Anda di halaman 1dari 14

PERENCANAA DAN ANALISIS SISTEM

Pengembangan sistem adalah proses memodifikasi atau mengganti sebagian atau semua
sistem informasi. Pengembangan sistem secara normal dilakukan oleh tim proyek yang terdiri
dari analis sistem, programmer, akuntan, dan orang lain dalam organisasi yang mempunyai
pengetahuan memadai serta mengetahui tentang proyek tersebut. Setiap proyek pengembangan
sistem akan melalui siklus hidup pengembangan sistem, yaitu perencanaan dan analisis,
perancangan dan implementasi.
1.1 GARIS BESAR PERENCANAAN DAN ANALISIS SISTEM
Perencanaan sistem meliputi proses identifikasi subsistem yang ada pada sistem
informasi yang pengembangannya membutuhkan perhatian khusus. Tujuan perencanaan
sistem ialah untuk mengidentifikasi berbagai bidang permasalahan yang perlu segera
dipecahkan maupun yang nantinya akan diselesaikan. Analisis sistem dimulai setelah
perencanaan sistem telah mengidentifikasi subsistem yang dikembangkan. Tujuan utama
analisis sistem adalah untuk memahami sistem dan permasalahan yang ada, memberikan
gambaran informasi yang dibutuhkan dan untuk menetapkan prioritas untuk kerja sistem
berikutnya.

Tujuan
1. Memahami sistem yang ada (jika ada)
2. Mengidentifikasi dan memahami masalah
3. Masalah yang tela diidentifikasi dinyatakan ke dalam kebutuhan informasi dan
kebutuhan sistemh
4. Mengidentifikasi sistem dengan jelas untuk memperoleh prioritas utama

Fokus
 Mengidentifikasi faktor sukses yang kritis
 Memberikan perhatian khusus untuk faktor-faktor tersebut.

1.2 PERENCANAAN SISTEM DAN ANALISIS KELAYAKAN


Pendekatan sistem yang secara total berbasis atas-bawah, sangat penting digunakan ketika
mengembangkan sistem. Ketika mengembangkan sebuah rencana dan strategi sistem
secara keseluruhan, rencana tersebut harus mendapatkan dukungan dan persetujuan total
dari manajemen puncak. Rencana keseluruhan perlu mendapat kepastian untuk mencapai
tujuan berikut ini:
a. Sumber daya yang dimiliki akan ditujukan untuk subsistem yang paling mebutukan
sumber daya tersebut.

1
b. Proses duplikasi dan upaya yang siasia akan diminimalkan
c. Pengembangan strategi dalam organisasi akan konsisten dengan keseluruan
rencana strategis organisasi.
Perencanaan sistem dan analisis kelayakan meliputi beberapa tahap:
1) Mendiskusikan dan merencanakannya bersama-sama dengan manajemen
puncak.
2) Menetapkan sebuah dewan penasehat (steering commitee) bagi perencanaan
sistem.
3) Menetapkan keseluruhan tujuan dan kendala yang dihadapi.
4) Mengenbangkan sebuah rencana sistem informasi strategis.
5) Mengidentifikasi dan menetapkan prioritas bagi wilayah-wilayah tertentu dalam
organisasi untuk menjadi fokus pengembangan sistem.
6) Membuat sebuah proposal sistem yang akan berperan sebagai landasan analisis
dan desain awal bagi subsistem tertentu yang akan dikembangkan.
7) Membentuk sebuah tim yang terdiri dari berbagai inividu yang akan bekerja
dalam proses analisis dan desain awal.
1.2.1 Perencanaan Sistem dan Manajemen Puncak
Hal yang paling penting dalam seluruh upaya pengembangan sistem adalah
mendapatkan dukungan dari manajemen puncak. Tugas utama pengembang sistem
adalah mengamati dengan cermat rencana strategis, faktor kunci sukses, dan
keseluruhan tujuan manajemen puncak.
1.2.2 Dewan Penasihat
Dewan penasihat merupakan pendekatan yang berguna untuk memandu
keseluruhan upaya pengembangan sistem. Komite ini adalah perwakilan dari
manajemen puncak dan seluruh fungsi utama dalam organisasi. Tugas dari komite
ini seluruhnya harus difokuskan pada kebutuhan informasi saat ini dan masa yang
akan datang. Dewan penasihat harus bertanggung jawab atas keseluruhan
perencanaan dan pengendalian upaya pengembangan sistem dalam perusahaan.
1.2.3 Mengembangkan Tujuan dan Batasan Sistem
Keseluruhan perencanaan membutuhkan pengembangan tujuan umum perusahaan
dan tujuan khusus bagian subsistem tertentu dalam perusahaan agar menjadi lebih
efektif. Tujuan umum perusahaan harus memasukkan keseluruhan tujuan strategis
yang berkaitan dengan siklus perencanaan jangka panjang perusahaan. Selain

2
tujuan strategis juga terdapat tujuan taktis. Tujuan taktis ini sesuai dengan
perencanaan taktis dan umumnya ditujukan untuk rentang waktu satu hingga tiga
tahun ke depan.
1.2.4 Mengembangkan Rencana Sistem Strategis
Output utama yang dihasilkan dewan penasihat atau individu yang bertanggung
jawab atas pengembangan sistem adalah sebuah rencana sistem strategis. Rencana
ini berupa dokumen tertulis yang menggabungkan tujuan jangka pendek dan tujuan
jangka panjang dari upaya pengembangan sistem sebuah perusahaan. Elemen kunci
dalam sebuah rencana sistem strategis ialah:
a. Keseluruhan pernyataan yang terkait dengan faktor sukses kunci dari
perusahaan dan tujuan-tujuan yang ingin dicapai.
b. Deskripsi sistem dalam perusahaam yang membutuhkan upaya
pengembangan.
c. Pernyataan prioritas yang menunjukan bidang-bidang mana saja yang akan
mendapatkan prioritas paling tinggi.
d. Garis besar sumberdaya yang dibutuhkan termasuk didalamnya biaya,
orang,dan peralatan.
e. Rencana waktu pengembangan sistem tertentu.
1.2.5 Mengidentifikasi Proyek Tertentu yang Akan Diprioritaskan
Penetapan prioritas arus dilakukan halnya dalam anggaran modal. Manfaat tertentu
yang diinginkan harus ditentukan dalam setiap proyek, dan biaya yang dikeluarkan
harus diestimasi seakurat mungkin dan ditetapkan dalam anggaran keuangan.
Anggaran keuangan ini pun harus seakurat mungkin. Manfaat pengembangan
sistem sering sulit untuk diukur, karena itulah pertimbangan sisi keuangan mudah
terabaikan pada saat memberikan prioritas pada proyek-proyek pengembangan
sistem.
1.2.6 Membentuk Komisi untuk Proyek Sistem
Dalam sebuah proyek pengembangan sistem membutuhkan berbagai individu dari
berbagai disiplin ilmu. Kebutuhan ini tergantung pada kekhususan proyek itu
sendiri, namun pada umumnya membutuhkan ahli manajemen, akuntan, pengguna
sistem, programer komputer, dan beragam individu teknisi pendukung.

3
1.3 ANALISIS SISTEM

Tahap 1: Tahap 2: Tahap 3: Tahap 1:


Survei Mengidentifikasi Mengidentifikasi Laporan
terhadap kebutuhan persyaratan Analisis Sistem
sistem saat ini informasi sistem

Gambar 3: Tahap-Tahap Analisis Sistem

1.3.1 Tahap 1: Survei Terhadap Sistem Saat ini


a. Tujuan Survei
Ada empat tujuan survei sistem:
a) Memperoleh pemahaman mendasar mengenai aspek operasional dari sistem
b) Menetapkan sebuah hubungan kerja dengan pengguna sistem
c) Mengumpulkan data-data penting yang berguna untuk pengembangan desain
sistem,
d) Mengindentifikasikan permasalahan- permasalahan khusus yang membutuhkan
lebih banyak perhatian dalam upaya desain subsekuen.
Dalam memodifikasi sistem yang ada, tim pengembang sistem perlu
memperhatikan hal – hal berikut ini agar tercipta hubungan yang berkualitas antara
tim pengembang dengan individu yang bekerja dalam sistem tersebut sehingga
kesuksesan proyek pengembangan dapat dicapai.
b. Pertimbangan Perilaku
Pengembangan sistem meliputi perubahan sistem yang ada saat ini beserta
permasalahan yang ada di dalamnya, dan kebanyakan orang tidak menyukai
perubahan. Seperti misalnya seseorang akan merasa khawatir akan kehilangan
pekerjaannya, apabila dilakukan komputerisasi. Kesenjangan komunikasi antara
analis sistem dan pihak manajemen terkait dengan keamanan kerja, ketidakpastian,
dan penolakan untuk berubah. Untuk dapat mengatasi kesenjangan komunikasi ini
merupakan tanggung jawab analis sistem, bukan pihak manajemen. Tugas utama
seorang analisis sistem adalah mengarahkan sebuah survei sistem yang mampu
membangun hubungan kerja yang baik antara tim proyek dan pihak manajemen.

4
c. Sumber-sumber untuk Mendapatkan Beragam Fakta
Teknik yang digunakan untuk mendapatkan data tentang subsistem informasi yang
akan diteliti, dapat berupa wawancara, kuesioner, observasi, dan kajian beragam
jenis dokumen seperti catatan rapat, catatan rekening perusahaan, struktur
organisasi, laporan keuangan, prosedur manual, kebijakan perusahaan, deskripsi
pekerjaan, dan sebagainya. Dan sumber-sumber informasi di luar perusahaan
seperti laporan dan publikasi industri dan perdagangan maupun juga jurnal-jurnal
profesional.
d. Menganalisis Hasil Survei
Berikut ini pertanyaan-pertanyaan yang dapat digunakan untuk mengevaluasi
sistem yang dapat digunakan untuk mengevaluasi sistem yang ada saat ini:
a) Apakah diperlukan suatu prosedur tertentu ?
b) Apakah prosedur yang selama ini ada menggunakan langkah-langkah yang tidak
perlu?
c) Apakah prosedur yang ada selama ini sudah mempertimbangkan efektivitas
biaya?
d) Apakah laporan yang dihasilkan saat ini sudah jelas dan mudah dibaca?
e) Apakah sumber-sumber dokumen yang ada selama ini sudah didesain dengan
baik?
f) Apakah laporan yang dihasilkan saat ini telah digunakan dengan baik?
g) Apa saja yang menyebabkan timbulnya permasalahan- permasalahan tertentu?
h) Laporan tambahan seperti apa yang berguna bagi manajemen?
i) Sudahkah sistem dokumentasi yang ada saat ini mencukupi?
Dalam membuat evaluasi, standart-standart tertentu haruslah digunakan sebagai
pembanding. Standar tersebut berhubungan dengan efektivitas dan efisiensi.
Efektivitas di dini berarti sistem mampu mencapai tujuan-tujuan yang telah
ditetapkan sebelumnya dalam tahap perencanaan sistem. Efisiensi berhubungan
dengan apakah tujuan-tujuan tersebut dicapai pada biaya yang serendah mungkin.
Penilaian terhadap efektivitas kemampuan sistem untuk mencapai keseluruhan
tujuan yang telah direncanakan berfokus pada sumbatan (bottleneck). Sumbatan
mencerminkan kelemahan dalam sistem yang bila dilakukan perubahanh kecil akan
mampu memberikan peningkatan besar. Analisis yang dilakukan terhadap situasi
ini mungkin dapat mengungkapkan terjadinya ketidak-efektifan dalam sistem

5
penjadwalan pekerjaan dan adanya jam kerja karyawan yang mengganggu, bahkan
sekalipun adanya tunggakan pekerjaan dalam jadwal produksi.

1.3.2 Tahap 2: Mengidentifikasi Kebutuhan Informasi


Tahap kedua dalam analisis sistem adalah proses mengidentifikasi informasi
yang dibutuhkan bagi pengambilan keputusan manajerial. Analisis, ketika
mengidentifikasi informaasi yang dibutuhkan, akan mempelajari keputusan-keputusan
tertentu yang diambil manajer dalam hal input informasi yang dibutuhkan dan
digunakan. Proses ini disebut analisis kebutuhan informasi dan hal ini merupakan
dasar dilakukan analisis terhadap pengambilan keputusan.
Tanggung jawab sebagai seorang pemegang sistem mungkin adalah bertanya
secara lebih detail tentang situasi alami manakala insinyur tersebut mengambil
keputusan-keputusannya. Beberapa teknik sistematis dapat digunakan untuk
memahami pengambilan keputusan dan informasi yang dibutuhkan.Pendekatan
tersebut adalah:
a. Mengidentifikasikan tanggungjawab utama seorang manajer
b. Mengidentifikasi perangkat apa saja yang digunakan untuk menilai seorang
manajer
c. Mengidentifikasi beberapa permasalahan utama yang dihadapi manajer
d. Mengidentifikasi perangkat apa saja yang dapat digunakan manajer untuk
mengevaluasi output personal.
Dua pendekatan yang pertama menyarankan kepada kita untuk memahami posisi
manajer dan tanggung jawab yang terkait dengannya dalam senuah perusahaan. Disisi
lain, pendekatan dengan mananyakan pada manajer tentang permasalahan mereka,
juga sangat membantu, dan tentunya kita tidak akan hanya mendekati seorang manajer.

1.3.3 Tahap 3 : Mengidentifikasi Kebutuhan Sistem


Tahap ketiga dalam proyek analisis sistem meliputi proses menentukan kebutuhan
sistem. Kebutuhan-kebutuhan tersebut dapat ditentukan dalam dua hal, yaitu input dan
output. Kebutuhan input bagi sebuah subsistem tertentu menentukan kebutuhan khusus
apa saja yang harus dipenuhi agar subsistem tersebut mampu mencapai tujuannya.
Hal berikut ini dapat dipertimbangkan sebagai kebutuhan output:
a. Laporan kemajuan harian
b. Laporan keuangan harian

6
c. Laporan unit yang rusak
d. Laporan permasalahan bahan baku
Kebutuhan input bagi suatu subsistem, pada gilirannya, akan menentukan kebutuhan
output pada subsistem lainnya.

1.3.4 Tahap 4: Mengembangkan Laporan Analisis Sistem


Hasil akhir dari proyek analisis sistem adalah sebuah laporan. Beberapa elemen kunci
dalam laporan analisis sistem adalah:
a) Ringkasan lingkup dan tujuan proyek analisis
b) Penegasan kembali hubungan antara proyek dengan rencana keseluruhan sistem
informasi strategis.
c) Deskripsi keseluruhan permasalahan dalam subsistem tertentu yang sedang dianalisis.
d) Ringkasan keputusan-keputusan yang dibuat dan informasi tertentu yang dibutuhkan
untuk mendukung keputusan tersebut.
e) Spesifiksi kinerja sistem yang dibutuhkan.
f) Keseluruhan anggaran biaya dan rencana waktu pelaksanaan proyek.
g) Rekomendasi bagi peningkatan sistem yang ada saat ini atau bagi perancangan sistem
baru.
h) Rekomendasi yang terkait dengan perubahan tujuan bagi subsistem yang sedang
dipelajari.
Laporan analisis sistem, saat sudah selesai akan diserahkan kepada debitur sistem
informasi, dewan penasihat sistem informasi, atau langsung kepada manajemen puncak.

1.4 DESAIN SISTEM


Sebuah desain sistem sangat mirip dengan layout arsitek sebuah rumah. Dalam tahap
perencanaan, sang arsitek akan menentukan fungsi-fungsi dasar yang harus dimiliki oleh
rumah tersebut dan merumuskan rencana umum yang berhubungan dengan layout
keseluruhan. Dalam tahap desain sang arsitek akan menyiapkan sebuah cetak biru dari
rumah tersebut yang akan digunakan oleh ahli listrik, tukang ledeng, dan tukang
kayu. Kesalahan kecil yang dibuat dalam tahap ini akan berakibat besar terhadap sejumlah
uang dan pengeluaran ditahap berikutnya. Hal yang sama juga sering terjadi ketika
mendesain sistem informasi akuntansi. Implementasi sistem dapat tidak populer dan pada
akhirnya ditolak oleh para individu yang menjadi target di mana sistem tersebut didesain.

7
1.5 LANGKAH-LANGKAH DESAIN SISTEM
Desain sistem dapat didefinisikan sebagai perumusan cetak biru untuk sebuah sistem yang
lengkap. Langkah – langkah pokok dalam desain sistem ialah, pertama dilakukan adalah
melakukan evaluasi terhadap berbagai alternatif desain, kedua persiapan spesifikasi desain,
ketiga persiapan spesifikasi desain sistem.

Analisis Sistem

Desain Sistem

Alternatif Desain Menyiapkan Spesifikasi Spesifikasi Desain

Implementasi Sistem

Control dan Evaluasi


Sistem

Gambar 6: Desain Sistem


1) Mengevaluasi berbagai alternatif desain.
Dalam setiap kasus yang ditemui, proyek desain sistem berkembang dari munculnya
sebuah kebutuhan tertentu, seperti yang telah ditentukan oleh tahap perencanaan dan
analisis sistem dalam siklus pengembangan. Desain sistem harus menyediakan solusi
untuk sebuah masalah khusus.
a. Enumerasi alternatif desain
b. Menggambarkan berbagai alternatif
c. Mengevaluasi alternatif
2) Menyiapkan spesifikasi desain
Peraturan penting yang mengembangkan spesifikasi desain adalah ahli desain harus
bekerja secara terbalik yaitu, dari output ke input. Perancang sistem manakala bekerja
dengan tujuan sistem, harus mendesain seluruh laporan manajemen dan dokumen output

8
operasional sebagai langkah pertama dalam proses. Desain laporan dan output lainnya
harus memperhatikan beberapa faktor seperti frekuensi pelaporan, media output dan
format laporan aktual. Ketika mengembangkan sebuah database, desain harus
memperhatikan pengorganisasian file, layout record, media penyimpanan, dan volume
penggunaan yang harus dibuat. Pada tahap pemrosesan, perhitungan harus dilakukan
dengan cermat dan sekuens operasi yang sesuai harus pula ditentukan. Dan terakhir
format input yang tepat, media input, dan volume transaksi harus pula dipertimbangkan
ketika menentukan input.
3) Mempersiapkan dan menyerahkan spesifikasi desain sistem
Spesifikasi desain yang telah selesai harus dibuat dalam bentuk sebuah proposal. Jika
proyek berskala besar proposalnya harus dikaji terlebih dahulu oleh manajemen puncak
sebelum disetujui. Namun demikian, proposal-proposal bersekala kecil dan tidak mahal
dapat disetujui oleh manajer devisi atau departemen. Rincian proposal desain harus
memasukkan semua yang dibutuhkan untuk mengimplementasikan desain proyek.
Secara umum proposal akan terdiri dari jadwal waktu khusus penyelesaian proyek,
anggaran, dan deskripsi tenaga kerja yang dibutuhkan, juga flowchart dan diagram yang
menggambarkan bagaimana sistem tersebut akan diimplementasikan.
4) Cetak biru proses bisnis
Saat ini menjadi populer untuk menggunakan seperangkat prapaket cetak biru untuk
seluruh proses bisnis perusahaan. Sebagai contoh, perusahaan-perusahaan yang
menggunakan SAP Enterprise Resource Planing System memulai upaya desain mereka
dengan menggunakan seperangkat lengkap cetak biru yang disediakan SAP untuk
seluruh proses bisnis perusahaan yang ada. Tim desain kemudian tinggal fokus pada
penyesuaian seperangkat awal cetak biru ini dengan kebutuhannya sendiri, yakni
dengan fokus pada proses-proses yang penting dan unik bagi tujuan dan strategi
perusahaan.

9
1.6 PERTIMBANGAN DESAIN SISTEM
Bagian ini akan focus pada tujuan-tujuan yang terkait dengan setiap tahap dalam proses
desain. Pertimbangan-pertimbangan untuk elemen tersebut:
Elemen Sistem Pertimbangan Desain

Output (laporan atau Efektifitas biaya, Relevansi, Kejelasan, Timeliness


dokumen)

Database Efektivitas biaya, Integrasi, Standarisasi, Fleksibelitas,


Keamanan, Akurasi, Efisiensi, Organisasi

Pemrosesan Data Efektivitas biaya, Keseragaman, Integrasi, Akurasi,

Input Data Efektivitas biaya, AKurasi, Keseragaman, Integrasi

Pengendalian dan Ukuran Efektivitas biaya, Komprehensif, Kesesuaian


Keamanan

1.6.1 Desain Output


Pertimbangan pertama dan utama dalam desain output adalah efektivitas biaya. Prinsip
evektifitas harus diaplikasikan pada seluruh elemen dalam sistem karena sebuah
investasi dalam sistem informasi adalah sebuah pengeluaran anggaran modal yaitu
harus dievaluasi berdasarkan biaya manfaat. Tujuannya adalah memaksimalkan rasio
manfaat terhadap biaya dengan tetap mencapai tujuan sistem. Adapun relevansi,
kejelasan dan tepat waktu adalah beberapa pertimbangan yang penting juga dalam
desain output. Laporan harus memasukkan informasi yang relevan bagi pengambilan
keputusan. Karena masuknya informasi-informasi yang tidak relevan dapat
menimbulkan membengkaknya biaya informasi dalam sebuah laporan. Selain itu,
kesesuaian judul dan tulisan dalam sebuah laporan harus jelas dan pelaporannya
dilakukan tepat waktu.
1.6.2 Desain Database
Beberapa prinsip penting berlaku ketika mendesain database. Salah satunya adalah
database perusahaan harus terintegrasi. Integrasi berarti adanya upaya untuk
menghindari pengumpulan dan penyimpanan item data yang sama lebih dari satu tempat
dalam perusahaan. Pertimbangan penting lainnya adalah standarisasi, yang berarti
10
semua item data yang dimasukkan berada dalam bentuk yang standar dan memiliki
nama yang sama ketika digunakan di lebih dari satu tempat. Selain itu, fleksibilitas dan
keamanan adalah prinsip penting lainnya dalam desain database.
1.6.3 Pemrosesan Data
Salah satu pertimbangan penting dalam pemrosesan data adalah terkait dengan
keseragaman dan integrasi. Hal ini menjadi penting ketika seluruh sistem pemrosesan
data sebuah perusahaan berkembang sesuai dengan rencana yang telah disusun.
1.6.4 Input Data
Pertimbangan sulit lainnya yang sering muncul ketika mendesain sistem input data
adalah akurasi. Penggunaan sumber-sumber dokumen yang tersusun dengan baik akan
mendorong karyawan untuk merekam data akurat dengan sesedikit mungkin kesalahan.
1.6.5 Pengendalian dan Ukuran Keamanan
Mengimplementasikan kendali yang memadai seringkali terabaikan. Pengendalian yang
bersifat komprehensif dan memadai harus dibangun setiap tahap proses desain sistem.
Ini merupakan suatu wilayah yang di dalamnya akuntan memainkan peranan penting
ketika bekerja dengan sebuah tim desain.

1.7 TEKNIK-TEKNIK DESAIN SISTEM


Mendesain sebuah sistem merupakan suatu aktivitas yang kreatif. Hal tersebut tidaklah
sama dengan anggapan bahwa dua tim desain akan menghasilkan solusi yang sama untuk
suatu permasalahan. Oleh karena itu desain sistem dapat dipandang sebagai sesuatu yang
punya nilai seni walaupun banyak teknik telah dikembangkan.
1.7.1 Desain Formulir
Proses mendesain formulir khusus disebut desain formulir. Bagian ini harus mendapat
perhatian penuh oleh tim desain sistem karena merupakan perantara antara pengguna
dan sistem itu sendiri. Oleh karena itu desain formulir harus berfokus pada proses
produksi dokumen-dokumen yang menyediakan perantara yang efektif antara manajer
dan sistem informasi.
1.7.2 Desain Database
Sejumlah teknik yang berguna dapat dimanfaatkan untuk mendesain database yaitu
diagram struktur data, layout record, lembar analisis file, dan matriks yang terkait
dengan file. Diagram struktur data menunjukan hubungan antara beragam jenis record.
Diagram layout record akan menunjukan beragam tempat (field) data dalam sebuah

11
record. Lembar analisis file menyediakan bagi perancang system sejumlah poin penting
yang berkaitan dengan isi dari sebuah file tertentu. Informasi tersebut akan berisi layout
record, tujuan file, perkiraan jumlah record, dan lain sebagainya.
1.7.3 Paket Desain Sistem
Sejumlah metodelogi prapaket desain tersedia untuk membantu siklus pengembangan
sistem. Tujuan dari paket-paket ini adalah untuk membantu perancang sistem
melakukan pendekatan secara sistematis terhadap suatu permasalahan. Paket-paket ini
membantu perancang untuk menyusun struktur permasalahan desain dan
menghasilkannya dalam waktu singkat.
1.7.4 Memilih Perangkat Lunak dan Perangkat Keras
Perusahaan dapat memutuskan apakah sebuah perangkat lunak komputer akan dibangun
dari awal atau dibeli dari luar. Namun, akan lebih ekonomis dan layak bagi banyak
bisnis terutama usaha kecil untuk membeli daripada membuat sebuah perangkat lunak.
Adapun beberapa keunggulan dari membeli perangkat lunak adalah sebagai berikut:
a) Perangkat lunak tersebut lebih murah. Biaya pengembangan lebih bayak akan
ditanggung oleh pembeli daripada si pembuat.
b) Paket-paket peragkat lunak telah siap digunakan. Jika beberapa organisasi telah
menggunakan paket tersebut selama beberapa bulan, maka dapat diasumsikan
aman dan segala gangguan yang muncul akibat kesalahan telah dihilangkan.
c) Perusahaan dapat mencoba produk tersebut sebelum menginvestasikan sejumlah
uang. Dengan menggunakan perangkat lunak in-house dimungkinkan untuk
menempatkan lama waktu pengembangan ke dalam program, hanya untuk
menemukan apakah program tersebut tidak mampu memberikan hasil yang
diinginkan bila sistem tersebut dijalankan.
Kelemahan utama canned software package adalah jarangnya perangkat lunak tersebut
sesuai dengan yang dibutuhkan oleh perusahaan. Paket perangkat lunak tersebut
biasanya perlu dimodifikasi (biasanya menelan biaya yang cukup besar) atau sebaliknya
perusahaan memodifikasi prosedur yang dimilikinya sesuai dengan paket tersebut.
Dedicated software package ditujukan pada pelanggan tertentu seperti toko eceran atau
kantor akuntan publik. Untuk menemukan sebuah dedicated software package perlu
menanyakannya pada orang-orang yang bekerja di perusahaan lain dalam industri yang
sama.

12
Suatu catatan penting yang harus diperhatikan ketika membeli paket perangkat lunak
ataupun perangkat keras adalah: suatu kesalahan untuk menganggap bahwa harga akan
turun dengan cepat atau sebuah versi baru akan segera tersedia. Dalam banyak kasus
turunya harga adalah sesuatu yang tidak dapat dibandingkan dengan ketidaknyamanan
akibat tidak memiliki komputer pada saat tersebut. Dan metode yang canggih dari versi
yang lebih baru tidaklah selalu perlu karena kesesuaianlah yang menjadi tolok ukurnya.
Akan lebih baik bila membeli sebuah sistem sekarang ketika benar-benar dibutuhkan
daripada mencoba menebak pasar komputer yang demikian tidak terdeteksi, yang tidak
seorang pun mampu meramalkannya dengan tepat.

13
DAFTAR REFERENSI

Bodnar,George H.,dan William S. Hopwood.2006.Sistem Informasi Akuntansi, Edisi


Sembilan, PT. Indeks Kelompok, Andi, Yogyakarta.
https://alvinheadhunters.wordpress.com/2012/01/18/perencanaan-dan-analisis-sistem/ Diakses
pada tanggal 06 November 2018
https://unininformatikasl.wordpress.com/sistem-informasi/makalah/structure-chart-diagram-
warnier-orr/ Diakses pada tanggal 07 November 2018
http://www.academia.edu/11448154/sistem_informasi_akuntansi Diakses pada tanggal 08
November 2018

14

Anda mungkin juga menyukai