Anda di halaman 1dari 5

PERATURAN DIREKTUR RUMAH SAKIT AKA

NOMOR.:038/SK/DIR/PEL/RSAKA/IV/2018
TENTANG
KEBIJAKAN PELAYANAN STERILISASI RUMAH SAKIT

MENIMBANG : a. Bahwa penyakit menular membentuk ancaman serius bagi bagi kesehatan
masyarakat;
b. Bahwa rumah sakit menjadi tempat dengan tingginya insiden penyakit yang
disebabkan mikro-organisme yang dengan mudah menyebar dari pasien ke
pasien melalui petugas, peralatan dan bahan lain yang digunakan untuk
perawatan pasien;
c. Bahwa suplai peralatan dan bahan-bahan untuk penggunaan medis yang steril
memainkan peran penting dalam upaya mengurangi penyebaran penyakit
dalam pelayanan kesehatan;
d. Bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam a,b, dan c, perlu
diterbitkan Surat Keputusan Direksi tentang Kebijakan Pelayanan Sterilisasi di
Rumah Sakit;

MENGINGAT : 1. Surat Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor 270/Menkes/SK


/III/2007 Tentang Pedoman Manajerial Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di
Rumah Sakit dan Fasilitas Kesehatan Lainnya;

2. Surat Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 382/Menkes


/SK/III/2008 Tentang Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di Rumah
Sakit dan Fasilitas Kesehatan Lainnya;

3. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor: HK.07.06/III/2371/09


tentang Ijin Penyelenggaraan Rumah Sakit;

4. Pedoman Sanitasi Rumah Sakit Di Indonesia, Dirjen P2M & Penyehatan


Lingkungan Dan Dirjen Pelayanan Medik Depkes R1, 2002;

5. Buku Pedoman dan Pengendalian Infeksi di Rumah Sakit dan Fasilitas Pelayanan
Kesehatan Lainnya, DEPKES RI, 2007. Buku Pedoman Manajerial Pencegahan
dan Pengendalian Infeksi di Rumah Sakit dan Fasilitas Kesehatan Lainnya,
DEPKES RI, 2007
MEMUTUSKAN:

MENETAPKAN :
KESATU : Kebijakan Pelayanan Sterilisasi Rumah Sakit sebagai mana tercantum
dalam Lampiran Keputusan ini.

KEDUA : Keputusan ini berlaku sejak tanggal diterbitkan dan akan dilakukan evaluasi
setiap tahunnya.
KETIGA : Apabila hasil evaluasi mensyaratkan adanya perbaikan maka akan
diadakan perbaikan sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di : Sribhawono
Tanggal : 10 April 2018

Drg. Wahyu Prabowo


Direktur Utama
LAMPIRAN
PERATURAN DIREKTUR RUMAH SAKIT
NOMOR.:038/SK/DIR/PEL/RSAKA/IV/2018
TANGGAL : 10 JANUARI 2018
KEBIJAKAN PELAYANAN STERILISASI

A. PENGERTIAN

Pelayanan Sterilisasi adalah kegiatan yang memproses semua bahan, peralatan dan
perlengkapan yang dibutuhkan pelayanan medik rumah sakit, mulai dari perencanaaan, pengadaan,
pencucian, pengemasan, pemberian tanda, proses sterilisasi, penyimpanan dan pendistribusian untuk
memenuhi kebutuhan rumah sakit.

Sterilisasi Pusat (CSSD) adalah unit penunjang bisnis sebagai pengelola sterilisasi di rumah sakit
dan melaksanakan kegiatan sterilisasi secara sentral untuk menunjang kelancaran pelayanan.

Satelit sterilisasi adalah tempat pelayanan sterilisasi di Unit Kerja yang melakukan keseluruhan
atau sebagian proses sterilisasi dibawah supervisi dan koordinasi PPI dan CSSD.

B. TUJUAN PELAYANAN STERILISASI

1. Membantu unit lain dirumah sakit yang membutuhkan kondisi steril untuk mencegah
terjadinya infeksi.
2. Menurunkan angka kejadian infeksi dan membantu mencegah serta menanggulangi infeksi
Nosokomial.
3. Efisiensi tenaga medis atau paramedic untuk kegiatan yanag berorientasi pada pelayanan
terhadap pasien.
4. Menyediakan dan menjamin kualitas hasil sterilisasi terhadap produk yang dihasilkan.

C. RUANG LINGKUP
1. Instalasi Kamar Bedah
2. Instalasi Rawat Jalan
3. Instalasi Rawat Inap
4. Instalasi Gawat Darurat
5. Instalasi Rawat HCU
6. Instalasi Penunjang Medik
7. Kamar Bersalin

D. KEBIJAKAN
1. Peralatan dan perlengkapan untuk pelayanan medik
a. Perencanaan
b. Pengadaan
c. Pencucian
d. Pengemasan
e. Pemberian tanda
f. Proses sterilisasi
g. Penyimpanan dan distribusi

2. Perencanaan
Perencanaan kebutuhan alat medik dan linen yang disterilkan dilakukan oleh bagian
CSSD RS dengan koordinasi unit pengguna.
3. Pengadaan

Pengadaan alat dan bahan yang berhubungan dengan bagian sterilisasi dilakukan oleh
bagian CSSD melalui gudang pengadaan logistik dan farmasi.

4. Pencucian

Pencucian dan pembilasan alat-alat yang telah digunakan tidak dilakukan di ruang
perawatan. Pencucian dan atau dekontaminasi yang tidak dilakukan di unit sterilisasi
pusat, dilakukan sama dan atas supervisi PPI. Semua peralatan yang kotor harus
dibersihkan secara baik sebelum dilakukan proses desinfeksi/sterilisasi. Setelah dibilas air
mengalir alat dikeringkan/diangin-anginkan supaya kering.

5. Pengemasan

Setiap melakukan setting instrument, alat kesehatan/linen harus disesuaikan dengan


fungsinya. Setiap kemasan set alat/ set instrumen diberi daftar nama alat dan jumlahnya.
Pengemasan linen menggunakan duk besar dan pemberian nama set linen disetiap
bungkusnya. Bahan medis steril (kassa, lidi kapas, handscoon, dll) disiapkan CSSD sesuai
permintaan Unit pengguna.

6. Pemberian tanda

Memberi tanda labeling, indikator luar pada instrument, alat kesehatan/linen dan
BHP yang menyatakan tanggal sterilisasi, tanggal kadaluarsa, kode nama petugas yang
menyetiril.

7. Proses sterilisasi

Melakukan sterilisasi terhadap instrument/alat kesehatan berdasarkan jenis alat


kesehatan yaitu sebagai berikut :

1. Alat kesehatan/ instrument yang terbuat dari stanlis steel disterilkan dengan sterilisator
suhu tinggi dengan pemanasan 134 0 C selama 45 menit
2. Alat kesehatan yang terbuat dari katun / kassa / kapas disterilkan dengan sterilisator suhu
tinggi dengan pemanasan 134 0 C selama 45 menit
3. Alat kesehatan yang rentan terhadap panas seperti catheter dll
disterilkan dengan sterilisator suhu rendah EO (Ethylene Oxide) dengan pemanasan
55 0 C proses selama 3 jam dan aerasi minimal 3 jam bisa lebih.

Melakukan pemeriksaan terhadap alat kesehatan/ instrument yang telah disteril


apakah masing-masing alat/bahan telah menjalani proses sterilisasi dengan maksimal.

8. Penyimpanan dan Distribusi


Ruang penyimpanan harus dekat dengan alat sterilisator
Akses terbatas.
Ada alat pengukur suhu, suhu :18 - 22 0 C , kelembaban : 35 % - 75 %
Alat instrument yang telah dilakukan proses sterilisasi disiman dirak penyimpanan kemudian
dilakukan distribusi. Pendistribusian dilakukan oleh petugas CSSD yang diserahkan kepada
petugas ruangan.

E. DOKUMEN TERKAIT
1. Buku pedoman Pengendalian Infeksi Hais RS
2. Buku Pedoman Sterilisasi Pusat RS

F. Semua SPO sterilisasi alat Kesehatan yang ada di bagian CSSD RS

G. MONITORING DAN EVALUASI

Melihat dan mengamati indikator sterilisasi pada masing-masing mesin sterilisasi antar
lain :
Indikator biologi dilakukan secara teratur dan terus menerus (1 minggu sekali).
Indikator kimia / label monitoring yang dipasang pada setiap kemasan yang akan disterilkan
( setiap siklus ).
Pemeriksaan kultur mikroorganisme yang diambil dari sample kemasan oleh petugas
laboratorium ( setiap 6 bulan sekali ).

Anda mungkin juga menyukai