windhy's blog
Minggu, 27 Mei 2012 Arsip Blog
▼ 2012 (2)
▼ Mei (2)
FARMAKOKINETIKA FARMAKOKINETIKA
PerbedaanModel
Kompartemen dan Ord...
Perbedaan Model Kompartemen dan Ordo FARMAKOKINETIK
Farmakokinetika adalah suatu
Kompartemen Ordo ilmu ...
windhy's blog
Perbedaan Model 1 dan 2 Kompartemen
Lihat profil lengkapku
Model 1 kompartemen Model 2 Kompartemen
* Hanya ada kompartemen sentral * Terdiri dari kompartemen sentral dan perifer
* Bersifat satu fase, pemisahan distribusi * Distribusi dan penyebaran obat merupakan dua
dan eliminasi tidak terjadi fase yang berbeda
Ordo 0 Ordo 1
http://windhy-wibee.blogspot.com/ 1/5
11/8/2018 windhy's blog
FARMAKOKINETIK
Farmakokinetika adalah suatu ilmu yang mempelajari kuantitas obat dalam tubuh
sehubungan dengan waktu. Dengan kata lain, farmakokinetika mempelajari bagaimana proses-
proses absorpsi, distribusi, metabolisme dan ekskresi terjadi, berdasarkan kadar obat yang terukur
dalam cairan tubuh vs waktu setelah pemberian. Parameter-parameter farmakokinetik yang
ditemukan kemudian, memerlukan penerjemahan secara praktis agar dapat dipahami aplikasinya.
Seperti telah dikemukakan dalam kuliah semester yang lalu, profil farmakokinetika
yang paling sederhana dapat diperoleh pada pemberian obat dengan dosis tunggal (1 kali
pemberian). Secara ringkas, suatu obat diberikan dengan dosis tertentu, kemudian diikuti dengan
pengambilan sampel-sampel darah/serum/plasma untuk diukur kadar obatnya pada waktu-waktu
tertentu. Kadar obat dan waktu kemudian diplot dalam suatu kurva, sehingga didapatkan profil
farmakokinetik.
Parameter-parameter farmakokinetik kemudian dihitung secara matematis, meliputi
tetapan kecepatan absorpsi (Ka), kadar puncak obat dalam darah/serum/plasma (Cmax), waktu
untuk mencapai kadar puncak (Tmax), tetapan kecepatan eliminasi (Kel), waktu paro eliminasi
(T1/2) dan luas daerah di bawah kurva kadar obat vs. waktu (AUC).
Klirens (Clearance)
Di atas telah diuraikan, bahwa parameter-parameter yang lazim digunakan
untuk menggambarkan proses eliminasi adalah nilai T1/2 atau Kel (T 1/2 lebih disukai). Namun,
sebenarnya nilai-nilai tersebut hanya merupakan apa yang terlihat saja (penampakan luar), dan
didapatkan dari perhitungan matematis yang diturunkan dari perubahan kadar obat dalam darah
dari waktu ke waktu. Sebenarnya Kel dan T1/2 tersebut merupakan hasil dari suatu proses yang
dinamakan klirens (CL = Clearance), yakni kemampuan tubuh untuk membersihkan darah dari
obat yang termuat di dalam tubuh (= Vd). Bila diformulasikan hubungan antara CL dengan Kel
atau T1/2, akan didapatkan persamaan berikut:
CL = Vd x Kel
Klirens, yang secara definitif diartikan sebagai kemampuan tubuh untuk membersihkan
darah dari obat per satuan waktu, dapat dibedakan menjadi 3 hal, yakni 1) klirens yang berasal dari
kerja hepar sebagai organ metabolisme utama, 2) klirens yang berasal dari kerja ginjal sebagai organ
ekskresi utama dan 3) klirens yang berasal dari organ-organ lain.
Pada kebanyakan obat, hepar dan ginjal memegang peran paling penting dalam
proses eliminasi obat, sehingga klirens yang disebabkan organ-organ lain dapat diabaikan, maka
didapat persamaan:
http://windhy-wibee.blogspot.com/ 3/5
11/8/2018 windhy's blog
CL(tubuh total) = CLhepar + CLginjal
Pada obat-obat yang eliminasi utamanya melalui metabolisme hepatal (misalnya
metronidazol, teofilin, dll.), maka klirens oleh organ-organ lain dapat diabaikan sehingga
Secara ringkas, kemampuan hepar untuk membersihkan darah dari obat persatuan
waktu ditentukan oleh kemampuan metabolisme obat oleh hepar dalam sesaat (rasio ektraksi =
extraction ratio) dan oleh kecepatan aliran darah yang melalui hepar. Rasio ekstraksi adalah suatu
nilai yang menggambarkan fraksi obat yang dapat dimetabolisme oleh hepar pada saat sejumlah
obat melalui hepar. Dengan demikian, makin besar rasio ekstraksi, makin besar kemampuan hepar
untuk membersihkan darah, sehingga makin sedikit fraksi obat yang masih tertinggal di sirkulasi
sistemik. Demikian juga, makin cepat aliran darah yang melalui hepar, makin tinggi kemampuan
hepar membersihkan darah dari obat.
Model 2 Kompartemen
Pemberian Obat secara Intravena
Jika suatu obat diberikan dalam bentuk injeksi intravena cepat (IV bolus), seluruh dosis obat
masuk ke dalam tubuh dengan segera. Oleh karena itu, laju absorpsi obat diberikan dalam
perhitungan. Model kompartemen ganda diperlukan untuk menjelaskan adanya kurva kadar dalam
plasma-waktu yang tidak menurun secara linier sebagai suatu proses laju order kesatu setelah
pemberian injeksi IV cepat. Dalam model kompartemen ganda, obat didistribusikan dengan laju
reaksi yang tidak sama ke dalam berbagai kelompok jaringan yang berbeda. Jaringan-jaringan yang
mempunyai aliran darah paling tinggi dapat berkesetimbangan dengan kompartemen plasma.
Jaringan-jaringan dengan perfusi tinggi ini begitu juga darah dapat dinyatakan sebagai
kompartemen sentral. Sewaktu distribusi awal terjadi, obat dilepaskan ke satu atau lebih
kompartemen perifer yang terdiri atas sekelompok jaringan dengan aliran darah lebih sedikit tetapi
jaringan-jaringan dalam kompartemen tersebut mempunyai aliran darah dan afinitas yang sama
terhadap obat. Perbedaan-perbedaan itu menyebabkan adanya kurva log konsentrasi obat dalam
plasma-waktu yang non linier. Setelah terjadi kesetimbangan obat dalam jaringan perifer, maka
kurva kadar dalam plasma-waktu mencerminkan eliminasi obat dari tubuh yang mengikuti order
kesatu.
Metode Residual
Metode residual (juga dikenal sebagai “feathering” atau “peeling”) adalah suatu prosedur yang
berguna untuk mencocokkan suatu kurva dengan data percobaan suatu obat yang menunjukkan
pentingnya suatu model kompartemen ganda.
http://windhy-wibee.blogspot.com/ 4/5
11/8/2018 windhy's blog
Volume Distribusi
Volume Kompartemen Sentral
http://4.bp.blogspot.com/-2AJANvRcouM/TZ-
7e0Ogr_I/AAAAAAAAADA/XWirsuwlo58/s200/vol.+komp+sentral.JPG
Beranda
http://windhy-wibee.blogspot.com/ 5/5