Pengadaan
Pekerjaan Konstruksi
Rekonstruksi Tanggul Sungai Samadua
- Metode e-Lelang Pemilihan Langsung
dengan Pascakualifikasi -
Ver 1.1
Pokja Konstruksi-XXXIV
ULP PEMERINTAH ACEH
Tahun Anggaran 2017
D O K U M E N P E N GA DA A N
Nomor: 01/07.02/Pokja-XXXIV/APBA/2017
untuk
Pengadaan
Pokja Konstruksi-XXXIV
DAFTAR ISI
BAB I. UMUM
D. Pelelangan Umum ini terbuka dan dapat diikuti oleh semua peserta yang
berbentuk badan usaha atau kemitraan/KSO serta perorangan.
A. UMUM
7. Satu Penawaran Setiap peserta, baik atas nama sendiri maupun sebagai
Tiap Peserta anggota kemitraan/KSO hanya boleh memasukkan satu
penawaran untuk satu paket pekerjaan.
B. DOKUMEN PENGADAAN
17. Mata Uang 17.1 Semua harga dalam penawaran harus dalam
Penawaran bentuk mata uang sebagaimana tercantum
dan Cara dalam LDP.
Pembayaran
17.2 Pembayaran atas pelaksanaan pekerjaan
dilakukan sesuai dengan cara sebagaimana
tercantum dalam LDP dan diuraikan dalam
Syarat-Syarat Umum/Khusus Kontrak.
27. Evaluasi 27.1 Dalam hal satu file Evaluasi kualifikasi dilakukan
Kualifikasi terhadap calon pemenang lelang serta calon
pemenang cadangan 1 dan 2 (apabila ada).
30. Berita Acara Pokja ULP membuat dan menandatangani Berita Acara
Hasil Hasil Pelelangan (BAHP) yang paling sedikit memuat:
Pelelangan a. Nama seluruh peserta;
b. Harga penawaran atau harga penawaran terkoreksi
dari masing-masing peserta;
c. Metode evaluasi yang digunakan;
d. Unsur-unsur yang dievaluasi;
e. Rumus yang dipergunakan;
f. Keterangan-keterangan lain yang dianggap perlu hal
ikhwal pelaksanaan pelelangan;
g. Jumlah peserta yang lulus dan tidak lulus pada setiap
tahapan evaluasi;
h. Tanggal dibuatnya Berita Acara; dan
i. Pernyataan bahwa pelelangan gagal apabila tidak ada
penawaran yang memenuhi syarat.
j. Berita Acara Hasil Klarifikasi dan Negosiasi Teknis
Biaya (Apabila ada)
F. PENETAPAN PEMENANG
G. PENUNJUKAN PEMENANG
35. BAHP, Berita 35.1 Pokja ULP menuangkan ke dalam BAHP atau
Acara Lainnya, Berita Acara tambahan lainnya segala hal terkait
dan proses pemilihan penyedia secara elektronik
Kerahasiaan yang tidak dapat diakomodir atau difasilitasi
Proses aplikasi SPSE
35.2 Berita Acara Tambahan lainnya sebagaimana
dimaksud pada angka 35.1 diunggah (upload)
oleh Pokja ULP menggunakan menu upload
informasi lainnya pada aplikasi SPSE.
I. JAMINAN PELAKSANAAN
J. PENANDATANGANAN KONTRAK
Catatan:
1. Lalai dalam melengkapi isian form kualifikasi pada aplikasi LPSE dapat berakibat gugur
2. Petunjuk Pengisian untuk peserta bukan kemitraan/KSO mengikuti petunjuk dan penggunaan
aplikasi SPSE (User Guide).
CONTOH
[Kop Surat Badan Usaha]
Nomor : _______, _____________ 20__
Lampiran :
Kepada Yth.:
Pokja Konstruksi - XXXIV
ULP Pemerintah Aceh
di
______________________________
e. Spesifikasi teknis;
f. Form Pra Rencana Keselamatan dan Kesehatan Kerja Kontrak (RK3K)
g. Analisa Teknis Satuan Pekerjaan;
h. Analisa Harga Satuan Pekerjaan; dan
i. Persyaratan teknis lainnya yang ditetapkan dalam LDP.
8. Dokumen Kualifikasi.
Hormat kami,
PT/CV. ……………
Nama Jelas
Jabatan
CONTOH
SURAT PERJANJIAN KEMITRAAN/
KERJA SAMA OPERASI (KSO)
4. Pembagian sharing dalam kemitraan/KSO ini tidak akan diubah baik selama masa
penawaran maupun sepanjang masa kontrak, kecuali dengan persetujuan tertulis
terlebih dahulu dari Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) dan persetujuan bersama
secara tertulis dari masing-masing anggota kemitraan/KSO.
8. Perjanjian ini secara otomatis menjadi batal dan tidak berlaku lagi bila pelelangan
tidak dimenangkan oleh perusahaan kemitraan/KSO.
[Peserta 1] [Peserta 2]
(_______________) (________________)
[Peserta 3] [dst
(________________) (________________)]
Catatan:
Surat Perjanjian Kemitraan/Kerja Sama Operasi ini harus dibuat setara dengan akta
autentik yang telah disahkan tandatangan dan ditetapkan kepastian tanggal serta
dicatatkan dalam buku khusus notaris (LEGALISASI)
SURAT PERNYATAAN
TIDAK AKAN MENGAJUKAN TUNTUTAN
Nama : ...................................................................................................
Jabatan : ...................................................................................................
Bertindak untuk
dan atas nama : PT/CV/Firma/Kemitraan (KSO) ............................................
Alamat : ...................................................................................................
Telepon/Fax : ...................................................................................................
Email : ...................................................................................................
1. Apabila akibat kebijakan Pemerintah atau karena sesuatu dan lain hal, terjadi
perubahan/pembatalan dan pemotongan pagu anggaran serta terjadinya kegagalan
kontrak, maka kami tidak akan mengajukan tuntutan dalam bentuk apapun terhadap
paket pekerjaan Rekonstruksi Tanggul Sungai Samadua
Demikian surat pernyataan ini kami buat/berikan dengan penuh rasa tanggung jawab tanpa
ada tekanan dari pihak manapun.
Hormat kami,
PT/CV. ……………
Nama Jelas
Jabatan
Nama yang tersebut diatas adalah benar pemilik Izin Usaha Pertambangan (IUP)
Batuan/Galian C yang lokasi pertambangannya berada di Desa ..... Kecamatan .... Kabupaten ....
Berdasarkan pengamatan kami bahwa Pemilik IUP tersebut diatas benar telah
melakukan aktifitas produksi dan material konstruksinya telah tersedia di Wilayah Desa ..............
Surat keterangan ini merupakan bukti tertulis yang dapat dijadikan sebagai alat
pembuktian sesuai ketentuan Pasal 1866 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata (Burgerlijk
Wetbook voor Indonessie). Demikian Surat Keterangan Usaha ini dibuat, untuk dapat
DIKELUARKAN DI : ...............................
PADA TANGGAL : ................................
KEPALA DESA................
..................................................................
Keterangan: Format Surat Keterangan tidak terikat dengan CONTOH namun wajib menjelaskan
substansi yang diperlukan apabila digunakan sebagai bukti kepemilikan
[Cantumkan dan jelaskan secara rinci hal-hal berikut. Jika diperlukan, keterangan
dapat dicantumkan dalam lembar tersendiri/tambahan]
Formulasi perhitungan:
[tanda tangan]
[nama wakil sah badan usaha/pemimpin kemitraan (KSO)/perorangan]
Dengan mendaftar sebagai peserta pemilihan pada aplikasi SPSE maka peserta
telah menyetujui dan menandatangani pakta integritas
PAKTA INTEGRITAS
Kami yang bertanda tangan di bawah ini:
1. Nama : _____________________[nama wakil sah badan usaha]
No.Identitas : ___________ [diisi dengan no. KTP/SIM/Paspor]
Jabatan : __________________________
Bertindak : PT/CV/Firma/Koperasi___________________[pilih yang
untuk dan sesuai dan cantumkan nama]
atas nama
2. Nama : _____________________[nama wakil sah badan usaha]
No.Identitas : ___________ [diisi dengan no. KTP/SIM/Paspor]
Jabatan : __________________________
Bertindak : PT/CV/Firma/Koperasi___________________[pilih yang
untuk dan sesuai dan cantumkan nama]
atas nama
3. ......[dan seterusnya, diisi sesuai dengan jumlah anggota kemitraan/KSO]
dalam rangka pengadaan _________ [isi nama paket] pada ________ [isi sesuai
dengan K/L/D/I] dengan ini menyatakan bahwa:
Isian Data Kualifikasi bagi Peserta selain anggota Kemitraan/KSO berbentuk Form
Isian Elektronik Data Kualifikasi yang tersedia pada aplikasi SPSE
A. Data Administrasi
D. Izin Usaha
1. No. Surat Izin Usaha ________ : _______Tanggal ______
2. Masa berlaku izin usaha : __________
3. Instansi pemberi izin usaha : __________
4. Kualifikasi Usaha : ___________
5. Klasifikasi Usaha : ___________
F. Data Keuangan
2. Pajak
Jabatan Tahun
Tgl/bln/thn Tingkat Pengalaman Profesi/
No Nama dalam Sertifikat/
lahir Pendidikan Kerja (tahun) keahlian
pekerjaan Ijazah
1 2 3 4 5 6 7 8
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Pemberi Tugas /
Pejabat Pembuat Kontrak Progres Terakhir
Nama Bidang/Sub Komitmen
No. Paket Bidang Lokasi
Pekerjaan Pekerjaan Kontrak Prestasi
Alamat/ No /
Nama Nilai (rencana) Kerja
Telepon Tanggal
% %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
L. Modal Kerja
Nomor : __________
Tanggal : __________
Demikian Formulir Isian Kualifikasi ini saya buat dengan sebenarnya dan penuh rasa
tanggung jawab. Jika dikemudian hari ditemui bahwa data/dokumen yang saya
sampaikan tidak benar dan ada pemalsuan, maka saya dan badan usaha yang saya
wakili bersedia dikenakan sanksi berupa sanksiadministratif, sanksi pencantuman
dalam Daftar Hitam, gugatan secara perdata, dan/ataupelaporan secara pidana
kepada pihak berwenang sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
PT/CV/Firma/Koperasi
__________[pilih yang sesuai dan cantumkan nama]
A. Data Administrasi
1. Diisi dengan nama badan usaha (perusahaan/koperasi) peserta.
2. Pilih status badan usaha (Pusat/Cabang).
3. Diisi dengan alamat, nomor telepon, nomor fax dan email kantor pusat yang
dapat dihubungi.
4. Diisi dengan alamat, nomor telepon, nomor fax dan email kantor cabang yang
dapat dihubungi, apabila peserta berstatus kantor cabang.
D. Izin Usaha
(Jenis izin usaha disesuaikan dengan bidang usaha dan peraturan perundang-
undangan, contohnya : Izin Usaha di bidang Konstruksi adalah Izin Usaha Jasa
Kontruksi (IUJK).
H. Data Fasilitas/Peralatan/Perlengkapan
Diisi dengan jenis, jumlah, kapasitas atau output yang dapat dicapai pada saat ini,
merek dan tipe, tahun pembuatan, kondisi(dalam persentase), lokasi keberadaan
saat ini dan status kepemilikan (milik sendiri/sewa beli/dukungan sewa)dari
masing-masing fasilitas/peralatan/perlengkapan yang diperlukan. Bukti status
kepemilikan harus dapat ditunjukkan pada waktu Pembuktian Kualifikasi.
L. Modal Kerja
Diisi dengan nomor, tanggal, dan nama bank yang mengeluarkan surat dukungan
keuangan serta nilai dukungan paling kurang 10% (sepuluh perseratus) dari nilai
paket (HPS).
Kemitraan/KSO
Untuk peserta yang berbentuk kemitraan/KSO masing-masing anggota
kemitraan/KSO wajib mengisi formulir isian kualifikasi untuk masing-masing
kualifikasi badan usahanya.
1. untuk usaha non kecil atau paket pekerjaan dengan nilai ≥ Rp.
2.500.000.000 (Dua Milyar Lima Ratus Juta Rupiah), calon penyedia wajib
memiliki Kemampuan Dasar (KD) pada pekerjaan yang sejenis (pengalaman
pada sub bidang) dan kompleksitas yang setara, dengan ketentuan:
a. KD = 3 NPt
NPt = Nilai pengalaman tertinggi pada sub bidang pekerjaan yang
sesuai dalam 10 (sepuluh) tahun terakhir;
b. dalam hal kemitraan/KSO yang diperhitungkan adalah KD dari
perusahaan yang mewakili kemitraan/KSO;
c. KD sekurang-kurangnya sama dengan nilai total HPS;
d. pengalaman perusahaan dinilai dari sub bidang pekerjaan, nilai kontrak
dan status peserta pada saat menyelesaikan kontrak sebelumnya;
e. nilai pengalaman pekerjaan dapat dikonversi menjadi nilai pekerjaan
sekarang (present value) menggunakan perhitungan sebagai berikut:
B. Pokja ULP memeriksa dan membandingkan persyaratan dan data isian peserta
dalam Dokumen Kualifikasi dengan data kualifikasi peserta yang tercantum pada
aplikasi SPSEdalam hal:
1. kelengkapan Data Kualifikasi; dan
2. pemenuhan persyaratan kualifikasi.
C. Formulir Isian Kualifikasi untuk KSO yang tidak dibubuhi materai tidak
digugurkan, peserta diminta untuk membayar denda materai sesuai ketentuan
peraturan perundangan-perundangan.
E. Apabila ditemukan hal-hal dan/atau data yang kurang jelas maka Pokja ULP
dapat meminta peserta untuk menyampaikan klarifikasi secara tertulis namun
tidak boleh mengubah substansi Data Kualifikasi yang telah dikirmkan melalui
aplikasi SPSE.
SURAT PERJANJIAN
untuk melaksanakan
Paket Pekerjaan Konstruksi:
__________
Nomor: __________
MENGINGAT BAHWA:
(d) PPK dan Penyedia mengakui dan menyatakan bahwa sehubungan dengan
penandatanganan Kontrak ini masing-masing pihak:
MAKA OLEH KARENA ITU, PPK dan Penyedia dengan ini bersepakat dan menyetujui
hal-hal sebagai berikut:
1. [untuk kontrak harga satuan atau kontrak gabungan harga satuan dan lump sum,
ditulis sebagai berikut:
“total harga Kontrak atau Nilai Kontrak termasuk Pajak Pertambahan Nilai (PPN)
yang diperoleh berdasarkan kuantitas dan harga satuan pekerjaan sebagaimana
tercantum dalam Daftar Kuantitas dan Harga adalah sebesar
Rp________________ (_______________________ rupiah);”]
[untuk kontrak lump sum, ditulis sebagai berikut:
“total harga Kontrak atau Nilai Kontrak termasuk Pajak Pertambahan Nilai (PPN)
adalah sebesar Rp________________ (_______________________ rupiah);”]
2. peristilahan dan ungkapan dalam Surat Perjanjian ini memiliki arti dan makna
yang sama seperti yang tercantum dalam lampiran Surat Perjanjian ini;
4. Dokumen Kontrak dibuat untuk saling menjelaskan satu sama lain, dan jika terjadi
pertentangan antara ketentuan dalam suatu dokumen dengan ketentuan dalam
dokumen yang lain maka yang berlaku adalah ketentuan dalam dokumen yang
lebih tinggi berdasarkan urutan hierarki pada angka 3 di atas;
5. Hak dan kewajiban timbal-balik PPK dan Penyedia dinyatakan dalam Kontrak
yang meliputi khususnya:
6. Kontrak ini mulai berlaku efektif terhitung sejak tanggal yang ditetapkan, dengan
tanggal mulai dan penyelesaian keseluruhan pekerjaan sebagaimana diatur dalam
Syarat-Syarat Umum/Khusus Kontrak.
[tanda tangan dan cap (jika salinan asli [tanda tangan dan cap (jika salinan asli
ini untuk Penyedia maka rekatkan ini untuk satuan kerja PPK maka
materai Rp 6.000,- )] rekatkan materai Rp 6.000,- )]
Halaman __ dari __
PAKET PEKERJAAN: __________ NOMOR DAN TANGGAL SURAT PERMINTAAN PENAWARAN:
SUMBER DANA: [sebagai contoh, cantumkan ”dibebankan atas DIPA __________ Tahun Anggaran ____ untuk mata anggaran
kegiatan __________
NILAI PEKERJAAN
Jumlah
PPN 10%
NILAI
Terbilang :
INSTRUKSI KEPADA PENYEDIA: Penagihan hanya dapat dilakukan setelah penyelesaian pekerjaan yang diperintahkan dalam SPK ini
dan dibuktikan dengan Berita Acara Serah Terima. Jika pekerjaan tidak dapat diselesaikan dalam jangka waktu pelaksanaan pekerjaan
karena kesalahan atau kelalaian penyedia maka penyedia berkewajiban untuk membayar denda kepada PPK sebesar 1/1000 (satu
per seribu) dari nilai Kontrak atau sisa nilai bagian Kontrak untuk setiap hari kalender keterlambatan. Selain tunduk kepada ketentuan
dalam SPK ini, penyedia berkewajiban untuk mematuhi Syarat Umum SPK terlampir.
Untuk dan atas nama __________ Untuk dan atas nama penyedia
Pejabat Pembuat Komitmen __________
[tanda tangan dan cap (jika salinan asli ini untuk penyedia maka [tanda tangan dan cap (jika salinan asli ini untuk satuan kerja
rekatkan materai Rp 6.000,- )] Pejabat Pembuat Komitmen maka rekatkan
materai Rp 6.000,- )]
[nama lengkap]
[jabatan] [nama lengkap]
[jabatan]
SYARAT UMUM
SURAT PERINTAH KERJA (SPK)
1. LINGKUP PEKERJAAN
Penyedia yang ditunjuk berkewajiban untuk menyelesaikan pekerjaan dalam jangka waktu yang
ditentukan, sesuai dengan volume, spesifikasi teknis dan harga yang tercantum dalam SPK.
3. ITIKAD BAIK
a. Para pihak bertindak berdasarkan asas saling percaya yang disesuaikan dengan hak-hak yang terdapat
dalam SPK.
b. Para pihak setuju untuk melaksanakan perjanjian dengan jujur tanpa menonjolkan kepentingan masing-
masing pihak.
c. Apabila selama pelaksanaan SPK, salah satu pihak merasa dirugikan, maka diupayakan tindakan yang
terbaik untuk mengatasi keadaan tersebut.
4. PENYEDIA MANDIRI
Penyedia berdasarkan SPK ini bertanggung jawab penuh terhadap personil serta pekerjaan yang
dilakukan.
5. HARGA SPK
a. PPK membayar kepada penyedia atas pelaksanaan pekerjaan dalam SPK sebesar harga SPK.
b. Harga SPK telah memperhitungkan keuntungan, beban pajak dan biaya overhead serta biaya asuransi.
c. Rincian harga SPK sesuai dengan rincian yang tercantum dalam daftar kuantitas dan harga(untuk
kontrak harga satuan atau kontrak gabungan harga satuan dan lump sum).
6. HAK KEPEMILIKAN
a. PPK berhak atas kepemilikan semua barang/bahan yang terkait langsung atau disediakan sehubungan
dengan jasa yang diberikan oleh penyedia kepada PPK. Jika diminta oleh PPK maka penyedia
berkewajiban untuk membantu secara optimal pengalihan hak kepemilikan tersebut kepada PPK
sesuai dengan hukum yang berlaku.
b. Hak kepemilikan atas peralatan dan barang/bahan yang disediakan oleh PPK tetap pada PPK, dan
semua peralatan tersebut harus dikembalikan kepada PPK pada saat SPK berakhir atau jika tidak
diperlukan lagi oleh penyedia. Semua peralatan tersebut harus dikembalikan dalam kondisi yang sama
pada saat diberikan kepada penyedia dengan pengecualian keausan akibat pemakaian yang wajar.
7. CACAT MUTU
PPK akan memeriksa setiap hasil pekerjaan penyedia dan memberitahukan penyedia secara tertulis atas
setiap cacat mutu yang ditemukan. PPK dapat memerintahkan penyedia untuk menemukan dan
mengungkapkan cacat mutu, serta menguji pekerjaan yang dianggap oleh PPK mengandung cacat mutu.
Penyedia bertanggung jawab atas cacat mutu selama 6 (enam) bulan setelah serah terima hasil pekerjaan.
8. PERPAJAKAN
Penyedia berkewajiban untuk membayar semua pajak, bea, retribusi, dan pungutan lain yang dibebankan
oleh hukum yang berlaku atas pelaksanaan SPK. Semua pengeluaran perpajakan ini dianggap telah
termasuk dalam harga SPK.
10. JADWAL
a. SPK ini berlaku efektif pada tanggal penandatanganan oleh para pihak atau pada tanggal yang
ditetapkan dalam SPMK.
b. Waktu pelaksanaan SPK adalah sejak tanggal mulai kerja yang tercantum dalam SPMK.
c. Penyedia harus menyelesaikan pekerjaan sesuai jadwal yang ditentukan.
d. Apabila penyedia berpendapat tidak dapat menyelesaikan pekerjaan sesuai jadwal karena keadaan
diluar pengendaliannya dan penyedia telah melaporkan kejadian tersebut kepada PPK, maka PPKdapat
melakukan penjadwalan kembali pelaksanaan tugas penyedia dengan adendum SPK.
11. ASURANSI
a. Penyedia wajib menyediakan asuransi sejak SPMK sampai dengan tanggal selesainya pemeliharaan
untuk:
1) semua barang dan peralatan yang mempunyai risiko tinggi terjadinya kecelakaan, pelaksanaan
pekerjaan, serta pekerja untuk pelaksanaan pekerjaan, atas segala risiko terhadap kecelakaan,
kerusakan, kehilangan, serta risiko lain yang tidak dapat diduga;
2) pihak ketiga sebagai akibat kecelakaan di tempat kerjanya; dan
3) perlindungan terhadap kegagalan bangunan.
b. Besarnya asuransi sudah diperhitungkan dalam penawaran dan termasuk dalam harga SPK.
15. PENGUJIAN
Jika PPK atau Pengawas Pekerjaan memerintahkan penyedia untuk melakukan pengujian Cacat Mutu yang
tidak tercantum dalam Spesifikasi Teknis dan Gambar, dan hasil uji coba menunjukkan adanya Cacat Mutu
maka penyedia berkewajiban untuk menanggung biaya pengujian tersebut. Jika tidak ditemukan adanya
Cacat Mutu maka uji coba tersebut dianggap sebagai Peristiwa Kompensasi.
a. Kecuali SPK diputuskan lebih awal, penyedia berkewajiban untuk memulai pelaksanaan pekerjaan
pada Tanggal Mulai Kerja, dan melaksanakan pekerjaan sesuai dengan program mutu, serta
menyelesaikan pekerjaan selambat-lambatnya pada Tanggal Penyelesaian yang ditetapkan dalam
SPMK.
b. Jika pekerjaan tidak selesai pada Tanggal Penyelesaian bukan akibat Keadaan Kahar atau Peristiwa
Kompensasi atau karena kesalahan atau kelalaian penyedia maka penyedia dikenakan denda.
c. Jika keterlambatan tersebut semata-mata disebabkan oleh Peristiwa Kompensasi maka PPK dikenakan
kewajiban pembayaran ganti rugi. Denda atau ganti rugi tidak dikenakan jika Tanggal Penyelesaian
disepakati oleh Para Pihak untuk diperpanjang.
d. Tanggal Penyelesaian yang dimaksud dalam ketentuan ini adalah tanggal penyelesaian semua
pekerjaan.
5) PPK menginstruksikan kepada pihak penyedia untuk melakukan pengujian tambahan yang setelah
dilaksanakan pengujian ternyata tidak ditemukan kerusakan/kegagalan/penyimpangan;
6) PPK memerintahkan kepada pihak penyediauntuk penundaan pelaksanaan pekerjaan;
7) PPK memerintahkan kepada pihak penyedia untuk mengatasi kondisi tertentu yang tidak dapat
diduga sebelumnya dan disebabkan oleh PPK;
8) ketentuan lain dalam SPK.
b. Jika Peristiwa Kompensasi mengakibatkan pengeluaran tambahan dan/atau keterlambatan
penyelesaian pekerjaan maka PPK berkewajiban untuk membayar ganti rugi dan/atau memberikan
perpanjangan waktu penyelesaian pekerjaan.
c. Ganti rugi hanya dapat dibayarkan jika berdasarkan data penunjang dan perhitungan kompensasi
yang diajukan oleh penyedia kepada PPK, dapat dibuktikan kerugian nyata akibat Peristiwa
Kompensasi.
d. Perpanjangan waktu penyelesaian pekerjaan hanya dapat diberikan jika berdasarkan data penunjang
dan perhitungan kompensasi yang diajukan oleh penyedia kepada PPK dan dapat dibuktikan perlunya
tambahan waktu akibat Peristiwa Kompensasi.
e. Penyedia tidak berhak atas ganti rugi dan/atau perpanjangan waktu penyelesaian pekerjaan jika
penyedia gagal atau lalai untuk memberikan peringatan dini dalam mengantisipasi atau mengatasi
dampak Peristiwa Kompensasi.
25. PEMBAYARAN
a. Pembayaran prestasi hasil pekerjaan yang disepakati dilakukan oleh PPK, dengan ketentuan:
1) penyedia telah mengajukan tagihan disertai laporan kemajuan hasil pekerjaan;
2) pembayaran dilakukan dengan [sistem bulanan/sistem termin/pembayaran secara sekaligus];
3) pembayaran dilakukan senilai pekerjaan yang telah terpasang, kecuali peralatan dan/atau bahan
yang menjadi bagian dari hasil pekerjaan yang akan diserahterimakan;
4) pembayaran harus dipotong denda (apabila ada), pajak dan uang retensi.
b. Pembayaran terakhir hanya dilakukan setelah pekerjaan selesai 100% (seratus perseratus) dan Berita
Acara penyerahan pertama pekerjaan diterbitkan.
c. PPK dalam kurun waktu 14 (empat belas) hari kerja setelah pengajuan permintaan pembayaran dari
penyedia harus sudah mengajukan surat permintaan pembayaran kepada Pejabat Penandatangan
Surat Perintah Membayar (PPSPM).
d. Bila terdapat ketidaksesuaian dalam perhitungan angsuran, tidak akan menjadi alasan untuk menunda
pembayaran. PPK dapat meminta penyedia untuk menyampaikan perhitungan prestasi sementara
dengan mengesampingkan hal-hal yang sedang menjadi perselisihan.
26. DENDA
Penyedia berkewajiban untuk membayar sanksi finansial berupa Denda sebagai akibat wanprestasi atau
cidera janji terhadap kewajiban-kewajiban penyedia dalam SPK ini. PPK mengenakan Denda dengan
memotong angsuran pembayaran prestasi pekerjaan penyedia. Pembayaran Denda tidak mengurangi
tanggung jawab kontraktual penyedia.
32. Pengambilalihan PPK akan mengambil alih lokasi dan hasil pekerjaan
dalam jangka waktu tertentu setelah dikeluarkan surat
keterangan selesai/pengakhiran pekerjaan.
37. Keadaan Kahar 37.1 Keadaan kahar adalah suatu keadaan yang
terjadi diluar kehendak para pihak dan tidak
dapat diperkirakan sebelumnya, sehingga
56. Usaha Mikro, 56.1 Penyedia dapat bekerja sama dengan Usaha
Usaha Kecil dan Mikro, Usaha Kecil dan koperasi kecil, antra lain
Koperasi Kecil dengan mensubkontrakkan sebagian
pekerjaanya.
67. Hari Kerja 67.1 Semua pekerja dibayar selama hari kerja dan
datanya disimpan oleh penyedia. Daftar
pembayaran ditandatangani oleh masing-
masing pekerja dan dapat diperiksa oleh PPK.
67.2 Penyedia harus membayar upah hari kerja
kepada tenaga kerjanya setelah formulir upah
ditandatangani.
73. Cacat Mutu PPK atau Pengawas Pekerjaan akan memeriksa setiap
Hasil Pekerjaan dan memberitahukan penyedia secara
tertulis atas setiap Cacat Mutu yang ditemukan. PPK
atau Pengawas Pekerjaan dapat memerintahkan
penyedia untuk menemukan dan mengungkapkan
Cacat Mutu, serta menguji Hasil Pekerjaan yang
dianggap oleh PPK atau Pengawas Pekerjaan
mengandung Cacat Mutu. Penyedia bertanggung jawab
atas perbaikan Cacat Mutu selama Masa Kontrak dan
Masa Pemeliharaan.
H. PENYELESAIAN PERSELISIHAN
78. Itikad Baik 78.1 Para pihak bertindak berdasarkan asas saling
percaya yang disesuaikan dengan hak-hak yang
terdapat dalam kontrak.
Satuan Kerja
KPA:
__________
Telepon : (0651)
34783 __________
Website : -
__________
Faksimili : (0651)
34783 __________
e-mail : -
__________
Penyedia:
Nama :__________
Alamat :__________
__________
Telepon :-
__________ __________
Website :__________
__________
Faksimili :__________
__________
e-mail :__________
:_______________
__
__________
E. Jadwal
Penyedia harus menyelesaikan pekerjaan selama :
Pelaksanaan
Pekerjaan 120 ( Seratus dua puluh) hari kalender.
V. LAINNYA
(Apabila Ada)
- Personil Inti yang ditugaskan: [cantumkan nama, uraian detil tanggung jawab kerja,
minimum kualifikasi, dan jumlah orang bulan]
…………………..,………………………….20…
PT/CV/Firma/Kemitraan (KSO) ………………
[pilih yang sesuai dan cantumkan nama]
..........................
Jabatan
…………………..,………………………….20…
PT/CV/Firma/Kemitraan (KSO) ………………
[pilih yang sesuai dan cantumkan nama]
..........................
Jabatan
Keterangan
1. Daftar Kuantitas dan Harga harus dibaca sesuai dengan Instruksi Kepada
Peserta (IKP), Syarat-Syarat Umum Kontrak (SSUK) dan Syarat-Syarat
Khusus Kontrak (SSKK), Spesifikasi Teknis dan Gambar.
3. Harga dalam Daftar Kuantitas dan Harga telah mencakup semua biaya
pekerjaan, personil, pengawasan, bahan-bahan, perawatan, asuransi,
laba, pajak, bea, keuntungan, overhead dan semua risiko, tanggung jawab,
dan kewajiban yang diatur dalam Kontrak.
(a) jika terdapat perbedaan antara penulisan nilai dalam angka dan huruf
pada Surat Penawaran maka yang dicatat nilai dalam huruf; dan
(b) jika terjadi kesalahan hasil pengalian antara volume dengan harga
satuan pekerjaan maka dilakukan pembetulan, dengan ketentuan
volume pekerjaan sesuai dengan yang tercantum dalam Dokumen
Pengadaan dan harga satuan tidak boleh diubah.
1. Daftar Kuantitas dan Harga harus dibaca sesuai dengan Instruksi Kepada
Peserta (IKP), Syarat-Syarat Umum Kontrak (SSUK) dan Syarat-Syarat
Khusus Kontrak (SSKK), Spesifikasi Teknis dan Gambar.
3. Harga dalam Daftar Kuantitas dan Harga telah mencakup semua biaya
pekerjaan, personil, pengawasan, bahan-bahan, perawatan, asuransi, laba,
pajak, bea, keuntungan, overhead dan semua risiko, tanggung jawab, dan
kewajiban yang diatur dalam Kontrak.
Total Daftar 1
(pindahkan nilai total ke Daftar Rekapitulasi)
1
Mata Pembayaran Umum memuat rincian komponen pekerjaan yang bersifat umum.
2
Semua jenis harga yang tercantum dalam Daftar Kuantitas dan Harga adalah harga sebelum PPN
(Pajak Pertambahan Nilai).
Dokumen Pengadaan Secara Elektronik
Pekerjaan Konstruksi
Metode e-Lelang Pemilihan Langsung
dengan Pascakualifikasi
138
Total Daftar 2
(pindahkan nilai total ke Daftar Rekapitulasi)
1
Cantumkan Mata Pembayaran Pekerjaan Utama yang menjadi pokok dari paket Pekerjaan
Konstruksi ini di antara bagian-bagian pekerjaan lain.
2
Semua jenis harga yang tercantum dalam Daftar Kuantitas dan Harga adalah harga sebelum PPN
(Pajak Pertambahan Nilai).
Dokumen Pengadaan Secara Elektronik
Pekerjaan Konstruksi
Metode e-Lelang Pemilihan Langsung
dengan Pascakualifikasi
139
Total Daftar 3
(pindahkan nilai total ke Daftar Rekapitulasi)
1
Cantumkan Mata Pembayaran Jenis Pekerjaan selain yang sudah diuraikan dalam Mata
Pembayaran Pekerjaan Utama jika terdapat lebih dari satu jenis pekerjaan.
2
Semua jenis harga yang tercantum dalam Daftar Kuantitas dan Harga adalah harga sebelum PPN
(Pajak Pertambahan Nilai).
Dokumen Pengadaan Secara Elektronik
Pekerjaan Konstruksi
Metode e-Lelang Pemilihan Langsung
dengan Pascakualifikasi
140
Daftar Rekapitulasi
Lihat File Lampiran
Kepada Yth.
__________
di __________
Sebagai tindak lanjut dari Surat Penunjukan Penyedia Barang/Jasa (SPPBJ) ini
Saudara diharuskan untuk menyerahkan Jaminan Pelaksanaan. Kegagalan
Saudara untuk menerima penunjukan ini yang disusun berdasarkan evaluasi
terhadap penawaran Saudara, akan dikenakan sanksi sesuai ketentuan dalam
Peraturan Presiden No. 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa
Pemerintah beserta perubahannya dan aturan turunannya.
[tanda tangan]
[nama lengkap]
[jabatan]
NIP. __________
Tembusan Yth. :
1. ____________ [PA/KPA K/L/D/I]
2. ____________ [APIP K/L/D/I]
3. ____________ [Pokja ULP]
......... dst
Nomor: __________
Paket Pekerjaan: Rekonstruksi Tanggul Sungai Samadua
(satu per seribu) dari Nilai Kontrak atau bagian tertentu dari Nilai Kontrak
sebelum PPN sesuai dengan Syarat-Syarat Khusus Kontrak.
[tanda tangan]
[nama lengkap]
[jabatan]
NIP: __________
[tanda tangan]
[nama lengkap wakil sah badan usaha]
[jabatan]
ternyata sampai batas waktu yang ditentukan, namun tidak melebihi tanggal
batas waktu berlakunya Garansi Bank ini, lalai/tidak memenuhi kewajibannya
kepada Penerima Jaminan berupa:
a. Yang dijamin tidak menyelesaikan pekerjaan tersebut pada waktunya dengan
baik dan benar sesuai dengan ketentuan dalam Kontrak;
b. Pemutusan kontrak akibat kesalahan Yang Dijamin.
sebagaimana ditentukan dalam Dokumen Pengadaanyang diikuti oleh Yang
Dijamin.
Dikeluarkan di : _____________
Pada tanggal : _____________
[Bank]
Materai Rp.6000,00
JAMINAN PELAKSANAAN
2. Maka kami, TERJAMIN dan PENJAMIN dengan ini mengikatkan diri untuk
melakukan pembayaran jumlah tersebut di atas dengan baik dan benar
bilamana TERJAMIN tidak memenuhi kewajiban dalam melaksanakan
pekerjaan __________________ sebagaimana ditetapkan berdasarkan Surat
Penunjukan Penyedia Barang/Jasa (SPPBJ) No. _______________ tanggal
________________untuk pelaksanaan pelelangan pekerjaan
______________yang diselenggarakan oleh PENERIMA JAMINAN.
3. Surat Jaminan ini berlaku selama ____ (____________) hari kalender dan
efektif mulai dari tanggal ___________ sampai dengan tanggal__________
6. Menunjuk pada Pasal 1832 KUH Perdata dengan ini ditegaskan kembali
bahwa PENJAMIN melepaskan hak-hak istimewa untuk menuntut supaya
harta benda TERJAMIN lebih dahulu disita dan dijual guna dapat melunasi
hutangnya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1831 KUH Perdata.
Dikeluarkan di _____________
pada tanggal _______________
TERJAMIN PENJAMIN
Materai Rp.6000,00
_____________________ __________________
[Nama dan Jabatan] [Nama dan Jabatan]
GARANSI BANK
sebagai
JAMINAN UANG MUKA
No. ____________________
ternyata sampai batas waktu yang ditentukan, namun tidak melebihi tanggal
batas waktu berlakunya Garansi Bank ini, Yang Dijamin lalai/tidak memenuhi
kewajibannya dalam melakukan pembayaran kembali kepada Penerima Jaminan
atas uang muka yang diterimanya, sebagaimana ditentukan dalam Dokumen
Kontrak.
Dikeluarkan di : _____________
Pada tanggal : _____________
[Bank]
Materai Rp.6000,00
2. Maka kami, TERJAMIN dan PENJAMIN dengan ini mengikatkan diri untuk
melakukan pembayaran jumlah tersebut di atas dengan baik dan benar
bilamana TERJAMIN tidak memenuhi kewajiban dalam melaksanakan
pekerjaan _______________________ sebagaimana ditetapkan berdasarkan
Kontrak No. _______________ tanggal_____________________dari
PENERIMA JAMINAN.
3. Surat Jaminan ini berlaku selama ____ (____________) hari kalender dan
efektif mulai dari tanggal ___________ sampai dengan tanggal__________
6. Menunjuk pada Pasal 1832 KUH Perdata dengan ini ditegaskan kembali
bahwa PENJAMIN melepaskan hak-hak istimewa untuk menuntut supaya
harta benda TERJAMIN lebih dahulu disita dan dijual guna dapat melunasi
hutangnya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1831 KUH Perdata.
Dikeluarkan di _____________
pada tanggal _______________
TERJAMIN PENJAMIN
Materai Rp.6000,00
_____________________ __________________
[Nama dan Jabatan] [Nama dan Jabatan]
GARANSI BANK
sebagai
JAMINAN PEMELIHARAAN
No. ____________________
ternyata sampai batas waktu yang ditentukan, namun tidak melebihi tanggal
batas waktu berlakunya Garansi Bank ini, lalai/tidak memenuhi kewajibannya
kepada Penerima Jaminan berupa:
Yang Dijamin tidak memenuhi kewajibannya melakukan pemeliharaan
sebagaimana ditentukan dalam Dokumen Kontrak.
Dikeluarkan di : _____________
Pada tanggal : _____________
[Bank]
Materai Rp.6000,00
JAMINAN PEMELIHARAAN
TERJAMIN PENJAMIN
Materai Rp.6000,00
_____________________ __________________
[Nama &Jabatan] [Nama &Jabatan]
I. PEKERJAAN PERSIAPAN
1 Mobilisasi Dan Demobilisasi LS Taksir 1,00
Jumlah I -
Jumlah II -
Terbilang : #VALUE!
PT/CV......................
......................
Jabatan:...................
ANALISA HARGA SATUAN PEKERJAAN
I Upah/Tenaga Kerja
I Upah/Tenaga Kerja
1 Pekerja alat berat Jam 0,3704 0,00 0,00
2 Mandor alat berat Jam 0,1852 0,00 0,00
I Upah/Tenaga Kerja
1 Pekerja alat berat Jam 0,5511 0,00 0,00
2 Mandor alat berat Jam 0,2755 0,00 0,00
I Upah/Tenaga Kerja
1 Pekerja Oh 0,1600 0,00 0,00
2 Tukang Oh 0,0320 0,00 0,00
3 Mandor Oh 0,0160 0,00 0,00
BAGIAN – I
SPESIFIKASI UMUM
I. PENDAHULUAN
1. Penyedia jasa harus melindungi Pengguna Anggaran/Pengguna Barang ataupun
Kuasa Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Barang dari tuntutan atas paten, lisensi,
serta hak cipta yang melekat pada barang, bahan, dan jasa yang digunakan atau
yang disediakan penyedia jasa untuk pelaksanaan pekerjaan.
2. Apabila ada perbedaan antara standar yang disyaratkan dengan standar yang
diajukan oleh penyedia jasa, penyedia jasa harus menjelaskan secara tertulis kepada
direksi pekerjaan, sekurang-kurangnya 28 (dua puluh delapan) hari sebelum
direksi pekerjaan mentetapkan setuju atau tidak.
3. Dalam hal direksi pekerjaan menetapkan bahwa standar yang diajukan penyedia
jasa tidak menjamin secara substansial sama atau lebih tinggi dari standar yang
disyaratkan, maka penyedia jasa harus tetap memenuhi ketentuan standar yang
disyaratkan dalam dokumen lelang.
4. Satu perangkat spesifikasi yang tepat dan jelas merupakan kebutuhan awal bagi
para calon penyedia jasa untuk dapat menyusun penawaran yang realistis dan
kompetitif, sesuai dengan kebutuhan Pengguna Anggaran/Pengguna Barang
ataupun Kuasa Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Barang tanpa catatan atau
persyaratan lain dalam penawaran mereka.
5. Kecuali ditentukan lain dalam kontrak, spesifikasi harus mensyaratkan bahwa
semua barang dan bahan yang akan digunakan dalam pekerjaan adalah baru,
belum dipergunakan, dari type/model yang terakhir diproduksi/dikeluarkan, dan
termasuk semua penyempurnaan yang berlaku terhadap desain dan bahan yang
digunakan.
6. Dalam spesifikasi agar menggunakan sebanyak mungkin standar nasional (SNI, SII,
SKSNI, dsb.) untuk barang, bahan dan jasa/pengerjaan/pabrikasi dari edisi atau
revisi terakhir, atau standar Internasional (ISO, dsb)/standar negara asing (ASTM,
dsb) padanannya (equivalennya) yang secara substantif sama atau lebih tinggi dari
standar nasional yang disyaratkan. Apabila standar nasional untuk barang, bahan,
dan pengerjaan/jasa/pabrikasi tertentu belum ada, dapat digunakan standar
internasional atau standar negara asing.
7. Standar satuan ukuran yang digunakan pada dasarnya adalah MKS (metre,
kilogram, second), sedangkan penggunaan standar satuan ukuran lain, dapat
digunakan sepanjang hal tersebut tidak dapat dielakkan.
8. Spesifikasi dapat terdiri dari tetapi tidak terbatas pada :
1). Lingkup pekerjaan, termasuk ketentuan angka 8 di atas.
2). Pekerjaan-pekerjaan yang tidak termasuk kontrak.
3). Spesifikasi umum:
a. Peraturan Perundang-undangan terkait, misalnya:
- UU tentang Lingkungan;
- UU tentang Keselamatan Kerja;
- UU/PP/SK Bersama/KPTS tentang Tenaga Kerja;
- UU/PP tentang Galian “C“;
- Perda terkait; dsb
b. Dokumen acuan (berupa standar-standar) dengan memperhatikan
ketentuan tersebut pada angka 6 dan 7 di atas;
c. Alingnment dan survey;
d. Hari kerja dan jam kerja;
e. Gangguan dan keadaan darurat;
f. Penyingkiran material berlebih.
2
II. UMUM
1. Uraian Pekerjaan
Paket Perencanaan Rekonstruksi Tanggul Sungai Samadua ini meliputi pekerjaan
:
- Galian Tanah Biasa (AB)
- Pemasangan Batu Uk. < 250 Kg
- Pemasangan Batu Uk. > 1.000 Kg
- Pemasangan Geotextile (Non Wooven)
4. Gambar-gambar
Gambar yang dipakai pada pelelangan tercantum dalam Bab XII dokumen
pengadaan.
Gambar-gambar yang disiapkan kontraktor antara lain.
4.2.1. Gambar-gambar Pekerjaan Tetap.
(1). Umum
Semua gambar yang disiapkan oleh kontraktor seperti yang tersebut di
bawah ini, harus merupakan gambar yang telah ditandatangani
direksi. Apabila ada perubahan pada gambar tersebut maka
perubahan yang telah dilakukan, kembali harus diperiksa dan
mendapat persetujuan dari Direksi.
(2). Gambar-gambar pelaksanaan
Kontraktor harus menggunakan gambar kontrak sebagai dasar
mempersiapkan gambar pelaksanaan. Gambar dibuat secara lebih
detail dan dapat memperlihatkan penampang melintang dan
memanjang dari pekerjaan.
6. Spesifikasi Dasar
Kecuali ditentukan lain bahan dan hasil pekerjaan harus sesuai dengan ketentuan
yang berlaku 30 hari sebelum tanggal pemasukan surat penawaran. Spesifikasi
lain dapat disubstitusikan atas ketetapan direksi pekerjaan.
Penyedia jasa harus menyediakan sekurang-kurangnya satu salinan : Standar
Nasional Indonesia yang ditentukan dalam spesifikasi atau standar lainnya yang
disetujui untuk bahan yang disuply atau hasil pekerjaan yang sedang dalam
pelaksanaan pada pekerjaan.
Standar tersebut harus tersedia setiap saat untuk keperluan pemeriksaan dan
penggunaan oleh direksi pekerjaan.
Bahan dan hasil pekerjaan yang tidak sepenuhnya dirinci atau tidak dicakup
dalam standar nasional atau standar lain yang telah disetujui haruslah bahan dan
hasil pekerjaan semacam pekerjaan untuk kelas satu. Direksi pekerjaan akan
menetapkan apakah semua atau sebagian bahan yang dipesan yang akan
digunakan untuk pekerjaan tersebut dapat/cocok untuk digunakan.
7. Data Ketinggian
Ketinggian yang tertera dalam gambar didasarkan pada titik tetap utama, yang
letak dan angkanya terdapat pada spesifikasi khusus. Selanjutnya detail dari
penjelasan tentang titik tetap tersebut dapat diperoleh dengan mengajukan
permintaan secara tertulis kepada direksi pekerjaan.
11. Pengukuran
Pengukuran saluran/bangunan yang telah dilakukan selama periode desain akan
disediakan untuk keperluan penyedia jasa dan dapat dipakai sebagai dasar untuk
perhitungan dan penetapan volume pekerjaan untuk pembayaran. Apabila
menurut pendapat direksi pekerjaan keadaan lapangan telah banyak berubah
sejak pengukuran yang telah dilakukan, maka direksi pekerjaan dapat
memerintahkan kepada penyedia jasa untuk mengukur ulang sebagian atau
seluruh saluran/bangunan yang ada.
d. Apabila tidak disebutkan dalam Daftar Kuantitas dan Harga atau dalam
ketentuan lain, biaya yang timbul akibat kegiatan ini dianggap larut dalam
harga satuan pekerjaan lainnya.
7
BAGIAN - II
SPESIFIKASI KHUSUS
I. BAHAN-BAHAN UMUM
1. PORTLAND CEMENT
Semen
Semen yang akan dipakai adalah semen portland sesuai dengan Standard
Indonesia N.I.8, AST, Model C.150 atau Standard Inggris Model BS.12.
1.3. Gudang/Penyimpanan
a. Kontraktor harus menyediakan suatu tempat menyimpan (gudang)
yang memenuhi syarat untuk penyimpanan semen-semen tersebut, dari
setiap waktu semen tersebut harus terlindung dari kelembaban dan
pembekuan. Tempat/rumah penyimpanan semen-semen tersebut
benar-benar rapat/ tertutup, mempunyai jarak di atas lantai dengan
ukuran minimum 30 cm yang luasnya juga harus cukup untuk
menyimpan semen yang didatangkan. Selain itu untuk menghindari
adanya penundaan-penundaan gangguan-gangguan pekerjaan harus
mempunyai suatu tempat yang luas agar dapat menampung truck yang
mengangkut semen tersebut secara terpisah, sehingga masih ada jalan
untuk menarik/mengambil (sampling) semen tersebut, menghitung
semen yang akan disimpan atau-pun semen yang akan dipindahkan.
Tumpukan semen pada kantong atau zak, jangan melebihi 2 m.
b. Untuk menghindari penyimpanan yang terlalu lama atas semen -
semen yang telah dikirim tersebut, Kontraktor harus mengatur
penggunaan semen-semen yang ada dalam zak-zak tersebut secara
berturut-turut sesuai dengan urutan waktu pengiriman ( cronological
8
Dengan nilai tersebut di atas harus dengan gradasi baik ( well graded)
sehingga sesuai dengan pekerjaan adukan yang diperlukan.
i. Pasir alam dan pasir campuran dapat diminta untuk ditest oleh Direksi
untuk menentukan apakah pasir-pasir tersebut sesuai dengan apa yang
telah ditentukan dan dibutuhkan. Kontraktor harus menyiapkan dan
melaksanakan pengambilan contoh yang diperintahkan oleh Direksi
tanpa pungutan bayaran yang meliputi tenaga, material dan
operasinya.
3. TULANGAN
3.1 Bahan-Bahan dan Ukuran Tulangan
a. Semen tulangan beton harus baru dan dari tingkatan dan ukuran yang
sesuai dengan Indonesia Standard for Concrete N.I.2, PBI 1971 atau
ASTM Design Nation A.15 dan harus disetujui oleh Direksi.
b. Kontraktor dapat diminta untuk menyediakan sertifikat pengetesan
tulangan beton terhadap adukan yang akan dipakai untuk mendapat
persetujuan Direksi.
3.3. Pemasangan
a. Tulangan harus ditempatkan secara tepat dan dijamin terhadap
penggesekan dengan menggunakan ikatan kawat besi atau klip-klip
yang cocok pada persilangan, dan harus diganjal dengan kepingan
beton atau logam sesuai dengan keperluan konstruksi. Di dalam semua
hal pengganjal yang cukup untuk tulangan mendatar harus digunakan
sehingga tidak akan ada pelenturan dari pada batangan atau ikatan.
Bilamana pengganjal tersebut akan digunakan untuk permukaan licin,
pengganjal-nya harus dibuat dari logam yang tidak berkarat.
b. Tulangan di dalam plat beton di atas tanah harus ditopang dengan
beton yang dicor sebelumnya. Kepingan beton harus mempunyai
permukaan datar dengan ukuran 5 - 7.5 cm kali 5 - 7.5 cm. Tulangan
di dalam semua ukuran plat lainnya dan di dalam balok harus ditopang
dengan logam.
c. Jarak minimum antara batang yang sejajar harus sama dengan diameter
batang, tetapi jarak bersih antara batang tidak kurang dari 1.2 x
diameter maksimum dari pada agregate yang kasar. Pada permukaan
pondasi, plat, dinding dan konstruksi pokok lainnya dimana beton dicor
secara langsung terhadap dasar, tulangan harus mempunyai lapisan
penutup beton min. 7.5 cm.
3.4. S a m b u n g a n
Bila diperlukan menyambung tulangan pada suatu titik selain dari yang
ditunjuk pada gambar, ciri sambungan harus ditentukan oleh Direksi.
Panjang penyambungan di dalam dinding tulangan dan harus min. 30 x
diameter tulangan dan harus disetujui oleh Direksi.
13
5. AIR
Semua air yang digunakan untuk pekerjaan beton, adukan dan grout harus bebas
dari lumpur yang dapat mengganggu, bahan organik, alkali, garam dan hal-hal
lain yang tidak baik. Air yang dapat digunakan di dalam semua beton, adukan dan
grout akan ditest oleh Direksi untuk menentukan kecocokannya terhadap
keperluan-keperluan.
6. BAHAN-BAHAN LAIN
6.1. Batu-bata
Batu bata harus batu bata biasa, yang sesuai dengan Standard Indonesia
untuk batu bata NI 10 batu bata harus digolongkan sebagai berikut:
a. Batu bata klas I harus terbuat dari tanah yang baik, bekas dari deposit
saline harus dibakar dengan baik tanpa divitrivikasi, harus teratur,
15
seragam dalam bentuk dan ukuran dengan ujung yang tajam dan
persegi, permukaan sejajar dan mempunyai warna merah menyala atau
tembaga;
Batu-bata klas I harus bertekstur homogen dan menimbulkan suara
gemerincing yang jelas bila dipukul dan harus bebas dari retakan,
serpihan, batu dan modul batu kapur.
b. Batu bata klas II harus dibakar sama baiknya seperti batu bata klas I
atau sedikit dibakar berlebihan tetapi tidak divitrivikasikan di dalam
bagian manapun dan harus memberi suara gemerin-cing yang jelas bila
dipukul. Perbedaan yang kecil dalam ukuran bentuk dan warna akan
diterima tetapi tidak sedemikian sehingga memberi bentuk yang tidak
teratur atau tidak rata.
6.5. K a y u
Kayu harus diperoleh dari sumber yang disetujui. Kayu harus dari mutu
yang baik dan harus diawetkan dengan baik. Kayu harus bertekstur
16
seragam, berserat lurus bebas dari mata kayu, lobang-lobang bor, serangan
humus, pembusukan, titik-titik, pembongkokan, belitan atau retak-retak
serta kekurangan-kekurangan dan noda-noda lainnya. Semua persyaratan
lain harus dipenuhi seperti kekuatan tekan, tarikan, penyimpanan,
penyusunan dan kelas harus sesuai dengan tuntutan Standard Indonesia
untuk kayu NI.5 atau seperti yang ditentukan oleh Direksi.
6.7. Geotextile
Geotextile sebagai separator dan stabilisasi tanah harus memenuhi syarat
untuk mencegah kontaminasi dua lapisan aggregat yang berlainan jenis
tetapi sekaligus harus dapat meloloskan air tanpa terjadi penyumbatan.
Kontraktor harus menyerahkan contoh material disertai dengan sertifikat
dari pabrik yang menjelaskan kapasitas teknis dari material geotextile.
Sifat-sifat fisik geotextile :
a. Geotextile harus dari jenis yang tidak dianyam (non-woven), yang
terdiri dari serabut menerus dengan vahan polimer polypropylene yang
diproduksi dengan teknik needle punched. Kualitas dari polimer yang
dipakai harus bersertifikasi pabrik, tahan asam, alkaki dan zat kimia
didalam rentang pH 2-12 dan tidak mengalami hidrólisis pada kondisi
iklim tropis.
b. Geotextile harus mempunyai daya tahan terhadap pengaruh kontak
langsung dengan zat kimia yang umumnya ada di dalam tanah dan air
limbah serta memiliki daya tahan terhadap mikro biologis lainnya.
c. Geotextil harus mempunyai kualitas filtrasi yang memadai dan
permeabilitas yang tinggi, sehingga memungkinkan drainase pada
tanah berbutir halus dengan tingkat kejenuhan yang tinggi.
d. Geotekstile harus mempunyai jaringan serabut yang stabil sehingga
memiliki ketahan terhadap kerusakan selama proses konstruksi.
e. Geotextile yang dihasilkan dari potongan-potongan bahan fiber atau
daur ulang tidak diterima.
f. Setiap rol geotextile yang dikirim ke lapangan harus mempunyai kode
produksi dan pernyataan type yang tertera jelas pada pembungkus luar
maupun sepanjang lembaran denga interval tertentu untuk
pemerikasaan visual.
Mass per unit area DIN EN 965 g/m2 150 – > 250 > 350 -
250 - 350 550
6.8. Batu < 250 Kg, 250 Kg – 1.000 Kg dan batu > 1000 Kg
Lokasi Pengambilan Material (Batu) dari sekitar lokasi pekerjaan sepanjang
masih memenuhi persyaratan atau pada tempat lain yang disetujui Direksi.
Batu tersebut harus tahan terhadap cuaca (udara, air, panas dan dingin,
getaran, tekanan) dan mempunyai kepadatan yang memenuhi syarat.
Kontraktor harus mendapat persetujuan terlebih dahulu dari Direksi
sebelum pengadaan material dengan menunjukkan contoh / sample
material yang akan digunakan.
Pengujian material harus memenuhi syarat standart ASTM atau standart lain
yang diakui, dengan terlebih dahulu harus mendapat persetujuan Direksi.
Pegujian bahan batu yang perlu dilakukan adalah sebagai berikut :
• Abration Test (ASTM C-131-03) dengan model test diijinkan lebih kecil
atau sama dengan 10% - 20% dari batu mengalami kehausan.
• Berat isi atau kepadatan bahan tidak kurang dari 2 t/m3
6.14.Wiremesh
Wiremesh yang digunakan merupakan hasil produksi pabrik (pabrikan)
dengan spesifikasi sebagai berikut :
- Jenis material : besi ulir dia. 5 (m – 5)
Jenis material : besi ulir dia. 6 (m – 6)
- Ukuran lembar : 2,1 x 5,4 m
- Jarak kotak standar : 150 mm x 150 mm
Wiremesh yang digunakan harus memenuhi standar SNI. 07 – 0663 -1995.
Sebelum dilakukan pemasangan, wiremesh yang diajukan terlebih harus
mendapatkan persetujuan dari pengguna jasa/atau Direksi Teknis.
- Ketebalan : 10,50 mm
- Panjang : 12 m
- Berat Per Unit : 48 Kg/m
- Moment Inersia : 8.740 cm4/m
- Modulus Elastisitas : 874 cm3/m
Semua tiang pancang (sheet pile) baja yang dikerjakan harus sesuai dengan
spesifikasi yang tersebut diatas dan setiap syarat-syarat dan ketentuan-
ketentuan lainnya dari cara pelaksanaan harus sesuai peraturan-peraturan
terkait lainnya yang sudah dibakukan.
a. Flat Type
B
Lenght T Crack Ultimate
Type (mm
(m’) (mm) (Tf-m) (Tf-m)
)
FPC-220-A-500 9 – 12 500 220 3,32 5,39
FPC-320-A-500 9 – 12 500 320 6,05 7,85
b. Corrugated Type
Lenght Top End Section (mm)
Type
(m’) H t i j e
W-325 A – 1000 9 - 12 325 110 125 200 430
W-400 A – 1000 9 - 12 400 120 200 200 370
Semua tiang pancang press tress (sheet pile) beton yang dikerjakan harus
sesuai dengan spesifikasi yang tersebut diatas dan setiap syarat-syarat dan
ketentuan-ketentuan lainnya dari cara pelaksanaan harus sesuai peraturan-
peraturan terkait lainnya yang sudah dibakukan.
Semua tiang pancang press tress (sheet pile) beton yang dikerjakan harus
sesuai dengan spesifikasi yang tersebut diatas dan setiap syarat-syarat dan
ketentuan-ketentuan lainnya dari cara pelaksanaan harus sesuai peraturan-
peraturan terkait lainnya yang sudah dibakukan.
BAGIAN - III
PELAKSANAAN PEKERJAAN
I. PEKERJAAN PERSIAPAN
1. PEKERJAAN PEMBERSIHAN LAPANGAN
a. Pekerjaan pembersihan adalah pada lokasi/lapangan pekerjaan maupun
lokasi untuk jalan masuk peralatan agar dapat ditempuh langsung dengan
mudah. Semua daerah yang ditempati bangunan atau yang dilewati jalur
bangunan dibersihkan sesuai petunjuk Direksi. Pembersihan meliputi
pembersihan pohon-pohon, sampah dan bahan lain yang mengganggu
pelaksanaan pekerjaan. Hasil pembersihan itu harus ditempatkan diluar
tempat kerja atau dibuang, kecuali ada ketentuan lain sesuai petunjuk Direksi.
b. Pekerjaan tebas tebang dilakukan pada lokasi pekerjaan yang banyak
ditumbuhi pepohonan dengan diameter lebih besar 30 cm, yang bertujuan
untuk memudahkan pelaksanaan pekerjaan tersebut dipotong-potong dan
kemudian ditumpuk pada suatu lokasi/ tempat dengan syarat tidak
menggangu lingkungan atau dibuang kelokasi lainnya sesuai dengan
persetujuan Direksi
c. Pekerjaan cabut tunggul dilaksanakan pada lokasi dimana akan dibangun
suatu bangunan tanggul yang banyak terdapat pepohonan, apabila tidak
dilaksanakan pekerjaan cabut tunggul dibuang keluar lokasi pekerjaan
dengan syarat tidak merusak lingkungan atau dibuang kelokasi lainnya atas
persetujuan dari Direksi.
d. Kontraktor diminta untuk memulai pekerjaan pembersihan ini sebelum
pekerjaan utama dimulai.
e. Semua kerusakan yang timbul akibat pekerjaan tersebut terhadap milik
umum atau perseorangan yang dilaksanakan untuk kontraktor, hal tersebut
harus diperbaiki atau diganti atas biaya kontraktor.
6. DEWATERING
Pekerjaan pengeringan (Dewatering) harus dilakukan untuk pekerjaan yang
mempunyai elevasi dibawah permukaan air dan dilakukan secara terus menerus
hingga konstruksi pasangan maupun beton bertulang sudah mengering dengan
sempurna. Tidak dibenarkan melakukan pasangan batu maupun beton dalam
keadaan tergenang air .
6.1. Pengukuran dan Pembayaran
Pengukuran untuk pembayaran pekerjaan Dewatering (pengeringan)
dilakukan menurut harga satuan lump sump atau disesuaikan dengan satuan
seperti yang tercantum dalam Daftar Kuantitas dan Harga. Pekerjaan yang
dilaksanakan menurut kebutuhan dalam pekerjaan konstruksi seperti yang
26
tercantum dalam Daftar Kuantitas dan Harga atau sesuai yang ditentukan
oleh Direksi.
7. QUALITY CONTROL
Kontraktor berkewajiban untuk melakukan quality control terhadap semua
pekerjaan yang dilaksanakan di lapangan.
Quality control pekerjaan timbunan akan meliputi test-test sebagaimana berikut:
- Water Content
- Specific Gravity
- Atterberg Limit
- Gradasi dan grain size analysis
- Test
Hydrometer
- Test
Permeabilitas
- Standart Compaction
- Konsolidasi
- Uncofined Compression Test
Untuk Pekerjaan Beton dilakukan Test Sebagai Berikut :
- Test Tekan Beton atau Schmidt Hammer
- Slump Test Beton
- Test Vicat
Apabila dipandang perlu oleh Direksi, maka Kontraktor berkewajiban untuk
melaksanakan test/pengujian tambahan sebagaimana diminta oleh Direksi dan
Kontraktor tidak berhak untuk meminta biaya tambahan berkenaan dengan hal
tersebut. Apapun hasil test, tidak membebaskan Kontraktor terhadap kewajiban
dan tanggung-jawabnya terhadap keamanan dan stabilitas konstruksi.
2. Pembersihan
a. Semua tanah yang perlu dikerjakan harus diadakan pembersihan seperti
ditentukan oleh direksi. Tanah harus dibersihkan dari semua pohon-pohon,
semak dan bahan yang mengganggu lainnya dan bahan tersebut akan dibuang
ketempat yang disetujui oleh direksi.
b. Sisa-sisa bongkaran bangunan harus dibuang ketempat sesuai persetujuan
direksi.
c. Penyedia jasa akan diminta untuk melakukan pembersihan sebelum pekerjaan
konstruksi dimulai.
d. Kerusakan terhadap pekerjaan-pekerjaan atau bangunan masyarakat atau
pemerintah yang disebabkan pelaksanaan kontraktor di dalam pembersihan
akan diperbaiki atau diganti atas biaya kontraktor.
27
3. Galian Umum
a. Semua galian akan dilaksanakan sesuai dengan syarat bab ini dan dengan profil
dan elevasi yang ditunjukkan gambar-gambar atau ditentukan oleh direksi.
b. Selama berlangsungnya pekerjaan, mungkin perlu atau diminta oleh direksi
untuk merubah kemiringan-kemiringan ataupun dimensi-dimensi galian
dengan mengadakan revisi kemiringan ataupun dimensi gambar dengan
spesifikasi ini.
c. Jika galian tidak ditutup oleh konstruksi maka galian harus dibuat dengan
dimensi penuh yang diminta yang disempurnakan menurut profil dan elevasi
yang diberikan. Semua tindakan yang perlu harus diambil untuk menjaga agar
material dibawah dan diatas profil dalam kondisi sebaik mungkin. Setiap galian
yang dibuat untuk memudahkan kontraktor dengan suatu alasan atau tujuan
kecuali bila ditentukan lain, harus ditimbun kembali bila diminta atas biaya
sendiri.
d. Penyedia jasa harus menjaga dan mengontrol kecepatan dan penambahan dan
penurunan muka air terhadap galian sehingga tidak membahayakan stabilitas
lereng-lereng atau bangunan-bangunan, pondasi-pondasi, konstruksi-
konstruksi dan lainnya.
e. Semua galian harus dilaksanakan sedemikian rupa untuk menjaga stabilitas
jalan-jalan dan konstruksi berdekatan lainnya.
6. Timbunan Umum
a. Timbunan harus ditempatkan pada garis-garis dan profil-profil yang
ditunjukkan pada gambar atau diperintahkan oleh direksi sesuai dengan
spesifikasi.
b. Semua bahan timbunan dan timbunan kembali harus terdiri dari hasil galian
yang baik dan disetujui oleh direksi yang dihamparkan dalam lapisan-lapisan
dan dipadatkan sebagaimana ditentukan dalam syarat teknik atau sesuai atas
garis-garis elevasi yang ditunjukkan pada gambar.
c. Bilamana timbunan lokal yang sesuai tidak cukup, maka kekurangan
didatangkan yang harus diusahakan oleh kontraktor dan dibawa kelokasi.
8. Pemadatan
a. Timbunan tanah dan timbunan kembali yang direncanakan pada gambar atau
oleh direksi harus dipadatkan pada suatu garis lurus (jalur), tersusun padat dan
berlereng seperti yang ditunjukkan pada gambar atau seperti yang ditetapkan
oleh direksi.
b. Material yang dipadatkan harus ditimbun (dikumpulkan) dalam lapisan
horizontal dengan tebal tidak boleh lebih dari 25 cm sesudah dipadatkan dan
pendistribusian material akan homogen dan bebas dari bentuk pengelupasan
berkantong, retakan atau ketidaksempurnaan.
c. Penggalian dan pelaksanaan pemadatan dilaksanakan sehingga material yamg
dipadatkan tercampur dan dijamin pemedatannya dapat mencapai tingkat
terbaik. Bila menggunaka tamping roller kaki tamping roller harus dijaga tetap
bersih dari material yang merugikan keefektifan kerja dari tamping roller.
d. Untuk beberapa bagian dari timbunan tanah atau timbunan kembali yang
berdekatan dengan bangunan termasuk pipa-pipa beton dimana pemadatan
timbunan tanah atau timbunan kembali dibutuhkan, dalam hal tersebut tidak
memungkinkan mencapai pemadatan yang memadai dengan pemadatan
rolling, timbunan tanah atau timbunan kembali harus dipadatkan dengan
tempers mekanis pada tingkatan yang sama pada pemadatan mendekati
timbunan tanah atau timbunan kembali dipadatkan.
e. Pemadatan dengan tenaga manusia.
Material yang akan dipadatkan harus dihamparkan dan lapisan-lapisan
horizontal yang tebal tidak lebih dari 15 cm. Alat stemper tangan mempunyai
berat tidak lebih dari 15 kg, dan tinggi jatuh untuk menyelesaikan pekerjaan
adalah 30 cm. Material dipadatkan harus mencapai density yang dimaksud.
Metode pemadatan harus disetujui oleh direksi.
f. Dalam menempatkan alat pemadat dalam hal pekerjaan timbunan kembali atau
timbunan tanah yang berhubungan dengan pipa beton, kedua sisi pipa dipukul
dan dipadatkan sehingga menjadi perletakan pipa yang kuat. Material
kemudian harus ditempatkan dan dipadatkan dalam lajuran seperti yang
ditetapkan.
g. Percobaan pemadatan. Sebelum dimulai pekerjaan timbunan, penyedia jasa
harus menunjukkan kepada direksi, peralatan dan cara-cara penempatan
material timbunan dan pemadatannya paling tidak tiga lapisan percobaan
timbunan.
h. Golongan bahan yang digali ditentukan oleh Direksi berdasar klasifikasi yang
berlaku dalam Spesifikasi Teknis ini.
i. Sebelum pekerjaan dimulai dan segera setelah pekerjaan selesai harus
dilakukan pengukuran volume galian. Kontraktor harus memasang tanda-
tanda di lapangan sehingga kondisi sebelum dan setelah penggalian dapat
diketahui guna menghitung volume galian. Kemudian hasil pengukuran
Kontraktor akan diperiksa ulang oleh Direksi.
j. Paling lambat 7 hari sebelum mulai pekerjaan pengukuran Kontraktor harus
menyerahkan kepada Direksi suatu rencana yang menunjukkan tata-letak
semua patok, garis referensi, profil dan rincian metode pengukuran yang akan
digunakan untuk menghitung volume.
k. Garis referensi dan patok harus dipasang di lapangan paling lambat 24 jam
sebelum pengukuran dimulai dan memberitahukan hal itu kepada Direksi.
l. Semua jenis referensi dan patok harus tetap berada di tempatnya dalam kondisi
baik sampai waktu yang ditentukan oleh Direksi untuk memungkinkan Direksi
dapat melakukan pengukuran ulang.
m. Semua catatan lapangan pengukuran dan penghitungan volume galian harus
diserahkan kepada Direksi.
n. Semua pengukuran untuk menghitung volume yang akan dipakai dasar untuk
mengajukan pembayaran tambahan harus dilakukan dengan kehadiran
Direksi. Kontraktor harus memberitahukan Direksi sebelumnya sehingga
pengukuran bersama bisa dilakukan tanpa mempengaruhi kemajuan pekerjaan
penggalian.
h. Penempatan material
• Pemilihan, penempatan dan penyebaran material urugan harus sedemikian
sehingga distribusi dan gradasi material terpasang bebas dari kelainan
tekstur, gradasi, kadar air atau densitas dari material di sekitarnya.
• Bila material berbeda karakternya maka material yang lebih halus dan lebih
urugan harus ditempatkan pada lokasi yang lebih ke tengah zona.
• Penghamparan dan penyebaran material harus sedemikian sehingga
memperkecil kemungkinan segregasi. Batu dengan diameter lebih dari 10
cm tidak boleh ada pada material urugan. Bila ditemukan kumpulan pasir,
kerikil atau kerakal di sekitar struktur, batas zona, area kontrak, maka
harus dibuang untuk menghindari pemipaan sepanjang permukaan kontak
tersebut.
• Jika Direksi berpendapat bahwa permukaan pondasi yang disiapkan atau
permukaan pemadatan lapisan urugan dianggap terlalu kering atau terlalu
halus untuk pelekatan yang baik dengan lapisan urugan berikutnya, maka
permukaan tersebut harus dibasahi dan atau dikasarkan dengan
menggunakan alat yang disetujui oleh Direksi sebelum lapisan berikutnya
dihamparkan.
• Jika menurut Direksi permukaan terpadatkan dari lapisan material urugan
dianggap terlalu basah untuk pemadatan lapisan berikutnya, maka harus
dibuang, dibiarkan kering dahulu atau dikasarkan dengan alat tertentu
32
2. BAHAN
Seluruh material untuk beton, termasuk semen, pasir , agregat kasar dan air akan
disesuaikan dengan Bagian I, yaitu bahan-bahan umum.
3. MUTU BETON
3.1. Mutu Beton
Mutu beton harus disesuaikan dengan Standard Indonesia untuk beton NI. 2
PBI 1971 seperti tabel berikut ini:
33
(T ' b − T ' bm ) 2
S =
N −1
Dimana:
N = Jumlah sample yang diuji (minimum 20 buah sample)
T'b = Crushing Strength untuk tiap sample (kg/cm2)
T'bm = Nilai Crushing rata-rata
S = Standard Crushing Deviasi (kg/cm2)
3.2. Kriteria
Secara umum USBR dapat diterima dengan ketentuan bahwa strength 80%
dari hasil test specemen harus lebih besar dari design strength. Design
strength klasifikasi seperti:
Class I = 160 kg/cm2 dengan uji silinder 15 x 30 cm selama 28 hari;
Class II = 200 kg/cm2 dengan uji silinder 15 x 30 cm selama 21 hari;
Class III = 225 kg/cm2 dengan uji silinder 15 x 30 cm selama 28 hari.
4. CAMPURAN BETON
a. Beton terdiri dari semen portland, pasir, agregat kasar, air seperti yang telah
tercantum pada spesifikasi, semua dicampur secara baik dan membawa
konsistensi yang layak.
b. Untuk beton mutu grade "B" campuran biasanya untuk "Non-
Structural Work" digunakan dengan kondisi bahwa proporsi semen portland,
pasir, dan agregat tidak kurang dari 1:8. Jumlah semen untuk tiap-tiap m3
beton harus sedikitnya 225 kg.
c. Untuk mutu K-175 dan mutu yang lebih tinggi harus digunakan " Design
Mix". Design Mix harus dari hasil pengujian campuran untuk memperoleh
ketentuan-ketentuan dan karakteristik kekuatan. Jumlah semen untuk tiap m3
beton sekurang-kurangnya 326 kg.
34
7. PENGADUKAN
7.1. Mesin Pengaduk Campuran Beton
a. Bahan-bahan untuk adukan beton harus dicampur dalam batch mixer
atau "Portable Mixer", waktu pengadukan tidak kurang dari 15 menit,
sesudah seluruh bahan-bahan (kecuali untuk air dengan jumlah yang
penuh) di dalam mixer. Waktu pengadukan perlu ditambah apabila
kapasitas mixer melebihi dari 15 m3. Direksi memberi syarat untuk
penembahan waktu pengadukan bila mana pengisian dan operasi
pengadukan gagal menghasil-kan beton melalui bahan-bahan yang
didistribusi dan konsis-tensi yang uniform concrete harus seragam.
Dalam komposisi dan konsistensi dari kelompok-kelompok kecuali bila
perganti-an dalam komposisi atau konsistensi dibutuhkan. Air harus
ditambahkan sebelum pengisian dan pengadukan berikutnya
dilaksanakan. Campuran yang berlebihan dengan penamba-han air
untuk mendapatkan konsistensi beton tidak diizinkan.
b. Truck mixer akan diizinkan hanya jika mixer-mixer dan operasi
menunjukkan beton yang diolah adalah uniform dari tiap-tiap
pengolahan dengan memperhatikan konsistensi dan grading. Setiap
mixer yang menghasilkan hasil yang tidak memuaskan harus dibuang
dari atas biaya sendiri dari Kontraktor. Setiap mixer yang memberikan
hasil yang tidak memuaskan harus diperbaiki. Mixer dalam pengolahan
secara sentralisasi dan mixing plant harus dirangkai sedemikian rupa
sehingga gerak-an pengadukan dalam mixer dapat diobservasi dari
tempat yang sesuai terhadap tempat operator-operator mixing plant.
Mixer tidak akan dibebani dengan bahan yang melebihi dari
kapasitasnya, kecuali dalam keadaan khusus yang diizinkan. Setiap
mixer harus dilengkapi dengan alat pencatat waktu pengadukan
mekanis yang menunjukkan dan menjamin periode adukan-adukan
yang dibutuhkan terhadap yang sudah selesai.
8. TEMPERATUR
Temperatur beton ketika dipasang tidak lebih dari 32 OC dan tidak kurang dari
4.5OC. Ketika tempereatur beton waktu bekerja mungkin 27 O C dan 32OC, beton
akan dicampurkan dijob site dan dituangkan ke dalam peker-jaan dengan segera
setelah pengadukan selesai. Jika dipasang pada keadaan cuaca dengan temperatur
beton lebih dari 32OC, seperti yang didapatkan oleh direksi maka campuran pada
malam perlu dilakukan untuk mempertahankan temperatur beton terpasang di
bawah 32OC.
9. DESAIN PERANCAH
Design perancah disesuaikan dengan berbagai bentuk, ketinggian dan dimensi dari
beton seperti terlihat dalam gambar atau sebagaimana yang ditentukan oleh
Direksi. Bahan yang dipergunakan dalam design perancah akan ditentukan oleh
direksi sebelum pelaksanaan dimulai, meskipun telah disetujui bukan berarti
bahwa Kontraktor tidak bertanggung jawab atas bentuk-bentuk atau perbaikan
beberapa bagian yang rusak yang dapat berkembang atau menjadi tidak dapat
digunakan.
13. PENEMPATAN
a. Metode dan perlengkapan yang digunakan untuk mengangkut beton harus
sedemikian sehingga beton yang mempunyai komposisi dan konsistensi yang
dibutuhkan akan terjamin tanpa pemisahan atau kehilangan slump yang
merugikan.
b. Beton boleh dicor apabila Direksi atau wakilnya yang dikuasakan, su-dah
hadir permukaan konstruksi sambungan atas dimana beton baru akan dicor
harus ditutupi lapisan grout semen yang rapi atau ditutup dengan lapisan
mortar kira-kira 2 cm tebalnya. Mortar harus mempu-nyai proporsi semen
dan pasir yang sama dengan campuran beton yang telah diatur kecuali
diarahkan dengan lain. Rasio air semen dari mortar tidak melebihi dari rasio
beton yang akan dipasang di atasnya, dan konsistensi dari mortar harus sama
dengan pengecoran dan pekerjaan dengan cara-cara yang ditetapkan. Mortar
harus menyebar secara seragam dan harus dikerjakan dengan teliti. Beton
harus ditem-patkan segera pada mortar yang baru, didalam menempatkan
beton pada sambungan-sambungan konstruksi yang dibentuk, tindakan-
tindakan pencegahan khusus harus diambil untuk menjamin bahwa beton
baru dimasukkan ke dalam kotak yang erat dengan permukaan sambungan,
dengan secara hati-hati dengan alat yang cocok.
c. Pengaturan kembali beton tidak akan diizinkan. Suatu beton yang telah kaku,
demikian pula penempatan yang tepat tidak dapat dijamin akan sia-sia dan
tidak ada pembayaran kepada Kontraktor. Beton harus ditempatkan dalam
semua hal, sedapat mungkin dapat dilaksanakan secara langsung di dalam
posisi akhir dan tidak akan mengalir dengan suatu cara sehingga
menyebabkan pemisahan. Pemisahan yang berlebihan dari agregat kasar di
dalam beton yang disebabkan karena membiarkan beton jatuh bebas dari
ketinggian yang terlalu tinggi, atau pada sudut partikel yang terlalu besar
atau yang akan merusak cetakan dan tulangan baja tidak dibolehkan bila
pemisahan-pemisahan terjadi, Kontraktor harus menyediakan jeram-jeram
penjatuhan yang cocok dan bafle untuk membatasi dan mengontrol beton
yang jatuh.
38
disetujui yang akan menjaga agar semua permukaan yang dirawat secara
kontinyu tetap basah (tidak periodik). Air yang digunakan untuk curing harus
memenuhi ketentuan-ketentuan spesifikasi air yang digunakan untuk
mengaduk beton.
16. PERLINDUNGAN
Kontraktor harus melindungi semua beton terhadap gangguan sampai akhirnya
diterima oleh Direksi. Permukaan beton yang diekpose, kecuali permukaan beton
yang dilapisi dengan campuran penutup berpigmen putih, harus dilindungi dari
sinar matahari langsung selama sekurang-kurangnya 3 (tiga) hari pertama setelah
pengecoran. Setiap perlindungan harus efektif, sepraktis mungkin setelah
pengecoran beton yang tidak berperancah atau setelah perancah beton dibongkar.
17. PERAPIHAN
a. Perapihan permukaan beton harus dilakukan oleh pekerja-pekerja yang
terampil dengan kehadiran Direksi. Permukaan beton akan ditest oleh Direksi
untuk menentukan apakah keadaan permukaan yang tidak teratur dalam
batas-batas yang ditentukan. Perbaikan yang disebab-kan karena pemindahan
atau pemasangan cetakan yang salah, atau linning dari penampang cetakan,
pengancingan cetakan yang lepas atau kerusakan cetakan dianggap sebagai
bentuk yang tidak teratur dan akan ditest dengan pengukuran langsung.
Semua keadaan tidak teratur lainnya dianggap sebagai keadaan tidak teratur
yang berangsur (gradualy) dan akan ditest dengan menggunakan template
yang terdiri dari ujung lurus atau yang disamakan untuk permukaan yang
berlekuk. Panjang template 1.5 m untuk pengetesan permukaan yang
dibentuk dan 3 m untuk pengetesan permukaan yang tidak dibentuk. Sebelum
Direksi menerima pekerjaan, Kontraktor harus membersihkan semua
permukaan yang terlihat, kecuali ditetapkan lain seperti kerak dan noda-noda
yang tidak tampak.
b. Permukaan bagian dalam yang tidak terbentuk harus dimiringkan untuk
pengeringan seperti ditunjukkan pada gambar-gambar atau seperti yang
ditunjukkan oleh Direksi. Permukaan yang sempit seperti puncak dinding dan
beton penahan harus dimiringkan 20 mm untuk setiap lebar 1 m. Permukaan
yang lebih besar seperti plat form dan lantai harus dimiringkan kira-kira 10
mm setiap lebar 1 m.
c. Permukaan yang tidak teratur yang diukur seperti yang digambarkan dalam
(a) melebihi 6 mm untuk keadaan yang tidak teratur dan tidak terdapat
tanda-tanda tambahan.
Sambungan dan ujung harus dikerjakan kecuali ditetapkan lain, perapihan
untuk permukaan yang tidak dibentuk dilakukan sebagai berikut :
- Permukaan yang tidak dibentuk yang akan ditutup dengan bekas galian
atau dengan beton harus dirapikan dengan levelling yang cukup panjang
untuk menghasilkan permukaan seragam yang rata. Permukaan yang
tidak teratur yang diukur seperti (a) tidak melebihi 0.95 cm.
- Bajak keras harus digunakan untuk permukaan-permukaan yang tidak
dibentuk yang akan terpampang atau yang akan berhadapan dengan air
mengalir, kecuali permukaan lantai jembatan subjek terhadap lalu lintas
pejalan kaki atau yang berkendaraan yang akan dirapikan dengan
menyapukan lapisan yang terang. Penambalan dapat dilakukan dengan
menggunakan perlengkapan yang dikendalikan dengan tenaga atau
dengan tangan. Penambala akan dimulai segera setelah permukaan yang
panjang telah cukup kaku dan harus mencapai keadaan minimum yang
diperlukan untuk menghasilkan permukaan yang bebas dari tanda-tanda
perpanjangan dan pelebaran seragam dalam teksturnya.
dengan spesifikasi dan harus dihilangkan atau diganti oleh Kontraktor atas
biayanya, kecuali bila Direksi memberi izin untuk mem-perbaiki daerah yang
rusak. Perbaikan harus dilakukan seperti yang digambarkan dalam pasal-
pasal berikutnya.
b. Kerusakan yang perlu diganti atau diperbaiki adalah yang terdiri dari sarang
lebah, kerusakan yang disebabkan pengelupasan cetakan, potongan-potongan
yang lepas dari beton, lubang-lubang skrup, lubang-lubang tongkat ikatan
(tie rode), tepi-tepi dan pembengkakan yang disebabkan karena bergeraknya
cetakan. Tepi-tepi dan pem-bengkakan (gelembung-gelembung) akan
dihilangkan dengan shipping (penyerpihan) atau tolling dan diikuti dengan
penggosokan dengan batu penggosok. Sarang lebah dan lainnya yang
merusak beton akan diserpihkan dengan alat yang berujung tajam dan
berbentuk sedemiki-an rupa sehingga perbaikan akan dilakukan di tempat.
Semua lubang-lubang harus dibasahi dengan baik selama 24 jam. Permukaan
pengisi akan diselesaikan sesuai dengan dinding-dinding di sekitarnya sehing-
ga mempunyai tekstur yang sama. Semua tambalan harus dihaluskan.
c. Apabila menurut pendapat Direksi penambahan yang tidak sempurna untuk
bangunan yang terpampang sedemikian rupa sehingga tidak akan
menghasilkan suatu tembok dengan penampilan yang memuas-kan,
Kontraktor akan diminta untuk membuat tembok sebaik mungkin dengan
tembok yang berbatasan sesuai dengan petunjuk Direksi.
d. Kekurangan-kekurangan baut dan lubang ikatan dan daerah sarang kerikil
harus diperbaiki dengan diisi mortar penambahan kering yang terdiri dari
satu bagian semen dan dua bagian pasir beton (perbandingan volume)
dengan campuran tambahan yang tidak mengerut, dengan air yang cukup,
dan yang sudah disetujui oleh Direksi dengan jumlah yang sesuai dengan
spesifikasi pabrik sehingga setelah adukan bercampur baik mortar melekat
dan menyatu dengan baik tanpa ada gelembung-gelembung udara. Mortar
yang digunakan untuk memper-baiki beton dipasang dengan lapisan yang
tipis dan dipadatkan secara tipis dengan alat yang memadai. Pengisian mortar
harus diperhatikan secara khusus sehingga setiap lubang terisi penuh dengan
mortar yang padat.
e. Untuk beton permukaan mortar harus dibuat dengan warna yang sama
dengan menggunakan bahan pengganti yang terdiri dari semen putih dalam
jumlah yang sesuai. Sambungan beton harus kedap air, rapi dan baik serta
dapat diterima oleh Direksi.
2. Bahan
Untuk pasangan batu yang dibutuhkan dalam persyaratan teknik ini meliputi batu,
semen, pasir dan air, harus sesuai dengan ketentuan dan sepenuhnya memenuhi
persyaratan dalam Bab I Bahan Umum. Untuk pasangan batu terdiri dari 1 PC : 3
pasir atau 1 PC : 4 pasir atau disesuaikan dengan yang terdapat dalam Daftar
Kuantitas dan Harga dalam satuan volume dan air secukupnya sampai dihasilkan
kepekatan yang sesuai dengan keperluan yang diinginkan.
3. Adonan Adukan
Adukan dibuat dalam volume yang cukup dipakai untuk pekerjaan yang segera
dilaksanakan saja, semua adonan yang telah ditambah air dalam adukan selama
30 menit tidak boleh dipakai lagi. Mengencerkan kembali adukan tidak
diperkenankan.
5. Siaran
a. Susunan adukan untuk siaran harus terdiri dari campuran 1 PC : 3 pasir atau
disesuaikan dengan jenis siaran yang terdapat dalam Daftar Kuantitas dan
Harga dengan volume air yang cukup untuk menghasilkan kekentalan sesuai
dengan keperluan yang diinginkan.
b. Sebelum pekerjaan siaran dimulai, celah-celah batu harus dikorek sebelum
adukan dipasang.
c. Pekerjaan siaran harus menurut petunjuk direksi pekerjaan dengan ketentuan
sebagai berikut:
- Siaran terbenam. celah-celah diisi sampai rata sedalam 1 cm muka batu;
- Siaran rata. celah-celah diisi sampai rata muka batu;
- Siaran timbul. celah-celah diisi sampai timbul setebal 1 cm dan dengan
lebar tidak kurang dari 2 cm.
6. Plesteran
a. Susunan adukan untuk plesteran harus terdiri dari campuran 1 PC : 3 pasir
atau disesuaikan dengan jenis plesteran yang terdapat dalam Daftar Kuantitas
dan Harga dengan volume air yang cukup untuk menghasilkan kekentalan
sesuai dengan keperluan yang diinginkan.
b. Sebelum pekerjaan plasteran dimulai, celah-celah dan permukaan pasangan
batu harus dibersihkan terlebih dahulu sebelum adukan dipasang.
43
8. Perawatan
a. Semua pasangan batu termasuk siaran harus dirawat dengan memakai air
dengan memakai cara yang dapat diterima dan disetujui direksi pekerjaan.
b. Bila dirawat dengan air maka pasangan batu harus dijaga supaya tetap basah
sekurang-kurangnya 14 hari, dengan cara tertentu atau dapat dilakukan
dengan memakai pipa yang berlubang-lubang. Air yang dipakai untuk
perawatan harus memenuhi syarat untuk air yang dipakai dalam adonan
beton.
V. PEKERJAAN GEOTEXTILE
1. Umum
Penyedia jasa harus menyediakan dan memasang Geotextile non woven seperti
yang tertera pada gambar atau ditentukan oleh direksi/pengawas. Pemakaian
Geotextile non woven sudah umum dalam pekerjaan teknik sipil, diantaranya:
sebagai filter, lapisan pelindung, lapisan pemisah tanah untuk mencegah
bercampurnya tanah/material timbunan dengan tanah lunak, dan drainase di
bawah tanah.
2. Material
Kontraktor harus mengajukan persetujuan pengadaan material kepada konsultan/
pemilik dengan disertai brosur, teknikal data dan sample material. Kontraktor
tidak dibenarkan untuk melakukan pembelian material sebelum ada persetujuan
dari konsultan/pemilik proyek. Dalam pengajuan persetujuan material, kontraktor
harus memberikan waktu yang cukup untuk prosedur pengajuan tersebut dan
juga harus mempertimbangkan waktu pengadaan barang, waktu produksi hingga
pengiriman ke lapangan. Keterlambatan yang disebabkan karena masalah
persetujuan dan pengadaan barang akan menjadi tanggung jawab sepenuhnya
dari kontraktor.
44
3. Pelaksanaan
4. Pembayaran
Harga satuan jenis pekerjaan ini untuk setiap satuan kuantitas sudah termasuk
penyediaan bahan (filter cloth), pekerja, peralatan, perkakas dan semua keperluan
lainnya atau biaya untuk menyelesaikan pekerjaan yang sebagaimana mestinya
dibayar meter persegi.
petunjuk Direksi yang biayanya sudah larut dan sudah diperhitungkan pada
biaya penggalian;
h. Volume yang dibayar adalah volume galian dihitung dalam satuan meter
kubik (m3) sesuai dengan tampang hasil penggalian akhir.
3. Susunan Batu
3.1. Umum
Pekerjaan ini terdiri dari susunan batu untuk pondasi (inti/lapisan pengisi)
dan lapisan penutup yang posisinya sejajar garis pantai (Revetment). Bentuk
kemiringan, ketinggian dan dimensi seperti ditunjukkan dalam gambar atau
berdasarkan petunjuk Direksi.
3.2. Material
Material susunan batu revetment yang memenuhi persyaratan/spesifikasi
dan sudah disetujui oleh Direksi.
4. Pembayaran
Harga satuan untuk pekerjaan ini harus sudah termasuk semua persyaratan
yang ditetapkan proyek seperti test material, pengadaan material, transportasi,
peralatan dan upah pekerja juga hal yang berhubungan dengan pemasangan
batu. Untuk pembayarannya dihitung volume batu dalam meter kubik (m 3)
terpasang yang dinyatakan dalam Berita Acara Penyelesaian Prestasi Pekerjaan
selama periode pelaksanaan kontrak.
2. Material
Bronjong kawat anyaman pabrikasi (dia.3 mm) atau anyaman manual (dia.4 mm)
dengan ukuran sangkar adalah :
- Tinggi : 0,50 meter
- Lebar : 1,00 meter
- Panjang : 2,00 meter.
Ukuran-ukuran bronjong disesuaikan dengan kondisi lapangan dan harus
mendapat petunjuk dan persetujuan pihak Direksi. Pengayaman dengan
menggunakan mesin mengacu pada SNI 03-0090-1987 tentang mutu dan cara
uji bronjong dan kawat bronjong dan syarat bahan baku mengacu pada SNI 03-
6154-1999 tentang kawat bronjong. Bentuk dan ukuran kawat bronjong, ukuran
anyamannya adalah 80 mm x 100 mm atau 100 mm x 120 mm dengan diameter
kawat anyaman 3,00 mm, kawat sisi diameter 4,0 mm dan kawat pengikat
diameter 2,0 mm. Toleransi ukuran kotak (panjang, lebar dan tinggi) dan
diameter kawat sebesar 10%.
Batu untuk pengisi bronjong harus batu yang keras dan tahan lama dengan
ukuran 20 cm – 30 cm dapat berupa batu kali atau batu gunung, dimana batu
pipih dan panjang tidak boleh dipakai.
3. Pelaksanaan
a. Pemasangan bronjong harus hati-hati untuk mencegah kerusakan lapisan
saringan. Sebelum batu diisikan, bronjong ditegangkan sampai bentuk yang
diinginkan.
b. Pengisian mulai dari bagian bawah, krat-krat supaya diletakkan dalam keadaan
kosong, diisi dengan batu sampai penuh dan kemudian ditutup.
c. Sambungan-sambungan antara bronjong maupun sekat-sekatnya harus diikat
dengan kawat dengan mutu yang sama. Bronjong ditempatkan diatas filter yang
terbuat dari ijuk sesuai dengan yang ditunjukkan dalam gambar.
d. Batu isian dipergunakan batu yang keras, tahan lama, tidak rusak dan pecah
oleh air. Ukuran batu minimum tidak boleh lebih kecil dari 16 cm, dengan
ukuran batu rata-rata berbentuk sama yang dapat ditahan oleh saringan kawat
bronjong.
e. Semua bagian tepi dari bronjong dan matras termasuk panel, dan sekat harus
terikat rapat pada kawat sisi panel dan terikat secara mekanikal atau petunjuk
Direksi, hal untuk menjaga terlepasnya anyaman, diameter kawat pengikat
yang menghubungkan antara sisi panel untuk perakitan, pemasangan, matras
berdiameter minimal 2 mm.
49
4. Pembayaran
Volume pembayaran bronjong dilakukan berdasarkan atas harga satuan per m³
bronjong yang terpasang.
2. Material
Bahan kayu yang dipakai adalah jenis bahan kayu nibung/ kayu bakau dengan
berdiameter antara 10–15 cm. Apabila menggunakan kayu lain harus mendapat
persetujuan terlebih dahulu dari Direksi
3. Pelaksanaan
a. Sebelum dilakukan pemancangan, maka ujung kayu yang akan dipancang
harus dilancipkan terlebih dahulu untuk memudahkan pelaksanaan
pemancangan, dan ujung pancang kayu yang dilancipkan sekurang-kurangnya
25 cm.
b. Posisi kayu saat pemancangan harus dibuat vertikal dan betul-betul tegak lurus
sehingga akan diperoleh hasil yang optimal, toleransi kemiringanya hanya 5 %.
c. Pemancangan kayu cerucuk dilakukan sampai mencapai tanah keras atau
sesuai dengan yang diarahkan oleh Direksi dan kayu cerucuk berada dalam
posisi yang stabil dan secara struktural berada dalam kondisi yang kokoh.
d. Untuk kayu penyokong ataupun angker kayu harus dibuat sesuai gambar
rencana ataupaun petunjuk Direksi yang biayanya sudah termasuk dalam biaya
pemancangan.
4. Pembayaran
Volume pembayaran untuk pekerjaan ini adalah per m¹ kayu yang akan
terpancang dan masuk kedalam tanah.
X. PEKERJAAN JALAN
1. Pekerjaan Base Course
1.1. U m u m
Lapis dasar untuk jalan akses permanen dan perkerasan harus dibangun
sesuai dengan jalur, elevasi, kemiringan, dan ukuran pada Gambar atau
sesuai petunjuk Direksi.
Material lapis dasar terdiri dari agregat batu pecah atau agregat kerikil
pecah bersiku sesuai dengan persyaratan untuk agregat beton dalam
Spesifikasi Teknis ini kecuali yang diberikan dalam spesifikasi yang telah
ditentukan.
1.2. Material
a. Jika material tidak mengandung cukup material rekat alam untuk
mengikat dengan cepat pada kegiatan watering dan pemadatan, harus
ditambahkan bahan rekat yang mengandung batu pecah kecil, bahan
rekat tanah atau material rekat lainnya yang disetujui oleh Direksi.
b. Jumlah dari bahan rekat yang ditambahkan harus dengan persetujuan
dari Direksi dan setelah bahan rekat telah ditambahkan, kombinasi
ukuran dari campuran itu harus dalam batasan seperti di atas.
c. Jumlah berat bahan rekat dari campuran itu tidak lebih dari dua puluh
persen (20 %) dari campuran.
d. Bahan rekat harus dicampurkan secara seragam pada material base pada
tempat dimana material diproduksi, atau atas persetujuan Direksi, pada
tempat dimana dilakukan penempatan dan penghamparan dari material
base.
1.3. Pelaksanaan
a. Kontraktor mengirimkan material lapis dasar dan menempatkannya
dalam lapisan di atas sub-base atau subgrade yang telah dipersiapkan
sebelumnya, sehingga ketebalan setelah pemadatan tidak lebih dari 10
centimeter, kecuali jika atas petunjuk atau persetujuan dari Direksi.
b. Setelah material untuk tiap lapis telah ditempatkan maka material
tersebut dicampur/diaduk dan dihamparkan (dalam kadar air yang
diperlukan) dengan alat motor grader atau alat lain yang telah disetujui,
sehingga ketebalan lapisan seragam dan distribusi dan gradasi material
yang merata tercapai.
c. Ketika pemuatan dilakukan di atas material yang sebelumnya telah
ditempatkan, Kontraktor harus menentukan rute dari alat-alat pemuatan
di atas material yang sudah ditempatkan sedemikian sehingga perjalanan
menyebar secara seragam di seluruh permukaan untuk mendistribusikan
efek pemadatan dari alat itu dan untuk meminimalkan rutting dan
pemadatan yang tidak seragam.
d. Setelah dihamparkan, tiap lapisan harus dipadatkan sampai kepadatan
yang ditentukan pada semua lebar lapisan dengan penggilas dengan
silinder halus (smooth drum roller), penggilas roda ban (pneumatic-tired
roller), dan alat-alat pemadatan lainnya yang disetujui oleh Direksi.
Semua metode pemadatan dan alat-alatnya harus menurut persetujuan
Direksi dan detail lengkap dari pekerjaan itu harus diajukan kepada
Direksi untuk persetujuan sebelum awal pekerjaan.
e. Operasi dari alat-alat pemadatan, kontrol kadar air dan persiapan
permukaan lapisan untuk lapisan-lapisan berikutnya sama seperti
pemadatan untuk material urugan seperti ditentukan di atas. Penggilasan
untuk tiap lapisan harus maju secara gradual dari sisi ke tengah (centre),
paralel dengan centreline jalan, dan harus dilaksanakan secara kontinyu
sampai seluruh permukaan telah digilas. Ketidak-teraturan atau
53
elevasi, dan kelandaian seperti dalam Gambar atau atas perintah Direksi.
Kontraktor harus bertanggung jawab untuk memelihara semua bagian dari
pekerjaan jalan dan perkerasan yang telah selesai sampai waktu yang
disetujui oleh Pemberi Tugas.
Ketebalan dari lapis atas ini tidak boleh kurang dari enam puluh (60)
millimeter kecuali jika ditentukan dalam Gambar atau atas perintah Direksi.
Lapis atas makadam penetrasi bitumen harus dibuat hanya jika permukaan
pekerjaan jalan kering dan cuaca tidak berkabut atau hujan.
2.2. Material
Agregat untuk makadam penetrasi bitumen harus terdiri dari batu pecah
atau kerikil pecah bersiku sesuai dengan persyaratan yang ditentukan pada
Spesifikasi Teknis untuk agregat beton dan Bituminous asphalt untuk lapis
awal dan bahan rekat yang telah memenuhi persyaratan teknis.
dengan tangki air dan alat sprinkler untuk menjaga agar roda tetap
basah jika diperlukan, untuk mencegah melekatnya material bitumen
dan silinder atau roda juga harus dilengkapi dengan alat pengupas
untuk pembersihan.
2.5. Pelaksanaan
Metode konstruksi dan tahapan konstruksi untuk lapisan atas makadam
penetrasi bitumen secara umum adalah sebagai berikut :
a. Pelapisan awal dari lapis dasar jalan
Sebelum pelaksanaan pelapisan, lapis dasar jalan harus dipadatkan
secara menyeluruh dan telah selesai dengan kelandaian dan tampang
melintang seperti ditunjukkan dalam Gambar. atau atas perintah
Direksi dengan toleransi tertentu. Material lepas harus disapu
dibersihkan. Lapis awal harus diberikan hanya jika permukaan lapis
dasar kering dan diberikan dengan jumlah seperti ketentuan.
b. Penghamparan dari agregat kasar – lapis pertama
Lapis agregat kasar dihamparkan dengan jumlah seperti ketentuan pada
Sub-Bab 6.6.8 di bawah, dengan ketinggian seragam dan dengan
alinemen, kelandaian, dan tampang melintang yang benar dengan
bantuan spreader mekanik seperti ketentuan pada Sub-Bab 6.6.5 di
atas, ditambah dengan penghampar tangan seperti sekop, garpu, dan
garuk.
Ukuran partikel agregat sangat besar atau sangat kecil harus diganti
dengan material yang sesuai sebelum penggilasan dimulai.
c. Penggilasan – lapis pertama agregat kasar
Setelah lapis agregat telah ditempatkan pada seluruh lebar,
permukaannya garus digilas. Penggilasan harus dilakukan secara
longitudinal dan dimulai dari tepi luar ke tengah, dan bertautan
minimal 30 centimeter untuk tiap strip.Penggilasan harus diteruskan
sampai tekstur permukaan seragam dan tingkat kepadatan sesuai
ketentuan. Ketidak-teraturan yang lebih dari satu (1) centimeter harus
dikoreksi dengan melepas dan membentuk lapis agregat atau
menambahkan agregat sesuai keperluan, dan dengan penggilasan
kembali area tersebut. Lapis agregat kasar yang dipadatkan harus kuat,
dan sesuai dengan ketentuan pada Gambar. Untuk tempat-tempat yang
dekat dengan struktur seperti dinding dan sebagainya tidak
diperkenankan digunakannya roller; agregat harus dipadatkan dengan
alat pemadat tangan sampai kepadatan yang ekuivalen dengan lapisan
yang dipadatkan dengan roller.
d. Pemberian pertama bahan rekat bitumen
Pemberian pertama bahan rekat bitumen pada agregat kasar yang telah
disiapkan. Bahan rekat harus diberikan hanya jika agregat kasar kering
pada setiap ketinggian lapisan.
Bahan rekat bitumen harus diberikan secara seragam pada lapis
agregat kasar dengan alat penyemprot seperti ketentuan dengan jumlah
per meter persegi seperti ketentuan di bawah.
e. Penghamparan pertama agregat kunci – lapis kedua
Segera setelah pemberian bahan rekat bitumen pada lapis pertama
agregat kasar, agregat kunci harus dihamparkan secara seragam pada
permukaan dengan alat aggregate spreader dengan jumlah seperti
ketentuan. Kegiatan penghamparan agregat kunci harus diperhatikan
untuk mendapatkan keseragaman pemberian, dan jika atas perintah
Direksi, permukaan harus disapu dengan push broom atau drag broom.
56
Berat pada tabel di atas adalah untuk agregat dengan berat jenis 2,65 sesuai
ketentuan Standar ASTM C127. Koreksi dilakukan jika agregat kasar
mempunyai berat jenis kurang dari 2,65. Jumlah terkoreksi dari agregat
kasar merupakan hasil perkalian antara berat per meter persegi dengan
rasio antara berat jenis agregat kasar yang digunakan dengan 2,65. Jumlah
untuk penghamparan agregat dan pemberian aspal bitumen tiap lapis
adalah perkiraan; jumlah pasti harus ditentukan oleh Direksi, berdasarkan
pengujian laboratorium dan pengujian lapangan.
- Diameter kawat las dan aliran listrik yang dipakai harus memenuhi
ketentuan.
2.2. Pemasangan
a. Penyedia Jasa harus memasang semua bagian dari pekerjaan seperti pada
gambar disain yang disetujui atau atas petunjuk Direksi ditempat
pekerjaan, termasuk semua alat alat pelengkap seperti baut jangkar,
penahan, seal (penguat) dan sebagainya.
b. Semua bagian yang ditanam harus ditumpu kuat (rigid) dan diteliti/tepat
sebelum dan selama pemasangan. Dinding plat, sandaran dan ambang
harus diperkuat seperti ditunjukkan dalam gambar atau atas petunjuk
Direksi.
c. Pada penyelesaian pekerjaan semua bagian harus dibersihkan dan
dirapikan oleh Penyedia Jasa. Penyedia Jasa harus memindahkan sembua
kelebihan bahan- bahan dari tempat pekerjaan atau seperti ditunjukkan
Direksi.
Semua gear reducer tertutup harus diisi secukupnya dengan minyak
pelumas, sesuai syarat dari pembuat/pabrik. Gear reducer terbuka harus
duberi gemuk kualitas baik pada giginya (graphite grease). Semua pelumas
dan zat pencuci harus disediakan Penyedia Jasa tanpa tambhan biaya.
d. Penyedia Jasa harus menyediakan persediaan pelumas yang cukup untuk
jangka waktu pemeliharaan untuk semua bagian pekerjaan dari Kontrak
ini.
2.4. Pengecatan
2.4.1. Bahan – bahan
a. Semua cat harus disediakan dalam keadaan segel pabrik (factory
scaled) kaleng/cap pabriknya akan ditentukan oleh Direksi.
b. Cat yang telah melampaui batas kadaluarsa seperti tertulis pada
kalengnya tidak boleh dipakai, dan harus segera disingkirkan dari
tempat pekerjaan.
2.4.2. Pelaksanaan Pengecatan Pekerjaan Baja
Sebelum pengecatan dilaksanakan permukaan harus dibersihkan dan
dikerjakan atau dicat sebagai berikut :
a. Pengecatan dikerjakan dengan menggunakan tenaga manusia,
dalam pelaksanaan pengecatan lapis demi lapis sampai dengan
ketebalan yang ditentukan dimulai dari cat meni lalu cat anti karat
dan terakhir dilapis cat bron untuk bagian atas konstruksi.
b. Yang bersentuhan dengan pekerjaan baja lainnya ketika
pemasangan di lapangan, dua lapis cat dasar, kecuali ditentukan
lain.
c. Yang bersentuhan dengan beton, aspal, ter macadam atau bitumen
penahan air, tidak perlu pengerjaan apa - apa atau pengecatan.
60
1. Semua material pipa berikut accessories pipa lainnya yang digunakan dalam
pekerjaan ini berupa barang-barang baru yang bertekanan 6,3 BAR.
Pipa HDPE PE 100 diproduksi berdasarkan standar SNI 06-4829-2005 dan ISO
4427.
Dimensi pada gambar, standar dan metode pelaksanaan harus sesuai dengan yang
diminta dalam spesifikasi ini.
2. Material pipa HDPE PE 100 Dia. 500 mm atau dengan diameter yang disesuaikan
dengan yang terdapat dalam Daftar Kuantitas dan Harga, beserta accesoriesnya
minimal berkekuatan PN-6,3 (6,3 Bar). Penyedia Jasa terlebih dahulu harus
mengajukan brosur/katalog asli pipa HDPE dari pabrik beserta spesifikasi teknis
lainnya sebelum melakukan pemasangan, dan hal tersebut harus mendapat
persetujuan tertulis dari direksi.
3. Tata letak pemasangan pipa harus dipasang dengan jarak yang cukup dengan
drainase dan bangunan lainnya, sehingga cukup baik untuk pipa itu sendiri dan
memudahkan sistem pemeliharaan pipa.
4. Sebelum penanaman pipa didalam tanah, setiap pipa harus terlebih dahulu
dibersihkan dan diperiksa agar kerusakan yang mungkin ada dapat terdeteksi.
Semua pipa harus diletakkan pada posisi yang benar dan tepat sesuai kebutuhannya.
5. Pada setiap sambungan pipa harus dilakukan mesin penyambung pipa HDPE
Welding Machine Dia. 500 mm atau disesuaikan dengan diameter pipa yang
terdapat dalam Daftar Kuantitas dan Harga, sehingga sambungan pipa dapat
melekat menjadi homogen/bersenyawa sehingga terjamin kekuatannya (sama
dengan kekuatan pipa) antara pipa yang satu dengan pipa yang lainnya.
6. Sebelum dilakukan penyambungan, ujung-ujung pipa yang akan disambung harus
dibersihkan dari kotoran-kotoran didalam dan diluar pipa.
7. Bila pekerjaan hendak ditunda, ujung pipa harus ditutup sesuai ketentuan. Sehingga
tidak masuk kotoran maupun benda-benda lainnya yang mengganggu aliran setelah
pemasangan dilakukan.
8. Pengukuran dan Pembayaran
Volume pekerjaan yang dibayar untuk pekerjaan Pipa HDPE adalah harga per m1
yang sudah terpasang, dimana pekerjaan tersebut telah dilaksanakan seperti yang
ditunjukkan dalam gambar pelaksanaan dan disetujui oleh Direksi.
XIII.PEKERJAAN LAIN-LAIN
1. Pekerjaan Drain Hole
a. Drain hole terbuat dari bahan pipa PVC berdiameter seperti yang tercantum
dalam Daftar Kuantitas dan Harga, dengan panjang 50 cm atau disesuaikan
dengan ketebalan dinding konstruksi dan terdiri dari bahan ijuk, kerikil.
b. Drain hole dipasang pada pekerjaan pasangan batu, sesuai posisi yang
direncanakan.
c. Ujung pipa PVC bagian luar dipotong lancip sesuai kemiringan yang
diperlukan, sedangkan bagian dalam dipotong tegak lurus diberi ijuk
secukupnya dan diikat dengan kawat
62
d. Sewaktu pemasangan, bagian drain hole sebelah dalam (bagian yang diberi
ijuk) harus diberi kerikil secukupnya dan dipasang miring sesuai kebutuhan
agar drain hole dapat bekerja sesuai fungsinya.
e. Pengukuran dan pembayaran
Tidak diadakan pengukuran untuk pekerjaan ini. Pembayaran dilakukan
setelah pekerjaan dipasang dengan baik oleh Kontraktor yang dinyatakan
diterima oleh Direksi. Pekerjaan dibayarkan dalam harga satuan buah (bh)
sesuai daftar kuantitas dan harga.
3. Waterstop
a. Pemasangan water stop dan joint filler dalam bentuk dan ukuran sebagaimana
ditentukan dan pada tempat-tempat yang diperlihatkan dalam gambar-gambar
atau sebagaimana ditentukan oleh Direksi.
b. Water stop dan Joint filler disediakan dan disimpan pada suatu tempat dengan
suatu cara yang akan ditunjukkan oleh Direksi.
c. Semua sambungan di lapangan dan hubungan-hubungan water stop dan joint
filler hendaknya dibuat sedemikian rupa sehingga mendapatkan hubungan
yang kedap air dengan segala cara sebagaimana dispesifikasikan pabrik
pembuat water stop dan joint filler.
d. Pengukuran dan pembayaran
Pengukuran kuantitas pekerjaan "Water Stop" dilakukan untuk setiap meter
panjang dari "Water Stop" yang terpasang diukur sepanjang garis tengah (as)
dari "Water Stop" sesuai dengan gambar-gambar. Pembayaran untuk "Water
Stop" dihitung menurut harga satuan meter panjang (m’) seperti yang
tercantum dalam Daftar Kuantitas dan Harga, jenis pekerjaan pada Penawaran.
Harga satuan harus sudah mencakup semua biaya pengadaan dan pemasangan
dan biaya-biaya lain pekerjaan terkait.
c. Panjang setengah dari batangan pantek harus ditutup dengan pipa PVC
diameter 25 mm bahan-bahan lain yang disetujui untuk mencegah pengikatan
dan harus ditetapkan pada jarak-jarak sebagaimana diperlihatkan pada
gambar-gambar atau sebagaimana ditentukan oleh Direksi. Setengahnya yang
lain harus diikat kuat pada suatu sisi dari sambungan.
d. Pengukuran dan Pembayaran
Pengukuran kuantitas "Dowell Bar" diukur dari jumlah batang yang dipasang
disetiap sambungan seperti diperlihatkan pada gambar-gambar atau menurut
perintah Direksi. Pembayaran dihitung menurut harga satuan per buah pada
Daftar Kuantitas dan Harga, jenis pekerjaan dalam Penawaran. Harga satuan
harus sudah mencakup biaya untuk pengadaan dan pemasangan yang
diisyaratkan termasuk pengadaan dan penyediaan bahan penutup /pelapis
seperti pipa PVC dan biaya-biaya lain yang diperlukan.
5. Wiremesh
a. Wiremesh dipasang sebagai penggati tulangan (pembesian) pada dasar dan
dinding saluran pasangan beton.
b. Sebelum dilakukan pemasangan, untuk mendapatkan posisi wiremesh sesuai
dengan gambar rencana, diperlukan beton tahu sebagai pengganjal. Beton
tahu ini ditempatkan pada sela – sela antara tanah dan wiremesh dengan posisi
penempatan sesuai dengan gambar rencana.
c. Sambungan – sambungan antara lembaran wiremesh harus diikat dengan
kawat beton, minimal 3 kali lilitan untuk menjamin menyatunya lembar yang
satu dengan lembar lainnya.
d. Pengukuran dan Pembayaran
Pengukuran kuantitas wiremesh diukur dari jumlah m2 yang terpasang pada
saluran beton seperti yang diperlihatkan pada gambar – gambar atau menurut
perintah Direksi. Pembayaran dihitung menurut harga satuan per m2 dalam
Daftar Kuantitas dan Harga jenis pekerjaan dalam penawaran. Harga satuan
harus sudah mencangkup biaya untuk pengadaan dan pemasangan yang
disyaratkan.
XIV.PEKERJAAN FINISHING
1. Pembongkaran dan Pembersihan tempat Kerja
Setelah penyelesaian pekerjaan konstruksi dan sebelum disetujui Direksi,
kontraktor harus membongkar bangunan –bangunan, sampah barang-barang
yang tidak berguna, tangki-tangki penyimpanan, jaringan listrik sementara dan
bangunan yang ada, kecuali fasilitas-fasilitas yang tercantum dalam speksifikasi
umum, menimbun lubang-lubang dan merapikan tempat-tempat yang berongga
yang diperlukan selama pelaksanaan dan meninggalkan wilayah kegiatan seperti
keadaan semula sebagaimana ditentukan oleh Direksi.
Dalam hal kontraktor menolak atau gagal dalam melaksanakan pekerjaan ini
dalam waktu 30 (tiga puluh) hari setelah diberitahukan oleh Direksi, Bangunan-
bangunan dan tambahan-tambahan lainnya menjadi milik pemilik dan selanjutnya
apabila ada kegagalan/kelalaian kontraktor untuk melaksanakannya, maka
tersebut diambil alih oleh pemberi pekerjaan atas biaya kontraktor.
Biaya pembokaran dan pembersihan tempat kerja dan fasilitas/bangunan lainnya
harus sudah larut dalam harga penawaran untuk bermacam-macam item dalam
daftar kualitas dan harga.
BAGIAN - IV
METODE PENGUKURAN
1. PENDAHULUAN
1.1. Volume pekerjaan adalah volume yang dihitung dari gambar dan diperlukan
untuk dapat memberikan ketentuan yang sama dalam mengajukan penawaran
yang selanjutnya akan dipakai dasar dan evaluasi terhadap semua penawaran.
Apabila kontrak sudah ditandatangani, yang mengikat adalah harga satuan
untuk tiap-tiap pekerjaan, sedangkan volume pekerjaan didapat dari
perhitungan kembali berdasarkan kenyataan di lapangan.
1.2. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam kontrak adalah syarat-syarat kontrak,
spesifikasi dan gambar-gambar serta dokumen-dokumen lainnya, karena
ketentuan-ketentuan tersebut harus dipenuh dalm pelaksanaan pekerjaan.
1.3. Volume pekerjaan yang dipakai dalam dasar menentukan pembayaran adalah
sesuai dengan metode pengukuran yang akan diuraikan selanjutnya.
1.4. Harga satuan yang harus dimasukkan dalam volume pekerjaan sudah termasuk
harga dan pengeluaran yang dibutuhkan dalam pelaksanaan pekerjaan, semua
resiko umum, pertanggungjawaban dan kewajiban yang tertera dalam dokumen
kontrak.
1.5. Harga satuan pekerjaan tersebut harus dimasukkan pada setiap uraian pada
daftar volume dan bila pekerjaan tidak mempunyai harga satuan, sudah harus
diperhitungkan dalam harga lain atau harga satuan pekerjaan dalam volume
pekerjaan tersebut.
1.6. Petunjuk dan penjelasan pekerjaan secara umum sudah tercakup dalam
spesifikasi dan tidak perlu diulang dalam volume pekerjaan.
1.7. Satuan harga yang tertulis dalam volume pekerjaan harus disesuaikan dengan
syarat-syarat kontrak.
2. METODE PENGUKURAN
2.1. Umum
2.1.1. Pengukuran
Bila tidak ada petunjuk khusus, semua volume dihitung bersih dari gambar
pelaksanaan dan tidak diperhitungkan adanya penyusutan atau
pengurangan volume, dan dibulatkan keatas atau ke bawah terhadap
angka yang terdekat.
2.4.2. Perancah
Penggolongan dan satuan
(1). Perancah akan diukur dengan satuan luas dalam m2 untuk
keseluruhan permukaan beton yang dicor setempat yang
membutuhkan dukungan sementara selama pengecoran.
(2). Uraian pekerjaan terperinci harus diberikan untuk:
(a). Golongan yang berbeda dari penyelesaian seperti yang telah
diuraikan dalam spesifikasi;
(b). Perancah < 4 m;
(c). Perancah lainnya.
(3). Perancah akan diukur untuk permukaan samping beton yang dicor
setempat pada waktu penggalian, kecuali beton tersebut betul-
betul dibutuhkan untuk dicor pada permukaan yang harus digali.
Permukaan samping adalah termasuk permukaan miring belakang
dengan sudut tidak melebihi 45 derajat terhadap bidang tegak,
terhadap bidang horizontal hanya dibutuhkan sementara selama
pengecoran. Uraian pekerjaan harus jelas bahwa perancah untuk
bagian atas, kecuali pada permukaan miring dengan sudut tidak
melebihi 10 % terhadap bidang tegak.
(4). Perancah untuk permukaan beton sementara , akan diukur pada
tempat yang ditentukan, tetapi tidak pada tempat yang ditentukan
penyedia jasa. Perancah untuk lantai kerja tidak akan dihitung.
(5). Perancah tidak akan diukur terpisah untuk:
(a). Pemotongan dan kemiringan dalam yang luas penampangnya
kurang dari 16 mm;
(b). Kantong dan lubang dengan volume kurang dari 0,15 m3.
2.4.3. Pembesian
Penggolongan dan satuan
(1). Pembesian akan diukur dengan berat dalam kg.
(2). Masa baja pembesian diambil 785 kg/m per 100 mm2 dari luas
penampang (7,85 t/m3). Masa dari bahan lain diambil seperti
yang ditentukan dalam kontrak. Uraian yang terpisah tidak
diperlukan untuk pengikatan pembesian pendukung. Masa
pembesian yang diukur termasuk masa baja yang mendukung
ujung pembesian.
(3). Batang pembesian yang tidak bulat penampangnya akan
digolongkan dengan diameter batang bulat yang terdaftar dalam
golongan luas penampang melintang yang terdekat.
(4). Batang pembesian dinyatakan kelipatan 3 (tiga) kali lebih tinggi
dari yang berkutnya dengan diameter lebih dari 12 mm sebelum
pembongkaran.
68
2.5.Pasangan Batu
2.5.1. Pasangan batu
Penggolongan dan satuan
(1). Volume pekerjaan pasangan diukur dalam m3.
(2). Uraian pekerjaan harus teperinci untuk:
(a). Pasangan dengan campuran 1 semen : 3 pasir
(b). Pasangan dengan campuran 1 semen : 4 pasir
(3). Untuk sambungan bungkus pipa saluran , pengecatan atau
pengikatan tidak diminta uraian secara terinci.
(4). Volume yang diukur termasuk pula sambungan. Tidak ada
pengukuran atau tambahan terhadap volume yang diukur untuk
pemotongan arah atau permukaan lain yang direncanakan untuk
pemotongan arah atau permukaan lain yang direncanakan untuk
setiap penampang melintang dari 0,5 m2. Tidak ada pengurangan
volume terhadap pembuatan lubang dan bukaan dinding atau
permukaan lainnya untuk setiap luas penampang melintang kurang
dari 0,25 m2.