Anda di halaman 1dari 9

HUBUNGAN SELF CONTROL DENGAN TINGKAT STRES PADA IBU

YANG TIDAK BEKERJA DI WILAYAH TLOGOMAS MALANG

Hibiria Ana Thresia1), Sirli MardianaTrishinta2), Yanti Rosdiana3)

1)
Mahasiswa Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Tribhuwana Tunggadewi Malang
2, 3)
Dosen Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Tribhuwana Tunggadewi Malang

Email: hibiriaanaD22@gmail.com

Stres merupakan tekanan psikososial yang menyebabkan seseorang mengalami gangguan


mental yang sering dialami oleh setiap orang. Pengendalian tekanan psikososial seseorang
tergantung bagaimana mengelola stresornya dengan baik. Self control merupakan
kemampuan seseorang untuk mengatur dan mengarahkan bentuk perilaku yang dapat
membawa ke arah yang positif. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui hubungan self
control dengan tingkat stress pada ibu yang tidak bekerja di wilayah Tlogomas Malang.
Desain penelitian ini menggunakan desain study corelational dan pendekatan cross
sectional. Populasi dalam penelitian adalah seluruh ibu yang tidak bekerja di wilayah
Tlogomas Malang yang berjumlah 60 orang. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian
adalah cluster sampling yaitu sebanyak 56 orang, dengan menggunakan kuesioner. Analisa
hasil penelitian menggunakan analisis korelasi Spearman Rank. Hasil penelitian
menunjukkan sebagian besar (57,1%) responden masuk dalam kategori self control yang
tinggi dan sebagian besar (71,4%) responden masuk dalam tingkat stres yang sedang. Hasil
analisis didapatkan nilai Signifikan (Sig.) = 0,049 (p value ≤ 0,05) dan nilai r = -0,264 264
yang berarti H1 diterima dengan arah hubungan terbalik, artinya terdapat hubungan yang
sangat lemah pada hubungan self control dengan tingkat stres pada ibu yang tidak bekerja di
wilayah Tlogomas Malang. Jika ibu yang tidak bekerja memiliki self control yang tinggi
maka tingkat stresnya akan menurun. Saran untuk peneliti selanjutnya untuk
mengonsultasikan kuesioner kepada ahli jiwa sehingga dapat mengurangi bias hasil
penelitian.

Kata kunci: Ibu yang tidak bekerja; self control; stres.


THE RELATIONSHIP SELF CONTROL WITH STRESS LEVEL ON
HOUSIVES WHO DO NOT WORK IN THE AREA TLOGOMAS MALANG

ABSTRACT

Stress is a psychosocial pressure that causes a person to experience mental


disorders that are often experienced by everyone. Psychosocial pressurecontrol
depends on how to manage the stressor properly. Self control is a personan ability
to regulate and direct forms of behavior that can lead to a positive direction. The
purpose of this study was to determine the relationship between self-control and
stress levels in mothers who did not work in the Tlogomas region of Malang. The
design of this study used by corelational study design with cross sectional
approach. The population on the study were all mothers who did not work in the
Tlogomas Malang area, amount as 60 people. The sampling technique in the
study was cluster sampling with was 56 people. Data collection used by
questionnaire. Data analysed of the research Spearman Rank with correlation
analysed. The results showed that the majority (57.1%) of respondents included in
the high category of self control and most (71.4%) of respondents included the
moderate stress level. The results of the analysis showed the significant value
(Sig.) = 0.049 (p value ≤ 0.05) and the value of r = -0.264, which means that
rejected H1 is accepted with the direction of the inverse relationship means that
there is a very weak relationship in the self-control relationship with stress levels
in mothers who do not work in the Tlogomas area of Malang. If a mother who
does not work has high self-control, the stress level will decrease. Suggestions for
further researchers to consult questionnaires to psychologists so as to reduce the
bias of research results.

Keywords: Mothers who don't work, self control; stress.

PENDAHULUAN dan merapikan pakaian seluruh


Stres merupakan bagian dari anggota keluarga, sampai perihal
kehidupan manusia sehari-hari, stres mengatur keuangan keluarga. Hal
sebagai suatu keadaan yang dialami tersebut dianggap sebagai hal yang
ketika ada ketidaksesuaian antara mudah bagi sebagian orang, tetapi
tuntutan-tuntutan yang diterima dan bagi sebagian lagi pekerjaan rumah
ketidakmampuan untuk mengatasinya. tangga merupakan hal yang cukup
Ibu yang tidak bekerja sehari-hari membebani (Ketut, 2013).
memiliki tuntutan untuk mengurus Prevalensi kejadian stres cukup
perkerjaan rumah sampai dengan tinggi dimana hampir lebih dari 350
mengatur seluruh keuangan keluarga. juta penduduk dunia mengalami stres
Kegiatan-kegiatan yang menjadi dan merupakan penyakit dengan
pekerjaan utama seorang ibu rumah peringkat ke-4 di dunia (WHO, 2012).
tangga yang tidak bekerja seperti Didapatkan data bahwa angka
mengurus anak, memasak, mencuci kejadian stres lebih besar terjadi pada
wanita (54,62%) dibandingkan pada stres dengan cara mengatur stres
pria (45,38%). Hasil Riset Kesehatan sebagai respon emosional dalam
Dasar (RisKesDas) tahun 2007 rangka menyesuaikan diri dengan
menunjukkan bahwa 13,3% penduduk dampak yang akan ditimbulkan oleh
Indonesia mengalami stres. Data suatu situasi yang dianggap penuh
kejadian stress di Jawa Timur tekanan. Menurut Tangney &
sebanyak 7,18 % (Badan Pusat Baumeister (2004) orang yang tinggal
Statistik, 2015). di dalam lingkungan keluarga yang
Stres pada ibu tidak bekerja positif harus memiliki self-control
banyak dipicu oleh beberapa hal yang lebih tinggi dibandingkan dengan
seperti masalah hubungan suami dan keluarga yang tidak harmonis,
istri, hubungan ibu dan anak yang dijelaskan bahwa, self-control yang
kurang harmonis, masalah finansial, tinggi memiliki keterkaitan yang erat
hubungan ibu dengan tetangga atau dengan hubungan interpersonal yang
lingkungan, merasa tertekan hidup positif. Hal ini membuktikan bahwa
bersama mertua, hidup diikuti oleh self-control berkorelasi positif dengan
saudara, tidak memilikiketurunan serta hubungan keluarga dan berkolerasi
kejenuhan akan aktivitas yang negatif dengan konflik.
dilakukannya sehari-hari. Stres sering Hasil studi pendahuluan dengan
terjadi dan berulang-ulang hingga menggunakan wawancara kepada
akhirnya terkadang menimbulkan titik Ketua Wilayah dan beberapa ibu
jenuh bagi ibu tidak bekerja, ibu juga rumah tangga yang tidak bekerja pada
dapat mempunyai perasaan kurang tanggal 22 maret 2018, didapatkan
puas, akibat keadaan jenuh dan terdapat 60 ibu yang tidak bekerja
kesepian karena ditinggalkan oleh yang hanya berdiam di rumah. Dari
anggota keluarga lainnya untuk hasil wawancara dengan 3 orang ibu
beraktivitas diluar rumah (Sundari, rumah tangga yang tidak bekerja
2012). tersebut bahwa mereka sering
Menurut penelitian Sukma mengalami masalah dalam rumah
(2009) stresor utama ibu rumah tangga tangga saat harus mengerjakan semua
yang tidak bekerja ada 3 sumber stres tuntutan pekerjaan sebagai istri dan
yaitu stres yang berasal dari keluarga ibu untuk anak-anak di rumah dan
atau masalah pada diri sendiri dan kadang merasa stres, ketika stres yang
stres yang berasal dari lingkungan dilakukan yaitu rekreasi, bercerita atau
sebanyak 68%. Umumnya berkaitan bercanda dengan ibu-ibu tetangga
dengan suami, anak yang sulit diatur, sekeliling rumah, bermain medsos dan
masalah keuangan dalam keluarga dan biasanya dengan mengikuti pengajian
campur tangan orang ketiga seperti rutin.
mertua. Berdasarkan hasil penelitian Berdasarkan uraian di atas
Rosalina dan Iriani (2014) tentang peneliti tertarik untuk melakukan
stres pada ibu rumah tangga yang penelitian tentang ”Hubungan Self
tidak bekerja lebih dominan Control Dengan Tingkat Stres Pada
menggunakan Emotion Focussed Ibu Yang Tidak Bekerja di Wilayah
Coping atau memilih untuk mengatasi Tlogomas Malang”. Tujuan dari
penelitian ini untuk mengetahui setiap pertanyaan terdapat skor dari 1-
hubungan self control dengan tingkat 5. Variabel tingkat stres menggunakan
stress pada ibu yang tidak bekerja di instrumen Perceived Stress Scale
wilayah Tlogomas Malang. (PSS) yang telah diterjemahkan ke
METODE PENELITIAN dalam bahasa Indonesia kemudian di
Desain penelitian ini uji validitas dan reliabilitas dengan
menggunakan desain study core- nilai 0,952. Kuesioner ini memiliki 10
lational dengan pendekatan cross pernyataan, setiap pernyataan
sectional. Penelitian ini telah memiliki skor dari 0-4 setiap
dilaksanakan pada tanggal 01-20 juli pernyataan di centang sesuai tingkat
2018 di Wilayah Tlogomas Malang stres yang dirasakan oleh responden.
pada ibu-ibu rumah tangga yang tidak Data yang telah dikumpulkan
bekerja. Populasi dalam penelitian ini selanjutnya dilakukan pengolahan
adalah ibu-ibu rumah tangga yang melalui tahap editing, coding, scoring,
tidak bekerja di wilayah Tlogomas dan tabulating. Analisis data
Malang yang berjumlah 56 orang. menggunakan analisis univariate dan
Dengan teknik sampel diambil secara bivariate. Analisis bivariate yang di
cluster sampling. gunakan Uji korelasi spearman rank
Kriteria inklusi dari penelitian dengan tingkat kemaknaan 95%
ini adalah: ibu yang tidak berkerja di (α=0,05) dengan menggunakan
wilayah kelurahan Tlogomas Malang, bantuan SPSS 21.
ibu yang memiliki anak lebih dari 1,
tidak mempunyai pembantu rumah HASIL DAN PEMBAHASAN
tangga dan, bersedia menjadi Berdasarkan Tabel 1. diketahui
responden. Kriteria eksklusi dari bahwa sebagian kecil (51,8%)
penelitian ini adalah: usia ibu yang responden dalam penelitian ini dengan
lebih dari 65 tahun, ibu yang memiliki kategori usia dewasa akhir.
penyakit seperti stroke dan, anggota Berdasarkan distribusi frekuensi
yang tidak 1 rumah. pendidikan responen dapat diketahui
Instrumen yang digunakan bahwa sebagian kecil (69,6%)
peneliti untuk mendapat informasi responden dalam penelitian ini
tentang variabel independent yaitu berpendidikan SMA. Berdasarkan
tingkat Instrumen untuk variabel self distribusi frekuensi Jumlah Anak
control menggunakan Self Scoring dapat diketahui bahwa sebagian kecil
Self Control Scale yang telah (53,6%) responden dalam penelitian
diterjemahkan ke dalam bahasa ini mempunyai 2 anak. Berdasarkan
Indonesia kemudian di uji validitas distribusi frekuensi distribusi
dan reliabilitas dengan nilai 0,960. frekuensi dapat diketahui bahwa
Cara mengisinya yaitu mencentang sebagian kecil (32,1%) responden
setiap kolom sesuai tingkat self control dalam penelitian ini dengan 5 anggota
yang dimiliki responden, dengan keluarga yang tinggal serumah.
begitu dapat diketahui tingkatan self Berdasarkan distribusi frekuensi
control ibu tidak bekerja. Pada anggota rumah tangga responden yang
kuesioner terdapat 10 pertanyaan dipekerjakan dapat diketahui bahwa
semua (100,0%) responden dalam Tabel 2. Distribusi frekuensi self-
penelitian ini tidak memiliki anggota control responden di
rumah tangga yang dipekerjakan. Tlogomas Malang.

Tabel 1. Distribusi frekuensi berdasar- Self Control f (%)


Rendah 0 0
kan karakteristik responden
Sedang 24 42,9
di wilayah Tlogomas Tinggi 32 57,1
Malang. Total 56 100,0
Berdasarkan Tabel 2. dapat
Ket. Kategori f (%)
diketahui bahwa sebagian kecil 57,1%
Dewasa Awal
Umur
(26 - 35 Tahun)
11 19,6 responden dalam penelitian ini masuk
Dewasa Akhir dalam kategori self control tinggi.
29 51,8
(36 – 45 Tahun)
Lansia Awal Tabel 3. Distribusi frekuensi tingkat
15 26,8
(46 – 55 Tahun)
stres responden di Tlogomas
Lansia akhir
(56 – 65 Tahun)
1 1,8 Malang.
Total 56 100,0 Tingkat Stres f (%)
Ringan 16 28,6
Pendidikan SD 6 10,7
Sedang 40 71,4
SMP 10 17,9 Berat 0 0
SMA 39 69,6 Total 56 100,0
S1 1 1,8 Berdasarkan tabel 3. dapat
Total 56 100,0 diketahui bahwa sebagian besar
Jumlah 2 Anak 30 53,6 (71,4% ) responden dalam penelitian
Anak 3 Anak 20 35,7 ini masuk dalam kategori Self Control
4 Anak 6 10,7 tinggi.
Total 56 100,0 Malang.
Tinggal 4 orang 9 16,1
Serumah 5 orang 18 32,1 Tabel 4. Analisa hubungan self control
6 orang 15 26,8 dengan tingkat stres pada ibu
7 orang 12 21,4 yang tidak berkerja di wilayah
8 orang 1 1,8 Tlogomas Malang.
9 orang 1 1,8
Self Control P
Total 56 100,0 Stres Ren Seda Ting N R
value
ART Tidak dah ng gi
Yang Mempun 56 100,0 Ringan 0 3 13 16
yai Sedang 0 21 19 40 -0,264 0,049
Dipekerja
Berat 0 0 0 0
kan 1 orang 0 0 N 0 24 32 56
>1 orang 0 0
Total 56 100,0 Berdasarkan Tabel 4. Per-
hitungan yang diperoleh dengan p
value = 0,049 < α (0,05) dan nilai r =
-0,264 yang berarti ditolak dan H1
diterima, artinya terdapat hubungan
yang sangat lemah pada hubungan self
control dengan tingkat stres pada ibu kemampuan mengontrol diri yaitu
yang tidak bekerja di wilayah kontrol perilaku (behavioral control),
Tlogomas Malang. Kesimpulannya, kontrol kognitif (cognitive control),
jika ibu yang tidak bekerja memiliki dan kontrol kepuasan (decisional
Self Control yang tinggi maka tingkat control) (Gufron 2011). Dari aspek
stresnya akan menurun. kontrol perilaku (behavioral control),
sebagian kecil responden menyetujui
Self Control pernyataan mudah marah ketika ada
Berdasarkan Tabel 2. masalah. sebaliknya, dominan
menunjukan bahwa sebagian besar responden juga tidak menyetujui
responden masuk dalam kategori self pernyataan mudah lupa ketika ingin
control yang tinggi yaitu sebanyak 32 berbicara sesuatu dan kesulitan
responden. Hasil ini didukung dengan menghindari kebiasaan buruk. Artinya
kategori usia responden berada pada dominan responden mampu
usia dewasa. Menurut Ghufron dan mengontrol perilaku mereka. Selanjut-
Rini (2011), usia sangat menentukan nya, pada kontrol kognitif (cognitive
tingkat self control seseorang. Pada control) dominan responden
hasil penelitian ini, dominan menyetujui pernyataan pandai
responden berada pada usia 30 – 42 menahan keinginannya untuk memiliki
tahun yaitu sebanyak 34 responden. walaupun itu bukan kebutuhan utama
Dari 34 responden tersebut ada 18 dan selalu disiplin/patuh. Namun,
responden yang memiliki self control sebagian kecil responden tidak
yang tinggi dan 16 memiliki self menyetujui pernyataan menolak hal-
control yang sedang. Dari 34 hal yang tidak baik, walaupun jika
responden tersebut hanya 10 yang ditolak menyenangkan. Hasil ini
responden yang memiliki tingkat stres menjelaskan bahwa masih lebih
yang ringan dan 24 responden lainnya banyak responden yang mampu
memiliki tingkat stres yang sedang. mengontrol kognitif mereka,tidak
Selanjutnya, responden dengan usia 43 seditit pula yang tidak mampu
– 56 tahun sebanyak 22 responden. mengontrol kognitif mereka.Selain itu,
Dari 22 responden tersebut ada 14 pada aspek mengontrol kepuasan
responden yang memiliki self control (decisional control), dominan
yang tinggi dan 8 responden lainnya responden tidak menyetujui untuk
memiliki self control yang sedang,dari melakukan hal-hal yang terasa baik
22 responden tersebut hanya 6 pada saat itu tetapi disesali di
responden yang memiliki tingkat stres kemudian hari dan sering bertindak
yang ringan dan 16 responden lainnya tanpa memikirkan penyelesaian
memiliki tingkat stres yang sedang. masalah dengan cara yang lain,
Artinya dari segi umur tidak sebagian besar responden menyetujui
sepenuhnya mempengaruhi self- pernyataan bawa kesenangan dan
control seseorang. bersenda gurau dengan tetangga
Berdasarkan hasil penelitian terkadang membuat-nya tidak bisa
pada kuesioner yang disusun sesuai menyelesaikan pekerjaan. Artinya
konsep Averill, terdapat 3 jenis lebih banyak responden yang mampu
mengontrol kepuasan mereka,dan baik, menurut (David, 2004) ibu yang
tidak sedikit juga yang belum mampu tidak bekerja bisa menangani stress
mengontrol kepuasan mereka, melalui teknik latihan pernapasan,
khususnya dalam hal bersenda gurau latihan relaksasi, berlibur, menjalin
dengan tetangga yang akhirnya hubungan yang harmonis, selain
membuat mereka lupa akan tugas teknik tersebut juga dapat menjalin
mereka sebagai ibu rumah tangga. hubungan dan berkomunikasi dengan
lingkungan sekitar.
Tingkat Stres
Berdasarkan Tabel 3.
menunjukan bahwa sebagian besar
responden masuk dalam tingkat stress Hubungan Self Control Dengan
yang sedang yaitu sebanyak 40 Tingkat Stres Pada Ibu Yang Tidak
responden. Banyaknya responden Bekerja Di Wilayah Tlogomas
yang memiliki tingkat stres yang Malang.
sedang disebabkan oleh dominan Berdasarkan hasil penelitian
responden sering dan kadang-kadang antara variabel self control dengan
marah karena sesuatu yang tidak tingkat stres diperoleh data sebagai
terduga. Kemudian diikuti dengan berikut: sebagian besar responden
sebagian kecil responden sering masuk dalam kategori self control
merasa tidak mampu menahan yang tinggi yaitu sebanyak (57,1%)
amarah/emosi ketika ada masalah. Hal responden dan sebagian besar
ini bisa terjadi karena responden responden masuk dalam tingkat stres
belum mampu mempersepsikan yang sedang yaitu sebanyak 40
stresornya dengan baik. (71,4%) responden. Dari hasil
Berdasarkan hasil penelitian, penelitian dua variabel tersebut hanya
jumlah anggota keluarga yang tinggal ada 13 responden dengan self control
serumah paling banyak didominasi yang tinggi dengan tingkat stres yang
oleh 5 orang. Kemudian sebagian kecil ringan. Selain itu, responden yang
responden responden yang memiliki memiliki self control yang hamper
anggota keluarga sebanyak 6 orang. tinggi sebanyak 3 responden.
Hasil penelitian bisa ini mendukung Sehingga didapatkan hasil hubungan
hasil penelitian Sukma (2009) bahwa kedua variable tersebut diperoleh p
stresor utama ibu rumah tangga yang value = 0,049 < α (0,05) dan nilai r =
tidak bekerja ada 3 sumber stres yaitu -0,264 yang berarti H0 ditolak dan H1
stres yang berasal dari keluarga atau diterima dengan arah hubungan
masalah pada diri sendiri dan stres terbalik, artinya terdapat hubungan
yang berasal dari lingkungan sebanyak yang sangat lemah pada hubungan self
68%. Umumnya berkaitan dengan control dengan tingkat stres pada ibu
suami, anak yang sulit diatur, masalah yang tidak bekerja di wilayah
keuangan dalam keluarga dan campur Tlogomas Malang. Sehingga, jika
tangan orang ketiga seperti mertua. semakin ibu yang tidak bekerja
Selanjutnya untuk mengolah stres atau memiliki self control yang tinggi
cara mempersepsikan stressor dengan maka tingkat stresnya akan menurun.
Namun hubungan 2 variabel tersebut 2. Sebagian besar (71,4%) responden
sangat lemah karena mendekati batas masuk dalam tingkat stres yang
hubungan atau tingkat signifikansi (α) sedang.
sebesar 0,05. 3. Terdapat hubungan yang sangat
Hasil penelitian ini sesuai lemah pada hubungan self control
dengan hasil penelitian Rahmatika dengan tingkat stress pada ibu
(2014) menyatakan bahwa semakin yang tidak bekerja di wilayah
tinggi emotion focused coping yang Tlogomas Malang dengan p value
digunakan maka semakin rendah = 0,049 < α (0,05) dan nilai r = -
tingkat stres kehamilan yang dimiliki 0,264 yang berarti H0 ditolak dan
oleh wanita hamil, dan begitu pun H1diterima dengan arah hubungan
sebaliknya. Selain itu, terkait faktor terbalik. Sehingga, jika semakin
stres dapat mempengaruhi kinerja ibu yang tidak bekerja memiliki
seseorang seperti pada hasil penelitian self control yang tinggi maka
Enny (2016) menyatakan bahwa ada tingkat stresnya akan menurun.
hubungan antara tingkat stres kerja
dengan kinerja perawat di ruang rawat SARAN
inap Rumah Sakit Panti Waluya 1. Disarankan untuk peneliti
Sawahan Malang. selanjutnya bisa mengonsultasikan
Hasil penelitian Erni (2016) kuesioner kepada ahli jiwa dan
juga mendukung kemampuan dapat memperluas diferensiasi
mengontrol diri dalam mengendalikan sehingga dapat mengurangi bias
aktivitas yang kurang produktif, yaitu hasil penelitian.
adanya hubungan antara penggunaan
internet dengan gangguan pola tidur DAFTAR PUSTAKA
pada mahasiswa PSIK UNITRI Badan Pusat Statistik. 2015. Provinsi
Malang. Karena kurangnya kontrol Jawa Timur Dalam Angka 2015.
diri yang membuat mereka mengalami BPS Provinsi Jawa Timur.Diakses
pada tanggal 15 Jan 2018.
kecanduan penggunaan internet
https://jatim.bps.go.id/ Badan Pusat
hingga larut malam sehingga Statistik. 2015. Diakses pada
mempengaruhi pola tidurnya. tanggal 15 Jan 2018.
David, Fred R. 2004. Manajemen
Keterbatasan Penelitian Strategi Konsep-Konsep. Jakarta:
Kuesioner yang perlu di konsulkan PT Indeks Kelompok Gramedia.
kepada ahli jiwa sehingga dapat lebih Nurcahyani, Enny; Widodo, Dyah &
Rosdiana, Yanti. 2016. Hubungan
baik dan dimungkinkan mem-
Antara Tingkat Stres Kerja
pengaruhi hasil penelitian. Dengan Kinerja Perawat Di
Ruang Rawat Inap Rumah Sakit
Panti Waluya Sawahan Malang.
KESIMPULAN Jurnal Care. Vol.4,(1),Fakultas
1. Sebagian besar (57,1%) responden Ilmu Kesehatan. Universitas
Tribhuwana Tunggadewi Malang.
masuk dalam kategori self control
yang tinggi.
https://jurnal.unitri.ac.id/index.ph Rosalina, Amitya Betty, dan Iriani
p/care/article/view/472. Diakses Indri Hapsari. 2014. Gambaran
pada tanggal 03 September 2018. Oping Stress Pada Ibu Rumah
Diarti, Erni, & Ani Sutriningsih. 2016. Tangga Yang Tidak Bekerja.
Hubungan Antara Penggunaan JPPP-Jurnal Penelitian dan
Internet dengan Gangguan Pola Pengukuran Psikologi 3.(1).18-23.
Tidur Pada Mahasiswa PSIK Diakses pada tanggal 17 Jan 2018.
UNITRI Malang. Nursing News Sukma Ayu .2009. Stressor dan
Vol.1,(2), .Fakultas Ilmu Coping Stres pada Ibu Rumah
Kesehatan. Universitas Tangga yang Tidak Bekerja.
Tribhuwana Tunggadewi Malang. Jurnal Online.
https://publikasi.unitri.ac.id/index. publication.gunadarma.ac.id.
php/fikes/article/view/433. Fakultas Psikologi Universitas
Diakses pada tanggal 03 Gunadarma. Diakses pada tanggal
September 2018. 18 Jan 2018.
Ghufron, M. Nurdan dan Rini Sundari, J. 2012. Hubungan Tingkat
Risnawati. 2011. Teori–teori Stres dengan Intensitas Olahraga
Psikologi. Jogyakarta: Ar-Ruzz pada Mahasiswa Reguler 2008
Media. Fakultas Matematika dan Ilmu
http://erepository.perpus.iainsalatiga Pengetahuan Alam Univeritas
.ac.id/1636/. Indonesia.Skripsi dipublikasikan.
Diakses pada tanggal 15 Jan 2018. Depok: Universitas Indonesia.
Diakses pada tanggal 16 Jan 2018.
Ketut Ariyani, K. P dan Hilda Tangney, J. P., Baumeister, R. F., &
Sudhana. 2013. Perbedaan Boone, A. L. 2004.High Self-
Tingkat Stres Pada Ibu Rumah Control Predicts Good
Tangga yang Menggunakan dan Adjustment, Less Pathology,
Tidak Menggunakan Pembantu Better Grades, And Interpersonal
Rumah Tangga.Jurnal Psikologi Success. Journal of Personality,
Udayana, 1(1), 94-105. 72, 271–324.
http://siastie.harapan.ac.id/jurnal/i WHO. 2012. Maternal Mortality:
ndex.php/JKB/article/view/98. World Health Organization.
Diakses Tanggal 19 Januari https://ejournal.say.ac.id/ejournal/in
2018 dex.php/JHeS/article/view/185.
Rina Rahmatika. 2014. Hubungan Diakses pada tanggal 15 Jan 2018.
Antara Emotion-Focused Coping
Dan Stres Kehamilan. Jurnal
Psikogenesis, Volume 3, No 1,
Desember 2014. Fakultas
Psikologi, Universitas YARSI.
http://repository.umy.ac.id/handle/12
3456789/19507.
Diakses pada tanggal 03 September.
Riset Kesehatan Dasar. 2007. Jakarta:
Badan Penelitian dan
Pengembangan Kesehatan,
Departemen Kesehatan, Republik
Indonesia.Diakses pada tanggal
15 Jan 2018.

Anda mungkin juga menyukai