FORMULASI DAN TEKNOLOGI SEDIAAN SEMI SOLID KRIM FORMULASI DAN TEKNOLOGI SEDIAAN SEMI SOLID GEL
LAPORAN PRAKTIKUM
^monaa_momon^ Ada kesalahan di dalam gadget ini
FORMULASI DAN TEKNOLOGI SEDIAAN SEMI SOLID
GEL
Daily Calendar
cookies.
BAB I
PENDAHULUAN
http://selfiamona.blogspot.co.id/2013/10/formulasi-dan-teknologi-sediaan-semi.html 1/11
4/11/2017 Selfia Mona Peggystia: FORMULASI DAN TEKNOLOGI SEDIAAN SEMI SOLID GEL
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
http://selfiamona.blogspot.co.id/2013/10/formulasi-dan-teknologi-sediaan-semi.html 2/11
4/11/2017 Selfia Mona Peggystia: FORMULASI DAN TEKNOLOGI SEDIAAN SEMI SOLID GEL
http://selfiamona.blogspot.co.id/2013/10/formulasi-dan-teknologi-sediaan-semi.html 3/11
4/11/2017 Selfia Mona Peggystia: FORMULASI DAN TEKNOLOGI SEDIAAN SEMI SOLID GEL
terjadi ikatan silang antar polimer di dalam matriks gel yang dapat menyebabkan kelarutan
komponen gel berkurang.
2. Sineresis
Suatu proses yang terjadi akibat adanya kontraksi di dalam massa gel. Cairan yang
terjerat akan keluar dan berada di atas permukaan gel. Pada waktu pembentukan gel terjadi
tekanan yang elastis, sehingga terbentuk massa gel yang tegar. Mekanisme terjadinya
kontraksi berhubungan dengan fase relaksasi akibat adanya tekanan elastis pada saat
terbentuknya gel. Adanya perubahan pada ketegaran gel akan mengakibatkan jarak antar
matriks berubah, sehingga memungkinkan cairan bergerak menuju permukaan. Sineresis
dapat terjadi pada hidrogel maupun organogel.
3. Efek suhu
Efek suhu mempengaruhi struktur gel. Gel dapat terbentuk melalui penurunan
temperatur tapi dapat juga pembentukan gel terjadi setelah pemanasan hingga suhu
tertentu. Polimer seperti MC, HPMC, terlarut hanya pada air yang dingin membentuk
larutan yang kental. Pada peningkatan suhu larutan tersebut membentuk gel. Fenomena
pembentukan gel atau pemisahan fase yang disebabkan oleh pemanasan disebut
thermogelation.
4. Efek elektrolit
Konsentrasi elektrolit yang sangat tinggi akan berpengaruh pada gel hidrofilik
dimana ion berkompetisi secara efektif dengan koloid terhadap pelarut yang ada dan koloid
digaramkan (melarut). Gel yang tidak terlalu hidrofilik dengan konsentrasi elektrolit kecil
akan meningkatkan rigiditas gel dan mengurangi waktu untuk menyusun diri sesudah
pemberian tekanan geser. Gel Na-alginat akan segera mengeras dengan adanya sejumlah
konsentrasi ion kalsium yang disebabkan karena terjadinya pengendapan parsial dari
alginat sebagai kalsium alginat yang tidak larut.
5. Elastisitas dan rigiditas
Sifat ini merupakan karakteristik dari gel gelatin agar dan nitroselulosa, selama
transformasi dari bentuk sol menjadi gel terjadi peningkatan elastisitas dengan peningkatan
konsentrasi pembentuk gel. Bentuk struktur gel resisten terhadap perubahan atau deformasi
dan mempunyai aliran viskoelastik. Struktur gel dapat bermacam-macam tergantung dari
komponen pembentuk gel.
6. Rheologi
Larutan pembentuk gel (gelling agent) dan dispersi padatan yang terflokulasi
memberikan sifat aliran pseudoplastis yang khas, dan menunjukkan jalan aliran non
newton yang dikarakterisasi oleh penurunan viskositas dan peningkatan laju aliran.
2.5 Komponen Gel
Untuk kompenen gel di bagi menjadi dua gilling agents dan bahan tambahan. Disetiap
sedian gel harus memilik kedua komponen seperti yang ada di bawah ini:
1. Gelling Agent.
Sejumlah polimer digunakan dalam pembentukan struktur berbentuk jaringan yang
merupakan bagian penting dari sistem gel. Termasuk dalam kelompok ini adalah gom alam,
turunan selulosa, dan karbomer. Kebanyakan dari sistem tersebut berfungsi dalam media
air, selain itu ada yang membentuk gel dalam cairan non-polar. Beberapa partikel padat
koloidal dapat berperilaku sebagai pembentuk gel karena terjadinya flokulasi partikel.
Konsentrasi yang tinggi dari beberapa surfaktan non-ionik dapat digunakan untuk
menghasilkan gel yang jernih di dalam sistem yang mengandung sampai 15% minyak
mineral.
1. Bahan tambahan
a. Pengawet
http://selfiamona.blogspot.co.id/2013/10/formulasi-dan-teknologi-sediaan-semi.html 4/11
4/11/2017 Selfia Mona Peggystia: FORMULASI DAN TEKNOLOGI SEDIAAN SEMI SOLID GEL
Meskipun beberapa basis gel resisten terhadap serangan mikroba, tetapi semua gel
mengandung
banyak air sehingga membutuhkan pengawet sebagai antimikroba. Dalam pemilihan
pengawet
harus memperhatikan inkompatibilitasnya dengan gelling agent.
b. Penambahan bahan higroskopis
Bertujuan untuk mencegah kehilangan air. Contohnya gliserol, propilenglikol dan sorbitol
dengan konsentrasi 10-20 %.
c. Chelating agent
Bertujuan untuk mencegah basis dan zat yang sensitive terhadap logam berat. Contohnya
EDTA.
http://selfiamona.blogspot.co.id/2013/10/formulasi-dan-teknologi-sediaan-semi.html 5/11
4/11/2017 Selfia Mona Peggystia: FORMULASI DAN TEKNOLOGI SEDIAAN SEMI SOLID GEL
dalam air membentuk larutan koloidal, tidak larut dalam etanol, dalam eter dan dalam
pelarut
organik lain. CMC-Na digunakan sebagai pembentuk gel dengan kadar 3,0 6,0%.
4. Nipagin (FIII, hal 378)
Nipagin atau Metil Paraben merupakan serbuk hablur halus, putih, hampir tidak berbau,
tidak
mempunyai rasa dan dapat larut dalam 500 bagian air, dalam 20 bagian air mendidih.
Nipagin
memiliki kadar 0,02% - 0,3% sebagai zat antimikroba.
20 997,18
25 996,02
30 994,62
Keterangan:
M air: bobot atau massa air (g)
Mx: bobot atau massa zat cair uji (g)
V air: volume air (mL)
Vx: volume zat cair uji (mL)
air: bobot jenis air (g/mL)
x: bobot jenis zat cair uji (g/mL)
a. Rotasi Optik
Uji rotasi optik pada gentamicin yang memiliki rotasi jenis antara +107 dan +121.
Rotasi optik adalah besarnya sudut pemutaran bidang polarisasi yang terjadi bila sinar
dilewatkan melalui cairan, kecuali digunakan lain. Pengukuran dilakukan dengan
menggunakan sinar natrium pada lapisan cairan setebal 1cm pada suhu 20. Alat yang
digunakan pada pengujian ini disebut polarimeter.
http://selfiamona.blogspot.co.id/2013/10/formulasi-dan-teknologi-sediaan-semi.html 6/11
4/11/2017 Selfia Mona Peggystia: FORMULASI DAN TEKNOLOGI SEDIAAN SEMI SOLID GEL
2. Homogenitas
Homogenitas sediaan gel ditunjukkan dengan tercampurnya bahan-bahan yang
digunakan
dalam formula gel, baik bahan aktif maupun bahan tambahan secara merata. Cara
pengujian homogenitas yaitu dengan meletakkan gel pada objek glass kemudian
meratakannya untuk melihat adanya partikel-partikel kecil yang tidak terdispersi sempurna.
3. Evaluasi pH
Evaluasi pH menggunakan alat pH meter, dengan cara perbandingan 60 g : 200 ml
air yang di gunakan untuk mengencerkan, kemudian aduk hingga homogen, dan diamkan
agar mengendap, dan airnya yang di ukur dengan pH meter, catat hasil yang tertera pada
alat pH meter.
4. Evaluasi daya sebar
Dengan cara sejumlah zat tertentu di letakkan di atas kaca yang berskala. Kemudian
bagian atasnya di beri kaca yang sama, dan di tingkatkan bebannya, dan di beri rentang
waktu 1-2 menit. Kemudian diameter penyebaran diukur pada setiap penambahan beban,
saat sediaan berhenti menyebar (dengan waktu tertentu secara teratur).
BAB III
METODOLOGI KERJA
1. Asam Borat =
2. Nipagin =
3. CMC Na 6%
4. CMC- Na yang dibutuhkan
Aqua untuk CMC-Na
http://selfiamona.blogspot.co.id/2013/10/formulasi-dan-teknologi-sediaan-semi.html 7/11
4/11/2017 Selfia Mona Peggystia: FORMULASI DAN TEKNOLOGI SEDIAAN SEMI SOLID GEL
1. Gentamisin =
2. Nipagin =
3. CMC Na 5%
4. CMC- Na yang dibutuhkan
Aqua untuk CMC-Na
3.2.2.2 Cara Pembuatan
1. Disiapkan alat dan bahan, kemudian disetarakan timbangan.
2. Ditimbang CMC-Na 498,5 mg dan disiapkan air panas 9,472 ml digelas ukur.
3. Air panas dimasukkan kedalam mortir kemudian ditaburkan CMC-Na diatas air panas
secara merata kemudian ditunggu 30 menit hingga mengembang.
4. Sambil menunggu CMC-Na mengembang, ditimbang gentamisin 10 mg dilarutkan dengan
air ad larut.
5. Ditimbang nipagin 10 mg.
6. Setelah CMC-Na mengembang kemudian digerus ad homogeny.
7. Dimasukkan gentamisin kedalam mortir no. (6) digerus ad homogeny.
8. Dimasukkan nipagin kedalam mortir no. (7) digerus ad homogen hingga membentuk gel.
9. Massa gel yang telah terbentuk dimasukkan dalam wadah dan diberi etiket berwarna biru.
3.3 Pembahasan
Dalam praktikum ini, dibuat sediaan gel. Pada pembuatan gel ini, pertama yang
dilakukan adalah menimbang bahan, air panas yang sudah diukur kemudian dimasukkan ke
dalam mortir kemudian ditaburkan CMC-Na secara merata, ditunggu hingga mengembang.
Sambil menunggu CMC-Na mengembang, ditimbang asam borat dan dilarutkan air panas.
Ditimbang juga nipagin. Setelah CMC-Na mengembang, di masukkan asam borat ke dalam
mortir yang berisi CMC-Na, gerus ad homogen. Di masukkan pula nipagin, gerus hingga
membentuk gel. Massa gel yang terbentuk dimasukkan kedalam wadah dan sediaan yang
dibuat memenuhi persyaratan, karena pada saat pembuatan tidak terjadi kesalahan atau
kekeliruan.
5 komentar:
http://selfiamona.blogspot.co.id/2013/10/formulasi-dan-teknologi-sediaan-semi.html 8/11
4/11/2017 Selfia Mona Peggystia: FORMULASI DAN TEKNOLOGI SEDIAAN SEMI SOLID GEL
Karya - karyaku
2017 (10)
2015 (7)
2014 (4)
2013 (75)
November (2)
Oktober (21)
I Love Farmasiku
http://selfiamona.blogspot.co.id/2013/10/formulasi-dan-teknologi-sediaan-semi.html 9/11
4/11/2017 Selfia Mona Peggystia: FORMULASI DAN TEKNOLOGI SEDIAAN SEMI SOLID GEL
Mei (17)
April (1)
Maret (23)
Januari (11)
Pro l Saya
Selfia Mona Peggystia
Ikuti 129
http://selfiamona.blogspot.co.id/2013/10/formulasi-dan-teknologi-sediaan-semi.html 11/11