Anda di halaman 1dari 2

1.

Keadaan hiperglikemia menyebakan terbentuknya advanced glycation and


products (AGE) non enzimatik pada makromolekul jaringan. AGE
merupakan senyawa yang berasal dari glukosa, secara kimiawi irreversible
dan terbentuk secara perlahan-lahan tetapi terus-menerus sejalan dengan
peningkatan kadar glukosa darah.
2. Penumpukan AGE bisa terjadi di dalam plasma dan jaringan gingival
penderita diabetes. Sel-sel pada endotelial, otot polos, neuron dan monosit
mempunyai sisi pengikat (binding site) AGE pada permukaannya, yang
diberi nama reseptor AGE (RAGE). Terikatnya AGE ke sel-sel endotelial
menyebabkan terjadinya lesi vaskular, trombosis dan vasokonsriksi pada
diabetes. AGE yang terikat ke monosit akan meningkatkan kemotaksis dan
aktivasi monosit yang disertai peningkatan jumlah sitokin proinflamatori
yang dilepas, seperti TNF-α, IL-1, dan IL-6. Ikatan AGE dengan RAGE pada
fibroblas menyebabkan terganggunya remodeling jaringan ikat, sedangkan
ikatan AGE dengan kolagen menyebabkan penurunan solubilitas dan
laju pembaharuan kolagen.
3. Buruknya kontrol gula darah dan meningkatnya pembentukan AGE
menginduksi stress oksidan pada gingival sehingga memperkuat kerusakan
jaringan periodontal.
4. Di samping itu, dengan adanya peningkatan kadar sel radang dalam cairan
saku gusi, menyebabkan jaringan periodontal lebih mudah terinfeksi dan
menyebabkan kerusakan tulang.
5. Selain merusak sel darah putih, komplikasi lain dari diabetes adalah
menebalnya pembuluh darah sehingga memperlambat aliran nutrisi dan
produk sisa dari tubuh. Lambatnya aliran darah ini menurunkan kemampuan
tubuh untuk memerangi infeksi, sedangkan periodontitis adalah penyakit
yang disebabkan oleh infeksi bakteri. Jadi, infeksi bakteri pada penderita
diabetes lebih berat.

Anda mungkin juga menyukai