TENTANG
KEBIJAKAN SENTRALISASI PELAYANAN STERILISASI
DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH WAMENA
1
382/Menkes/SK/III/2007, tanggal 27 Maret 2007, tentang
Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di Rumah
Sakit dan Fasilitas Kesehatan Lainnya.
MEMUTUSKAN :
Ditetapkan di Wamena
Pada Tanggal 28 November 2018
DIREKTUR
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH WAMENA
2
Lampiran : Surat Keputusan Direktur
Nomor : 401/445/SK/RSUD WMX Tahun 2018
Tanggal : 28 November 2018
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
PENGERTIAN
5. Sterilisasi adalah suatu proses penanganan alat atau bahan yang tidak
steril menjadi steril dengan menghancurkan semua bentuk kehidupan
mikroba termasuk endospora melalui metode sterilisasi.
7. Barang steril sekali pakai (single use) adalah barang / alat kesehatan
yang disediakan dan diproduksi untuk sekali pakai atau habis
digunakan sekali pakai dalam satu kemasan.
8. Barang steril yang dapat diulang (re-use) adalah barang / alat kesehatan
sesudah digunakan dapat diulang pakai setelah melalui proses
pencucian, dekontaminasi, pengemasan / labeling dan disterilkan
dengan mesin sterilisator yang sesuai (suhu tinggi atau suhu rendah)
3
9. Dekontaminasi adalah proses pembersihan peralatan dan barang / alat
kesehatan kotor yang mungkin terkontaminasi oleh mikroba secara
fisika atau kimia dengan menggunakan desinfektan atau deterjen
dimulai dari mengelompokkan, merendam, mencuci, membilas sampai
mengeringkan.
Pasal 2
PENYELENGGARAAN PELAYANAN STERILISASI
4
tidak boleh dipakai, untuk penderita infeksi khusus dibungkus
tersendiri dalam kantong yang berwarna kuning.
d. Proses dekontaminasi dan pengemasan dilakukan di ruangan unit
kerja, dan jika tidak mempunyai sarana dan prasarana proses
sterilisasi dikirim untuk proses sterilisasi ke Instalasi Sarana
Sandang dan Sterilisasi Sentral. Dan bila unit mempunyai sarana
dan prasarana / alat sterilisator, proses sterilisasi dilakukan di
unit kerja dan petugas harus memahami operasional,
penggunaaan alat, mutu sterilisasi dan operatornya sudah
mempunyai sertifikat pelatihan CSSD.
e. Melakukan komunikasi efektif dengan Instalasi Sarana Sandang
dan Sterilisasi Sentral yang berkaitan dengan pelayanan
sterilisasi.
Pasal 3
RUANG LINGKUP KEGIATAN
2. Pengelolaan Sterilisasi
2.1. Barang Medis Habis Pakai (single use)
2.2. Barang / Alat kesehatan re-use
5
BAB II
PENGORGANISASIAN
Pasal 4
Pasal 5
KETENAGAAN
2. Jenis Tenaga
2.1. Tenaga Fungsional : Apoteker, Perawat dan Asisten Apoteker atau
D3 Farmasi.
2.2. Tenaga non Fungsional.
3. Kualifikasi Tenaga :
3.1. Pendidikan Minimal :
a. Kepala Instalasi Sarana Sandang & Sterilisasi Sentral : Sarjana
Umum, Kesehatan.
b. Pengelola Sterilisasi : Sarjana Kesehatan &
Umum
c. Pengelola Penyedia Fasilitas & SDM : Sarjana Umum
d. Ka.Tim Sterilisasi : D3 Teknik
e. Ka.Tim Produksi : D3 Kesehatan & Umum
f. Pelaksana : D3 Kesehatan/Farmasi &
SLA
6
Pasal 6
TUGAS DAN FUNGSI
A. TUGAS :
1. Merencanakan kebutuhan barang medis, bahan pengemas yang
berkualitas untuk produksi barang medis steril
2. Menerima barang medis non steril (barang bersih dan barang kotor)
3. Menyiapkan atau memproduksi bahan medis steril
4. Menyalurkan barang medis steril
5. Mengawasi mutu barang medis steril
6. Memilih peralatan yang aman dan bermutu untuk menunjang
pelayanan sterilisasi seperti peralatan dekontaminasi, sterilisator,
dan lain-lain
7. Memberikan penyuluhan yang berkaitan dengan sterilisasi
8. Melakukan monitoring dan evaluasi bersama panitia Pengendalian
Infeksi dan Panitia Keselamatan Pasien.
B. FUNGSI :
1. Merencanakan, mengkoordinasikan, melaksanakan dan mengawasi
serta mengevaluasi kegiatan sterilisasi.
2. Menyediakan dan menyalurkan barang steril ke unit kerja yang
membutuhkan.
3. Melakukan inventaris semua peralatan sterilisasi yang digunakan di
rumah sakit.
4. Mendokumentasikan setiap aktivitas penyelenggaraan proses
sterilisasi sebagai bagian dari program pengendalian mutu.
5. Memberikan kontribusi terhadap pendidikan & pelatihan bagi tenaga
kesehatan yang terkait dengan sterilisasi.
BAB III
PENGELOLAAN SENTRALISASI PELAYANAN STERILISASI
Pasal 7
PERENCANAAN KEBUTUHAN
4. Perencanaan ATK, ART dan Alat Non Medis diusulkan ke Bagian Umum
7
5. Perencanan Kebutuhan SDM & Pendidikan diusulkan ke Bagian SDM
dan Bagian Pendidikan.
Pasal 8
PERENCANAAN PRODUKSI BMHP STERIL
Pasal 9
PRODUKSI BMHP STERIL
Pasal 10
PENGADAAN
Pasal 11
PENERIMAAN BARANG DARI UNIT
1. Barang yang dikirim dari Unit Kerja ke Sterilisasi Sentral (CSSD) dalam
kondisi bersih dan sudah melalui dekontaminasi.
2. Penerimaan barang bersih melalui :
2.1. Loket penerimaan barang bersih dari unit kerja
8
2.2. Loket yang menghubungkan area dekontaminasi dengan area
pengemasan bagi barang / peralatan yang sudah di dekontaminasi
untuk dilakukan pengemasan dan labelling.
Pasal 12
PENERIMAAN BARANG DARI LUAR RUMAH SAKIT
1. Barang yang dikirim dari luar rumah sakit ( rumah sakit luar RSAB
Harapan Kita, Organisasi, Perusahaan, Panti Sosial, dll.) dalam kondisi
bersih dan sudah melalui dekontaminasi serta sudah dalam kondisi
kemasan.
2. Barang yang diterima dilakukan proses sterilisasi sesuai prosedur yang
berlaku.
3. Barang diserahkan kembali ke pengirim barang dengan melakukan
pembayaran melalui kasir BRI atau langsung ditransfer melalui Nomor
Rekening RSAB Harapan Kita.
4. Seluruh barang / alat yang diserahkan dicatat dalam buku pengeluaran
barang dan ditanda tangani oleh kedua belah pihak, sebagai bahan
verifikasi akhir.
Pasal 13
DEKONTAMINASI
Pasal 14
PENGEMASAN
9
b. Nama ruangan
c. Tanggal sterilisasi
d. Tanggal kadaluarsa
e. Operator pegeset barang / alat
Pasal 16
MONITORING PROSES STERILISASI
Pasal 17
INDIKATOR STERIL
10
Pasal 18
PROSES STERILISASI
Pasal 19
PENYIMPANAN BARANG / ALAT STERIL
11
Pasal 20
PENDISTRIBUSIAN BARANG / ALAT STERIL
12
BAB IV
PENGAWASAN MUTU
Pasal 21
KONTROL KUALITAS (QUALITY CONTROL)
Pasal 22
JAMINAN MUTU (QUALITY ASSURANCE)
Pasal 23
AUDIT MUTU
13
BAB V
PENCATATAN DAN PELAPORAN
Pasal 24
PENCATATAN
Pasal 25
PELAPORAN
Pasal 26
EVALUASI
14
BAB VI
PETUTUP
Pasal 27
3. Hal-hal yang belum diatur dalam surat keputusan ini, akan diatur
kemudian.
Pasal 28
15