Disusun Oleh :
PROGRAM S1 KEPERAWATAN
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2018
A. Latar Belakang
Hospitalisasi pada anak merupakan salah satu masalah yang dapat menyebabkan
trauma atau kecemasan yang efeknya dapat mengganggu tugas perkembangan anak.
Meskipun anak berada di rumah sakit masih tetap diperlukan stimulasi tumbuh kembang
untuk membantu anak tetap mampu menyelesaiakan tugas perkembangannya sehingga
tidak mengganggu proses tumbuh kembang anak selanjutnya. Bermain adalah cara
alamiah bagi anak mengungkapkan konflik dalam dirinya yang tidak disadari. Selama
menjalani masa perawatan di rumah sakit, seorang anak mempunyai tugas perkembangan
yang harus dia selesaikan sesuai dengan usia perkembangannya (Imam, 2008).
Terapi bermain adalah bagian perawatan pada anak yang merupakan salah satu
intervensi yang efektif bagi anak untuk menurunkan atau mencegah kecemasan sebelum
dan sesudah tindakan operatif. Dengan demikian dapat dipahami bahwa didalam
perawatan pasien anak, terapi bermain merupakan suatu kegiatan didalam melakukan
asuhan keperawatan yang sangat penting untuk mengurangi efek hospitalisasi bagi
pertumbuhan dan perkembangan anak selanjutnya (Martin, 2008).
Ruang An Nur RSU Assalam Gemolong merupakan ruang dimana pasien yang
dirawat merupakan pasien anak-anak yang sedang menjalani pengobatan. Selama praktek
1 minggu di ruang An Nur didapatkan data dari keluarga pasien maupun dari observasi
kepada pasien bahwa pasien yang sedang menjalani pengobatan.biasanya pasien anak-
anak takut melihat perawat dan ketika akan didekati pasien menangis, adapula yang
hanya diam saja ketika ditanya. Untuk memberikan rasa nyaman dan rileks maka dari itu
kelompok akan melakiukan suatu kegiatan terapi bermain dengan tema Body Awarness
For Babies, yang bertujuan untuk mengurangi stres akibat hospitalisasi selain itu Body
Awarness For Babies dapat menambah pengetahuan dengan cara bermain sekaligus
mengenali anggota tubunya serta merangsang daya ingat dan kecerdasan si anak dalam
hal menghafal anggota tubuh.
Adapaun manfaat lain di antarnya adalah bermain dapat mengalihkan kecemasan dan
stres akibat hospitalisai pada anak, sehingga anak tidak hanya merekam hal-hal yang
menyakitkan dirumah sakit tetapi anak juga mampu merekam hal-hal yang menarik
dirumah sakit, yang diharapkan dapat mengurangi persepsi menakutkan saat di Rumah
Sakit.
B. Karakteristik Peserta
Kegiatan bermain ini diikuti peserta dengan kriteria sebagai berikut:
1. Kriteria inklusi
a. Anak usia 2 - 4 tahun
b. Tidak terpasang alat-alat invasiv seperti NGT, kateter, infus pump, dll
c. Suhu tubuh 36.5ºC -37.5ºC
d. Tidak bedrest
e. Tidak sedang dalam program isolasi
2. Kriteria eksklusi
a. Anak yang tidak bersedia ikut bermain
b. Anak dalam keadaan kemoterapi
c. Anak yang dalam kondisi kegawatan.
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Untuk membantu anak tetap mampu menyelesaikan tugas perkembangannya
sehingga tidak mengganggu proses tumbuh kembang anak selanjutnya.
2. Tujuan Khusus
a. Anak dapat mengetahui bagian-bagian dan nama anggota tubuh pada dirinya
b. Membantu anak untuk bersosialisasi dan mengenal sesama lain
c. Merangasang daya ingat dan kecerdasan anak dalam menghafal anggota tubuh
d. Mengajak anak bermain sekaligus belajar
e. Meningkatkan rasa percaya diri
D. Media
Media yang dibutuhkan pada terapi bermain ini adalah sebagai berikut:
1. Boneka
2. Cermin
E. Metode Permainan
1. Demontrasi
2. Redemonstrasi
3. Simulasi
F. Setting Tempat
1. Hari/Tanggal :
2. Waktu :
3. Tempat : Ruang Anak An Nur RSU Assalam Gemolong
Ruang Bermain
Keterangan :
: Fasilitator/observer : Peserta