S
DENGAN MASALAH UTAMA DIABETES MELLITUS PADA Ny. S
JALAN PAKIS AJI I NO.4 DENPASAR
OLEH
KELOMPOK 1 :
KEMENTERIAN KESEHATAN
PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEPERAWATAN
POLITEKNIK KESEHATAN DENPASAR
TAHUN AKADEMIK 2018/2019
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA
A. Pengkajian Keluarga
I. Data Umum
2. Usia : 62 tahun
3. Pendidikan : S1
4. Pekerjaan : PNS
6. Komposisi keluarga :
Status Imunisasi
No Nama JK Hub Umur Pend Polio DPT Hepatitis Ket
BCG Campak
1 2 3 4 1 2 3 1 2 3
1 S P Istri 57 D3
th
2 A P Anak 32 S1
th
3 K L Anak 24 S1
th
4 S P Ibu 83 -
th
Genogram
a. Genogram:
Keterangan:
: Perempuan
: Laki-laki
6. Tipe keluarga
Keluarga Tn. S termasuk tipe keluarga besar (extended family) yaitu didalam
suatu rumah terdapat satu keluarga terdapat inti ditambah dengan keluarga
lain yang mempunyai hubungan darah Ny.S ( istri ), An. A (anak), An. K
Bahasa yang digunakan Tn. S bahasa Bali karena berasal dari Bali. Dalam
8. Agama
Penghasilan keluarga berasal dari pekerjaan Tn.S sebagai pegawai swasta dan
Ny.S sebagai Ibu rumah tangga. Menurut keluarga penghasilan yang diperoleh
rumah dan sebagian ditabung. Keluarga Tn. S memiliki sepeda motor, televisi,
anak dan istrinya berekreasi ke pantai dan kalau hari raya keluarga biasanya
dengan anak, menantu, dan cucu. Bila ada permasalahan yang menyangkut
Berdasarkan hasil wawancara maka didapat bahwa sejauh ini Keluarga Tn.S
Dalam keluarga Tn. S ada yang memiliki penyakit keturunan. Apabila dalam
keluarga Tn. S ada yang sakit dia selalu mengunakan fasilitas kesehatan
III. Lingkungan
15. Karakteristik Rumah
Rumah yang ditempati keluarga Bapak “S” merupakan milik sendiri yang
sudah diwariskan dari orang tua. Saat kunjungan ditemukan rumah cukup
luas, terdiri dari 4 bangunan dan semua tertata rapi. Peralatan rumah tangga
tampak diatur dan berada pada tempat yang sesuai. Ventilasi dan jendela
cukup, dan menggunakan penerangan listrik. Keluarga menggunakan air
sumur (tower) untuk keperluan mencuci, mandi, minum dan memaska.
Didalam rumah terdapat jamban / WC. Keluarga mengatakan membersihkan
lingkungan rumah tiap hari dengan menyapu lantai dan halaman rumah.
Untuk pengolahan sampah keluarga biasanya mengumpulkannya di belakang
rumah. Keluarga mengatakan sudah cukup puas dengan keadaan rumahnya
sekarang.
Denah rumah keluarga Bapak “S”
U 2 14 6 7 10
3 5 8
9
1J
Jalan Tukad
17 11
13
16
S 4 14
15
Keterangan:
1. Pintu utama/masuk
2. Pelinggih
3. Kamar mandi/toilet
4. Teras
5. Kamar tamu
6. Kamar tidur
7. Kamar tidur
8. Kamar tidur
9. Pelinggih surya
10. Merajan
11. Kamar tidur
12. Dapur
13. Kamar tidur
14. Teras
15. Garase
16. Bali delod
17. Garase
16. Karakteristik tetangga dan komunitas RW
Keluarga Tn.S tinggal dilingkungan tempat tinggal keluarga termasuk
lingkungan yang homogen, kompleks lingkungan tempat tinggal merupakan
warga keturunan Bali. Fasilitas pelayanan kesehatan yang terdapat di dekat
rumah klien adalah puskesmas, bidan praktek, dan dokter praktek swasta.
Jarak rumah dari fasilitas pelayanan kesehatan dapat dijangkau dengan sepeda
motor dan kendaraan umum.
sehat.
17. Mobilitas geografis keluarga
Rumah merupakan daerah perkotaan tidak jauh dari jalan raya, mudah
dijangkau oleh sepeda motor/kendaraan roda 4. Ny. S kalau membeli
bumbu/belanja cukup di sekitar rumahnya tepatnya di tetangganya dan itu
cukup dengan jalan kaki.
18. Perkumpulan keluarga+interaksi denga masyarakat
Ny. S sudah tidak begitu aktif dalam melakukan aktifitas, karena kondisinya
sudah tidak memungkinkan dan faktor umur yang mempengaruhi juga.
19. Sistem pendukung keluarga
Anggota keluarga Tn. S sehat hanya Ny.S saja yang sakit dan keluarga selalu
mengunakan fasilitas kesehatan yaitu puskesmas. Keluarga Tn. S sering
tolong menolong begitu juga dengan lingkungan sekitarnya
V. Fungsi keluarga
24. Keluarga afektif
Keluarga Tn.S saling mendukung kebutuhan sehingga dapat terpenuhi
kehidupan sederhana, dapat menyelesaikan masalah dengan musyawarah dan
keputusan keluarga yang terakhir ditentukan oleh Tn. S sebagai kepala
keluarga.
25. Fungsi sosial
Tn. S dan Ny. S dapat membina sosialisasi pada anak-anaknya bagi Tn.S Dan
Ny.S sebagai anak dan menantu sehingga dapat membentuk norma dan
aturan-aturan sesuai dengan perkembangan anak-anaknya, serta dapat
meneruskan budaya.
26. Fungsi perawatan keluarga
Kemampuan keluarga mengenal masalah
Keluarga sudah mengenal bahwa salah satu anggota keluarganya Ny. S
mempunyai penyakti diabetes mellitus (DM). Keluarga sudah mengenal
tentang penyakit yang dialami oleh Ny. S dan penyebab dari munculnya
penyakit tersebut. Keluarga mengatakan bahwa Ny. S mengalami DM
(baru diketahui) bulan Januari tahun 2006 lalu. Keluarga bisa mengetahui
Ny. S sakit karena Ny. S sering mengeluh, lemas, sering kencing, selalu
haus, dan banyak makan namun BB menurun. Kemudian Tn. S dengan
ditemani anaknya memeriksakan keadaann Ny.S selaku ibu dari Tn. S ke
RSUP Sanglah denpasar. Hasil cek kadar gula terakhir (bulan Januari
2006) adalah 300 mg/dl. Sampai sekarang Ny. S tidak pernah kontrol
kadar gulanya lagi. Ny. S mengatakan akan kontrol kembali kadar gulanya
karena akhir ini ia selalu merasakan lemas dan pusing.
Kemampuan keluarga mengambil keputusan
Tn. S selalu mengambil keputusan secara tepat seperti halnya kalau Ny. S
sakit ia segera membawa ke puskesmas.
Kemampuan keluarga merawat anggota yang sakit
Tn. S dengan keluarga akan merawat anggota yang sakit sesuai dengan
kemampuan yang dimilikinya
Kemampuan keluarga dalam memelihara lingkungan yang sehat
Tn. S tidak mengerti cara memelihara rumah sehat dan pengaruhnya pada
keluarga
Kemampuan keluarga mengunakan fasilitas kesehatan
Fasilitas kesehatan yang terdekat dari rumahnya adalah puskesmas dan
bidan, keuntungan mengunakan fasilitas kesehatan adalah kesehatan kami
dapat teratasi dan dan puskesmas jaraknya terjangakau dari rumah kami.
27. Fungsi reproduksi
Jumlah anak Tn. S adalah 2 orang, Ny. S dalam hal ini mengunakan alat
kontrasepsi suntik.
28. Fungsi ekonomi
Keluarga Tn. S sudah tercukupi masalah kebutuhan pokok.
VI. Stres dan Koping Keluarga
29. Stresor jangka pendek dan panjang
Pendek : Stresor jangka pendek
- Adanya anggota keluarga yang menderita DM (diabetes mellitus)
- Adanya kekhawatiran anggota keluarga terhadap anggota keluarga
yang sakit.
Panjang :
- Jumlah anggota keluarga yang cukup banyak yang termasuk keluarga
besar dapat menjadi beban bagi keluarga.
30. Kemampuan keluarga dalam merespon terhadap situasi dan stresor
Keluarga Tn. S selalu melakukan musyawarah dalam menyelesaikan masalah
baik dalam lingkungan keluarga atau masyarakat.
31. Strategi koping yang digunakan
Keluarga Tn. S apabila ada masalah baik dalam keluarga atau masyarakat
selalu menyelesaikannya .
Tanda vital : 60 kg 55 kg 55 kg 55 kg 40 kg
Suhu
Nadi 36 0C 36,2 0C 36,30C 360C 36,80C
Respirasi
Tekanan darah 80x/ mnt 80x/ mnt 88x/ mnt 78x/mnt 80x/mnt
20x/ mnt 20x/ mnt 24x/ mnt 20x/mnt 26 x/mnt
130/90 110/60 140/90 110/70 100/70
Kepala :
mmHg mmHg mmHg mmHg mmHg
Abdomen :
Bentuk
Distensi Simetris Simetris Simetris Simetris Simetris
Nyeri tekan
Vesikuler Vesikuler Vesikuler Vesikuler Vesikuler
Kulit :
- - - - -
Warna
Turgor - - - - -
B. Analisa Data
DO :
- Keluarga bertanya tentang penyakit,
perawatan DM.
No Data Fokus Masalah Penyebab
2 DS : Gangguan Citra Ketidakmampuan
keluarga dalam
Keluarga mengatakan bahwa Ny. Tubuh
mengenal
S mengaku malu dengan penyakit
penyakit Diabetes
yang diderita saat ini.
Melitus.
DO :
Ny. S melarang anaknya untuk
memberitahukan tentang
penyakitnya kepada petugas.
C. Diagnosa Keperawatan
Skoring Data
Jumlah 1 2/3
Jumlah 2 1/3
dengan kurang terpapar informasi - Menggali pengetahuan keluarga - Keluarga mengatakan pengertian
tentang pengertian Diabetes DM secara umum
tentang penyakit diabetes melitus
Melitus. O : Keluarga kooperatif
diambil.