Anda di halaman 1dari 25

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA Tn.

S
DENGAN MASALAH UTAMA DIABETES MELLITUS PADA Ny. S
JALAN PAKIS AJI I NO.4 DENPASAR

OLEH
KELOMPOK 1 :

1.NI LUH MADE DESI RATIH P07120016010


2.NI KADEK RAI DWIJAYANTI P07120016081
3.NI LUH PUTU SARIANI P07120016082
4.COK ISTRI YOGANTARI P07120016083
5.NI KADEK DWI HANDAYANI P07120016084
6.KOMANG RISTI INDRIYANI P07120016085
7.KADEK KARTINI ANGGRINI P. P07120016086
8.NI KADEK KRISTIAN PURNAMA D. P07120016087
9.NI KADEK KRISNA DEWI P07120016088
10. IDA AYU PUTU SUCI INDRA D. P07120016089
11.SANG AYU MD DIAN ANDAYANI P07120016090
12.I PT EKA PUTRA SUARTAMA P07120016091
13.NI MADE ARI SUCIATI P07120016092

KEMENTERIAN KESEHATAN
PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEPERAWATAN
POLITEKNIK KESEHATAN DENPASAR
TAHUN AKADEMIK 2018/2019
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

A. Pengkajian Keluarga

I. Data Umum

1. Nama kepala keluarga (KK) : Tn. S

2. Usia : 62 tahun

3. Pendidikan : S1

4. Pekerjaan : PNS

5. Alamat : Jalan Pakis Aji I No.4 Denpasar

6. Komposisi keluarga :

Status Imunisasi
No Nama JK Hub Umur Pend Polio DPT Hepatitis Ket
BCG Campak
1 2 3 4 1 2 3 1 2 3
1 S P Istri 57 D3
th
2 A P Anak 32 S1
th
3 K L Anak 24 S1
th
4 S P Ibu 83 -
th
Genogram

a. Genogram:

Keterangan:

: Meninggal : Pasien teridentifikasi

: Perempuan

: Punya riwayat DM tapi sudah meninggal

: Laki-laki

: Tinggal satu rumah

6. Tipe keluarga

Keluarga Tn. S termasuk tipe keluarga besar (extended family) yaitu didalam

suatu rumah terdapat satu keluarga terdapat inti ditambah dengan keluarga
lain yang mempunyai hubungan darah Ny.S ( istri ), An. A (anak), An. K

(Anak), Ny. S ( Ibu dari Tn.S)

7. Suku dan Bangsa

Bahasa yang digunakan Tn. S bahasa Bali karena berasal dari Bali. Dalam

keluarga tidak ada pantangan makanan apapun.

8. Agama

Keluarga Tn.S beragama Hindu dan taat menjalankan ibadah, biasanya

dilakukan bersama-sama di rumah.

9. Status sosial ekonomi keluarga

Penghasilan keluarga berasal dari pekerjaan Tn.S sebagai pegawai swasta dan

Ny.S sebagai Ibu rumah tangga. Menurut keluarga penghasilan yang diperoleh

telah mencukupi kebutuhan keluarga, sehingga keluarga bisa membangun

rumah dan sebagian ditabung. Keluarga Tn. S memiliki sepeda motor, televisi,

dan asuransi kesehatan(askes).

10. Aktifitas rekrasi keluarga

Keluarga sering melakukan rekreasi cuma nonton TV dan mengobrol dengan

keluarga. Rekreasi keluar rumah jarang dilakukan. Biasanya Tn.S mengajak

anak dan istrinya berekreasi ke pantai dan kalau hari raya keluarga biasanya

berkunjung ke rumah sanak saudara.

II. Riwayat dan tahap perkembangan keluarga

11. Tahap perkembangan saat ini


Keluarga Bapak “S” termasuk dalam perkembangan tahap VIII yaitu

keluarga dalam masa pensiun dan lansia.

Mempertahankan pola komunikasi, keluarga Tn. S mempunyai anak sudah

dewasa, keluarga terbuka terhadap anak-anaknya. Ny. S tampak terbuka

dengan anak, menantu, dan cucu. Bila ada permasalahan yang menyangkut

Ny. S selalu dibicarakan dengan anak, menantu atau saudaranya.

12. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi

Berdasarkan hasil wawancara maka didapat bahwa sejauh ini Keluarga Tn.S

sudah menjalankan tugas dengan tahap perkembangan keluarga sudah dapat

memenuhi tugas perkembangannya sesuai dengan tahapnya. Dimana keluarga

berusaha mempertahankan pengaturan hidup yang memuaskan, menyesuaikan

terhadap pendapatan yang menurun, mempertahankan hubungan perkawinan,

mempertahankan ikatan keluarga antar generasi dan meneruskan untuk

memahami eksistensi mereka.


13.Riwayat keluarga inti

Dalam keluarga Tn. S ada yang memiliki penyakit keturunan. Apabila dalam

keluarga Tn. S ada yang sakit dia selalu mengunakan fasilitas kesehatan

14. Riwayat keluarga sebelumnya


Ibu Tn. S yaitu Ny. S memiliki penyakit Diabetes Melitus sampai sekarang
tapi anak-anaknya tidak ada yang memiliki penyakit diabetes melitus.

III. Lingkungan
15. Karakteristik Rumah
Rumah yang ditempati keluarga Bapak “S” merupakan milik sendiri yang
sudah diwariskan dari orang tua. Saat kunjungan ditemukan rumah cukup
luas, terdiri dari 4 bangunan dan semua tertata rapi. Peralatan rumah tangga
tampak diatur dan berada pada tempat yang sesuai. Ventilasi dan jendela
cukup, dan menggunakan penerangan listrik. Keluarga menggunakan air
sumur (tower) untuk keperluan mencuci, mandi, minum dan memaska.
Didalam rumah terdapat jamban / WC. Keluarga mengatakan membersihkan
lingkungan rumah tiap hari dengan menyapu lantai dan halaman rumah.
Untuk pengolahan sampah keluarga biasanya mengumpulkannya di belakang
rumah. Keluarga mengatakan sudah cukup puas dengan keadaan rumahnya
sekarang.
Denah rumah keluarga Bapak “S”

U 2 14 6 7 10
3 5 8

9
1J
Jalan Tukad

17 11

13
16
S 4 14
15
Keterangan:
1. Pintu utama/masuk
2. Pelinggih
3. Kamar mandi/toilet
4. Teras
5. Kamar tamu
6. Kamar tidur
7. Kamar tidur
8. Kamar tidur
9. Pelinggih surya
10. Merajan
11. Kamar tidur
12. Dapur
13. Kamar tidur
14. Teras
15. Garase
16. Bali delod
17. Garase
16. Karakteristik tetangga dan komunitas RW
Keluarga Tn.S tinggal dilingkungan tempat tinggal keluarga termasuk
lingkungan yang homogen, kompleks lingkungan tempat tinggal merupakan
warga keturunan Bali. Fasilitas pelayanan kesehatan yang terdapat di dekat
rumah klien adalah puskesmas, bidan praktek, dan dokter praktek swasta.
Jarak rumah dari fasilitas pelayanan kesehatan dapat dijangkau dengan sepeda
motor dan kendaraan umum.
sehat.
17. Mobilitas geografis keluarga
Rumah merupakan daerah perkotaan tidak jauh dari jalan raya, mudah
dijangkau oleh sepeda motor/kendaraan roda 4. Ny. S kalau membeli
bumbu/belanja cukup di sekitar rumahnya tepatnya di tetangganya dan itu
cukup dengan jalan kaki.
18. Perkumpulan keluarga+interaksi denga masyarakat
Ny. S sudah tidak begitu aktif dalam melakukan aktifitas, karena kondisinya
sudah tidak memungkinkan dan faktor umur yang mempengaruhi juga.
19. Sistem pendukung keluarga
Anggota keluarga Tn. S sehat hanya Ny.S saja yang sakit dan keluarga selalu
mengunakan fasilitas kesehatan yaitu puskesmas. Keluarga Tn. S sering
tolong menolong begitu juga dengan lingkungan sekitarnya

IV. Struktur keluarga


20. Pola komunikasi keluarga
Pola komunikasi yang digunakan komunikasi terbuka, tiap keluarga bebas
mengungkapkan pendapatnya masing masing hal ini dapat dilihat pada waktu
perawat melakukan pengkajian
21. Struktur kekuatan keluarga
Keluarga selalu menyelesaikan masalah dengan musyawarah semua anggota
keluarga berperan sesuai perannya masing-masing, dan apabila masalah tidak
teratasi maka keputusan ada di tangan Tn. S
22. Struktur peran (formal & informal)
Formal
a. Peran formal : Tn. S berperan sebagai suami, kepada keluarga dan ayah
dari anaknya dan anak dari Ny. S, Ny. S mempunyai peran sebagai istri-
ibu. Ny. A berperan sebagai anak, Ny. K berperan sebagai anak, dan Ny.
S berperan sebagai ibu dari Tn. S, nebek bagi cucunya dan mertua dari
menantunya.
b. Peran informal : selain sebagai pencari nafkah dan bertanggung jawab
kepada keluarga, Tn. S juga berperan sebagai pengasuh pelindung anak
dan ibunya dan sebagai anggota dari kelompok sosial / anggota
masyarakat dari lingkungan.
23. Nilai & norma keluarga
Dalam budaya Bali anak laki-laki harus mempunyai tanggung Bali kepada
keluarga, keluarga Tn. S selalu mematuhi aturan-aturan dan norma yang
berhubungan dengan agama dan masyarakat

V. Fungsi keluarga
24. Keluarga afektif
Keluarga Tn.S saling mendukung kebutuhan sehingga dapat terpenuhi
kehidupan sederhana, dapat menyelesaikan masalah dengan musyawarah dan
keputusan keluarga yang terakhir ditentukan oleh Tn. S sebagai kepala
keluarga.
25. Fungsi sosial
Tn. S dan Ny. S dapat membina sosialisasi pada anak-anaknya bagi Tn.S Dan
Ny.S sebagai anak dan menantu sehingga dapat membentuk norma dan
aturan-aturan sesuai dengan perkembangan anak-anaknya, serta dapat
meneruskan budaya.
26. Fungsi perawatan keluarga
 Kemampuan keluarga mengenal masalah
Keluarga sudah mengenal bahwa salah satu anggota keluarganya Ny. S
mempunyai penyakti diabetes mellitus (DM). Keluarga sudah mengenal
tentang penyakit yang dialami oleh Ny. S dan penyebab dari munculnya
penyakit tersebut. Keluarga mengatakan bahwa Ny. S mengalami DM
(baru diketahui) bulan Januari tahun 2006 lalu. Keluarga bisa mengetahui
Ny. S sakit karena Ny. S sering mengeluh, lemas, sering kencing, selalu
haus, dan banyak makan namun BB menurun. Kemudian Tn. S dengan
ditemani anaknya memeriksakan keadaann Ny.S selaku ibu dari Tn. S ke
RSUP Sanglah denpasar. Hasil cek kadar gula terakhir (bulan Januari
2006) adalah 300 mg/dl. Sampai sekarang Ny. S tidak pernah kontrol
kadar gulanya lagi. Ny. S mengatakan akan kontrol kembali kadar gulanya
karena akhir ini ia selalu merasakan lemas dan pusing.
 Kemampuan keluarga mengambil keputusan
Tn. S selalu mengambil keputusan secara tepat seperti halnya kalau Ny. S
sakit ia segera membawa ke puskesmas.
 Kemampuan keluarga merawat anggota yang sakit
Tn. S dengan keluarga akan merawat anggota yang sakit sesuai dengan
kemampuan yang dimilikinya
 Kemampuan keluarga dalam memelihara lingkungan yang sehat
Tn. S tidak mengerti cara memelihara rumah sehat dan pengaruhnya pada
keluarga
 Kemampuan keluarga mengunakan fasilitas kesehatan
Fasilitas kesehatan yang terdekat dari rumahnya adalah puskesmas dan
bidan, keuntungan mengunakan fasilitas kesehatan adalah kesehatan kami
dapat teratasi dan dan puskesmas jaraknya terjangakau dari rumah kami.
27. Fungsi reproduksi
Jumlah anak Tn. S adalah 2 orang, Ny. S dalam hal ini mengunakan alat
kontrasepsi suntik.
28. Fungsi ekonomi
Keluarga Tn. S sudah tercukupi masalah kebutuhan pokok.
VI. Stres dan Koping Keluarga
29. Stresor jangka pendek dan panjang
Pendek : Stresor jangka pendek
- Adanya anggota keluarga yang menderita DM (diabetes mellitus)
- Adanya kekhawatiran anggota keluarga terhadap anggota keluarga
yang sakit.
Panjang :
- Jumlah anggota keluarga yang cukup banyak yang termasuk keluarga
besar dapat menjadi beban bagi keluarga.
30. Kemampuan keluarga dalam merespon terhadap situasi dan stresor
Keluarga Tn. S selalu melakukan musyawarah dalam menyelesaikan masalah
baik dalam lingkungan keluarga atau masyarakat.
31. Strategi koping yang digunakan
Keluarga Tn. S apabila ada masalah baik dalam keluarga atau masyarakat
selalu menyelesaikannya .

32. Strategi adaptasi disfungsional


Dalam menghadapi masalah selalu berusaha dan berdoa tapi pada akhirnya
Tuhan yang menentukan.
VII. Pemeriksaan Fisik

ASPEK Bpk. S Ibu S Anak A Anak K IbuS


Keadaan umum :
 Postur tubuh Tegak Tegak Tegak Tegak Tegak
 Bangun tubuh Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang
 Kebersihan
 Berat badan Cukup Cukup Cukup Cukup Cukup

Tanda vital : 60 kg 55 kg 55 kg 55 kg 40 kg

 Suhu
 Nadi 36 0C 36,2 0C 36,30C 360C 36,80C
 Respirasi
 Tekanan darah 80x/ mnt 80x/ mnt 88x/ mnt 78x/mnt 80x/mnt
20x/ mnt 20x/ mnt 24x/ mnt 20x/mnt 26 x/mnt
130/90 110/60 140/90 110/70 100/70
Kepala :
mmHg mmHg mmHg mmHg mmHg

Bentuk Bentuk Bentuk Bentuk Bentuk


bulat, bulat, bulat, bulat, bulat,
kebersihan kebersihan kebersihan kebersihan kebersihan
rambut dan rambut dan rambut rambut rambut
kulit kepala kulit kepala dan kulit dan kulit dan kulit
cukup, lesi cukup, lesi kepala kepala kepala
(-), nyeri (-), nyeri cukup, cukup, cukup,
tekan (-) tekan (-) lesi (-), lesi(-), lesi(-),
nyeri Nyeri Nyeri
Mata :
tekan (-) tekan (-) tekan (-)

Konjungtiva Konjungtiv Konjungti Konjungti Konjungti


merah a merah va merah va merah va merah
muda, muda, muda, muda, muda,
pergerakan pergerakan pergeraka pergeraka pergeraka
bola mata bola mata n bola n bola n bola
baik, reflek baik, reflek mata baik, mata baik, mata baik,
+/+, +/+, reflek +/+, reflek +/+, reflek +/+,
Hidung : pengelihata pengelihata pengelihat penglihata penglihata
 Bentuk n baik n baik an n baik n baik
 Secret
baik
Telinga :
 Bentuk
Simetris Simetris Simetris Simetris Simetris
 Serumen
 Pendengaran - - - - -
Mulut :
Kebersihan Simetris Simetris Simetris Simetris Simetris
Mukosa bibir
- - - - -
Leher :
Baik Baik Baik Baik Baik
 Bentuk
 Pembesaran
Cukup Cukup Cukup Cukup Cukup
kelenjar tyroid
 Bendungan vena lembab lembab lembab Lembab Lembab
jugular
Thorax : Simetris Simetris Simetris Simetris Simetris
 Bentuk - - - - -
 Suara
 Ronchi
 Wheezing - - - - -

Abdomen :
 Bentuk
 Distensi Simetris Simetris Simetris Simetris Simetris
 Nyeri tekan
Vesikuler Vesikuler Vesikuler Vesikuler Vesikuler
Kulit :
- - - - -
Warna
Turgor - - - - -

Ekstremitas atas dan Simetris Simetris Simetris Simetris


bawah : - - - - Simetris
 Bentuk - - - - -
 Pergerakan
 Oedema -
Genetalia Sawo Sawo Sawo Sawo Sawo
matang matang matang matang matang
Elastis Elastis Elastis Elastis Elastis

Simetris Simetris Simetris Simetris Simetris


Baik Baik Baik Baik Baik
- - - - -
Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak
diperiksa diperiksa diperiksa diperiksa diperiksa

VIII. Harapan Keluarga


Harapan yang diinginkan keluarga Tn. S yaitu menginginkan agar anggota
keluarganya tidak ada yang sakit-sakitan dan keluarga berharap kedatangan
mahasiswa Jurusan Keperawatan Politeknik Kesehatan Denpasar dapat
memberikan informasi kesehatan sehingga anggota keluarga dapat memelihara
kesehatan.

B. Analisa Data

No Data Fokus Masalah Penyebab


1  DS : Defisit Kurang terpapar
- Keluarga mengatakan Ny. S Pengetahuan informasi tentang
sering melanggar aturan diit penyakit DM
yang dianjurkan dokter.
- Keluarga mengatakan Ny. S
kontrol ke dokter bila ada
keluhan.

DO :
- Keluarga bertanya tentang penyakit,
perawatan DM.
No Data Fokus Masalah Penyebab
2 DS : Gangguan Citra Ketidakmampuan
keluarga dalam
 Keluarga mengatakan bahwa Ny. Tubuh
mengenal
S mengaku malu dengan penyakit
penyakit Diabetes
yang diderita saat ini.
Melitus.
DO :
 Ny. S melarang anaknya untuk
memberitahukan tentang
penyakitnya kepada petugas.

C. Diagnosa Keperawatan

a. Defisit pengetahuan berhubungan dengan kurang terpapar informasi


tentang penyakit diabetes melitus
b. Gangguan citra tubuh berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga
dalam mengenal penyakit Diabetes Melitus.
Prioritas Masalah

Skoring Data

1. Diagnosa I: Defisit Pengetahuan berhubungan dengan kurang


terpapar informasi tentang penyakit diabetes melitus
No KRITERIA NILAI SKOR PEMBENARAN
1 Sifat masalah: 3/3 x 1 1 Masalah perlu penanganan
Aktual selanjutnya dan apabila tidak
ditangani akan berdampak
terhadap kesehatan keluarga.
2 Kemungkinan 1/2 x 2 1 Masalah cukup dapat diatasi
masalah dapat karena keluarga cukup
diubah: Sebagian bersemangat untuk me rawatnya.
3 Potensi masalah 2/3 x 1 2/3 Melihat adanya tanggung jawab
untuk dicegah: keluarga dalam merawat yang
Cukup. sakit.
4 Menonjolnya 2/2 x 1 1 Keluarga menyadari adanya
masalah: masalah dengan merawat anggota
Masalah dirasakan keluaga yang sakit merasa perlu
dan perlu untuk ditangani.
penanganan se
gera.

Jumlah 1 2/3

2. Diagnosa II: Gangguan citra tubuh berhubungan dengan ketidakmampuan


keluarga dalam mengenal penyakit diabetes melitus

No KRITERIA NILAI SKOR PEMBENARAN


1 Sifat masalah: 3/3 x 1 1 Masalah sudah ada dan perlu
Aktual penanganan selanjutnya.
2 Kemungkinan 1/2 x 2 1 Keluarga mengatakan Ny. S
masalah dapat merasa malu bila orang lain tahu
diubah: Sebagian tentang penyakitnya saat ini.
3 Potensi masalah 1/3 x 1 1/3 Melihat Ny. S yang masih ragu
untuk dicegah: untuk menceritakan penyakitnya.
Rendah
4 Menonjolnya 0x1 0 Keluarga tidak menyadari adanya
masalah: masalah yang ada karena dianggap
Masalah tidak sudah biasa terjadi pada setiap
dirasa kan. orang yang mengalaminya.

Jumlah 2 1/3

Diagnosa keperawatan sesuai dengan prioritas masalah :

1. Defisit pengetahuan berhubungan dengan kurang terpapar informasi tentang

penyakit diabetes melitus


2. Gangguan citra tubuh berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga
dalam mengenal penyakit Diabetes Melitus
E. Implementasi Keperawatan

No Diagnosa Implementasi Respons Keluarga


1 Defisit pengetahuan berhubungan - Mengucap salam S : - Merespon salam

dengan kurang terpapar informasi - Menggali pengetahuan keluarga - Keluarga mengatakan pengertian
tentang pengertian Diabetes DM secara umum
tentang penyakit diabetes melitus
Melitus. O : Keluarga kooperatif

- Menggali pengetahuan keluarga S : Keluarga mengatakan tanda dan


tentang tanda dan gejala Diabetes gejala, yaitu:
- Rasa haus yang sering.
Melitus. - Sering buang air kecil malam
hari.
- Berat badan yang terus turun
namun selera makan terus tinggi.
- Kelelahan.
O : Keluarga tampak antusias

- Mendiskusikan dengan keluarga S : Faktor yang berisiko tinggi


menyebabkan DM :
tentang faktor yang berisiko
- Keturunan
tinggi menyebabkan Diabetes - Kegemukan
- Perokok
Melitus.
- Stress
O : Tersenyum
- Menggali pengetahuan keluarga S : Keluarga mengatakan tidak tahu
tentang cara merawat anggota
keluarga yang sakit.

- Menjelaskan tentang cara O : Mendengar


merawat anggota keluarga yang
sakit dengan baik dan benar.

- Memberi motivasi pada keluarga S : Keluarga mengatakan kalau sudah


untuk mengulang tidak tertahankan saya bawa ke
puskesmas/bu bidan.
- Memberi reinforcement (+) pada O : Tersenyum
keluarga

- Mendorong keluarga untuk meng


2 Gangguan citra tubuh berhubungan S : Keluarga mengatakan Ny.S malu
ekspresikan perasaannya.
dengan ketidakmampuan keluarga dalam dengan penyakit yang diderita
mengenal penyakit Diabetes Melitus
- Menjelaskan pada keluarga
tentang definisi gangguan citra O : Keluarga tampak mendengarkan
tubuh. dengan seksama
- Mendiskusikan dengan keluarga
tentang pengambilan keputusan S : Keluarga mengatakan jika
yang tepat serta dampak yang mengambil keputusan secara

ditimbulkan atas keputusan yang berdiskusi

diambil.

- Memberi motivasi untuk S : Keluarga mengatakan akan


mengubah perilaku ke arah yang mengubah perilaku ke arah yang
lebih baik. lebih baik

- Memberi reinforcement positif O : Tersenyum, bagus


pada keluarga
- Mendiskusikan dengan keluarga O : Keluarga memperhatikan
cara menciptakan lingkungan
rumah yang nyaman, tenang dan
jauh dari kebisingan

- Memotivasi keluarga untuk O : - Keluarga tampak memperhatikan


memanfaatkan
- Memberi reinforcement positif O : keluarga tersenyum
pada keluarga
F. EVALUASI

No Tgl/ Jam Diagnosa Keperawatan Catatan Perkembangan


1 Sabtu Defisit pengetahuan berhubungan dengan S : - Klien mengatakan pengertian diabetes meelitus
kurang terpapar informasi tentang secara umum.
24/Oktober
penyakit diabetes melitus
(12.00) - Keluarga mengatakan tanda dan gejala diabetes
melitus yaitu : Rasa haus yang sering, Sering
buang air kecil malam hari, Berat badan yang
terus turun namun selera makan terus tinggi.
- Keluarga mengatakan kalau keluarga sakit di
bawa ke puskesmas, bidan.
O : - Keadaan umum lemah.
- Keluarga dapat menjelaskan faktor resiko
tinggi diabetes melitu.
A : - Masalah belum teratasi.
P : - Lanjuntukan intervensi.
2 Sabtu Gangguan citra tubuh berhubungan dengan S : - Ny. S mengatakan malu karena penyakit yang

24/Oktober/2018 ketidakmampuan keluarga dalam mengenal di derita.


penyakit Diabetes Melitus
(12.00) - Keluarga mengatakan jika mengambil
keputusan secara berdiskusi.
- Keluarga mengatakan akan mengubah
perilakunya ke arah yang lebih baik.

O : - Keluarga tampak memperhatikan penjelasan


yang diberikan.
A : - Masalah teratasi.
P : - Pertahankan intervensi.

Anda mungkin juga menyukai