Anda di halaman 1dari 17

ASUHAN KEPERAWATAN

PADA Ny. N DENGAN SKIZOFENIA PARANOID


DI RUANG HELIKONIA RSJD Dr SOEJARWADI KLATEN

Tgl / MRS : 01 Februari 2018


Tanggal pengkajian : 13 Februari 2018/ 16.00 WIB
Metode pengkajian : wawancara, pemeriksaan fisik
Diagnosa Medis : Skizofenia Paranoid
RM No. : 0012xxxx

Pengkaji : Mukhlisho
Sumber informasi : klien

A. IDENTITAS
1. Identitas Klien
Nama : Ny. N
L/P : Perempuan
Umur : 54 Tahun
Alamat : Belan RT 08/04
Pendidikan : Simia
Agama : Islam
Status perkawinan : Menikah
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga

B. KELUHAN UTAMA
Saat dikaji pasien mengatakan sering mendengar suara-suara yang tidak jelas yang tidak
ada wujudnya

C. ALASAN MASUK
Pasien masuk rumah sakit diantar oleh suaminya, dengan keluhan pasien mendengar
suara – suara yang tidak ada wujudnya, pasien merasa diejek oleh tetangga – tetangganya,
pasien sering marah – marah dan curiga dengan tetangganya.
D. FAKTOR PREDIPOSISI
Pasien mengatakan belum pernah mengalami gangguan jiwa seperti ini dan pasien juga
sebelumnya belum pernah mendapat pengobatan jiwa. Pasien juga mengatakan tidak
pernah mendapatkan penganiyayaan fisik, aniyaya seksual, kekerasan maupun penolakan
dalam keluarga. Pasien mengatakan tidak ada anggota keluarga yang mengalami
gangguan jiwa. Klien merasa minder dengan teman – teman yang lebih kaya, klien
merasa tidak cocok untuk berteman dengan mereka
Masalah keperawatan :
Gangguan persepsi sensori Halusinasi pendengaran
Isolasi sosial

E. PEMERIKSAAN FISIK
1. Tanda Vital : TD : 110/80 mmHg, Nadi : 80 x/mnt, RR : 20 x/menit
2. Ukur : BB : 45 Kg, TB : 142 Cm
IMT : 45 : 2.0164 = 22.317 ( Berat Badan Normal)
Klien tidak memiliki keluhan fisik

F. PSIKOSOSIAL
1. Genogram

= laki-laki

= perempuan

= meninggal

= orang yang tinggal serumah dengan klien

= klien
2. Konsep Diri
a. Citra tubuh
Pasien mengatakan menyukai semua bagian dari tubuhnya, dan pasien jugan
mengatakan tidak ada yang tidak disukainya.
b. Identitas
Pasien sudah menikah, pasien adalah seorang istri dan ibu dari 3 orang anak nya,
pasien merasa puas dengan identitas dirinya sebagai perempuan
c. Peran
Saat dirumah pasien adalah seorang Ibu rumah tangga, saat dirumah sakit pasien
berperan sebagai pasien
d. Ideal Diri
Klien ingin segera pulang dan ingin berkumpul lagi bersama keluarga
e. Harga Diri
Klien adalah seorang pedagang kecil, dan klien minder dengan orang – orang
sekitar
Masalah keperawatan : Harga diri Rendah
3. Hubungan Sosial
a. Orang yang berarti
Pasien mengatakan orang yang paling berarti adalah suami dan anak nya
b. Peran dalam kegiatan masyarakat
Pasien mengatakan tempat mengadu jika dalam kesulitan adalah keluarga
c. Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain
Pasien mengatakan mengikuti aktivitas dalam masyarakat adalah kelompok
PKK, Pasien tidak memiliki hambatan dalam berkomunikasi dengan orang lain
yang setara dengan baliau, hanya saja pasien merasa minder jika ada yang lebih
dari beliau. Pasien mengatakan saat dirumah sakit malas berinteraksi dengan
orang lain, pasien lebih suka menyendiri dan pasien mengatakan tidak kenal
nama teman dalam satu bangsal.
Masalah keperawatan : hambatan interaksi sosial
4. Spiritual
Pasien mengatakan beragama islam. Selama di rumah pasien shalat 5 waktu di
rumahnya, selama di RS pasien tidak shalat 5 waktu
G. STATUS MENTAL
1. Penampilan
Pasien terlihat rapi, dengan menggunakan seragam RSJ, penampilan bersih, tetapi
pasien mengatakan tidak suka memakai make up.
Masalah keperawatan : tidak ada masalah keperawatan
2. Pembicaraan
Pada saat di wawancara pasien tidak mampu memulai pembicaraan dan hanya
menjawab sesuai pertanyaan dan berbicara sangat lambat.
Masalah keperawatan : hambatan komunikasi verbal
3. Aktifitas motorik
Pasien terlihat lesu saat di wawancara dan pasien mengatan bosan berada di rumah
sakit.
Masalah keperawatn : regimen pemberian obat tidak evektif
4. Alam perasaan
Pasien terlihat sedih, pasien mengatakan merasa sedih karena ingin pulang, dan tidak
ingin berlama – lama di disini.
Masalah keperawatan : isolasi sosial
5. Afek
Afek pasien labil, saat wawancara pasien terlihat sedih kadang senyum (sering
berubah-ubah)
Masalah Keperawatan : hambatan interaksi sosial
6. Interaksi selama wawancara
Pasien kooperatif, dan kontak mata terjaga
Masalah keperwatan : tidak ada masalah keperawatan
7. Persepsi
Pasien mengatakan sudah jarang mendengar suara orang yang tidak ada wujudnya
Masalah keperawatan : halusinasi pendengaran
8. Isi piker
Tidak ada gangguan pada isi fikir pasien, pasien mengatakan hari ini merasa baik
baik saja.
Masalah keperawatan : tidak ada masalah keperawatan
9. Proses piker
Tidak terdapat gangguan pada proses fikir pasien seperti sirkumtansial, flight of idea,
blocking maupun tangensial.
Masalah keperawatan: tidak ada masalah keperawatan
10. Tingkat kesadaran
Pasein tidak mengalami penurunan kesadaran seperti bingung, sedasi, stupor, tidak
terdapat gangguan orientasi waktu, tempat dan orang.
Masalah keperawatan : tidak ada masalah keperawatan.
11. Memori
Pasien dapat mengingat kejadian satu tahun yang lalu, pasien merayakan lebaran
dengan keluarga, pasien juga mengingat peristiwa 6 bulan yang lalu dan peristiwa
yang baru saja terjadi.
Masalah keperawatan : tidak da masalah keperawatan
12. Tingkat konsentrasi dan berhitung
Pasien tidak mampu berkonsentrasi dengan baik, saat diberikan soal berhitug soal
sederhana tentang penjumlahan pasien dapat menjawab dengan benar namun saat
siberikaan soal perkalian pasien tidak bisa menjawab.
Masalah keperawatan : konfungsi akut
13. Kemampuan penilaian
Tidak terdapat gangguan kemampuan penilaian, pasien dapat membuat keputusan
saat diberikan pilihan tindakan mana yang harus di dahulukan (tidak memiliki
gangguan ringan maupun gangguan bermakna).
Maslah keperawatan : tidak terdapat masalah keperawatan
14. Daya tilik diri
Pasien mengatakan menyadari bahwa dirinya sedang sakit, sehingga di rawat di
RSJD.
Masalah Keperawatan: tidak terdapat masalah keperawatan

H. KEBUTUHAN PERSIAPAN PULANG


1. Makan
Sebelum di RSJ : pasien mampu mempersiapkan dan makan secara mandiri.
Selama di RSJ : pasien mampu makan secara mandiri namun makanan di persiapkan
oleh rumah sakit.
2. BAB/BAK
Sebelum di RSJ : Pasien mengatakan mampu BAB/BAK di kamar mandi secara
mandiri
Selama di RSJ : Pasien mengatakan mampu BAB/BAK di kamar mandi secara
mandiri.
3. Mandi
Sebelum di RSJ : Pasien mengatakan mandi secara mandiri, meggosok gigi secara
mandiri
Selama di RSJ : Pasien mengatakan mandi secara mandiri, memakai sabun dan gosok
gigi secara mandiri.
4. Berpakaian
Sebelum di RSJ : Pasien mengenakan pakaian secara mandiri, ganti pakaian secara
mandiri.
Selama di RSJ : Pakaian mengenakan pakaian secara mandiri, pasien bisa
mengambil, memilih dan mengenakan pakaian secara mandiri.
5. Istirahat dan tidur
Sebelum di RSJ : Pasien mengatakan tidur nyenyak ± 8 jam.
Selama di RSJ : pasien mengatakan bisa tidur seperti biasanya, dan tidak ada keluhan
untuk tidur
6. Penggunaan obat
Pasien mengatakan saat di rumah sakit selalu minum obat saat diberikan dokter.
7. Pemeliharaan kesehatan
Pasien mengatakan biasanya kalau sakit berobat ke pelayanan kesehatan terdekat.
8. Aktifitas di dalam rumah
Pasien mengatakan selama dirumah mengerjakan pekerjaan rumah misalnya mencuci
piring, membersihkan lantai, kadang membantu memasak.
9. Aktivitas di luar rumah
Pasien mengatakan pekerjaan diluar rumah yaitu berjualan di SD.

I. MEKANISME KOPING
Pasien sudah tidak memiliki gangguan adaftif seperti mampu berbicara dengan orang lain,
mampu menyelesaikan masalah, mampu melakukan teknik relaksasi, aktivitas konstruktif
dan olahraga

J. MASALAH PSIKOSOSIAL DAN LINGKUNGAN


1. Masalah dengan dukungan kelompok spesifik : pasien mengatakan tidak ada masalah
spesifik di lingkungannya
2. Masalah berhubungan dengan lingkungan spesifik : pasien mengatakan tidak memiliki
masalah dengan lingkungannya
3. Masalah dengan pendidikan spesifik : pasien lulusan SIMIA
4. Maslah dengan pekerjaan spesifik : pekerjaan pasien jualan di SD dan pasien
mengatakan senang dengan pekerjannya
5. Masalah dengan perumahan spesifik : pasien di rumah tinggal bersama suami dan anak
– anaknya
6. Masalah dengan ekonomi spesifik : dengan berjualan pasien mengatakan bisa
membantu perekonomian keluarga.
7. Masalah lainnya : tidak ada masalah.
Masalah keperawatan : tidak ada masalah keperawatan

K. PENGETAHUAN
Pasien mengatakan tidak tau dari diagnosa penyakit yang sedang di derita
Masalah keperawatan : difisiensi pengetahuan

L. ASPEK PENUNJANG
Diagnosa medis :Skizofrenia Paranoid
Terapi medis : 13/2/2018
Nama Obat Dosis Indikasi
Risperidone 2,5 mg/12 Terapi pada skizofrenia akut dan kronik serta pada
jam kondisi psikosis yang lain
Jam 06.00
dan jam
18.00
Haloperidol 5 mg/12 jam 1.
Jam 06.00
dan jam
18.00
Trihexyphen 2 mg/12 jam 1. Parkinson
idyl Jam 06.00 2. Gangguan ekstrapiramidal yang disebabkan obat
dan jam SSP
18.00
J. DAFTAR MASALAH KEPERAWATAN
1. Gangguan persepsi sensori halusinasi: pendengaran

K. ANALISA DATA
No. DATA MASALAH KEPERAWATAN
1. Ds: Pasien mengatakan sebelumnya sering Gangguan persepsi sensori halusinasi
mendengar suara-suara yang tidak ada : Pendengaran
wujudnya
Do: pasien tampak senyum – senyum sendiri
2 Ds: pasien mengatakan malas untuk Isolasi sosial : menarik diri.
berintraksi karna merasa bosan di rumah sakit
Do: pasien lebih sering sendiri dan jarang
berkomunikasi dengan teman di ruangan
3 Ds: Pasien mengatakan sekarang dia merasa Harga diri rendah
malu dengan peyakitnya karna dia dirawat
dirumah sakit jiwa.
Do: pasien sering terlihat murung saat berada
di ruangan.

L. POHON MASALAH

Resiko mencedrai diri sendiri, orang lain dan lingkungan.

Gangguan persepsi sensori: Halusinasi

Menarik diri.

Harga diri Rendah

M. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Gangguan persepsi sensori halusinasi
2. Isolasi sosial:menarik diri
3. Harga diri rendah
N. RENCANA KEPERAWATAN

NO. DX. KEP Tujuan Dan Kriteria Hasil INTERVENSI


1. Gangguan persepsi Setelah dilakukan tindakan SP 1:
sensori halusinasi: keperawatan selama 3x24 jam 1. Identifikasi halusinasi: Isi,
Pendengaran pasien mampu: waktu terjadi, situasi pencetus,
1. Mengidentifikasi halusinasi: perasaan, respon.
isi,waktu terjadi, frekuensi, 2. Jelaskan cara mengontrol
situasi pencetus, perasaan, halusinasi: menghardik, obat,
respon bercakap-cakap, melakukan
2. Menjelaskan cara kegiatan.
mengontrol halusinasi 3. Latih cara mengontrol
dengan menghardik, minum halusinasi dengan menghardik.
obat, bercakap-cakap dan 4. Masukkan pada jadwal
melakukan kegiatan kegiatan untuk latihan
3. Berlatih cara menghardik. menghardik.

SP 2:
1. Evaluasi kegiatan menghardik
beri pujian.
2. Latih cara mengontrol
halusinasi dengan obat
(jelaskan 6 benar: jenis, guna,
dosis, frekuensi, cara rutinitas
minum obat).

SP 3:
1. Evaluasi kegiatan latihan
menghardik dan obat. Beri
pujian
2. Latihan cara mengontrol
halusinasi dengan bercakap-
cakap saat terjadi halusinasi.
3. Masukan pada jadwal kegiatan
untuk latihan menghardik,
minum obat dan bercakap-
cakap.

SP 4:
1. Evaluasi kegiatan latihan
menghardik dan obat, beri
pujian.
2. Latih cara mengontrol
halusinasi dengan kegiatan
harian.
3. Masukan pada jadwal kegiatan
4. harian untuk latihan
menghardik, minum obat,
bercakap-cakap dan kegiatan
harian.
2 Isolasi social : Setelah dilakukan tindakan 1 mengidentifikasi penyebab
menarik diri keperawatan 3x24 jam isolasi sosial pasien.
diharapkan psien mampu untuk 2 Berdiskusi dengan pasien
berintrakasi dengan baik dengan tentang keuntungan
orang di sekitar pasien berintraksi dengan orang lain
3 Berdiskusi dengan pasien
tentang kerugian berintrakasi
dengan orng lain
4 Mengajarkan pasien untuk
berkenalan
5 Masukkam kegiatan kedalam
kegiatan harian
3 Harga diri rendah Setelah dilakukan tindakan 1. Mengidentifikasi
keperawatan 3x24 jam
kemampuan dan aspek
diharapkan psien mampu untuk
meningkatkan kembali harga positif yang dimiliki pasien.
diri pasien.
2. Membantu menilai
kemampuan yang dapat
digunakan.
3. Membantu
menetapkan/memilih
kegiatan yang sesuai dengan
kemampuan yang akan
dilatih.
4. Melatih
kegiatan/kemampuan yang
sudah dipilih pasien
5. Membantu menyusun jadwal
untuk melakukan kegiatan
yang sudah dilatih.

O. IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

No. Hari/Tgl/Jam Iplementasi Evaluasi Ttd


1. Selasa S:
13 Februari 2018 Tindakan SP 1 : - Pasien mengatakan
15.30 wib. 1. Mengidentifikasi penyebab mendengar suara-suara
halusinasi, isi, frekuensi, atau bisikan dari
waktu terjadi, perasaan dan seseorang yang tidak
respon. ada wujudnya Biasanya
2. Menjelaskan suara itu muncul pada
caramengontrol halusinasi: pasien sedang masak
hardik, obat, cakap-cakap, dan sendiri, waktu ± 3-5
dan melakukan kegiatan menit suara itu muncul
3. Menjelaskan cara sampai hilang, sehari
mengontrol halusinasi bisa sampai 1-2 kali.
dengan cara menghardik. Pasien. Respon pasien
4. Melatih cara mengontrol saat mendengar suara itu
halusinasi dengan rasanya ingin marah dan
menghardik teriak.
- Pasien mengatakan
kalau suara itu datang
dia akan menghardik
dengan bilang pergi-
pergi kamu tidak nyata
dengan menutup telinga
- Pasien mengatakan mau
memperagakan lagi cara
mengontrol halusinasi
dengan menghardik
O:
- Pasien cukup kooperatif
- Pasien sudah mampu
mampu untuk
melakukan cara
menghardik
- Pasien tampak
mempraktekakn cara
menghalau halusinasi
dengan cara
menghardik.
A:
Gangguan persepsi sensori
halusinasi: Pendengaran
belum tercapai.
P:
Kontrak waktu nanti jam
17.45 wib, evaluasi
kembali cara menghardik
RTL : evaluasi SP 1

S:
- Pasien mengatakan jika
halusinasi muncul maka
mencoba untuk
menghardik halusinasi
Tindakan SP 1 : seperti yang sudah
17.45 wib
1. Mengidentifikasi penyebab diajarkan
halusinasi, isi, frekuensi, - Pasien mengatakan mau
waktu terjadi, perasaan dan berlatih cara lain
respon. mengendalikan
2. Menjelaskan cara halusinasi.
mengontrol halusinasi O:
dengan cara menghardik. - Pasien kooperatif
3. Melatih cara mengontrol - Pasien mampu mampu
halusinasi dengan untuk mengontrol
menghardik halusinasi dengan cara
menghardik
A:
Gangguan persepsi sensori
halusinasi: Pendengaran
tercapai sebagian
P:
Besok jam 09.00 wib
berlatih kembali cara
mengontrol halusinasi
dengan obat.
RTL: evaluasi SP 1 dan
ajarkan SP 2

2 Rabu 14 Februari Tindakan SP 1 : S:


2018 1. Mengidentifikasi penyebab - Pasien mengatakan
09.00 wib. halusinasi, isi, frekuensi, masih jika halusinasi
waktu terjadi, perasaan dan muncul maka pasien
respon. mencoba untuk
2. Mengevaluasi cara menghardik halusinasi
mengontrol halusinasi seperti yang sudah
dengan cara menghardik. diajarkan
3. Menjelaskan cara - Pasien mengatakan mau
mengontrol halusinasi yang berlatih cara mengontrol
berikutnya dengan obat. halusinasi dengan obat
jelaskan 6 benar.
O:
- Pasien kooperatif
- Pasien mampu mampu
untuk mengontrol
halusinasi dengan cara
menghardik
- Pasien belum mampu
untuk mengenal obat-
obatnya
A:
Gangguan persepsi sensori
halusinasi: Pendengaran
tercapai sebagian
P:
Kontrak waktu nanti jam
11.00 wib, ajarkan cara
menghalau halusinasi
dengan obat
RTL : Evaluasi SP 1 dan
ajarkan SP 2
S:
- Pasien mengatakan jika
11.00 wib Tindakan SP 2:
halusinasi muncul maka
1. Evaluasi kegiatan
pasien mencoba untuk
menghardik beri pujian.
menghardik halusinasi
2. Latih cara mengontrol
seperti yang sudah
halusinasi dengan obat
diajarkan
(jelaskan 6 benar: jenis,
- Pasien mengatakan mau
guna, dosis, frekuensi, cara
berlatih cara mengontrol
rutinitas minum obat).
halusinasi dengan obat
jelaskan 6 benar.
O:
- Pasien kooperatif
- Pasien mampu mampu
untuk mengontrol
halusinasi dengan cara
menghardik
- Pasien sudah mampu
menyebutkan jenis
obatnyan dengan
menyebutkan warnanya,
pasien sudah bisa
menyebutkan dosis yang
diberikan perawat,
pasien sudah bisa
menyebutkan kapan saja
obat di minum, pasien
belum tahu tentang
kegunaan obat
A:
Gangguan persepsi sensori
halusinasi: Pendengaran
tercapai sebagian
P:
Kontrak waktu besok jam
15.30 wib, ajarkan cara
menghalau halusinasi
dengan obat terutama
tentang kegunaan obat
RTL : evaluasi SP 2 lanjut
Sp 3
3. Kamis 15 januari Tindakan SP 2: S:
2018 1. Evaluasi kegiatan - Pasien mengatakan jika
menghardik beri pujian. halusinasi muncul maka
2. Latih cara mengontrol pasien mencoba untuk
halusinasi dengan obat menghardik halusinasi
(jelaskan 6 benar: jenis, seperti yang sudah
guna, dosis, frekuensi, cara diajarkan
rutinitas minum obat). - Pasien mengatakan
masih ingat cara
mengontrol halusinasi
dengan obat.
O:
- Pasien kooperatif
- Pasien mampu mampu
untuk mengontrol
halusinasi dengan cara
menghardik
- Pasien sudah mampu
menyebutkan jenis
obatnyan dengan
menyebutkan warnanya,
pasien sudah bisa
menyebutkan dosis yang
diberikan perawat,
pasien sudah bisa
menyebutkan kapan saja
obat di minum,pasien
sudah tahu tentang
genukaan obat.
A:
Gangguan persepsi sensori
halusinasi: Pendengaran
tercapai sebagian
P:
Kontrak waktu Rabu 21
Februari 2018 jam 15.30
wib, ajarkan cara
menghalau halusinasi
dengan bercakap-cakap
dengan orang lain
RTL : evaluasi SP 1 dan SP
2, ajarkan SP 3

No. Hari/Tgl/Jam Implementasi Evaluasi Ttd


1. 13 Februari 1 Mengidentifikasi S: pasien mengatakan malas
2018 penyebab isolasi sosial
untuk berintraksi karna
15.30 WIB pasien.
2 Berdiskusi dengan merasa bosan di rumah
pasien tentang
sakit
keuntungan berintraksi
dengan orang lain O: pasien lebih sering sendiri
3 Berdiskusi dengan dan jarang berkomunikasi
pasien tentang kerugian dengan teman di ruangan.
berintrakasi dengan A: Masalah isolasi sosial
orng lain belum teratasi
4 Mengajarkan pasien P: lanjutkan intervensi SP1
untuk berkenalan Isolasi sosial
5 Masukkam kegiatan
kedalam kegiatan
harian
2. 14 Februari 1 Mengidentifikasi S: pasien mengatakan sudah
2018 penyebab isolasi sosial
memiliki teman untuk
09.00 WIB pasien.
2 Berdiskusi dengan berkomunikasi
pasien tentang
O: pasien lebih sering terlihat
keuntungan berintraksi
berkomunikasi dengan
dengan orang lain
temannya
3 Berdiskusi dengan
A: Masalah isolasi sosial
pasien tentang kerugian
tertasi sebagian
berintrakasi dengan
P: lanjutkan intervensi SP1
orng lain
Isolasi sosial
4 Mengajarkan pasien
untuk berkenalan
5 Masukkam kegiatan
kedalam kegiatan
harian
3. 15 Februari 1 Mengidentifikasi S: pasien mengatakan sudah
2018 penyebab isolasi sosial
memiliki teman untuk
15.30 WIB pasien.
2 Berdiskusi dengan berkomunikasi
pasien tentang
O: pasien lebih sering terlihat
keuntungan berintraksi
berkomunikasi dengan
dengan orang lain
temannya
3 Berdiskusi dengan
A: Masalah isolasi sosial
pasien tentang kerugian
tertasi sebagian
berintrakasi dengan orng
P: lanjutkan intervensi SP1
lain
Isolasi sosial
4 Mengajarkan pasien
untuk berkenalan
5 Masukkam kegiatan
kedalam kegiatan harian

No. Hari/Tgl/Jam Implementasi Evaluasi Ttd


1. 13 Februari 1 Mengidentifikasi S: Pasien mengatakan
2018
kemampuan dan sekarang dia merasa
16.00 WIB
aspek positif yang malu dengan peyakitnya
dimiliki pasien. karna sebelumnya belum
2 Membantu menilai pernah masuk rumah
kemampuan yang sakit jiwa. Tapi pasien
dapat digunakan. ingin cepat pulang
3 Membantu supaya berkumpul
menetapkan/memilih dengan anak dan
kegiatan yang sesuai suaminya
dengan kemampuan O: pasien sering terlihat
yang akan dilatih. murung saat berada di
4 Melatih ruangan.
kegiatan/kemampuan A: masalah harga diri rendah
yang sudah dipilih belum teratasi
pasien P: intervensi harga diri
5 Membantu menyusun rendah SP1 dilanjutkan
jadwal untuk
melakukan kegiatan
yang sudah dilatih.

2. 14 Februari 1 Mengidentifikasi S: Pasien mengatakan


2018
kemampuan dan sekarang dia merasa
09.30 WIB
aspek positif yang malu dengan peyakitnya,
dimiliki pasien. pasien ingin cepat
2 Membantu menilai pulang kerumahnya
kemampuan yang O: pasien sering terlihat
dapat digunakan. murung saat berada di
3 Membantu ruangan.
menetapkan/memilih A: masalah harga diri rendah
kegiatan yang sesuai teratasi sebagian
dengan kemampuan P: intervensi harga diri
yang akan dilatih. rendah SP1 dilanjutkan
4 Melatih
kegiatan/kemampuan
yang sudah dipilih
pasien
5 Membantu menyusun
jadwal untuk
melakukan kegiatan
yang sudah dilatih.
3. 15 Februari 1 Mengidentifikasi S: Pasien mengatakan bahwa
2018
kemampuan dan tidak merasa malu lagi
16.00 WIB
aspek positif yang dengan keadaannya
dimiliki pasien. sekarang, pasien
2 Membantu menilai mengatakan ingin cepat
kemampuan yang sembuh supaya bisa
dapat digunakan. pulang
3 Membantu O: pasien sudah bisa
menetapkan/memilih berintraksi dengan pasien
kegiatan yang sesuai lainnya, tidak murung
dengan kemampuan lagi.
yang akan dilatih. A: masalah harga diri rendah
4 Melatih teratasi sebagian
kegiatan/kemampuan P: intervensi harga diri
yang sudah dipilih rendah SP1 dilanjutkan
pasien
5 Membantu menyusun
jadwal untuk
melakukan kegiatan
yang sudah dilatih.

Anda mungkin juga menyukai