Anda di halaman 1dari 18

LAPORAN PRAKTIKUM

LABORATORIUM BIOLOGI MOLEKULER

Di
S
U
S
U
N
oleh :

ASHARIANA
Nim : G1C016050

PROGRAM STUDI IV ANALIS KESEHATAN


FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN DAN KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG
TAHUN 2016

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa atas limpahan rahmat dan

hidayah – Nya, sehingga tugas penyusunan laporan praktikumpemeriksaan laboratorium

biomol, dapat terselesaikan tepat pada waktunya.

Laporan praktikum ini terwujud atas bimbingan, pengarahan, dan bantuan dari

berbagai pihak, dan oleh karena itu pada kesempatan ini saya menyampaikan penghargaan

dan terima kasih kepada :

1. Bapak Prof.Dr.H.Masrukhi, M.Pd selaku Rektor Universitas Muhammadiyah

Semarang

2. Bapak Arya Iswara, M.Si. Med selaku Dosen praktikum biomol

3. Bapak Zulfikar Husni Faruq, S.ST, M.Si selaku Dosen praktikum biomol

Saya menyadari bahwa penulisan laporan praktikum ini masih jauh dari sempurna.

Namun saya berharap, semoga laporan praktikum ini bermanfaat bagi pihak-pihak yang

memerlukan.

Semarang, Desember 2016

Penulis

2
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Biologi molekuler adalah cabang dari biologi yang berhubungan dengan sifat
fenomena biologis pada tingkatmolekuler melalui studi DNA dan RNA, protein, dan
makromolekul lain yang terlibat dalam informasi genetik dan fungsi sel. Ini tumpang
tindih dengan daerah lain bidang biologi dan kimia, terutama genetika dan biokimia.
Biologimolekular terutama kekhawatiran sendiri dengan pemahaman dan interaksi antara
berbagai sistem sel, termasuk interaksi antara berbagai jenis DNA, RNA dan biosintesis
protein serta belajar bagaimana interaksi tersebut diatur.
Biologi sel molekuler dimulai pada tahun 1930-an, ketika Warren Weaver
menciptakan istilah biologi molekuler. Berdasarkan kemajuan dalam bidang-bidang
seperti kristalografi sinar-X, Weaver merasa bahwa biologi secara keseluruhan adalah
akan menjalani beberapa perubahan besar.
Bahkan, biologi pada dasarnya dapat dibagi menjadi dua kelompok – biologi
organisme dan biologi molekuler atau seluler. Perpecahan ini didasarkan pada apakah
organisme yang dipelajari secara keseluruhan atau jika sel tunggal yang diamati.
Laboratorium adalah tempat untuk melakukan observasi dan penelitian. Untuk
melakukan observasi atau penelitian tersebut tentu dibutuhkan alat - alat khusus. Dalam
laboratorium kimia terdapat berbagai macam bahan dan alat praktikum yang berbahaya
dan merugikan kehidupan manusia apbila digunakan dengan tidak hati-hati. Selain bahan
kimia, penggunaan peralatan juga penting dalam melakukan praktek di laboratorium
kimia. Kesalahan penggunaan alat dan bahan merupakan salah satu penyebab terjadinya
hal-hal yang kurang mnguntungkan atau berbahaya bagi dirinya maupun orang lain
(Lahay, 2004).
Banyak hal yang terjadi akibat kesalahan dalam penggunaan peralatan maupun bahan
sehingga dapat menimbulkan kebakaran, menyebarkan gas beracun atau juga masuknya
zat kimia ke dalam tubuh yang dapat menyebabkan kematian. Akan tetapi banyak
praktikan yang kadang-kadang masih belum menyadari akan bahaya zat kimia itu dan
tidak mengindahkan pesan-pesan dari para pembimbingnya (Ali, 2005).

3
Selain mengenal nama alat-alat tersebut kita juga harus mengenal fungsi alat-alat
tersebut. Kebanyakan para praktikan belum mengetahui benar apa fungsi dari alat-alat
yang ada di laboratorium, walaupun mereka telah mengenal bentuk dan nama-nama alat
tersebut. Dalam penggunaan alat dan dalam membaca skala, jika terjadi kesalahan maka
akan mempengaruhi keberhasilan yang akan kita dalam praktikum kita. Selain itu juga
dapat berpengaruh terhadap keselamatan praktikan (Ginting, 2010).

B. Tujuan
1. Mengetahui jenis dan macam alat pemeriksaan pada laboratorium biomol
2. Mengetahui prinsip pada alat pemeriksaan pada laboratorium biomol
3. Mengetahui fungsi atau kegunaan dari alat laboratorim biomol

C. Manfaat
1. Menambah pengetahuan dan wawasan
2. Sebagai sumber referensi
3. Sebagai bahan ajar perkuliahan laboratorium biomol

4
BAB II

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Jenis Alat dan Fungsinya

1. Staining

Ada dua macam :


 Staining jar (chamber kecil) yang bisa digunakan untuk pengecatan
mikrobiologi dan untuk proses elusi pada pemanis siklamat

 Staining dish (chamber besar) : untuk proses elusi pada pemanis sakarin

Fungsi : Chamber digunakan pada pengecatan jaringan. Suatu sampel yang akan di
periksa, terlebih dahulu dilakukan pengecataan jaringan didalam alat ini.

2. Casset, menempelkan suatu jaringan pada casset sebelum dilakukannya pemotongan


jaringan.

5
Fungsi : Digunakan untuk penempelan parafin. Parafin sendiri untuk membantu
memudahkan pemotongan

3. Microtome, beberapa mikrotom menggunakan pisau baja yang digunakan untuk


mempersiapkan sayatan jaringan hewan atau tumbuhan dalam histologi.

Fungsi : mesin untuk mengiris spesimen biologi menjadi bagian yang sangat tipis
untuk pemeriksaan mikroskop.

Beberapa penggunaan mikrotom:

 Untuk mikroskop cahaya, material pertama-tama difiksasi dan dibekukan atau


dibenamkan ke dalam parafin. Bagian-bagian setebal 3 – 20 mm biasanya diiris
dengan pisau baja.
 Untuk mikroskop elektron, fiksasi diikuti dengan pembenaman dalam resin seperti
Araldine(R), bagian-bagian diiris dengan pisau gelas atau pisau intan
ultramikrotom setebal 2 – 100 nm.

Secara umum, suatu mikrotom memilki bagian-bagian terpenting sebagai


berikut:
a. Skala pengatur ketebalan sayatan biasanya terdapat di bagian kanan atas
badan mikrotom, skala ini dapat digeser ke kiri dan ke kanan sesuai
dengan ketebalan sayatan yang diinginkan.
b. Pisau mikrotom, merupakan komponen yang bisa menentukan kualitas
sayatan.
c. Pegangan blok jaringan, merupakan komponen yang menghubungkan
mikrotom dengan blok jaringan yang hendak disayat.

6
d. Pengatur jarak berfungsi untuk mengatur blok jaringan dengan mata pisau.

4. Waterbath, merupakan peralatan yang berisi air yang bisa mempertahankan suhu air
pada kondisi tertentu selama selang waktu yang ditentukan.

Fungsi : Digunakan untuk mengembangkan jaringan setelah dipotong, biasanya suhu


65 derajat

Prinsip kerja : Pada saat dingin mensterilisasi steker dihidupkan, dipilih suhu
(temperatur) yang diinginkan (jika memungkinkan) dan atur. Pengaturan harus
dilakukan sesuia dengan pembacaan thermostat (bila tersedia), atau sesuai dengan
suatu sistem pengawasan suhu.

Bagian-bagian water bath :

1. Pengatur suhu
2. pengaman kedudukan tinggi air
3. penangas air bisa dilengkapi motor penggerak sehingga dapat berfungsi
sebagai alat pengocok
4. elemen pemanas dengan listrik
5. tangas uap mempunyai satu hingga enam buah lubang untuk
menaruh/meletakkan benda yang akan diuapkan.

Cara penyimpanan water bath :

1. Sebagai media pemanas digunakan air suling ( jangan menggunakan air


sumur, karena menyebabkan korosi )
2. Selesai digunakan ( jika menggunakan listrik ) matikan arus listrik dan dicabut
dari arus listrik
3. Jika hendak disimpan air ( media pemanas ) dikosongkan.

7
Cara perawatan water bath :

1. Untuk perawatan, bersihkan alat hanya dengan lap bersih yang dibasahi air
kemudian lap dengan kain kering setiap selesai menggunakan alat
2. Box kontrol jangan sampai tersiram atau kemasukkan air karena dapat
berakibat tersengat tegangan listrik ( berbahaya ) atau alat akan menjadi rusak
3. cara rutin air dapat diganti atau ditambahi +/-2 bulan sekali

Kalibrasi :

Paling tidak dilakukan dua kali per tahun (2x/tahun), termometer waterbath
harus dicek oleh petugas yang bertanggung jawab untuk hal ini atau seseorang yang
diberi tugas oleh Kepala laboratorium, dengan menggunakan termometer terkalibrasi.
Interval uji penyimpanan (deviasi) harus didokumentasikan/ dicatat pada buku
peralatan. Bila alat teroperasi tanpa mengindahkan suhu yang diinginkan, prosedur
ini tidak perlu dilakukan, alat harus diberi label yang sesuai untuk ini.
Dalam kasus terjadinya penyimpangan lebih tinggi atau lebih rendah +/- 50C, yang
ditunjukkan oleh termometer pada alat, harus ditentukan faktor koreksi (suhu yang
diinginkan/ suhu terukur) dan dicantumkan secara jelas pada alat. Pada kasus lainnya
dari deviasi suhu yang diijinkan, harus didokumentasikan pada buku alat.

5.Oven adalah alat pemanas tertutup yang bisa diatur suhunya dan untuk jenis oven
terkini dapat diatur timer-nya ( waktu nyalanya). Ada bermacam macam oven antara lain
oven manual dan oven listri. Oven maual biasaya sumber panasnya dengan
memanfaatkan sumber api seperti kompor atau sumber yang lain, sedangkan oven listrik
adalah oven yang sumber panasnya dihasilkan dari proses perubahan energi listrik
menjadi energi panas dengan menggunakan alat yang bernama elemen listrik.

8
Fungsi : Digunakan untuk memanaskan jaringan dalam pemeriksaan jaringan.

6. Centrifuge, prinsip rotasi atau perputaran tabung yang berisi larutan agar dapat
dipisahkan berdasarkan massa jenisnya. Larutan akan terbagi menjadi dua fase yaitu
supernatant yang berupa cairan dan pellet atau organel yang mengendap.

Fungsi : Digunakan untuk memisahkan suatu cairan atau suspensi tertentu sehingga
molekul yang berukuran lebih besar akan mengendap dibawah.

7. Hot plate adalah perangkat laboratorium yang menggunakan medan magnet berputar
untuk menyebabkan aduk bar (juga disebut "kutu") direndam dalam cairan berputar
sangat cepat, sehingga teraduk.

Cara kerja :
1. Tombol logam untuk menghidupkan alat.
2. Ambil stirer ( batang magnet) dan masukkan pada larutan (di tempatkan dalam
erlenmeyer/ beaker glass) yang akan di homogenkan.
3. Letakkan tepat di bagian tengah papan besi dengan hati-hati.
4. Ubah tombol di sebelah kanan untuk mengatur kecepatan( lihat tanda panah).
5. Ubah tombol di sebelah kiri untuk mengatur suhu.

9
6. Waktu penggunaan di sesuaikan dengan kebutuhan.
7. Setelah selesai, tombol kecepatan dan suhu di-0 kan kemudian matikan alat.
8. Ambil batang magnet dari larutan yang telah homogen,cuci dan letakkan kembali di
atas papan besi.

Fungsi : Untuk memanaskan dan menghomogenkan suatu larutan dengan pengadukan.

8. pH meter, prinsip kerja alat ini yaitu mengukur aktivitas ion hidrogen yang menyebabkan
timbulnya tegangan listrik pada ujung probe

Fungsi : Digunakan untuk mengukur tingkat keasaman dan kebasa-an suatu cairan dengan
hasil yang lebih spesifik.

9. Centrifuge otomatis, prinsip rotasi atau perputaran tabung yang berisi larutan agar
dapat dipisahkan berdasarkan massa jenisnya. Larutan akan terbagi menjadi dua fase
yaitu supernatant yang berupa cairan dan pellet atau organel yang mengendap.

Fungsi : Digunakan untuk memisahkan suatu cairan atau suspensi tertentu, suhunya
sekitar sampai dengan 4 derajat.

10
10. Rotataor, adalah alat pengocok yang putarannya dapat di atur sesuai dengan yang kita
ingin kan. Kecepatan putarannya adalah 120rpm(rotation per menit).

Fungsi : Untuk menghomogenkan suatu sampel dengan aliran listrik.

11. Elekroforesis adalah teknik pemisahan komponen atau molekul bermuatan


berdasarkan perbedaan tingkat migrasinya dalam sebuah medan listrik . Medan listrik
dialirkan pada suatu medium yang mengandung sampel yang akan dipisahkan.

Prinsip kerja : Gel dimulai saat makromolekul yang bermuatan listrik ditempatkan
pada medium berisi tenaga listrik. Molekul-molekul tersebut akan bermigrasi menuju
kutub positif atau kutub negatif berdasarkan muatan yang terkandung di dalamnya
(Magdeldin, 2012). Molekul-molekul yang bermuatan negatif (anion) akan bergerak
menuju kutub positif (anoda), sedangkan molekul-molekul yang bermuatan positif
(kation) akan bergerak menuju kutub negatif (katoda). (Klug and Cummings, 1994).

Fungsi : Untuk mengukur laju perpindahan atau pergerakan partikel-pertikel


bermuatan berdasarkan kecepatan migrasinya dalam suatu medan listrik.

11
12. Microplate reader adalah alat yang digunakan untuk menilai reaktivitas dari antibodi
monoklonal untuk antigen rekombinan digunakan sebagai immunogens dengan metode
ELISA.

Fungsi : Digunakan untuk pemeriksaan TPHA.

13. Elisa Rider, (singkatan bahasa Inggris: Enzyme-linked immunosorbent assay) atau
penetapan kadar imunosorben taut-enzim' merupakan uji serologis yang umum
digunakan di berbagai laboratorium imunologi.

Prinsip kerja : Pertama antigen atau antibodi yang hendak diuji ditempelkan pada
suatu permukaan yang berupa microtiter. Penempelan tersebut dapat dilakukan melalui
dua cara, yaitu penempelan secara non spesifik dengan adsorbs ke permukaan
microtiter, dan penempelan secara spesifik dengan menggunakan antibody atau antigen
lain yang bersifat spesifik dengan antigen atau antibodi yang diuji (cara ini digunakan
pada teknik ELISA sandwich). Selanjutnya antibodi atau antigen spesifik yang telah
ditautkan dengan suatu enzim signal (disesuaikan dengan sampel => bila sampel
berupa antigen, maka digunakan antibodi spesifik , sedangkan bila sampel berupa
antibodi, maka digunakan antigen spesifik) dicampurkan ke atas permukaan tersebut,
sehingga dapat terjadi interaksi antara antibodi dengan antigen yang bersesuaian.
Kemudian ke atas permukaan tersebut dicampurkan suatau substrat yang dapat
bereaksi dengan enzim signal. Pada saat substrat tersebut dicampurkan ke permukaan,
enzim yang bertaut dengan antibodi atau antigen spesifik yang berinteraksi dengan

12
antibodi atau antigen sampel akan bereaksi dengan substrat dan menimbulkan suatu
signal yang dapat dideteksi.
Fungsi : Digunakan dalam bidang imunologi untuk mendeteksi kehadiran antibodi
atau antigen dalam suatu sampel, dan sebagai alat diagnostik dalam bidang medis,
patologi tumbuhan, dan juga berbagai bidang industri.

14. PCR, (polymerase chain reaction) adalah alat yang digunakan untuk memperbanyak
DNA sesuai keinginan. Karena bisa diatur berapa kali putaran sintesis DNA.

Prinsip kerja : Membentuk cetakan DNA secara berulang kali dengan menggunakan
prosedur dan waktu tertentu. PCR menggunakan tehnik amplifikasi (perbanyakan)
secara spesifik pada suatu segmen DNA secara in vitro dengan menggunakan DNA
polymerase, cetakan, DNA genom, dan primer oligonukleotida yang akan menempel
pada segmen yang akan diamplifikasi. Proses PCR ada tiga tahapan yaitu Denaturasi,
Anneling dan Ekstansi.
Fungsi : Digunakan untuk menentukan kondisi urutan nukleotida suatu DNA yang
mengalami mutasi.

15. UV Iluminator

13
Prinsip kerja : Sinar UV yang dipancarkan akan memendarkan Ethidium bromide
(EtBr) yang menempel pada DNA. Sehingga visulisasi DNA bisa terlihat lewat
Pancaran yang berwarna orange keputihan tersebut.
Fungsi : Digunakan untuk menvisualkan DNA setelah di loading atau running dalam
DNA elektroforesis.

16. Inkubator adalah alat untuk menginkubasi atau memeram mikroba pada suhu yang
terkontrol. Alat ini dilengkapi dengan pengatur suhu dan pengatur waktu.

Prinsip kerja : Prinsip kerja dari incubator adalah menginkubasi dengan


menggunakan suhu tertentu dalam keadaan diam.
Fungsi : Tempat menyimpan hasil penanaman mikroba.

Bagian-bagian dari incubator adalah:


1. Pintu incubator
2. Tombol panel berfungsi untuk mengatur suhu yang diperlukan
3. Rak incubator berfungsi sebagai tempat meletakkan bahan yamg akan di inkubator
(Anonim, 2011).
Cara kerjanya inkubator adalah sebagai berikut:
1. Hubungkan kabel power ke stop kontak.
2. Putar tombol power ke arah kiri (lampu power hijau menyala).
3. Atur suhu dalam incubator dengan menekan tombol set.
4. Sambil menekan tombol set, putarlah tombol di sebeklah kanan atas tombol set
hingga mnencapai suhu yang di inginkan.
5. Setelah suhu yang diinginkan selesai diatur, lepaskan tombol set.
6. Inkubator akan menyesuaikan setingan suhu secara otomatis setelah beberapa
menit (Dahlia, 2011).

14
17. Magnetik stirrer

Prinsip kerja : Larutan yang akan dihomognkan di letakan di aas magnetic stirrer dan
masukan stirrer atau batang magnet pada larutan.
Fungsi : Untuk menghomogenkan suatu larutan dengan pengadukan.

18. Neraca Analitik adalah neraca yang digunakan untuk menimbang zat yang butuh
ketelitian tinggi dan dalam skala kecil/mikro (biasanya hingga 4 desimal 0,0001 gram).

Prinsip kerja : Dengan penggunaan sumber tegangan listrik yaitu stavolt dan
dilakukan peneraan terlebih dahulu sebelum digunakan. Kemudian bahan diletakkan
pada neraca lalu dilihat angka yang tertera pada layar, angka itu merupakan berat dari
bahan yang ditimbang.
Fungsi : Menimbang media atau sampel saat uji preparasi.

15
19. Objek glass, tempat atau media untuk meletakan jaringan.

Fungsi : untuk menempelkan jaringan yang akan diamati.

20. Vortex Mixer, digunakan untuk mencampurkan suatu bahan yang sudah
dihancurkan dengan mortar pestle dengan larutan buffer, atau hanya untuk
mencampurkan beberapa jenis larutan agar homogen (rata). Seperti yang kami kutip
di Wikipedia (2010) vortex mixer merupakan suatu alat sederhana yang digunakan
umumnya di laboratorium untuk campuran dalam wadah kecil.

Prinsip kerja : Mixing/mengomogenkan agar komposisinya rata. Vortex mixer terdiri


dari sebuah motor listrik dengan drive shaf berorientasi vertikal dan melekat pada
sepotong karet menangkupkan dipasang sedikit off tengah. Sebagai motor
menjalankan potongan karet berosilasi cepat dalam gerakan melingkar , ketika
sebuah tabung tes sesuai ditekan ke dalam karet gerakan ditransmisikan ke bagian
dalam cairan dan vortex dibuat.
Fungsi : Untuk melarutkan suspensi pada tabung atau mengaduk larutan dalam
tabung reaksi sehingga benar-benar homogen.

16
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Biologi molekuler adalah cabang dari biologi yang berhubungan dengan sifat
fenomena biologis pada tingkat molekuler melalui studi DNA dan RNA, protein, dan
makromolekul lain yang terlibat dalam informasi genetik dan fungsi sel.
Laboratorium adalah tempat untuk melakukan observasi dan penelitian. Untuk
melakukan observasi atau penelitian tersebut tentu dibutuhkan alat - alat khusus.
Alat instrumen laboratorium biomol sangatlah banyak, dari masing – masing alat tersebut
mempunyai prinsip dan fungsi yang berbeda – beda. Sebagai mahasiswa seharusya
memahami prinsip dan fungsi alat tersebut karena ketika ada waktu praktikum
menggunakan alat tersebut, dapat menggunakannya dengan benar.

B. Saran
1. Diharapkan tugas laporan praktikum ini dapat digunakan sebagai referensi dan
menambah wawasan kepada yang pembaca.
2. Sebagai mahasiswa harus memahami masing – masing dari alat tersebut.
3. Diharapkan juga harus mengetahui bagaimana cara perawatan alat-alat tersebut.

17
DAFTAR PUSTAKA

Ali, Alimuddin. 2005. Mikrobiologi Dasar Jilid I : Badan penerbit Universitas Negeri

Makassar. Makasar. (Di akses tanggal 5 Oktober 2016)

Anonim. Mikrotome https://id.wikipedia.org/wiki/Mikrotom (Diakses tanggal 5 Oktober

2016)

Ginting, Tjurmi. 2010. Pengenalan Alat Online


http://all4chemistry.blogspot.com/2010/02 pengenalan alat laboratorium.html.

(Diakses tanggal 6 Oktober 2016)

Lahay, Tutje. 2004. Teknik Laboratorium: jurusan biologi FMIPA UNM. Makasar (Diakses

tanggal 6 oktober 2016)

18

Anda mungkin juga menyukai