Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN SEVEN JUMP TRAUMA KEMIH

Disusun oleh:

1. Ani Rahim
2. Cahyo ardianto
3. Desi dwi p
4. Dwi anggono
5. Fajar rahmanto
6. Hari saputro
7. Ima M Marlis
8. Laela riyanti
9. Marina nur fadilah

S1 Keperawatan

Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Gombong

2016
SEVEN JUMP TRAUMA KEMIH

STEP 1 kata-kata sulit

1. Tenderness adalah nyeri


2. CT scan adalah pemeriksaan penunjang dengan cara penyinaran
3. Perinefron adalah
4. IVP adalah

STEP 2 pertanyaan

1. Mengapa pada pasien trauma kemih terjadi hematuria?


2. Mengapa pada pasien trauma kemih merasa nyeri pada abdomen kanan?
3. Mengapa pada pasien trauma kemih terjadi tenderness?

STEP 3 menjawab

1. Karena adanya kerusakan/terbenturnya ureter


2. Karena terbentur akibat kecelakaan
3. Karena terjadi kecelakaan sehingga menyebabkan kerusakan pada ureter sehingga
menimbulkan nyeri/tenderness

STEP 4 main mapping

Anatomi
definisi
fisiologi
intervensi etiologi

Diagnose Nefrotik
Manifestasi klinis
keperawatan syndrome

patofisiologi

komplikasi
terapi pathway
STEP 5

1. Mahasiswa mampu mengidentifikasi tentang definisi trauma kemih!


2. Mahasiswa mampu mengidentifikasi tentang anatomi fisiologi trauma kemih!
3. Mahasiswa mampu mengidentifikasi tentang etiologi trauma kemih!
4. Mahasiswa mampu mengidentifikasi tentang patofisiologi trauma kemih!
5. Mahasiswa mampu mengidentifikasi tentang manifestasi klinis trauma kemih!
6. Mahasiswa mampu mengidentifikasi tentang terapi trauma kemih!
7. Mahasiswa mampu mengidentifikasi tentang komplikasi trauma kemih!
8. Mahasiswa mampu mengidentifikasi tentang diagnose keperawatan trauma kemih!
9. Mahasiswa mampu mengidentifikasi tentang intervensi trauma kemih!

STEP 7

1. Trauma kemih adalah


SKENARIO KASUS

Sdr Jk umur 21 tahun dirawat di ruang bedah medical centre hospital karena kecelakaan lalu
lintas. Pasien mengatakan nyeri di daerah abdomen kanan. Pasien tidak mempunyai riwayat sakit
di saluran kemih. Hasil pemeriksaan fisik terdapat jejas di abdomen kwadran kanan bawah,
tenderness, hematuria. Pasien terpasang dower kateter. Urin terlihat kemerahan. Tanda-tanda
vital S 370C, RR 22x/menit, N 84x/menit, TD 120/80 mmHg. Hb 9,5 mg/dl. Satu jam kemudian
Hb 8,7 mg/dl. IVP maupun CT scan memperlihatkan adanya akumulasi kontras pada daerah
perinefron tanpa pengisian ureter.

A. Pengkajian
Tanggal pengkajian : 1 maret 2016
Tanggal masuk : 1 maret 2016
Nama pengkaji :
Tempat : ruang penyakit dalam medical centre hospital

Identitas pasien
Nama : Sdr. jk
Umur : 21 tahun
Jenis kelamin : laki-laki
Alamat : sempor
Agama : islam
Pekerjaan : mahasiswa
Pendidikan : mahasiswa
Identitas penanggung jawab
Nama :Ny. H
Umur : 43 tahun
Alamat : sempor
Hubungan : ibu
No tlp : 089888999888
Keluhan utama nyeri di daerah abdomen kanan, nyeri seperti di tusuk-tusuk, nyeri datang
ketika untuk bergerak, skala nyeri 8.
Riwayat penyakit:
a. Riwayat penyakit sekarang
Sdr Jk umur 21 tahun dirawat di ruang bedah medical centre hospital, pasien
mengatakan nyeri di daerah abdomen kanan. Hasil pemeriksaan fisik terdapat jejas di
abdomen kwadran kanan bawah, tenderness, hematuria. Pasien terpasang dower
kateter. Urin terlihat kemerahan. Tanda-tanda vital S 370C, RR 22x/menit, N
84x/menit, TD 120/80 mmHg. Hb 9,5 mg/dl. Satu jam kemudian Hb 8,7 mg/dl. IVP
maupun CT scan memperlihatkan adanya akumulasi kontras pada daerah perinefron
tanpa pengisian ureter. Terpasang infuse RL 20 tpm di tangan kiri.
b. Riwayat penyakit dahulu
Pasien mengatakan tidak mempunyai riwayat penyakit di saluran kemih.
c. Riwayat penyakit keluarga
Pasien mengatakan keluarga tidak ada yang mengalami penyakit di saluran kemih,
keluarga tidak ada yang mempunyai riwayat hipertensi dan juga tidak mempunyai
riwayat diabetes..

Pengkajian pola fungsional Virginia Henderson

1. Pola oksigenasi
Sebelum sakit: pasien mengatakan tidak merasakan sesak nafas, tidak menggunakan alat
bantu pernafasan.
Saat sakit : pasien mengatakan tidak merasakan sesak nafas, RR 22x/menit
2. Pola nutrisi
Sebelum sakit : pasien mengatakan nafsu makan, tidak mual muntah, makan sehari 3x,
minum sehari ±6 gelas, makan makanan nasi, sayur dan lauk.
Saat sakit : pasien mengatakan tidak nafsu makan, mual, makan sehari 2 kali 3-4
sendok, minum 2-3 gelas/hari.
3. Pola eliminasi
Sebelum sakit: BAB 1x sehari, fesesnya lunak, warna kuning dan BAK lancar , warna
jernih kekuningan
Saat sakit : BAB 1x sehari, fesesnya lunak, warna kuning dan BAK hematuria, urin
berwarna kemerahan. Pasien terpasang dower kateter.
4. Pola gerak dan keseimbangan
Sebelum sakit : Pasien dapat melakukan aktivitas tanpa gangguan
Saat sakit : Pasien tidak dapat melakukan aktivitas karena merasakan nyeri pada
abdomen bagian kanan, pasien juga mengatakan lemas.
5. Kebutuhan istirahat dan tidur
Sebelum sakit : Pasien biasa tidur 8 jam sehari dan tidur siang 2 jam.
Saat sakit : pasien mengatakan tidurnya terganggu, sehari tidur ±4 jam karena
merasa nyeri.
6. Personal hygine
Sebelum sakit : Mandi 2x sehari dan gosok gigi mandiri. Pasien mengatakan sebelum
makan cuci tangan.
Saat sakit : Pasien mandi dengan di seka oleh ibunya pagi dan sore, serta gosok gigi
dengan dibantu oleh ibunya.
7. Kebutuhan rasa aman dan nyaman
Sebelum sakit : Pasien merasa aman dan nyaman karena tidak merasakan sakit di
tubuhnya.
Saat sakit : Pasien mengatakan tidak nyaman karena merasa nyeri di abdomen
bagian kanan bawah, nyeri seperti di tusuk-tusuk, nyeri datang ketika untuk bergerak,
skala nyeri 8. Pasien juga mengatakan lemas.
8. Kebutuhan berpakaian
Sebelum sakit : Pasien ganti baju 2x sehari dan dapat berpakaian sendiri.
Saat sakit : Memakai pakaian dibantu oleh ibunya, ganti baju 2 kali dalam sehari.
9. Kebutuhan spiritual
Sebelum sakit : Pasien dapat melakukan ibadah sholat 5 waktu
Saat sakit : Pasien tidak bisa sholat di RS akan tetapi pasien berharap agar cepat
sembuh agar dapat beraktivitas seperti biasa.
10. Komunikasi dan berhubungan
Sebelum sakit : pasien berbicara normal, menggunakan bahasa jawa terkadang
menggunakan bahasa Indonesia, tidak gagap, ketika diajak komunikasi kooperatif.
Saat sakit : pasien berbicara normal, menggunakan bahasa jawa terkadang
menggunakan bahasa Indonesia, tidak gagap, ketika diajak komunikasi
nyambung.
11. Temperatut tubuh
Sebelum sakit : Pasien mengatakan tidak merasa demam.
Saat sakit : pasien tidak demam, suhu 370C
12. Bekerja
Sebelum sakit : Pasien adalah seorang mahasiswa
Saat sakit : Pasien hanya berbaring di tempat tidur.
13. Kebutuhan bermain dan berekreasi
Sebelum sakit : Pasien sering bermain dan menghabiskan waktu ke tempat wisata
bersama teman-temannya
Saat sakit : Pasien tidak bisa pergi kemana – mana
14. Kebutuhan belajar
Sebelum sakit : Pasien adalah seorang mahasiswa
Saat sakit : Pasien sudah tahu tentang penyakit yang dideritanya karena penjelasan
dokter.

Data Objektif
a. Pemeriksaan
1. Kesadaran : composmentis
2. S : 370C
3. TD : 120/80 mmHg
4. N : 84x/menit
5. RR : 22x/menit
b. Pemeriksaan fisik Head to Toe
1. Kepala
a. Inspeksi : simetris, warna rambut hitam, bersih, bentuk kepala bulat
dan tidak ada lesi.
b. Palpasi : tidak ada nyeri tekan, tidak ada benjolan.
2. Mata
a. Inspeksi : sclera anikterik, konjungtiva anemis, pupil bulat, tidak ada
edema di sekitar mata
b. Palpasi : nyeri tekan tidak ada

3. Hidung
a. Inspeksi : bentuk simetris, bersih, tidak ada perdarahan.
b. Palpasi : tidak ada nyeri tekan
4. Mulut
 Inspeksi : bibir lembab, gigi tidak caries, nafas tidak berbau, tidak
ada perdarahan gusi.
5. Leher
 Inspeksi : tidak nampak JVP
 palpasi : tidak ada pembesaran kelenjar tyroid
6. Thorax/ dada
Paru-paru:
a. Inspeksi : dada simetris, tidak ada retraksi dinding dada
b. Palpasi : tidak ada nyeri tekan, terdapat vremitus
c. Perkusi : sonor kiri dan kanan
d. Auskultasi : tidak ada ronchi, tidak ada whezeeng
Jantung
a. Inspeksi : tidak nampak adanya pembesaran jantung, tidak nampak
ictus cordis
b. Palpasi : ictus cordis teraba
c. Perkusi : redup
d. Auskultasi : dee lup dup
7. Abdomen
a. Inspeksi : abdomen bagian kanan bawah terdapat jejas, tidak asites
b. Auskultasi : bising usus 15x/menit
c. Palpasi : terdapat nyeri tekan pada bagian kanan bawah nyeri
seperti di tusuk-tusuk, nyeri datang ketika untuk bergerak, skala nyeri 8.
d. Perkusi : tympani
8. Ekstremitas
a. Atas : akral hangat, tidak ada luka, tangan kiri terpasang infuse
RL 20 tetes/menit.
b. Bawah : akral hangat, tidak ada luka, terdapat oedem, pitting
oedem 4 detik.
9. Genetalia : terpasang DC laki-laki ukuran 16

c. Pemeriksaan penunjang pada tanggal 1 maret 2016

CT Scan : memperlihatkan adanya akumulasi kontras pada daerah perinefron tanpa


pengisian ureter.

Hb 5 g/dl
Ureum 97 mg/dl
Kreatinin 10,7 mg/dl
BUN 78 mg/dl
GFR 8,9 ml/min
GDS 334 mg/gl

B. Analisa data
Hari/tgl Data focus Problem Etiologi

\
Prioritas diagnose yang muncul:
C. Intervensi
No Hari/tgl No Dx NOC NIC

Anda mungkin juga menyukai