Anda di halaman 1dari 10

PROGRAM KERJA TIM PENCEGAHAN DAN

PENGENDALIAN INFEKSI

RSU BINA KASIH


Jl. Jend. T.B Simatupang No. 148 Medan Sunggal

File 3/conversion/tmp/scratch/401486530.doc
RSU BINA KASIH

PROGRAM KERJA TIM PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI (PPI) RUMAH


SAKIT UMUM BINA KASIH

I. PENDAHULUAN
Fungsi rumah sakit sebagai institusi penyedia sarana kesehatan dalam proses pemulihan dan
penyembuhan terhadap pasien, juga mengandung unsur upaya penanggulangan dan penyembuhan
penyakit. Sebagai salah satu indikator keberhasilan dari pelayanan Rumah Sakit adalah rendahnya
angka Infeksi Nosokomial. Untuk mencapai keberhasilan tersebut perlu dilakukan pengendalian
mutu dalam Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di RSU Bina Kasih.
Infeksi yaitu masuknya suatu organisme pada jaringan atau cairan tubuh yang disertai suatu
gejala klinis baik lokal maupun sistemik. Secara umum, pasien yang masuk rumah sakit dan
menunjukkan tanda infeksi yang kurang dari 72 jam menunjukkan bahwa masa inkubasi penyakit
telah terjadi sebelum pasien masuk rumah sakit, dan infeksi yang baru menunjukkan gejala setelah
72 jam pasien berada dirumah sakit baru disebut infeksi nosokomial. Walaupun pemeliharaan
kesehatan saat ini telah menjadi lebih baik antara lain karena telah digunakannya cara-cara baru
dan modern untuk membantu menegakkan diagnosis dan pengobatan penyakit, namun insiden
infeksi nosokomial masih harus mendapat perhatian yang lebih banyak. Infeksi nosokomial ini
dapat berasal dari dalam tubuh penderita maupun luar tubuh. Infeksi endogen disebabkan oleh
mikroorganisme yang semula memang sudah ada didalam tubuh dan berpindah ke tempat baru
yang kita sebut dengan self infection atau auto infection, sementara infeksi eksogen (cross
infection) disebabkan oleh mikroorganisme yang berasal dari rumah sakit dan dari satu pasien ke
pasien lainnya.
Infeksi nosokomial merupakan masalah yang serius bagi semua rumah sakit. Kerugian yang
ditimbulkan sangat membebani rumah sakit maupun pasien. Meskipun berbagai upaya pencegahan
infeksi nosokomial telah dilakukan secara optimal, agaknya infeksi nosokomial di rumah sakit
akan tetap terjadi, namun dengan jumlah kejadian yang lebih sedikit.
Bagi pasien di rumah sakit ini merupakan persoalan serius yang dapat menjadi penyebab
langsung atau tidak langsung penyebab kematian pasien. Beberapa kejadian infeksi nosokomial
mungkin tidak menyebabkan kematian pasien akan tetapi ia menjadi penyebab penting pasien
dirawat lebih lama di rumah sakit. Ini berarti pasien membayar lebih mahal dan dalam kondisi
tidak produktif, disamping itu rumah sakit juga akan membayar biaya lebih besar. Dari batasan ini
dapat disimpulkan bahwa kejadian infeksi nosokomial adalah infeksi yang secara potensial dapat
dicegah atau sebaliknya ia juga merupakan infeksi yang tidak dapat dicegah. Untuk itu setiap
rumah sakit sebaiknya memiliki Tim Pencegahan dan Pengendalian Infeksi dan memiliki program
kerja yang dapat meningkatkan mutu pelayanan rumah sakit dan menurunkan angka kejadian
infeksi nosokomial di Rumah Sakit antara lain: melakukan surveilans, penggunaan antibiotika
yang rasional, monitoring mutu sterilisasi, pemeriksaan baku mutu air, pemeliharaan dan
perbaikan mesin pendingin (AC), pengembangan staf, pengelolaan linen, pengelolahan kebersihan
limbah dan kesehatan lingkungan, menurunkan angka infeksi dipelayanan kesehatan, pelayanan
kesehatan dan tenaga kesehatan.

File 3/conversion/tmp/scratch/401486530.doc
II. LATAR BELAKANG
RSU Bina Kasih dalam upaya peningkatan mutu pelayanan perlu membentuk suatu Tim
Pencegahan Dan Pengendalian Infeksi (PPI) untuk menurunkan angka kejadian infeksi di RSU
Bina Kasih ini.Tim ini membuat program-program untuk mengurangi angka infeksi nosokomial di
RSU Bina Kasih antara lain dengan melakukan program penggunaan antibiotika yang rasional,
program pemantauan sterilisasi, program peningkatan mutu pencegahan dan pengendalian infeksi,
program pemeliharaan dan perbaikan mesin pendingin, program pengembangan staff dan
pendidikan, program pengelolaan linen dan program pengelolaan kebersihan, limbah dan
kesehatan lingkungan.

III. TUJUAN
Tujuan Umum
Memberikan pelayanan Pencegahan dan Pengendalian Infeksi Nosokomial yang optimal di RSU
Bina Kasih sehingga dapat menurunkan angka infeksi nosokomial sampai mencapai standar
nasional dan dunia.
Tujuan Khusus
1. Terlaksananya pelaksanaan penggunaan Antibiotik yang rasional
2. Terlaksananya pemantauan sterilisasi
3. Terlaksananya peningkatan mutu Pencegahan dan Pengendalian Infeksi
4. Terlaksananya pemeliharaan dan perbaikan mesin pendingin
5. Terlaksananya pengembangan Staff dan Pendidikan
6. Terlaksananya pengelolahan linen
7. Terlaksananya Pengelolaan Kebersihan, Limbah dan Kesehatan Lingkungan
8. Terlaksananya menurunkan angka infeksi di pelayanan kesehatan
9. Terlaksananya pelayanan kesehatan dan tenaga kesehatan
10. Terlaksananya surveilance

IV. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN


Kegiatan Program Tim Pencegahan dan Pengendalian Infeksi adalah sebagai berikut :
1. Program pengunaan antibiotik
- Pencatatan sensitivity tes
2. Program pemantauan Sterilisasi.
- Pencatatan sterilisasi
- Pelaporan mutu sterilisasi
3. Program peningkatan mutu Pencegahan dan Pengendalian Infeksi
-Menyusun pedoman dan melengkapi prosedur
-Sosialisasi pedoman dan prosedur
-Melaksanakan pemantauan baku mutu air secara berkala
-Mengadakan evaluasi pencatatan surveilans
-Monitoring dan evaluasi pencatatan surveilans
4. Program Pemeliharaan dan Perbaikan Mesin Pendingin (AC)
-Pemeliharaan AC
-Perbaikan AC (jika terjadi kerusakan)

5. Program pengembangan Staf dan Pendidikan.


-Orientasi pegawai baru
-Pelatihan dasar pengendalian infeksi
-Pelatihan perawat pencegahan dan pengendalian infeksi

File 3/conversion/tmp/scratch/401486530.doc
-Pelatihan untuk anggota tim pencegahan dan pengendalian infeksi
6. Program Pengelolahan Linen.
-Pencatatan dan pengelolaan linen
-Pelaporan pelaksanaan
7. Program Pengelolaan Kebersihan, Limbah dan Kesehatan Lingkungan.
-Pencatatan pengolahan kebersihan limbah dan kesehatan lingkungan
-Pelaporan pelaksanaan
8. Program menurunkan risiko infeksi pada pelayanan pasien
-Menyusun jadwal sosialisasi tentang hand hygiene kepada seluruh perawat RSU BK
- Melakukan sosialisasi tentang hand hgniene sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan
- Menempelkan kembali gambar prosedur cuci tangan efektif yang sudah hilang atau
rusak di setiap wastafel yang ada di RSU Bina Kasih
- Membuat SOP hand hgyiene dengan menggunakan handrub
- Mengorder fasilitas yang dibutuhkan untuk meracik handrub seperti botol pump,
alkohol 70% dan gliserin
9. Program pelayanan kesehatan dan tenaga kesehatan
- Membuat pedoman PPI untuk menjamin keselamatan dan kesehatan tenaga kesehatan
-Membuat rencana kerja tahunan
-Menyediakan sarana dan prasarana yang cukup mendukung program PPI
10. Program surveilance
-Pengumpulan data
-Analisa data
-Tindak lanjut

V. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN


1. Cara penggunaan antibiotik yang rasional
 Melaksanakan sosialisasi kepada semua dokter
 Melaksanakan kultur darah pada setiap pasien dengan kasus yang berat
 Menggunakan antibiotik yang sesuai dengan hasil kultur darah
 Melakukan pencatatan sensitity test
2. Pemantauan sterilisasi
Monitoring atau pengawasan yang dilakukan terhadap proses dan hasil steilisasi dilakukan
dengan beberapa indikator yaitu dengan :
a. Indikator fisik
Pencatatan waktu, suhu dan tekanan selama proses sterilisasi dilakukan pada setiap
proses sterilisasi. Pada setiap awal sterilisasi petugas harus memastikan terpasangnya
kertas monitor dan pada akhir proses petugas harus memeriksa pencatatan, untuk
memastikan bahwa parameter-parameter tersebut memenuhi standar.
b. Indikator kimia
- Indikator luar (eksternal indikator)
Pita indikator distempel pada seiap bungkus/ pack barang yang akan disterilkan,
indikator ini berfungsi untuk menunjukkan bahwa bungkus/ pack tersebut sudah
melalui proses sterilisasi.
- Indikator dalam (internal indikator)
Pita indikator dimasukkan kedalam tiap bungkus/pack barang yang akan disterilkan
- Tes khusus untuk pre vakum steam sterilisation (Bowie Dick Test) tes ini dilakukan
untuk memonitor fungsi dari sistem vakum otoclaf. Pengujian dilakukan setiap hari
pada siklus sterilisasi yang pertama. Kertas indikator dimasukkan ke bungkusan/
pack yang akan disterilkan
3. Program peningkatan mutu pencegahan dan pengendalian infeksi
 Menyusun pedoman dan melengkapi prosedur

File 3/conversion/tmp/scratch/401486530.doc
 Mensosialisasikan pedoman dan prosedur pencegahan dan pengendalian infeksi
 Melaksanakan pemantauan baku mutu air secara berkala
 Melaksanakan monitoring mutu sterilisasi
 Mengadakan evaluasi pelaksanaan prosedur cuci tangan di unit kerja
 Monitoring dan evaluasi pencatatan surveilans pengendalian infeksi
4. Program pemeliharaan dan perbaikan mesin pendingin (AC)
 Melaksanakan pembersihan disetiap unit kerja
 Melaksanakan perbaikan AC bila diperlukan (kalau ada yang rusak)
5. Program pengembangan staf dan pendidikan
 Melaksanakan orientasi pegawai baru
 Melaksanakan pelatihan dasar pengendalian infeksi
 Melaksanakan pelatihan perawat pencegahan dan pengendalian infeksi
 Melaksanakan pelatihan anggota tim pencegahan dan pengendalian infeksi
6. Program pengelolaan linen
Pengelolaan linen ada beberapa cara antara lain :
a. Pengumpulan dilakukan
 Pemilahan linen infeksius dan non infeksius
 Mencatat dan menghitung linen diruangan
b. Penerimaan
 Mencatat linen yang diterima dan telah terpisah antara infeksius dan non infeksius
 Linen dipilah berdasarkan tingkat kotornya
c. Pencucian
 Menimbang berat linen untuk menyesuaikan dengan kapasitas mesin cuci dan
kebutuhan detergen dan desinfeksi
 Memberisihkan linen kotor dari tinja, urin, darah dan muntahan kemudian
merendamnya dengan menggunakan desinfektan
 Mencuci dikelompokkan berdasarkan tingkat kotorannya
d. Pengeringan
e. Penyetrikaan
f. Penyimpanan linen harus dipisahan sesuai jenisnya, linen yang baru diterima ditempatkan
dilemari bagian bawah, pintu lemari selalu tertutup
g. Distribusi dilakukan berdasarkan buku ekspedisi dari petugas penerima dan kemudian
petugas menyerahkan linen bersih kepada petugas ruangan sesuai buku ekspedisi.
h. Pengangkutan
 Kantong untuk membungkus linen bersih harus dibedakan dengan kantong yang
digunakan untuk membungkus linen kotor
 Menggunakan kereta dorong yang berbeda dan tertutup, kereta dorong harus dicuci
dengan desinfektan setelah digunakan mengankut linen kotor
 Waktu pengangkutan linen bersih dan kotor tidak boleh bersamaan
 Linen bersih diangkut dengan kereta dorong yang berbeda
7. Program pengolahan kebersihan
 Pencatatan pengelolaan kebersihan limbah dan kesehatan lingkungan
 Pelaporan pelaksanaan
8. Program menurunkan resiko infeksi pada pelayanan pasien :
 Melaksanakan kewaspadaan standar
 Kewaspadaan berdasarkan penularan/ tansmisi
 Pendidikan kepada pengunjung pasien
9. Program menurunkan resiko infeksi pada dan tenaga kesehatan
 Melaksanakan kebersihan tangan
 Pemakaian APD sesuai kebutuhan
File 3/conversion/tmp/scratch/401486530.doc
 Penempatan sampah sesuai pelebelan
 Bekerjasama dengan teknisi dan logistik untuk pengadaan wastafel disetiap unit kerja di
RSU Bina Kasih
 Monitoring dan support kesehatan petugas
 Vaksinasi bila dibutuhkan
 Vaksinasi terhadap infeksi Saluran napas akut bila kemungkinan
 Menyediakan antivirus profilaksis
 Surveilans ILI membantu mengenal tanda awal transmisi infeksi saluran napas akut
dari manusia – manusia
 Terapi dan follow up epi/ pandemic infeksi saaluran napas akut pada petugas
 Rencanakan petugas diperbolehkan masuk sesuai pengukuran resiko bila terkena
infeksi
 Upayakan support psikologi

10. Program surveilance


 Form survei setiap bulan diberikan kesetiap NS
 Form diisi oleh Karu atau Ass Karu setiap hari
 IPCN mengambil data survei setiap akhir bulan setelah selesai diisi oleh Karu atau Ass
Karu
 IPCN membuat laporan bulanan dan pelaporan ke Direktur.

VI. SASARAN
1. Terlaksananya pemakian AB yang rasional sesuai dengan hasil kultur
2. Terlaksananya pemantauan atau monitoring strelilisasi di ruang CSSD sehingga tercapainya
standarisasi di RSU BK
3. Terlaksananya pemeriksaan mutu air sesuai jadwal sehingga air di RSU Bina Kasih bebas
dari bakteri dan kuman
4. Tercapainya 100% pencatatan, pelaporan kerusakan perbaikan dan penularan non medis dan
medis setiap bulan
5. Seluruh staf mahasiswa RSU Bina Kasih mendapat pendidikan dan pelatihan PPI
6. Terpenuhinya kebutuhan linen disetiap unit kerja paling sedikit 80%
7. Tercapainya kebersihan lingkungan RS disetiap area
8. Menurunkan angka plebitis, dekubitus
9. Seluruh staf RSU Bina Kasih dan mahasiswa tidak mengalami infeksi akibat paparan
terpajan
10. Terlaksananya surveilans disetiap unit pelayanan di RSU Bina Kasih

File 3/conversion/tmp/scratch/401486530.doc
VII. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN

Jadwal Pelaksanaan 2016


No Program Kegiatan
Jan Feb Mret Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des
1 Program antibiotik Pemetaan pola kuman X
Pencatatan sensitivity tes X X X X X X X X X X X X
2 Program pemantauan Pencatatan sterilisasi
sterilisasi Pelaporan mutu strelilisasi
3 Program Menyusun pedoman dan melengkapi prosedur X
peningkatan mutu Sosialisasi pedoman dan prosedur PPI X
PPI Melaksanakan pemantauan baku mutu air secara berkala X
Mengadakan evaluasi pelaksanaan prosedur cuci tangan X X X X X X X X X X X
diunit kerja
Monitoring dan evaluasi pencatatan surveilans X X X X X X X X X X X
4 Program Pemeliharaan AC X
pemeliharaan dan Perbaikan AC (jika terjadi kerusakan) X
perbaikan mesin
pendingin (AC)
5 Program Orientasi pegawai baru X
pengembangan staf Pelatihan dasar PPI X
dan pendidikan Pelatihan perawat PPI X
Pelatihan tim PPI X
6 Program pengelolaan Pencatatan dan pengelolaan linen X X X X X X X X X X X X
linen Pelaporan pelaksanaan
7 Program pengolahan Pencatatan pengolahan kebersihan, limbah dan kesehatan X
kebersihan limbah lingkungan
dan kesehatan Pelaporan pelaksanaan X
lingkungan
8 Program Menyusun pedoman hand hygniene dan APD X
menurunkan resiko Sosialisasi pedoman hand hygniene dan APD X
Melaksanakan pemantauan hand hygniene dan APD X X X X X X X X X X X
Melaksanakan monitoring hand hygniene dan APD X X X X X X X X X X X
File 3/conversion/tmp/scratch/401486530.doc
infeksi pada Mengadakan evaluasi
pelayanan pasien
9 Program Membuat pedoman PPI untuk menjamin keselamatan dan
menurunkan resiko kesehatan tenaga kesehatan
infeksi pada tenaga Membuat suatu rencana kerja tahunan X
kesehatan Menyediakan sarana dan prasarana yang cukup untuk X X X
mendukung program
10 Program surveilans Pengumpulan data X X X X X X X X X X X X
Analisa data X X X X X X X X X X X X
Tindak lanjut X X X X X X X X X X X X

File 3/conversion/tmp/scratch/401486530.doc
VIII. EVALUASI PELAKSANAAN
1. Setiap hari anggota IPCLN dari setiap ruangan unit RSU Bina Kasih mengumpulkan data
kasus infeksi yang terjadi disemua ruangan
2. Setiap ada kejadian infeksi nosokomial harus dicatat dan dilaporkan oleh setiap unit ke Tim
PPI
3. Setiap 3 bulan sekali Tim PPI membuat laporan ke Direktur
4. Setiap bulan Tim PPI melakukan evaluasi pelaksanaan kegiatan ke setiap unit.

IX. PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN


1. Pencatatan dilakukan oleh IPCN dan IPCLN dan dilakukan setiap hari dalam hal
pengumpulan data untuk surveilans mempergunakan format khusus laporan infeksi
nosokomial
2. Membuat laporan tertulis kepada Direktur, Wakil Direktur Pelayanan Medik setiap bulan
3. Membuat laporan
4. Dilakukan oleh Tim PPI rumah sakit frekuensi setiap bulan

File 3/conversion/tmp/scratch/401486530.doc
X. RENCANA ANGGARAN KERJA TIM PPI

1. Anggaran kerja

No Pelatihan Nama Rencana Rencana Ket


Staf Pelatihan Kegiatan Biaya
1 Medis & Keperawatan
a. IPCN *Pelatihan PPI dasar 2016 2.500.000 1 orang
*Pelatihan Sterilisasi 4.000.000 1 orang
b. Kamar Bedah *Pelatihan Kamar 2016 5.000.000 4 orang
*Pelatihan Sterilisasi 4.000.000 3 orang
c. IPCLN Pelatihan PPI Dasar 2016 1.710.000 Semua
Internal Kabag Unit
Penunjang Medis
2.
a. Staf Gizi Nutritional care proses 2016 7.500.000 3 orang
b. Tehnisi Manajemen Limbah 2016 4.000.000 1 orang
Semua Karyawan Pendidikan & Pelatihan 2016 988.000 Semua staf
3 PPI dasar Internal
Total : 29.698.000

a. Anggaran Belanja Tahunan

No Nama Barang Satuan Jumlah Barang Harga @ Jumlah


1 Bayclin Btl 576 11000 6.336.00
2 Baygon spray Btl 576 19800 11.404.800
3 Detergen Bks 2880 1000 2.880.000
4 Handrub Btl 120 55000 6.600.000
5 Handsoap Btl 600 21000 12.600.000
6 Kain Pel Bh 144 42500 6.120.000
7 Karbol Btl 576 12000 6.912.000
8 Molto Pak 288 12000 3.456.000
9 Plastik 15H kecil Bks 192 10000 1.920.000
10 Plastik 35H kecil Bks 144 12000 1.728.000
11 Plastik 45H Jumbo Bks 96 20000 1.920.000
12 Plastik Sampah Kg 120 13000 1.560.000
13 Sabun Batangan Pak 384 33000 12.672.000
14 Sabun Cream Pak 720 1900 1.368.000
15 Sapu Lantai Bh 144 32500 4.680.000
16 Soklin Lantai Bks 1.152 11250 12.960.000
17 Super Pel Btl - - -
18 Tisu Pak 288 21900 6.307.200
Total = 101.424.000

File 3/conversion/tmp/scratch/401486530.doc

Anda mungkin juga menyukai