Anda di halaman 1dari 52

Energi

Energi adalah sesuatu yang jika digunakan bisa menghasilkan


suatu kerja/ usaha. Energi Potensial adalah energy yang
dimiliki oleh suatu benda karena struktur benda tersebut.
Energi Potensial Gravitasi atau Energi diam adalah energy
yang dimiliki suatu benda letaknya di permukaan bumi.
Energi potensial gravitasi dipengaruhi oleh tinggi benda
terhadap acuannya, massa yang dimiliki, dan
gravitasinya. Suatu benda jatuh karena adanya gravitasi
Bumi. Gravitasi Bumi dapat menarik sesuatu yang memiliki
massa lebih kecil karena bumi memiliki massa yang lebih
besar.Setiap sesuatu yang memiliki massa yang lebih besar
mampu menarik sesuatu yang memiliki massa lebih kecil.

Keterangan :

 h1 : ketinggian total

 h2 : ketinggian titik 1 ke titik 2


 h3 : ketinggian titik 2 ke titik 3

Kesimpulan :

s Semakin ke bawah, semakin cepat pergerakannya

a Setiap perpindahan jatuhnya benda, Ԑp benda berubah.

Energi potensial elastisitas adalah energi yang tersimpan pada benda


yang sedang diregangkan.

Energi kinetik adalah energi yang dimiliki oleh suatu benda karena
benda tersebut bergerak.

Contoh : Tepak yang di lempar ke atas.

Fakta yang didapatkan yaitu :

1. Semakin ke atas, energy potensial mengecil dan energy kinetic


membesar.

2. Saat jatuh lagi, energy potensial membesar dan energy kinetic


mengecil.

3. Berubah arah gerak

4. Saat jatuh menimbulkan suara. Jadi, saat jatuh di atas


permukaan, energy potensial dan energy kinetic berubah menjadi
energy bunyi.

Perpaduan antara energy Potensial dan energy Kinetik disebut


energy Mekanik.
(Konstan)

10 + 0 = 10

9 + 1 = 10

8 + 2 = 10

Dan selanjutnya.

Sumber energi
Sumber energy adalah segala sesuatu yang menghasilkan energy.
Energi dikelompokkan berdasarkan bisa dan tidak bisanya energy
tersebut diperbarui. Energi yang dapat diperbarui (Renewable
energy), contohnya adalah biogas. Energi yang tak bisa diperbarui
(Non Renewable energy), contohnya adalah energy fosil, energy
nuklir dan energy panas bumi. Selama perut bumi memiliki magma,
maka selama itulah gas akan tetap ada. Indonesia adalah negara
yang memiliki energy panas bumi terbesar karena indonesi terletak
di wilayah lingkaran api (fire ring). Energy nuklir adalah sebuah atum.
Energi nuklir berasal dari kata “Nukleus”.

Energi yang dapat diperbarui adalah energy yang bersumber dari


makhluk hidup yang dapat dibudidayakan oleh manusia. Contohnya
antara lain tanaman, hewan, biogas, dan sampah biologis.
Sedangkan, Energi tak terbarukan adalah energi yang diambil dari
hasil - hasil tambang.
Energi alternative adalah energy yang dapat dimanfaatkan sebagai
pengganti energy atau bahan bakar konvensional. Atau adalah
energy yang digunakan dengan bertujuan untuk menggantikan
bahan bakar yang ada saat ini tanpa akibat yang tidak diharapkan
dari hal tersebut. Energi alternative antara lain air, panas bumi, dan
angin.

Energi tidal adalah energy yang didapatkan dari pasang surut


air laut. Perbedaan Energi angin dan energy tidal adalah jika energy
angin tidak dapat dihitung, tetapi energy tidal dapat dihitung.

Sifat energy yaitu kekal. Maksudnya yaitu tidak dapat dibuat, tidak
dapat dimusnahkan karena merupakan ciptaan Allah swt. Tetapi
energi dapat berubah wujud.

Makanan sebagai Sumber Energi


Energy yang dibutuhkan oleh manusia adalah makanan. Makanan
adalah salah satu bentuk energy kimia karena apa yang masuk ke
dalam tubuh direaksikan / diproses dengan cara kimia. Makhluk
hidup dibagi menjadi dua, yaitu Autotrof dan heterotrof. Autotrof
dapat menghasilkan makanannya sendiri, yaitu Tumbuhan.
Heterotrof mengambil makanan dari makhluk hidup lain. Contohnya
adalah manusia dan hewan.

Energi yang kita konsumsi adalah makanan yang mengandung :


a. Karbohidrat (utama), adalah makanan yang mengandung zat
tepung untuk memberi energy. Nasi terasa manis saat kita kunyah
karena di dalam mulut kita terdapat ludah dan enzim Amilase. 1 kg
karbohidrat mengandung 4.1 kalori.

b. Protein, adalah zat pembangun tubuh agar dapat bertumbuh


dan berkembang. Protein ada 2 jenis yaitu, proten hewani dan
protein nabati. Protein tidak akan punya lemak jenuh. Lemak jenuh
hewani jika mengendap akan menyumbat pembulu darah. 1 kg
protein mengandung 4.1 kalori.

c. Mineral, yaitu suatu zat yang dibutuhkan untuk metabolism


tubuh. Contohnya yaitu kalsium, fosfor, dan zat besi. TDS adalah
singkatan dari Total Disolpd Solid. Yaitu zat yang terlarut dalam
mineral.

d. Vitamin, berfungsi untuk menjaga keseimbangan dan kesehatan


tubuh.

e. Lemak dapat dibuat sendiri oleh tubuh. Berasal dari karbohidrat


yang tidak terpakai. Akhirnya tertimbun dan menjadi lemak yang
tertimbun di bawah kulit. 1 kg lemak mengandung 9.3 kalori.
Transformasi Energi Dalam Sel

1. Transformasi Energi oleh Klorofil

Klorofil adalah zat hijau daun yang terdapat di dalam kloroplas.


Klorofil berfungsi untuk melancarkan proses fotosintesis.
Transformasi inni hanya dilakukan oleh tumbuhan saja.

2. Transformasi Energi oleh Mitokondria

Mitokondria adalah organel yang terdapat di dalam sel, yang


memiliki peran dalam respirasi sel. Di dalam Mitokondria, energy
kimia digunakan untuk mengubah karbohidrat, protein, dan lemak.

Metabolisme Sel
Metabolisme adalah proses kimia yang terjadi di dalam sel makhluk
hidup. Penyatuan / penyusunan energy disebut anabolisme.
Penguraian energy disebut katabolisme.

1. Fotosintesis

Fotosintesis adalah proses perubahan energy cahaya menjadi energy


kimia dalam bentuk glukosa atau proses pembentukan glukosa dari
karbondioksida dan air dengan bantuan cahaya matahari. Reaksi
kimia fotosintesis yaitu :

Percobaan Fotosintesis.
a. Ingenhousz (1799)

Percobaan ini menggunakan tanaman air Hydrilla verticillata di


bawah cororng yang terbalik. Jika tanaman tersebut terkena cahaya
matahari, maka timbulah gelembung – gelembung gas. Gas ini
ternyata adalah oksigen (O2).

b. Engelmann (1822)

Percobaan ini menggunakan ganggang hijau Spirogyra sp. Yang


kloroplasnya berbentuk spiral. Ternyata bakteri oksigen hanya
berkerumun pada kloroplas yang terkena cahaya. Ini membuktikan
bahwa klorofil adalah faktor keharusan dalam proses fotosintesis.

c. Sachs (1860)

Percobaan ini dilakukan dengan daun yang ditutup kertas timah lalu
diuji dengan lodium lugol. Ilmuwan ini membuktikan bahwa
fotosintesis menghasilkan karbohidrat berupa amilum. Adanya
amilum dibuktikan dengan melakukan uji yodium pada daun yang
tertutup, daun ini berubah warna menjadi biru kehitaman,
sedangkan pada daun yang tidak ditutup tidak terjadi perubahan
warna.

2. Respirasi

Respirasi adalah pelepasan energy yang tersimpan dalam zat sumber


energy melalui proses kimia dengan oksigen. Respirasi dibagi
menjadi dua, yaitu :

1. Respirasi Aerob.

Yaitu respirasi yang membutuhkan oksigen (O2) untuk menguraikan


glukosa (katabolisme).Reaksi kimia respirasi aerob adalah :
2. Respirasi Anaerob

Yaitu respirasi yang tidak membutuhkan oksigen (O2) untuk


menguraikan glukosa (katabolisme).Reaksi kimia respirasi anaerob
adalah :

t °C = 5 / 9 (t °F – 32) atau t °F = 9 / 5 t °C + 32
t °C = 5 / 4 t °R atau t °R = 4 / 5 t °C
t °C = t K – 273 atau t K = t °C + 273
asih ingat bentuk berikut :
32 = 3 x 3
23 = 2 x 2 x 2
56 = 5 x 5 x 5 x 5 x 5 x 5

Sifat 1
an x an = am + n
24 x 23 = (2 x 2 x 2 x 2 )x(2 x 2 x 2 )
=2x2x2x2x2x2x2
= 27
= 24+3
Sifat 2
am : an = am - n, m > n
55 : 53 = (5 x 5 x 5 x 5 x 5) : (5 x 5 x 5)
=5x5
= 52
= 55 - 3
Sifat 3
(am)n = am x n
(34)2 = 34 x 34
= (3 x 3 x 3 x 3) x (3 x 3 x 3 x 3)
= (3 x 3 x 3 x 3 x 3 x 3 x 3 x 3)
= 38
= 34 x 2
Sifat 4
(a x b)m = am x bm
(4 x 2)3 = (4 x 2) x (4 x 2) x (4 x 2)
= (4 x 4 x 4) x (2 x 2 x 2)
= 43 x 23
Sifat 5
(a : b)m = am : bm
(6 : 3) 4 = (6 : 3) x (6 : 3) x (6 : 3) x (6 : 3)
= (6 x 6 x 6 x 6) : (3 x 3 x 3 x 3)
= 64 : 34.

Pecahan Berpangkat Bilangan Bulat


Kita telah mengetahui bahwa pecahan adalah bilangan dalam bentuk dengun a dan b
bilangan bulat (b ≠ 0). Bagaimanakah jika pecahan dipangkatkan dengan bilangan bulat?
Untuk menentukan hasil pecahan yang dipangkatkan dengan bilangan bulat, caranya sama
dengan menentukan hasil bilangan bulat yang dipangkatkan dengan bilangan bulat.
Contoh:
Tentukan hasil berikut ini!
(1/2)5

Bentuk Akar dan Bilangan Berpangkat


Pecahan

Bilangan Rasional dan Irasional


Bilangan rasional adalah bilangan yang dapat dinyatakan dalam bentuk a/b dengan a, b
bilangan bulat dan b ≠ 0. Bilangan rasional merupakan gabungan dari bilangan bulat, nol,
dan pecahan. Contoh bilangan rasional adalah -5, -1/2, 0, 3, 3/4, dan 5/9.

Sebaliknya, bilangan irasional adalah bilangan yang tidak dapat dinyatakan dalam
bentuka/b dengan a, b bilangan bulat dan b ≠ 0.
Contoh bilangan irasional adalah . Bilangan-bilangan tersebut, jika dihitung dengan
kalkulator merupakan desimal yang tak berhenti atau bukan desimal yang berulang.
Misalnya

√2 = 1,414213562 .... Selanjutnya, gabungan anrara bilangan rasional dan irasional disebut
bilangan real.

Bentuk Akar
Berdasarkan pembahasan sebelumnya, contoh bilangan irasional adalah √2 dan √5 . Bentuk
seperti itu disebut bentuk akar. Dapatkah kalian menyebutkan contoh yang lain?
Bentuk akar adalah akar dari suatu bilangan yang hasilnya bukan bilangan Rasional.
Bentuk akar dapat disederhanakan menjadi perkalian dua buah akar pangkat bilangan
dengan salah satu akar memenuhi definisi
√a2 = a jika a ≥ 0, dan –a jika a < 0
Contoh :
Sederhanakan bentuk akar berikut √75
Jawab :
√75 = √25x3 = √25 x √3 = 5√3

Mengubah Bentuk Akar Menjadi Bilangan Berpangkat


Pecahan dan Sebaliknya
Bentuk √a dengan a bilangan bulat tidak negatif disebut bentuk akar kuadrat dengan syarat
tidak ada bilangan yang hasil kuadratnya sama dengan a. oleh karena itu √2,√3, √5, √10, √15
dan √19 merupakan bentuk akar kuadrat. Untuk selanjutnya, bentuk akar n√amdapat ditulis
am/n (dibaca: a pangkat m per n). Bentuk am/n disebut bentuk pangkat pecahan.

Diposting 21st March 2015 oleh IG:citizenpeaceindonesia

Tambahkan komentar

MAR

20

matematika kelas 9 bab 4


Materi Pelajaran Matematika Kelas 9 BAB 4
Peluang
Teori peluang muncul dari inspirasi para penjudi yang berusaha mencari informasi
bagaimana kesempatan mereka untuk memenangkan suatu permainan judi. Girolamo
Cardano (1501-1576), seorang penjudi dan fisikawan adalah orang pertama yang
menuliskan analisis matematika dari masalah-masalah dalam permainan judi. Adapun ilmu
hitung peluang yang dikenal dewasa ini dikemukakan oleh tiga orang Prancis, yaitu
bangsawan kaya Chevalier de Mere dan dua ahli matematika, yaitu Blaise Pascal dan Pierre
de Fermat.
Walapun teori peluang awalnya lahir dari masalah peluang memenangkan permainan judi,
tetapi teori ini segera menjadi cabang matematika yang digunanakan sacara luas. Teori ini
meluas penggunaannya dalam bisnis, meteorology, sains, dan industri. Misalnya perusahaan
asuransi jiwa menggunakan peluang untuk menaksir berapa lama seseorang mungkin hidup;
dokter menggunakan peluang untuk memprediksi kesuksesan sebuah pengobatan; ahli
meteorologi menggunakan peluang untuk kondisi-kondisi cuaca; peluang juga digunanakan
untuk memprediksi hasil-hasil sebelum pemilihan umum; peluang juga digunakan PLN untuk
merencanakan pengembangan sistem pembangkit listrik dalam menghadapi perkembangan
beban listrik di masa depan, dan lain-lain.lebih lanjut klik disini
Adapun materi peluang yang akan dibahas pada tulisan ini akan dibatasi pada masalah:
A) Percobaan, ruang sampel, dan kejadian
B) Peluang suatu kejadian
C) Peluang percobaan kompleks
D) Peluang Kejadian Majemuk
A) Percobaan, Ruang Sampel, dan Kejadian
Percobaan adalah: suatu kegiatan yang dapat diulang dengan keadaan yang sama untuk
menghasilkan sesuatu.
Ruang Sampel adalah : Himpunan dari semua hasil yang mungkin dari suatu kejadian
(percobaan)
Titik Sampel adalah : Anggota-anggota dari ruang sampel
Kejadian atau Peristiwa adalah himpunan bagian dari ruang sampel.
Contoh :

Misalkan sebuah dadu bermata enam dilemparkan satu kali maka tentukan!

Hasil yang mungkin muncul

Ruang Sampel

Titik sampel
Banyaknya kejadian mata dadu ganjil

Banyaknya kejadian mata dadu kurang dari

Ruang sampelnya

Mata Uang II
A G
Mata Uang I

A AA AG

G GA GG

Ruang Sampelnya : {AA,GA,AG,GG}

Banyaknya ruang sampel, n(S)=4

Misalkan B adalah kejadian keduanya gambar.

Kejadian B = {GG}
Maka bayaknya kejadian keduanya gambar, n(B) = 1

Dua buah dadu dilambungkan bersama-sama. Tentukan:

Ruang sampelnya

Banyaknya Ruang Sampel

Banyaknya kejadian mata dadu 4 pada dadu pertama.

Banyaknya kejadian mata dadu 5 pada dadu kedua.

Jawab:
Karena ada dua buah dadu maka kita buat tabel berikut:

Ruang sampel

Karena ada dua buah dadu maka kita buat tabel berikut:

DADU II
1 2 3 4 5 6
DADU I
1 (1,1) (1,2) (1,3) (1,4) (1,5) (1,6)

2 (2,1) (2,2) (2,3) (2,4) (2,5) (2,6)

3 (3,1) (3,2) (3,3) (3,4) (3,5) (3,6)

4 (4,1) (4,2) (4,3) (4,4) (4,5) (4,6)

5 (5,1) (5,2) (5,3) (5,4) (5,5) (5,6)

6 (6,1) (6,2) (5,3) (6,4) (6,5) (6,6)

S={(1,1),(1,2),(1,3), … (6,4),(6,5),(6,6)}

Banyaknya Ruang sampel, n(S)= 36.

Misalkan A adalah kejadian munculnya mata dadu 4 pada dadu pertama.

Kejadian A = {(4,1),(4,2), (4,3),(4,4),(4,5),(4,6)}


Banyaknya kejadian mata dadu 4 pada dadu pertama, n(A)=4

Misalkan B adalah kejadian munculnya mata dadu 5 pada dadu kedua.

Kejadian B = {(1,5),(2,5), (3,5),(4,5),(5,5),(6,5)}


Banyaknya kejadian mata dadu 5 pada dadu kedua, n(B)=4

Soal Latihan
Dari satu set kartu Bridge, diambil dua kartu secara acak. Tentukan !

Banyaknya Ruang sampel, b. Bayaknya kejadian keduanya kelor(¨).

Dua buah dadu dilambungkan bersama-sama. Tentukan

Banyaknya kejadian muncul mata dadu yang berjumlah 7

Banyaknya kejadian muncul mata dadu 2 pada dadu I

Banyaknya kejadian muncul mata dadu 6 pada dadu II

Setumpuk kartu yang bernomor 1 sampai 12. Tentukan!

Ruang Sampel

Banyaknya Ruang Sampel

Kejadian kartu kelipatan 3


Banyaknya kartu kelipatan 3

Dari satu set kartu bridge, diambil dua buah kartu. Tentukan!

Kejadian terambil keduanya kartu bergambar orang. (J,Q,K)

Banyaknya Kejadian terambil keduanya kartu bergambar orang. (J,Q,K)

Tiga mata uang logam dilemparkan bersama-sama. Tentukan!

Banyaknya Ruang Sampel

Kejadian mendapatkan dua gambar.

Banyaknya kejadian mendapatkan dua gambar.

Sebuah kantong berisi 4 kelereng merah, 2 kelereng biru, dan 3 kelereng putih. Satu
kelereng diambil secara acak. Tentukan!

Banyaknya Ruang Sampel

Banyaknya kejadian mendapatkan kelereng berwarna biru.

Sebuah kotak berisi 9 bola pingpong yang diberi warna yaitu 4 warna hitam, 3 warna putih
dan 2 warna kuning. Diambil 3 bola secara acak.Tentukan !

Banyaknya Ruang Sampel

Banyaknya kejadian terambilnya bola warna hitam semua.

Banyaknya kejadian terambilnya 2 bola warna putih, dan 1 warna kuning

Banyaknya kejadian terambilnya 1 bola hitam, 1 bola putih, 1 bola kuning.

B) Peluang suatu kejadian

a. Peluang suatu Kejadian

Kejadian atau Peristiwa adalah Himpunan bagian dari ruang sampel.


Peluang suatu kejadian adalah Banyaknya kejadian dibagi dengan banyaknya ruang sampel.
Misalkan P(A) adalah Peluang Kejadian A, dan S adalah Ruang sampel.
Maka
P(A) : Peluang kejadian A
n(A) : Banyaknya anggota dalam kejadian A
n(S) : Banyaknya anggota ruang Sampel

b. Kisaran Nilai Peluang


Kisaran Nilai Peluang K adalah :
0£P(K) £1
P(K)=0 disebut Peluang Kejadian K adalah nol atau Kemustahilan
P(K)=1 disebut Peluang Kejadian K adalah 1 atau Pasti terjadi / Kepastian

Contoh:

Sebuah dadu dilambungkan satu kali. Tentukan peluang


Munculnya mata dadu ganjil b. Munculnya mata dadu kurang dari 3

Jawab:
n(S)=6

Misalkan A adalah Kejadian Ganjil

Kejadian A={1,3,5}, n(A) =3


Maka Peluang munculnya mata dadu ganjil adalah
= 3/6=1/2

Misalkan B adalah Kejadian mata dadu kurang dari 3

Kejadian B={1,2}, n(B)=3


Maka peluang munculnya mata dadu kurang dari 3 adalah
= 3/6=1/2

Dua buah mata uang logam dilemparkan ke atas bersama-sama, tentukan!

Peluang munculnya satu gambar b. Peluang muncul keduanya gambar

Jawab:
n(S) = 4

Misalkan A adalah kejadian satu gambar.

Kejadian A = {GA , AG}, n(A) = 2


Maka peluang kejadian satu gambar:
=2/4 =1/2

Misalkan B adalah kejadian keduanya gambar.


Kejadian B = {GG}, n(B) = 1
Maka peluang kejadian keduanya gambar:
=1/4

Dua buah dadu dilambungkan ke atas bersama-sama. Tentukan peluang munculnya mata
dadu 4 pada dadu pertama dan mata dadu 5 pada dadu kedua

Jawab:
Misalkan A adalah Kejadian munculnya angka mata dadu 4 pada dadu I.
Dan Kejadian B adalah kejadian munculnya angka mata dadu 5 pada dadu II.
n(S)=36
Karena ada dua buah dadu maka kita buat tabel berikut:

DADU II
1 2 3 4 5 6
DADU I

1 (1,1) (1,2) (1,3) (1,4) (1,5) (1,6)

2 (2,1) (2,2) (2,3) (2,4) (2,5) (2,6)

3 (3,1) (3,2) (3,3) (3,4) (3,5) (3,6)

4 (4,1) (4,2) (4,3) (4,4) (4,5) (4,6)

5 (5,1) (5,2) (5,3) (5,4) (5,5) (5,6)

6 (6,1) (6,2) (5,3) (6,4) (6,5) (6,6)

Kejadian A dan B adalah : {(4,5)}


Peluang munculnya adalah

Sebuah dadu bermata enam dilemparkan ke atas satu kali maka tentukan peluang
munculnya mata dadu 9.

Jawab :
Mustahil terjadi, P=0 (Kemustahilan)

Tentukan peluang matahari akan terbit dari timur pagi hari.

Jawab:
Terbitnya matahari dari timur bukan sebuah percobaan. (Pasti)
Soal Latihan
Dua buah mata uang logam dilemparkan ke atas bersama-sama, tentukan!

Dari satu set kartu Bridge, diambil dua kartu secara acak. Berapa peluang terambil keduanya
kelor (¨)?

Dua buah dadu dilambungkan ke atas bersama-sama. Tentukan peluang :

Munculnya mata dadu yang berjumlah 7

Munculnya mata dadu 2 pada dadu I

Munculnya mata dadu 6 pada dadu II

Setumpuk kartu yang bernomor 1 sampai 12. Tentukan peluang terambilnya kartu kelipatan
3

Dua buah dadu dilambungkan ke atas bersama-sama. Tentukan peluang muncul keduanya
berjumlah kurang dari 8

Dari satu set kartu bridge, diambil dua buah kartu. Tentukan peluang terambil keduanya
kartu bergambar orang. (J,Q,K)

Tiga mata uang logam dilemparkan bersama-sama. Tentukan peluang mendapatkan dua
gambar dan satu angka.

Sebuah kantong berisi 4 kelereng merah, 2 kelereng biru, dan 3 kelereng putih. Satu
kelereng diambil secara acak. Tentukan peluang mendapatkan kelereng berwarna biru!

Sebuah kotak berisi 9 bola pingpong yang diberi warna yaitu 4 warna hitam, 3 warna putih
dan 2 warna kuning. Diambil 3 bola secara acak. Tentukan Peluang!

Terambilnya bola warna hitam semua,

Terambilnya 2 warna putih dan 1 warna kuning,

Terambilnya 1 hitam, 1 putih dan 1 kuning.

Peluang munculnya satu angka

Peluang muncul keduanya angka

Menentukan frekuensi harapan suatu kejadian

Ringkasan materi
Frekuensi harapan suatu peristiwa pada suatu percobaan yang dilakukan sebanyak n kali
adalah Hasil kali peluang peristiwa itu dengan n.
fh = n x P(A)

Contoh:
Sebuah mata uang logam dilemparkan 50 kali. Tentukan frekuensi harapan munculnya
angka

Jawab:
Misalkan A adalah kejadian munculnya angka pada mata uang.
Ruang Sampel , S={A,G},n(S)=2
Kejadian A={A},n(A)=1,
P(A)=1/2
Maka frekuensi harapan munculnya angka adalah
fh(A)=1/2 x 50 = 25 kali

Sebuah dadu dilambungkan 30 kali. Tentukan frekuensi harapan munculnya mata dadu
prima.

Jawab:
Misalkan B adalah kejadian munculnya mata dadu Prima.
Ruang Sampel adalah S={1,2,3,4,5,6},n(S)=6
Kejadian B adalah B={2,3,5}, n(B)=3,
P(B) = 3/6 =1/2
Maka frekuensi harapan munculnya mata dadu prima adalah
fh(B) = 1/2 x 30 = 15 kali

Peluang seseorang akan terjangkit penyakit virus AIDS-HIV di Indonesia pada tahun 2005
adalah 0,00032. Diantara 230 juta penduduk Indonesia, berapa kira-kira yang terjangkit
virus tersebut pada tahun 2005?

Jawab:
Misalkan C adalah kejadian terjangkitnya seseorang oleh virus AIDS-HIV
P(C) =0,00032
Maka fh(C) = 0,00032 x 230.000.000 = 73.600 orang

Soal Latihan
Sebuah uang koin dilambungkan 600 kali. Tentukan frekuensi harapan munculnya gambar
Peluang Grup A akan memenangkan pertandingan volly terhadap grup B adalah . Berapa
frekuensi harapan grup A akan menang jika pertandingan tersebut direncanakan 12 kali.

Dalam suatu kotak terdapat 4 bola merah dan 2 bola putih. Diambil secara acak dua bola.
Jika percobaan ini dilakukan 10 kali, tentukan frekuensi harapan terambilnya dua bola
merah!

Pada bulan April 2004 (jumlah hari ada 30) peluang akan turun hujan untuk satu hari
menurut perkiraan cuaca adalah 0,2. Berapa kali hujan yang diharapkan terjadi pada bulan
tersebut.

Peluang bola lampu akan rusak dalam sebuah peti lampu adalah 0,11. Berapa banyak lampu
yang akan rusak dalam peti tersebut jika terdapat 205 bola lampu?

Dua buah dadu dilambungkan 120 kali. Berapa frekuensi harapan munculnya mata dadu
yang kembar (mata dadu sama).

Menentukan Peluang Komplemen Suatu Kejadian

Ringkasan Materi
Komplemen dari kejadian A ditulis Ac adalah kejadian bukan A.
Peluang kejadian bukan A dirumuskan :

Contoh:
Sebuah dadu dilambungkan ke atas satu kali. Jika kejadian A adalah munculnya mata dadu
genap, maka tentukan kejadian bukan A

Jawab:
Ruang Sampel adalah S = {1,2,3,4,5,6}, n(S)=6
Kejadian A adalah A={2,4,6}, n(A)=3
Kejadian Bukan A adalah Ac = {1,3,5} ,karena A dan Ac ÎS

Dari seperangkat kartu Bridge, diambil secara acak sebuah kartu. Tentukan peluang
terambilnya

Bukan kartu Ace

Bukan kartu berwarna merah

Jawab:

Banyaknya ruang sampel n(S) =52


Misalkan A adalah kejadian terambilnya kartu Ace.
n(Ace) = n(A) = 4
Peluang terambilnya Ace, P(A)=4/52 =1/13
Maka peluang bukan Ace, P(Ac) = 1 – 1/13 = 12/13

Misalkan B adalah kejadian terambilnya kartu berwarna merah.

n(Merah) = n(B) = 26 (ada 26 berwarna merah)


Banyaknya ruang sampel n(S) =52
Peluang terambilnya kartu merah , P(B)= = =

Tambahkan komentar

matematika bab 3 kelas 9

Materi Pelajaran Matematika Kelas 9 BAB 3


Statistika

Statistika

Statistika adalah ilmu yang mempelajari bagaimana


merencanakan, mengumpulkan, menganalisis,
menginterpretasi, dan mempresentasikan data. Singkatnya,
statistika adalah ilmu yang berkenaan dengan data. Istilah
'statistika' (bahasa Inggris: statistics) berbeda dengan
'statistik' (statistic). Statistika merupakan ilmu yang
berkenaan dengan data, sedang statistik adalah data,
informasi, atau hasil penerapan algoritma statistika pada
suatu data. Dari kumpulan data, statistika dapat digunakan
untuk menyimpulkan atau mendeskripsikan data; ini
dinamakan statistika deskriptif. Sebagian besar konsep
dasar statistika mengasumsikan teori probabilitas. Beberapa
istilah statistika antara lain: populasi, sampel, unit sampel,
dan probabilitas.

Statistika banyak diterapkan dalam berbagai disiplin ilmu,


baik ilmu-ilmu alam (misalnya astronomi dan biologi maupun
ilmu-ilmu sosial (termasuk sosiologi dan psikologi), maupun di
bidang bisnis, ekonomi, dan industri. Statistika juga
digunakan dalam pemerintahan untuk berbagai macam
tujuan; sensus penduduk merupakan salah satu prosedur
yang paling dikenal. Aplikasi statistika lainnya yang sekarang
popular adalah prosedur jajak pendapat atau polling
(misalnya dilakukan sebelum pemilihan umum), serta jajak
cepat (perhitungan cepat hasil pemilu) atau quick count. Di
bidang komputasi, statistika dapat pula diterapkan dalam
pengenalan pola maupun kecerdasan buatan.

. Diagram Garis

Penyajian data statistik dengan menggunakan diagram


berbentuk garis lurus disebut diagram garis lurus atau
diagram garis. Diagram garis biasanya digunakan untuk
menyajikan data statistik yang diperoleh berdasarkan
pengamatan dari waktu ke waktu secara berurutan. Sumbu -
X menunjukkan waktu-waktu pengamatan, sedangkan sumbu
Y menunjukkan nilai data pengamatan untuk suatu waktu
tertentu. Kumpulan waktu dan pengamatan membentuk titik-
titik pada bidang XY, selanjutnya kolom dari tiap dua titik
yang berdekatan tadi dihubungkan dengan garis lurus
sehingga akan diperoleh diagram garis atau grafik garis.
2. Diagram Lingkaran

Diagram lingkaran adalah penyajian data statistik dengan


menggunakan gambar yang berbentuk lingkaran. Bagian-
bagian dari daerah lingkaran menunjukkan bagianbagian atau
persen dari keseluruhan. Untuk membuat diagram lingkaran,
terlebih dahulu ditentukan besarnya persentase tiap objek
terhadap keseluruhan data dan besarnya sudut pusat sektor
lingkaran.

3. Diagram Batang

Diagram batang umumnya digunakan untuk menggambarkan


perkembangan nilai suatu objek penelitian dalam kurun waktu
tertentu. Diagram batang menunjukkan keterangan-
keterangan dengan batangbatang tegak atau mendatar dan
sama lebar dengan batang-batang terpisah.

Contoh soal-X menunjukkan waktu-waktu pengamatan,


sedangkan sumbu Y menunjukkan nilai data pengamatan
untuk suatu waktu tertentu. Kumpulan waktu dan
pengamatan membentuk titik-titik pada bidang XY,
selanjutnya kolom dari tiap dua titik yang berdekatan tadi
dihubungkan dengan garis lurus sehingga akan diperoleh
diagram garis atau grafik garis.

2. Diagram Lingkaran

Diagram lingkaran adalah penyajian data statistik dengan


menggunakan gambar yang berbentuk lingkaran. Bagian-
bagian dari daerah lingkaran menunjukkan bagianbagian atau
persen dari keseluruhan. Untuk membuat diagram lingkaran,
terlebih dahulu ditentukan besarnya persentase tiap objek
terhadap keseluruhan data dan besarnya sudut pusat sektor
lingkaran.

3. Diagram Batang

Diagram batang umumnya digunakan untuk menggambarkan


perkembangan nilai suatu objek penelitian dalam kurun waktu
tertentu. Diagram batang menunjukkan keterangan-
keterangan dengan batangbatang tegak atau mendatar dan
sama lebar dengan batang-batang terpisah.

Contoh soala) daftar atau tabel,

b) grafik atau diagram.

1. Penyajian Data dalam Bentuk Tabel

Misalkan, hasil ulangan Bahasa Indonesia 37 siswa kelas XI


SMA 3 disajikan dalam tabel di samping. Penyajian data pada
Tabel 1.1 dinamakan penyajian data sederhana. Dari tabel 1.1,
Anda dapat menentukan banyak siswa yang mendapat nilai 9,
yaitu sebanyak 7 orang. Berapa orang siswa yang mendapat
nilai 5? Nilai berapakah yang paling banyak diperoleh siswa?
Jika data hasil ulangan bahasa Indonesia itu disajikan
dengan cara mengelompokkan data nilai siswa, diperoleh
tabel frekuensi berkelompok seperti pada Tabel 1.2. Tabel
1.2 dinamakan Tabel Distribusi Frekuensi.

2. Penyajian Data dalam Bentuk Diagram


Kerapkali data yang disajikan dalam bentuk tabel sulit untuk
dipahami. Lain halnya jika data tersebut disajikan dalam
bentuk diagram maka Anda akan dapat lebih cepat
memahami data itu. Diagram adalah gambar yang menyajikan
data secara visual yang biasanya berasal dari tabel yang
telah dibuat. Meskipun demikian, diagram masih
memiliki kelemahan, yaitu pada umumnya diagram tidak
dapat memberikan gambaran yang lebih detail.

a. Diagram Batang

Diagram batang biasanya digunakan untuk menggambarkan


data diskrit (data cacahan). Diagram batang adalah bentuk
penyajian data statistik dalam bentuk batang yang dicatat
dalam interval tertentu pada bidang cartesius. Ada dua jenis
diagram batang, yaitu

1) diagram batang vertikal, dan

2) diagram batang horizontal.

b. Diagram Garis

Pernahkah Anda melihat grafik nilai tukar dolar terhadap


rupiah atau pergerakan saham di TV? Grafik yang seperti itu
disebut diagram garis. Diagram garis biasanya digunakan
untuk menggambarkan data tentang m keadaan yang
berkesinambungan (sekumpulan data kontinu). Misalnya,
jumlah penduduk setiap tahun, perkembangan berat badan
bayi setiap bulan, dan suhu badan pasien setiap jam.Seperti
halnya diagram batang, diagram garis pun memerlukan sistem
sumbu datar (horizontal) dan sumbu tegak (vertikal) yang
saling berpotongan tegak lurus. Sumbu mendatar biasanya
menyatakan jenis data, misalnya waktu dan berat

Adapun sumbu tegaknya menyatakan frekuensi data.


Langkah-langkah yang dilakukan untuk membuat diagram
garis adalah sebagai berikut.

1) Buatlah suatu koordinat (berbentuk bilangan) dengan


sumbu mendatar menunjukkan waktu dan sumbu tegak
menunjukkan data pengamatan.

2) Gambarlah titik koordinat yang menunjukkan data


pengamatan pada waktu t.

3) Secara berurutan sesuai dengan waktu, hubungkan


titiktitik koordinat tersebut dengan garis lurus.

c. Diagram Lingkaran

Untuk mengetahui perbandingan suatu data terhadap


keseluruhan, suatu data lebih tepat disajikan dalam bentuk
diagram lingkaran. Diagram lingkaran adalah bentuk
penyajian data statistika dalam bentuk lingkaran yang dibagi
menjadi beberapa juring lingkaran. Langkah-langkah untuk
membuat diagram lingkaran adalah sebagai berikut.

1. Buatlah sebuah lingkaran pada kertas.


2. Bagilah lingkaran tersebut menjadi beberapa juring
lingkaran untuk menggambarkan kategori yang datanya telah
diubah ke dalam derajat.

3. Tabel Distribusi Frekuensi, Frekuensi Relatif dan


Kumulatif, Histogram, Poligon Frekuensi, dan Ogive

a. Tabel Distribusi Frekuensi

Data yang berukuran besar (n > 30) lebih tepat disajikan


dalam tabel distribusi frekuensi, yaitu cara penyajian data
yang datanya disusun dalam kelas-kelas tertentu. Langkah-
langkah penyusunan tabel distribusi frekuensi adalah
sebagai berikut.

• Langkah ke-2 menentukan banyak interval (K) dengan


rumus "Sturgess" yaitu: K= 1 + 3,3 log n dengan n adalah
banyak data. Banyak kelas harus merupakan bilangan bulat
positif hasil pembulatan.

• Langkah ke-3 menentukan panjang interval kelas (I) dengan


menggunakan rumus:

• Langkah ke-4 menentukan batas-batas kelas. Data terkecil


harus merupakan batas bawah interval kelas pertama atau
data terbesar adalah batas atas interval kelas terakhir. •
Langkah ke-5 memasukkan data ke dalam kelas-kelas yang
sesuai dan menentukan nilai frekuensi setiap kelas dengan
sistem turus. • Menuliskan turus-turus dalambilangan yang
bersesuaian dengan banyak turus.
b. Frekuensi Relatif dan Kumulatif

Frekuensi yang dimiliki setiap kelas pada tabel distribusi


frekuensi bersifat mutlak. Adapun frekuensi relatif dari
suatu data adalah dengan membandingkan frekuensi pada
interval kelas itu dengan banyak data dinyatakan dalam
persen. Contoh: interval frekuensi kelas adalah 20. Total
data seluruh interval kelas = 80 maka frekuensi relatif kelas
ini adalah

Frekuensi relatif dirumuskan sebagai berikut.

Frekuensi kumulatif kelas ke-k adalah jumlah frekuensi pada


kelas yang dimaksud dengan frekuensi kelas-kelas
sebelumnya. Ada dua macam frekuensi kumulatif, yaitu

1) frekuensi kumulatif "kurang dari" ("kurang dari" diambil


terhadap tepi atas kelas)

2) frekuensi kumulatif "lebih dari" ("lebih dari" diambil


terhadap tepi bawah kelas).

c. Histogram dan Poligon Frekuensi

Histogram merupakan diagram frekuensi bertangga yang


bentuknya seperti diagram batang. Batang yang berdekatan
harus berimpit. Untuk pembuatan histogram, pada setiap
interval kelas diperlukan tepi-tepi kelas. Tepi-tepi kelas ini
digunakan unntuk menentukan titik tengah kelas yang dapat
ditulis sebagai berikut.
Poligon frekuensi dapat dibuat dengan menghubungkan titik-
titik tengah setiap puncak persegipanjang dari histogram
secara berurutan. Agar poligon "tertutup" maka sebelum
kelas paling bawah dan setelah kelas paling atas, masing-
masing ditambah satu kelas

contoh soal:
1.Suatu data dimasukkan ke dalam kelas interval 2,3- 3,1.Tepi atas kelas interval
tersebut………..

a. 2,25

b. 2,3

c. 2,35

d.3,05

e. 3,15

2.Titik tengah kelas interval 6.5-7.2 adalah………………

a. 6,45

b. 6,65

c. 6,8

d. 6,85

e. 7,25

3.Diagram lingkaran berikut menunjukkan mata pelajaran yang disukai di kelas XA yang
berjumlah 36 siswa.

Symbol yang digunakan adalah M untuk matematika(900),F untuk fisika(200),B untuk


biologi(…),K untuk kimia(800),I untuk bahasa Indonesia(1000).Banyak siswa yang menyukai
mata pelajaran biologi ………oreang

a. a .6

b. b .7
c. c.9

d. d.11

e. e.12

PENYELESAIAN.

A.Pilihan Ganda

1.Kelas interval 2,3-3,1

Tepi atas kelas=3,1+0,05=3,15(e)

2.kelas interval 6,5-7,2

Titik tengahnya= (6,5+7,2)=6,85(d)

3.B=3600-(900+200+800+1000)=700

B= 70/360x36=7 orang(b)

Diposting 20th March 2015 oleh IG:citizenpeaceindonesia

Tambahkan komentar

MAR

20

MATEMATIKA BAB 2 KELAS 9

Materi Pelajaran Matematika Kelas 9 BAB 2


Bangun Ruang Sisi Lengkung
Di sekitar kita banyak dijumpai benda-benda yang merupakan refleksi dari bangun ruang sisi
lengkung. Bahkan benda-benda tersebut sering kita gunakan baik sebagai peralatan maupun
permainan. Sebut saja bola, kelereng, kaleng minuman, bedug, terompet, dan corong. Jika
demikian, benda-benda tersebut tidak asing lagi bagi kita. Benda-benda tersebut
merupakan refleksi dari bangun ruang yang berupa bola, tabung, dan kerucut. Akan lebih
menyenangkan jika kita dapat mengetahui berapa banyak benda-benda tersebut
menampung udara, air, serta berapa panjang dan luas kulit bola atau kaleng tersebut. Untuk
itu kita akan pelajari lebih lanjut dalam bab Bangun Ruang Sisi Lengkung. Setelah
mempelajari bab ini diharapkan kalian dapat mengidentifikasi unsur-unsur tabung, kerucut,
dan bola serta menghitung luas selimut dan volume bangun tersebut. Yang tak kalah
penting adalah kalian dapat memecahkan masalah yang berkaitan dengan bangun ruang
tersebut.

A. Tabung (Silinder)
1. Unsur-unsur Tabung dan Melukis Jaring-jaring Tabung
Sebelum kita mempelajari lebih lanjut mengenai tabung, coba sebutkan benda-benda di
sekitar kalian yang berbentuk tabung. Berikut ini akan kita pelajari berbagai hal tentang
tabung.

a. Unsur-unsur Tabung
Dapatkah kalian menyebutkan unsur-unsur sebuah tabung? Agar dapat menjawabnya,
lakukanlah kegiatan berikut.

Dari kegiatan tersebut kita akan dapat mengetahui unsur-unsur tabung. Salin dan isikan
unsur-unsur itu pada tempat yang tersedia.
a. Tinggi tabung ....
b. Jari-jari alas tabung ... dan jari-jari atas tabung ....
c. Diameter alas tabung ... dan diameter atap tabung ....

d. Alas dan atap tabung berupa bidang datar yang berbentuk ....
e. Selimut tabung berupa bidang lengkung. Apabila dibuka dan dilembarkan berbentuk ....

b. Jaring-jaring Tabung
Dari kegiatan sebelumnya kita dapat mengetahui bahwa tabung atau silinder tersusun dari
tiga buah bangun datar, yaitu:
a. dua buah lingkaran sebagai alas dan atap silinder,
b. satu buah persegi panjang sebagai bidang lengkungnya atau selimut tabung.

Rangkaian dari ketiga bidang datar itu disebut sebagai jaring-jaring tabung. Coba kalian
gambarkan jaring-jaring dari kaleng tersebut.

Jaring-jaring tabung terdiri atas:


a. Selimut tabung yang berupa persegi panjang, dengan panjang selimut sama dengan
keliling lingkaran alas tabung 2πr dan lebar selimut sama dengan tinggi tabung t.
b. Dua lingkaran dengan jari-jari r.
2. Menghitung Luas Selimut dan Volume Tabung
Sebuah benda berbentuk tabung memiliki jari-jari r dan tinggi t. Jika kalian ingin membuat
tabung dari kertas yang ukurannya tepat sama dengan ukuran benda tersebut, berapakah
luas kertas yang kalian perlukan? Untuk menjawabnya, pelajari uraian materi berikut.

a. Luas Selimut
Dengan memerhatikan gambar 2.3, kita dapat mengetahui bahwa luas seluruh permukaan
tabung atau luas sisi tabung merupakan jumlah dari luas alas ditambah luas selimut dan luas
atap

b. Volume Tabung
Tabung merupakan pendekatan dari prisma segi-n, dimana n mendekati tak hingga. Artinya,
jika rusuk-rusuk pada alas prisma diperbanyak maka akan membentuk sebuah tabung
dimana hanya mendekati satu bidang alas, satu bidang atas dan satu sisi tegak. Karena alas
dan tutup tabung berbentuk lingkaran maka volume tabung adalah perkalian luas daerah
lingkaran alas dengan tinggi tabung.

mtk kelas 9 bab 1


Materi Pelajaran Matematika Kelas 9 BAB 1 Kesebangunan dan
Kekongruenan
1. Dua bangun datar yang sebangun

Kedua bangun di atas, ABCD dan KLMN adalah dua bangun yang sebangun, karena memiliki
sifat-sifat sebagai berikut :

a. Pasangan sisi yang bersesuaian mempunyai perbandingan yang sama, yaitU

Pasangan sisi AD dan KN =

Pasangan sisi AB dan KL =

Pasangan sisi BC dan LM =

Pasangan sisi CD dan MN =

Jadi,

b. Besar sudut yang bersesuaian sama, yaitu :


2. Dua segi tiga yang sebangun

Segitiga ABC dan PQR adalah sebangun, karena memiliki sifat :

a. Perbandingan sisi yang sama besar bersesuaian sama besar, yaitu :

AC bersesuaian dengan PR =

AB bersesuaian dengan PQ =

BC bersesuaian dengan QR =

jadi ,

b. Besar sudut-sudut yang bersesuaian sama, yaitu :

Perhatikan segitiga berikut!


dan

sebangun maka ,

Pada segitiga siku-siku dapat dibuat garis tinggi ke sisi miring, maka diperoleh rumus :

AB2 = BD x BC

AC2 = CD x CB

AD2 = BD x CD

1. Dua bangun datar yang kongruen

Perhatikan dua bangun datar berikut !

KL = PQ

LM = QR

MN = RS

NK = SP

KLMN dan PQRS kongruen. Dua bangun dikatakan kongruen jika kedua bangun tersebut
memiliki bentuk dan ukuran yang sama.

2. Dua segitiga yang kongruen


Secara geometris dua segitiga konsruen adalah dua segitiga yang saling menutpi dengan
tepat. Sifat dua segitiga kongruen :

a. Pasangan sisi-sisi yang bersesuaian sama panjang.

b. Sudut yang bersesuaian sama besar.

Syarat dua segitiga kongruen adalah sebagai berikut :

a.

Tiga sisi yang bersesuaian sama besar (sisi, sisi, sisi)

AB = PQ(SISI)

AC=PR(SISI)

BC=QR(SISI)
Diposting 20th March 2015 oleh IG:citizenpeaceindonesia

Tambahkan komentar

MAR

20

mtk kelas 8 bab 5


Materi Matematika Kelas 8 SMPMTs BAB 5
Teorema Pythagoras
A. Teorema Pythagoras

Pythagoras menyatakan bahwa : “Untuk setiap segitiga siku-siku berlaku kuadrat panjang
sisi miring (Hipotenusa) sama dengan jumlah kuadrat panjang sisi siku-sikunya.”

jika c adalah panjang sisi miring/hipotenusa segitiga, a dan b adalah panjang sisi siku-siku.
Berdasarkan teorema Pythagoras di atas maka diperoleh hubungan:
c2 = a2 + b2
Dalil pythagoras di atas dapat diturunkan menjadi:
a2 = c2 – b2
b2 = c2 – a2
Catatan : Dalam menentukan persamaan Pythagoras yang perlu diperhatikan adalah siapa
yang berkedudukan sebagai hipotenusa/sisi miring.
Contoh :
Tentukan rumus pythagoras dan turunan dari segitiga yang memiliki panjang sisi miring a
dan sisi siku-sikunya b dan c.
Rumus Pythagoras : a2 = b2 + c2
Turunannya : b2 = a2 – c2
c2 = a2 – b2
B. Menghitung Panjang sisi segitiga siku-siku
Contoh :
1. Pada suatu segitiga ABC siku-siku di titik A. panjang AB= 4 cm dan AC= 3 cm. Hitunglah
panjang BC!
Jawab:
BC2 = AC2 + AB2
BC2 = 32 + 42
BC2 = 9 + 16
BC2 = 25
BC = 5 cm
2. Panjang sisi siku-siku dalam segitiga siku-siku adalah 4x cm dan 3x cm. Jika panjang sisi
hipotenusanya 20 cm. Tentukan nilai x.
AC2 = AB2 + BC2
202 = (4x)2 + (3x)2
400 = 16x2 + 9x2\
400 = 25x2
16 = x2
=x
3. Sebuah kapal berlayar ke arah Barat sejauh 80 km, kemudian ke arah utara sejauh 60 km.
Hitunglah jarak kapal sekarang dari jarak semula.
jawab:
OU2 = OB2 + UB2
OU2 = 802 + 602
OU2 = 6.400 + 3.600
OU2 = 10.000
OU = 100 km

C. Menentukan Jenis Segitiga jika Diketahui Panjang Sisinya dan Triple Pythagoras
1. Kebalikan Dalil Pythagoras
Dalil pythagoras menyatakan bahwa dalam segitiga ABC, jika sudut A siku-siku maka berlaku
a2= b2 + c2.
Dalam ABC, apabila a adalah sisi dihadapan sudut A, b adalah sisi dihadapan sudut B, c
adalah sisi sihadapan sudut C, maka berlaku kebalikan Teorama Pythagoras, yaitu:
Jika a2 = b2 + c2 maka ABC siku-siku di A.
Jika b2 = a2 +c2 maka ABC siku-siku di B.
Jika c2 = a2 + b2 maka ABC siku-siku di C.
Dengan menggunakan prinsip kebalikan dalil Pythagoras, kita dapat menentukan apakah
suatu segitiga merupakan segitiga lancip atau tumpul.
Jika a2 = b2 + c2 maka ABC adalah segitiga siku-siku.
Jika a2 > b2 + c2 maka ABC adalah segitiga tumpul.
Jika a2 < b2 + c2 maka ABC adalah segitiga lancip.
Contoh :
Tentukan jenis segitiga yang memiliki panjang sisi
1. 5 cm, 7 cm dan 8 cm.
Jawab: sisi terpanjang adalah 8 cm, maka a= 8 cm, b = 7cm dan c = 5 cm
a2 = 82 = 64
b2 + c2 = 72 + 52
b2 + c2 = 49 + 25
b2 + c2 = 74
karena a2 < b2 + c2, maka segitiga tersebut adalah segitiga lanci
2. 8cm, 7cm dan 12 cm
Jawab: sisi terpanjang adalah 12 cm, maka a= 12 cm, b = 7cm dan c = 8 cm
a2 = 122 = 144
b2 + c2 = 72 + 82
b2 + c2 = 49 + 64
b2 + c2 = 113
karena a2 > b2 + c2, maka segitiga tersebut adalah segitiga tumpul
2. Triple Pythagoras
Yaitu pasangan tiga bilangan bulat positif yang memenuhi kesamaan “kuadrat bilangan
terbesar sama dengan jumlah kuadrat kedua bilangan yang lain.”
Contoh :
3, 4 dan 5 adalah triple Pythagoras sebab, 52 = 42 + 32

Diposting 20th March 2015 oleh IG:citizenpeaceindonesia

Tambahkan komentar

MAR

20

mtk kelas 8 bab 4

Materi Matematika Kelas 8 SMPMTs BAB 4


Sistem Persamaan Linear Dua Variabel

A. Pengertian persamaan linear dua variabel (PLDV)

Persamaan linear dua variabel ialah persamaan yang mengandung dua


variabel dimana pangkat/derajat tiap-tiap variabelnya sama dengan
satu.

Bentuk Umum PLDV :

ax + by = c

x dan y disebut variabel

B. Sistem persamaan linear dua variable (SPLDV)

Sistem persamaan linear dua variable adalah dua persamaan linear


dua variable yang mempunyai hubungan diantara keduanya dan
mempunyai satu penyelesaian.

Bentuk umum SPLDV :

ax + by = c
px + qy = r
dengan x , y disebut variabel
a, b, p, q disebut keifisien
c , r disebut konstanta

C. Penyelesaian sistem persamaan linear dua variable (SPLDV)

Cara penyelesaian SPLDV dapat dilakukan dengan dua cara yaitu :

1. Metode Substitusi

Menggantikan satu variable dengan variable dari persamaan yang


lain

contoh :

Carilah penyelesaian sistem persamaan x + 2y = 8 dan 2x – y = 6

jawab :

Kita ambil persamaan pertama yang akan disubstitusikan yaitu


x + 2y = 8
Kemudian persamaan tersebut kita ubah menjadi x = 8 – 2y,

Diposting 20th March 2015 oleh IG:citizenpeaceindonesia

Tambahkan komentar

MAR

20

kelas 7 bab 5 mtk

Materi Matematika Kelas 7 SMPMTs BAB V


ARITMATIKA SOSIAL
Hai teman-temanku
Matematika SMP Kelas 7 BAB 2Aritmatika Sosial
Kita bertemu kembali nih di dunia matematika. Matematika itu mudah, mudah, mudah,
mudah kalo bisa sih mudahnya sampe ribuan kali. Beneran loh! coba saja terus bergaul
dengan matematika.
Yah sudah kita sekarang nih pengen mempelajari masalah aritmatika sosial. Sebenarnya
aritmatika sosial ini adalah lanjutan dari materi tentang aljabar.

“Bab ini memuat materi mengenai penggunaan konsep aljabar dalam pemecahan masalah
aritmatika sosial, misalnya nilai keseluruhan, nilai per unit, laba, rugi, rabat, dan bunga
tunggal“

Kita nantinya akan belajar lebih jauh mengenai:


1. Aritmatika Sosial
2. Rabat (Diskon), Bruto, Tara, dan Neto
3. Bunga Tabungan dan Pajak

Nah singkatnya sih dalam topik aritmatika sosial kita akan bergelut dengan, seperti di bawah
ini
Rangkuman
Harga
pembelian, harga penjualan, untung, dan rugi.

– Harga pembelian adalah harga pengganti uang yang dikeluarkan produsen.


– Harga penjualan adalah harga barang yang ditetapkan oleh pedagang kepada pembeli.
– Untung atau laba adalah selisih antara harga penjualan dengan harga pembelian jika harga
penjualan lebih dari harga pembelian.

Untung = harga penjualan – harga pembelian (hasilnnya + ) .


– Rugi adalah selisih antara harga penjualan dengan harga pembelian jika harga penjualan
kurang dari harga pembelian.
Rugi = harga pembelian – harga penjualan (hasilnya – ).
Menentukan persentase untung atau rugi.
– presentase untung = untung x 100% :harga pembelian
– presentase rugi = rugi x 100% : harga pembelian

Menentukan harga pembelian dan harga penjualan jika persentase untung atau rugi
diketahui.
– Jika untung maka berlaku
harga penjualan = harga pembelian + untung
harga pembelian = harga penjualan – untung

– Jika rugi maka berlaku

harga penjualan = harga pembelian – rugi


harga pembelian = harga penjualan + rugi
Bruto, tara, dan neto
Bruto = neto + tara
Neto = bruto – tara
Tara = bruto – neto

Persen tara dan harga bersih


Tara = persen tara x bruto
Harga bersih = neto x harga/satuan beratAda dua jenis bunga tabungan, yaitu bunga tunggal
dan bunga majemuk. Bunga tunggal adalah bunga yang dihitung berdasarkan besarnya
modal saja, sedangkan bunga majemuk adalah bunga yang dihitung berdasarkan besarnya
modal dan bunga
Pajak adalah suatu kewajiban yang dibebankan kepada masyarakat untuk menyerahkan
sebagian kekayaan kepada negara menurut peraturan-peraturan yang telah ditetapkan
pemerintah. hanya itu saja kok materi kita sekarang, oke deh sampai berjumpa lagi di
pertemuan berikutnya di dunia matematika.

Contoh Soal
Seorang pedagang membeli 24 kg jeruk seharga Rp 150.000,-. Setengahnya ia jual dengan
harga Rp 9.000,-/kg, sepertiganya ia jual dengan harga Rp 7.500,-/kg, dan sisanya ia jual
dengan harga Rp 6.000,-/kg. Jika seluruh jeruk terjual habis, maka kejadian yang akan
dialami pedagang adalah…

a. untung Rp 42.000,- b. rugi Rp 42.000,-


c. untung Rp 24.000,- d. rugi Rp 24.000,-

Pembahasan
Harga jual :
Pjln I : ½ x 24 x Rp 9.000,- = Rp 108.000,-
Pjln II : 1/3 x 24 x Rp7.500,- = Rp 60.000,-
Sisanya = 24 - 12 - 8 = 4 kg
Pjln III : 4 x Rp 6.000,- = Rp 24.000,-
Total penjualan = Rp 192.000,-

Karena jual > beli maka pedagang untung.


Besar untung = jual – beli
= Rp 192.000 – Rp 150.000
= Rp 42.000,-
Diposting 20th March 2015 oleh IG:citizenpeaceindonesia

Tambahkan komentar

MAR

20

matematika bab 3 kelas 8


1. Definisi Gradien
Gradien suatu garis lurus adalah : Perbandingan antara komponen y (ordinat) dan komponen x(absis) antara
dua titik pada garis itu. Gradien suatu garis biasanya dinotasikan dengan huruf kecilm. Perhatikan gambar di
bawah ini!

komponen y dari garis AB = y2 - y1 ; komponen x dari garis AB = x2 - x1, maka :

Catatan : gradien sebuah garis sering disebut kecondongan sebuah garis atau koefisien arahsebuah garis.

1.1. Macam-macam gradien

a. Gradien bernilai positif

Garis l condong ke kanan , maka ml bernilai positif

b. Gradien bernilai negatif

Garis k condong ke kiri , maka mk bernilai negatif

Gradien dari sebuah persamaan garis

Jika sebuah garis mempunyai persamaan ax + by = c, maka gradien persamaan garis itu ialah :
c. Gradien garis melalui pangkal koordinat

Garis l melalui pangkal koordinat (0,0) maka

d. Gradien dua garis yang sejajar

e. Gradien dua garis yang saling tegak lurus

Dua garis yang saling tegak lurus perkalian gradiennya adalah -1.Garis l dan garis k saling tegak lurus, maka
ml x mk = -1.

1.2. Contoh-Contoh Soal

Contoh 1 :

Tentukanlah gradien garis :

melalui titik P(2,-5) dan titik Q(-9,3)

melalui pangkal koordinat dan titik A(-2,-8)

Penyelesaian :

a. Melalui titik P(2,-5) dan titik Q(-9,3)

P(2,-5) berarti x1 = 2 , y1 = -5

Q(-9,3) berarti x2 = -9 , y2 = 3

b. Melalui pangkal koordinat dan titik A(-2,-8)


A(-2,-8) berarti x = -2 , y1 = -8

Jadi gradient melalui pangkal koordinat dan titik A(-2,-8) adalah 4

Penyelesaian :

1.Persamaan garis 4x + 2y = 6, maka a = 4, b = 2

Dua garis yang sejajar : m1 = m2 , maka m2 = - 2

Dua garis yang tegak lurus : m1 x m2 = -1 , maka

Diposting 20th March 2015 oleh IG:citizenpeaceindonesia

Tambahkan komentar

MAR

16

mtk kelas 8 bab 2


1. 1. Relasi antara dua himpunan A dan B adalah suatu aturan yang memasangkan
anggota himpunan A dengan anggota – anggota himpunan B.
2. Relasi dapat dinyatakan dengan tiga cara, yaitu diagram panah, himpunan pasangan
terurut, dan diagram Cartesius.

3. Fungsi atau pemetaan adalah relasi khusus yang memasangkan setiap anggota A
dengan tepat satu anggota B.

4. Setiap fungsi mempunyai domain (daerah asal), kodomain (daerah kawan), dan range
(daerah hasil).

5. Suatu fungsi dinotasikan oleh f : x → ax + b dan x anggota domain f, rumus fungsi f


adalah f(x) = ax + b.

6. Grafik fungsi

Terdapat beberapa langkah untuk menggambarkan suatu grafik fungsi, sebagai berikut:

(1) Tentukan domainnya. Untuk memudahkan, ambil beberapa bilangan bulat di sekitar nol.

(2) Buat tabel pasangan berurutan fungsi tersebut.

(3) Gambarkan noktah-noktah pasangan berurutan tersebut pada bidang Cartesius.


Kemudian, hubungkan noktah-noktah itu dengan garis lurus
Bahasa inggris

Anda mungkin juga menyukai