Anda di halaman 1dari 4

LAPORAN PRAKTIKUM

PEMASTIAN MUTU FISIK SEDIAAN SEMI PADAT


(SALEP, KRIM, GEL DAN EMULGEL)
Pertemuan ke-4

Dosen Pengampu :

Dr. apt. ILHAM KUNCAHYO, S.Si., M.Sc

Kelompok 5

Penyusun :

1. Juan Bayu Erlangga (25195688A)


2. Yusnita Intan Perwitasari (25195692A)
3. Maria Mistika Y.B Lanan (25195703A)
4. Novita Istiqomah Riyanti (25195706A)

FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS SETIA BUDI
SURAKARTA
2022
I. TUJUAN
a. Mahasiswa mengetahui jenis-jenis pemastian mutu sediaan semi padat (salep,
cream, gel, dan emulgel).
b. Mahasiswa dapat melakukan pemastian mutu fisik semi padat.
c. Mahasiswa dapat mengevaluasi dan menyimpulkan hasil pengujian pemastian
mutu semi padat.

II. DASAR TEORI

Sediaan semipadat sering diformulasikan untuk penggunaan topical. Jenis sediaan


semipadat yang banyak beredar di masyarakat luar antara lain salep, krim, gel dan
emulgel. Salep merupakan jenis sediaan topical yang berbasis minyak, mempunyai
kelebihan yaitu daya lekat dan kontak di kulit lama, namun mempunyai kekeurangan
yaitu kurang nyaman jika digunakan karena menimbulkan sensasi berminyak (greasy)
dan sulit untuk dibersihkan dengan air biasa. Sediaan krim merupakan sediaan dengan
memadukan basis air dan minyak dengan menambahkan agen emulgator, mempunyai
penampakan berwarna putih susu, lebih mudah meresap, nyaman dan mudah
dibersihkan , namun kontak dengan kulit lebih singkat disbanding sediaan salep.

Sediaan salep merupakan sediaan semisolid yang ditujukan untuk pemakaian


eksternal pada kulit atau membran mukosa. Sediaan salep dapat mengandung obat atau
tidak mengandung obat. Basis salep diklasifikasikan menjadi empat kelompok yaitu basis
minyak (oleaginous bases), basis salep serap (absorption bases), basis tercucikan air
(water-removable bases) dan basis larut air (water-soluble bases).

1. Basis minyak.
Basis minyak disebut juga dengan basis hidrokarbon. Aplikasi pada kulit
memberikan emollient, yaitu menjaga kelembapan kulit,memberikan efek oklusif,
dapat menempel pada kulit dalam waktu lama karena tidak tercampurkan dengan air
dan sulit tercuci air.
2. Basis salep serap
Basis salep serap terdiri dari dua tipe yaitu basis yang memungkinkan
penambahan air membentuk emulsi air dalam minyak (misal: petrolatum hidrofilik)
dan basis emulsi W/O yang memungkinkan penambahan air tambahan dalam basis
(misal : lanolin). Basis salep serap tidak mudah tercucikan dengan air karena fase
eksternal dari emulsi adalah minyak.
3. Basis tercucikan air
Basis tercucikan air merupakan emulsi minyak dalam air menyerupai sediaan
krim. Basis ini mudah tercucikan dengan air karena fase luar dari sistem adalah air.
Basis ini dapat digunakan untuk menyerap serous, atau eksudat dari lesi atau luka
yang berbentuk cairan. Contoh dari basis salep ini adalah hydrophilic ointment USP.
4. Basis larut air
Basis salep larut air merupakan basis salep yang tidak mengandung basis minyak.
Basis ini dapat tercucikan sempurna dan paling sering digunakan untuk
mencampurkan bahan padat. Contoh basis salep larut air adalah salep polietilen glikol
(PEG) NF.

Sediaan krim Berdasarkan FI V, krim adalah bentuk sediaan setengah padat


mengandung satu atau lebih bahan obat terlarut atau terdispersi dalam bahan dasar yang
sesuai. Sediaan krim dapat berupa emulsi W/O maupun O/W. Kelebihan utama sediaan
krim dibandingkan dengan sediaan salep adalah lebih mudah digunakan (lebih mudah
merata pada kulit) dan lebih mudah dibersihkan.

- Krim O/W : banyak digunakan dalam formulasi kosmetik karena sifatnya


yang mudah tercucikan oleh air, tidak meninggalkan kesan lengket saat
pemakaian.
- Krim W/O : digunakan untuk mendapatkan efek oklusif dan tidak mudah
tercucikan dari kulit.

Sediaan gel merupakan sediaan semisolid yang terdiri dari dispersi molekul kecil
atau besar dalam basis air yang telah ditambahkan gelling agent. Sediaan gel dapat
berupa sistem satu fasa, ketika bahan obat terlarut dalam basis atau dua fasa yaitu ketika
bahan aktif tidak terlarut dalam basis gel. Sediaan gel yang terdiri dari dua fasa disebut
dengan magma. Contoh gel dua fasa : aluminium hidroksida gel.

Komponen sediaan gel :


1. Beberapa gelling agent yang dapat ditambahkan dalam pembuatan gel antara lain :
- Makromolekul sintetik : karbomer (polimer asam akrilat dengan berat molekul
tinggi). Dalam air akan membentuk dispersi koloid asam dengan viskositas
rendah, dan membentuk gel dengan viskositas tinggi ketika dinetralkan.
Beberapa senyawa yang dapat dipakai untuk menetralkan karbomer antara
lain asam amino, boraks potassium, Na2CO3, NaOH dan senyawa organik
polar, misal TEA.
- Derivat selulosa : CMC Na, HPMC.
- Derivat alam : tragakan, karagenan.
2. fase luar dari gel merupakan air yang cocok untuk pertumbuhan mikroba.2.
Pengawet

sediaan Emulgel adalah pengembangan dari sediaan gel, merupakan emulsi tipe
minyak dalam air (o/w) atau air dalam minyak (w/o) yang dicampur dengan basis gel atau
dengan kata lain emulgel terdiri dari 2 fase, yaitu fse besar molekul organik yang
terpenetrasi dalam air dalam bentuk gel dan fase kesil minyak emulsi. Fase minyak
membuat memiliki nilai lebih daripada sediaan gel karena dapat melekat lama dikulit,
daya sebar baik, mudah dioles dan memberi rasa nyaman.

Sifat emulgel yang baik yaitu konsistensi baik, waktu kontak lebih lama,
thiksotropik (konsistensi bahan lebih rendah di 1 laju geser pada kurva menurun
dibandingkan pada kurva menaik), transparan, melembabkan, mudah menyerap, mudah daya
sebarnya, mudah dihilangkan, larut dalam air, dapat bercampur dengan eksipien lain.

Anda mungkin juga menyukai