Anda di halaman 1dari 5

KEPUTUSAN DIREKTUR UTAMA RUMAH SAKIT MARDI RAHAYU

NOMOR: /SK/DIRUT/ /

TENTANG
KEBIJAKAN PELAYANAN AUTOTRANSPLANTASI
RUMAH SAKIT MARDI RAHAYU

DIREKTUR RUMAH SAKIT MARDI RAHAYU

Menimbang : a. Bahwa dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan yang aman, berfokus
pada keselamatan pasien serta kepuasan pelanggan (patient centeredness)
di Rumah Sakit Mardi Rahayu, maka diperlukan penyelenggaraan
pelayanan autotransplantasi;
b. Bahwa agar pelayanan autotransplantasi dapat terlaksana dengan baik,
perlu adanya kebijakan Direktur sebagai landasan bagi penyelenggaraan
pelayanan autotransplantasi di Rumah Sakit Mardi Rahayu;
c. Bahwa sehubungan dengan hal tersebut di atas perlu ditetapkan Kebijakan
Pelayanan Autotransplantasi dengan Keputusan Direktur Rumah Sakit
Mardi Rahayu

Mengingat : 1. Undang-Undang Republik Indonesia No. 44 tahun 2009 tentang Rumah


Sakit;
2. Undang-Undang Republik Indonesia No. 36 tahun 2009 tentang
Kesehatan;
3. Peraturan Pemerintah No. 18 tahun 1981 tentang Bedah Mayat Klinis,
Bedah Mayat Anatomis, serta Transplantasi Alat dan atau Jaringan Tubuh
Manusia
4. Surat Keputusan Pengurus Yayasan Kristen Kesejahteraan Mardi Rahayu
Nomor 113/YKKMR/I/XII-2010 tentang pengangkatan sebagai Pelaksana
Tugas Direktur Utama RS Mardi Rahayu atas nama Dr. Khrisna Nugraha
Widjaja

MEMUTUSKAN

Menetapkan :
Pertama : KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT MARDI RAHAYU
TENTANG KEBIJAKAN PELAYANAN AUTOTRANSPLANTASI
RUMAH SAKIT MARDI RAHAYU
Kedua : Kebijakan Autotransplantasi sebagaimana tercantum dalam lampiran surat
keputusan ini.

Ketiga : Kebijakan Pelayanan Autotransplantasi Rumah Sakit Mardi Rahayu


sebagaimana yang dimaksud dalam lampiran surat keputusan ini harus
digunakan sebagai acuan dalam penyelenggaraan autotransplantasi.

Keempat : Pembinaan dan pengawasan penyelenggaraan pelayanan autotransplantasi


Rumah Sakit Mardi Rahayu dilaksanakan oleh dokter penanggung jawab
pelayanan yang berkompeten dan sesuai dengan keilmuannya.

Kelima : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan akan diperbaiki
sebagaimana mestinya apabila di kemudian hari terdapat kekeliruan atau
perubahan dalam penetapannya.

Ditetapkan di : Kudus
Pada tanggal :
Plt Direktur Utama

Dr. Khrisna Nugraha Widjaja


Lampiran
Keputusan Direktur RS Mardi Rahayu
Nomor :
Tanggal :

KEBIJAKAN PELAYANAN AUTOTRANSPLANTASI


RUMAH SAKIT MARDI RAHAYU

I. KEBIJAKAN UMUM
Kebijakan umum pelayanan donasi dan tranplantasi jaringan mengacu pada kebijakan umum
pelayanan Rumah Sakit Mardi Rahayu
II. KEBIJAKAN KHUSUS
1. Donasi organ/jaringan adalah pemberian organ atau jaringan tubuh dari seseorang kepada
orang lain yang membutuhkan.
2. Rumah Sakit Mardi Rahayu menetapkan kebijakan mengenai donasi organ/jaringan
sebagai berikut.
2.1. Jenis donasi organ yang dilaksanakan di Rumah Sakit Mardi Rahayu adalah donasi
hidup (living donation) yang terbatas hanya pada donasi jaringan berupa donasi
darah untuk kepentingan transfusi darah lengkap maupun komponennya.
2.2. Rumah Sakit Mardi Rahayu tidak menyelenggarakan pelayanan donasi jaringan
selain donasi darah.
2.3. Pelayanan donasi darah dilaksanakan oleh bank darah Rumah Sakit Mardi Rahayu
bekerja sama dengan PMI Cabang Kudus sesuai dengan peraturan yang ditetapkan
oleh PMI Cabang Kudus.
3. Transplantasi jaringan adalah suatu proses pencangkokan jaringan/organ tubuh atau
bagiannya dari seorang donor kepada penerima. Penerima dapat orang lain atau pendonor
itu sendiri. Berdasarkan sumber organ cangkok, dikenal empat jenis macam transplantasi;
yaitu: autotransplantasi, isotransplantasi, alotransplantasi, dan xenotransplantasi.
4. Rumah Sakit Mardi Rahayu menetapkan kebijakan mengenai transplantasi organ/jaringan
sebagai berikut.
4.1.Yang dapat dilakukan di RS Mardi Rahayu adalah transplantasi jaringan yang berasal
dari pasien sendiri (autotransplantasi), di mana jaringan yang digunakan untuk
cangkok berasal dari tubuh pasien sendiri.
4.2.RS Mardi Rahayu tidak melakukan transplantasi organ secara utuh (ginjal, hati,
jantung, dll); melainkan hanya melakukan transplantasi jaringan (kulit, tulang, darah)
4.3.Jenis jaringan yang ditangani berikut bidang spesialisasi ilmu yang menangani adalah
sebagai berikut:
Jenis Jaringan Spesialisasi Keterangan
Darah Seluruh spesialisasi Diatur dalam SPO tersendiri
Tulang Orthopedi, Bedah Umum, Diatur dalam SPM bidang
Bedah Saraf, THT spesialisasi bersangkutan.
Kulit Bedah Umum Diatur dalam SPM bidang
spesialisasi bersangkutan.

4.4.Transplantasi jaringan darah /produk darah diatur dalam SPO tersendiri.


4.5.Jaringan kulit diambil dari satu bagian tubuh pasien kemudian ditanamkan ke bagian
tubuh lainnya dari pasien yang sama secara langsung. Dalam hal ini, jaringan tidak
disimpan dalam jangka waktu tertentu tetapi langsung ditanamkan.
4.6.Jaringan tulang, dalam hal ini dalam kasus-kasus bedah saraf, diambil dari seorang
pasien, kemudian jaringan tersebut disimpan di dalam bagian lain tubuh pasien
sendiri (rongga abdomen) untuk disimpan dalam jangka waktu tertentu dan kemudian
pada saatnya ditanamkan kembali kepada pasien yang bersangkutan.
4.7. Tindakan transplantasi jaringan, mengacu kepada persiapan pasien untuk
menjalankan tindakan bedah secara umum, meliputi:
4.7.1. Pemberian informasi dan edukasi kepada pasien/keluarganya mengenai
tindakan medis yang akan dilakukan.
4.7.2. Meminta informed consent untuk kemudian ditandatangani oleh
pasien/keluarganya sebagai pernyataan persetujuan dilakukannya tindakan
medis.
4.7.3. Persiapan pre-operasi pasien yang meliputi konsultasi dan visitasi pre-operasi
oleh dokter-dokter konsulen.
4.7.4. Pemberian petanda (site marking) untuk daerah operasi
4.7.5. Prosedur operasi
4.7.6. Prosedur pasca operasi
4.7.7. Prosedur perawatan luka pasca operasi.
5. Dokter Penanggung Jawab Pelayanan (DPJP) wajib melakukan tindakan
autotransplantasi dengan sebaik-baiknya sesuai dengan bidang keilmuannya.

Plt Direktur Utama

Dr. Khrisna Nugraha Widjaja

Anda mungkin juga menyukai