Anda di halaman 1dari 3

PEDOMAN PRAKTEK KLINIK PPOK

No.Dokumen No,Revisi Halaman

Prosedur Tetap Tanggal terbit Ditetapkan,


Direktur RS SANSANI

Dr.THOMSON GINTING
Pengertian Penyakit paru obstruktif kronik (PPOK) merupakan penyakit kronik yang ditandai
dengan keterbatasan aliran udara di dalam jalan napas yang tidak sepenuhnya
reversibel. Gangguan yang bersifat progresif ini disebabkan karena terjadinya
inflamasi kronik akibat pajanan partikel atau gas beracun yang terjadi dalam
kurun waktu yang cukup lama dengan gejala utama sesak napas, batuk dan
produksi sputum.

Anamnesa  Sesak napas progresif disertai episode perburukan dan persisten


 Batuk kronik
 Produksi sputum kronik
Riwayat pajanan menahun polusi atau partikel iritan : rokok, asap, partikel debu
atau kimia

Pemeriksaan
 Sesak napas progresif disertai episode perburukan dan persisten
 Batuk kronik
 Produksi sputum kronik
Riwayat pajanan menahun polusi atau partikel iritan : rokok,
asap, partikel debu atau kimia
 Alfa-1 anti tripsin
 Body Box
 Cardio pulmonary exercise (CPX)
 Kadar NO ekspirasi (FENO)
 Six minutes walking test
 CT Scan

Kriteria diagnostik  Sesak napas progresif disertai episode perburukan dan persisten
 Batuk kronik
 Produksi sputum kronik
Riwayat pajanan menahun polusi atau partikel iritan : rokok, asap, partikel debu
atau kimia
Differensial  Asma
diagnostik  Bronkiektasis
 Sindroma obstruksi pasca tuberkulosis (SOPT)
 CHF
 Tuberkulosis
 Bronkiolitis obliterans
Difuse panbronkiolitis
Pemeriksaan  Spirometri
Penunjang  Peak Flow Rate
 Foto toraks PA dan lateral
 Analisis Gas Darah (AGD)
 Uji bronkodilator
 Pemeriksaan sputum, gram, klutur mikroorganisme
 DLCO
 Alfa-1 anti tripsin
 Body Box
 Cardio pulmonary exercise (CPX)
 Kadar NO ekspirasi (FENO)
 Six minutes walking test
 CT Scan

Tata laksana Eksaserbasi akut :

 Terapi oksigen (nasal kanul, simple mask, NRM , RM, NIV, ETT dan ventilasi
mekanik)
 Bronkodilator inhalasi beta 2 agonis dan antikolinergik dengan nebulisasi
atau inhaler + spacer
 Bronkodilator aminofilin I.V
 Mukolitik
 Antioksidan
 Antibiotika atas indikasi
 Kortikosteroid dalam bentuk injeksi / oral

Tergantung dari klasifikasi PPOK (GOLD)

 Bronkodilator yaitu golongan antikolinergik, golongan beta 2 agonis dan


golongan xantin
 Antiinflamasi/kortikosteroid pemberian jangka panjang dalam bentuk
inhalasi jika pasca bronkodilator, VEP1 meningkat > 15% atau 200 ml
 Antibiotika atas indikasi
 Antioksidan : N. asetilsistein
 Mukolitik terutama pada eksaserbasi akut
Edukasi  Istirahat
 Untuk penderita yang membutuhan O2
Minum secukupnya untuk mengatasi dehidrasiBerhenti merokok

Hindari pajanan zat-zat toksik seperti asap rokok, polusi udara dalam dan luar
ruangan

Jangka panjang :

 Edukasi
 NIPPV
 Long term oxygen therapy (LTOT) dengan aliran rendah + 15 jam/hari bila
PaO2 < 55 mmHg pada saat stabil

Rehabilitasi psikis / pekerjaan :

Fisioterapi : latihan relaksasi, latihan bernapas

 Nutrisi adekuat : tinggi lemak rendah karbohidrat

Prognosis Ad Malam

Tingkat Evidence IV

Tingkat C
Rekomendasi

Penelahaan Kritis Dr. Dedi,Sp.P

Dr.Devita,Sp.P

Dr.Muchnedy,Sp.P

Indikator
(Outcome)

Kepustakaan

Anda mungkin juga menyukai