Anda di halaman 1dari 12

Team Pengabdian Masyarakat

Abortus = Keguguran

Perdarahan dari rahim yang disertai dengan


keluarnya sebagian atau seluruh hasil konsepsi
sebelum pada usia kehamilan < 20-24 minggu dan
atau Berat < 500gr
Menurut Badan Kesehatan Dunia (WHO)
diperkirakan 4,2 juta abortus terjadi setiap
tahun di Asia Tenggara. Di Indonesia angka
kejadian abortus berkisar antara 750.000
sampai 1,5 juta kasus.
Angka Kematian lbu (AKI) di Indonesia masih tinggi.

Menurut Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia

(SDKI 1994), AKI di Indonesia 390/100.000 kelahiran

hidup. Ada 3 penyebab klasik kematian ibu yaitu

perdarahan, keracunan kehamilan dan infeksi.

Sebenarnya ada penyebab ke 4 yaitu abortus.


Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) 15-50%

kematian ibu disebabkan oleh abortus. Komplikasi

abortus berupa perdarahan atau infeksi dapat

menyebabkan kematian. Itulah sebabnya rnengapa

kematian ibu yang disebabkan abortus sering tidak

muncul dalam laporan kematian, tapi dilaporkan

sebagai perdarahan atau sepsis.


ABORTUS TERAPETIK
Indikasi dan frekuensi

Gawatdarurat
25.0%

Alasan medis
12.0%

Atas permintaan
40.0% Aspek sosial
23.0%

Sumber: Van Look & von Hertzen, 1990


1. Nyeri seperti menstruasi
Nyeri bisa disertai perdarahan ataupun tidak

2. Tidak ada denyut jantung bayi


Sangat penting pemeriksaan USG untuk mengetahui kondisi
janin.

3. Adanya perdarahan bercak atau flek


Perdarahan sedikit diawal merupakan hal yang wajar namun
bila berlebih dapat diindikasikan sebagai tanda keguguran

4. Adanya nyeri pada bagian bawah perut


Biasanya muncul beberapa jam atau beberapa hari setelah
gejala perdarahan.
5. Berkurangnya bahkan sampai hilangnya tanda-tanda
kehamilan.
Bila tanda-tanda kehamilan berkurang maka ada kemungkinan
terjadi keguguran diam-diam

6. Cairan vagina berwarna coklat


Konsultasi kedokter kandungan karena bisa menjadi tanda
keguguran.

7. Hilangnya pergerakan janin


Jika tidak ada pergerakan janin lebih dari 4 jam maka
konsulkan ke dokter. Pergerakan akan terasa pada minggu ke
18 sampai minggu ke 24.
1. Makan-makanan yang sehat dan bergizi
seimbang.
Contoh : Kedelai, Gandum, Sayur-sayuran.

2. Hindari stress.
Karena stress dapat menganggu pertumbuhan
janin.

3. Hentikan konsumsi rokok, minuman


beralkohol dan bersoda
4. Konsumsi Asam Folat setiap hari.
Contohnya : Bayam, Kobis, Brokoli.

5. Jangan minum obat sembarangan tanpa


anjuran dokter.

6. Menjaga berat badan

7. Kurangi minum kopi


8. Menghindari paparan radiasi.

9. Hindari olahraga berat.

10. Hindari makan buah nanas dan durian.

11. Hindari makanan yang terlalu asin dan


dibakar.
~Terima Kasih~

Anda mungkin juga menyukai