian besar siswa tidak setuju bahwa siswa tidak
memperhatikan guru pada saat menyampaikan materi. Artinya siswa selalu
memperhatikan ketika guru menyampaikan materi.
19) Bagi saya penggunaan media audio visual video pembelajaran pada mata
pelajaran sejarah dapat menghubungkan komunikasi antara guru dan siswa
No Pernyataan Jumlah Persentasi
73
Jumlah 25 100%
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa siswa yang menjawab
sangat setuju 20%, setuju 76%, tidak setuju 4% dan sangat tidak setuju 0%. Hal
ini menunjukkan bahwa sebagian besar siswa setuju bahwa hasil belajar siswa
meningkat setelah penerapan pembelajaran dengan menggunakan media audio
visual video pembelajaran.
22) Saya merasa jenuh ketika pelajaran sejarah dimulai
No Pernyataan Jumlah Persentasi
1. Sangat Setuju 2 8%
2. Setuju 6 24%
3. Tidak Setuju 17 68%
4. Sangat Tidak Setuju 0 0%
Jumlah 25 100%
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa siswa yang menjawab
sangat setuju 8%, setuju 24%, tidak setuju 68% dan sangat tidak setuju 0%. Hal
ini menunjukkan bahwa sebagian besar siswa tidak setuju dengan pernyataan
tersebut. Artinya siswa tidak mersa jenuh ketika pelajarn sejarah dimulai.
23) Saya selalu mengerjakan tugas yang telah diberikan guru
No Pernyataan Jumlah Persentasi
1. Sangat Setuju 6 24%
2. Setuju 19 76%
3. Tidak Setuju 0 0%
4. Sangat Tidak Setuju 0 0%
Jumlah 25 100%
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa siswa yang menjawab
sangat setuju 24%, setuju 76%, tidak setuju 0% dan sangat tidak setuju 0%. Hal
ini menunjukkan bahwa sebagian besar siswa setuju bahwa siswa selalu
mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru.
24) Saya selalu terlambat mengumpulkan tugas
No Pernyataan Jumlah Persentasi
75
29) Ketika mendapat soal yang sulit, saya berhenti untuk menyelesaikan soal
tersebut
No Pernyataan Jumlah Persentasi
1. Sangat Setuju 2 8%
2. Setuju 4 16%
3. Tidak Setuju 19 76%
4. Sangat Tidak Setuju 0 0%
Jumlah 25 100%
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa siswa yang menjawab
sangat setuju 8%, setuju 16%, tidak setuju 76% dan sangat tidak setuju 0%. Hal
ini menunjukkan bahwa sebagian besar siswa tidak setuju dengan pernyataan
tersebut. Artinya ketika siswa mendapat soal yang sulit, siswa akan berusaha
untuk menyelesaikan tugas tersebut.
30) Saya selalu mengerjakan tugas dengan meminta bantuan orang lain
No Pernyataan Jumlah Persentasi
1. Sangat Setuju 1 4%
2. Setuju 2 8%
3. Tidak Setuju 12 48%
4. Sangat Tidak Setuju 10 40%
Jumlah 25 100%
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa siswa yang menjawab
sangat setuju 4%, setuju 8%, tidak setuju 48% dan sangat tidak setuju 40%. Hal
ini menunjukkan bahwa sebagian besar siswa tidak setuju dengan pernyataan
tersebut. Artinya ketika siswa selalu mengerjakan tugas sendiri, tanpa meminta
bantuan kepada orang lain.
Sedangkan data skor motivasi siswa yang dijaring melalui angket beserta
masing-masing siswa pada siklus II berdasarkan interpretasi penyusunan skala
likert, yang dapat terlihat pada tabel 16 dibawah ini:
78
Tabel 16
Kategori Skor Motivasi
Kategori Skor
Sangat Tinggi 75%-100%
Tinggi 50%-74.9%
Sedang 25%-49.9%
Rendah 0-24.9%
Tabel 17
Data Skor Motivasi Siswa Siklus II
Responden Skor
X1 76
X2 92
X3 97
X4 77
X5 102
X6 96
X7 89
X8 88
X9 90
X 10 91
X 11 92
X 12 87
X 13 92
X 14 90
X 15 101
X 16 92
X 17 87
X 18 93
X 19 92
79
X 20 99
X 21 95
X 22 90
X 23 93
X 24 94
X 25 93
Σ 2288
Persentase 76.26%
Tabel diatas menunjukan bahwa terdapat peningkatan motivasi belajar
siswa pada siklus II hal ini terlihat dari persentase keseluruhan skor siswa yaitu
76.26% dengan kriteria sangat tinggi. Dari data skor diatas dapat disimpulkan
bawa pembelajaran dengan pemanfaatan media audio visual video pembelajaran
dapat diakhiri hanya sampai siklus II saja. Hal tersebut dikarenakan sudah terjadi
peningkatan motivasi belajar siswa pada siklus II.
Tabel 18
Persentase Skor Motivasi Belajar Siswa
Siklus II
Data
Jumlah Siswa Persentase
Sangat Tinggi 25 76.26%
Tinggi 0 0.0
Sedang 0 0.0
Rendah 0 0.0
Tabel 19
Skor Hasil Belajar Siswa Siklus I
Responden Pretes Postes N Gain Kategori
X1 3 8 0.71 Tinggi
X2 4.5 6 0.27 Rendah
X3 4 6.5 0.41 Sedang
X4 3 6.5 0.5 Sedang
X5 4.5 7 0.45 Sedang
X6 3 6 0.42 Sedang
X7 3.5 6 0.38 Sedang
X8 3 5 0.28 Rendah
X9 2.5 6.5 0.53 Sedang
X 10 5 7.5 0.5 Sedang
X 11 3.5 7 0.61 Sedang
X 12 3 5.5 0.35 Sedang
X 13 3 6.5 0.5 Sedang
X 14 4 5.5 0.21 Rendah
X 15 3.5 5 0.23 Rendah
X 16 3.5 4 0.07 Rendah
X 17 4 4.5 0.08 Rendah
X 18 3 6 0.42 Sedang
X 19 4 5.5 0.25 Rendah
X 20 3 5.5 0.35 Sedang
X 21 3 6 0.42 Sedang
X 22 3.5 7 0.53 Sedang
X 23 3 5.5 0.35 Sedang
X 24 5 7 0.4 Sedang
X 25 3 6 0.42 Sedang
Σ 119,5 151,5 9.64
Mean 4,78 6,06 0.3856
81
Dari tabel di atas yang terdiri dari 25 siswa, yang terdiri dari 7 siswa n
gainnya tergolonh rendah dengan persentasi 28%, 17 siswa n gainnya tergolong
sedang dengan persentasi 68% dan 1 siswa n gainnya tergolong tinggi dengan
persetasi 4%. Dapat disimpulkan bahwa proses pembelajaran dengan pemanfaatan
media audio visual video pembelajaran perlu dilanjutkan ke siklus II. Dengan
tujuan untuk meningkatkan hasil belajar sejarah siswa.
Tabel 21
Skor Hasil Belajar Siswa Siklus II
Responden Pretes Postes N Gain Kategori
X1 6 8 0.5 Sedang
X2 3.5 7.5 0.61 Sedang
X3 3 7.5 0.64 Sedang
X4 4 7 0.5 Sedang
X5 5 8.5 0.7 Tinggi
82
X6 3 7 0.57 Sedang
X7 3.5 7 0.53 Sedang
X8 4.5 8 0.63 Sedang
X9 4 7 0.5 Sedang
X 10 4.5 7.5 0.54 Sedang
X 11 3 7 0.57 Sedang
X 12 4.5 .75 0.54 Sedang
X 13 3.5 7 0.53 Sedang
X 14 4.5 7 0.45 Sedang
X 15 7 9 0.6 Sedang
X 16 5.5 7.5 0.44 Sedang
X 17 4.5 7.5 0.54 Sedang
X 18 3.5 7 0.53 Sedang
X 19 3 7 0.57 Sedang
X 20 4 7.5 0.58 Sedang
X 21 3.5 7 0.53 Sedang
X 22 3 8 0.71 Tinggi
X 23 3 7 0.57 Sedang
X 24 4 7.5 0.58 Sedang
X 25 3.5 7 0.53 Sedang
Σ 101 185,5 13.99
Mean 4,04 7,42 0.5596
Standar Deviasi 0,99919968 0,523067873 0.06377962
I dan II. Hal tersebut juga terlihat dari persentase nilai kriteria n gain siswa pada
tabel dibawah ini:
Tabel 22
Persentase Nilai Kriteria N Gain Siswa
Siklus II
Data
Jumlah Siswa Persentase
Rendah 0 0.0
Sedang 23 92%
Tinggi 2 8%
Dari tabel diatas dapat diamati bahwa kategori rendah pada siklus II sudah
meningkat menjadi kategori sedang, begitu juga kategori sedang dari siklus I ke
siklus II mengalami peningkatan sebesar 24%. Seperti kategori rendah dan sedang
yang meningkat hal tersebut juga berlaku bagi kategori tinggi, karena kategori
tinggi juga mengalami peningkatan sebesar 4%. Sehingga hal ini dapat
disimpulkan bahwa pemanfaatan media audio visual pembelajaran dapat
meningkatkan hasil belajar siswa pada pembelajaran sejarah.
4. Mengajukan
√ 2 5%
pertanyaan
5. Berdiskusi dalam
√ 17 68%
kelompok
6. Mengajukan
√ 3 12%
pendapat
7. Melaksanakan
√ 25 100%
postes
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa aktifitas siswa pada proses
pembelajaran sejarah masih perlu ditingkatkan karena hanya sebagian siswa saja
yang memperhatikan penjelasan guru. Dan terlihat sebagian besar siswa yang
kurang termotivasi dalam mengikuti proses pembelajaran sejarah.
Hasil Observasi Guru Siklus I
siswa untuk
bertanya.
6. Memberikan
kesempatan siswa √ √
untuk menjawab
7. Memberikan √
√
evaluasi
8. Memberikan
menyimpulkan √ √
materi
9. Menutup pelajaran. √ √
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa aktifitas guru pada proses
pembelajaran sejarah pada siklus I masih rendah. Hal ini dapat dilihat pada tabel
diatas dimana guru kurang mencapaikan tujuan pembelajaran dan tidak
mengaitkan materi yang akan diajarkan dengan materi sebelumnya sehingga siswa
kurang mengerti mengenai materi yang akan siswa terima. Ditambah lagi dengan
penggunaan media audio visual video pembelajaran yang baru pertama kali siswa
terima, sehingga hal tersebut membuat siswa sulit untuk mengikuti pembelajaran.
Dan kendala tersebut membuat motivasi siswa rendah pada siklus I.
Hasil Observasi Proses Pembelajaran Siklus I
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa aktifitas pada proses pembelajaran
sejarah pada siklus I masih sangat kurang. Hal ini dapat dilihat pada tabel diatas
dimana siswa kurang memperhatikan video secara baik. Sehingga membuat siswa
mengalami kesulitan pada saat guru meminta siswa untuk memberikan pendapat.
Karena dinilai ketrecapaian pada siklus I masih dianggap kurang berhasil, maka
peneliti melanjutkan pada siklus II.
Hasil Observasi Siswa Siklus II
Aspek yang Jumlah
No Ya Tidak Persentase
diamati Kejadian
1. Melaksanakan
√ 25 100%
pretes
2. Memberikan respon
positif terhadap √ 23 92%
pembelajaran
3. Memperhatikan √ 22 88%
87
penjelasan guru
4. Mengajukan
√ 6 20%
pertanyaan
5. Berdiskusi dalam
√ 21 84%
kelompok
6. Mengajukan
√ 7 28%
pendapat
7. Melaksanakan
√ 25 100%
postes
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa aktifitas siswa pada proses
pembelajaran sejarah meningkat karena hampir seluruh siswa aktif berpartisipasi
dalam proses pembelajaran. Hal tersebut dapat dilihat dari peningkatan hasil
belajar siswa dan respon positif dari siswa.
pelajaran
5. Memberikan √
kesempatan kepada
√
siswa untuk
bertanya.
6. Memberikan √
kesempatan siswa √
untuk menjawab
7. Memberikan √
√
evaluasi
8. Memberikan √
menyimpulkan √
materi
9. Menutup pelajaran. √ √
konsentrasi.
5. Guru memberikan √
kesempatan kepada
√
siswa untuk
berpendapat.
6. Guru menjelaskan √
√
materi.
7. Guru memberikan √
kesempatan siswa √
untuk bertanya
8. Guru dan siswa √
sama-sama
√
memberikan
kesimpulan
2. Siklus II
a. Tahap Perencanaan Tindakan
Tahap perencanaan tindakan pada siklus II merupakan perbaikan dari
pembelajaran siklus I. Berikut adalah tindakan pada siklus II:
1) Mepersiapkan rencana pembelajaran.
2) Mempersiapkan bahan ajar dengan konsep baru.
3) Mepersiapkan media pembelajaran.
4) Mepersiapkan soal pretes siklus II (Topik Proses Perkembangan
Kolonialisme Dan Imperilaisme Barat dan Pengaruhnya Diberbagai
Daerah), postes, lembar observasi, angket.
b. Pelaksanaan Tindakan (Topik Proses Perkembangan Kolonialisme
Dan Imperilaisme Barat dan Pengaruhnya Diberbagai Daerah)
1) Sebelum kegiatan belajar berlangsung, siswa melaksanakan tes
pengetahuan awal (prestes).
2) Kegiatan ice breaking untuk menarik perhatian siswa.
3) Pelaksanaan kegiatan belajar mengejar dengan menggunakan media
audio visual video pembelajaran.
4) Pembagian kelompok kecil.
5) Pelaksanaan kegiatan belajar berlangsung dengan menggunakan media
audio visual video pembelajaran.
6) Kegiatan kelompok:
a) Setiap kelompok menyimak video yang diputarkan oleh guru.
b) Masing-masing kelompok membuat kesimpulan mengenai video
yang disimak.
c) Setiap kelompok mempresentasikan hasil diskusi.
7) Guru memberikan penjelasan mengenai video yang disajikan.
8) Postes untuk mengetahui pemahaman siswa setelah pembelajaran
berlangsung.
9) Pemberian angket motivasi belajar siswa.
93
c. Pengamatan
1) Rerata skor motivasi belajar siswa sebesar 91.5 dari hasil tersebut
dapat disimpulkan bahwa terdapat peningkatan skor motivasi siswa
pada siklus II.
2) Rerata skor pretes siswa sebesar 4.04, sedangkan postes 7.42 dan nilai
normal gain siswa sebesar 0,559. Dari hasil tersebut menunjukan
bahwa hasil belajar kognitif siswa meningkat dengan nilai normal gain
yang berda pada kategori sedang.
3) Dalam kegiatan kelompok siswa lebih antusias dalam mengemukakan
pendapat.
4) Hasil postes dari 20 soal pilihan ganda diperoleh presentasi siswa yang
telah mencapai KKM sebesar 100%. Dari hasil ini dapat disimpulkan
bahwa siswa sudah mencapai ketuntasan dalam bidang studi sejarah.
d. Refleksi
1) Hasil skor motivasi belajar siswa pada siklus II sudah mencapai
keberhasilan yaitu dengan rerata 91.5.
2) Hasil belajar sejarah siswa pada materi Proses Perkembangan
Kolonialisme Dan Imperilaisme Barat dan Pengaruhnya Di Berbagai
Daerah pada setiap siklus mengalami peningkatan dengan nilai n gain
sebesar 0.559 dari 0.385.
3) Pada siklus II terjadi peningkatan jumlah siswa yang mencapai nilai KKM,
hal ini dapat dilihat pada skor pretes siswa yang sudah melebihi nilai batas
KKM pada mata pelajaran sejarah kelas VIII.
Tabel 23
Peresentase Pencapaian KKM
Siklus % Persentase Mencapai KKM
1 24
2 100
94
e. Kesimpulan
Setelah dilakukan tindakan pembelajaran pada siklus I dan II diperoleh
hasil sebagai berikut:
1) Motivasi belajar siswa pada materi Proses Perkembangan Kolonialisme
Dan Imperilaisme Barat dan Pengaruhnya Diberbagai Daerah sudah
meningkat.
2) Melalui tes yang dilakukan berupa pretes dan postes pada siklus I dan II
berdasarkan nilai normal gain yang didapat bahwa sebanyak 7 orang
mendapat nilai rendah pada siklus I berubah menjjadi sedang pada siklus
II. Sedangkan nilai n gain siswa secara keseluruhan berda dalam kategori
sedang dan tinggi, tidak terdapat kategori rendah.
3) Berdasarkan KKM bidang studi sejrah VIII SMP Bina Sejahtera Depok
yaitu sebesar 7.00, dari hasil postes siklus I sebanyak 19 orang siswa tidak
berhasil melebihi KKM, tetapi pada siklus II seluruh siswa 100% mampu
memenuhi nilai kriteria ketuntasan minimal.
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pembahasan yang telah diuraikan sebelumnya, dapat
ditarik kesimpulan pada penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Setelah kegiatan pembelajaran dengan menggunakan pemanfaatan media
audio visual video pembelajaran pada mata pelajaran sejarah pada materi
proses perkembangan kolonialisme dan imperialisme barat, motivasi siswa
mengalami peningkatan siklus II yakni sebesar 76.26%. Hal ini menunjukkan
efektivitas pemanfaatan media audio visual video pembelajaran dapat
meningkatkan motivasi belajar siswa.
2. Terdapat peningkatan hasil belajar kognitif siswa pada materi proses
perkembangan kolonialisme dan imperialisme barat yang terjadi pada siklus I
ke siklus II. Hal ini dapat dilihat dari rerata gain skor siswa sebesar 0.559 pada
kategori sedang dan 100% siswa pada siklus II berhasil mencapai KKM. Hal
ini menunjukkan efektivitas pemanfaatan media audio visual video
pembelajaran dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
B. Saran
Berikut adalah saran yang diberikan peneliti:
1. Bagi sekolah, pihak sekolah hendaknya meningkatkan pemeliharaan media,
seperti LCD, speaker sebagai penunjang kegiatan pembelajaran.
97
98
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pembahasan yang telah diuraikan sebelumnya, dapat
ditarik kesimpulan pada penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Setelah kegiatan pembelajaran dengan menggunakan pemanfaatan media
audio visual video pembelajaran pada mata pelajaran sejarah pada materi
proses perkembangan kolonialisme dan imperialisme barat, motivasi siswa
mengalami peningkatan siklus II yakni sebesar 76.26%. Hal ini menunjukkan
efektivitas pemanfaatan media audio visual video pembelajaran dapat
meningkatkan motivasi belajar siswa.
2. Terdapat peningkatan hasil belajar kognitif siswa pada materi proses
perkembangan kolonialisme dan imperialisme barat yang terjadi pada siklus I
ke siklus II. Hal ini dapat dilihat dari rerata gain skor siswa sebesar 0.559 pada
kategori sedang dan 100% siswa pada siklus II berhasil mencapai KKM. Hal
ini menunjukkan efektivitas pemanfaatan media audio visual video
pembelajaran dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
B. Saran
Berikut adalah saran yang diberikan peneliti:
1. Bagi sekolah, pihak sekolah hendaknya meningkatkan pemeliharaan media,
seperti LCD, speaker sebagai penunjang kegiatan pembelajaran.
97
98
Hermawan, Asep Herry. Media Pembelajaran Sekolah Dasar. Jakarta: UPI Press,
2007.
99
100
Sardiman, A.M. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Grasindo
Pusada, 2006.
Soekanto, Toeti, dkk. Teori Belajar dan Model-model Pembelajaran, Jakarta: UT,
1994.
Wahab, Abdul Aziz. Konsep Dasar IPS. Jakarta: Universitas Terbuka, 2007.
Kurikulum : KTSP
Tujuan Kompetensi No
No. Kelas/Smt Materi Indikator
Pembelajaran Dasar Soal
2.1 Menjelaskan proses Terbentuknya
1. Mendeskripsikan 1. Mendeskripsikan dan 3, 5*
perkembangan kolonialisme
1. dan mengkaji VIII/1 mengkaji berbagai konsep
kolonialisme dan dan
berbagai konsep (Ganjil) kolonialisme dan
imperalisme Barat, imperialisme
kolonialisme dan imperialisme.
serta pengaruh yang Barat
102
imperialisme. ditimbulkannya di
berbagai daerah
Kebijakan-
kebijakan
2. Mendeskripsikan 2. Mendeskripsikan 22, 23,
pemerintah,
munculnya dan munculnya dan 24
kolonial
berkembangnya berkembangnya
kolonialisme dan kolonialisme dan
imperialisme. imperialisme.
Penjelajahan
3. Menguraikan Samudra dan 3. Menguraikan 1, 2*,
perkembangan proses perkembangan aktifitas 4*, 6,7,
aktifitas kedatangan penjelajahan samudra oleh 8*, 9,
penjelajahan bangsa Barat di bangsa-bangsa Eropa ke 10, 28
samudra oleh Indonesia Indonesia.
bangsa-bangsa
Eropa ke
P engaruh
Indonesia.
yang
4. Menguraiakan 4. Menguraiakan reaksi 11*, 12,
ditimbulkan
reaksi rakyat rakyat Indonesia terhadap 13*,
oleh kebijakan
Indonesia terhadap –kebijakan
pembentukan VOC 17*, 18,
pembentukan pemerintah 20*,
103
Bentuk –bentuk
14*,
perlawanan
15*,
rakyat dalam
16*, 19,
menentang
21, 29,
kolonialisme
30*
Barat
diberbagai
daerah
5. Sistem politik yang bertujuan untuk menjajah negara lain untuk mendapatkan kekuasaan
dan keuntungan yang lebih besar. Disebut . . .
a. Agresifisme
LAMPIRAN 3: 105
b. Imperialisme
c. Egoisme
d. Kolonialisme
6. Negara-negara Eropa yang membentuk kolonialisme dan imperialisme bangsa Indonesia
adalah . . .
a. Portugis, Belanda, Perancis, dan Inggris
b. Portugis, Belanda, Perancis, dan Spanyol
c. Lisabon, Inggris, Turki, dan Belanda
d. Portugis, Perancis, Lisabon, dan Turki
7. Tujuan bangsa Eropa menjajah bangsa Indonesia adalah . . .
a. Mengeksploitasi sumber daya manusia
b. Menguasai wilayah bangsa Indonesia
c. Mendominasi dan mengeksploitasi kekayaan alam dan sumber daya manusia
d. Memperoleh kekuasaan di Indonesia
8. Ekspedisi Portugis untuk menguasai pelabuhan Malaka dipimpin oleh . . .
a. Barthlomeus Diaz
b. Vasco da Gama
c. Antonio d’Abreau
d. Alfonso d’Alburqueque
9. Tiga motif bangsa Eropa menjajah bangsa Indonesia, dikenal dengan 3 G adalah . . .
a. Gold, glory, gospel
b. Golden, glory, gospel
c. Gama, glory, gospel
d. Gospel, golden, glory
10. Ekspedisi kedua bangsa Belanda dipimpin oleh . . .
a. Cornelis de Houtman
b. Jacob van Neck
c. Jan Pieterszoon Coen
d. Antonio d’Abreau
11. VOC didirikan pada tanggal . . .
a. 20 Maret 1602
b. 31 Desember 1799
c. 20 Maret 1613
d. 21 Maret 1602
LAMPIRAN 3: 106
25. Secara ekonomi kedatangan bangsa Portugis di Maluku membawa dampak negatif
terhadap rakyat, terutama berkaitan dengan . . .
a. Penyebaran agama Nasrani
b. Campur tangan Portugis terhadap urusan kerajaan
c. Pembangunan Benteng Saint John
d. Pelaksanaan monopoli perdagangan rempah-rempah
26. Pemberian hak oktroi kepada VOC membawa beberapa akibat langsung, kecuali . . .
a. VOC mampu tampil sebagai kekuatan imperialis
b. VOC dapat menjalankan peran politik
c. Muncul perlawanan terhadap VOC
d. Rakyat dapat menolak monopoli yang dijalankan VOC
27. Dalam operasinya. VOC diberi hak oktroi, yaitu . . .
a. Hak untuk bertindak seperti negara
b. Hak untuk membentuk pemerintahan di tanah jajahan
c. Hak untuk mendatangkan pasukan dari Belanda
d. Hak untuk membuat dan melaksanakan peraturan sendiri
28. Faktor-faktor yang ikut mendorong bangsa Eropa penjelajahan samudra, kecuali . . .
a. Kemajuan IPTEK yang telah dicapai oleh bangsa Eropa pada masa itu
b. Berkembangnya agama Nasrani di Asia
c. Kemunduran perdagangan di Laut Tengah
d. Jatuhnya Konstantinopel ke tangan Turki
29. Belanda memandang pertentantangan antara Kaum Adat dan Kaum Padri sebagai suatu
peluang untuk . . .
a. Menyebarkan agama Nasrani di Minangkabau
b. Menjalankan politik kekerasan terhadap Kaum Padri
c. Menjalankan politik adu domba untuk menguasai
d. Menjalin hubungan dengan Kaum Padri
30. Berikut sifat kaum terpelajar ala Barat, kecuali . . .
a. Dinamis
b. Anti kolonial
c. Terbuka
d. Demokratis
LAMPIRAN 3: 109
1. B 11. A 21. A
2. C 12. B 22. C
3. A 13. C 23. D
4. D 14. A 24. A
5. B 15. C 25. D
6. A 16. A 26. D
7. C 17. D 27. A
8. D 18. B 28. B
9. A 19. B 29. C
10. B 20. B 30. B
LAMPIRAN 5: 110
10. Belanda memberikan hak istimewa kepada VOC yang dikenal dengan . . .
a. Hak octoroi
b. Hak VOC
c. Hak istimewa
d. Hak kebebasan
11. Berikut ini tujuan didirikannya VOC, kecuali . . .
a. Menghilangkan persaingan
b. Mencari keuntungan
c. Membiayai penjajahan
d. Menyatukan kekuatan
12. Berikut ini merupakan hak-hak VOC yang diberikan oleh parlemen Belanda,
kecuali . . .
a. Hak monopoli
b. Hak memiliki angkatan perang
c. Hak mencetak dan mengedarkan uang
d. Hak untuk memperluas wilayah
13. VOC dibubarkan pada tanggal . . .
a. 20 Maret 1602
b. 31 Desember 1799
c. 20 Maret 1613
d. 21 Maret 1602
14. Suatu imperialisme yang dilaksanakan sebelum revolusi industri dengan
tujuan gold, glory, dan gospel disebut . . .
a. Imperialisme
b. Kolonialisme
c. Imperialisme Modern
d. Imperialisme Kuno
15. Secara ekonomi kedatangan bangsa Portugis di Maluku membawa dampak
negatif terhadap rakyat, terutama berkaitan dengan . . .
a. Penyebaran agama Nasrani
b. Campur tangan Portugis terhadap urusan kerajaan
LAMPIRAN 5: 113
1. C 11. D
2. D 12. D
3. B 13. B
4. D 14. D
5. A 15. D
6. A 16. A
7. C 17. B
8. A 18. C
9. C 19. B
10. A 20. A
108
LAMPIRAN 6 :
Kurikulum : KTSP
Tujuan Kompetensi No
No. Kelas/Smt Materi Indikator
Pembelajaran Dasar Soal
1. 1. Mengidentifikasi VIII/1 2.1 Menjelaskan proses Kebijakan- 1. Mengidentifikasi kebijakan- 8, 9,
109
1. Ciri budaya Barat yang mempengaruhi masyarakat Indonesia antara lain sikap . . .
a. Apatisme
b. Agresif
c. Individualisme
d. Kooperatif
2. Berikut sumber hukum Belanda yang diwariskan pada pemerintah Indonesia antara lain
sikap . . .
a. Neederlands-Indie Jaarboek
b. Algemene Bepalingen van Jaarboek
c. Burgelijk Wetboek
d. Staatblad van Neederlands-Indie
3. Berikut penyebab sulit berkembangnya agama kristen di Indonesia . . .
a. Agama Kristen dianggap identik dengan agama penjajah
b. Pemerintah kolonial tidak menghargai prinsip persamaan derajat
c. Sebagian besar rakyat Indonesiatelah menganut agam-agam lain
d. Bangsa Eropa lebih memntingkan kepentingan ekonomis darpada agama
4. Jenis musik yang merupakan warisan kolonial Belanda yaitu . . .
a. Jazz
b. Keroncong
c. Seriosa
d. Blues
LAMPIRAN 7: 119
5. Pada tahun 1913 muncul gerakan protes petani di Purwakarta yang dipicu permasalahan .
..
a. Pengembangan pabrik gula
b. Kewajiban menanam tebu
c. Pungutan cukai yang sangat berat
d. Pengukuran tanah
6. Berikut ini merupakan sebab-sebab umum terjadinya Perang Dipnegoro, kecuali . . .
a. Penderitaan rakyat akibat berbagai macam pajak
b. Pemasangan tiang pancang pembuatan jalan ke Magelang
c. Campur tangan Belanda dalam urusan pemerintahan
d. Masuknya kebudayaan Barta dalam kalangan kerajaan
7. Berikut adalah faktor-faktor yang menyebabkan VOC mengalami kemerosotan, kecuali . .
.
a. Terjadinya korupsi oleh para pegawainya
b. Banyaknya biaya perang yang di keluarkan
c. Wilayah operasionalnya terlalu luas
d. Terbentuknya kongsi-kongsi dari daerah lain
8. Sistem kerja yang di laksanakan oleh Deandles dalam proyek pembangunan jalan Anyer-
Panarukan adalah . . .
a. Kerja rodi
b. Tanam Paksa
c. Contingenteng
d. Monopoli
9. Apakah yang menyebabkan kebencian rakyat kepada Daendles . . .
a. Sistem kerja yang dilakukan oleh Daendles
b. Pembangunan Benteng-benteng
c. Pembangunan jalan Anyer Panarukan
d. Menjual tanah milik negara
10. Pelaksanaan sewa tanah adalah kebijakan yang dilakukan pada masa pemerintahan . . .
a. Daendles
b. Janssen
c. Raflles
d. Van der Capellen
11. Hak untuk bertindak seperti negara disebut . . .
LAMPIRAN 7: 120
a. Hak oktroi
b. Kapitulasi Tuntang
c. Hak sewa tanah
d. Hak berperang
12. Berikut adalah penyebab penyebab kegagalan sistem sewa tanah yang dilakukan pada
masa pemerintahan Raflles, kecuali . . .
a. Jumalah pegawai terbatas
b. Besar kecilnya pajak bagi setiap pemilik tanah sulit ditentukan
c. Unsur paksaan diganti dengan kebebasan
d. Masyarakat pedesaan belum mengenal uang
13. Latar belakang terjadinya pelaksanaan sistem tanam paksa yaitu . . .
a. Kesulitan keuangan yang dialami oleh pemerintah Belanda
b. Kelebihan hasil panen
c. Pembangunan jalan
d. Untuk kebutuhan perang
14. Tokoh yang menentang sistem tanam paksa adalah . . .
a. Douwes Dekker
b. Max Havelar
c. Ralles
d. Van de Cook
15. Proyek pembangunan jalan Anyer-Panarukan dlaksanakan pada masa pemerintahan . . .
a. Janssens
b. Raflles
c. Daendels
d. Van den Bosch
16. Berikut adalah tujuan dilaksanakan sistem sewa tanah oleh Raflles, kecuali . . .
a. Memberikan kepsatian hukum atas tanah yang dimiliki oleh petani
b. Mengisi kas negara secara kontinu
c. Ikatan adat istiadat
d. Memacu para petani agar lebih giat
17. Akibat dilaksanakan sistem tanam paksa oleh pemerintahan Belanda . . .
a. Tanah menjadi luas
b. Hasil panen meningkat
c. Petani makin sejahtera
LAMPIRAN 7: 121
LAMPIRAN 8:
1. C 11. A 21. A
2. D 12. C 22. C
3. D 13. A 23. D
4. B 14. B 24. D
5. D 15. C 25. C
6. B 16. C 26. A
7. C 17. D 27. C
8. B 18. A 28. C
9. D 19. A 29. B
10. C 20. A 30. B
LAMPIRAN 10: 125
1. Berikut sumber hukum Belanda yang diwariskan pada pemerintah Indonesia antara lain
sikap . . .
a. Neederlands-Indie Jaarboek
b. Algemene Bepalingen van Jaarboek
c. Burgelijk van Wetgeving
d. Staatblad van Neederlands-Indie
2. Pada tahun 1913 muncul gerakan protes petani di Purwakarta yang dipicu permasalahan .
..
a. Pengembangan pabrik gula
b. Kewajiban menanam tebu
c. Pungutan cukai yang sangat berat
d. Pengukuran tanah
3. Berikut ini merupakan sebab-sebab umum terjadinya Perang Diponegoro, kecuali . . .
a. Penderitaan rakyat akibat berbagai macam pajak
b. Pemasangan tiang pancang pembuatan jalan ke Magelang
c. Campur tangan Belanda dalam urusan pemerintahan
d. Masuknya kebudayaan Barat dalam kalangan bangsawan
4. Berikut adalah faktor-faktor yang menyebabkan VOC mengalami kemerosotan, kecuali . .
.
a. Terjadinya korupsi oleh para pegawainya
b. Banyaknya biaya perang yang di keluarkan
LAMPIRAN 10: 126
1. D 11. C
2. B 12. B
3. D 13. A
4. D 14. C
5. A 15. A
6. C 16. C
7. A 17. C
8. C 18. D
9. A 19. A
10. A 20. D
Lampiran 11 :
TABEL
SKOR KETERPERCAYAAN UJI VALIDITAS INSTRUMEN TES SIKLUS 1
Butir Soal
R X X2
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 0 0 1 0 21 441
2 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 23 529
3 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 0 1 1 0 19 361
4 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 0 1 1 1 0 0 0 1 1 0 1 1 0 1 0 0 0 0 15 225
5 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 22 484
6 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 24 576
7 1 0 0 0 0 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 19 361
8 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1 19 361
9 1 0 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 21 441
10 1 1 1 0 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 25 625
11 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 26 676
12 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 25 625
13 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 21 441
14 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 26 676
15 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 27 729
16 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 23 529
17 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 23 529
18 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 0 0 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 21 441
19 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 1 0 18 324
20 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 23 529
21 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 23 529
22 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 1 0 17 289
23 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 0 23 529
24 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 22 484
25 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 19 361
130
26 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 25 625
27 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 1 0 1 1 20 400
28 0 1 1 0 1 1 0 0 1 0 0 1 0 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 17 289
29 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 0 1 1 0 0 1 0 1 0 0 1 1 1 15 225
30 0 1 0 1 0 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 0 20 400
642 14034
Σ 20 26 26 18 20 25 18 21 29 11 16 23 19 21 28 29 19 20 19 21 24 13 28 26 20 24 19 15 25 19
p 0,7 0,9 0,9 0,6 0,7 0,8 0,6 1 1 0,4 1 0,8 0,6 1 1 1 0,6 1 0,6 0,7 0,8 0 0,9 1 1 0,8 1 1 0,8 0,6
q 0,3 0,1 0,1 0,4 0,3 0,2 0,4 0 0 0,6 0 0,2 0,4 0 0 0 0,4 0 0,4 0,3 0,2 1 0,1 0 0 0,2 0 1 0,2 0,4
Mp 14 19 19 13 15 18 13 15 20 9 12 17 14 15 20 20 14 14 14 16 17 10 27 19 15 17 14 11 18 14
Mt 21 21 21 21 21 21 21 21 21 21 21 21 21 21 21 21 21 21 21 21 21 21 21 21 21 21 21 21 21 21
r bis -0,1 0,5 0 0,4 0,3 -0 0,1 0 0 0,2 1 0,2 0,5 0 0 0 0,6 0 -0 0,4 0,2 0 0,2 0 1 0,2 0 -0 0,1 0,5
r tabel 0,3 0,3 0,3 0,3 0,3 0,3 0,3 0 0 0,3 0 0,3 0,3 0 0 0 0,3 0 0,3 0,3 0,3 0 0,3 0 0 0,3 0 0 0,3 0,3
Invalid
Invalid
Invalid
Invalid
Invalid
Invalid
Invalid
Invalid
Invalid
Invalid
Invalid
Invalid
Invalid
Invalid
Invalid
Invalid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Status
131
LAMPIRAN 13 :
TABEL
SKOR KETERPERCAYAAN UJI VALIDITAS INSTRUMEN TES SIKLUS II
Butir Soal
R X X2
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 0 0 23 529
2 1 1 0 0 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 22 484
3 1 0 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 1 0 1 0 18 324
4 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 20 400
5 1 0 0 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 23 529
6 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 0 0 20 400
7 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 1 0 1 16 256
8 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 0 17 289
9 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 25 625
10 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 0 0 23 529
11 1 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 21 441
12 0 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 24 576
13 0 1 1 1 0 0 0 0 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 0 17 289
14 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 22 484
15 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 19 361
16 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 28 784
17 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 0 0 0 0 1 0 0 1 18 324
18 0 0 0 1 0 1 0 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 19 361
19 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 0 0 1 20 400
20 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 21 441
21 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 0 1 24 576
22 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1 0 0 1 1 20 400
23 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 27 729
24 1 0 1 1 0 0 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 0 0 1 0 1 1 1 16 256
25 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 0 1 0 23 529
26 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 0 0 1 0 9 81
27 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 26 676
28 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 0 0 0 1 1 1 21 441
29 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 0 0 22 484
30 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 0 0 18 324
622 13322
Σ 19 17 21 21 16 22 20 17 19 25 23 24 24 24 23 20 29 28 20 26 24 28 15 24 15 19 10 15 19 15
p 0,6 0,6 0,7 0,7 0,53 0,7 0,7 0,6 0,6 0,8 0,8 0,8 0,8 0,8 0,8 0,7 0,97 0,9 0,7 0,9 0,8 0,9 0,5 0,8 0,5 0,6 0,3 0,5 0,63 0,5
q 0,4 0,4 0,3 0,3 0,47 0,3 0,3 0,4 0,4 0,2 0,2 0,2 0,2 0,2 0,2 0,3 0,03 0,1 0,3 0,1 0,2 0,1 0,5 0,2 0,5 0,4 0,7 0,5 0,37 0,5
Mp 14 12 15 15 11,7 16 14 12 13 18 15 17 17 17 17 14 20,1 20 15 19 16 20 11 17 11,1 9,2 7,2 11 13,2 11
Mt 21 21 21 21 20,7 21 21 21 21 21 21 21 21 21 21 21 20,7 21 21 21 21 21 21 21 20,7 21 21 21 20,7 21
r bis 0,2 0,4 0,1 0,3 0,34 0,5 0,3 0,2 0,2 0,5 0,6 0,4 0,1 0,6 0,4 0,4 0,13 0,2 0,4 0,5 0,2 0,3 0,1 0,5 0,41 0,1 0,2 0,2 0,04 0,2
r tabel 0,3 0,3 0,3 0,3 0,31 0,3 0,3 0,3 0,3 0,3 0,3 0,3 0,3 0,3 0,3 0,3 0,31 0,3 0,3 0,3 0,3 0,3 0,3 0,3 0,31 0,3 0,3 0,3 0,31 0,3
Invalid
Invalid
Invalid
Invalid
Invalid
Invalid
Invalid
Invalid
Invalid
Invalid
Invalid
Invalid
Invalid
Invalid
Invalid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Status
135
LAMPIRAN 15 : 138
DAYA PEMBEDA
============
Jumlah Subyek= 30
Klp atas/bawah(n)= 8
Butir Soal= 30
Nama berkas: D:\STATISTIK SKRIPSI\SIKLUS I.ANA
TINGKAT KESUKARAN
=================
Jumlah Subyek= 30
Butir Soal= 30
Nama berkas: D:\STATISTIK SKRIPSI\SIKLUS I.ANA
TABEL
TINGKAT KESUKARAN PADA SIKLUS I
Dari jumlah butir soal sebanyak 14 dan dijawab oleh responden hasil perhitungan
tingkat sukar kategori sedang sebanyak 11 butir atau 56%, dan kategori mudah sebanyak 3
atau 12%.
133
LAMPIRAN 17 :
DAYA PEMBEDA
============
Jumlah Subyek= 30
Klp atas/bawah(n)= 8
Butir Soal= 30
Nama berkas: D:\STATISTIK SKRIPSI\SIKLUS II.ANA
LAMPIRAN 18 :
TINGKAT KESUKARAN
=================
Jumlah Subyek= 30
Butir Soal= 30
Nama berkas: D:\STATISTIK SKRIPSI\SIKLUS II.ANA
TABEL
TINGKAT KESUKARAN PADA SIKLUS II
Dari jumlah butir soal sebanyak 15 dan dijawab oleh responden hasil
perhitungan tingkat sukar kategori sedang sebanyak 6 butir atau 24%, dan
kategori mudah sebanyak 10 atau 40%.
130
LAMPIRAN 19 :
Nomor Butir
Dimensi Indikator Jumlah
Positif (+) Negatif(-)
Efektivitas a. Persiapan guru 1 1
Pemanfaatan b. Pemanfaatan
media audio media audio 4, 5, 6, 7, 8, 9 2, 3, 8
visual video visual video
pembelajaran pembelajaran 10
c. Langkah 1
evaluasi
pengajaran
Nomor Butir
Dimensi Indikator Jumlah
Positif (+) Negatif(-)
Minat a. Mempersipkan 11 1
materi sebelum
belajar
b. Mencari sumber 12 1
terbaru yang
berkaitan dengan
materi
Ketekunan a. Mengulang 13 1
131
kembali materi
Motivasi a. Semangat dalam 14, 15, 4
mengikuti 16,17
pelajaran
b. Partisipasi siswa 19, 20 18 3
Nomor Butir
Dimensi Indikator Jumlah
Positif (+) Negatif(-)
Prestasi a. Dorongan untuk 21 22 2
sukses
b. Umpan balik 23 1
c. Unggul 24 1
1. Melaksanakan
pretes
2. Memberikan respon
positif terhadap
pembelajaran
3. Memperhatikan
penjelasan guru
4. Mengajukan
pertanyaan
5. Berdiskusi dalam
kelompok
6. Mengajukan
pendapat
7. Melaksanakan
postes
139
LAMPIRAN 21 :
Keterangan Nilai
Aspek yang
No
diamati Ya Tidak SB B C K SK
1 Guru
menyampaikan
tujuan pembelajaran
2. Mengaitkan materi
pembelajaran
sekarang dengan
materi sebelumnya
3. Mengenalkan
konsep yang
berkaitan dengan
materi yang
diajarkan.
4. Menjelaskan materi
pelajaran
5. Memberikan
kesempatan kepada
siswa untuk
bertanya.
6. Memberikan
kesempatan siswa
untuk menjawab
140
7. Memberikan
evaluasi
8. Memberikan
menyimpulkan
materi
9. Menutup pelajaran.
147
LAMPIRAN 22 :
Keterangan Nilai
Aspek yang
No
diamati Ya Tidak SB B C K SK
1 Guru mengenalkan
materi yang akan
disajikan.
2. Guru membagi
kelompok siswa.
3. Guru menampilkan
video pembelajaran.
4. Siswa menyimak
video dengan penuh
konsentrasi.
5. Guru memberikan
kesempatan kepada
siswa untuk
berpendapat.
6. Guru menjelaskan
materi.
7. Guru memberikan
kesempatan siswa
untuk bertanya
148
LAMPIRAN 23 :
1. Melaksanakan
√ 25 100%
pretes
2. Memberikan respon
positif terhadap √ 19 76%
pembelajaran
3. Memperhatikan
√ 15 60%
penjelasan guru
4. Mengajukan
√ 2 5%
pertanyaan
5. Berdiskusi dalam
√ 17 68%
kelompok
6. Mengajukan
√ 3 12%
pendapat
7. Melaksanakan
√ 25 100%
postes
150
LAMPIRAN 24 :
Keterangan Nilai
Aspek yang
No
diamati Ya Tidak SB B C K SK
1 Guru
menyampaikan √ √
tujuan pembelajaran
2. Mengaitkan materi
pembelajaran
√ √
sekarang dengan
materi sebelumnya
3. Mengenalkan
konsep yang
berkaitan dengan √ √
materi yang
diajarkan.
4. Menjelaskan materi √
√
pelajaran
5. Memberikan √
kesempatan kepada
√
siswa untuk
bertanya.
6. Memberikan
kesempatan siswa √ √
untuk menjawab
151
7. Memberikan √
√
evaluasi
8. Memberikan
menyimpulkan √ √
materi
9. Menutup pelajaran. √ √
152
LAMPIRAN 25 :
Keterangan Nilai
Aspek yang
No
diamati Ya Tidak SB B C K SK
1 Guru mengenalkan
materi yang akan √ √
disajikan.
2. Guru membagi
√ √
kelompok siswa.
3. Guru menampilkan
√ √
video pembelajaran.
4. Siswa menyimak
video dengan penuh √ √
konsentrasi.
5. Guru memberikan
kesempatan kepada
√ √
siswa untuk
berpendapat.
6. Guru menjelaskan
√ √
materi.
7. Guru memberikan √
kesempatan siswa √
untuk bertanya
sama-sama
memberikan
kesimpulan
154
LAMPIRAN 26 :
1. Melaksanakan
√ 25 100%
pretes
2. Memberikan respon
positif terhadap √ 23 92%
pembelajaran
3. Memperhatikan
√ 22 88%
penjelasan guru
4. Mengajukan
√ 6 20%
pertanyaan
5. Berdiskusi dalam
√ 21 84%
kelompok
6. Mengajukan
√ 7 28%
pendapat
7. Melaksanakan
√ 25 100%
postes
155
LAMPIRAN 27 :
Keterangan Nilai
Aspek yang
No
diamati Ya Tidak SB B C K SK
1 Guru √
menyampaikan √
tujuan pembelajaran
2. Mengaitkan materi √
pembelajaran
√
sekarang dengan
materi sebelumnya
3. Mengenalkan √
konsep yang
berkaitan dengan √
materi yang
diajarkan.
4. Menjelaskan materi √
√
pelajaran
5. Memberikan √
kesempatan kepada
√
siswa untuk
bertanya.
6. Memberikan √
kesempatan siswa √
untuk menjawab
7. Memberikan √
√
evaluasi
156
8. Memberikan √
menyimpulkan √
materi
9. Menutup pelajaran. √ √
157
Keterangan Nilai
Aspek yang
No
diamati Ya Tidak SB B C K SK
1 Guru mengenalkan √
materi yang akan √
disajikan.
2. Guru membagi √
√
kelompok siswa.
3. Guru menampilkan √
√
video pembelajaran.
4. Siswa menyimak √
video dengan penuh √
konsentrasi.
5. Guru memberikan √
kesempatan kepada
√
siswa untuk
berpendapat.
6. Guru menjelaskan √
√
materi.
7. Guru memberikan √
kesempatan siswa √
untuk bertanya
LAMPIRAN 29 :
V. Langkah Pembelajaran
Alokasi
Tahapan Kegiatan Kegiatan Pembelajaran Keterangan
Waktu
Kegiatan Awal 1. Apresepsi 15 menit
Guru mempersiapkan kelas
untuk pembelajaran.
2. Memotivasi
Guru menjelaskan tujuan
pembelajaran.
3. Guru meberikan soal pretes
kepada siswa.
Kegiatan Inti 1. Guru menarik perhatian 60 menit
siswa dengan mengaitkan
peristiwa yang terjadi.
2. Guru membagi siswa
kedalam kedalam 5
kelompok, masing-masing
kelompok terdiri dari ±9
orang.
3. Guru memberikan
penjelasan teknik
menyimak video.
4. Siswa menyimak video.
5. Guru memberikan
penjelasan mengenai materi.
6. Diskusi
7. Siswa mempresentasikan
hasil diskusi.
ajar.
3. guru memberikan soal pos
tes.
LAMPIRAN 30 :
4. Games
V. Langkah Pembelajaran
Alokasi
Tahapan Kegiatan Kegiatan Pembelajaran Keterangan
Waktu
Kegiatan Awal 1. Apresepsi 15 menit
Guru mempersiapkan kelas
untuk pembelajaran.
2. Memotivasi
Guru menjelaskan tujuan
pembelajaran.
3. Guru meberikan soal pretes
kepada siswa.
4. Guru memberikan ice
breaking.
Kegiatan Inti 1. Guru menarik perhatian 50 menit
siswa dengan mengaitkan
peristiwa yang terjadi.
2. Guru membagi siswa
kedalam kedalam 3
kelompok, masing-masing
kelompok terdiri dari ±8
orang.
3. Guru memberikan
penjelasan teknik
menyimak video.
4. Siswa menyimak video.
5. Guru memberikan
penjelasan mengenai materi.
6. Diskusi
7. Siswa mempresentasikan
hasil diskusi.
8. Games
Kegiatan Akhir 1. Menguatkan kembali 15 menit
158
Pertanyaan!
1. Ibu mengajar Sejarah di kelas berapa? Sudah berapa lama Ibu mengajar di
sekolah ini?
2. Persiapan seperti apa yang Ibu persiapkan untuk mengajar?
3. Metode belajar apa yang biasanya Ibu gunakan saat pembelajaran di kelas?
4. Bagaimana cara Ibu memberikan motivasi belajar kepada siswa?
5. Apakah siswa mengalami kesulitan dalam mempelajari pelajaran Sejarah?
6. Apa yang menyebabkan siswa mengalami kesulitan dalam mempelajari
pelajaran tersebut?
7. Bagaimana interaksi guru dan siswa di kelas ketika proses pembelajaran
berlangsung?
8. Apakah pada saat siswa mengalami kesulitan belajar di kelas, siswa tersebut
bertanya pada guru?
9. Pernahkan Ibu menggunakan metode pelajaran dengan menggunakan media
audio visual video pembelajaran di kelas?
10. Bagaimana jika dalam pembelajaran Sejarah metode pembelajaran yang
digunakan adalah media audio visual video pembelajaran?
LAMPIRAN 32 : 164
CATATAN LAPANGAN
LAMPIRAN 33 :
DOKUMENTASI PENELITIAN
167
168
169
LAMPIRAN 33 :
SKOR ANGKET MOTIVASI SISWA
SMP BINA SEJAHTERA DEPOK
TAHUN AJARAN 2011/2012
173