ANALISA EKONOMI
IX- 1
- Kabel
- Grounding
6. Bangunan
- Bangunan menurun dibawah atau diatas
- Bangunan untuk alat – alat dan instrumentasi
- Bangunan untuk pemeliharaan.
- Bangunan untuk perbaikan
7. Tanah dan perbaikan tanah
- Pembelian dan pembebasan tanah
- Pembuatan sistem drainase
- Pembuatan jalan
- Pembuatan pagar
- Pembuatan tempat parker
8. Fasilitas lain
- Utilitas
- Air buangan
- Distribusi dan pengepakan
b) Biaya Tidak Langsung (inderect Cost) meliputi :
1. Biaya Engineering dan supervise (teknik dan pengawasan)
2. Biaya pemborong
3. Biaya tak terduga
4. Konstruksi dan biaya proyek
Jadi :
Fixed Capital Investment ( FCI ) = Direct Cost ( DC ) + Indirect Cost ( IC )
IX- 2
Penentuan Total Capital Investment ( TCI )
Total Capital Investment adalah jumlah modal yang harus disediakan untuk
sebuah pabrik dan pembuatannya , ditambah dengan biaya pabrik untuk beberapa
waktu. Total Capital Investment dibagi menjadi dua bagian, yaitu :
A. Fixed Capital Investment :
- Direct Cost (biaya langsung)
- Indirect Cost (biaya tidak langsung)
B. Working Capital Investment
- Biaya penyimpanan bahan baku
- Biaya penyimpanan produk
- Modal cadangan : uang kas, pajak , biaya operasi
2. Biaya Tetap ( Fixed Charge Cost ) adalah biaya yang selama satu periode kerja
tidak mengalami perubahan, meliputi :
- Depresiasi
- Pajak
- Asuransi
- Bunga Pinjaman
- Patent dan royalitis
3. Biaya Teratur ( Regulated Cost) yaitu jenis-jenis biaya yang tergantung kepada
tingkat produksi tetapi tidak sebanding, meliputi:
- Buruh
- Biaya over head (Plan Over Head), meliputi :
1. Biaya Pengobatan
2. Keamanan
3. Biaya lembur
4. Biaya pengepakan
IX- 3
5. Kafetaria
6. Rekreasi
7. Sewa gedung
- Perbaikan dan pemeliharaan
3. Variabel Cost
Adalah segala biaya yang dikeluarkan berbanding lurus dengan laju produksi,
terdiri atas :
- Biaya bahan baku dan bahan pembantu
- Biaya utilitas
IX- 4
2. Pay Back Period ( PBP )
Adalah waktu yang dibutuhkan untuk pengembalian modal.
3. Break Event Point ( BEP )
Adalah titik dimana hasil penjualan sama dengan biaya yang dikeluarkan.
Harga Peralatan
Karena harga peralatan tiap tahun cenderung naik, maka untuk menentukan
harga sekarang ditaksir dari harga-harga tahun sebelumnya berdasarkan indeks
harga. Contoh perhitungan harga alat dan daftar harga alat secara keseluruhan dapat
dilihat pada appendix D.
1. Penentuan Total Capital Investment (TCI)
Proses : Solid - Fluid
a. Modal Tetap (Fixed Cost)
* Biaya Langsung (Direct Cost)
No Komponen Persentase Harga
1 Harga Peralatan ( E ) 38.918.463.108,2369
2 Instalasi (39% E) 39% 15.178.200.612,2124
3 Instrumentasi & Control (26% E) 26% 10.118.800.408,1416
4 Perpipaan (31% E) 31% 12.064.723.563,5534
5 Kelistrikan (10% E) 10% 3.891.846.310,8237
6 Service Fasilities (55% E) 55% 21.405.154.709,5303
7 Building 40.275.000.000,0000
8 Land 95.000.000.000,0000
Direct Cost 236.852.188.712,4980
IX- 5
2. Penentuan Total Production Cost (TPC)
a. Manufacturing Cost
* Biaya Produksi Langsung (Direct Production Cost) (Variable Cost)
No Komponen Persentase Harga
1 Bahan Baku (1 tahun) 623.359.685.846,6260
2 Gaji Karyawan (1 tahun) 11.427.000.000,0000
3 Biaya Supervisi (10% No.2) 10% 1.142.700.000,0000
4 Biaya Utilitas (1 tahun) 3.819.984.717,1486
5 Biaya Pemeliharaan & Perbaikan
(2% FCI) 2% 5.717.789.044,5775
6 Operating Supplies (1% FCI) 1% 2.858.894.522,2888
7 Biaya Laboratorium (10% No.2) 10% 1.142.700.000,0000
Direct Production Cost 649.468.754.130,6410
10
Bunga Bank : 0,4 TCI ( 1 + 0,12 )
10
= 0,1242 TCI
Perhitungan Depresiasi :
* Depresiasi Alat
Harga Alat = 38.918.463.108,2369
Harga Alat akhir masa pakai = 3.891.846.310,8237
( 10% Harga Alat )
IX- 6
* Depresiasi Bangunan
Harga Bangunan = 40.275.000.000,0000
Harga Bangunan akhir masa pakai= 4.027.500.000,0000
( 10% Harga Bangunan )
IX- 7
5. General Expenses
No Komponen Persentase Harga
1 Biaya Administrasi
(20%(gaji+supervisi+pemeliharaan)) 20% 3.657.497.808,9155
2 Biaya Distribusi & Pemasaran
(10% TPC) 10% 10% TPC
3 Biaya Penelitian & Pengembangan
(5% TPC) 5% 5% TPC
General Expenses 3.657.497.808,9155 + 15% TPC
General Expenses 133.023.930.337,8840
* Menghitung TPC
Total Production Cost (TPC) = Manufacturing Cost + General Expenses
TPC = 684.985.199.377,25 + 0,1242 TCI +
3.657.497.808,9155 + 15% TPC
0,85 TPC = 688.642.697.186,1640 + 0,1242 TCI
TPC = 810.167.879.042,5460 + 0,1461 TCI
* Menghitung TCI
TCI = FCI + WCI
TCI = 285.889.452.228,8770 + WCI
IX- 8
TCI = FCI + WCI
TCI = 285.889.452.228,8770 + 71.870.240.293,8715
= Rp 357.759.692.522,7480
7. Analisa Ekonomi
Metode yang dipakai adalah Discounted Cash Flow
A. Asumsi yang diambil
1. Modal
- Modal sendiri = 60%
- Modal pinjaman bank = 40%
2. Bunga = 12,00% pertahun
3. Masa konstruksi = 2 tahun
Massa konstruksi 2 tahun
Pembayaran modal pinjaman selama konstruksi dilakukan secara
diskrit dengan cara sebagai berikut :
> Pada awal masa konstruksi (awal tahun ke-2) dilakukan pembayaran
sebesar 10% dari modal pinjaman untuk keperluan pembelian tanah
dan beberapa macam uang muka
> Pada akhir tahun kedua masa konstruksi (tahun ke-1) dibayarkan
sisa modal pinjaman.
4. Laju inflasi = 6% pertahun selama 2 tahun
5. Pengembalian pinjaman dalam waktu 10 tahun
6. Umur pabrik 10 tahun (depresiasi 10% pertahun)
7. Kapasitas produksi :
- Tahun I = 60%
- Tahun II = 80%
- Tahun III dst = 100%
8. Pajak Pendapatan
Untuk laba antara 0 - Rp. 25.000.000 dikenai pajak 5%
Untuk laba antara Rp. 25.000.000 - Rp. 50.000.000 dikenai pajak 10%
Untuk laba antara Rp. 50.000.000 - Rp. 100.000.000 dikenai pajak 15%
Untuk laba antara Rp. 100.000.000 - Rp. 200.000.000 dikenai pajak 25%
Untuk laba > Rp. 200.000.000 dikenai pajak 35%
Untuk kapasitas yang berbeda maka biaya operasi yang berubah sebanding
dengan kapasitas, yaitu :
1. Biaya bahan baku
IX- 9
2. Biaya utilitas
Sedang biaya lainnya tetap dan tidak tergantung pada kapasitas produksi.
Besarnya biaya kapasitas produksi yang lain dapat dilihat pada Tabel IX-1.
Tabel IX-1. Biaya Total Produksi
Tahun Variable Cost Semi Variable Cost Fixed Cost
Kap. TPC
ke- (VC) (SVC) (FC)
1 60% 389.681.252.478 142.167.674.860 70.806.454.536 517.465.730.116
2 80% 519.575.003.305 142.167.674.860 70.806.454.536 689.954.306.821
3 100% 649.468.754.131 142.167.674.860 70.806.454.536 862.442.883.526
B. Investasi Pabrik
Total Investasi Pabrik (TCI) = Rp 357.759.692.522,7480
Modal Sendiri 60% TCI = Rp 214.655.815.513,6490
Modal Bank 40% TCI = Rp 143.103.877.009,0990
IX- 10
C. Tabel Cash Flow
Dari perhitungan diatas kemudian dibuat tabel Cash Flow seperti pada Tabel XI-4.
Keterangan kolom Cash Flow :
Kolom 4 = Pinjaman sudah termasuk bunga bank 20% dan bunga dari
pinjaman tahun pertama. Jumlahnya merupakan total
pinjaman pada akhir tahun masa konstruksi yang harus
dikembalikan secara mengangsur selama 10 tahun.
IX- 11
IX.5 Internal Rate Of Return (IRR)
Untuk memperoleh harga i yaitu dari hasil TCI harus dipenuhi :
disc. Faktor =
𝐶𝐹 = Total investasi pada akhir masa kontruksi
(1 + 𝑖)𝑛
IX- 12
Laba Bersih Rata - Rata
ROI Setelah Pajak = x 100 %
Total Investasi
124.033.395.768,905
= x 100
387.811.506.694,659
= 31,9829 %
PBP
PBP = X tahun + x 12 bulan
Cash Flow
135.756.360.940,524
= 2 tahun + x 12 bulan
176.984.784.818,779
= 2 tahun + 9,2046 bulan
IX- 13
FC + 0,3 SVC
BEP =
S - 0,7 SVC - VC
= 0,3338
= 33,3762 %
= 33 %
Grafik BEP
1200,0
1100,0 S
Hasil Penjualan (Rupiah)
1000,0
900,0
800,0
700,0
600,0
500,0 TPC
400,0
300,0
200,0
100,0 BEP FC
0,0
0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 110
Kapasitas (%)
IX- 14