Anda di halaman 1dari 8

RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT

(RKS)

Pekerjaan : Rehabilitasi Gedung Kantor Bupati (lanjutan)


Lokasi : Kabupaten Pidie Jaya
Tahun Anggaran : 2018

A. SPESIFIKASI UMUM

1. KETENTUAN UMUM
1.1 Kontraktor harus melindungi Pemilik dari tuntutan atas Hak Paten, Lisensi, serta
Hak Cipta yang melekat pada barang, bahan dan jasa yang digunakan atau
disediakan Kontraktor untuk melaksanakan pekerjaan.
1.2 Apabila ada perbedaan antara Standar yang disyaratkan dengan Standar yang
diajukan oleh Kontraktor, Kontraktor harus menjelaskan secara tertulis kepada
Direksi Pekerjaan, sekurang-kurangnya 28 hari sebelum Direksi Pekerjaan
menetapkan Setuju atau Ditolak.
1.3 Dalam hal Direksi Pekerjaan menetapkan bahwa Standar yang diajukan
Kontraktor tidak menjamin secara substansial sama atau lebih tinggi dari Standar
yang disyaratkan , maka Kontraktor harus tetap memenuhi ketentuan Standar
yang disyaratkan dalam Dokumen Kontrak.
1.4 Spesifikasi ini disusun sedemikian rupa dimaksudkan agar calon penawar dapat
menyusun penawarannya yang realistis dan kompetitif, sesuai dengan kebutuhan
Pemilik tanpa catatan dan persyaratan lain dalam penawarannya.
1.5 Barang, bahan yang akan digunakan untuk pelaksanaan pekerjaan harus
mengutamakan produksi dalam negeri.
1.6 Standart yang digunakan adalah Standart Nasional (SNI, SII, SKNI) untuk
barang, bahan, dan jasa/ pengerjaan/pabrikasi dari edisi atau revisi ASTM, BS,
dll), yang padanannya secara substantif sama atau lebih tinggi dari Standar
Nasional.
1.7 Standart satuan ukuran yang digunakan adalah MKS, sedangkan penggunaan
Standart satuan lain, dapat digunakan sepanjang hal tersebut tidak dapat
dielakkan.
1.8 Semua kegiatan yang perlu untuk pelaksanaan pekerjaan, penyelesaian dan
perbaikan harus dilakukan sedemikian rupa dengan mematuhi ketentuan dan
persyaratan kontrak agar tidak menimbulkan gangguan terhadap kepentingan
umum.
1.9 Kontraktor harus mengamankan dan membebaskan Pemilik dari kewajiban
membayar ganti rugi yang berkenaan dengan segala klaim, tuntutan hukum
dalam bentuk apapun yang timbul dari atau sehubungan dengan hal tersebut.

2. HUKUM DAN PERATURAN

1
Kontraktor harus mengetahui, memahami dan mematuhi ketentuan hukum dan Peraturan
mengenai Lingkungan Hidup, Keselamtan Kerja, Perpajakan, Bea Cukai, Ijin Pemasukan
Barang, Import dan Komoditi, penyimpanan merupakan keharusan bagi kontraktor
mengikuti prosedur yang harus ditempuh.
Dengan tidak mengurangi kewajiban Kontraktor akan hal tersebut diatas, Kontraktor
harus mematuhi ketentuan peraturan/perundang-undangan sebagai berikut:

2.1 Dalam pelaksanaan pekerjaan harus mengikut sertakan Perusahaan Golongan


Ekonomi Lemah Setempat/Koperasi sesuai surat Menteri Koordinator Bidang
Ekonomi Keuangan dan Pengawasan Pembangunan No. S.91/M.EKKU/1997
tanggal 23 Juli 1997 tentang: Peningkatan Peran Serta dan Pemberdayaan
Pengusaha Kecil dan Koperasi dalam pengadaan barang/jasa Instansi Pemerintah.

3. PROGRAM PELAKSANAAN DAN LAPORAN


3.1. LAPORAN BULANAN KEMAJUAN PEKERJAAN
Sebelum tanggal sepuluh setiap bulan atau pada waktu yang telah ditetapkan
Direksi, Kontraktor harus menyerahkan 5 (lima) salinan Laporan Kemajuan
Bulanan dalam bentuk yang bisa diterima oleh Direksi, yang menggambarkan
secara detail kemajuan pekerjaan selama bulan yang terdahulu. Laporan sekurang
kurangnya harus berisi hal-hal sebagai berikut:

3.1.1 Prosentase total pekerjaan yang telah dilaksanakan berdasarkan kenyataan


yang dicapai pada bulan laporan dan prosentase rencana yang
diprogramkan pada bulan berikutnya.
3.1.2 Prosentase dari tiap pekerjaan pokok yang telah diselesaikan, disertai
dengan prosentase rencana yang diprogramkan, dan diberi keterangan
mengenai kemajuan pekerjaan.
3.1.3 Jadwal rencana kegiatan mendatang yang akan dilaksanakan dalam waktu
dua bulan berturut-turut dengan perkiraan tanggal permulaan dan
penyelesaian.

3.2. LAPORAN HARIAN


Kontraktor harus membuat laporan harian atau laporan periodik atas setiap
bagian pekerjaan yang diminta Direksi dan dalam bentuk yang disetujui oleh
Direksi. Laporan dimaksud harus memuat, tetapi tidak dibatasi, data-data berikut:

Keadaan cuaca, jumlah tenaga staf dan buruh yang dipekerjakan serta
keterampilannya, jumlah bahan-bahan di tempat pekerjaan, jumlah bahan yang
sedang dipesan, kemajuan pekerjaan, persiapan pekerjaan dan peralatan serta
data-data percobaan laboratorium, kecelakaan dan informasi yang lain yang
berkaitan erat dengan kemajuan pekerjaan.

4. BAHAN-BAHAN DAN ALAT YANG HARUS DISEDIAKAN KONTRAKTOR

2
Kontraktor harus menyediakan seluruh alat produksi dan material yang dibutuhkan
untuk pelaksanaan pekerjaan kecuali bila disebutkan tersendiri di dalam Kontrak. Jika
tidak ditentukan lain, segala peralatan dan material yang membutuhkan bagian
pekerjaan baru dan harus disesuaikan dengan standar menurut dokumen lelang.
Bahan-bahan yang akan digunakan untuk pelaksanaan pekerjaan harus mengutamakan
produksi dalam negeri.
Apabila disebabkan karena sesuatu hal sehingga bahan yang dimaksud tidak dapat
diperoleh di dalam negeri, maka Kontraktor dapat melakukan pemesanan dari luar
negeri setelah mendapat persetujuan terlebih dahulu dari Pemberi Pekerjaan.
Kontraktor harus melaporkan kepada Direksi, bilamana bermaksud untuk mensuplai
peralatan dan material yang tidak sesuai dengan standar sebagai tersebut di atas dan
harus mendapat persetujuan tertulis dari Direksi.

5. ALAT-ALAT PRODUKSI
Kontraktor harus menyediakan segala alat produksi yang diperlukan secukupnya
untuk pelaksanaan dan penyelesaian pekerjaan. Direksi boleh meminta kepada
Kontraktor untuk menyediakan alat produksi tambahan dan peralatan lain bilamana
menurut pertimbangannya penting untuk pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan
Kontrak. Kontraktor harus menyediakan seluruh peralatan serta suku cadang dan harus
menjaga persediaan yang cukup untuk tidak memperlambat pelaksanaan pekerjaan.

6. MATERIAL PENGGANTI
Kontraktor harus berusaha mendapat material yang ditentukan, bilamana material
yang ditentukan tidak mungkin diperoleh dengan alasan yang dapat diterima,
Kontraktor dapat menggunakan material pengganti, tetapi harus terlebih dahulu
mendapat persetujuan tertulis dari Direksi. Harga satuan penawaran pada Daftar
Kuantitas dan Harga Pekerjaan tidak diperkenankan untuk dinaikkan akibat
penggantian material.

B. SPESIFIKASI TEKNIS

3
Pasal 1
LINGKUP PEKERJAAN

Skope pkerjaan kegiatan Proyek ini meliputi :


1. Pekerjaan Persiapan.
2. Pemasangan Bouwplank.
3. Pekerjaan Pengecatan
4. Pekerjaan Penutup Lantai dan Ornamen
5. Penutup

Pasal 2
PEKERJAAN PERSIAPAN

Untuk keperluan persiapan dan perlengkapan guna pelaksanaan pekerjaan, Kontraktor


berkewajiban :

1. PEMBERSIHAN LAHAN
Pembersihan lahan dilakukan pada areal pekerjaan dari segala kotoran/sampah dan
akar-akar kayu.

2. SARANA AIR KERJA DAN PENERANGAN


2.1 Untuk kepentingan pelaksanaan pekerjaan selama proyek berlangsung, Kontraktor
harus memperhitungkan biaya penyediaan air bersih tidak mengandung lumpur
guna keperluan air kerja, air minum untuk pekerja dan air kamar mandi/WC.
2.2 Air yang dimaksud adalah air bersih, baik yang berasal dari PAM atau sumber air,
serta pengadaan dan pemasangan pipa distribusi air tersebut bagi keperluan
pelaksanaan pekerjaan dan untuk keperluan Direksi Keet, Kantor Kontaktor, Kamar
mandi/WC atau tempat-tempat lain yang dianggap perlu.
2.3 Kontraktor juga harus menyediakan Sumber Tenaga Listrik untuk keperluan
pelaksanaan pekerjaan, kebutuhan Direksi Keet/gudang dan penerangan Proyek
pada malam hari sebagai keamanan selama proyek berlangsung selama 24 jam
penuh dalam sehari.
2.4 Pengadaan penerangan dapat diperoleh dari sambungan PLN atau dengan Generator
Set dan semua perizinan untuk pekerjaan tersebut menjadi tanggungan jawab
Kontraktor.
Pengadaan fasilitas penerangan tersebut termasuk pengadaan dan pemasangan
instalasi dan armatur, stop kontak serta sakelar/panel.

3. BARAK UNTUK PEKERJAAN, RUANG DIREKSI, GUDANG DAN RUANG


RAPAT LAPANGAN
1. Barak untuk kerja, ruang direksi, gudang dan ruang rapat dilapangan dibuat ditempat
sekitar bangunan yang akan dikerjakan, dan lengkap dengan peralatannya letak
ditentukan oleh Direksi Pekerjaan.

4
2. Bahan-bahan utama atau bahan-bahan tambahan yang seharusnya mendapat
perlindungan, harus disimpan didalam gudang yang cukup menjamin
perlindungan.
3. Ruang Rapat Lapangan.
Pembuatan Ruang rapat lapangan dibuat di lokasi proyek untuk melaksanakan rapat-
rapat bersama dan lain-lain.

4. YANG HARUS DISERAHKAN PADA PROYEK


Dengan selesainya waktu pemeliharaan atau pada tanggal-tanggal lebih awal dari yang
dikehendaki oleh Direksi, Kontraktor harus mengosongkan dan menyerahkan pada
Direksi seperti yang ditentukan dalam pasal ini.
Kontraktor tidak membongkar atau merusak bangunan, peralatan, barang-barang yang
berfaedah, kantor-kantor, gudang dan lainnya seperti tercantum dalam spesifikasi ini.
Semua unit perumahan, kantor, dan fasilitas lain harus dibersihkan dan dalam keadaan
baik kecuali untuk yang dibongkar bila diserahkan kepada Pemberi Pekerjaan.

5. KESELAMATAN KERJA
6.1 Kontraktor harus menjamin keselamatan para pekerja (K3) sesuai dengan
persyaratan yang ditentukan dalam Peraturan Perburuhan atau persyaratan yang
diwajibkan untuk setiap bidang pekerjaan.
6.2 Di dalam lokasi harus tersedia kotak obat lengkap untuk Pertolongan Pertama
Pada Kecelakaan (P3K).

6. PAPAN NAMA PROYEK


6.1 Kontraktor wajib membuat Papan Nama Proyek yang ditempatkan di lokasi-
lokasi tertentu menurut petunjuk Direksi selambat-lambatnya 30 (tiga puluh)
hari setelah terbitnya Surat Keputusan Pemenang Pelelangan.
6.2 Papan Nama tersebut harus dibuat dengan ketentuan sebagai berikut :
a. Ukuran papan (120 x 90) cm harus dibuat dari papan kayu kelas II dan
dilapisi dengan BWG 28 atau yang sejenis.
b. Tiang penyangga dan penyokong dibuat dari kayu kelas I ukuran (5x7) cm².
c. Pemasangan papan nama sedemikian rupa sehingga tepi bawah terletak
setinggi 2 m dari tanah. Bagian tanah tiang penyangga dan penyokong
ditanam, di dalam lubang yang kemudian dicor dengan beton tumbuk
campuran 1 : 3 : 5 (dalam volume) sedalam 40 cm di dalam tanah dan 10
cm di atas tanah.
d. Pengecatan papan nama tersebut harus dilakukan dengan cat meni sekali,
cat dasar sekali dan cat penutup sekali. Dipapan nama ditulis sebagai
berikut atau sesuai dengan petunjuk Direksi :

JUDUL KEGIATAN PROYEK


➢ Nama Kegiatan
➢ Nama Pekerjaan
➢ Tanggal permulaan dan akhir pelaksanaan pekerjaan.

5
➢ Besar Nilai Kontrak.
➢ Nama (Badan) Sumber Dana.
➢ Nama Kontraktor.
Kontraktor wajib memelihara dan merawat papan nama dan menjaga agar tetap dalam
keadaan baik sampai dengan penyerahan pekerjaan yang terakhir kalinya kepada
Direksi Pekerjaan.

7. PHOTO KEMAJUAN PEKERJAAN


Kontraktor harus menyerahkan photo berwarna kepada Direksi mengenai kemajuan
pekerjaan (dengan ukuran tidak kurang 8 cm x 12 cm) pada lokasi yang telah
ditentukan Direksi selama masa Kontrak.
Photo diambil pada waktu awal dan selesainya pelaksanaan pekerjaan, serta pada
waktu yang ditetukan oleh Direksi.Photo yang harus diserahkan kepada Direksi
dilampirkan pada laporan kemajuan bulanan dan masing-masing sebanyak 5 (lima)
rangkap. Tanggal dan penjelasan dari tiap photo perlu dicantumkan. Biaya pembuatan
photo tidak akan dibayar terpisah dan dianggap termasuk dalam harga satuan untuk
tiap pekerjaan pada Biaya Kuantitas Pekerjaan.

Pasal 3
PEMASANGAN BOUWPLANK

1. Lingkup pekerjaan
Meliputi seluruh keliling bangunan.

2. Persyaratan bahan
Bahan dari kayu yang cukup kuat, dengan ukuran untuk patok 5/7 cm dan untuk papan
2/18 cm.

3. Pedoman pelaksanaan
• Papan diketam halus dan lurus pada sisi atasnya
• Harus benar-benar water pas (timbang air) dan sudut-sudutnya harus siku
• Bouwplank harus terpasang kuat.
• Ukuran harus dinyatakan dalam satuan meter dan pada titik ukuran diberi tanda paku
dan garis dengan cat warna merah agar mudah terlihat sewaktu diperlukan.
Setelah bouwplank terpasang harus diminta persetujuan tertulis Direksi, agar pekerjaan
selanjutnya dapat segera dilaksanakan.

Pasal 4
PEKERJAAN PENGECATAN

6
1. Lingkup Pekerjaan
a. Cat Epoxy untuk Atap.

2. Bahan
Bahan-bahan yang digunakan harus berkualitas baik, seperti :
a. Cat Besi/epoxy setara Dulux

3. Pedoman Pelaksanaan
a. Pekerjaan meni, berwarna sama, pengecatan minimal 2 (dua) kali.
b. Pengecatan harus dilakukan menurut proses sebagai berikut :
• Penggosokan pada bagian yang akan dicat sampai rata dan halus, setelah itu dilap
dengan kain basah hingga bersih.
• Melapis dengan cat dasar, dipoles sampai rata.
• Setelah betul-betul kering digosok dengan amplas halus dan dilap dengan kain
kering yang bersih.
• Pengecatan dengan cat penutup/epoxy sampai rata, minimal 2 (dua) kali.
• Pekerjaan cat harus menghasilkan warna merata sama dan tidak terdapat belang-
belang atau noda-noda mengelupas.
c. Warna yang digunakan
Apabila tidak ditentukan lain oleh Pemberi Tugas maka digunakan warna sebagai
berikut sesuai dengan warna sebelumnya.

Pasal 5
PEKERJAAN PENUTUP LANTAI DAN ORNAMEN

1. Pekerjaan Pelapis Lantai


1.1 Lingkup Pekerjaan
Pemasangan lantai dibuat untuk lantai selasar depan
Pekerjaan ini terdiri dari :
• Lantai Granite 60 x 60 cm
1.2 Bahan
Granite ukuran 60 x 60 cm untuk lantai
digunakan spesi campuran 1 PC : 3 PS.
1.4 Pemeriksaan
Sebelum lantai dipasang, kontraktor harus memeriksa semua titik pasangan yang
akan dibongkar dan dipasang kembali
1.5 Pemasangan
Adukan perekat untuk Pc harus betul-betul padat/penuh agar tidak terdapat
rongga-rongga dibawah granite yang dapat melemahkan konstruksi.
Sambungan antara granite harus sama lebarnya, lurus dan diisi dengan air
semen yang warnanya sesuai dengan warna granite. Hasil pemasangan akhir
harus rata tidak bergelombang dan waterpass.

7
Pekerjaan yang telah selesai tidak boleh ada retak, noda dan cacat-cacat lainnya.
Apabila terjadi cacat pada lantai, maka bagian cacat tersebut harus dibongkar
sampai berbentuk bujur sangkat dan pasangan baru harus rata dengan
sekitarnya.

2. Pekerjaan Ornamen (Nama Dan Logo)


Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan ini terdiri dari :
• Pemasangan Huruf dan Logo Kabupaten Pidie Jaya
2.1 Bahan
• Acrylic
2.2 Pemasangan
Bahan yang digunakan untuk pembuatan Huruf dan Logo terbuat dari acrylic,
dengan ketinggian huruf 55 cm dan lebar logo 130 cm x 130 cm dan lengkap
dengan lampu penerang yang terpasang didalam huruf dan logo Kabupaten Pidie
Jaya. Pemasangan harus rapi dan merata sesuai dengan gambar design sehingga
antara huruf dan logo tidak bergelombang.

Pasal 5
PENUTUP

Secara keseluruhan dalam uraian dan syarat-syarat kerja ini, hal-hal yang kurang jelas akan
diterangkan / diberi penjelasan pekerjaan (Aanwijzing) dan akan dituangkan dalam Berita
Acara.

Anda mungkin juga menyukai