anak
krisis
Keterbatasan
Stress mekanisme koping
anak
Pengalaman
perpisahan
Usia
perkemban
Reaksi support
gan anak anak sistim
Keseriusan
penyakit
Stresor utama selama hospitalisasi
1.cemas berpisah depresi analitik
◦ Respon perilaku;
◦ Fase protes
◦ Fase putus asa
◦ Fase menyesuaian diri
Respon sesuai usia
Toddler
Meminta agar orangtua tetap disampingnya
Memeluk orang tua
tempentantrum
Pra sekolah
Menolak makan
Sukar tidur
Merengek pada orang tua
Menarik diri
Mengexspresikan marah secara tidak langsung
sekolah
Mudah tersinggung / marah walaupun ortu
didekatmya
Menarik diri
Tidak mampu berhubungan dengan teman
sepermainan
Menolak kehadiran saudara kandung
remaja
Sulit bepisah dengan orang tua dan suasana
rumah
Takut kehilangan kontak dengan teman
2. Kehilangan kendali
Bayi yg paling pentig terbentuknya trust
Toddler; anak merasa gagal dan kurang merasa
percaya diri
Pra sekolah
Pembatasan aktivitas
perubahan rutinitas dan adanya ketergantungan
Sekolah
Adanya kejadian yang melukai perasaan,
ketakutan dan ketidakmampuan fisik dan
kematian,
kehilanganstatus dalam kelompok
3. TRAUMA FISIK & NYERI
A. Bayi
◦ menangis kuat dan mata tertutup
◦ menarik diri
◦ menyentak nyentak tangan
◦ menggeliat
TODDLER
Menangis
menutup mulut
Membuka mata lebar-lebar
Bertingkah laku agresif
Pra sekolah
Ekspresi verbal
Menangis kuat dan menjerit
Menghindari stimulus eksternal sebelum sampai
dirinya
Memohon dukungan emosi pada ortu
SEKOLAH
Dimanifestasikan dalam bentuk yang sama pada
anak pra sekolah tetapi lebih dapat
mengembangkan kemampuan kognitifnya
Anak perempuan mengekspresikan pada takut
yang berlebihan
Remaja
Sering bertanya tentang penyakitnya
Menarik diri
Menghindar dari orang lain
Bertanya tentang tindakan medis dan
perawatannya
Reaksi dan mekanisme koping
keluarga(ortu)
Dipengaruhi
Seriusnya penyakit
Pengalaman sebelumnya
Prosedur medik
Adanya support sistem
Kekuatan ego individu
Kemampuan koping sebelumnya
Adanya stres lain dalam keluarga
Pola komunikasi dalam keluarga, agama,
kepercayaan & adat
FAKTOR RESIKO YG MENINGKATKAN STRESS
ANAK PD SAAT HOSPITALISASI
Temperamen
Ketidakserasian hubungan anak & ortu
Gender
Usia
Inteligensia
Stres yg multiple dan terus menerus
KOPING ORANG TUA
Denial
Intelektualisasi
Regresi
Proyeksi
Displcement
Introyeksi
Repon Saudara Kandung
Marah
Benci
Cemburu
Merasa bersalah
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
Takut tertular penyakit
Usia
Dekatnya hubungan dng sisakit
Kurangnya informasi ttg sakit yang dialami
saudaranya
Berubahnya perlakuan orang tua
PERUBAHAN PERAN KELUARGA
ORTU : Memfokuskan perhatian pada anak sakit
SAUDARA : Sibling Rivalry
ANAK SAKIT : Hilangnya status anak dalam
keluarga atau kelompok sosial
PRINSIP PERAWATAN HOSPITALISASI
ANAK
1. Mencegah & meminimalkan
perpisahan
2. Mengurangi pembatasan
pergerakan
3. Meningkatkan kebebasan bergerak
4. Mempertahankan rutinitas anak
5. Meminimalkan cedera tubuh
6. Pengkajian nyeri
PRINSIP
Q = Question Child
U = Use Pain Writing Scale
E = Evaluate Behavior & Physiologic Change
S = Sequre Parent Involvement
T = Take Cause Of Pain Into Account
T = Take action & Evaluate Result
PERSIAPAN HOSPITALISASI
Tujuan :
Mengurangi Stres & ketakutan Ortu & Anak
thdp Hospitalisasi
Memberikan ATMOSFIR (+) & Hubungan
saling percaya antara Staf RS & Anggota
keluarga
PETUNJUK PERSIAPAN
HOSPITALISASI
bagi anak
PENERIMAAN MASUK RUMAH SAKIT
1.Pengkajian
2.Pemeriksaan fisik
3.Penempatan inap anak
SELAMA PERAWATAN DI RUMAH SAKIT
1. Usahakan meminimalkan
stressor hospitalisasi khususnya
akibat perpisahan
2. Infeksi Nosokomial
3. Masalah penghematan biaya
Perawatan di rumah
Perawat perlu mengkaji: