C. Analisis Bisnis
Investor sangat berkaitan dengan bisnis karena mereka berinvestasi pada sebuah
operasi bisnis dengan cara membeli saham perusahaan tersebut. Investor disini juga
termasuk salah seorang analisis. Seorang analis harus mampu mengetahui lingkup bisnis
yang dianalisis, strategi perusahaan, adaptasi perusahaan terhadap kemajuan teknologi,
kelebihan dan kekurangan perusahaan, prediksi masa depan masa depan, peraturan
perusahaan yang terkait dengan perusahaan tersebut serta semua yang berhubungan
dengan perusahaan tersebut.
1. Penilaian dan Strategi
Strategi bisnis merupakan hasil dari analisis penilaian bagi investor dalam
sedangkan bagi investor luar strategi merupakan titik awal dari penilaian. Strategi
disini selalu berkembang, maka dari itu seorang analis harus mampu beradaptasi
terhadap perkembangan strategi tersebut dengan menyiapkan alternatif-alternatif
tertentu.
2. Menguasai Detil
Setelah mengetahui gambaran mengenai bisnis, seorang analis harus menguasai
detil dari bisnis tersebut yang diantaranya:
- Produk perusahaan, meliputi jenis-jenis produk, permintaan konsumen
terhadap produk (termasuk elastisitas harga permintaan produk), barang
pengganti produk serta merk produk.
- Teknologi yang dibutuhkan untuk membawa produk perusahaan ke
pasar, meliputi proses produksi, proses pemasaran, saluran distribusi,
saluran ekonomi, jaringan pemasok (rantai distribusi).
- Basis pengetahuan perusahaan, meliputi penelitian dan pengembangan,
inovasi terhadap produk serta perkembangan teknologi.
- Daya saing industri, meliputi konsentrasi dalam industri, jumlah
perusahaan, ukuran mereka, hambatan masuk industri, daya saing pemasok,
posisi perusahaan di industri, hubungan dengan perusahaan lain serta
kapasitas dalam industri.
- Manajemen perusahaan, meliputi track record manajemen, kompensasi
dan fokus manajemen (pemegang saham atau kepentingan perusahaan
sendiri)
- Lingkungan politik, hukum, peraturan dan etika, meliputi regulasi pada
perusahaan, regulasi pemerintahan yang berhubungan dengan perusahaan,
kendala hukum perusahaan, dan mengenai perpajakan.
3. Pertanyaan Kunci: Keberlangsungan Keunggulan Kompetitif
Seorang analis memegang pertanyaan kunci yaitu seberapa lama keunggulan
kompetitif tersebut bertahan. Semakin lama keunggulan kompetitif semakin
banyak perusahaan yang memiliki nilai. Seorang analis dalam perusahaan atau
manajemen bertugas untuk mendesain strategi untuk mempertahankan
keunggulan kompetitif tersebut sedangkan analis dari luar atau bisa disebut
investor bertugas memahaminya dan menjawab pertanyaan seberapa lama
keunggulan kompetitif perusahaan tersebut bertahan.
4. Laporan Keuangan: Lensa dari Sebuah Bisnis
Setelah hal-hal sebelumnya yaitu mengetahui detil mengenai perusahaan
termasuk strategi dan keunggulan kompetitif perusahaan diketahui oleh analis,
maka seorang analis juga perlu mengetahui bagaimana hal-hal tersebut
berpengaruh dalam perusahaan. Hal tersebut dapat diketahui dengan menganalisis
laporan keuangan. Laporan keuangan merupakan lensa suatu bisnis dimana
digunakan untuk mengetahui lebih jelas bagaimana laporan keuangan itu
menunjukkan apakah perusahaan memiliki strategi yang baik ataupun memiliki
keunggulan kompetitif.
Laporan keuangan mengandung informasi yang akan digunakan oleh analis dalam
melakukan penilaian. Laporan keuangan merupakan lensa pada bisnis dimana nantinya akan
dibawa ke fokus analisis laporan keuangan. Analisis laporan keuangan adalah cara
menjabarkan informasi yang tersirat dalam laporan keuangan
A. Formulir Laporan Keuangan
Formulir laporan keuangan digunakan untuk mengetahui hubungan dari setiap informasi
yang disajikan. Hal ini sama ketika menggunakan program komputer yaitu microsoft
excel dimana membuat laporan keuangan dengan metode spreadsheet. Perusahaan
diwajibkan membuat neraca, laporan laba rugi, laporan arus kas serta laporan perubahan
ekuitas. Pembuatan laporan keuangan dengan formulir laporan keuangan akan
mempermudah menghasilkan laporan keuangan yang sesuai dengan prinsip laporan
keuangan.
1. Neraca
Ada tiga bagian neraca yaitu aset, kewajiban dan ekuitas pemegang saham. Aset
merupakan investasi yang diharapkan untuk menghasilkan imbalan. Kewajiban
adalah klaim untuk membayar penutut selain pemilik. Ekuitas pemegang saham
menunjukkan klaim oleh pemilik. Neraca biasa di jabarkan dengan persamaan:
Ekuitas pemegang saham = Aset – Kewajiban
Persamaan ini mengatakan bahwa ekuitas pemegang saham selalu sama dengan
perbedaan antara aset dan kewajiban (disebut sebagai aktiva bersih). Artinya, ekuitas
pemegang saham adalah klaim residual pada aset setelah dikurangi klaim kewajiban.
Dari sudut pandang penilaian ekuitas, ekuitas pemegang saham adalah informasi
utama. Ini adalah cara akuntan mencoba mengukur klaim ekuitas.
2. Laporan Laba Rugi
Laporan laba rugi menampilkan pendapatan bersih perusahaan (laba/rugi) dimana
dihitung dengan persamaan yang umum yaitu:
Pendapatan bersih (Laba/Rugi) = pendapatan – beban
Laporan laba rugi juga sering dikelompokkan menjadi bagian-bagian tertentu untuk
mempermudah perhitungannya yaitu dengan persamaan:
Pendapatan bersih – Harga Pokok Penjualan (HPP) = Laba Kotor
Laba Kotor – beban operasi = Pendapatan operasional
Pendapatan Operasional – (beban bunga + Pendapatan Bunga) = Pendapatan
sebelum pajak
Pendapatan sebelum pajak – pajak penghasilan = pendapatan setelah pajak
Pendapatan setelah pajak + pos luar biasa = Pendapatan bersih
3. Laporan Arus Kas
Laporan arus kas menunjukkan bagaimana perusahaan menghasilkan dan
menggunakan uang yang dihasilkan selama periode tersebut. Dalam laporan arus kas
ada tiga bagian yaitu arus kas dari aktivitas operasi, arus kas dari aktivitas investasi
arus kas dari aktivitas keuangan.
4. Laporan Ekuitas Pemegang Saham
Laporan ini pada intinya mencerminkan jumlah aset perusahaan yang tidak didanai
oleh utang atau pinjaman. Laporan ini juga dapat digunakan untuk menghitung
berapa bagian yang dapat dibagikan kepada pemegang saham. Dapat dihitung
dengan persamaan:
Ekuitas akhir = (ekuitas awal + penghasilan komprehensif) – pembayaran bersih
kepada pemegang saham
5. Catatan Kaki dan Informasi Tambahan dalam Laporan Keuangan
Catatan kaki menjelaskan kebijakan akuntansi perusahaan mengenai metode
akuntansi yang digunakan untuk mengukur komponen dalam laporan keuangan.
Catatan menyediakan lebih banyak informasi tentang properti, pabrik dan peralatan,
dan aset tidak berwujud seperti paten, merek dagang, dan goodwill, dan detail lebih
lanjut tentang komponen laporan keuangan seperti biaya yang masih harus dibayar
dalam saldo lembar, dan penjualan dan biaya administrasi dalam laporan laba rugi.
6. Artikulasi Laporan Keuangan: Bagaimana Laporan Keuangan Berbicara
Neraca biasanya disebut pernyataan stok atau persediaan karena laporan tersebut
menggambarkan nilai persediaan pada suatu titik. Laporan laba rugi dan laporan arus
kas disebut pernyataan aliran karena laporan tersebut mengukur arus atau perubahan
antara dua titik waktu. Laporan laba rugi melaporkan bagian dari perubahan ekuitas
pemilik dan laporan arus kas melaporkan perubahan dalam uang tunai. Hal-hal
tersebut yang disebut sebagai artikulasi laporan keuangan.
b. Liabilitas
- Hutang Jangka Pendek (Nilai Wajar)
Seperti hutang, hutang bunga, dan hutang pajak diukur dengan jumlah
kontraktual uang tunai untuk memenuhi kewajiban. Karena kewajiban ini
bersifat jangka pendek, jumlah kontraktual mendekati nilai sekarang yang
didiskontokan, sehingga jumlah kewajiban ini pada neraca mendekati nilai
pasar.
- Pinjaman (Perkiraan Nilai Wajar)
Kewajiban yang timbul dari pinjaman jangka pendek, obligasi jangka
panjang, kewajiban sewa, dan pinjaman bank - dicatat pada nilai sekarang
dari jumlah kontraktual, sehingga merekapada nilai pasar ketika awalnya
tercatat. Nilai dari kewajiban-kewajiban ini berubah ketika suku bunga
berubah, tetapi kewajiban biasanya tidak ditujukan kepada
pasar.Pernyataan FASB No. 1 07 mensyaratkan bahwa nilai pasar yang
adil dari kewajiban dilaporkan dalam catatan kaki, dan catatan kaki utang
biasanya membandingkan nilai-nilai pasar dengan nilai tercatat. Beberapa
lembaga keuangan menandai utang mereka dengan nilai wajar.
- Kewajiban yang Diperkirakan dan Diperkirakan (Nilai Wajar Semu)
Beberapa liabilitas yang timbul dalam operasi-termasuk kewajiban
pensiun, liabilitas yang masih harus dibayar, liabilitas garansi, pendapatan
yang ditangguhkan (ditangguhkan), dan estimasi kewajiban restrukturisasi
harus ditaksir. Jika perkiraan tidak memihak nilai sekarang mengharapkan
kas yang akan dibayarkan pada kewajiban, kewajiban ini mencerminkan
nilainya. Jika bias, kewajiban-kewajiban ini berkontribusi pada harga
premium di atas nilai buku.
- Komitmen dan Kontinjensi (Banyak yang Tidak Tercatat)
Jika suatu kewajiban bergantung pada suatu kejadian, suatu kewajiban
dicatat dalam neraca hanya jika dua kriteria (dari Pernyataan FASB No. 5)
dipenuhi: (1) peristiwa kontinjensi adalah "kemungkinan", dan (2) jumlah
kemungkinan kerugian dapat "diperkirakan secara wajar ".
P/E membandingkan harga saat ini dengan laba.Tafsirkan rasio P/E sebagai
berikut. Harga, pembilang, adalah antisipasi pasar dari nilai yang akan
ditambahkan dari penjualan di masa depan, yaitu, laba masa depan. Penyebut
adalah penghasilan saat ini, nilai tambah dari penjualan saat ini. Jadi rasio P/E
membandingkan perkiraan penghasilan masa depan dengan pendapatan saat ini.
Jika seseorang mengharapkan lebih banyak penghasilan di masa depan daripada
penghasilan saat ini, rasio P/E harus tinggi, dan jika seseorang mengharapkan
penghasilan lebih rendah di masa depan daripada penghasilan saat ini, rasio P/E
harus rendah. Agar lebih ringkas, rasio PIE mencerminkan pertumbuhan laba
yang diantisipasi.
CHAPTER 3 : BAGAIMANA LAPORAN KEUANGAN DIGUNAKAN DALAM
PENILAIAN
C. Analisis Fundamental
Analisis fundamental merupakan metode untuk menganalisis informasi termasuk
memperkirakan hasil dari informasi tersebut. Dalam metode perbandingan, screening
analysis dan penilaian berbasis aset memiliki satu kesamaan yaitu tidak memperkiraka
hasil dari suatu informasi di masa depan sehingga analisis fundamental berperan disini.
1. Proses Analisis Fundamental
Langkah-langkah dalam analisis fundamental yang nantinya akan memperkirakan
nilai adalah sebagai berikut:
- Mengetahui Lingkup Bisnis, mengetahui lingkup bisnis sangat penting sebelum
melakukan analisis karena tanpa mengetahui bisnisnya maka seorang analis tidak
dapat mendalami informasi yang disajikan perusahaan. Elemen yang paling
penting yakni perusahaan tersebut memiliki strategi sehingga dalam analisis
fundamental dapat melanjutkannya dengan memperkirakan strategi-strategi
alternatif yang dapat digunakan di masa yang akan datang.
- Menganalisis Informasi, setelah mengetahui lingkup bisnis perusahaan tersebut
dapat dimulai menganalisis informasi-informasi yang diperoleh. Informasi
tersebut bisa berupa angka yang berasal dari laporan keuangan atau tidak.
- Mengembangkan perkiraan, Mengembangkan perkiraan dapat dilakukan
dengan dua langkah yaitu (1) tentukan bagaimana hasil yang diukur. Bagian
ini penting karena validitas penilaian akan selalu diukur dari bagaimana
hasil/nilai diukur. (2) ramalkan imbalan yang ditentukan.
- Mengubah perkiraan menjadi valuasi
- Keputusan investasi: perdagangan pada penilaian