PERCOBAAN X
OLEH:
JURUSAN KIMIA
KENDARI
2016
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki bahan magnetik alam
yang melimpah. Bahan magnetik alam tersebut diantaranya terdapat di dalam pasir
besi. Pasir besi yang terdapat di Indonesia banyak terdapat di wilayah pulau Jawa
khususnya di daerah pantai utara dan selatan. Selama ini pasir besi pada umumnya
dijadikan sebagai bahan bangunan padahal pasir besi mengandung bahan mineral
modern.
Pasir besi merupakan sejenis pasir yang mempunyai konsentrasi besi yang
signifikan. Pasir besi ini biasanya berwarna abu-abu gelap atau berwarna kehitaman.
Pasir ini mengandung magnetik Fe dan juga sejumlah kecil titanium, silika, mangan,
kalsium dan vanadium. Pasir besi memiliki kecenderungan memanas di bawah sinar
sedikit magnetite dan hematite yang disertai dengan mineral pengotor yang memiliki
unsur dominan Aluminium. Berdasarkan latar belakang diatas maka perlu dilakukan
percobaan penentuan kadar Fe dari pasir besi untuk pembuatan magnetit ini. Yang
bertujuan agar mengetahi kadar besi yang terkandung dalam suatu pasir besi dan
Untuk Pembuatan Magnetit adalah bagaimana menentukan kadar Fe dari pasir besi
C. Tujuan Percobaan
Tujuan yang ingin dicapai pada percobaan Penentuan Kadar Fe Dari Pasir
Besi Untuk Pembuatan Magnetit adalah untuk menentukan kadar Fe dari pasir besi
D. Manfaat Percobaan
Manfaat yang dapat diperoleh pada percobaan Penentuan Kadar Besi (Fe)
Dari Pasir Besi Untuk Pembuatan Magnetit adalah dapat menentukan kadar Fe dari
alam yang salah satunya adalah berupa bahan galian tambang. Beberapa bahan
tambang yang banyak terdapat di Indonesia adalah batu bara, emas, perak, nikel,
tembaga, intan, batu kapur, dan besi. Besi merupakan logam kedua yang paling
banyak di bumi dan terdapat dalam bentuk endapan. Endapan besi yang terdapat
dalam batuan sedimen berupa pasir dikenal dengan pasir besi. Pasir besi ini
merupakan pasir yang memiliki ciri warna kehitaman. Sebaran pasir besi di
Indonesia banyak dijumpai di berbagai pantai dan di berbagai sungai (Siregar dan
Arif, 2015).
aluminium pada kulit bumi dan ditemukan dalam bentuk divalen dan trivalen dimana
dalam bentuk divalent berperan sebagai mikronutrisi esensial. Penentuan besi dapat
masa kini. Mulai dari peralatan listrik sampai dengan peralatan non listrik
magnetisasi saturasi dan medan koersivitas. Jenis magnet yang sering digunakan
adalah magnet ferit.Magnet ferit terdiri dari ferit keras dan ferit lunak (Hayati dkk,
2016).
Pasir besi merupakan bahan mineral yang mengandung unsur besi, titanium
dan unsur lainnya. Kandungan besi dalam mineral tersebut perlu dianalisis. Adapun
analisis unsur tersebut dapat dilakukan dengan beberapa metode diantaranya dengan
Mineral besi utama dalam pasir besi memiliki sifat kemagnetan yang tinggi.
mineral besi dan mineral pengotornya memiliki selisih yang tinggi. Perbedaan sifat
kemagnetan ini menjadi alasan utama, mengapa peningkatan kadar Fe atau mineral
besi dalam pasir besi selalu menggunakan alat konsentrasi magnetik separator (Ibnu
Magnetit dilakukan pada hari Kamis, tanggal 27 Oktober 2016, pukul 07.30 - 09.55
1. Alat
Alat yang digunakan pada percobaan Penentuan Kadar Fe Dari Pasir Besi
Untuk Pembuatan Magnetit adalah erlenmeyer 250 mL, gelas ukur 50 ml, buret, pipet
2. Bahan
Bahan yang digunakan pada Penentuan Kadar Fe Dari Pasir Besi Untuk
Pembuatan Magnetit adalah HCl pekat , pasir besi 0.5 gram dan NaOH padat (40 %).
C. Prosedur Kerja
Prosedur kerja yang dilakukan pada percobaan Penentuan Kadar Fe Dari Pasir
Pasir Besi
- ditimbang 0.5 gram dan dimasukkan dalam
erlenmeyer 250 mL
- dilarutkan kedalam 100 mL HCl pekat (
dipanaskan)
- ditambahkan kembali 50 mL HCl pekat
- diambil 10 mL
- Dititrasi dengan NaOH
- diamati endapan yang terbentuk
Hasil Pengamatan
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Pengamatan
1. Tabel Pengamatan
berwarna coklat)
B. Pembahasan
Pasir besi merupakan sumber salah satu material magnetik yang banyak
katalis, dan diagnosa medik. Aplikasi pasir besi ternyata tidak terlepas dari
nanometer.
Pasir besi ini mengandung besi utama yang terdiri dari titanomagnetite dengan
sedikit magnetite yang merupakan salah satu mineral magnetik yang paling dominan
ditinjau dari sifat-sifat magnetik dan kelimpahannya di alam. Sebagai material yang
terbentuk secara alami, karakteristik pasir besi sangat bergantung pada keadaan
alamiahnya sehingga mineral magnetik dari pasir besi cenderung bersifat heterogen.
dan hematite yang disertai dengan mineral pengotor yang memiliki unsur dominan
Aluminium. Hematite yang terkandung di dalam pasir besi ini yang membuat warna
Pasir besi kedalam HCl dengan suhu ruangan, tujuan dilarutkannya pasir besi ke
dalam HCl yaitu untuk mengoksidasi Besi dari Fe2O3 menjadi magnetit Fe3O4,
larutan yang dihasilkan pada pelarutan ini adalah larutan berubah warna dari warna
bening dari HCl menjadi hijau lumit, setelah teroksidasi akan terbentuk endapan, dan
kemudian ditambahkan kembali HCl dengan ukuran setengah dari volume awal.
Kemudian larutan dititrasi dengan NaOH 40%. tujuan dilakukannya titrasi yaitu
untuk menentukan kadar magnetit yang belum diketahui dengan metode titrasi.
Setelah dititrasi larutan yang dihasilkan tidak terbentuk endapan, hanya terjadi
Berdasarkan hasil yang diperoleh dari hasil percobaan yang diperoleh, setelah
dilakukan titrasi tidak dihasilkan endapan, hal ini tidak sesuai dengan teori yang
diperoleh dengan teori diakibatkan kurangnya prosedur kerja yang dilakukan yakni
dilakukan penyaringan.
V. KESIMPULAN
Pasir besi kedalam HCl dengan suhu ruangan, tujuan dilarutkannya pasir besi ke
dalam HCl yaitu untuk mengoksidasi Besi dari Fe2O3 menjadi magnetit Fe3O4,
setelah teroksidasi akan terbentuk endapan, endapan tersbut disaring dan dititrasi
dengan NaOH, tujuan dilakukannya titrasi yaitu untuk menentukan kadar Magnetit
Dinararum, R.R., R. Djarot S.K.S., 2013, Studi Gangguan Krom (III) pada Analisa
Besi dengan Pengompleks 1,10-fenantrolin pada pH 4,5 secara
Spektrofotometri UV Tampak, Jurnal Sains dan Seni Pomits, 1(1)
Hayati, R., Arif B., Dwi P., 2016, Karakterisasi Suseptibilitas Magnet Barium Ferit
yang Disintesis dari Pasir Besi dan Barium Karbonat Menggunakan Metode
Metalurgi Serbuk, Jurna lFisika Unand, Vol. 5, (2).
Ibnu, M., dan Sodig, 2005, Kimia Analitik 1, Malang : UNM Press.
Siregar, S., dan Arif, B., 2015, Penentuan Nilai Suseptibilitas Magnetik Mineral
Magnetik Pasir Besi Sisa Pendulangan Emas Di Kabupaten Sijunjung
Sumatera Barat, Jurnal Fisika Unand, Vol. 4, (4).